Anda di halaman 1dari 3

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN

DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II

Muslimah (C1C017009)
Robbiah al adawiyah (C1C017013)

Semester V
Kelas R-009

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I

A. SAMPEL REPRESENTATIF

memilih sampel dari populasi, auditor berusaha untuk memperoleh sampel yang
representatif. Sampel representatif adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan
yang dimiliki karakteristik populasi. yang berarti unsur sampel serupa dengan unsur yang
tidak dijadikan/diikutsertakan dalam sampel.

Dalam praktiknya, auditor tidak mengetahui apakah sampel itu representayif atau tidak,
walaupun pengujian telah selesai dilakukan. Satu-satunya cara mengetahui apakah sampel
representatif adalah dengan menguji keseluruhan populasi. Namun auditor dapat
meningkatkan kemungkinan sebuah sampel agar menjadi representatif dengan
menggunakan kehati-hatian dalam perancangan proses, pemilihan dan evaluasi hasil sampel.
Sebuah hasil sampel dapat menjadi tidak represntatif dikarenakan kesalahan non-sampel dan
risiko sampel, kedua risiko tersebut dapat dikendalikan. Risiko non sampel adalah risiko
dimana pengujian audit tidak mampu mengungkapkan pengecualian yang ada dalam
sampel tersebut. Dua penyebab risiko non-sampel ini adalah kegagalan auditor dalam
mengenali pegecualian dan prosedur audit tidak tepat atau tidak memadai. Risiko sampel
merupakan risiko dimana seorang auditor mencapai sebuah kesimpulan yang tidak benar
karena sampelnya tidak representatif terhadap populasi. Risiko sampel merupakan bagian
melekat pada pemilihan sampel dari pengujian yang kurang terhadap keseluruhan populasi.
Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian, auditor menerima populasi yang
salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. Auditor memiliki dua cara untuk
mengendalikan risiko pengambilan sampel:

1. menyesuaikan ukuran sampel

2. menggunakan metode yang tepat dalam pemilihan pos sampel dari populasi.

PENGAMBILAN SAMPEL SECARA STATISTIK VERSUS NON-STATISTIK DAN


PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NON-PROBABILISTIK

Metode pengambilan sampel audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
pengambilan sampel statistik dan pengambilan sampel nonstatistik. Kategori tersebutserupa
karena keduanya melibatkan tiga fase :

1. Merencanakan sampel

2. Memilih sampel dan melakukan pengujian-pengujian

3. Pengevaluasian hasilnya

Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bah$a pengujian auditdilakukan dengan
cara yang memberikan risiko pengambilan sampel yang diinginkandan meminimalkan
kemungkinan kesalahan nonpengambilan sampel. Pemilihan sampel melibatkan keputusan
bagaimana sampel dipilih dari populasi. Auditor baru dapatmelaksanakan pengujian audit
hanya setelah item sampel dipilih. Pengevaluasian hasil adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan pengujian audit. Pengambilan sampel statistik menerapkan aturan matematis,
auditor dapat mengukur risiko pengambilan sampel dalam perencanaan sampel serta dalam
mengevaluasi hasil. Sedangkan pengambilan sampel non-statistik, auditor tudak
mengkuantifikasikan risiko sampel. Namun auditor memilih pos-pos sampel yang diyakini
akan memberikan informasi yang paling berguna dalam kondisi dan menarik kesimpulan
atas populasi berdasarkan pertimbangan profesional.

Dalam melakukan pengambilan sampel standart audit mengizinkan auditor untuk


menggunakan pendekatan statistik ataupun non-statistik. Namun perlu diingat bahwa
penerapan kedua metode tersebut memerlukan kehati-hatian. Semua langkah dalam proses
harus diikuti seksama. Ketika pendekatan statistik digunakan sampel tersebut harus bersifat
probabilistik dan metode evaluasi secara statistik harus digunakan dengan hasil sampel
untuk membuat perhitungan risiko pengambilan sampel. Auditor dapat membuat evaluasi
non-statistik ketika menggunakan pemilihan sampel probabilistik namun tidak boleh
mengevaluasi sampel non-probabilistik dengan menggunakan metode statistik.

Tiga jenis metode pemilihan sampel yang sering kali dikaitkan dengan pengambilan sampel
audit non-statistik. Ketiga metode itu bersifat non-probabilistik. Sementara itu, ada empat
jenis metode pemilihan sampel yang sering kali dikaitkan dengan pengambilan sampel audit
statistik, yang semuanya bersifat probabilistik.

Metode pemilihan sampel non-probabilistik sebagai berikut ini :

1. Pemilihan sampel terarah.

2. Pemilihan sampel blok.

3. Pemilihan sampe sembarangan

Metode pemilihan sampel probabilistik sebagai berikut ini :

1. Pemilihan sampel acak sederhana.

2. Pemilihan sampel sistematis.

3. Pemilihan sampel probabilitas yang proporsional dengan ukuran.

4. Pemilihan sampel berjenjang

Anda mungkin juga menyukai