Ada beberapa indikator strategi lokasi ditemukan oleh Fitzsimmons (2014) yakni:
a) Fleksibilitas lokasi adalah ukuran tingkat di mana layanan dapat bereaksi terhadap
panjang dengan aspek intensif modal, penting untuk memilih lokasi yang dapat
portofolio ke lokasi multisite ini dapat ditambah dengan memilih situs individual yang
dirinya sendiri relatif terhadap pesaingnya. beberapa lokasi dapat berfungsi sebagai
pasar berkembang dapat menjaga persaingan dari mendapatkan akses ke lokasi yang
diinginkan.
waktu permintaan. Sebagai contoh, hotel tidak dapat memanipulasi kapasitas secara
efektif karena sifat fasilitas yang tetap; namun, hotel dapat mengontrol permintaan
berdasarkan lokasi di dekat beragam pasar yang memasok permintaan tetap terlepas
lokasi.
Dalam pertimbangan strategi lokasi ini digunakan untuk, penyaluran barang –
perantara pemasaran, pemisahaan fisik usaha dari operasi pemasaran dengan operasi
back office, dan akhirnya dalam penggunaan internet untuk menjangkau khalayak
global.
Ada beberapa tujuan strategi lokasi yang bisa diperoleh dari penentuan dan pemililhan
lokasi usaha yang baik. Menurut Warsono (1997) Bagi usaha jasa fokus keputusan analisis
lokasi seperti industri eceran dan organisasi jasa profesional, bertujuan untuk
memaksimumkan tingkat laba. Hal ini disebabkan karena derajat interaksi antara pengusaha
dengan pelanggannya pada proses produksi untuk menghasilkan produk jasa relatif besar.
Tujuan terakhir dari strategi pemilihan lokasi adalah memaksimumkan manfaat dari
lokasi usaha. Menurut Ma’arif dan Tanjung (2003) tujuan dari strategi lokasi ini secara garis
besar adalah memaksimalkan benefit dari lokasi. Benefit lokasi termasuk, efisiensi waktu,
Beberapa faktor – faktor yang dikemukakan oleh para ahli berikut secara umum perlu
dipertimbangkan dalam proses penentuan lokasi usaha. Menurut Herjanto (1999) penentuan
lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan usaha tersebut dalam melayani konsumen
dengan memuaskan, mendapatkan bahan – bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga
Menurut Fitzsimmons (2014) dalam penentuan lokasi usaha faktor–faktor yang perlu di
pertimbangkan yaitu, akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan,
kompetisi, pemerintah, tenaga kerja, kelengkapan fasilitas. Menurut Joko (2001), dalam
faktor penentu lokasi perusahaan, antara lain, tenaga kerja, transportasi dan logistik,
Sedangkan menurut Tjiptono (2015) pada faktor penentuan lokasi usaha antara lain,
akses, visibilitas, lalu lintas (traffic), tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan,
peraturan pemerintah. Menurut Hindrayani (2010) menjelaskan bahwaa faktor – faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi usaha seperti letak konsumen atau pasar, sumber bahan
baku, sumber tenaga kerja, air dan listrik, transportasi, lingkungan masyarakat dan sikap yang
muncul, peraturan pemerintah, pembuangan limbah industri, fasilitas pabrik dan karyawan.
Tidak ada sebuah teori tunggal yang dapat menentukan dimana lokasi suatu usaha itu
dipilih. Banyaknya faktor – faktor yang dikemukakan oleh para ahli menyebabkan berbagai
macam rumusan faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi. Oleh karena itu, disini peneliti
mengambil 11 variabel (akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, pemerintah,
pemilihan lokasi dan faktor apa yang paling mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan
Dalam faktor – faktor tersebut sangat dianjurkan bahwa pemilihan lokasi harus melalui
indikator dari beberapa faktor tersebut sehingga bisa dikatakan lokasi baik atau tidaknya.
Untuk lokasi yang dikatakan strategis adalah lokasi yang mampu memberikan suatu