Anda di halaman 1dari 3

Strategi Lokasi

Ada beberapa indikator strategi lokasi ditemukan oleh Fitzsimmons (2014) yakni:

a) Fleksibilitas lokasi adalah ukuran tingkat di mana layanan dapat bereaksi terhadap

perubahan situasi ekonomi. Karena keputusan lokasi merupakan komitmen jangka

panjang dengan aspek intensif modal, penting untuk memilih lokasi yang dapat

responsif terhadap perubahan ekonomi, demografi, budaya, dan persaingan di masa

depan. misalnya, lokasi penempatan di sejumlah negara dapat mengurangi risiko

keseluruhan krisis keuangan akibat kemunduran ekonomi regional. pendekatan

portofolio ke lokasi multisite ini dapat ditambah dengan memilih situs individual yang

mendekati permintaan inelastis (misal, lokasi hotel dekat pusat konvensi).

b) Posisi, kompetitif mengacu pada metode dimana perusahaan dapat membangun

dirinya sendiri relatif terhadap pesaingnya. beberapa lokasi dapat berfungsi sebagai

penghalang untuk persaingan melalui membangun posisi kompetitif perusahaan dan

membangun kesadaran pasar. memperoleh dan memegang lokasi utama sebelum

pasar berkembang dapat menjaga persaingan dari mendapatkan akses ke lokasi yang

diinginkan.

c) Manajemen permintaan, adalah kemampuan untuk mengontrol kualitas, kuantitas, dan

waktu permintaan. Sebagai contoh, hotel tidak dapat memanipulasi kapasitas secara

efektif karena sifat fasilitas yang tetap; namun, hotel dapat mengontrol permintaan

berdasarkan lokasi di dekat beragam pasar yang memasok permintaan tetap terlepas

dari kondisi ekonomi, dari waktu seminggu bahkan musim.

d) Fokus, dapat dikembangkan dengan menawarkan layanan yang didefinisikan secara

sempit yang sama di banyak lokasi. Banyak perusahaan jasa multisite

mengembangkan fasilitas standar (atau formula) yang dapat diduplikasi di banyak

lokasi.
Dalam pertimbangan strategi lokasi ini digunakan untuk, penyaluran barang –

barang, konsep pemasaran dan memperluas pasar yang dilayanni menggunakan

perantara pemasaran, pemisahaan fisik usaha dari operasi pemasaran dengan operasi

back office, dan akhirnya dalam penggunaan internet untuk menjangkau khalayak

global.

Tujuan Penentuan Lokasi

Ada beberapa tujuan strategi lokasi yang bisa diperoleh dari penentuan dan pemililhan

lokasi usaha yang baik. Menurut Warsono (1997) Bagi usaha jasa fokus keputusan analisis

lokasi seperti industri eceran dan organisasi jasa profesional, bertujuan untuk

memaksimumkan tingkat laba. Hal ini disebabkan karena derajat interaksi antara pengusaha

dengan pelanggannya pada proses produksi untuk menghasilkan produk jasa relatif besar.

Tujuan terakhir dari strategi pemilihan lokasi adalah memaksimumkan manfaat dari

lokasi usaha. Menurut Ma’arif dan Tanjung (2003) tujuan dari strategi lokasi ini secara garis

besar adalah memaksimalkan benefit dari lokasi. Benefit lokasi termasuk, efisiensi waktu,

biaya yang minimum, citra usaha tersebut, keuntungan (profit), kredibilitas.

Faktor Penentuan Lokasi Usaha

Beberapa faktor – faktor yang dikemukakan oleh para ahli berikut secara umum perlu

dipertimbangkan dalam proses penentuan lokasi usaha. Menurut Herjanto (1999) penentuan

lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan usaha tersebut dalam melayani konsumen

dengan memuaskan, mendapatkan bahan – bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga

kerja yang layak dan cukup, memungkinkan perluasan usaha.

Menurut Fitzsimmons (2014) dalam penentuan lokasi usaha faktor–faktor yang perlu di

pertimbangkan yaitu, akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan,

kompetisi, pemerintah, tenaga kerja, kelengkapan fasilitas. Menurut Joko (2001), dalam
faktor penentu lokasi perusahaan, antara lain, tenaga kerja, transportasi dan logistik,

konsumen dan pasar, lingkungan masyarakat, Karakteristik lokasi.

Sedangkan menurut Tjiptono (2015) pada faktor penentuan lokasi usaha antara lain,

akses, visibilitas, lalu lintas (traffic), tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan,

peraturan pemerintah. Menurut Hindrayani (2010) menjelaskan bahwaa faktor – faktor yang

mempengaruhi pemilihan lokasi usaha seperti letak konsumen atau pasar, sumber bahan

baku, sumber tenaga kerja, air dan listrik, transportasi, lingkungan masyarakat dan sikap yang

muncul, peraturan pemerintah, pembuangan limbah industri, fasilitas pabrik dan karyawan.

Tidak ada sebuah teori tunggal yang dapat menentukan dimana lokasi suatu usaha itu

dipilih. Banyaknya faktor – faktor yang dikemukakan oleh para ahli menyebabkan berbagai

macam rumusan faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi. Oleh karena itu, disini peneliti

mengambil 11 variabel (akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, pemerintah,

kelengkapan fasilitas, tenaga kerja, Karakteristik Lokasi, lingkungan, persaingan) dalam

pemilihan lokasi perusahaan untuk menentukan apakah faktor tersebut mempengaruhi

pemilihan lokasi dan faktor apa yang paling mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan

Dalam faktor – faktor tersebut sangat dianjurkan bahwa pemilihan lokasi harus melalui
indikator dari beberapa faktor tersebut sehingga bisa dikatakan lokasi baik atau tidaknya.

Untuk lokasi yang dikatakan strategis adalah lokasi yang mampu memberikan suatu

peningkatan pendapatan sehingga keputusan lokasi bisa dikatakan berhasil.

Media Ekonomi, D., & Manajemen. (2015). PENGARUH PEMILIHAN LOKASI

TERHADAP KESUKSESAN USAHA BERSKALA MIKRO/KECIL DI KOMPLEK

SHOPPING CENTRE JEPARA. 30(1), 56. Retrieved from

Anda mungkin juga menyukai