Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1

190503155 ; Mario Agasy


190503157 ; Dicki Tomi Gultom
190503161 ; Fernando Amosia S.
190503166 ; Mulkan Azhima
190503175 ; Mohammad Fathurrahman
190503178 ; Rais Ahmad Sururi
190503184 ; Amanda Baganding Naibaho
Tugas 1 Kuliah 5
1. Jika uang kas harus dibayarkan kepada para sekutu segera setelah tersedia selama proses
likuidasi, maka peraturan apa yang dapat ditetapkan untuk pembagian uang kas ini?
Jawab:
Apabila likuidasi persekutuan firma terjadi dalam periode yang panjang, maka sering
dikehendaki untuk membagikan uang kas kepada para sekutu begitu sebagian uang yang
diperlukan tersedia. Pada pemakaian prosedur pembayaran cicilan, harus diusahakan untuk
menghindari pembayaran yang terlalu tinggi kepada masing-masing sekutu. Hal ini mem -
butuhkan prosedur khusus untuk dapat menetapkan urutan sekutu mana yang boleh ikut serta
dalam pembagian uang kas. Uang kas dapat dibagikan kepada para sekutu hanya apabila para
kreditor telah dipenuhi seluruhnya, atau apabila uang kas dalam jumlah yang cukup telah
disisihkan untuk tujuan ini.
Dalam total keuntungan atau kerugian realisasi aktiva diketahui dan saldo ini dibagikan kepada
para sekutu dalam rasio laba-rugi. Dalam pembagian ini,hal-hal yang perlu dipertimbangkan
hanyalah kemungkinan kerugian yang dapat timbul dari kegagalan Sekutu yang kekurangan
modal atau sekutu yang mungkin kekurangan modal untuk memenuhi kewajiban mereka
terhadap perusahaan modal mereka menyisahan saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin.
Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi berlangsung, maka jumlah yang akan
direalisasikan atas aktiva yang masih harus dijual tidak diketahui dan dengan demikian, jumlah
kerugian yang akan ditutup belum dapat ditetapkan. Dalam hal seperti ini, setiap pembagian
kepada para Sekutu harus dilakukan seakan-akan telah terjadi dimasa lalu. Asumsi ini
membutuhkan penetapan: (1) kemungkinan total kerugian realisasi atas semua aktiva yang
tersisa, dan (2) kemungkinan para sekutukekurangan modal atau yang mungkin kekurangan
modal sehingga tidak mampumemenuhi ke!ajibanmereka kepada perusahaan. Akibat praktis dari
prosedur ini adalah melakukan pembagian, yangmemungkinkan penetapan sesegera mungkin
kepentingan para sekutu dalam rasio laba-rugi. Sekali rasiolaba-rugi dicapai, maka pembagian
berikutnya dapat dilakukan dalam rasio laba-rugi. Dengan demikian,kepentingan para sekutu
tetap dalam rasio laba-rugi ini mampu menutupi setiap kerugian di masa mendatang.
2. Dalam pengembangan skedul untuk pembagian uang kas yang tersedia, didapati bahwa saldo
modal sekutu tertentu tidak cukup untuk memenuhi kemungkinan kerugian atas semua sisa
aktiva. Likuidator menyatakan, bahwa sekutu yang "kekurangan modal” harus menyerahkan
setoran setoran mereka kepada persekutuan firma, sehinga mereka dapat memenuhi setiap
kontingensi di masa mendatang. Apakah anda mendukung posisi ini?
Jawab:
Ya, mendukung apabila Anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar. Pada Tahap
realisasi aktiva non kas menjadi uang kas apabila terjadi kerugian dalam merealisasikannya,
maka bisa timbul masalah adalah salah satu atau beberapa anggota mengalami defisit modal
tersebut. Konsekuensinya maka anggota yang mengalami defisit modalnya tersebut harus
menutupi defisitnya dengan cara menyetorkan uang tunai atau aktiva lainnya kedalam
persekutuan, sehingga saldo defisitnya habis.

3. A, B, dan C memutuskan untuk melikuidasi persekutuan firma mereka, A, yang mempunyai


saldo pinjaman yang besar dalam persekutuan firma menyatakan, bahwa saldo pinjamannya
ini harus dibayar dengan hasil pertama dari likuidasi. (a) Dalam hal-hal apa anda menyetujui
tindakan seperti ini? (b) Dalam hal-hal apa anda menentangnnya?
Jawab:
(a) Saya menyetujui tindakan ini jika persekutuan firma tidak mempunyai utang kepada kreditor
luar, sehingga uang kas pertama bisa digunakan untuk membayar saldo pinjaman sekutu. Dalam
likuidasi, jika perkiraan modal seorang sekutu melaporkan saldo debet dan sekutu yang
bersangkutan mempunyai saldo pinjaman, maka undang-undang mengizinkan untuk melakukan
hak mengimbangi (right of offset), yaitu mengimbangi sebagian atau seluruh pinjaman terhadap
kekurangan modal. Saldo debet dalam perkiraan modal jika tidak ada saldo pinjaman diimbangi
menunjukkan bahwa sekutu yang modalnya kurang harus menyetorkan kekurangannya ini.
Ketidakmampuan persekutuan firma untuk memperoleh kembali kekurangan modal ini berarti
bahwa sekutu lainnya akan menanggung jumlah kekurangan ini. Apabila uang kas tersedia untuk
tersedia untuk dibagikan, maka uang kas ini digunakan lebih dulu untuk membayar kreditor luar.
Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman dan saldo modal sekutu.
(b) Menentang tindakan ini jika persekutuan firma masih memiliki kewajiban kepada kreditor
luar, karena sesuai prosedur likuidasi yang benar maka uang kas ini seharusnya digunakan lebih
dulu untuk membayar kreditor luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman
dan saldo modal sekutu.

4. D dan E berbagi laba dalam rasio yang sama. Selama likuidasi berlangsung, likuidator
menetapkan bahwa uang kas yang tersedia harus digunakan untuk membayar perkiraan modal
D, karena saldo dalam perkiraan modalnya melebihi total gabungan saldo pinjaman dan saldo
modal E. E berkeberatan atas pembagian seperti itu, dan menyatakan bahwa uang kas yang
tersedia harus digunakan pertama kali untuk membayar pinjaman para sekutu. Dalam hal
seperti ini, tindakan apa yang harus diambil oleh likuidator?
Jawab:
Hak ofset terhadap perbedaan antara saldo pinjaman dan modal menjadi tidak berarti untuk
tujuan ini. Jika kepentingan D dan E terdiri dari saldo pinjaman dan modal, maka kepentingan ini
dapat disatukan dan jumlah yang harus diambil sama dengan total saldo ini dalam penetapan
pembagian uang kas yang layak. Akan tetapi, saldo pinjaman dan modal tidak harus disatukan
dalam perkiraan mengingat perbedaan yang harus dibuat antara saldo pinjaman dan saldo modal
oleh ketentuan hukum dan oleh kenyataan, bahwa bunga mungkin masih harus dibayarkan atas
saldo pinjaman. Apabila ditentukan bahwa uang kas harus disediakan bagi sekutu tertentu, maka
uang kas ini harus digunakan lebih dulu untuk mengurangi saldo pinjamannya. Setiap pembagian
harus diusahakan untuk membawakan kepentingan para sekutu mendekati rasio laba-rugi.

5. Perkiraan untuk "firma A, B, C & D" yang sedang dibubarkan, menunjukkan bahwa D
mempunyai saldo gaji yang masih harus diterima sebesar $1.500. D menyatakan, bahwa saldo
ini merupakan klaim preferen, yang harus dibayar dengan uang kas pertama yang ada. Apakah
anda setuju?
Jawab:
Saya setuju, dalam kondisi ini saldo gaji yang masih harus dibayar 1.500 kepada D dapat dibayar
menggunakan uang kas pertama likuidasi, pembayaran kreditor luar, menyelesaikan pinjaman
sekutu dan kemudian pembagian uang kas kepda sekutu A, B, C, dan D dalam rasio sesuai saldo
modal dalam persekutuan.
6. Apa yang dimaksud dengan “kepentingan yang dibatasi” seorang sekutu? Bagaimana
kepentingan yang dibatasi ini ditunjukkan dalam buku besar?
Jawab:
Kepentingan yang dibatasi adalah kepentingan bersih sekutu dalam aktiva persekutuan firma
ditetapkan sebelum setiap pembayaran kepada mereka dilakukan. Apabila buku-buku
melaporkan jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sekutu, sebagai akibat panjar
ataupun beban untuk barang-barang atau jasa-jasa, maka saldo ini akan diimbangi dengan modal
sekutu. Kemudian penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan jumlahh yang dilaporkan dalam
perkiraan pinjaman dan modal sekutu.
Dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu, hal-hal
yang harus dipertimbangkan ialah kemungkinan (1) bahwa kerugian akan timbul dari sisa aktiva
yang tidak terjual dan (2) bahwa kegagalan akan timbul bagi perusahaan untuk memperoleh
kembali sesuatu dari para sekutu yang mungkin kekurangan modal dalam keadaan ini. Kerugian
seperti ini dipertimbangkan hanya untuk tujuan penetapan pembagian uang kas yang layak ;
perkiraan modal sekutu dalam buku besar akan dipengaruhi hanya oleh laba dan rugi yang terjadi
pada penjualan aktiva persekutuan firma.

7. (a) Uraikan tujuan dan keuntungan dari program prioritas untuk pembagian uang kas yang
tersedia selama proses likuidasi. (b) Tunjukkan langkah-langkahnya yang harus ditempuh
dalam penyusunan program prioritas ini.
Jawab :
(a) Tujuan dan keuntungan Program prioritas pembagian kas :
 Sebelum proses realisasi, dibuatkan terlebih dahulu hak pembagian kas dari masing-
masing anggota persekutuan.
 Program pembagian kas didasarkan pada perjanjian pembagian keuntungan dan
kerugian.
 Proporsi pembagian keuntungan dan kerugian dari masing-masing anggota
persekutuan dilakukan kapitalisasi, untuk mengetahui besarnya maksimal kerugian
yang dapat ditanggung oleh anggota persekutuan.

(b) Prosedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalah sebagai berikut:
1) Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu. Besarnya saldo modal bersih
masing-masing sekutu sama dengan:
Saldo awal rekening modal xxxx
Ditambah :
- Hutang kepada sekutu xxxx +
Jumlah xxxx

Dikurangi:
- Saldo debit rekening prive xxxx
- Saldo piutang kepada sekutu xxxx +
xxxx –
Modal Bersih xxxx

2) Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi


persekutuan, besarnya rugi maksimal sebesar modal bersih dikalikan prosentase rasio
pembagian laba sekutu yang bersangkutan.
3) Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu di dalam
menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.
4) Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-
masing sekutu:
a. Prioritas pertama, yaitu sekutu yang berada di ranking Satu.
Besarnya bagian kas prioritas pertama = rasio rugi-laba X selisih antara ranking
1 dengan ranking 2.
b. Prioritas kedua, yaitu sekutu yang berada di ranking satu dan dua.
Besarnya bagian kas prioritas kedua = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 2
dengan ranking 3.
c. Prioritas terakhir, yaitu semua sekutu yang berada di ranking 1 sampai ranking
terakhir.
Besarnya bagian kas prioritas terakhir = rasio rugi-laba X kemampuan ranking
terakhir.

8. Apa definisi dari usaha patungan (joint venture).


Jawab:
Usaha patungan (joint venture) adalah suatu usaha perdagangan khusus yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih atau oleh kesatuan usaha, yang dihentikan apabila tujuan yang ditetapkan
tercapai. Jadi, istilah ini dapat kita gunakan dalam menyatakan usaha bersama untuk tujuan
tertentu seperti pengembangan atau penjualan sebidang tanah, pembangunan sebuah jembatan
atau tanggul (dam), pembelian dan penjualan surat-surat berharga, atau eksplorasi dan
pengeboran minyak atau gas.
9. Uraikan dua metode akuntansi untuk usaha patungan. Faktor-faktor apa yang menentukan
metode yang harus digunakan?
Jawab:
Ada dua metode akuntansi untuk usaha patungan: (1) buku-buku tersendiri atau terpisah
diselenggarakan untuk usaha patungan; (2) buku-buku tersendiri tidak diselenggarakan, tetapi
perkiraan untuk transaksi usaba patungan dicatat dalam buku seorang sekutu atau lebih.
Faktor-faktor yang menentukan metode yang harus digunakan:
 Apabila usaha patungan diselenggarakan untuk jangka waktu relatif panjang dan
menyangkut sejumlah besar transaksi, maka sebaiknya dibuka seperangkat buku-buku
tersendiri. Sebaliknya, apabila hanya menyangkut jangka pendek dan transaksi yang
terjadi sederhana saja, maka buku-buku yang tersendiri tidak dibutuhkan.
 Apabila untuk usaha patungan diselenggarakan buku-buku tersendiri, maka transaksinya
dicatat dalam buku-buku ini persis seperti cara pembukuan untuk transaksi persekutuan
firma yang telah dibahas di muka. Apabila masing-masing sekutu menyelenggarakan
buku-buku tersendiri yang mengikhtisarkan kegiatan perusahaannya sebagai kegiatan
pribadi, maka kepentingan dalam usaha patungannya, yang sama halnya dengan setiap
kepentingan dalam persekutuan firma, ditetapkan dan dihitung sebagai investasi.
Perkiraan investasi dibebani dengan investasi awal, dengan investasi berikutnya, dan
dengan bagian dalam laba yang meningkatkan kepentingan sekutu bersangkutan;
perkiraan investasi di kredit dengan pengambilan prive dan bagian dalam rugi yang
mengurangi kepentingannya. Saldo debet dalam perkiraan investasi pada masing-masing
buku sekutu, kemudian, akan cocok dengan saldo kredit yang mengukur kepentingan
masing-masing sekutu dalam buku usaha patungan.
 Apabila untuk usaha patungan tidak diselenggarakan buku-buku tersendiri, maka
kegiatan usaha patungan harus diikhtisarkan dalam buku masing-masing sekutu. Jika
masingmasing sekulu menyelenggarakan seperangkat buku-buku tersendiri dan agar
perangkat buku-buku ini lengkap, maka masing-masing sekutu harus memberitahukan
kepada sekutu lainnya mengenai semua transaksi yang telah ia bukukan dalam usaha
patungan. Untuk melaporkan kegiatan usaha patungan dalam buku masing-masing
sekutu, sebuah perkiraan usaha patungan dibebani (didebet) untuk semua biaya usaha
patungan dan dikredit untuk semua pendapatan usaha patungan. Masing-masing sekutu
juga menyelenggarakan perkiraan dengan masing-masing sekutu lainnya untuk
menunjukkan kepentingan pemilihan mereka dalam usaha patungan. Dalam praktek
tersebut di bawah ini, saldo dalam perkiraan usaha patungan dan dalam perkiraan dengan
sekutu akan sama dengan buku dari masing-masing sekutu selama proses usaha patungan
berlangsung.

10. Parker dan Peters bersekutu dalam usaha patungan. Parker menginvestasikan $10.000
sedangkan Peters sebesar $2.000; laba harus dibagi rata. Usaha patungan mereka ternyata
menemui kegagalan dan, pada pembubarannya, uang kas yang tersisa hanya berjumlah
$2.500 yang harus dibagikan. Kemukakan bagaimana penyelesaian harus dirampungkan.
Jawab:
Kepentingan Parker
$2.500
Kas usaha patungan
12.000
Usaha patungan

14.500

Dikurangi kredit :
Peter
2.000
$2.000
$12.500
Kepentingan Parker

Kepentingan Peters
Kas usaha patungan $2.500
Usaha patungan 12.000

14.500
Dikurangi kredit :
Peter $10.00
0 10.000
$4.500
Kepentingan Peters

Pembagian uang kas kepada para sekutu dilakukan dengan cara yang memungkinkan perkiraan
modal mereka menyisakan saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin. Jika
pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi berlangsung, maka jumlah yang akan direalisasi
atas aktiva yang masih harus dijual tidak diketahui dan dengan demikian, jumlah kerugian yang
akan ditutup belum dapat ditetapkan.

Tugas 2 Kuliah 5
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan Firma Bersih per 31 Desember 2019 yang sekutunya
adalah Tuan Berkat dan Tuan Sihar dan Tuan Aman. Mereka membagi laba rugi rasio 1:2:3.
Dalam proses melikuidasi Firma BSA Posisi keuangan Firma menunjukan saldo berikut.
Firma Bersih
Laporan Posisi Keuangan
per 31 Desember 2019
Aset: Liabilitas dan Ekuitas:
Kas Rp150.000.000 Utang pada Sihar Rp10.000.000
Ekuitas:
Modal Berkat Rp70.000.000
Modal Sihar 115.000.000
Modal Aman (45.000.000)
Jumlah Liabilitas dan
Total Aset Rp150.000.000 Rp150.000.000
Ekuitas
Diminta:
1. Siapkan Perhitungan pembayaran kas kepada Sekutu ayat jurnalnya.
2. Jurnal jika sekutu Aman menyetor kas untuk menutupi defisitya.
3. Jurnal pembayaran kepada sekutu Berkat dan Sihar.
4. Jurnal jika sekutu Aman pailit.
Jawab:
1.
Skedul Pembantu Pembayaran Kas kepada sekutu
Berkat Sihar Aman
Saldo modal 70.000.000 115.000.000 -45.000.000
Utang kepada sekutu 10.000.000
Total kepentingan 70.000.000 125.000.000 -45.000.000
Modal Aman yang minus ditanggung -15.000.000 -30.000.000 45.000.000
oleh
Berkat dan Sihar rasio 1:2 55.000.000 95.000.000 0
Berkat = 1/3 x 45.000.000 = 15.000.000
Sihar = 2/3 x 45.000.000 = 30.000.0000

Jurnal:
Modal Berkat 55.000.000
Utang pada Sihar 10.000.000
Modal Sihar 85.000.000
Kas 150.000.000

2. Kas 45.000.000
Modal Aman 45.000.000

3. Modal Berkat 15.000.000


Modal Sihar 30.000.000
Kas 45.000.000

4. Modal Berkat 15.000.000


Modal Sihar 30.000.000
Modal Aman 45.000.000

Tugas 3 Kuliah 5
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan Firma Bersih per 31 Desember 2019 yang sekutunya
adalah Tuan Berkat dan Tuan Sihar dan Tuan Aman. Mereka membagi laba rugi rasio 1:2:3.
Dalam proses melikuidasi Firma BSA Posisi keuangan Firma menunjukan saldo berikut.
Firma Bersih
Laporan Posisi Keuangan
per 31 Desember 2019
Aset: Liabilitas dan Ekuitas
Kas Rp150.000.000 Utang Usaha Rp160.000.000
Ekuitas:
Modal Berkat Rp (2.000.000)
Modal Sihar (3.000.000)
Modal Aman (5.000.000)
Jumlah Liabilitas dan
Total Aset Rp150.000.000 Rp 150.000.000
Ekuitas

POSISI KEKAYAAN SEKUTU (Rp.000)


Status Kekayaan Probadi Sekutu di Luar
SEKUT Status Kepentingan Sekutu di dalam Firma
Firma
U
Aset Kewajiban Modal Utang
Berkat 250.000 150.000 (2.000.000) -
Sihar 300.000 250.000 (3.000.000) -
Aman 500.000 600.000 (5.000.000) -
Diminta:
1. Siapkan ayat jurnal pembayaran utang usaha.
2. Siapakah di antara Sekutu Firma BSA yang akan dituntut menutupi kewajiban Firma.
3. Silakan saudara membuat asumsi sekutu yang menyetor ke firma dan buat ayat jurnalnya
sehingga cukup untuk melunasi Utang usaha.
Jawab:
1. Ayat Jurnal
Utang Usaha Rp.160.000.000
Kas Rp. 160.000.000
2. Di antara sekutu Firma BSA yang akan dituntut menutupi kewajiban firma adalah Tuan Aman
karena Pak Aman adalah pihak yang memiliki rasio laba rugi paling besar dibandingkan Pak Sihar
dan Pak Berkat yang hanya memiliki 1 : 2 dan Pak Aman juga memiliki minus modal yang paling
besar sehingga Pak Amanlah yang akan dituntut untuk menutupi kewajiban firma yang kurang
karena Pak Aman dianggap tidak bisa memenuhi tanggungjawab dalam pemberian modal saat
kewajiban yang dimiliki Pak Aman di luar firma lebih besar daripada harta/aset yang dimilikinya.
Kas Rp. 2.000.000
Modal Berkat Rp. 2.000.000

Kas Rp. 3.000.000


Modal Sihar Rp. 3.000.000

Kas Rp. 5.000.000


Modal Aman Rp. 5.000.000

Saat Pembayaran utang usaha setelah dilakukan penyetoran ke firma


Utang Usaha Rp. 160.000.000
Modal Berkat Rp. 2.000.000
Modal Sihar Rp. 3.000.000
Modal Aman Rp. 5.000.000
Kas Rp. 150.000.000

Tugas 4 Kuliah 5
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan Firma Bersih per 1 Pebruari 2019 yang sekutunya
adalah Tuan Berkat dan Tuan Sihar dan Tuan Aman. Mereka membagi laba rugi rasio 1:2:3.
Dalam proses melikuidasi Firma BSA Posisi keuangan Firma menunjukan saldo berikut.
Transaksi selama proses likuidasi adalah sbb:
1. Penjualan asset yang nilai bukunya Rp600 juta seharga Rp300juta.
2. Pembbayaran kas kepada sekutu. (Ingat! Jika rasio kepentingan sekutu sama dengan rasio
pembagian laba rugi maka kas yang tersedia dapat dibagikan menurut ratio pembagian
laba rugi.
3. Penjualan sisa asset non kas seharga Rp100juta.
4. Pembayaran kas kepada sekutu.

Firma Bersih
Laporan Posisi Keuangan
per 1 Pebruari 2019
Aset: Liabilitas dan Ekuitas
Kas Rp - Utang pada Sihar Rp100.000.000
Aset non kas 1.200.000.000 Ekuitas:
Modal Berkat Rp200.000.000
Modal Sihar 300.000.000
Modal Aman 600.000.000
Jumlah Liabilitas dan
Total Aset Rp1.200.000.000 Rp1.200.000.000
Ekuitas
Diminta:
1. Siapkan daftar Likuidasi
2. Jurnal yang terkait dengan transaksi likuidasi.
Jawab:
1. Daftar Likuidasi
Utang pada
Kas Aset non kas Modal Berkat Modal Sihar Modal Aman
Sihar

0 1.200.000.000 100.000.000 200.000.000 300.000.000 600.000.000

aset non kas


600jt dijual 300.000.000 -600.000.000 0 -50.000.000 -100.000.000 -150.000.000
seharga

300jt
sehingga 300.000.000 600.000.000 100.000.000 150.000.000 200.000.000 450.000.000
rugi 300 juta

pembayaran
-
kepada -100.000.000 -50.000.000 -150.000.000
300.000.000
sekutu

0 600.000.000 0 100.000.000 200.000.000 300.000.000

sisa aset non 100.000.000 -600.000.000 -83.333.333 -166.666.667 -250.000.000


kas 600 juta
dijual 100jt

rugi 500jt 100.000.000 0 0 16.666.667 33.333.333 50.000.000

-
-16.666.667 -33.333.333 -50.000.000
100.000.000

0 0 0 0 0

Modal berkat = 1/6 x 300jt = 50juta


Modal Sihar = 2/6 x 300jt = 100.000.000
Modal Aman= 3/6 x 300juta = 150.000.000

Modal berkat = 1/6 x 500jt = 83.333.333


Modal Sihar = 2/6 x 500jt = 166.666.667
Modal Aman = 3/6 x 500jt = 250jt

Skedul Pembantu karena saat pembagian masih ada aset non kas yang masih tersisa
Modal Berkat Modal Sihar Modal Aman
Saldo modal 150.000.000 200.000.000 450.000.000
Utang pada sekutu 100.000.000
Total kepentingan 150.000.000 300.000.000 450.000.000
Sisa aset non kas 600 jt tidak laku
-100.000.000 -200.000.000 -300.000.000
dijual
Dan rugi ditanggung para sekutu 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Modal Berkat =1/6 x 600juta= 100.000.000
Modal Sihar - 2/6 x 600jt = 200.000.000
Modal Aman = 3/6 x 600jt = 300jt

2. Jurnal
 Kas 300.000.000
Modal Berkat 50.000.000
Modal Sihar 100.000.000
Modal Aman 150.000.000
Aset Non Kas 600.000.000

 Utang pada Sihar 100.000.000


Modal Berkat 50.000.000
Modal Aman 150.000.000
Kas 300.000.000
 Kas 100.000.000
Modal Berkat 83.333.333
Modal Sihar 166.666.667
Modal Aman 250.000.000
Aset Non Kas 600.000.000

 Modal Berkat 16.666.667


Modal Sihar 33.333.333
Modal Aman 50.000.000
Kas 100.000.000

Tugas 5 Kuliah 5
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan Firma Bersih per 1 Pebruari 2019 yang sekutunya
adalah Tuan Berkat dan Tuan Sihar dan Tuan Aman. Mereka membagi laba rugi rasio 1:2:3.
Dalam proses melikuidasi Firma BSA Posisi keuangan Firma menunjukan saldo berikut.
Transaksi Likuidasi:
1. Pembayaran kas Rp90juta kepada sekutu.
2. Penjualan Aset non kas yang nilai bukunya Rp610juta seharga Rp310juta.
3. Pembayaran kas Rp310 kepada sekutu
4. Penjualan asset yang tersisa seharga Rp320juta.
5. Pembayaran kas Rp320 juta kepada sekutu.
Firma Bersih
Laporan Posisi Keuangan
per 1 Pebruari 2019
Aset: Liabilitas dan Ekuitas
Kas Rp90.000.000 Utang pada Sihar Rp100.000.000
Aset non kas 1.410.000.000 Ekuitas:
Modal Berkat Rp300.000.000
Modal Sihar 600.000.000
Modal Aman 500.000.000
Jumlah Liabilitas dan
Total Aset Rp1.500.000.000 Rp1.500.000.000
Ekuitas
Diminta:
1. Siapkan Program Prioritas Pembayaran Kas kepada Sekutu dalam Proses Likuidasi (contoh halaman
99)
2. Siapkan daftar Likuidasi
3. Jurnal yang terkait dengan transaksi likuidasi.
Jawab:
1. Program Prioritas Pembayaran
Kerugian Maksimum
Pembayaran Pada Sekutu
Keterangan ditanggung sekutu
Berkat Sihar Aman Berkat Sihar Aman
Saldo Modal 300.000.000 600.000.000 500.000.000
Utang pada sekutu 100.000.000
Total Kepentingan 300.000.000 700.000.000 500.000.000
Rasio Pembagian L/R 1= 16,67% 2= 33,33% 3=50%
jalannya 300jt / 16,67% 700jt / 33,33% 500jt/50%
Kerugian yang dapat
1.800.000.000 2.100.000.000 1.000.000.000
ditanggung
Pembayaran I.
Pembayaran pada
Sinar Rp 300.000.000
untuk mengurangi
saldo sama dengan modal
Berkat (2/6 x -300.000.000
300.000.000) 100.000.000
  1.800.000.000 1.800.000.000 1.000.000.000
 
Pembayaran II.
Pembayaran pada Sinar
dan Berkat sebesar
Rp 800.000.000 untuk
mengurangi saldo sama
dengan modal
Aman.Sihar (2/6 x 266.666.667
133.333.33
800.000.000) dan Berkat -800.000.000 -800.000.000
3
(1/6 x 800.000.000)
133.333.33
366.666.667
  1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 3 0

Pembayaran III.
Pembayaran kas
selanjutanya sesuai Rasio
L/R
Pembayaran I = 90.000.000
Dapat dibayarkan kepada sekutu
Keterangan
Berkat Sihar Aman
Pembayaran I. Dapat dibayarkan
kepada Sinar Rp 100.000.000
Kas yang tersedia (Rp 90.000.000) 90.000.000
Sisa Pembayaran I Rp 10.000.000

Pembayaran II = 310.000.000
Dapat dibayarkan kepada sekutu
Keterangan
Berkat Sihar Aman
Sisa pembayaran I 10.000.000
Pembayaran II yang seharusnya
dibayarkan= (133 +267) 400jt
Kas yang tersedia 300jt
100.000.000 200.000.000
(300jt)
Sisa pembayaran II 100jt

Pembayaran III = 320.000.000


Dapat dibayarkan kepada sekutu
Keterangan
Berkat Sinar Aman
Sisa pembayaran kedua 100 juta 33.333.333 66.666.667
Kas Tersedia (320.000.000 -
100.000.000) = 220.000.000 36.666.667 73.333.333 110.000.000
(Rasio 1:2:3)
70.000.000 140.000.000 110.000.000
1/6 x 220jt 2/6 x 220jt 3/6 x 220jt

1. Pembayaran kas Rp90juta kepada sekutu.


2. Penjualan Aset non kas yang nilai bukunya Rp610juta seharga Rp310juta.
3. Pembayaran kas Rp310 kepada sekutu
4. Penjualan asset yang tersisa seharga Rp320juta.
5. Pembayaran kas Rp320 juta kepada sekutu.

2. Daftar Likuidasi
Utang pada
Kas Aset non kas Modal Berkat Modal Sihar Modal Aman
Sihar
90.000.000 1.410.000.000 100.000.000 300.000.000 600.000.000 500.000.000

1. pembayaran 90juta -90.000.000 -90.000.000

0 1.410.000.000 10.000.000 300.000.000 600.000.000 500.000.000


2. penjualan aset non
310.000.000 -610.000.000 -50.000.000 -100.000.000 -150.000.000
kas buku 610
juta dijual 310 juta
310.000.000 800.000.000 10.000.000 250.000.000 500.000.000 350.000.000
rugi 300juta
3. pembayaran 310 -
-10.000.000 -100.000.000 -200.000.000
juta 310.000.000
0 800.000.000 0 150.000.000 300.000.000 350.000.000
4. penjualan sisa aset
320.000.000 -800.000.000 -80.000.000 -160.000.000 -240.000.000
nilai buku 800jt
dijual 320jt rugi 480jt 320.000.000 0 0 70.000.000 140.000.000 110.000.000
-
-70.000.000 -140.000.000 -110.000.000
320.000.000
0 0 0 0 0 0

rugi 300jt dibagi rasio


Modal Berkat = 1/6 x 300jt = 50.000.000
Modal sihar = 2/6 x 300jt = 100jt
Modal Aman = 3/6 x 300jt= 150.000.000

rugi 480juta
Modal Berkat = 1/6 x 480jt - 80jt
Modal Sihar - 2/6 x 480jt= 160jt
Modal Aman = 3/6 x
480jt=240juta

Skedul Pembantu
berkat sihar aman
saldo modal 300.000 600.000 500.000
utang pd sekutu 100.000
300.000 700.000 500.000
- - -
rugi 1.410.000
235.000 470.000 705.000
-
dibagi rasio 1:2:3 65.000 230.000
205.000
MIINUS aman 68.333 136.667
ditanggung rasio
-3.333 93.333
1:2
-3.333
90.000

3. Jurnal:
Modal berkat 300.000.000
Modal sihar 600.000.000
Modal aman 500.000.000
Utang pada sihar 100.000.000
Aset non kak 1.410.000.000
Kas 90.000.000

Utang pada sihar 10.000.000


Modal berkat 300.000.000
Modal sihar 600.000.000
Modal aman 500.000.000
Aset non kas 1.410.000.000

Utang pada sihar 10.000.000


Modal berkat 250.000.000
Modal sihar 500.000.000
Modal aman 350.000.000
Aset non kas 800.000.000
Kas 310.000.000
Modal berkat 150.000.000
Modal sihar 300.000.000
Modal aman 350.000.000
Aset non kas 800.000.000

Modal berkat 70.000.000


Modal sihar 140.000.000
Modal aman 110.000.000
Kas 320.000.000

Anda mungkin juga menyukai