“PENYUSUNAN ANGGARAN”
Dosen Pengampu: Yuli Lestari Labangu, SE., M.Sc.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Muhammad Rinal B1C1 20 159
Naila Anggraini B1C1 20 160
Nanda Septia Putri B1C1 20 161
Ni Kadek Herlin Andriani B1C1 20 162
Nisha Claudya Putri Irfan B1C1 20 163
Nur Laila Febriyanti B1C1 20 164
Nur Nisa Sa’ban B1C1 20 165
Nur Since Syaputri B1C1 20 166
Nurhasanah B1C1 20 167
Waode Sri Ayu Ningsi B1C1 20 193
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas Rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan topik “ Penyusunan Anggaran”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalain Manajemen.
Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami pembahasansecara
mendalam, kami berharap makalah ini dapat berguna khususnya dalam bidang akuntansi
manajemen.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
Ibu Yuli Lestari Labangu, SE., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Pengendalian Manjemen.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi pembahasan
maupun tulisan. Untuk itu kritis dan saran yang membangun saangat kami harapkan dari
berbagai pihak.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menyusun suatu anggaran harus berkaitan antara dana-dana yang akan
dikeluarkan dan tujuan yang akan dicapai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Dalam penyusunan anggaran negara terdapat tahapan dari proses
perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban. Anggaran Negara merupakan salah
satu alat politik fiskal untuk mempengaruhi arah dan percepatan pendapatan nasional.
Besarnya anggaran yang akan digunakan tergantung pada keadaan ekonomi yang
dihadapi.
1
2
PEMBAHASAN
3
4
2.4.4 Negosiasi
Pertimbangan yang memengaruhi adalah bahwa kinerja di tahun anggaran
sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan. Atasan menyadari
bahwa ia akan menjadipembuat anggaran di tingkat berikutnya dari proses
anggaran dan oleh karena itu harus siapuntuk mempertahankan anggaran yang
pada akhirnya akan disetujui.
Kemunduran (slack). Banyak pembuat anggaran cenderung untuk
menganggarkan pendapatan agak lebih rendahdan pengeluaran agak lebih tinggi
dari estimasi terbaik mereka mengenao jumlah-jumlahtersebut. Oleh karena itu,
anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih mudah bagimereka untuk
dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi tersebut disebut slack.
Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan
menghilangkan slack,tetapi ini merupakan tugas yang berat.
2.4.5 Pemeriksaan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang
dalam organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis
mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa
totalnya. Sebagian, analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran
produksi konsisten dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir
direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan
anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi
pada bulan Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.
2.4.6 Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah
prosedur untuk merevisianggaran setelah disetujui. Jika dapat direvisi sesuai
dengan keinginan pembuatan anggaran,maka tidak ada gunanya meninjau dan
menyetujui anggaran di awal. Jika asumsi anggaranternyata menjadi tidak realistis
sehingga perbandingan angka actual adalah tidak berarti, makarebisi anggaran
mungkin diinginkan. Ada dua jenis revisi anggaran:
1. Prosedur yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis
2. Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka
revisi semacam ituharus ditinjau untuk memadai. Revisi anggaran harus dibatasi
keadaankeadaan dimanaanggaran yang disetujui sedemikian tidak realistisnya
sehingga tidak lagi menjadi alat pengendalian yang berguna. Revisi anggaran
harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisiyang signifikan dari yang ada
ketika anggaran yang asli disetujui.
2.4.7 Anggaran Kontijensi
Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran kontinjensi yang
mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika terjadi
penurunan volume penjualan yang signifikan dari apa yang telah diantisipasi pada
saat penyusunan anggaran (misalnya: tindakan yang akan diambil berdasarkan
penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume penjualan). Anggaran
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang
telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana
dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu
tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam
unit moneter untuk periode satu tahun.
Karakteristik Anggaran:
1. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha
2. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan
tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau
diproduksi)
3. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari
penyusun anggaran
6. Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus
7. Secara periodik, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan
sesungguhnya dan dijelaskan.
Kegunaan anggaran :
1. Memperjelas rencana strategi
2. Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi
3. Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
4. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja
manajer
11
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Penerbit
Salemba Empat.
12