Definisi
Penjadwalan:
Suatu kegiatan pengalokasian sumber daya yang
ada (fasilitas, peralatan, tenaga kerja) untuk
melaksanakan sekumpulan tugas (pekerjaan)
dalam jangka waktu tertentu.
Setiap rencana produksi akan menghasilkan
jadwal rinci mengenai jumlah produksi pada
periode yang bersangkutan.
Keputusan yang harus dibuat ialah urutan
pekerjaan apa yang harus dikerjakan terlebih
dahulu menjadwal pekerjaan.
Tujuan Penjadwalan
Meminimumkan :
Rata-rata keterlambatan (average lateness),
Keterlambatan maksimal,
Aliran waktu (flow time)
Memaksimumkan utilisasi work center yang
menjadi pembatas (bottleneck).
Peningkatan utilisasi sumber daya dengan
mengurangi waktu menganggur.
Masalah-Masalah Penjadwalan
Penjadwalan Penjadwalan
Statis Dinamis
4
Pendekatan Penjadwalan Statis
Masalah
Penjadwalan
Solusi Statis Solusi
Deterministik Stokastik
Keputusan penjadwalan
Metoda Heuristik dibuat secara sekuensial,
Metoda Optimisasi
bukan sekaligus
Solusi Solusi
Deterministik Stokastik
Pendekatan analitis Teori Antrian
(Queing Theory)
6
PENJADWALAN SEBAGAI FUNGSI
SISTEM VOLUME PRODUKSI
Tiga kelompok sistem volume produksi :
Sistem volume rendah (job-shop
production)
Penjadwalan melalui teknik sequencing
Sistem volume menengah (batch
production)
Penjadwalan melalui teknik waktu
habis (run-out time)
Sistem volume tinggi (Mass Production)
Penjadwalan melalui teknik
penyeimbangan lini (line balancing)
Hal-hal yang perlu diketahui
sebelum melakukan penjadwalan (1)
A B
B A
3 5 5 3
t 5 8 t
3 8
Ft = A + B Ft = B + A
= 3 + ( 3+5 ) = 5 + ( 5+3 )
= 11 = 13
F rata-rata = 11/2 = 5,5 F rata rata = 13/2 = 6,5
Istilah dan Notasi Matematis
Penjadwalan (4)
1 n
FS n F
i,S
i1
A B
B A
Completion Time
Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dimulai
pekerjaan pertama pada t = 0 sampai
ketika pekerjaan i selesai, dinotasikan
dengan Ci
merupakan penjumlahan dari masing-
masing processing time.
Istilah dan Notasi Matematis
Penjadwalan (6)
Fi,s = Ci,s
n
wifi
Fw,s in1
wi
i1
Istilah dan Notasi Matematis
Penjadwalan (8)
Due Date
Batas waktu suatu pekerjaan harus selesai dikerjakan
(satuan hari/dalam jam).
Due date dinotasikan dengan di
Lateness
Keterlambatan pekerjaan yang tergantung dari due date
Lateness dinotasikan dengan Li
Lateness negatif selesai sebelum waktu due date yang
berarti akan ada persediaan atau inventory.
Lateness positif selesai lewat waktu due date yang
akan menyebabkan perusahaan dikenai penalti.
Tardy
Keterlambatan yang positif (Positive Lateness)
Tardiness
{ 0 , lateness + },
nilai diantara 0 sampai lateness yang positif.
Istilah dan Notasi Matematis
Penjadwalan (9)
Jika diasumsikan bahwa seluruh batas waktu (due date)
diukur dari t = 0, maka lateness dan tardiness pekerjaan
dinyatakan dengan:
Li , S = C I , S - di
Ti , S = max { 0 , Ci , S di }
Sedangkan mean lateness dan mean tardiness
didefinisikan dengan:
n n
Ls 1n L Ts 1n T
i1 i,s
Slack Time (Kelonggaran) i1 i,s
Slack time dinotasikan dengan Sli
Slack Time = Due Date Processing Time
Sli = di ti
Aturan prioritas yang umum
dalam sequencing
FCFS (First Come First Serve): pekerjaan yang
datang lebih awal pada suatu work station akan
dikerjakan lebih dulu. Aturan ini banyak digunakan
pada layanan loket, kasir, dan sebagainya.
SPT (Shortest Processing Time): pekerjaan
yang paling cepat selesainya mendapat prioritas
pertama untuk dikerjakan lebih dulu. Cara ini
seringkali diterapkan bagi pekerjaan perakitan
atau usaha jasa.
EDD (Earliest Due Date): pekerjaan yang harus
selesai paling awal dikerjakan lebih dahulu.
Aturan prioritas yang lain
Critical ratio (CR): pekerjaan yang
ratio antara Due Date terhadap lama
waktu kerja paling kecil mendapat
prioritas lebih dulu
tA < t B
Ft = tA + tA + tB ; Ft = tB + tB + tA
F t F t 0 Ft F t
Aturan SPT (2)
(Shortest Processing Time)
Aturan SPT (Shortest Processing Time)
Memulai pekerjaan dengan waktu proses (processing time)
terpendek menuju besar.
Tujuan meminimasi rata-rata Lateness
L1
n (Fi di )
= 1/n Fi - 1/n di
T=7
WaktuDue - Critical
Job Proses Sekarang Ratio
1 6 11 1.84
3 3 2 0.67
4 4 4 1.0
T = 10
WaktuDue - Critical
Job Proses Sekarang Ratio
16 8 1.84
44 1 0.25
Pekerjaan Waktu
Mesin I Mesin II
A 5 5
B 4 3
C 14 9
D 2 6
E 8 11
F 11 12
Penyelesaian Penjadwalan (1)
Pekerjaan dengan waktu terpendek adalah D selama 2 jam pada
Pusat I, maka D ditempatkan di urutan pertama.
Pekerjaan dengan waktu terpendek berikutnya adalah B selama 3
jam pada Pusat II, maka B ditempatkan di urutan terakhir,
diperoleh :
D B
D A B
Penyelesaian Penjadwalan (2)
Pekerjaan dengan waktu terpendek berikutnya adalah E
selama 8 jam pada Pusat I, urutkan ke depan setelah D,
diperoleh :
D E A B
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
A 2,100.00 200.00 10.50 1,500.00 1,500.00 1.00 2,000.00 1,00 1,800.00 9.00 1,500.00 7.50 1,400.00 7.00
B 550.00 100.00 5.50 450.00 900.00 0.50 950.00 9.50 850.00 8.50 700.00 7.00 650.00 6.50
C 1,475.00 150.00 9.83 1,000.00 500.00 2.00 1,400.00 9.33 1,250.00 8.33 1,025.00 6.83 950.00 6.33
D 2,850.00 300.00 9.50 500.00 1,000.00 0.50 2,700.00 9.00 2,400.00 8.00 1,950.00 6.50 2,300.00 7.67
E 1,500.00 200.00 7.50 800.00 800.00 1.00 1.400.00 7.00 2,000.00 10.00 1,700.00 8.50 1,600.00 8.00
F 1,700.00 200.00 8.50 1,200.00 800.00 1.50 1,600.00 8.00 1,400.00 7.00 2,300.00 11.50 2,200.00 11.00
Total 10,175.00 1,150.00 10,050.00 9,700.00 9,175.00 9,100.00
PENYEIMBANGAN LINI (LINE
BALANCING)
Bertujuan untuk memperoleh
suatu arus produksi yang lancar
dalam rangka memperoleh
utilitasi yang tinggi atas fasilitas,
tenaga kerja, dan peralatan
melalui penyeimbangan waktu
kerja antar stasiun kerja (work
station).
Contoh Kasus
PT Gempita merupakan suatu industri perakitan barang elektronika. Salah satu
proyek saat ini adalah memproduksi 40 buah produk per hari dengan waktu
kerja 480 menit/hari.
Untuk membuat satu unit produk diperlukan urutan kegiatan dan waktu proses
sebagai berikut:
A - 6
B A 2
C B 3
D - 7
E D 3
F E 2
G C, F 10
H G 5
I H 4
Diagram Jaringan Kerja
A, 6 B,3
1 2 3
C,2
G, 10 H, 5 I, 4
7 8 9 10
F,2
D,7 E,3
4 5 6
N=KT =T N = 42 = 4
WO WS 12
dimana :
N = jumlah minimum stasiun kerja (buah)
T = jumlah waktu seluruh tugas (menit/unit) = t1
K = Kapasitas (output)
WO= waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan barang
WS= waktu maksimal untuk menyelesaikan 1 unit barang
Pengelompokan Pekerjaan dalam
Stasiun Kerja
Tetapkan pekerjaan yang dapat dipilih, yaitu
pekerjaan yang tidak ada tugas lain yang
mendahuluinya dan atau pekerjaan yang
mendahuluinya sudah selesai dikerjakan.
Tetapkan pekerjaan yang cocok dengan
waktu yang tersedia.
Tetapkan penugasan pada suatu stasiun
sampai maksimal.
Lanjutkan ke stasiun kerja berikutnya
dengan mengulangi prosedur di atas
sampai selesai semua penugasan.
Tujuan Penyeimbangan Lini
Meningkatkan efisiensi dengan
meminimalkan waktu kosong stasiun kerja.
T
Efisiensi = ___________ 100 %
N WS
III 12 G G (10) 2
H H (5)
IV 12
I I (4) 3