Anda di halaman 1dari 19

http://nat awidnyana.wordpress.

c om
Sampling A udit











SAMPLING AUDIT




Sum ber: PSA No. 26



PEN DAHULUAN

01 Sa mpling audit ada lah penerapa n pros edur audit terhadap kurang da ri seratus
persen un sur dala m suatu saldo akun atau kelompok transa ksi den gan tujua n un tuk
menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.
1
Seksi ini
memberika n pandua n dala m perenca naan , pela ksana an, da n pen ilaian sampel a udit.

02 Auditor serin gkali mengetahui mana saldo-saldo akun da n transa ksi yang
mun gkin sekali mengandung salah saji.
2
Auditor mempertimbangkan pen getahuan ini
dala m perenca naan prosedur auditnya, termasuk s ampling audit. Auditor biasanya tidak
memiliki p en g e t ah u a n k h us u s te n t an g s al d o -s a l d o a k un a t au t r an s a ks i l ai n n ya
ya n g , m e nu r u t pertimbangannya, perlu diuji untuk memenuh i tuju an auditnya. Dala m
hal terakhir in i, sampling audit sanga t berguna.

03 Ada dua pen dekatan umum dala m samplin g audit: nonstatistik dan statis tik.
Kedua pendeka tan tersebut mengharu skan auditor menggunakan pertimbangan
profesion alnya dala m perenca naan , pela ksan aan, dan penilaia n sampel, serta da la m
menghubungkan bukti a udit yang dihasilka n da ri sampel dengan bukti audit la in da la m
penarikan kesimpula n atas saldo a kun atau kelompok transaksi yang berkaitan. Panduan
dala m Seks i in i berla ku baik un tuk sampling audit seca ra statis tik maup un nonstatistik.



_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
1
Ad a alasan lain bagi au d itor u ntu k m em eriksa kurang dari 100% u nsu r yang m em ben tu k sald o aku n atau
kelo m pok transaksi. Sebagai contoh, aud itor m u ngkin hanya m emer iksa b eberapa transaksi d ari su atu sald o akun atau
kelo m pok u ntuk (a) m em peroleh pem aham an atas si fat operasi entitas atau (b) m em perjelas pem aham an atas
pen ge ndalian intern e ntitas. Jika alasannya se perti itu, p and uan d alam Se ksi ini ti dak b erl aku .
2
Untu k keperl u an pembahasan d alam Seksi ini, penggun aan istil ah salah-saji (mi ssta tement ) d apat m eliputi
kekel iru an d an kecu rangan d alam d esain penerapan samplin g. Kekel iru an d id efin isi kan d alam SA Seksi 312 [PSA No.
25] Ri siko Audit dan Materia litas dala m P elak sana a n Audi t, paragraf 06. Ke curang an di d efinisi kan dalam SA Seksi 316 [PSA
No. 70] Pertimba nga n Atas K ecurang a n Da a a m Audi t Laporan Keua ng a n, paragraf 05 s. d . 09.



350 .1

S tandar P rofesiona l A kunta n P ublik


04 Sta ndar pekerjaan lapa ngan ketiga menyataka n, "Bukti audit kompeten yang cukup
harus dip eroleh melal ui inspeksi, pengamatan, permintaan keterang an, dan ko nfi rmasi sebagai
dasar memadai untuk meny atakan pendap at atas lap oran keuangan yang dia udit." Kedua
pendekatan samplin g audit di atas, jika diterapkan den gan semestinya, da pat
menghas ilkan bukti audit yang cukup.

05 Cukup atau tidaknya bukti a udit berkaita n dengan, antara lain , desain da n ukuran
sampel audit. Ukura n sampel yang diperlukan un tuk mengha silka n bukti audit yang
cuku p tergantung pa da tujua n da n efis iensi sampel. Un tuk tujua n tertentu, efis iensi
sampel berhubungan dengan desain nya; suatu sampel akan lebih efisien darip ada yang
lain jika sampel tersebut da pat menca pai tujua n yang sama dengan ukuran sampel yang
lebih kecil. Secara umum, desain yang hati-hati akan menghasilkan sampel yang lebih
efis ien.

06 Pen ilaian kompetensi bukti a udit semata-mata merup akan pertimbangan a udit dan
buka n ditentuka n oleh des ain da n penila ia n ata s sampel a udit. Dalam pengertia n khus us,
penilaian sampel hanya berhubu ngan dengan kemun gkin an bahwa keberadaan salah saji
mon eter atau penyimpan gan dari pengendalian yang ditetapkan adala h dimasukkan
dala m sampel secara proporsion al, bukan pada perla kua n auditor atas hal-hal tersebut.
Sehin gga, pemilihan metode samplin g non statis tik atau statis tik tidak secara la ngsung
mempengaruhi kepu tusan auditor atas pros edur audit yang akan diterapkan, kompetensi
bukti audit yang diperoleh yang berkaitan dengan un sur individual dala m sampel, atau
tinda kan yang mun gkin akan dilakukan sehubu ngan den gan sifat dan penyebab salah
saji tertentu.



KET IDAKPASTIAN DAN SAMPLIN G AUDIT

07 Beberapa tin gkat ketidakpastia n secara implis it termasuk da la m konsep "sebagai
dasar memadai untuk suatu pendap at" y a ng d ia c u da l a m s t a nd a r p e k er j a a n l a p an g an
ke t i g a. Da sar untuk menerima beberapa ketidakpa stian timbul da ri hubungan antara
faktor-faktor seperti biaya dan waktu yang diperlukan un tuk memeriks a semua data dan
kon sekuen si negatif dari kemungkin an kepu tusan yang salah yang didasarkan atas
kesimpula n yang dihasilka n da ri audit terhadap da ta sampel saja. Jika faktor-faktor ini
tida k memun gkin kan penerimaan ketidakpastian, maka alternatifnya hanya lah
memeriks a semua da ta. Karena hal in i jaran g terjadi, maka kon sep da sar sampling
menjadi lazim dalam praktik audit.

0 8 Ketidakpas tia n yang melekat dala m pen erapa n prosedur-prosedur audit dis ebut
risiko audit. Risiko audit terdiri da ri (a) ris iko (melipu ti ris iko bawa an da n ris iko
pengendalian) bahw a saldo a tau kelompok dan asersi yang berkaitan, mengandun g salah
saji yang mungkin materia l bagi lapora n keuangan, jika dikombin asikan dengan salah saji
pada saldo-saldo atau kelompok yang la in , da n (b) risiko (ris iko deteksi) bahw a auditor
tida k menemuka n salah saji tersebut. Ris iko terjadinya peris tiwa-peris tiwa negatif ini
(adverse events) secara bersamaan dapat dipandang sebagai suatu fungsi

350.2








http://natawidnyana.wordpress.c om
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://nat awidnyana.wordpress.c om




ma s i ng - m as i n g r i s ik o . De n g an me n g gu n a ka n pertimbangan profesional, auditor
menilai berbagai faktor untuk menentukan risiko bawa an da n ris iko pengendalian
(penentuan ris iko pengendalian pa da tingkat yang lebih rendah da ripad a tin gkat
maksimum akan menuntut pelaksanaan penguji an atas pengendalian), da n melakukan
pengujia n substantif (pros edur analitik da n pen gujia n atas rin cian sa ldo-sa ldo akun atau
kelompok transaksi) untuk membatasi ris iko deteksi.

0 9 R i s ik o au d i t m e l ip u t i k e t i da k p as t i a n y a ng d is e b ab k a n o l e h s a mp l i ng
da n ketidakpa stia n yang dis ebabkan oleh faktor-faktor sela in samplin g. Aspek-aspek
risiko audit ada lah ris iko sampling da n risiko nonsamp ling.

10 Ris iko sampling timbul da ri kemun gkin an bahwa , jika sua tu pengujian
pengendalian atau pengujian substantif terbatas pada sampel, kesimpulan auditor
mun gkin menjadi la in da ri kesimpu la n yang akan dicapa inya jika ca ra pengujian yang
sama diterapka n terhadap semua un sur saldo akun atau kelompok transaksi. Dengan
pengertia n, sua tu sampel tertentu mun gkin mengandung salah saji mon eter atau
penyimpa ngan dari pengendalian yang telah ditetapkan , yang secara proporsion al lebih
besar atau kura ng darip ada yang sesungguh nya terkandung dala m saldo akun atau
kelompok transaksi seca ra keseluru han . Untuk sua tu desain sampel tertentu, ris iko
sampling akan bervariasi secara berlawanan dengan uku ran sampelnya: semakin kecil
ukura n sa mpel, semakin tinggi risiko samplingnya.

11 Ris iko nonsamp ling melipu ti semua aspek ris iko a udit yang tidak berkaitan dengan
sampling. Seora ng auditor mungkin menerapkan pros edur audit terhadap semua
transaksi atau saldo da n tetap gagal mendeteksi salah saji yang materia l. Ris iko
nonsampl ing meliputi kemungkinan pemilihan pros edur audit yang tidak semestin ya
untuk mencapa i tujuan audit tertentu. Seba gai contoh , pen giriman surat konfirmasi atas
piutang yang terca tat tidak da pat diandalkan untuk menemukan piutang yang tidak
terca tat. Risiko nonsampli ngjuga mun cul karena auditor mungkin gagal mengenali salah
saji yang ada pa da dokumen yang diperiks anya , hal yang akan membuat prosedur audit
menjadi tidak efektif wala upun ia tela h memeriks a semua data. Risiko nonsampl ing da pat
dikurangi sampai pada tin gkat yang dapa t diabaika n melalui ca ra-ca ra seperti
perencanaan da n sup ervis i memada i (lih at SA Seksi 311 [PSA No. 05] Perencanaan dan
Supervisi dan penyelenggaraan praktik audit yang balk oleh kantor akuntan pu b l ik
( li h a t S A S e k s i 1 6 1 [ P S A N o. 0 1 ] H u bu n g an S t an d a r A u di t i n g d e n ga n St a n d ar
Peng endal ia n Mutu.

Risiko Sampling

12 Auditor haru s menerapkan pertimbangan profesiona l dala m menentukan ris iko
sampling. Da la m menyelenggaraka n pengujian substantif atas rin cian , auditor
memperhatikan dua aspek dari risiko sampling:

Ris iko keliru menerima (risk of incorrect accep tance), yaitu risiko mengambil kesimpu la n,
berdasarkan basil sampel, bahwa saldo akun tidak berisi salah saji secara material,
pa dahal kenyataannya saldo a kun telah salah saji secara material.

350.3
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://nat awidnyana.wordpress.c om






Ris iko keliru menolak ( r i sk o f in c o r re c t r ej e c t i on ) , yaitu risiko mengambil kesimpu la n,
berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo akun beris i salah saji seca ra materia l, pada hal
kenyataannya saldo akun tidak beris i sala h sa ji seca ra materia l.

Auditor juga memperhatikan dua aspek ris iko samplin g da lam menyelen ggarakan
pengujia n pengendalian jika ia menggunakan sa mplin g:
- Risiko penentuan tin gkat risiko pengendalian yang terla lu rendah (risk of assessing
control risk too l ow), yaitu ris iko menentukan tingkat ris iko pen gendalian, berdasarkan
hasil sample, terlalu rendah dibandin gkan dengan efektivita s operasi pengendalian
yang s esungguh nya.
- Risiko penentuan tin gkat risiko pengendalian yang terla lu tin ggi (risk of assessing
control risk too hig h), yaitu ris iko menentukan tingkat ris iko pen gendalian, berdasarkan
hasil sample, y a n g t e r la l u t i n g gi d i ba n d in g k an d en g a n e f e kt i v i ta s o pe r a si
p en g e nd a l i an y an g sesun gguh nya.

13 Ris iko keliru menolak dan risiko penentua n tin gkat ris iko pengendalian yang
terla lu tin ggi, berkaitan den gan efis ien si audit. Sebagai con toh, jika penila ia n auditor atas
sampel audit menuntunnya pa da kesimpu lan awal yang keliru bahw a sua tu saldo telah
salah saji secara materia l, pada hal kenyataan nya tidak demikian, penerapan prosedur
tambahan dan pertimbangan atas bukti-bukti audit yang lain biasanya akan menuntun
auditor ke kesimpu la n yang benar. Sama haln ya, jika penilaian auditor atas sampel
menuntun nya pada penentua n tin gkat ris iko pengendalian yang terla lu tin ggi, maka
bia sanya auditor akan memperluas lingkup pen gujia n subs tantif untuk mengkompensasi
angga pannya atas ketida kefektivan pengendalian Wa laup un audit dilaksanakan kura ng
efis ien da la m kondis i tersebut, na mun tetap efektif.

14 Ris iko keliru menerima dan risiko penentuan tin gkat risiko pengendalian yang
terla lu rendah, berkaitan dengan efektivita s audit dala m pendeteksia n terhadap ada atau
tida knya salah saji yang materia l. Ris iko-risiko ini akan dibaha s pada pa ragraf-paragraf
selanjutnya.



SAMPLIN G DALAM PEN GUJIAN SUBST ANTIF RINCI
Pere ncanaan Sa mpe l
15 Perenca naan meliputi pengembangan strategi un tuk mela ksana kan audit atas
laporan keuangan. Untuk pan duan umum perencanaan, lih at S A Seks i 311 [PSA No. 0 5]
Perencanaan d a n Su p e r vi s i .

16 Da lam perencanaan sampel un tuk pengujian substantif rinci, auditor harus
mempertimbangkan:
- Hubun gan antara sampel da n tujuan audit yang releva n. Lihat SA Seksi 326 [PSA No.
07] Bukti Audit.
35 0 . 4
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://nat awidnyana.wordpress.c om





- Pertimbangan pendahulua n atas tingkat materia litas.
- Tingkat ris iko keliru menerima yang da pat diterima (allowabl e risk o f incorrect
accep tance).
- Karakteris tik popula si, yaitu un sur yang membentuk saldo akun atau kelompok
trans aksi yang menjadi perha tia n.

17 Da lam perencanaan sampel tertentu, auditor wa jib mempertimbangkan tujuan
audit tertentu yang hares dicapa i dan wajib menentukan apakah prosedur atau kombin asi
pr o s e du r au d i t y a n g a k an d i te r a pk a n ak a n me n ca p a i t u j ua n t er s e b ut . Au d i t or
wa j i b menentukan apakah popula si yang menjadi asal suatu sampel ada lah memadai
untuk s ua tu tujuan audit. Sebagai con toh, auditor tidak akan dapat mendeteksi penyajian
akun yang terla lu rendah karena adanya unsur yang dihilan gkan, dengan melakukan
sampling atas ca tatan. Rencana sampling semestinya untuk pendeteksian penyajian yang
terla lu rendah tersebut melibatkan pemilih an sumber data yang mengikuts ertakan un sur
yang dih ilangkan. Sebaga i gambaran , pengelua ran kas kemudian mun gkin perlu dia mbil
sampeln ya un tuk menguji apa kah utang dagang tela h disajika n terlalu rendah karena
tida k dica tatnya transa ksi pembelian. Atau dokumen pengiriman mun gkin dia mbil
sampeln ya untuk mendeteksi penyajian penjua la n yang terlalu renda h karena pengiriman
yang tela h dilakukan belum dica tat sebagai penjuala n.

18 Pen ila ia n da lam satua n moneter atas hasil sampel un tuk pengujian substantif
rincian akan memberikan manfaat s ecara la ngsung bagi auditor, karena pen ila ia n seperti
itu da pat dihubungka n den gan pertimbangan a uditor atas jumla h sala h sa ji mon eter yang
mun gkin ma t e r ia l . Da l a m p er e n c an a a n s a mp e l u n tu k pe n g uj i a n s u b st a n t if
ri n c i , a u d it o r wa j i b mempertimbangkan berapa besar salah saji moneter yang da pat
terkandun g da lam saldo akun atau kelompok transa ksi yang bersangkuta n tanpa
mengakibatkan laporan keuangan menjadi salah saji secara materia l. Sala h saji mon eter
maksimum pada saldo atau kelompok ini disebut sa la h saji yang dapa t diterima (tol erable
misstatement) pa da sampel. Sa lah saji yang dapa t diterima ada lah suatu kon sep
perencanaan da n berkaita n dengan pertimbangan penda hulu an auditor atas tin gkat
materialitas, yang ditentukan sedemikian rupa sehin gga salah saji yang da pat diterima,
dikombin asikan un tuk seluruh rencana audit, tidakla h mela mpa ui estimasi tin gkat
materialitas tersebut.

1 9 S t a nd a r p e k er j a a n l a p an g a n k e du a me n y at a k an , "Pemahaman memada i atas
pengendal ia n intern harus dipero leh untuk merencanakan audit dan menentuka n sifat, saat, dan
lingkup penguji an yangak an dil akukan. "Setela h menentukan dan mempertimbangkan
tingkat ris iko bawa an da n risiko pengendalian, auditor mela ksanaka n pengujian
substantif untuk membatasi ris iko deteksi pada tin gkat yang da pat diterima. Pa da saat
tingkat ris iko bawaan, ris iko pen genda lia n, dan risiko deteksi yan g telah ditentukan untuk
pros edur audit lain yang dia rahkan ke tujuan audit yang sama menurun , ris iko keliru
menerima yang dapa t diterima oleh auditor un tuk pengujian substantif rin ci meningkat,
sehingga, ukura n sampel yang diperlukan un tuk pengujia n substantif atas rin cian
tersebut semakin kecil. Sebagai contoh, jika risiko bawa an dan ris iko pengendalian
diten tukan pada tin gkat maksimum, dan tidak ada pen guji an

350.5
Sampling Au dit
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://nat awidnyana.wordpress.c om







substantif lain yang diara hkan ke tujuan audit yang sama, auditor harus menerima risiko
keliru men erima dengan tin gkat yang renda h untuk pengujian s ubstantif rinci. Dalam hal
ini, auditor memilih uku ran sampel yang lebih besar untuk pengujia n atas rin cian
darip ada jk ia menerima ris iko keliru menerima dengan tin gkat yang lebih tinggi.

20 La mpira n Seks i in i menguraika n bagaimana auditor dapa t menghubungkan risiko
keliru menerima un tuk pengujian substantif atas rin cian dengan pen entuan ris iko
bawa an, risiko pen genda lian , dan ris iko bahwa pros edur ana litik da n pengujian
substantif lain yang relevan akan gagal mendeteksi sa la h sa ji materia l.

21 Sebaga imana diba has da lam SA Seksi 326 [PSA No. 07] Bukti Audit, cukup atau
tida knya penguji an atas rincian saldo akun atau, kelompok transaks i tertentu, berkaitan
dengan pentin g atau tidaknya un sur yang diuji dan kemun gkin an salah saji yang
material. Dala m perenca naan sampel un tuk pengujian substantif atas rin cia n, auditor
menggun akan pertimbangannya un tuk menentukan unsur, jika ada , yang harus diuji
tersendiri, dan unsur yang harus disamplin g. Auditor wajib memeriks a un sur yang,
menurut pertimbangannya , tidak sesua i un tuk penerapan ris iko sampling. Sebagai contoh,
hal tersebut meliputi unsur yang potensi salah sajin ya seca ra individual dapat sama atau
melebihi salah saji yang da pat diterima. Semua unsur yang tela h diputuska n oleh auditor
untuk diperiks a 100 % bukan merup akan bagian da ri populas i yang dis ampling. Un sur
lain yang, menurut pertimbangan auditor, perlu diuji un tuk memenuh i tuju an audit
namun tidak perlu dip eriks a 10 0 %, ha rus disa mpling.

22 Auditor mun gkin dapa t mengura ngi ukuran sampel yang disyara tkan dengan
memisahkan un sur yang disamplin g ke da lam kelompok-kelompok ya ng relatif homogen
berda sarka n atas beberapa karakteris tik yang berkaitan dengan tujuan audit tertentu.
Sebagai contoh , dasar-dasar umum un tuk pengelompokan tersebut ada lah nilai buku a tau
catatan u n su r , si f a t pe n g en d a li a n ya n g t e r k ai t d en g a n p e mr o s es a n un s ur , d an
pe r t i mb a n ga n kh u s us yang berkaitan dengan un sur tertentu. Jumlah un sur memadai
kemudian diten tukan dari masin g-mas ing kelompok.

23 Un tuk menentukan jumlah un sur yang haru s dipilih da lam suatu sampel pa da
pengujia n substantif tertentu, auditor wa jib mempertimbangkan sala h saji yang da pat
diterima, risiko keliru menerima yang dapa t diterima, dan karakteris tik popula si. Auditor
menggun akan pertimbangan profesionaln ya untuk menghubungkan faktor-faktor ini
dala m pen entua n ukuran sampel memada i. La mpiran Seksi in i mengura ikan dampak
fak
_
to
_
r
_
-fak
_
t
_
or in
_
i
_
yan
_
g
_ _
mun
_
g
_
kin timbul dala m uku ran s ampel.
Beberapa aud itor lebih su ka m enentu kan tingkat risi ko dalam bentu k ku anti tatif. Seb agai contoh, pad a si tu asi
sebagaimana d ijel askan d i atas, aud itor d apat m em and ang d alam ben tu k 5% ri siko keliru m enerim a untu k pen gu jian
substantif atas rincian. T ingkat ri si ko y ang digu nakan d alam penerapan samp ling d i b idang-bi dang lain tid aklah berarti
relevan dalam pen entuan tin gkat ri si ko yang w ajar d alam pen erapan d i bid ang au d itin g kare na aud it m eliputi banyak
pen gu jian y ang sali ng berkaitan d an banyak sum ber bu kti.


350.6
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://natawidnyana.wordpress.c om





Pemilihan Sampel

24 Un sur sampel harus dipilih sedemikian rupa sehingga sampeln ya da pat
dih arapka n mewakili popula si. Oleh sebab itu, semua unsur dala m populasi harus
memiliki kesempatan yang sama un tuk dipilih . Sebagai contoh, pemilih an seca ra aca k
atas unsur merupakan sua tu ca ra memperoleh sampel yang mewa kili.
4


Kine rja da n Pe nilaian

25 Prosedur audit memada i un tuk suatu tujua n audit tertentu haru s diterapka n
terhadap setia p un sur sampel. Dala m beberapa situasi, auditor mungkin tidak da pat
menerapka n prosedur audit yang direnca naka n terhadap un sur sampel yang terpilih
karena, misalnya, dokumentasi pendukun gnya h ilan g. Perla kua n auditor terhada p un sur
yang tida k diperiksa ini akan tergantung pada da mpa k un sur tersebut terhadap penila ia n
has il sampel. Jika penilaian auditor terhadap hasil sampel tidak berubah dengan
dipertimbangkan nya unsur yang tidak diperiks a sebagai salah saji, maka tidak perlu
dilakukan pemeriks aan terhadap un sur tersebut. N a mu n , j i k a s et e l a h
me m pe r t i mb a n gk a n u ns u r y a ng t i d a k di p e r ik s a t e r ny a t a a ud i t or
berkesimpulan bahw a saldo atau kelompok transaks i beris i sala h saji yang materia l, ia
wajib mempertimbangkan pros edur alternatif yang da pat memberika n bukti yang cukup
untuk mengambil kesimpulan. Auditor berkewajiban pu la un tuk mempertimbangkan
apa kah ala san -alasan yang mendasari tentang tida k dapa t dip eriks anya unsur tersebut
memiliki implikasi terhadap penentuan tin gkat risiko pen gendalian yang tela h
diren canakan, atau seberapa jauh ia dapa t menaruh keperca yaan kepada representasi
klien.

26 Auditor wajib memproyeksika n salah saji hasil sampel terhadap unsur da la m
populasi yang menjadi asal sampel yang dipilih .
6
Adabeberapacarayangdapat dit erimauntukmemproyeksikansalahsajidarisuatusampel.Se bagaicontoh,audit or
mungkin telah memil ih sebuah sampeldaris eti apunsuryangke duapuluh(50unsur) darisuatu populasiyangterdiridari1000unsur.Ji kaaudit ormenemukan le bih s aji (overstatement) sebe sar Rp600.000 dalam sampel tersebut, maka audit or dapat
memproyeksikan lebih sajis ebesarRp 12.000.000 dengan membagijumlah le bih s aji dalam sampelte rs ebutdengan pe cahan antaratotalsampeldengan totalpopulasi. Audit or harusmenambahkanproy eksitersebutkesalahsajiyangdit emukandalamunsur
yangdiperiksa100%. Totalsalahsajiprojeksiantersebutharusdibandingkandengan salahsajis aldoakunataukelompoktransaksiyangdapatdit e rima ,danperti mbangan

4
Pe mi l ihan se caraacakmel iput i,mi salnya,sampl ingacak( r a n d om s a mp l i n g ) , s t r a t if i e d r a n d o m sa m p l i ng , sampl ingdenganprobabi l i tasyangpropor sional denganukur an,dans ampl ings istematik(sebagaicontoh,setiapunsur ke ser atus) dengans atua taule bihpemi l ihanawalsec a raacak( r a n d om s t a rt ) .
5Jikaauditortel ahmemis ahkanunsuryangdis ampl ingkedalam kelompok-kelompokyangrelat ifhomogen(lihat
paragr af22),diakemudianmemproyeksikanse caraterpi sahs al ahs ajida rimasing-masingkelompokdankemudian menjumlahkannya.
6LihatSASek si316[PSANo.70]Pertimbang an Ata s K ecura nga n Da la m Audit La pora n K euang a n, paragr af34,untuk
pembahas anle bihlanjutmengenaipert imbanganaudi toratasperbeda ananta racatatanakuntansi danfaktadankondisi yangmendasarinya.Se ksiinimembe rikanpanduankhusustentangpertimbanganauditorataspenyesuaianaudityang merupakanataumungkinmerupakansuatuke cur angan.





350.6
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://natawidnyana.wordpress.c om



S tandar P rofesiona l A kunta n P ublik


memadaiharusdilakukanterhadaprisikos ampling. Ji katotalsalahs ajiprojeksianlebih kecildaripadasalahs ajiyangdapatditerimauntuksaldoakunataukelompoktransaksi audit orharusmempertimbangkanpularisikobahwahasilsemacam inimungkinmasih diperoleh,walaupun salahsajimoneteryangsesungguhnyadalam
populasimelebih salahsajiyangdapatdit erima.Sebagaicontoh,jikasalahsajiyangdapatditerimadalam saldo akun s ebesar Rpl00.000.000 adalah s ebesarRp5.000.000 dan totalsalah s aj projeksianyangdidas arkanatassampelmemadai(lihatparagraf23)adalahs ebesarRp
1.000.000,audit ormungkincukupyakinbahwarisikosamplinguntuksalahsajimonete
yang se sungguhnya dalam populasimele bihisalah sajiyangdapatdit e rimaadalah r endah.Sebaliknya,jika totals alah sajiprojeksian mendekatisalah sajiyangdapa dit erima,audit ordapatmenyimpulkanadanyarisikoyangs angatti nggibahwasalahs aj moneteryangs esungguhnyadalam populasimelebihisalahsajiyangdapatdit e rima
Auditormenggunakanpertimbanganprofesionalnyadalam membuatpenil aian te rs ebut

27 Sebagaitambahan te rhadap penil aian atasfre kuensidanjumlahmonetersuatu salahsaji,audit orharusmempe rti mbangkan aspekkualit ati fsuatu salahsaji.Halin meliputi(a)sif atdan peny ebabsalah saji ,s epe rtiapakahsalahsajidisebabkan oleh perbedaan se caraprinsip atau perbedaan dalam
penerapan,apakahdisebabkan oleh kekelir uanatauke tidakberesan,danapakahdisebabkanolehtidakdipahaminyainstruks atau kecerobohan,dan(b)kemungkinan hubungan antarasalahsajidengan tahapan audityanglain.Penemuanadanyaketi dakbe resanbia sanyamemerlukanperti mbangan
yanglebihluasataskemungkinanimplikasinyadaripadapenemuanadanyake kelir uan.

28 Ji kahasilsampelmenunjukkanbahwaasumsiperencanaanaudit orti dakbenar makaiaharusmengambiltindakanyangdipandangpe rlu.Sebagaicontoh,ji kas alahs aj moneterdit emukandalam pengujiansubstanti fatasrincianjumlahataufre kuensi,yang lebih
bes ardaritingkatrisikobawaandanrisikopengendali anyangtelahdit entukan maka auditorharus mengubah ti ngkatrisiko yang dit entukan sebelumnya Auditorharusjugamemperti mbangkanapakahiaakanmemodifika sipengujianaudi
yanglainyangtelahdiranc angatasda sartingkatrisikobawaandanrisikopengendali an sebelumnya.Sebagaicontoh,s ejumlah besars alah sajidit emukan dalam konf irmas piutangmungkinmerupakanindikasiperludipe rtimbangkannyakembalitingkatrisiko pengendali anyangtelahditentukandikait kandenganas er siyangberdampakterhadap
de sainpengujiansubstanti fataspenjualanataupenerimaankas.

29 Audit orharusmengaitkanpenil aianatassampeldenganbuktiauditlainyang r elevandalam penarikankesimpulanatass aldo-s aldoakunataukelompoktransaksiyang be rkaitan.

30 Hasilproyeksisalah s ajiuntuk penerapan sampli ng auditdan penerapan nonsampl ing harusdiperti mbangkanse caratotal,bers ama-samadenganbuktiauditlain yangrelevan,dalam rangkapenilaianaudit orterhadapapakahlaporankeuangansecara keseluruhantelahsalahsajisecaramate rial.


350.8
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://natawidnyana.wordpress.c om



Sampl i ng




SA M PL I NG D AL A M P E NG UJ I A N P E NG E ND A LI A N
Pere ncana an Sampel

31 Dalam perencanaansampelaudittertentuuntukpengujianpengendali an,audit o harusmempertimbangkan:
a. Hubunganantarasampeldengantujuanpengujianpengendalian.
b. Tingkatpenyimpangan maksimum daripengendalianyangditetapkanyangakan mendukungtingkatrisikopengendali anyangdirencanakan.
c. Tingkatrisikoyangdapatditerimaauditorataspenentuanrisikopengendali anyang ter lalurendah.
d. Karakter isti k populasi,yait u,unsuryang membentuksaldoakun atau kelompok transaksiyangmenjadifokusperhati an.

32 Terhadap berbagaipengujian pengendalian,sampling tidakdapatdit erapkan Pros edury angdil aks ana kanuntukmemperolehpemahamanataspengendalianinternmemadaiuntuk merencanakan audittidakdapatdil aks anakan dengan menggunakansampli ng.
7
Sam- pli ng bias anya tidak dapatdit e rapkan dalam
pengujian penge ndali an yangsanga te rgantungataspemis ahantugasmemadaiatauyangsebali knyatidakakanmembe rikan buktidokumenterataskinerja. Disampingitu,samplingmungkintidakdapatdit e rapkan dalam pengujian ataspenge ndali an tertentu yang didokumenta sikan.Sampli ngti dak
dapatdit erapkanuntukpengujianyangdit ujukanuntukmemperolehbuktitentangde sain atau operasisuatu li ngkungan pengendalian atau sistem akuntansi.Sebagaicontoh samplingtidakdapatdit erapkandalam prosedurpermintaanketeranganatauobse rvas mengenai penjelasan atas penyimpangan darianggaran,jika audit orti dak
ingin mengesti ma siti ngkatpenyimpangandaripengendali anyangtelahdit etapkan.

33 Dalam mendesa ins ampeluntukpengujianpengendali an,audit orbia sanyaharus merencanakan untuk menil ai efe kti vit as operasi dalam hubungannya dengan penyimpangandaripengendali aninternyangtelahdit etapkan,baikdalam bentukti ngka penyimpangan
maupun jumlah moneter transaksi yang terkait .
8
Dalam hal ini pengendali an ter tentu adalah pengendali an yang belum dima sukkan dalam de sain pengendali aninternyangakanberpengaruhs ebali knyaterhadaprencanatingkatrisiko pengendali an yang dit etapkan oleh
auditor.Tingkat r isiko pengendali an secara keseluruhan yangdit etapkan oleh audit oruntukas ersiter tentumelibatkankombinas antara pertimbangan ataspenge ndalian yang telah dit etapkan,penyimpangan dar pros edurataukebijakanyang telahdit etapkan,danti ngkatkeyakinanyangdiberikanoleh
sampeldanpengujianpengendalianyanglain.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

7 Audi tor sering mer encanakan untuk melakukan penguj ian pengendal ian bersama-s amadengan upay memperoleh pemahaman atas pengendalian intern ( lihatSA Sek si319 [PSA No.69] Perti mbangan atas Pen gendal i an Intern dal
am Aud i t Lap oran Keuanga n, paragr af41)untuktujuanpe naksir ant ingkatpenyimpangan
da ripengendal i anyangtelahdiga riskan,baikt ingkatpenyimpangannyamaupunjumlahmoneterpeny impanganpad
t rans aksiyang berkaitan.Sampl ing,sebagaimanadidefinisikan dalam pernyata an ini,be rlaku dalam pengujian pengendal ianini.
8 Untukpenyerde rhana an,selanjutnyaistilahtersebuthanyadisebutsebagait ingkatpenyimpangan.


350 .9
http://nat awidnyana.wordpress.c om http://natawidnyana.wordpress.c om






34 Auditorharusmenentukanti ngkatpenyimpanganmaksimum daripengendali an yangtelahdit etapkan,yait u,iaakanbe rs ediamenerimatanpamengubahrencanati ngka risikopengendalian yangtelah dit etapkan. Inil ah yangdisebuttingkatpenyimpangan yang dapatdit er ima.Dalam penentuan
tingkatpenyimpangan yangdapatditerima auditorharusmempertimbangkan(a)tingkatrisikopengendalianyangdirencanakan,dan (b)tingkatkeyakinanyangdiinginkanolehbuktiauditdalamsampel.Sebagaicontoh,jika audit ormerencanakan untuk menentukan ti ngkatrisiko pada ti ngkatyang rendah,dan ia
menginginkan tingkatkeyakinan yangtinggidaribuktiaudityang te rs ediadarisampeluntukpengujianpengendali an(yaitu,ti dakm lakukanpengujian pengendali an yang lain atas as ersi) , ia mungkin menentukan bahwa ti ngka penyimpanganyangdapatdit erimasebe sar5%
ataulebihkecilmakinbaik.Ji kaaudito merencanakan tingkatrisiko pengendalian yang le bih tinggi,atau ia menginginkan tingkatkeyakinandaripengujianpengendali anyanglainbers ama-s amadenganyang dis ediakan oleh sampel(sepertimisalnya permintaan ke terangan atascukup atau
tidaknyape rsonali aentitasataupengamatanataspenerapanprose durataukebijakan) audit ormungkinmemutuskanbahwatingkatpenyimpanganyangdapatdit e rimasebe sa
10% ataule bihadalahcukupmemadai.
35 Dalam penentuan tingkatpenyimpangan yang dapatdit erima,audit orharus memperti mbangkan bahwa, sementara penyimpangan dari pengendali an te rtentu meningkatkan risiko salah saji mater ial dalam
catatan akuntansi penyimpangante rsebutti dakperlumenghasilkansuatusalahsaji . Sebagaic ontoh,suatu pengeluaranyangter catat,yangti dakmemperli hatkan adanyabuktipersetujuanyang diperlukan,dapat me rupakan trans aksiyang telah diotorisasidan dicatatsecara
seme stinya.Penyimpanganhanyaakanmenyebabkansalahsajidalamcatatanakuntans ji ka penyimpangan dan salah saji tersebut terjadi dalam trans aksiyang sama Penyimpangan daripros edur pengendali an ter tentu pada ti ngkattertentu bia sanya diharapkanakanmenghasil kans alahsajipadati ngkatyanglebihrendah.
36 Dalam beberapa situasi,risikosalah s ajimaterialatassuatu as ersimungkin be rkaitan dengan kombina si pengendali an.Ji ka kombinasiantara dua atau lebih pengendali an diperlukan untuk mempengaruhi risiko salah saji material,maka
pengendali aninte rnte rs ebutharusdipandangsebagai satuprosedur,danpenyimpangan darikombinasiprosedurataukebijakanharusdinilaidengandasartersebut.
37 Sampel yang diambil untuk pengujian te rhadap efekti vitas pelaksanaan pengendali an ditujukan untuk membe rikan dasarbagiaudit ordalam menyimpulkan apakahprosedurataukebijakanpengendaliantelahditerapkansebagaimanayangtelah
dit etapkan.Jikatingkatkeyakinanti nggidiharapkandaribuktiaudityangdihasilkandar sampel,auditorharusmenerima ti ngkatr isiko sampli ng yang rendah (yait u,risiko pengendali andit entukanter lalurendah).
9




9 Audi toryanglebih menyukait ingkatrisiko dal am be ntukkuant i tat ifmungkin akan mempert imbangkan mis alnya,5% sampai10% risikodalam penentuanrisikopengendal ianterlalurendah(risk of a ssessing c o n tro l r i sk too l o w) .

350 .1 0

Sampling A udit


38 Untuk menentukan jumlah unsuryang akan dipili h sebagaisampeldalam pengujianpengendali an,auditorharusmempertimbangkanti ngkatpenyimpanganyang dapatdit erimadaripengendali anyangdiuji,kemungkinanti ngkatpenyimpangan,dan
risikoyangdapatdite rimadalam penentuan ti ngkatr isikopengendali anyang te rlalu r endah. Auditor mene rapkan perti mbangan profesionalnya untuk menghubungkanberbagaifaktorte rs ebut dalam menentukanukuransampelmemadai.

Pemilihan Sampel
3 9 Unsursampelharus dipilih sedemikian rupa s ehingga s ampelyang te rpil ih diharapkan dapatmewakil ipopulasi.Oleh kar ena it u,s emuaunsurdalam popula siharusmemilikikes empatanyangsamauntukdipili h.Pemili hansecaraac ak
merupakansalahsatucarapemilihansampelter sebut.Adatigametodepemilihansampel yangumum digunakan:(1)pemili hanacak(random selection), yait useti apunsurdalam popula siatau dalam s eti ap strata memili kikesempatan yang
samauntukdipili h,(2) pemili han sistemati k(sy stematic selection), yait u pemil ihanunsurdenganmenggunakan intervalkonstandiantarayangdipilih,yang intervalpe rmulaannyadimulai secaraacak, (3)pemili hans embarang(haphaz ard
selec-tio n), yangme rupakanalternatifpemili hanac ak, dengan syarataudit ormencobamengambilsampelyangmewakil idarikeseluruhan popula sitanpa maksud untuk mema sukkan atau ti dakmemasukkanunittertentu ke dalam
sampelyangdipili h.Idealnya,audit orharusmenggunakanmetodepemili hanyang memil ikikemampuanuntukmemili hunsurdaris eluruhpe riodeyangdiaudit . SASeksi
319[PSA No.23]Pertimbangan Pengendalia n Intern dal am Audit Laporan Keuangan paragraf
73 memberikan panduan yang dapatdit e rapkan dalam penggunaan s ampling oleh
audit ors elamape riodeinterim danperiodesisanya.

Kine rja da n Pe nilaian
40 Prosedurauditmemadaiuntukmencapaitujuanpengujianpengendalianharus dil aks anakan terhadap s etiap unsursampel.Jika audit orti dak dapatmene rapkan pros eduraudityangdirencanakan atau pros eduralternatifmemadaiterhadapunsur sampel yang te rpili h,ia harus
memperti mbangkan penyebab keterbatas an te rsebut,dan ia bias anya harusmemperti mbangkan unsuryangterpilih ters ebut sebagaipenyimpangandariprosedurataukebijakanyangtelahdit etapkanuntuktujuan penil aians ampel.

41 Tingkatpenyimpangan dalam s ampelmerupakan esti masi terbaik audit or te rhadapti ngkatpenyimpangandalam populasiyangmenjadiasalsampel.Ji kaesti ma si tingkatpenyimpanganlebihke cildariti ngkatpenyimpanganyangdapatditerimauntuk
popula si,audit orharusmempertimbangkanrisikobahwahasils ema cam itu mungkin akan diperoleh walaupun tingkatpenyimpanganyangs esungguhnyadalam populasi melebihiti ngkatpenyimpanganpopula siyangdapatditerima .Sebagaicontoh,jikati ngkat
penyimpanganpopula siyangdapatditerimasebes ar5%,danaudit orti dakmenemukan penyimpangan dalam sampelsebanyak60unsur,audit ordapatmenyimpulkanbahwa te rdapat suaturisikos am-plingrendahyangdapatdit er imabahwatingkat penyimpangan se sungguhnyadalam popula si



350 .11







http://nat awidnyana.wordpress.c om
http://nat awidnyana.wordpress.c om



melarnpauitingkat5% yang dapatdit erima.Se bali knya,jika dalam sampelters ebu te rdapatsatu atau le bih penyimpangan,audit ordapatmenyimpulkanbahwate rdapa risikosamplingtinggiyangti dakdapatditerimabahwatingkatpenyimpangandalam popula si melampaui tingkat 5%
yang dapat dit erima. Audit or menggunakan perti mbanganprofe sionalnyadalam melakukane valuasitersebut.

42 Disamping itu,dalam penilaian terhadap frekuensipenyimpangan dalam pros edur te rtentu, pe rtimbangan juga dilakukan terhadap a spek kualitati fsuatu penyimpangan.Halinimeliputi(a)sif atdanpeny ebabpenyimpangan,seper timisalnya apakah penyimpangan
ters ebut merupakan ke keliruan atau keti dakbe re san, atau dis ebabkanolehti dakdipahaminyainstruks iatau kec erobohan,dan(b)kemungkinan hubungan antarapenyimpangandenganfase-faselaindalam audit .Penemuanadanya suatu keti dakbere san biasanya memerlukan perti mbangan yang lebih
luas atas ke mungkinanimpli kasinyadaripadapenemuanadanyasuatukekeli ruan.

43 Ji kaaudit ormenyimpulkanbahwahasilsampelti dakmendukungtingkatrisiko pengendali anyangdir encanakanatassuatuas ersi,makaiaharusmenil aikembalisif at waktu,dan li ngkup pros edursubstanti fbe rdasarkan atas pertimbangan yangtelah
direvisiatastingkatrisikopengendali anyangdit etapkanuntukasersilaporankeuangan yangr elevan.



SAMPEL DENGAN TUJUAN GANDA

44 Dalam be berapasituasi,audit ordapatmendesains ampelyangakandigunakan untukmemenuhiduatujuan:menentukanrisikopengendaliandanmengujike benaran jumlah moneter transaks i yang dicatat. Pada umumnya, audit or yang
merencanakan untuk menggunakan sampeldengan tujuan ganda telah membua esti ma sipendahuluanbahwaterdapat ti ngkatrisikoyangr endahbahwapenyimpangan daripengendali anyangdit etapkandalam popula si,akanmelebihitingkat penyimpangan yang dapatdit e rima.Sebagaicontoh,audit oryang
mende sain pengujian terhadap pros edurpengendali anataspencatatandalam r egisterbuktikaskeluar(voucher reg ister) dapatmer encanakan pengujian substantifyang berkaitan pada ti ngkatrisiko yang mempe rkirakan tingkatrisiko pengendali an yang dit entukan dibawah
maksimum Ukuransampelyangdirancanguntuktujuangandaharusmerupakanyangterbes ard antara ukuran-ukuran sampelyang dirancang untuk masing-masing tujuan secara te rpis ah.Dalam menil aipengujianter sebut,penyimpangandaripros edurdansalahs aj
moneterharusdinilaisecaraterpisahdenganmenggunakantingkatr isikoyangses ua untukmasing-ma singtujuanpengujian.

PEMILIHAN PENDEKATAN SAMPLING

45 Sebagaimana telah dijelaskandalam paragraf04,baikpende katannonstati stik maupunstati stikdalam metodes amplingaudit ,ji kaditerapkansecaras emesti nya,dapa menghasil kanbuktiaudityangcukup.

350 .12

Sampling A udit

46Samplingstati stikmembantuauditor dalam (a)mende sainsampelyangef isien,(b mengukurcukupatauti daknyabuktiaudityangdiperoleh,dan(c)menil aihasilsampel Dengan menggunakanteoristatisti ka,auditordapatmengkuantifikasirisikos ampli ng untukmembantu dirinyadalam membatasirisiko
ters ebutpadati ngkatyang menurut perti mbangannyadapatditerima.Namun,sampli ngstati stik menimbulkan tambahan biayadalam pelati han auditor,pende sainan masing-masing s ampeluntuk memenuhipersyaratanstatisti k,danpemili hanunsuryangakandiper iksa.Karena,baik
samplingnonstatistikmaupunstati stikdapatmemberikanbuktiaudityangmencukupi maka auditordapatmemilih s atu diantara dua metodesampli ngtersebut,s etelah mempe rti mbangkanbiayadanefe kti vit assecararelati fdalamsit uasitertentu.



TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

47Seks iinibe rlakuefektiftanggal1Agustus2001.Penerapanlebihawaldaritangga efekti fberlakunyaaturandalam Seksiinidiizinkan.Ma satransis idit etapkanmulaidari1
Agustus2001sampaidengan31De sember2001.Dalam masatransisiter sebutbe rlaku
standaryangterdapat dalam StandarProfe sionalAkuntanPublikper1Agustus1994dan
StandarProfe sionalAkuntan Publi kper1Januari2001.Se telahtanggal31Des embe
2001,hanyaketentuandalamSeksiiniyangbe rlaku.




















3 5 0 . 1 3





















http://nat awidnyana.wordpress.c om
http://nat awidnyana.wordpress.c om
S tandar P rofe siona l A kuntan Publik



LAMPIRAN

48 Penga itan Risiko Ke liru Mene rima untuk Pe ngujian Substa ntif Rinci d en g an
Su m be r K ey a ki n a n A u di t y a ng L ai n

01Risikoaudit , dalam hubungannyadengansaldoakunataukelompoktransaks i te rtentu,adalahrisikoadanyasalahsajimoneteryanglebihbesardaripadas alahs ajiyang dapatdit erima,yang mempengaruhisuatu ase rsidalam saldoakun atau kelompok
tr ansaks i,yangtidakdapatdideteksiolehaudit or.Auditormenggunakanpertimbangan profe sionalnyadalam menentukanti ngkatrisikoyangdapat dit er imauntukpemer iksaan te rtentus etelahiamemperti mbangkanfaktor-faktors epe rtirisikos alahsajimaterialdalam laporan keuangan,biaya untuk menurunkan risiko,dan dampak adanya salah s aji
potensialdalam pendanpemahamanataslaporankeuangan.

02Auditormengestimasirisikobawaandanr isikopengendalian,danme renc anakan danmenyelenggarakanpengujiansubstantif(prose duranalitikdanpengujiansubs tantif atasrincian)dalam be rbagaikombina siuntukmenurunkan ti ngkatr isikoauditpada tingkatmemadaiatauwajar.Namun,tersiratdalam
standarpeke rjaanlapanganbahwa biasanya esti ma si ti ngkat risiko pengendali an ti dak dapatcukup rendah untuk menghilangkanperlunyamelakukanpenguji ansubstanti f untukmembatasir isikodeteksi untuks emuaas ersiyangrelevandengansaldoakunataukelompoktransaksi.

03Cukup atau ti daknya ukuran sampelaudit ,balksampelnonstati sti kmaupun stati stik,dipengaruhioleh beberapa faktor.Tabel1 menjelaskan bagaimanabeberapa fa ctordapatmempengaruhiukuran sampeluntuk pengujian substanti fatasr incian. Faktora,b,dancdalam Tabe l1harusdipertimbangkanbers ama-
sama(li hatparagraf08). Sebagaicontoh,tingkatrisikobawaanyangti nggi,ketidake fekti vanpengendali an,dan tidakadanyapengujiansubstanti flainyangberhubungandengantujuanaudityangsama menuntutukuransampelyanglebihbesaruntukpengujianSubstanti f atasr incianyang berkaitan dibandingkan denganjikaadasumber-sumberlain
yangdapatmembe rikan dasar untuk menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian be rada dibawah maksimum,ataujikaterdapatpengujiansubs tantifyanglainyangberhubungandengan tujuan audityang s ama yang ingin dicapai.Kemungkinan yang lain,tingkatrisiko bawaan
yangrendah,pengendalianyangefekti f,atauproseduranali tikdanpengujian substanti fyang efekti fmungkinakanmenuntunaudit oruntukmenyimpulkanbahwa jumlahsampel,jikaada,yangdiperlukanuntukpengujiantambahanatasrinciandapat kecil .

04Modelbe rikutinimenggambarkanhubungansecaraumum antararisikoyang be rkaitandengane stimasiaudit oratasrisikobawaandanr isikopengendalian,dengan efekti vit as pros edur analit ik (t ermasuk pengujian substanti flain yang relevan)dan pengujiansubstanti f




350 .14

Sampling Au dit


atasrincian.Modelters ebutti dakdimaksudkanuntukmenjadiformulamatematisyang meli putis emua faktoryang mungkin berpengaruh terhadap penentuan unsurrisiko se caraindividual; namun, be berapaaudit ormemandangbahwamodeltersebutbe rguna
dalammerencanakantingkatrisikomemadaiuntukprosedur auditgunamencapaitingka risikoaudityangdii nginkanolehaudit or.

RA=RB x RP x PAx TD

Audit ormungkin menggunakan modeliniuntuk memperoleh pemahaman atas tingkatrisikomemadaiatasr isikokeli rumenerimauntukpengujiansubstanti fatasr incian sebagaiberikut:

TD = _ RA _ _ _ _
(RB XRP XPA)

RA =Risikoaudityangdapatditerimabahwasalahs ajimonetersamadengans alahs aj yangdapat dit er imamungkintetaptidakte rdeteksidarisaldoakunataukelompok trans aksidan asersiyangberkait an setelah auditormelengkapis emuaprosedu audityang dipandang pe rlu."Audit ormenggunakan pertimbangan profe siona
untuk menentukan ti ngkat risiko audit yang dapat dit erima s etelah memperti mbangkan faktor-faktors epe rtiyang telah dibahasdalam paragraf01
LampiranPernyataanini.

RB.= Risiko bawaan adalah ke rentanan suatu saldo akun atau golongan transaks terhadap suatu salah s aji material, dengan asumsi bahwa ti dak te rdapa pengendalianyangterkait .

RP = Risikopengendali anadalah risikobahwasuatu salah s ajimaterialyangdapa terjadidalam suatu asersiti dakdapatdicegahataudideteksisecaratepatwaktu oleh pengendali an internentitas.Audit ordapatmenentukanrisikopengendali an padatingkatyangmaksimum,ataudibawahtingkatmaksimum berda sarkanatas
cukup atau ti daknyabuktiaudityang diperoleh untuk mendukungefe kti vit as Kuantifikasi modelinibe rkait an dengan penil aian audit oratas keseluruhan efekti vitaspengendalianyangakanmencegahataumendeteksisalahsajimateria sama dengan s alah sajiyang dapatdit er ima
padasaldoakun atau kelompok trans aksiyangberkaitan.Sebagaicontoh,jikaaudit oryakinbahwapengendali an yangrelevanakanmencegahataumendeteksisalahs ajisamadenganseparuhdar salah sajiyang dapatdit e rima,makaisakan menentukanrisikoinipada50%
(Risikopengendali anti daksamadenganrisikoyangtimbuldaripenetapanrisiko pengendalianyangter lalurendah).
_

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
10 Untukpembahasandalam lampir anini,a spekrisikon o n- s a m p li n g di asumsikandapatdiaba ikan,didasarkan
padat ingkatpengendaliankual i tasyangber laku.LihatS A Sek si313 [PSA N o. 05] Pengu jia n Substa ntif S ebelum Tan ggal
Nera ca par agr af19-28.






350.15




http://nataw idnyana.wordpress.com



PA =Penentuanauditoratasrisikobahwaproseduranali tikdanpengujiansubs tantif relevanyanglainakangagalmendeteksisalahsajiyangdapatterjadipadasuatu asersisamadengans alahs ajiyangdapat diterima ,dengancatatanbahwas alahs aji tersebutterjadidanti dakterdeteksiolehpenge ndali anintern.
PR =Tingkatrisikokeli rumenolakyangdapatditerimauntukpenguji ansubstanti fatas r incian,dengancatatan bahwasalahsajitersebuts amadengansalah s ajiyang dapatdit er imayangterjadidalam suatu asersidan tidakterdeteksioleh pengendali an internatauproseduranaliti kdanpengujiansubs tantiflainyang relevan.

05Perencanaanaudit oratassampelstati sti kdapatmenggunakanhubungandalam paragraf4dalam LampiranSeksiiniuntukmembantudalam per encanaantingkatrisiko yang dapatdit er ima ataspenerimaan keliru dalam pengujian substanti ftertentu atas rincian.Untukmelakukan
halini,audit ormenentukanti ngkatr isikoaudityangdapat dit erima(RA),dan mengkuantifikasisecara substantifpertimbangannya atas r isiko-risikoRB,RPdanPA.Sebagianr isikotersebuts ecaraimpli sittermasukdalam penil aian buktiauditdan pengambil an ke simpulan.Audit or yang menggunakan
hubungan(formula)te rs ebutlebihmenyukaiuntukmenil ai risikopertimbangante rs ebut se caraeksplisit .

06Hubunganantar risikoindependente rs ebutdijelaskandalam Tabe l2.DalamTabe l
2 diasumsikan,untuk memberikan gambaran,bahwa audit or telah memili h atau menentukantingkatrisikoaudits ebesar5% untukasersiyangr isikobawaannyatelah dit entukan pada ti ngkatmaksimum.Tabel2 menggabungkan asumsibahwa ti dak te rdapatpengendali an inte rn
yang dapatdiharapkanakan efe kti fs amasekalidalam pendeteksian keseluruhan salahsajisamadengansalahs ajiyangdapatditerimayang mungkinterjadi.Tabeltersebutjugamenjela skankenyataanbahwatingkatrisikountuk pengujiansubstanti fatasasersitertentubukanlahkeputus anyangterpisah.Akantetapi
halitulebihmerupakankonsekuensiIangsungdaripenentuanaudit oratastingkatrisiko bawaan dan tingkatr isikopenge ndalian,dan perti mbangan atasefekti vitaspros edur analit ikdanpengujiansubstanti frelevanyanglainsertahalinitidakdapatdigunakandi luarkonteksini.











350.16














http://nat awidnyana.wordpress.c om

11

Sampling A udit

TABEL 1
FAKT OR-FAKT OR YANG MEMPEN GARUHI UKURAN SAMPEL
UNTUK PEN GUJIAN SUBSTANTIF ATAS RINCIAN DALAM
PERENCANAAN SAMPEL



Kondisi Yang Menga rah
_ __ _ __ __ _ __ _ __
Faktor yang

Ukuran

Ukura n

Berka itan untuk
Sa m pel yang Sa mpe l yang Pe rencanaan
Faktor Le bih Kecil Le bih Besar Sa mpe l Substantif
a. Penentuan Tingkat r esiko Tingkat re siko Risiko pener imaan
risikobawaan


b. Penentuan risiko pengendali an


c. Penentuan risiko untuk pengujian substanti f lain
bawaanrendah


Tingkat risiko pengendalian rendah


Risiko rendah yang bers angkutan dengan pengujian substanti f
yang
bawaantinggi


Tingkat risiko penge ndali antinggi


Risiko tinggiyang ber sangkutan dengan pengujian substanti f
yang rele van
keliru yang dapat
diterima

Risiko pener imaan keliru yang dapat diterima.

Risiko pener imaan keliru yang dapat diterima
terhadap ase rsi relevan yang s ama
(t e rmasuk prosedur analitik dan pengujian
substanti f yang relevan
Ukuran yang lebih be sar untuk salah









Ukuran yang lebih ke cil untuk salah saji yang
dapat









Salah saji yang dapatditerima
d. Ukuran s alah saji yang dapat dit er ima
sajiyang dapat dit erima
diterima untuk akunter tentu






350.1 7











http://nat awidnyana.wordpress.c om

S tandar P rofesiona l A kunta n P ublik



e. Ukurandan Ukuran salah saji Ukuran salah saji Penentuan
fre kuensi yanglebihke cilatau yang le bih be sar karakter isti k
salah saji frekuensirendah
yang diharapkan
atau fre kuensi populasi
rendah

f. Jumlah unsur dalam populasi
Hampir tidak
memili ki pengaruh terhadap ukuran sample,
kecuali juika populasi sangatke cil.


































350 .1 8















http://natawidnyana.wordpress.c om


TABEL2

TINGKAT RIS IKO YANG DAPAT DITERIMA ATAS PENERIMAAN KELIRU


(TD)UNTUK BERBAGAI PENENTUAN TINGKAT RIS IKO PENGENDALIAN
(RP) DAN PA; DAN UNTUK RIS IKO AUDIT (RA) = 0,05 DAN RISIKO
BAWAAN (RB) = 1,0




Penentuan risiko
pengendalianoleh auditor
secara subyektif
Penentuan risiko oleh auditor secara subyektif bahwa prosedur
analitisdan pengujian substantifyang relevanmungkin gagal
untuk mendeteksi salah saji gabungansamadengan salahsaji
yang dapatditerima

RP PA



10% 30% 50% 100%
10% * * * 50%
30% * 55% 33% 16%
50% 33% 20% 10%
100% 50% 16% 10% 5%


*TingkatRAyangdapatditerimas ebesar5% melebihihasilperkali anantaraRB,RP,dan
PA,danmengakibatkanr encanapengujiansubstanti fti dakdiper lukan.

Catatan:Angka-angkaTD padatabeldihit ungdarimodel,yait uTD=AR/(RBxRPxPA). Se bagaicontoh, untukRB=1,0;RP=0,50;danPA =0,30,makaTD =0,05/ (1,0x0,50x
0,30)ataus amadengan0,33(33%).









350.19














http://nat awidnyana.wordpress.c om

Anda mungkin juga menyukai