Anda di halaman 1dari 38

LIKUIDASI BERANGSUR

DALAM PERSEKUTUAN

MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1


KELAS D
KELOMPOK 4

 Marshanda Eka Wulandari pertiwi F (B1C120141)


 Mega Juliyana Salsa (B1C120143)
 Melani Saputri (B1C120144)
 Meliana Rohenni Manullang (B1C120145)
 Muhammad Ansharullah Ribu (B1C120153)
 Naila Anggraini (B1C120160)
 Ni Kadek Herlin Andriani (B1C120162)
 Nur Laila Febriyanti (B1C120164)
 Yarni (B1C120197)
TUJUAN MATERI :

1. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan likuidasi berangsur dalam persekutuan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik
atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan.

3. Untuk mengetahui Bagaimana masalah hutang kepada anggota persekutuan?

4. Bagaimana penentuan prioritas pembayaran kepada anggota?

5. Bagaimana penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi
berlangsung?

6. Bagaimana piutang persekutuan di dalam rencana prioritas pembayaran kepada anggota?


1. Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan

likuidasi berangsur yakni, apabila pelaksanaan


likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena
realisasi aktiva tidak bisa sekaligus), maka
pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah
uang kas yang tersedia.
1. Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan

Apabila pada tahap pertama baru sebagian aktiva dapat


direalisasikan (dijual), maka pertama kali harus dibayar semua
kewajiban kepada kreditur. Sisa uang (kas) hasil penjualan aktiva
kemudian dibayarkan kepada para anggota sebagai pembayaran
kembali sebagian hak penyertaannya. Hasil realisasi aktiva pada
tahap-tahap berikutnya kemudian dibayarkan kepada para anggota.
Proses demikian itu dilaksanakan terus sampai dengan aktiva yang
dimiliki dapat direalisasikan seluruhnya.
1. Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan

Ada dua kemungkinan rugi yang maksimum harus ditanggung oleh setiap anggota
yang perlu diperhitungkan dengan saldo modal masing-masing sebelum pembayaran
kepada anggota dilakukan, yaitu :

1. Kemungkinan rugi
sebagai akibat tidak
dapat 2. Kemungkinan adanya
direalisasikannya anggota-anggota yang
aktiva (non kas) yang mengalami defisit modalnya,
ada. sehingga tidak mampu
menyelesaikan kewajiban-
kewajibannya kepada
persekutuan
1. Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan

Ada dua metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali
pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-
masing anggota itu sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan sebagai berikut :

b) Penyusunan rencana prioritas


a) Besarnya pembayaran kembali
pembayaran kepada anggota sebelum
hak penyertaan ditentukan secara
proses likuidasi berlangsung, sehingga
periodik atau setiap kali aktiva
pembayaran dapat segera dilakukan
dapat direalisasikan (dijual).
sesuai dengan jumlah uang yang tersedia
2. Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat
direalisasikan

Penentuan besarnya jumlah pembayaran Hal ini dapat dilaksanakan dengan


kembali hak penyertaan kepada masing- memperlakukan sebagai kerugian yang harus
masing anggota, harus dilakukan ditanggung oleh masing-masing anggota atas
sedemikian rupa sehingga dihindarkan nilai buku aktiva yang belum dapat
kemungkinan terjadinya pembayaran dalam direalisasikan. Jika alokasi kerugian sebesar nilai
jumlah yang berlebihan kepada anggota buku aktiva (yang belum dapat direalisasikan)
tertentu dengan mengurangi hak-hak dari berakibat defisitnya saldo modal salah satu atau
anggota lainnya. lebih anggota, maka defisit modal anggota
yang bersangkutan harus ditanggung oleh
Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota-anggota yang lain.
anggota secara bertahap, tidak akan
menimbulkan persoalan apabila hak-hak Dengan ketentuan demikian itu maka hanya
penyertaan para anggota telah anggota-anggota yang memiliki saldo kredit
menunjukkan posisi yang sebanding atas rekening modalnya mempunyai prioritas
dengan perbandingan laba (rugi) pada saat untuk menerima pembayaran terlebih dahulu.
menjelang proses likuidasi itu berlangsung.
Contoh Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan

Contoh 1 :
Saldo modal masing-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi),
setelah pembayaran tahap pertama dilakukan. Tuan A, B dan C adalah anggota-anggota persekutuan
yang membagi laba (rugi) dalam perbandingan 2 : 1 : 1. Neraca per 31 Agustus 1980, yang disusun
sesaat sebelum likuidasi, adalah sebagai berikut :

Persekutuan ABC
Neraca, 31 Agustus 1980
Aktiva Passiva
Kas Rp 25.000,00 Hutang Dagang Rp 125.000,00
Aktiva lain-lain Rp 500.000,00 Modal, A Rp 175.000,00
    Modal, B Rp 125.000,00
    Modal, C Rp 100.000,00
Jumlah Aktiva Rp 525.000,00 Jumlah Passiva Rp 525.000,00
Contoh Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan

Proses likuidasi yang berlangsung sejak tanggal 1 September 1980, adalah sebagai berikut :
• Pada pelelangan pertama hanya dapat dijual aktiva lain-lain yang mempunyai nilai buku Rp
312.500,00 dengan harga Rp 237.500,00.
• Pada bulan Oktober 1980 aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp 150.000,00 dapat dijual dengan
harga Rp 112.500,00.
• Pada bulan November 1980 sisa aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp 37.500,00 dapat dijual
dengan harga Rp 45.000,00.
Contoh Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan

Laporan likuidasi Persekutuan ABC dan perhitungan pembayaran kembali hak penyertaan para
anggota pada bulan September setelah kewajiban-kewajiban kepada kreditur selesai dibayar
akan ternyata seperti tabel-tabel yang berikut :

  A B C
(2/4) (1/4) (1/4)
Saldo modal sebelum      
pembayaran kepada anggota
137.500,00 106.250,00 81.250,00
 
     
Pembebanan kemungkinan rugi
karena aktiva lain-lain tidak dapat      
direalisasikan sebesar Rp      
187.500,00 (dibagi 2 : 1 : 1)
     
-93.750,00 -46.875,00 -46.875,00
Jumlah yang dapat dibayarkan      
kepada masing-masing anggota
-43.750,00 -59.375,00 -34.375,00
Persekutuan ABCD
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Apabila prosedur demikian itu tetap diikuti dari dalam proses likuidasi bertahap, maka para anggota pemilik pada akhirnya akan
mendapatkan pembayaran kembali atas hak penyertaannya dalam perimbangan perusahaanya. hal ini dapat dibuktikan
dengan apabila misalnya pembayaran kembali hak penyertaan para anggota ditangguhkan sampai dengan saat setelah aktiva
lain-lain dapat direalisasikan seluruhnya.pembagian laba (rugi) realisasi aktiva lain-lain dan jumlah uang yang terbagi bagi
paara anggota di dalam proses likuidasi tersebut nampak pada tabel berikut:

  Laba (rugi) realisasi Jumlah uang yang tersedia untuk para


anggota pemilik
Aktiva lain-lain
Tahap pertama (september) (Rp 75.000,00) Rp 137.500,00
Tahap kedua (oktober) (Rp 37.500,00) Rp 112.000,00
Tahap ketiga (november) (Rp 7.500,00) Rp 45.000,00
Jumlah (Rp 105.000,00) Rp 295.000,00

Sedang pembayaran kembali hak-hak penyertaan para anggota, akan menjadi sebagai berikut:

  A B C Jumlah
Saldo sebelum likuidasi Rp 175.000,00 Rp 125.000,00 Rp 100.000,00 Rp 400.000,00
Rugi realisasi aktiva (Rp 52.500,00) (Rp 26.250,00) (Rp 26.250,00) (Rp 105.000,00)
Pembayaran kembali hak- Rp 122.500,00 Rp 98.750,00 Rp 73.750,00 Rp 295.000,00
hak para anggota
Jumlah penerimaan atas hak-haknya di dalam perushan oleh masing-masing anggota
tersebut juga sama apabila proses likuidasi dilaksanakan secara bertahap, seperti pada
tabel berikut ini:
 
A B C Jumlah
Laba (rugi realisasi aktiva:        
- Tahap pertama (september) Rp 17.500,00 (Rp 18.750,00) (Rp 18.750,00) (Rp 75.000,00)
- Tahap kedua (oktober)
Rp 18.750,00 (Rp 9.375,00) (Rp 9.375,00) (Rp 37.500,00)
- Tahap ketiga (november)
Rp 3.750, 00 (Rp 1.875,00) (Rp 1.875,00) (Rp 7.500,00)
Jumlah
Rp 52.500,00 (Rp 26.250,00) (Rp 26.250,00) (Rp 105.00,00)
       
Pembayaran kembali hak peneriman para
anggota :           
- Tahap pertama (september) Rp 43.750,00 Rp 59.375,00 Rp 34.375,00 Rp 137.500,00
- Tahap kedua (oktober)
- Tahap ketiga (november) Rp 56.250,00 Rp 28.125,00 Rp 28.125,00 Rp 112.500,00
Jumlah Rp 22.500,00 Rp 11.250,00 Rp 11.250,00 Rp 45.000,00
Rp 122.500,00 Rp 98.750,00 Rp 73.750,00 Rp 295.000,00
 
 
Pencatatan ke rekening-rekening pembukuan hanya terbatas pada jumlah uang yang dibayarkan kepada masing-
masing anggota. Dengan demikian ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mengikuti berlangsungnya proses
likuidasi persekutuan ABC dalam contoh tersebut di atas adalah sebagai brikut:

a) Mencatat realisasi aktiva lain-lain dan


c) Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota
pembebanan rugi kepada masing-masing
tahap pertama
anggoota
Modal A Rp 43.750,00
Kas Rp 237.500,00
Modal B Rp 59.375,00
Modal A Rp 37.500,00
Modal C Rp 34.375,00
M0dal B Rp 18.750,00
Kas Rp 137.500,00
Aktiva lain-lain Rp 312.500,00
 
 
d) Mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan
b) Mencatat pelunasan hutang kepada kreditur rugi pada tahap kedua
Hutang Dagang Rp 125.000,00
Kas Rp 125.000,00 Kas Rp 112.500,00
  Modal A Rp 18.750,00
Modal B Rp 9.375,00
Modal C Rp 9.375,00
Aktiva lain-lain Rp 150.000,00
Pencatatan ke rekening-rekening pembukuan hanya terbatas pada jumlah uang yang dibayarkan kepada masing-
masing anggota. Dengan demikian ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mengikuti berlangsungnya proses
likuidasi persekutuan ABC dalam contoh tersebut di atas adalah sebagai brikut:

e) Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan


anggota tahap kedua
Modal A Rp 56.250,00
Modal B Rp 28.125,00
Modal C Rp 28.125,00
Kas Rp 112.500,00
f) Mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan rugi tahap
ketiga

Kas Rp 45.000,00

Modal A Rp 3.750,00

Modal B Rp 1.875,00

Modal C Rp 1.875,00

Aktiva lain-lain Rp 37.500,00


Pencatatan ke rekening-rekening pembukuan hanya terbatas pada jumlah uang yang dibayarkan kepada masing-
masing anggota. Dengan demikian ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mengikuti berlangsungnya proses
likuidasi persekutuan ABC dalam contoh tersebut di atas adalah sebagai brikut:

g) Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap ketiga

Modal A Rp 22.500,00

Modal B Rp 11.250,00

Modal C Rp 11.250,00

Kas Rp 45.000,00
3. Masalah Hutang kepada Anggota Persekutuan

Dalam keadaan "going concern"" hak-hak para anggota yang berupa "'penyertaan model dalam
persekutuan'"' dan "'piutang kepada persekuluan'" harus diadministrasi secara terpisah dan dipertahankan
integritasnya. Akan tetapi dalam keadaan perusahaan dilikuidasi hak-hak para anggota demikian itu harus
dianggap dan diperlakukan mempunya kedudukan yang sama.

Seberapa besar jumlah prioritas untuk menerima pembayaran lebih dahulu yang dimiliki oleh seorang
anggota di dalam proses likuidasi, tergantung pada kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung
kemungkinan rugi yang maksimum dari keseluruhan hak-hak mereka di dalam persekutuan. Pembayaran
kembali harus dilakukan terlebih dahulu kepada anggota yang masih menunjukkan saldo kredit modalnya
(setelah memperhitungkan piutangnya kepada persekutuan), apabila kemungkinan rugi yang maksimum
dibebankan kepada tiap-tiap anggora berdasar ratio pembagian laba (ruginya). Dengan kata lain para anggota
tidak bisa menuntut pembayaran kembali harus dilakukan terlebih dahulu untuk "Hutang kepada Anggota"
baru kemudian untuk ‘’Pembayaran Modal" di dalam persekutuan.
4 Penentuan Prioritas Pembayaran Kepada Anggota

Anggota yang lain mempunyai


hak pembayaran lebih dahulu, prioritas
sebesar saldo haknya di Anggota yang
dalampersekutuan sebelum pembayaran
mengalami defisit
diodakan pembayaran kembali kepada saldo modalnya, tidak
dikurangi dengan alokasi
kemungkinan rugi tidak dapar anggota memperoleh hak
direalisasikan aktiva lain-lain dan pembayaran lebih
alokasi defisit modalnya anggota dulu.
tertentu yang harus ditanggung
bersama sesuai dengan ratio
pembagian laba
5. Penyusunan Rencana Prioritas Pembayaran kepada Anggota Sebelum Proses Likuidasi
Berlangsung

1)Menentukan jumlah kerugian


maksimum yang dapat dibebankan
kepada saldo hak-hak penyertaan
dari masing-masing anggota.

Tahap rencana 2) Menentukan besarnya hak prioritas


prioritas pembayaran pembayaran di antara anggota-
kepada anggota anggota persekutuan.

3) Atas dasar hak prioritas


pembayaran yang telah ditentukan
dalam tahap kedua, kemudian
disusun suatu skedul
pembayarannya. us
Contoh Penyusunan Rencana Prioritas Pembayaran kepada Anggota Sebelum Proses
Likuidasi Berlangsung

Persekutuan ABCD akan dilikuidasi, pada saat itu perusahaan memiliki aktiva
(non kas) sebesar Rp 885.000,00, hutang kepada kreditur Rp 75.000,00 dan
modal untuk masing-masing anggota dan ratio pembagian laba (rugi) sebagai
berikut :

Modal dan Pembagian Laba (Rugi)


Nama Anggota
Saldo Modal Pembayaran Laba (Rugi)
A Rp 255.000,00 40%
B Rp 225.000,00 30%
C Rp 210.000,00 10%
D Rp 120.000,00 20%
Lanjutan

Berdasar dari uraian di atas, maka besarnya kemampuan masing-masing anggota untuk
menanggung kerugian maksimum dan ranking (susunan) prioritas pembayaran kepada
anggota akan nampak seperti pada tabel berikut :

Kemampuan
Pembagian Laba Susunan Prioritas
Nama Anggota Saldo Modal Menanggung
(Rugi) Pembayaran
Rugi Maksimum

A 225.000 ― 0,40 = 637.500,00 3


B 225.000 ― 0,30 = 750.000,00 2
C 210.000 ― 0,10 = 2.100.000,00 1
D 120.000 ― 0,20 = 600.000,00 4
Sedang perhitungan hak prioritas pembayaran sesuai dengan susunan (ranking) yang telah ditentukan itu
adalah sebagai berikut :

  Kemungkinan Menanggung Rugi Maksimum Jumlah Hak Prioritas Pembayaran


  A B C D A B C D
               
Kerugian maksimum 637.500 750.000 2.100.000 600.000 _ _ _ _
: _ _   _ _ _    
(a) Prioritas ke 1, (1.350.000) 135.000 _
kepada C
637.500 750.000 750.000 600.000        
(a) Prioritas ke 2, _            
kepada B dan (112.500) (112.500) _ _ 33.750 11.250 _
C   (3/4) (1/4)
637.500 637.500 637.500 600.000        
               
637.500 637.500 637.500 600.000        
               
(a) Prioritas ke 3; ( 37.500) ( 37.500) ( 37.500) _ 15.000 11.250 3.750 (1/8) _
A, B, C, dan D (4/8) (3/8)
600.000 600.000 600.000 600.000        
               
(a) Prioritas ke 4; (600.000) (600.000) (600.000) (600.000) 240.000 180.000 60.000 120.000
A, B, C, dan D (4/10) (3/10) (1/10) (2/10)
          255.000 225.000 210.000 120.000
Dengan demikian skedul pembayaran kas dapat disusun sebagai berikut :

Persekutuan ABCD
Skedul Pembayaran
Modal Anggota
Hutang
  Kas kepada
A B C D
kreditur

Pertama, sampai dengan 75.000,00 75.000,00 _ _ _ _


jumlah
(a) sampai dengan jumlah 135.000,00 _ _ _ 135.000,00 _
berikutnya
(b) sampai dengan jumlah 45.000,00 _ _ 3/4 1/4 _
berikutnya
(c) sampai dengan jumlah 30.000,00 _ 4/8 3/8 1/8 _
berikutnya
(d) Jumlah selebihnya _ _ 4/10 3/10 1/10 2/10
Lanjutan

Apabila misalnya proses realisasi aktiva (non kas) persekutuan ABCD


tersebut di atas berlangsung dalam dua tahap sebagai berikut :

 
Tahap ke 1 Tahap ke 2 Total

Nilai buku aktiva yang dapat dijual Rp 510.000,00 Rp 375.000,00 Rp 885.000,00


Rugi penjualan aktiva Rp 60.000,00 Rp 240.000,00 Rp 300.000,00
Jumlah kas yang tersedia Rp 450.000,00 Rp 135.000,00 Rp 585.000,00
Berdasar skedul pembayaran yang telah disusun itu, maka alokasi jumlah kas yang tersedia sebesar Rp
585.000,00 dapat dilakukan sebagai berikut :

Persekutuan ABCD
Skedul pembayaran kas
  Kas Hutang Modal
kepada A B C D
kredit

Tahap ke l:            
Pertama, sampai dengan 75.000,00 75.000,00 - - - -
jumlah 135.000,00 - - - 135.000,00 -
(a) Berikutnya sebesar 45.000,00 - - 33.750,00 11.250,00 -
(b) Berikutnya sebesar 30.000,00 - 15.000,00 11.250,00 3.750,00 -
(c) Berikutnya sebesar 165.000,00 - 66.000,00 49.500,00 16.500,00 33.000,00
(d) Jumlah selebihnya      
 

Jumlah tahap i 450.000,00 75.000,00 81.000,00 94.500,00 166.500,00 33.000,00


Tahap ke 2 :            
           
Prioritas (d)………… 135.000,00 - 54.000,00 40.500,00 13.500,00 27.000,00
 
Total………………….. 585.000,00 75.000,00 135.000,00 135.000,00 180.000,00 60.800,00
6 Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana Prioritas Pembayaran kepada Anggota

Rencana prioritas pembayaran kepada


anggota disusun berdasar kemampuan hak-
hak masing-masing anggota di dalam
persekutuan untuk menanggung (menutup)
kemungkinan kerugian yang maksimum. Oleh
sebab itu saldo piutang kepada persekutuan
harus ikut dipertimbangkan di dalam
menentukan jumlah kemampuan masing-
masing anggota untuk menutup kerugian yang
maksimum tersebut.
6 Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana Prioritas Pembayaran kepada Anggota

Dengan demikian saldo piutang kepada


persekutuan akan menambah
kemampuan anggota yang bersangkutan
untuk menutup kemungkinan rugi yang
terjadi. Pada akhirnya akan memberikan
kemungkinan untuk dapat memperoleh Namun demikian, adanya piutang kepada
hak pembayaran terlebih dahulu. persekutuan itu sendiri, tidak berarti bahwa
anggota yang bersangkutan dapat menuntut
pembayaran terlebih dahulu baik Sebagian
maupun keseluruhan jumlah piutangnya.
Prioritas pembayaran tetap di tentukan oleh
kemampuan masing-masing anggota di atas
anggota lainnya untuk menutup kemungkinan
rugi yang terjadi.
Contoh :

Misalnya Tuan J, K dan L bersepakat untuk mengadakan likuidasi persekutuan. Posisi


keuangan setelah kewajiban-kewajiban kepada kreditur dibayar lunas menunjukkan
sebagai berikut :

 
“persekutuan JKL”
Neraca per……

             
Aktiva   Pasiva

macam-macam aktiva …….Rp 400.000.00 Hutang kepada k…….….Rp 37.500.00


  Modal,J………………....Rp 50.000.00
  Modal,K………………..Rp 62.500.00
  Modal,L...……….…….Rp 250.000.00

Jumlah Rp400.000.00 jumlah pasiva Rp400.000.00


Lanjutan

Rasio pembagian laba rugi sesuai dengan perjanjian di antara mereka adalah sebagai berikut :
J:K:L = 1:1:2.
Selanjutnya diumpamakan bahwa hasil realisasi/penjualan aktiva yang ada menunjukkan hasil-
hasil sebagai berikut:
Tahap 1 Tahap ke 2 Tahap ke 3 Total
Nilai buku aktiva 100.000.00 175.000.00 125.000.00
400.000.00
Rugi penjualan 60.000.00 67.000.00 45.000.00
172.000.00
Jumlah kas yang tersediah 40.000.00 107.500.00 80.000.00
227.500.00
Tabel skedul pembayaran kepada anggota

“persekutuan JKL “
Skedul pembayaraan kepada anggota
  J K L
Tahap 1 :      
Tersedia uang …………… 40.000      
Dengan perioritas sampai dengan      
Jumlah RP 50.000,00      
Kepada L = (40.000) - - 40.000

- - - 40.000
Lanjutan :

- - - 40.000
Tahap ll :      
Tersedia uang 107.500      
Kekurangan prioritas pertama      
Kepada L =     10.000
(10.000)      
       
Sisa untuk prioritas kedua,      
Kepada K & L……………………………      
97.000   *1.32.500  
- Pemb. Kepada K = 1/3    
x 97.500 (32.500)    
- Pemb. Kepada L = 2/3   65.000
 
X 97.500 (65.000)
Lanjutan :

Tahap lll :      
Tersedia uang ………………………… 80.000      
Kekurangan perioritas kedua,      
Kepada K & L sebesar 150.000,00      
– 97.500,00      
Masing masing…………………………. (52.000)   *2.17.500  
    35.000
 
Sisa untuk perioritas ketiga, kepada    
 
J,K & L…………………………………………. 27.500    
- Pemb. Kepada J = 1/4   -
 
X 27.500 = (6.875) 6.875   -
-   6.875  
Pemb. Kepada K = 1/4
-   -
X 27.500 = (6.875)
  -  
- Pemb. Kepada L = 2/4
- 13.750
- X 27.500 = (13.750)
- 6.875 24,375 48.750
Jumlah pembayaran kembali kepada tiap tiap anggota 6.875 56.875 163.750
di dalam likuidasi
“persekutuan JKL”
Ikhtisar laporan likuidasi

  kas Aktifa Hutang Modal j Modal k Modal L


Lain lain kepada k (25%) (25%) (50%)
Saldo sebelemu            
pembayaran kepada            
anggota _ 400.000 37.500 50.000 62.500 250.000
a) Penjualan aktiva 40.000 -100.000 - -15.000 -15.000 -30.000
 
  40.000 300.000 37.500 35.000 47.500 220.000
b) pembayaran tahap l            
(40.000) - 40.000 - - - - -40.000
c) penjualan aktiva - 300.000 37.500 35.000 47.500 180.000
107.500 -175.000 - -16.875 -16.875 -33.750
  107.500 125.000 37.500 18.125 30.625 146.250
d) pembyaran tahap ll            
(107.500) -107.500 - -32.500 - - -75.000
Penjualan aktiva - 125.000 5.000 18.125 30.625 71.250
80.000 -125.000 - -11.250 -11.250 -22.500
  80.000 0 5.000 6.875 19.375 48.750
Pembaran tahap lll -80.000 - 5.000 -6.875 -19.375 -48.750
Lanjutan

  Nilai buku Hasil realisasi Rugi likuidasi Jumlah uang


aktiva (Non aktiva (non kas) tersedia untuk
kas) anggota

Tahap ke 1 100.000 40.000 60.000 40.000


Tahap ke 2 175.000 107.500 67.500 107.500
Tahap ke 3 125.000 80.000 45.000 80.000

Jumlah 400.000 227.500 172.500 227.500


Lanjutan :

Pembayaran kepada anggota setelah laba(rugi) likuidasi dapat ditentukan secara


pasti jumlahnya

  J K L Jumlah
Saldo,modal sebelum pembayaran 50.000 62.500 250.000 362.500
Piutang kepada persekutuan - 37.500 - 37.500

Jumlah hak-hak para anggota 50.000 100.000 250.000 400.000


Rugi likuidasi 43.125 43.125 86.250 172.500

Pembayaran kembali kepada tiap-        


tiap anggota di dalam likuidasi 6.875 56.875 163.750 227.500
Kesimpulan

Yang dimaksud dengan likuidasi berangsur yakni, apabila pelaksanaan


likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena realisasi aktiva
tidak bisa sekaligus), maka pembayaran kembali penyertaan para
anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah uang kas
yang tersedia. Pembayaran kembali hak penyertaan para anggota
dilakukan sesudah semua kewajiban-kewajiban persekutuan (hutang-
hutang kepada kreditur bersaing) dibayar lunas.
Likuidasi berangsur dalam perusahaan mengatur banyak hal yakni,
pembayaran Kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau
setiap kali aktiva dapat direalisasikan, masalah hutang pada anggota
persekutuan, penentuan prioritas pembayaran kepada anggota,
penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum
proses likuidasi berlangsung, serta piutang kepada persekutuan di dalam
rencana prioritas pembayaran kepada anggota.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai