PENGAUDITAN I
SECTION 404 AUDITS OF INTERNAL CONTROL AND
CONTROL RISK
Disusun oleh:
Kelompok VI
1. Ricki Caesar Putra (F1315077)
2. Muhamad Hamdi (F1315062)
3. Luhur Budi Novanda Putra (F1315058)
Auditor menekankan pengendalian internal atas kelas transaksi daripada saldo akun
karena akurasi sistem akuntansi output sangat bergantung pada akurasi input dan
proses transaksi.
C. Komponen Pengendalian Internal COSO
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang
menggambarkan seluruh sikap manajemen puncak, direktur, dan pemilik entitas tentang
pengendalian internal dan kepentingannya untuk entitas. Untuk memahami dan menilai
lingkungan pengendalian, auditor harus mempertimbangkan subkomponen
pengendalian berikut:
a. integritas dan nilai etis;
b. komitmen kompetensi;
c. partisipasi jajaran direksi atau komite audit;
d. filosofi manajemen dan gaya operasi;
e. struktur organisasi; dan
f. kebijakan serta praktek SDM.
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko merupakan identifikasi dan analisis manajemen atas risiko terkait
dengan penyiapan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi. Saat
manajemen mengidentifikasi risiko, manajemen mengestimasikan signifikansi risiko,
kemungkinan risiko terjadi, dan mengembangkan tindakan spesifik untuk mengurangi
risiko sampai dengan level yang diterima. Auditor menilai risiko untuk menentukan bukti
yang dibutuhkan dalam audit. Auditor mendapatkan pengetahuan atas penilaian risiko
manajemen menggunakan kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk
menentukan bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko terkait pelaporan keuangan.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan
bahwa tindakan yang berguna telah diambil untuk mengatasi risiko atas pencapaian
tujuan entitas. Tipe aktivitas pengendalian antara lain:
a. pemisahan tugas yang memadai, yang terdiri dari empat pedoman pemisahan tugas
antara lain:
pemisahan antara penjaga aktiva dari akuntansi;
pemisahan otorisator transaksi dari penjaga aktiva terkait;
pemisahan antara tanggung jawab operasional dari tanggung jawab pencatatan;
pemisahan antara tugas IT dari departemen pengguna;
b. otorisasi transaksi dan aktivitas yang tepat;
c. dokumentasi dan pencatatan yang memadai;
d. pengendalian fisik atas aktiva dan catatan;
e. pemeriksaan independen atas kinerja.
a.
b.
c.
d.
Auditor dapat memperluas uji pengendalian jika auditor ingin risiko pengendalian dengan
nilai lebih rendah. Perluasan prosedur uji pengendalian dapat dilakukan menggunakan
beberapa hal berikut:
1. keandalan bukti dari audit tahun sebelumnya;
2. pengujian pengendalian yang terkait dengan risiko yang signifikan;
3. pengujian kurang dari keseluruhan periode audit.
Dua perbedaan antara pengujian pengendalian
pemahaman antara lain: