a. Jika perusahaan memiliki saldo kas (C) sebesar Rp1.200.000 dan selalu habis dipekan ke-Z
maka kas rata-rata adalah C/2 (1.200.000/2) = Rp600.000
b. Strategi penentuan kas yang optimal akan bergantung pada ketiga hal berikut ini:
a) F = Biaya tetap untuk menjual investasi jangka pendek
b) T = Total saldo kas yang diperlukan
c) R = Opportunity cost jika memegang kas (biasanya tingkat bunga)
c. Opportunity Cost adalah (C/2) x R
d. Trading Cost adalah (T/C) x F
e. Total cost = Opportunity cost + Trading cost
f. Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan jumlah saldo kas yang optimal.
ada potongan harga tunai, dan penjual mengantisipasi adanya masalah dalam
penagihan.
b) Alternative lain, perusahaan juga dapat menggunakan conditional sales contract dimana
hak kepemilikan barang tetap di penjual hingga pelanggan melunasi pembayaran kredit.
8. Kebijakan kredit (Credit Policy)
Merupakan prosedur perusahaan untuk menyeleksi pelanggan-pelanggan yang dapat atau tidak
dapat melunasi piutangnya. Terdapat lima faktor untuk mengevaluasi kebijakan kredit:
(1) Efek terhadap pendapatan
Jika perusahaan menjual produknya secara kredit maka akan terdapat keterlambatan dalam
memperoleh pendapatan. Penjualan secara kredit dapat meningkatkan penjualan produk dan
perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi.
(2) Efek terhadap biaya
Perusahaan menjual barang secara tunai atau kredit tetap akan memerlukan biaya untuk
memperoleh atau memproduksi barang.
(3) Biaya atas utang
Apabila perusahaan memberikan kredit maka perusahaan harus mengatur bagaimana untuk
mendanai piutang tersebut. Perusahaan harus memperhatikan biaya pinjaman jangka pendek
dalam memutuskan pemberian kredit.
(4) Kemungkinan tak tertagih
Perusahaan harus menanggung risiko dari tidak tertagihnya piutang.
(5) Diskon tunai
Perusahaan memperoleh penagihan piutang yang lebih rendah dari yang ditagihkan apabila
pelanggan membayar pada periode diskon.
9. Kebijakan Penagihan
Setelah aplikasi kredit disetujui maka perusahaan harus mengelola penagihan piutangnya dan
mengidentifikasi masalah yang timbul dalam penagihan.
Perusahaan harus memonitor penagihan piutang dengan cara :
(1) Menganalisis rata-rata hari penagihan piutang. Penignkatan rata-rata hari piutang di luar target
yang telah ditentukan harus dianalisis secara mendalam oleh perusahaan.
(2) Perusahaan juga dapat memonitor piutangnya dengan menggunakan Aging Schedule untuk
menentukan efektifitas kebijakan penagihan piutang perusahaan.
Perusahaan biasanya melakukan prosedur penagihan di bawah ini:
(1) Mengirimkan pemberitahuan bahwa piutang pelanggan telah melewati jatuh tempo
(2) Menelepon pelanggan
(3) Memperkerjakan perusahaan jasa penagihan piutang
(4) Menempuh jalur hukum
10. Manajemen Persediaan
Merupakan keseimbangan antara nilai persediaan untuk memenuhi penjualan atau permintaan
produksi yang dapat meminimalkan biaya persediaan.
Tipe-tipe persediaan :
Persediaan bahan baku
Work in Process
Persediaan barang jadi
Biaya persediaan meliputi :
(1) Biaya penyimpanan persediaan (carrying cost) yang terdiri dari :
a) Biaya gudang
b) Asuransi dan pajak
c) Kerugian dari keusangan dan pencurian barang
d) Opportunity cost dari modal yang diinvestasikan pada persediaan
(2) Shortage cost yaitu biaya yang timbul akibat tidak memiliki cukup persediaan di gudang.
Shortage cost dibagi menjadi :
a) Restocking cost : biaya untuk melakukan pemesanan dari pemasok
b) Safety reserve cost atas hilangnya penjualan yang timbul akibat tidka tersediannya
persediaan dalam gudang.
11. Teknik Pengelolaan Persediaan
11.1.1. Metode ABC
Diterapkan untuk mengendalikan barang yang bernilai tinggi dibandingkan dengan yang
nilainya lebih rendah. Metode ABC membagi persediaan dalam tiga kategori, yatu : A, B,
dan C.
(3) Secara grafik EOQ adalah jumlah persediaan yang diperoleh dari perpotongan kurva
biaya pemesanan dan kurva biaya penyimpanan.
(4) EOQ ditentukan oleh biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan.
Biaya penyimpanan = (EOQ/2) * biaya penyimpanan per unit
Biaya pemesanan = (jumlah yang dibutuhkan/EOQ) * biaya setiap kali pesan
Total biaya = biaya penyimpanan + biaya persediaan.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Kelebihan MRP
Kekurangan MRP
Kemampuan memberi harga lebih kompetitif
(1) Membutuhkan integritas data dan
Mengurangi harga penjualan
data yang akurat
Mengurangi Inventori
(2) Membutuhkan data spesifik berapa
Pelayanan pelanggan yang lebih baik
lama
perusahaan
menggunakan
Respon terhadap permintaan pasar lebih baik
berbagai
komponen
dalam
Kemampuan mengubah jadwal induk
memproduksi
produk
tertentu
Mengurangi biaya setup
(asumsi semua variable)
Mengurangi waktu menganggur
(3) Membutuhkan
komitmen
top
Memberi catatan kemajuan sehingga manager
manajemen
dapat merencanakan order sebelum pesanan
aktual dirilis
Memberitahu kapan memperlambat akan sebaik
mempercepat
Menunda atau membatalkan pesanan
Mengubah kuantitas pesanan
Memajukan atau menunda batas waktu pesanan
Membantu perencanaan kapasitas