Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Nama : Kurnia Sari


NIM : 1703101076
Kelas : 5D Akuntansi

BAB IV
LIKUIDASI BERANGSUR DALAM PERSEKUTUAN

Apabila pelaksanaan suatu likuidasi membutuhkan waktu yang cukup lama (karena
realisasi aktiva tidak bisa sekaligus) maka pembayaran kembali penyertaan para anggota
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah uang kas yang tersedia.

Proses likuidasi tersebut disebut sebagai lukuidasi berangsur. Apabila pada tahap pertama
baru sebagian aktiva dapat direalisasikan (di jual) maka pertama harus dibayar semua
kewajiban kepada kreditur.

Untuk pembayaran kembali hak penyertaan kepada para anggota secara bertahap dilakukan
sebelum laba (rugi) likuidasi yang menjadi tanggungan dapat ditentukan secara pasti.

Pembayaran hanya dilakukan kepada anggota yang mepunyai saldo kredit atas rekening
modalnya setelah mempertimbangkan seluruh jumlah kemungkinan rugi yang mungkin
terjadi dan tidak boleh melebihi saldo kredit atas rekening modal anggota yang
bersangkutan.

Dengan demikian, terdapat dua kemungkinan  rugi maksimum yang harus ditanggung oleh
setiap anggota perlu diperhitungkan dengan saldo modal masing-masing sebelum
pembayaran kepada anggota dilakukan, yaitu:
1. Kemungkinan rugi sebagai akibat tidak dapat direalisasikannya aktiva (non kas)
yang ada.
2. Kemungkinan adanya anggota-anggota yang mengalami defisit modalnya, sehingga
tidak mampu untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada persekutuan.

Prosedur pembagian dan pembayaran kembali penyertaan modal para anggota sedemikian
itu dimaksudkan agar hak penyertaan masing- masing anggota secepat mungkin sesuai
dengan pembagian laba / rugi yang ada.

Apabila posisi hak-hak penyertaan kembali penyertaan modal para anggota telah mencapai
perbandingan laba rugi yang ada, maka pembagian dan pembayaran kepada anggota dapat
dilaksanakan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.

Dua metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali pembayaran
kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-masing anggota itu
sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan yaitu sebagai berikut:
1. Besarnya pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap
kali aktiva dapat direalisasikan (dijual).
2. Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi
berlangsung, sehingga pembayaran dapat segara dilakukan sesuai dengan jumlah
uang yang tersedia.

Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan.

Sebelum laba rugi likuidasi dapat ditentukan secara pasti maka harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga kemungkinan terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada
anggota tertentu dapat dihindari dengan mengurangi hak-hak dari anggota lainnya.

Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota secara bertahap, tidak akan
menimbulkan persoalan jika hak-hak penyertaan para anggota telah menunjukkan posisi yang
sebanding dengan perbandingan laba rugi pada saat proses likuidasi tersebut berlangsung. Hal
ini dapat dilaksanakan dengan memperlakukan sebagai kerugian yang harus di tanggung oleh
masing-masing anggota atas nilai buku aktiva yang belum dapat direalisasikan. Jika alokasi
kerugian sebesar nilai buku aktiva (yang bel;um dapat direalisasikan) berakibat defisit saldo
modal salah satu atau lebih anggota, maka defisit modal angota-anggota yang bersangkutan
harus ditanggung oleh anggota-anggota yang lain.

Jika alokasi pembebanan rugi sebesar nilai buk aktiva lain-lain yang belum laku dijuam tidak
mengakibatkan defisitnya modal saldo masing-masing anggota, maka saldo modal para
anggota akan menunjukkn keadaan sesuai dengan ratio pembagian laba rugi. Apabila
prosedur demikian itu tetap diikuti dalam proses likuidasi bertahap, maka para anggota
pemilik pada akhirnya akan mendapatkan pembayaran kembali atas hak penyertaan dalam
perimbangan yang juga seharusnya mereka peroleh di dalam likuidasi perusahaannya.

Bagi anggota persekutuan secara individual penyertaan modal didalam persekutuan adalah
merupakan jumlah yang diserahkan untuk menanggung segala kemungkinan resiko yang
terjadi pada perusahaanya.

Masalah Hutang kepada anggota persekutuan

Dalam keadaan “going concern” hak-hak para anggota yang berupa “penyertaan model dalam
persekutuan” dan “piutang kepada persekutuan” harus diadministrasi secara terpisah dan
dipertahankan integarisnya. Seberapa besar jumlah prioritas untuk menerima pembayaran
lebih dahulu yang dimilki oleh seorang anggota didalam proses likuidasi, tergantung pada
kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung kemungkinan rugi yang maksimum
dari keseluruhan hak-hak mereak didalam persekutuan. Pembayaran kembali harus dilakukan
terlebih dahulu kepada anggota yang masih menunjukkan saldo kredit modalnya (setelah
memperhitungkan piutangnya kepada persekutuan). Bagi anggota persekutuan secara
indivual penyertaan modal didalam persekutuan adalah merupakan jumlah yang diserahkan
untuk menang. Apabila jumlah itu tidak cukup baru kemudian piutangnya kepada
persekutuan dan akhirnya kekayaan pribadi anggota di luar persekutuan.

Penentuan hak prioritas pembayaran kepada anggota

Disamping perlakuan yang sama antara piutang kepada persekutuan dan penyertaan
modalnya, penentuan prioitas pembayaran kepada anggota juga perlu memperhatikan apabila
pembebanan kemungkinan rugi maksimum atas nilai buku aktiva lain-lain mengakibatkan
defisitnya saldo modal (dan piutang kepada persekutuan) dari salah satu atau lebih anggota,
maka prioritas pembayaran diatur sebagai berikut:
 Anggota yang mengalami defisit saldo modalnya, tidak memperoleh hak pembayaran
lebih dulu.
 Anggota yang lain mempunyai hak pembayaran lebih dahulu, sebe sar saldo haknya
didalam persekutuan sebelum diadakan pembayaran kembali dikurangi dengan
alokasi kemungkinan rugi tidak dapat direalisasikan aktiva lain-lain dan alokasi defisit
modalnya anggota tertentu yang harus ditanggung bersama sesuai dengan ratio
pembagian laba rugi yang ada.

Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses


likuidasi berlangsung

Cara yang telah dijelaskan sebelumya dapat diterapkan dalamsemua hal termasuk
likuidasi berangsur. Cara- cara tersebut memerlukan perhitungan- perhitungan dan
penyusunan daftar untuk setiap tahao pembayaran kepadaanggota mencapai ratio
pembagian lava (ruginya). Dalam beberaoa hal mungkin dikehendaki untuk menyusun
suatu rencana yang lengkap mengenai prioritas pembayaran kepada anggota sesuai
dengan yang ada selama proses likuidasi bergantung. Cara ini merupakan alternatif
prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya ada dapat pula disebut rencana prioritas
pembayaran kepada anggota berdasar dengank emampuan masing – masing anggota
untuk menutup kerugian maksimum yang mungkin terjadi.

Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota, dilakukan melalui 3 tahap


sebagai berikut:
1. menentukan jumlah kerugian maksimum yang dapat dibebankan kepada saldo
hak- hak penyertadari maing- masing anggota. Jumlah kemampuan masing-
masing anggota untuk menanggung kerugian maksimum dihitung dari hasil
bagi antara saldo kredit modal (dan piutangnya kepada persekutuan )dengan
persentase (bagian) hak ataspembagi laba (rugi).
2. Menentukan besarnya hak prioritas pembayaran di antara anggota – anggota
persekutuan.
3. Atas dasar hak prioritas pembayaran yang telah ditentukan dalam tahap kedua,
kemudian disusun suatu skedul pembayarannya.

Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana Prioritas Pembayaran kepada


Anggota

Seperti dikemukakan sebelumnya di dalam likuidasi tidak dibedakan antara status


“piutang kepada persekutuan” yang dimiliki oleh seorang anggota dengan saldo
modalnya.

Rencana prioritas pembayaran kepada anggota disusun berdasar kemampuan hak –


hakmasing – masing anggota di dalam persekutuan untuk menanggung (menutup)
kemungkinan kerugian yang maksimum.Oleh sebab itu saldo piutang kepada persekutuan
harus ikut dipertimbangkan di dalam menentukan jumlah kemampuan masing – masing
anggota untuk menutup kerugian yang maksimum tersebut.Dengan demikian saldo
piutang kepada persekutuan akan menambah kemampuan anggota yang bersangkutan
untuk menutup kemungkinan rugi terjadi yang terjadi; pada akhirnya akan memberikan
kemungkinan untuk dapat memperoleh hak pembayaran terlebih dahulu.

Namun demikian adanya piutang kepada persekutuan itu sendiri, tidak berarti bahwa
anggota yang bersangkutan dapat menuntut pembayaran terlebih dahulu baik sebagian
maupun keseluruhan jumlah piutangnya.Prioritas pembayaran tetap ditentukan oleh
kemampuan masing - masing anggota di atas anggota lainnya untuk menutup
kemungkinan rugi yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai