Anda di halaman 1dari 38

Konsep dasar sampling

1
Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor adalah untuk
memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik
kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan
sampel.
Auditor harus melaksanakan prosedur audit yang tepat untuk tujuan
yang hendak dicapai atas setiap unsur yang dipilih.

Jika prosedur audit tidak dapat diterapkan pada unsur pilihan, maka
auditor harus melaksanakan prosedur tersebut atas suatu unsur
pengganti.

Audit yang telah dirancang atau prosedur alternatif yang sesuai,


terhadap unsur pilihan, maka auditor harus menetapkan unsur
tersebut sebagai sesuatu penyimpangan dari pengendalian yang telah
ditetapkan sebelumnya (dalam hal pengujian pengendalian) atau
suatu kesalahan penyajian (dalam hal pengujian rinci)
2
Sampling dan risiko sampling
Sampling audit (sampling) adalah penerapan prosedur audit
terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit
yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit sampling
memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk memberikan
basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang
populasi secara keseluruhan.
Terdapat dua risiko dalam audit:
Risiko nonsampling; dan
Risiko sampling.
Risiko nonsampling adalah risiko bahwa auditor mencapai
suatu kesimpulan yang salah dengan alasan apapun yang
tidak terkait dengan risiko sampling.

3
Sampling dan risiko sampling
Risiko sampling adalah risiko bahwa kesimpulan auditor yang
didasarkan pada suatu sampel dapat berbeda dengan kesimpulan
jika prosedur audit yang sama diterapkan pada keseluruhan
populasi. Risiko sampling dapat menimbulkan dua jenis kesimpulan
yang salah: (SA 530 par 5(c))
Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih efektif
daripada kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan
penyajian material tidak ada padahal dalam kenyataannya ada.
Tipe kesimpulan salah ini mempengaruhi efektifitas audit dan mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat.
Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut kurang
efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, terdapat
kesalahan penyajian material, padahal kenyataannya tidak ada.
Tipe kesimpulan salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi audit yang biasanya
akan menyebabkan adanya pekerjaan tambahan untuk menetapkan bahwa
kesimpulan semula adalah tidak benar.

4
Risiko sampling –pengujian pengendalian

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SEBENARNYA DARI PENGENDALIAN


ADALAH:
Sampel pengujian Memadai untuk tingkat Tidak memadai untuk
pengendalian risiko pengendalian tingkat risiko
menunjukkan yang ditetapkan pengendalian yang
ditetapkan
Efektifitas Keputusan salah
pelaksanaan memadai Keputusan benar (risiko menetapkan
risiko pengendalian
terlalu rendah)
Efektifitas Keputusan salah
pelaksanaan tidak (risiko menetapkan risiko Keputusan benar
memadai pengendalian terlalu
tinggi)

5
Risiko sampling –pengujian rinci

KONDISI SEBENARNYA AKUN TERSEBUT ADALAH:

Sampel pengujian Tidak berisi kesalahan Berisi kesalahan


rinci menunjukkan penyajian material penyajian material

Akun tidak berisi Keputusan salah


kesalahan penyajian Keputusan benar (risiko keliru menerima)
material
Akun berisi kesalahan Keputusan salah
penyajian material (risiko keliru menolak) Keputusan benar

6
Sampling statistik vs nonstatistik
Sampling statistik adalah suatu pendekatan sampling
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
i. Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak; dan
ii. Penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel,
termasuk untuk mengukur risiko sampling.
Sampling nonstatistik adalah pendekatan sampling
yang tidak memiliki karakteristik-karakteristik (i) dan
(ii) di atas
Teknik sampling statistik a.l. random sampling,
systematic sampling dan stratified sampling. Sementara
sampling nonstatistik a.l. haphazard sampling, block
selection dan judgment selection. (Collings,hal.183)

7
Tahap-tahap dalam penerapan
sampling
Perancangan ukuran dan pemilihan unsur-unsur sampel
untuk diuji
Pelaksanaan prosedur audit
Pengevaluasian hasil sampling
Menginvestigasi sifat dan penyebab penyimpangan atau
kesalahan penyajian
Memproyeksikan kesalahan penyajian atau penyimpangan dari
sampel ke populasi
Mengevaluasi hasil sampling

8
Perancangan ukuran dan pemilihan unsur-
unsur sampel untuk diuji
Ketika merancang suatu sampel audit, auditor harus mempertimbangkan tujuan
prosedur audit dan karakteristik populasi yang menjadi sumber suatu sampel yang
akan diambil. (SA 530 par 6,A 5 – A8)
Pertimbangan mengenai tujuan prosedur audit mencakup:
tujuan spesifik yang hendak dicapai dan kemungkinan kombinasi prosedur audit terbaik
untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Suatu pemahaman yang jelas tentang apa yang merupakan suatu penyimpangan atau
kesalahan penyajian sehingga semua, dan hanya, kondisi-kondisi yang relevan dengan tujuan
prosedur audit tersebutlah yang dimasukkan ke dalam evaluasi terhadap penyimpangan atau
pemproyeksian kesalahan penyajian.
Pertimbangan mengenai karakteristik populasi:
Melakukan suatu penilaian estimasi tingkat penyimpangan berdasarkan pemahaman auditor
tentang pengendalian-pengendalian yang relevan atau berdasarkan pemeriksaan atas
sejumlah kecil unsur dalam populasi (untuk pengujian pengendalian); atau auditor
melakukan suatu penilaian tingkat kesalahan penyajian yang diperkirakan terjadi dalam
populasi. (dalam pengujian rinci)
Dalam mempertimbangkan karakteristik populasi yang menjadi sumber pengambilan
sampel, auditor mungkin menentukan bahwa stratifikasi atau pemilihan nilai tertimbang
(value-weighted selection) merupakan metode yangtepat.

9
Perancangan ukuran dan pemilihan unsur-
unsur sampel untuk diuji
Dua putusan pada tahap ini:
Menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk
mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang
dapat diterima.
Memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel sedemikian
rupa sehingga setiap unit sampling dalam populasi memiliki
suatu peluang yang sama untuk dipilih.

10
Sampling audit: pengujian
pengendalian

11
Menentukan ukuran sampel
Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula
berbasis statistik atau melalui pertimbangan profesional.
Penentuan ukuran sampel ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini
(SA 530 Lampiran 2):
Penilaian risiko auditor yang telah memperhitungkan pengendalian yang
relevan.
Tingkat penyimpangan yang dapat diterima (tolerable deviation rate – TDR)
Tingkat penyimpangan yang diperkirakan terjadi dalam populasi yang
akan diuji (expected population deviation rate – EPDR)
Tingkat asurans yang auditor harapkan bahwa tingkat penyimpangan yang
dapat diterima tidak melebihi tingkat penyimpangan yang sesungguhnya
dalam populasi
Jumlah unit sampling dalam populasi
Jika kondisinya sama, dampak faktor-faktor tersebut terhadap ukuran
sampel akan sama tanpa mempertimbangkan pendekatan yang dipilih,
apakah pendekatan statistik atau nonstatistik. (SA530 par A11)

12
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 2

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Penilaian risiko auditor yang Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat asurans yang hendak
telah memperhitungkan diperoleh oleh auditor atas efektifitas
pengendalian yang relevan operasi pengendalian, semakin rendah risiko
kesalahan penyajian material yang dinilai oleh
auditor, dan semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan.
Tingkat penyimpangan yang Meningkat Turun Semakin rendah tingkat penyimpangan yang
dapat diterima dapat diterima, semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan

13
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 2

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Tingkat penyimpangan yang Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat penyimpangan yang
diperkirakan terjadi dalam diperkirakan terjadi, semakin besar ukuran
populasi yang akan diuji sampel yang diperlukan sehingga auditor
dapat membuat estimasi yang wajar tentang
tingkat penyimpangan yang sesunggguhnya.
Faktor-faktor relevan bagi auditor dalam
mempertimbangan tingkat penyimpangan
yang diperkirakan terjadi mencakup
pemahaman auditor tentang bisnis klien,
perubahan dalam personel atau pengendalian
intern, hasil prosedur audit yang diterapkan
dalam periode sebelumnya, dan hasil
prosedur audit lain.Tingkat penyimpangan
pengendalian yang tinggi umumnya hanya bisa
sedikit, jika ada, mengurangi risiko kesalahan
penyajian material yang telah ditentukan.

14
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 2

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Tingkat asurans yang auditor Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat asurans yang auditor
harapkan bahwa tingkat harapkan bahwa hasil sampel benar-benar
penyimpangan yang dapat mencerminkan penyimpangan yang terjadi
diterima tidak melebihi dalam populasi, maka semakin besar ukuran
tingkat penyimpangan yang sampel yang diperlukan.
sesungguhnya dalam populasi
Jumlah unit sampling dalam Meningkat Dampaknya Untuk populasi yang besar, ukuran aktual
populasi dapat diabaikan populasi sedikit berdampak, jika ada,
terhadap ukuran sampel. Dalam populasi
yang kecil, sampling audit tidak dapat
seefisien dibandingkan dengan cara-cara
alternatif dalam pemerolehan bukti audit
yang cukup dan tepat.

15
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Menentukan ukuran sampel
dalam pengujian
pengendalian biasanya
menggunakan attribute
sampling.
Cocok untuk prosedur
pengendalian yang berjalan
secara harian.
Rumus:
Ukuran sampel = Confidence
factor :TDR
Confidence factor
ditentukan oleh tingkat
keyakinan (confidence level)
16
SA 530

17
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Confidence Ukuran sampel
Confidence factor TDR (c) = (a) /(b)
level (a) (b)
85% 1.9 10% 19 1.9 /0.1
90% 2.3 10% 23 2.3 /0.1
95% 3.0 10% 30 3.0 /0.1

85% 1.9 5% 38 1.9 /0.05


90% 2.3 5% 46 2.3 /0.05
95% 3.0 5% 60 3.0 /0.05

18
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Untuk prosedur pengendalian yang berjalan tidak secara
harian, panduan berikut dapat digunakan.

Guide,Vol 2, hal,240

19
Memilih unsur-unsur sampel
Auditor harus memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel
sedemikian rupa sehingga setiap unit sampling dalam populasi
memiliki suatu peluang yang sama untuk dipilih. (SA 530 par 8)
Dengan sampling statistik, unsur-unsur dipilih dengan suatu cara yang
setiap unit sampling memiliki suatu probabilitas yang diketahui untuk
dipilih. Dengan sampling nonstatistik, pertimbangan auditor
digunakan untuk memilih unsur yang dijadikan sampel. Karena tujuan
sampling adalah untuk menyediakan basis yang wajar bagi auditor
untuk menarik kesimpulan tentang populasi yang menjadi sumber
sampel yang dipilih, penting bagi auditor untuk memilih sampel yang
representatif, dengan memilih unsur sampel yang memiliki
karakteristik tipikal populasi sehingga keberpihakan dapat dihindari.
(SA 530 parA12)
Metode utama pemilihan sampel adalah penggunaan pemilihan acak,
pemilihan sistematik dan pemilihan sembarang (haphazard selection)
(SA 530 par A13) atau monetary unit sampling dan block selection
(SA 530 Lamp 4)

20
Memilih unsur-unsur sampel –ilustrasi
praktis
Prosedur audit:
Mengambil suatu sampel faktur penjualan dan diperiksa apakah dilampiri dengan bukti
pengiriman barang dan PO.
Populasi yang diuji:
Faktur penjualan.
Jumlah populasi:
500 faktur (No faktur 250 –950).
Ukuran sampel:
23 (confidence 90%,TDR 10%)
Metode yang dipilih: pemilihan acak menggunakan random table number. (lihat di
slide berikut)
Hitung sampling interval: 500/23 = 21.7 = 22;
Kaitkan antara angka dalam tabel dengan populasi, misal diambil 3 angka terakhir dari tabel
sebagai no faktur penjualan;
Tentukan rute pengambilan sampel: misal dari atas ke bawah lalu naik lagi ke atas.
Tentukan nomor awal secara acak dari tabel sebagai sampel pertama, misal diambil dari
tabel angka 89707.
Tiga angka terakhir, 707 adalah nomor fakturpertama
Pilih sampel berikutnya dengan mengikuti rute dan sampling interval yang ditetapkan.

21
Memilih unsur-unsur sampel –ilustrasi
praktis
Tabel angka acak (random
table number ) dibuat pada
excell dg formula
=RANDBETWEEN(10000,10
0000)

22
Memilih unsur-unsur sampel –ilustrasi
praktis
Sample no faktur
penjualan:
# 1 – 707
# 2 – 474
dst s.d. # 23.

23
Sampling audit: pengujian
substantif

24
Menentukan ukuran sampel
Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbasis
statistik atau melalui pertimbangan profesional.
Penentuan ukuran sampel ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini (SA
530 Lampiran 3):
Risiko yang telah dinilai oleh auditor atas risiko kesalahan penyajian material.
Penggunaan prosedur substantif lain yang diarahkan ke asersi yang sama.
Tingkat asurans yang diharapkan oleh auditor bahwa kesalahan penyajian yang
dapat diterima tidak melebihi kesalahan penyajian aktual dalam populasi
Jumlah kesalahan penyajian yang diharapkan akan ditemukan oleh auditor dalam
populasi
Stratifikasi populasi
Jumlah unit sampling dalam populasi.
Jika kondisinya sama, dampak faktor-faktor tersebut terhadap ukuran
sampel akan sama tanpa mempertimbangkan pendekatan yang dipilih,
apakah pendekatan statistik atau nonstatistik.

25
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 3

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Risiko yang telah dinilai oleh Meningkat Naik Semakin tinggi risiko kesalahan penyajian
auditor atas risiko kesalahan material yang dinilai, auditor perlu
penyajian material. menurunkan tingkat risiko deteksi yang
rendah dan akan lebih mengandalkan pada
prosedur substantif agar dapat mengurangi
risiko audit ke tingkat rendah yang dapat
diterima .Semakin banyak bukti audit yang
diperoleh dari pengujian rinci (yaitu semakin
kecil risiko deteksi), semakin besar ukuran
sampel yang diperlukan.
Penggunaan prosedur Meningkat Turun Semakin auditor mengandalkan pada
substantif lain yang diarahkan prosedur substantif lain untuk mengurangi
ke asersi yang sama. risiko deteksi ke suatu tingkat yang dapat
diterima berkaitan dengan suatu populasi
tertentu, semakin berkurang asurans yang
disyaratkan oleh auditor dari sampling, oleh
karena itu, semakin kecil ukuran sampel yang
diperlukan.

26
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 3

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Tingkat asurans yang Meningkat Naik Semakin besar tingkat asurans yang
diharapkan oleh auditor disyaratkan oleh auditor bahwa hasil sampel
bahwa kesalahan penyajian pada kenyataannya mengindikasikan jumlah
yang dapat diterima tidak aktual kesalahan penyajian dalam populasi,
melebihi kesalahan penyajian semakin besar ukuran sampel yang
aktual dalam populasi diperlukan.
Kesalahan penyajian yang Meningkat Turun Semakin rendah kesalahan penyajian yang
dapat diterima dapat diterima, semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan.

27
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 3

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Jumlah kesalahan penyajian Meningkat Naik Semakin besar jumlah kesalahan penyajian
yang diharapkan akan yang diharapkan akan ditemukan oleh
ditemukan oleh auditor auditor dalam populasi, semakin besar
dalam populasi ukuran sampel yang diperlukan untuk
membuat estimasi yang masuk akal tentang
jumlah kesalahan penyajian aktual dalam
populasi. Faktor-faktor yang relevan dengan
pertimbangan auditor tentang jumlah
kesalahan penyajian yang diharapkan
mencakup seberapa luas nilai-nilai unsur
ditentukan secara subjektif, hasil prosedur
penilaian risiko, hasil pengujian pengendalian,
hasil prosedur audit yang diterapkan dalam
periode sebelumnya, dan hasil prosedur
substantif lain.

28
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 3

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Stratifikasi populasi Tepat Turun Jika terdapat suatu kisar lebar (variabilitas)
digunaka dalam ukuran moneter unsur-unsur dalam
n populasi, adalah lebih bermanfaat untuk
melakukan stratifikasi populasi tersebut. Jika
suatu populasi dapat secara layak
distratifikasi, ukuran sampel agregat dari
strata tersebut pada umumnya akan lebih
sedikit jika dibandingkan dengan ukuran
sampel yang diperlukan untuk memperoleh
tingkat risiko sampling tertentu, apabila suatu
sampel diambil dari keseluruhan populasi.

29
SA 530 -Lampiran
Menentukan ukuran sampel 3

Faktor Perubahan Pengaruh thd Penjelasan


dalam Ukuran
Faktor Sampel
Jumlah unit sampling dalam Meningkat Dampaknya Untuk populasi yang besar, ukuran aktual
populasi dapat diabaikan populasi memiliki sedikit, jika ada, dampak
terhadap ukuran sampel. Jadi, untuk populasi
yang kecil, sampling audit seringkali kurang
efisien sebagai cara alternatif pemerolehan
bukti audit cukup dan tepat. (Namun, jika
menggunakan sampling unit moneter,
kenaikan nilai moneter dalam populasi
menaikkan ukuran sampel, kecuali jika hal ini
diimbangi dengan kenaikan proporsional
dalam materialitas untuk laporan keuangan
secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat
materialitas untuk golongan transaksi
tertentu, saldo akun, atau pengungkapan.)

30
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Metode yang umum
digunakan adalah monetary
unit sampling(“MUS”).
Dalam merancang pengujian
rinci auditor perlu
menentukan tingkat
pengurangan risiko yang
diharapkan: rendah, sedang,
tinggi.
Mempengaruhi tingkat
keyakinan.

31
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Proses MUS
Keluarkan unsur yang bernilai tinggi atau unsur kunci (high-value
dan key items) dari populasi;
Hitung sampling interval;
Sampling interval = Materialitas pelaksanaan :confidence factor
Hitung ukuran sampel.
Ukuran sampel = Populasi yang diuji :sampling interval

32
Menentukan ukuran sampel –ilustrasi
praktis
Prosedur audit:
Konfirmasi piutang, untuk menguji eksistensi.
RMM untuk asersi existence:
tinggi
Populasi yang diuji:
Piutang usaha
Jumlah populasi:
Rp194 (dlm milyar)
Jumlah piutang yang besar dan diuji terpisah:
Rp100 (dlm milyar)
Confidence level (confidence factor) yang digunakan:
95% (3.0)
Materialitas pelaksanaan:
Rp10,88 (dlm milyar)
Sampling interval =
Materialitas pelaksanaan :confidence factor = 10,88 :3 = Rp3,63 (dlm milyar)
Ukuran sample =
Populasi yang diuji :sampling interval = (194 – 100) :3,63 = 25,9 atau dibulatkan menjadi 26.

33
Memilih unsur-unsur sampel –ilustrasi
praktis
Menetapkan unsur pertama sampel secara acak, misal
piutang ADF sebesar Rp2,150 milyar.
Sampling interval ditambahkan ke unsur pertama untuk
menghasilkan sampling interval kumulatif.
Jumlah kumulatif nilai tercatat diperoleh dengan
menambahkan unsur pertama sampel dengan piutang
selanjutnya.
Apabila jumlah kumulatif nilai tercatat > sampling interval
kumulatif, piutang tsb dipilih sebagai sampel
Apabila jumlah kumulatif nilai tercatat < sampling interval
kumulatif, piutang tsb tidak dipilih sebagai sampel. Sampling
interval kumulatif untuk piutang selanjutnya tidak berubah
34
Memilih unsur-unsur sampel

Jml kumulatif <


sampling interval

Belum ditambahkan
dengan sampling
interval krn piutang
sblmnya tidak dipilih

35
Sifat dan luas pengujian sebagai respons
atas risiko yg diidentifikasi –PT Fiktif Tbk
Tingkat Asersi Luas pengujian

Area L/K atau pengungkapan Prosedur audit 100% Unsur Sampling


Ttnt
1 Piutang 194 C,A L Bandingkan saldo piutang dengan predictive V
model
E H • Bandingkan saldo piutang dengan V
predictive model
• Periksa faktur penjualan, apakah dilampiri 23
bukti pengiriman barang dan PO
• Konfirmasi piutang
2 26
V L Pemeriksaan subsequent receipt V- AR
>60 hr
2 Persediaan 473 C,A L ………. .

E H Pemeriksaan fisik V

V M Review NRV assessment yang dilakukan V


manajemen
3 Transaks P H • Tanya ke manajemen V
i pihak • Periksa pemenuhan IX.E.1 dan IX.E.2
berelasi • Konfirmasi ke counterparty V
V
36
SA 530

37
SA 530

38

Anda mungkin juga menyukai