DALAM PERSEKUTUAN
MATA KULIAH
1. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan likuidasi berangsur dalam persekutuan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik
atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan.
5. Bagaimana penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi
berlangsung?
Ada dua kemungkinan rugi yang maksimum harus ditanggung oleh setiap anggota
yang perlu diperhitungkan dengan saldo modal masing-masing sebelum pembayaran
kepada anggota dilakukan, yaitu :
1. Kemungkinan rugi
sebagai akibat tidak
dapat 2. Kemungkinan adanya
direalisasikannya anggota-anggota yang
aktiva (non kas) yang mengalami defisit modalnya,
ada. sehingga tidak mampu
menyelesaikan kewajiban-
kewajibannya kepada
persekutuan
1. Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan
Ada dua metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali
pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-
masing anggota itu sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan sebagai berikut :
Contoh 1 :
Saldo modal masing-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi),
setelah pembayaran tahap pertama dilakukan. Tuan A, B dan C adalah anggota-anggota persekutuan
yang membagi laba (rugi) dalam perbandingan 2 : 1 : 1. Neraca per 31 Agustus 1980, yang disusun
sesaat sebelum likuidasi, adalah sebagai berikut :
Persekutuan ABC
Neraca, 31 Agustus 1980
Aktiva Passiva
Kas Rp 25.000,00 Hutang Dagang Rp 125.000,00
Aktiva lain-lain Rp 500.000,00 Modal, A Rp 175.000,00
Modal, B Rp 125.000,00
Modal, C Rp 100.000,00
Jumlah Aktiva Rp 525.000,00 Jumlah Passiva Rp 525.000,00
Contoh Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan
Proses likuidasi yang berlangsung sejak tanggal 1 September 1980, adalah sebagai berikut :
• Pada pelelangan pertama hanya dapat dijual aktiva lain-lain yang mempunyai nilai buku Rp
312.500,00 dengan harga Rp 237.500,00.
• Pada bulan Oktober 1980 aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp 150.000,00 dapat dijual dengan
harga Rp 112.500,00.
• Pada bulan November 1980 sisa aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp 37.500,00 dapat dijual
dengan harga Rp 45.000,00.
Contoh Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan
Laporan likuidasi Persekutuan ABC dan perhitungan pembayaran kembali hak penyertaan para
anggota pada bulan September setelah kewajiban-kewajiban kepada kreditur selesai dibayar
akan ternyata seperti tabel-tabel yang berikut :
A B C
(2/4) (1/4) (1/4)
Saldo modal sebelum
pembayaran kepada anggota
137.500,00 106.250,00 81.250,00
Pembebanan kemungkinan rugi
karena aktiva lain-lain tidak dapat
direalisasikan sebesar Rp
187.500,00 (dibagi 2 : 1 : 1)
-93.750,00 -46.875,00 -46.875,00
Jumlah yang dapat dibayarkan
kepada masing-masing anggota
-43.750,00 -59.375,00 -34.375,00
Persekutuan ABCD
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Apabila prosedur demikian itu tetap diikuti dari dalam proses likuidasi bertahap, maka para anggota pemilik pada akhirnya akan
mendapatkan pembayaran kembali atas hak penyertaannya dalam perimbangan perusahaanya. hal ini dapat dibuktikan
dengan apabila misalnya pembayaran kembali hak penyertaan para anggota ditangguhkan sampai dengan saat setelah aktiva
lain-lain dapat direalisasikan seluruhnya.pembagian laba (rugi) realisasi aktiva lain-lain dan jumlah uang yang terbagi bagi
paara anggota di dalam proses likuidasi tersebut nampak pada tabel berikut:
Sedang pembayaran kembali hak-hak penyertaan para anggota, akan menjadi sebagai berikut:
A B C Jumlah
Saldo sebelum likuidasi Rp 175.000,00 Rp 125.000,00 Rp 100.000,00 Rp 400.000,00
Rugi realisasi aktiva (Rp 52.500,00) (Rp 26.250,00) (Rp 26.250,00) (Rp 105.000,00)
Pembayaran kembali hak- Rp 122.500,00 Rp 98.750,00 Rp 73.750,00 Rp 295.000,00
hak para anggota
Jumlah penerimaan atas hak-haknya di dalam perushan oleh masing-masing anggota
tersebut juga sama apabila proses likuidasi dilaksanakan secara bertahap, seperti pada
tabel berikut ini:
A B C Jumlah
Laba (rugi realisasi aktiva:
- Tahap pertama (september) Rp 17.500,00 (Rp 18.750,00) (Rp 18.750,00) (Rp 75.000,00)
- Tahap kedua (oktober)
Rp 18.750,00 (Rp 9.375,00) (Rp 9.375,00) (Rp 37.500,00)
- Tahap ketiga (november)
Rp 3.750, 00 (Rp 1.875,00) (Rp 1.875,00) (Rp 7.500,00)
Jumlah
Rp 52.500,00 (Rp 26.250,00) (Rp 26.250,00) (Rp 105.00,00)
Pembayaran kembali hak peneriman para
anggota :
- Tahap pertama (september) Rp 43.750,00 Rp 59.375,00 Rp 34.375,00 Rp 137.500,00
- Tahap kedua (oktober)
- Tahap ketiga (november) Rp 56.250,00 Rp 28.125,00 Rp 28.125,00 Rp 112.500,00
Jumlah Rp 22.500,00 Rp 11.250,00 Rp 11.250,00 Rp 45.000,00
Rp 122.500,00 Rp 98.750,00 Rp 73.750,00 Rp 295.000,00
Pencatatan ke rekening-rekening pembukuan hanya terbatas pada jumlah uang yang dibayarkan kepada masing-
masing anggota. Dengan demikian ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mengikuti berlangsungnya proses
likuidasi persekutuan ABC dalam contoh tersebut di atas adalah sebagai brikut:
Kas Rp 45.000,00
Modal A Rp 3.750,00
Modal B Rp 1.875,00
Modal C Rp 1.875,00
Modal A Rp 22.500,00
Modal B Rp 11.250,00
Modal C Rp 11.250,00
Kas Rp 45.000,00
3. Masalah Hutang kepada Anggota Persekutuan
Dalam keadaan "going concern"" hak-hak para anggota yang berupa "'penyertaan model dalam
persekutuan'"' dan "'piutang kepada persekuluan'" harus diadministrasi secara terpisah dan dipertahankan
integritasnya. Akan tetapi dalam keadaan perusahaan dilikuidasi hak-hak para anggota demikian itu harus
dianggap dan diperlakukan mempunya kedudukan yang sama.
Seberapa besar jumlah prioritas untuk menerima pembayaran lebih dahulu yang dimiliki oleh seorang
anggota di dalam proses likuidasi, tergantung pada kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung
kemungkinan rugi yang maksimum dari keseluruhan hak-hak mereka di dalam persekutuan. Pembayaran
kembali harus dilakukan terlebih dahulu kepada anggota yang masih menunjukkan saldo kredit modalnya
(setelah memperhitungkan piutangnya kepada persekutuan), apabila kemungkinan rugi yang maksimum
dibebankan kepada tiap-tiap anggora berdasar ratio pembagian laba (ruginya). Dengan kata lain para anggota
tidak bisa menuntut pembayaran kembali harus dilakukan terlebih dahulu untuk "Hutang kepada Anggota"
baru kemudian untuk ‘’Pembayaran Modal" di dalam persekutuan.
4 Penentuan Prioritas Pembayaran Kepada Anggota
Persekutuan ABCD akan dilikuidasi, pada saat itu perusahaan memiliki aktiva
(non kas) sebesar Rp 885.000,00, hutang kepada kreditur Rp 75.000,00 dan
modal untuk masing-masing anggota dan ratio pembagian laba (rugi) sebagai
berikut :
Berdasar dari uraian di atas, maka besarnya kemampuan masing-masing anggota untuk
menanggung kerugian maksimum dan ranking (susunan) prioritas pembayaran kepada
anggota akan nampak seperti pada tabel berikut :
Kemampuan
Pembagian Laba Susunan Prioritas
Nama Anggota Saldo Modal Menanggung
(Rugi) Pembayaran
Rugi Maksimum
Persekutuan ABCD
Skedul Pembayaran
Modal Anggota
Hutang
Kas kepada
A B C D
kreditur
Tahap ke 1 Tahap ke 2 Total
Persekutuan ABCD
Skedul pembayaran kas
Kas Hutang Modal
kepada A B C D
kredit
Tahap ke l:
Pertama, sampai dengan 75.000,00 75.000,00 - - - -
jumlah 135.000,00 - - - 135.000,00 -
(a) Berikutnya sebesar 45.000,00 - - 33.750,00 11.250,00 -
(b) Berikutnya sebesar 30.000,00 - 15.000,00 11.250,00 3.750,00 -
(c) Berikutnya sebesar 165.000,00 - 66.000,00 49.500,00 16.500,00 33.000,00
(d) Jumlah selebihnya
“persekutuan JKL”
Neraca per……
Aktiva Pasiva
Rasio pembagian laba rugi sesuai dengan perjanjian di antara mereka adalah sebagai berikut :
J:K:L = 1:1:2.
Selanjutnya diumpamakan bahwa hasil realisasi/penjualan aktiva yang ada menunjukkan hasil-
hasil sebagai berikut:
Tahap 1 Tahap ke 2 Tahap ke 3 Total
Nilai buku aktiva 100.000.00 175.000.00 125.000.00
400.000.00
Rugi penjualan 60.000.00 67.000.00 45.000.00
172.000.00
Jumlah kas yang tersediah 40.000.00 107.500.00 80.000.00
227.500.00
Tabel skedul pembayaran kepada anggota
“persekutuan JKL “
Skedul pembayaraan kepada anggota
J K L
Tahap 1 :
Tersedia uang …………… 40.000
Dengan perioritas sampai dengan
Jumlah RP 50.000,00
Kepada L = (40.000) - - 40.000
- - - 40.000
Lanjutan :
- - - 40.000
Tahap ll :
Tersedia uang 107.500
Kekurangan prioritas pertama
Kepada L = 10.000
(10.000)
Sisa untuk prioritas kedua,
Kepada K & L……………………………
97.000 *1.32.500
- Pemb. Kepada K = 1/3
x 97.500 (32.500)
- Pemb. Kepada L = 2/3 65.000
X 97.500 (65.000)
Lanjutan :
Tahap lll :
Tersedia uang ………………………… 80.000
Kekurangan perioritas kedua,
Kepada K & L sebesar 150.000,00
– 97.500,00
Masing masing…………………………. (52.000) *2.17.500
35.000
Sisa untuk perioritas ketiga, kepada
J,K & L…………………………………………. 27.500
- Pemb. Kepada J = 1/4 -
X 27.500 = (6.875) 6.875 -
- 6.875
Pemb. Kepada K = 1/4
- -
X 27.500 = (6.875)
-
- Pemb. Kepada L = 2/4
- 13.750
- X 27.500 = (13.750)
- 6.875 24,375 48.750
Jumlah pembayaran kembali kepada tiap tiap anggota 6.875 56.875 163.750
di dalam likuidasi
“persekutuan JKL”
Ikhtisar laporan likuidasi
J K L Jumlah
Saldo,modal sebelum pembayaran 50.000 62.500 250.000 362.500
Piutang kepada persekutuan - 37.500 - 37.500