2. Repayment 3. Risk-
1. Returns
capacity Bearing Ability
Hasil yang diperoleh dari
penggunaan kredit yang Kemampuan perusahaan Kemampuan perusahaan
diminta, apakah kredit mengembalikan pinjaman menanggung risiko
tersebut bisa menghasilkan dan bunganya pada saat kegagalan atau
return ( pendapatan ) yang pembayaran tersebut jatuh ketidakpastian yang
memadai untuk melunasi tempo. berkaitan dengan
hutang dan bunganya. penggunaan kredit.
Jaminan perlu
dipertimbangkan oleh
kreditor.
Pedoman 5C, yaitu :
1 2 3
4 5
4. Collateral 5. Conditions
Aset yang dijaminkan untuk suatu pinjaman. Sejauh mana kondisi perekonomian
Lembaga harus meminta jaminan yang akan mempengaruhi kemampuan
nilainya melebihi jumlah pinjaman. mengembalikan pinjaman.
2.3. Penilaian Kuantitatif dari Risiko Kredit :
Portfolio Presentation
A. Rating Perusahaan
Tabel Klasifikasi Rating
Rating Keterangan
AAA Instrument hutang dengan tingkat resiko sangat rendah. Tingkat pengembalian teramat baik(excellent); perubahan pada kondisi keuangan,
bisnis atau ekonomi tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap resiko investasi.
AA Instrument hutang dengan resiko sangat rendah. Tingkat pengembalian yang sangat baik, perubahan pada kondisi keuangan, bisnis, atau
ekonomi barangkali akan berpengaruh pada resiko investasi , tetapi tidak terlalu besar.
A Pengembalian hutang dengan resiko rendah. Tingkat pengembalian yang baik, meskipun perubahan pada kondisi keungan , bisnis atau
ekonomi akan meningkatakan resiko investasi.
BBB Tingkat penegmbalian yang memadai. Perubahan pada kondisi keuangan , bisnis, atau ekonomi mempunyai kemungkinan besar
meningkatkan resiko investasi dibandingkan dengan kategori yang lebih tinggi.
BB Investasi. Perusahaan mempunyai kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman, tetapi kemampuan tersebut rawan terhadap
perubahan pada kondisi ekonomi, bisnis, dan keuangan.
B Instrument hutang saat ini mengandung resiko investasi. Tingkat pengembalian tidak terlindungi secara memadai terhadap kondisi
ekonomi, bisnis , dan keuangan.
C Instrument keuangan yang bersifat spekulatif dengan kemungkinan besar bangkrut.
D Instrument keuangan sedang default/bangkrut
B. Model Skoring Kredit
Terdapat 3 model skoring kredit, yaitu :
1. Model Diskriminan
Pada dasarnya ingin melihat apakah suatu perusahaan
sebaiknya dimasukkan ke dalam kategori tertentu.
Contoh :
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X2 + 1,0 X5
Dimana : X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba yang ditahan / total asset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak /
total asset
X4 = rasio nilai pasar saham / nilai buku
saham
X5 = rasio penjualan / total asset
2. Model Probabilitas Linier Misalkan : analisis potensi gagal bayar untuk 3 perusahaan
Model ini dapat menghasilkan angka yang
mencerminkan seberapa besar kegagalan bayar (risiko A B C
kredit). Langkah pertama mengestimasi persamaan Total aset Rp 100 miliar Rp 50 miliar Rp 100 miliar
dengan mengumpulkan data perusahaan yang gagal Modal kerja Rp 40 miliar Rp 5 miliar Rp 50 miliar
Formula :
RAROC= Pendapatan dari pinjaman pertahun
Modal yang berisiko (capital At Risk)
Contoh
Misalkan suatu bank sedang mengevaluasi portofolio kredit dengan nilai nominal sebesar $ 1
Miliar. Kupon bunga adalah 9% (bank akan memperoleh bunga sebesar $90 juta/tahun).
Modal ekonomi untuk kredit tersebut diperkirakan sebesar $75 juta (7,5% dari nominal
pinjaman). Misalkan dana untuk kredit tersebut diperoleh dengan menerbitkan deposito dengan
tingkat bunga 6%. Modal sebesar $75 juta ditambahkan sebagai modal yang diinvestasikan dari surat
berharga pemerintah dengan tingkat bunga 6,5%/tahun (bank akan memperoleh bunga sebesar
sekitar $4,9 juta = 6,5% n $75 juta).
Bank tersebut mempunyai biaya operasional sebesar $15 juta/tahun, dan kerugian yang
diharapakan dari portofoliotersebut adalah 1% / tahun (yaitu $10 juta).
MMR 1 =
MMR 2 =
Kita akan menghitung risiko kredit untuk obligasi BBB Tabel tersebut menunjukkan, untuk obligasi
lebih dahulu. Langkah pertama adalah mengumpulkan dengan rating BBB, ada probabilitas sebesar
informasi mengenai perpindahan rating seperti terlihat 86,93% obligasi tersebut akan tetap mempunyai
pada tabel berikut ini rating BBB tahun depan. Ada probabilitas
sebesar 5,95% obligasi tersebut akan di
upgrade menjadi rating A. Ada probabilitas
0,18% obligasi tersebut akan mengalami default.
Misalkan kita mempunyai informasi forward zero curve
untuk empat tahun ke depan berdasarkan kategori risiko
adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1, tingkat bunga satu tahun yang
berlaku untuk obligasi dengan rating AAA adalah 3,6%.
Untuk tahun kedua, tingkat bunga satu tahun untuk
obligasi tersebut diperkirakan adalah 4,17%. Perhatikan
bahwa tingkat bunga tersebut dari tahun ke tahun
menunjukkan kenaikan, yang menandakan yield curve
yang mempunyai slope. Tingkat bunga itu tidak harus
selalu naik setiap tahunnya.
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
AAA 3,6 4,17 4,73 5,12
AA 3,65 4,22 4,78 5,17
A 3,72 4,32 4,98 5,32
BBB 4,1 4,67 5,25 5,63
BB 5,55 6,02 6,78 7,27
B 6,05 7,02 8,03 8,52
CCC 15,05 15,02 14,03 13,52
B. Creditmetrics untuk Portofolio
Sebagai ilustrasi, untuk sel (aset A,AAA; Aset BBB, AAA), nilai aset AAA adalah
106,59, sedangkan nilai aset BBB adalah 109,37. Nilai portofolio untuk sel tersebut
adalah 215,96(106,59 + 109,37), langkah berikutnya adalah kita ingin menghitung joint
probability (probabilitas bersama). Joint probability tersebut dihitung dengan
mengalikan probabilitas marjinal untuk setiap asetnya. Perkalian langsung itu
mengasumsikan independensi antara dua aset tersebut. pada kenyataannya asumsi
tersebut barangkali tidak realistis, karena akan ada korelasi antar aset
Hasil perhitungan joint probability bisa dilihat berikut ini.
Nilai yang diharapkan dan standar deviasi untuk distribusi
tersebut bisa dihitung berikut ini:
E= (0,000108/100) (102,26) + (0,000018/100) (129,84)
+ .... + (0,00045/100) (215,86) +(0,00002/100) (215,96)
= 213.28383
G. Pendekatan
Kerangka Teori Opsi
Opsi call adalah hak untuk membeli asset dengan
harga tertentu pada periode tertentu. Opsi put adalah hak
untuk menjual asset dengan harga tertentu pada periode
tertentu.
Dengan menggunakan teori opsi pemegang saham
bisa digambarkan sebagai pihak yang membeli opsi call.
Pemegang hutang (pemberi hutang) bisa digambarkan
sebagai pihak yang menjual opsi put. Misalkan kreditur
memberi pinjaman kepada pengusaha dengan nilai Rp
100juta.
Place Your Picture Here And Send To Back
Pendekatan Kerangka
Teori Opsi Gambar Pemegang Hutang dalam Kerangka
Gambar pemegang saham dengan kerangka opsi Opsi
Resiko kredit bisa dihitung dengan menggunakan teori penilaian opsi.
THANK
YOU