Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN PROYEK

HELMINA ARDYANFITRI,S.M.,M.M
PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK
Meliputi 3 fase :
• Perencanaan : penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan
organisasi Tim
• Penjadwalan : menghubungkan orang, uang, bahan dan masing-
masing kegiatan satu dengan yang lainnya
• Pengendalian : mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan
anggaran. Merevisi atau mengubah rencana dengan menggeser atau
mengelola Kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan
waktu dan biaya
Perencanaan Proyek

• Proyek : sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama


• Dibentuk organisasi proyek untuk memastikan program yang telah ada tetap berjalan
dengan lancar dan mendapatkan manajemen dan perhatian yang semestinya
• Organisasi proyek akan bekerja baik bila:
- Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus
- Pekerjaan unik dalam organisasi yang ada
- Pekerjaan mengandung tugas-tugas kompleks dan saling berhubungan yang
membutuhkan keterampilan khusus
- Proyek sifatnya sementara tapi penting bagi organisasi
- Proyek meliputi hampir semua lini organisasi
Penjadwalan Proyek
• Meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk
seluruh kegiatan proyek
• Diagram Gantt
- Semua kegiatan telah direncanakan
- Urutan kerja telah diperhitungkan
- Perkiraan waktu telah tercatat
- Keseluruhan proyek telah dibuat
Pengendalian Proyek
• Pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas
dan anggaran
• Penggunaan loop umpan balik untuk merevisi rencana
proyek dan pengaturan sumber daya
• Diperlukan laporan PERT/CPM yang sudah
terkomputerisasi data diagram khas
Contoh Diagram Gantt
TEKNIK MANAJEMEN PROYEK: PERT
DAN CPM
PRT CPM
• Teknik manajemen proyek yang • Teknik manajemen proyek yang
menggunakan tiga perkiraan menggunakan hanya satu faktor
waktu untuk setiap aktivitas waktu per aktivitas
• Dikembangkan tahun 1958 oleh • CPM muncul terlebih dahulu
Booz, Allen, dan Hamilton untuk tahun 1957 yang dikembangkan
Angkatan Laut Amerika Serikat oleh J.E Kelly dari Remington
Rand dan M.R Walker dari
DuPont
KERANGKA KERJA PERT DAN CPM
6 Langkah dasar :
1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur penguraian kerjanya
2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitasnya (memutuskan
aktivitas mana yang terlebih dahulu dan aktivitas mana yang harus
mengikuti aktivitas lain)
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan aktivitas
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk setiap aktivitas
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan (jalur kritis)
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek
Berbagai Diagram Jaringan Dan
Pendekatannya
AON (activity on node) AOA (activity on arrow)
• Diagram jaringan dimana suatu • Diagram jaringan dimana suatu panah
titik menandakan suatu aktivitas menandakan suatu aktivitas
• “panah” menunjukkan aktivitas
• “titik” menunjukan aktivitas
• Titik pada AOA tidak menghabiskan
waktu maupun sumber daya karena
titik mewakili waktu mulai dan
selesainya aktivitas yang disebut
kejadian
• Menggambarkan “dummy” secara jelas
• A datang sebelum B, yang datang sebelum C

AON AOA

A B C
A B C

• C dan D tidak dapat dimulai sebelum A dan B selesai

AON AOA

A C

A C

B D

B D
• C tidak dapat dimulai sampai A dan B selesai, D tidak dapat dimulai sebelum B selesai. Aktivitas dummy dimasukkan
dalam AOA
AON AOA

A C
A C

Aktivitas dummy

B D
B D

• B dan C tidak dapat dimulai sebelum A selesai. D tidak dapat dimulai sebelum B dan C selesai. Aktivitas dummy sekali
lagi dimasukkan didalam AOA
AOA
AON

A B D
A B D
Aktivitas dummy C
C
Contoh Aktivitas Pada Titik
Diberikan informasi aktivitas dari PT. X dalam pemasangan peralatan
pengendalian polusi udara berikut ini:
Aktivitas Penjelasan Pendahulu Langsung
A Membangun komponen internal -
B Memodifikasi atap dan lantai -
C Membangun tumpukan pengumpul A
D Menuangkan beton dan memasang rangka A,B
E Membangun pembakar temperatur tinggi C
F Memasang sistem kendali polusi C
G Memasang alat pencegah polusi udara D,E
H Pemeriksaan dan pengujian F,G

Bagaimana penggambaran jaringan AON dan AOA pada PT.X tersebut ?


Aktivita Pendahulu
s Langsung
A -
B -
C A
F
D A,B
E C
A C
F C
G D,E
H F,G start E H

B D G
Aktivita Pendahulu
s Langsung
A -
B -
C A
D A,B
E C C
2 4 F

A
F C
G D,E
H F,G 1 Aktivitas dummy E 6 7
H
B

D G
3 5
Penjadwalan Proyek
• Untuk mengetahui seberapa lama proyek digunakan analisis jalur
kritis pada jaringan
• Untuk menentukan jadwal waktu untuk setiap aktifitas digunakan
proses two-pass yang terdiri atas forward pass dimana menentukan
ES dan EF dan backward pass menentukan LS dan LF. Berikut notasi
yang digunakan pada titiknya
Nama/ Simbol
Aktivitas
A
Mulai Paling Selesai Paling
Awal EF Awal
ES

Mulai Paling LS LF Selesai Paling


Lambat 2 Lambat

Durasi
Aktivitas
Forward Pass
Aturan Waktu Mulai Paling Awal (ES)
• Jika aktivitas mempunyai satu pendahulu maka ES = EF dari
pendahulunya
• Jika aktivitas mempunyai beberapa pendahulu langsung
ES = Max (EF semua pendahulu langsung)
Aturan Selesai Paling Awal (EF)
EF = ES + Waktu Aktivitas
Backward Pass
Aturan Waktu Selesai Paling Lambat (LF)
• Jika aktivitas mempunyai satu pendahulu maka LF = LS dari
pendahulunya
• Jika aktivitas mempunyai beberapa pendahulu langsung
LF = Min (LS semua pendahulu langsung)
Aturan Waktu Mulai Paling Lambat (LS)
LS = LF - Waktu Aktivitas
Contoh Penjadwalan Proyek
PT.X membuat perkiraan waktu yang diperlukan untuk setiap aktivitas
dalam seminggu adalah sebagai berikut:
Aktivitas Penjelasan Waktu (Minggu)
A Membangun komponen internal 2
B Memodifikasi atap dan lantai 3
C Membangun tumpukan pengumpul 2
D Menuangkan beton dan memasang rangka 4
E Membangun pembakar temperatur tinggi 4
F Memasang sistem kendali polusi 3
G Memasang alat pencegah polusi udara 5
H Pemeriksaan dan pengujian 2
Waktu Total (Minggu) 25

Bagaimana analisis jalur kritis pada jadwal proyek tersebut?


Aktivitas Waktu
F
A 2 4 7
EF-A = ES-A +2 ES-C = EF-A
B 3 10 13
3
C 2 C
ES-A 0 A 2 2
D 4 4
4 LF= Min (LS-E, LA-F)
E 4 0 2 2 = Min (4,10) = 4
2 2
F 3 LF= Min (2,4)
=2
G 5
start
H 2 0 0 E 13 H 15
4 8
0 4 13 15
0 8 2
0 4

=MAX (2,3)
EF
ES B D
0 3 3 7 G 13
8
4 8 13
LS 1 3 4 8
LF 4 5

Durasi
Aktivitas
Mengidentifikasi Jalur Kritis dan
Menghitung Waktu Longgar (Slack)
• Waktu longgar adalah waktu bebas suatu aktivitas
• Slack adalah waktu luang yang dimiliki sebuah aktivitas untuk dapat
diundur pelaksanaanya tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
secara keseluruhan

Slack = LS – ES atau Slack = LF - EF


• Aktivitas slack = 0 disebut aktivitas kritis (Critical Activity) dan berada
pada jalur kritis
• Jalur kritis adalah jalur yang tidak terputus melalui jaringan proyek
Ketika :
- mulai pada aktivitas pertama proyek
- berhenti pada aktivitas terakhir proyek
- hanya terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis (tidak mempunyai
aktivitas longgar)
Jalur ES EF LS LF Pada Jalur
Aktivitas LS-ES Kritis
A 0 2 0 2 0 Ya
B 0 3 1 4 1 Tidak
C 2 4 2 4 0 Ya
D 3 7 4 8 1 Tidak
E 4 8 4 8 0 Ya
F 4 7 10 13 6 Tidak
G 8 13 8 13 0 Ya
H 13 15 13 15 0 Ya
PERT (PROJECT EVALUATION AND
REVIEW TECHNIQUE)
• Pada prosedur penjadwalan terdahulu (CPM, PDM) diasumsikan
bahwa durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti
• Dalam kenyataannya prosedur penjadwalan melalui proses yang
dinamakan estimasi (estimasi durasi maupun estimasi biaya), dimana
ciri utama dari estimasi adalah mengandung unsur ketidak-pastian.
Estimasi Durasi Kegiatan
• Optimistic estimate (a) Durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu kegiatan, jika segala sesuatunya berjalan dengan baik
• Pessimistic estimate (b) Durasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaiakan suatu kegiatan jika segala sesuatunya dalam kondisi
buruk (tidak mendukung)
• Most likely estimate (m) Durasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan diantara optimistic estimate dan
pessimistic estimate atau dikenal dengan medium duration.
• (expected activity time)

t= (a+4m+b)/6

• Variansi waktu penyelesaian

Variansi = [(b-a)/6]²
Contoh Soal
PT.X membuat perkiraan waktu untuk aktivitas F, dimana a=1 minggu,
m=2 minggu, b=9 minggu. Maka waktu yang diperkirakan untuk
aktivitas F adalah
t = (a + 4m + b)/6 =( 1 + 4(2) + 9 )/6 = 18/6 = 3 minggu
Variansi aktivitas F adalah
variansi = [(b-a)/6]² = [(9-1)/6]² = (8/6)² = 64/36 = 1.78
TRADE OFF BIAYA WAKTU DAN
PROJECT CRASHING
• Crashing adalah memperpendek waktu aktivitas dijaringan untuk mengurangi
waktu dijalur krisis sehingga waktu penyelesaian total berkurang
• Mempersingkat sebuah aktivitas dengan menambah sumber daya lebih
contohnya peralatan, karyawan sehingga sangatlah logis jika biaya crash lebih
mahal dari aktivitas normalnya
• Dalam memilih aktivitas yang akan dipersingkat dan menentukan banyaknya
harus memastikan hal-hal berikut yaitu:
- jumlah aktivitas yang diperbolehkan untuk dipersingkat
- secara bersamaan jumlah waktu yang dipersingkat dapat menyelesaikan
proyek pada batas waktunya
- biaya total crashing sekecil mungkin
Langkah-Langkah Crashing
1. Hitung biaya crash per minggu
biaya crash per periode = (biaya crash – biaya normal)
(waktu normal – waktu crash)
2. Dengan menggunakan waktu aktivitas sekarang, carilah jalur kritis
pada jaringan proyek
3. a. Jika hanya satu jalur kritis, pilihlah jalur kritis yang :
- masih dapat dipersingkat
- mempunyai biaya crash terkecil per periode . Aktivitas crash ini
satu periode
b. jika hanya lebih dari satu jalur kritis, maka pilih 1 aktivitas dari
setiap jalur kritis sedemikian hingga:
- setiap aktivitas yang dipilih masih dapat dipersingkat
- biaya crash total per periode dari semua aktivitas yang dipilih
adalah biaya terkecil. Crash setiap aktivitas sebanyak satu
periode. Aktivitas yang sama mungkin terjadi pada lebih dari satu jalur
kritis
4. Perbarui semua waktu aktivitas jika batas waktu yang diinginkan
telah tercapai berhenti
Contoh Soal
PT.X hanya diberikan waktu 13 minggu untuk menyelesaikan proyeknya yang
awalnya adalah 15 minggu jika tidak pabrik akan ditutup. Berikut ini diberikan
informasi data normal dan crash PT.X dimana seorang manajer harus menentukan
aktifitas mana yang akan dicrash untuk menghasilkan proyek 13 minggu.
Waktu (Minggu) Biaya ($)
Aktivitas Normal Crash Normal Crash Biaya Jalur
Crash/minggu ($) Kritis
A 2 1 22.000 22.750 750 Ya
B 3 1 30.000 34.000 2.000 Tidak
C 2 1 26.000 27.000 1.000 Ya
D 4 3 48.000 49.000 1.000 Tidak
E 4 2 56.000 58.000 1.000 Ya
F 3 2 30.000 30.500 500 Tidak
G 5 2 80.000 84.500 1.500 Ya
H 2 1 26.000 19.000 3.000 Ya
Waktu (Minggu) Biaya ($)
Aktivitas Normal Crash Normal Crash Biaya Jalur
Crash/minggu ($) Kritis
A 2 1 22.000 22.750 750 Ya
B 3 1 30.000 34.000 2.000 Tidak
C 2 1 26.000 27.000 1.000 Ya
D 4 3 48.000 49.000 1.000 Tidak
E 4 2 56.000 58.000 1.000 Ya
F 3 2 30.000 30.500 500 Tidak
G 5 2 80.000 84.500 1.500 Ya
H 2 1 26.000 19.000 3.000 Ya

 B

= = 2.000$
F
Aktivit Biaya 4 7
as Crash/min 10 13
ggu ($) 3
A C
A 750 0 2 2 4 Longgar = 6

B 2.000 0 2 2 4
2 2
C 1.000
D 1.000 Longgar = 0 Longgar = 0
start
E 1.000 0 0 E 13 H 15
4 8
F 500 0 4 13 15
0 8 2
0 4
G 1.500
Longgar = 0
H 3.000 Longgar = 0
EF
ES B D
0 3 3 7 G 13
8
4 8 13
LS 1 3 4 8
LF 4 5
Longgar = 1
Longgar = 1 Longgar = 0
Durasi
Aktivitas
F
Aktivit Biaya 4 7
as Crash/min 10 13
ggu ($) 3
A C
A 750 0 1 1 3 Longgar = 6

B 2.000 0 1 1 3
1 2
C 1.000
D 1.000 Longgar = 0 Longgar = 0
start
E 1.000 0 0 E 12 H 14
3 7
F 500 0 3 12 14
0 7 2
0 4
G 1.500
Longgar = 0
H 3.000 Longgar = 0
EF
ES B D
0 3 3 7 G 12
7
3 7 12
LS 0 3 3 7
LF 4 5
Longgar = 0
Longgar = 0 Longgar = 0
Durasi
Aktivitas
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai