Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENYUSUN PEMBAGIAN LABA


DAN LIQUIDASI PERSEKUTUAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

DOSEN PENGAMPU : MEKO NANDA TEJAKESUMA, S.E., M.AK

DISUSUN OLEH :
Iqbal Jabbaar Setiawan (1613120006)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II 5
2.1 Pembagian Laba 5
2.2 Metode Pembagian Laba 5
2.3 Macam-Macam Pembagian Laba Persekutuan 6
2.4 Liquidasi Persekutuan 6
2.5 Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan 6
2.6 Proses Liquidasi 6
BAB III 9
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Persekutuan merupakan berubahnya suatu hubungan sekutuyang
menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi,
persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru, atau
persekutuan bisa juga berhenti/bubar secara bisnis. Berhentinya persekutuan
secara bisnis disebut juga likuidasi. Untuk ini harus diadakan penelitihan
seksama atas posisi harta dan hutang pribadi masing-masing anggota. Ini
penting untuk menentukan siapa yang harus membayar sisa hutang kreditur
terlebih dahulu dan siapa yang betul-betul tidak mampu.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasksud dengan pembagian laba ?
2. Apa saja metode pembagian laba ?
3. Apa saja macam-macam pembagian laba persekutuan ?
4. Lapa yang dimaksud dengan iquidasi persekutuan ?
5. Apa perbedaan likuidasi dengan perubahan persekutuan ?
6. Bagaimana proses liquidasi ?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pembagian laba
2. Untuk mengetahui apa saja metode pembagian laba
3. Untuk mengetahui macam-macam pembagian laba persekutuan
4. Untuk mengetahui apa itu liquidasi persekutuan
5. Untuk mengetahui apa saja perbedaan likuidasi dengan perubahan
persekutuan
6. Untuk mengetahui proses dari liquidasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembagian Laba


Banyak persekutuan bubar karena para rekan tidak sepakat masalah
pembagian laba secara adil. Oleh karena itu, metode pembagian laba
persekutuan harus dinyatakan dalam perjanjian persekutuan. Jika
persekutuan tidak memiliki perjanjian atau jika perjanjian tidak menyebutkan
mengenai pembagian laba bersih atau rugi bersih, maka seluruh rekan akan
memperoleh bagian yang sama. Akan tetapi, jika salah satu rekan
menyumbangkan bagian modal yang lebih besar daripada rekan lainnya
maka laba bersih kemudian dibagi berdasarkan kontribusi modal masing-
masing.

2.2Metode Pembagian Laba


Metode dalam pembagian laba adalah berdasarkan jasa yang
disediakan oleh masing‐masing rekan kepada persekutuan tersebut.
Jasa‐jasa ini sering kali diakui oleh rekan sebagai pemberian gaji. Pemberian
gaji tersebut menggambarkan perbedaan atas kemampuan rekan dan waktu
yang diberikan kepada persekutuan. Oleh karena rekan bukan merupakan
karyawan persekutuan, pemberian tersebut dicatat sebagai pembagian laba
bersih dan dikreditkan ke akun modal rekan.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa perjanjian persekutuan antara
Janita Salim dan Citra Maya adalah sebagai berikut.

Pembagian laba akan dilaporkan di bawah laporan laba rugi persekutuan.


Dengan menggunakan format berikut, pembagian laba bersih sebesar
Rp150.000.0000 akan dilaporkan di bawah laporan laba rugi persekutuan
sebagai berikut.
Ayat jurnal penutup digunakan untuk mencatat pembagian laba. Meskipun
rekanrekan tidak menarik tunjangan gaji mereka. Ayat jurnal untuk menutup
Ikhtisar Laba Rugi dan membagi laba bersih adalah sebagai berikut.

Akuntan harus berhati‐hati dalam membedakan tunjangan gaji dan


penarikan oleh rekan. Jumlah laba bersih yang dibagikan ke masing‐masing
akun modal rekan pada akhir tahun dapat berbeda dari jumlah penarikan
oleh rekan selama tahun tersebut. Dalam beberapa kasus, perjanjian
persekutuan dapat membatasi jumlah penarikan oleh rekan selama periode
tertentu.
2.3 Macam-Macam Pembagian Laba Persekutuan
Sebuah perjanjian persekutuan dapat membagi laba berdasarkan
tunjangan gaji seperti yang dibahas sebelumnya dan juga dapat berdasarkan
jumlah saldo modal masing‐masing rekan. Dalam hal ini, rekan‐rekan dengan
jumlah investasi lebih dalam sebuah persekutan akan mendapat pembagian
laba persekutuan lebih banyak, Salah satu metode pembagian laba
persekutuan adalah sebagai berikut.
a. Tunjangan gaji rekan.
b. Bunga atas investasi modal.
c. Sisa laba bersih dibagi sesuai dengan kesepakatan (sama rata).

2.4 Liquidasi Persekutuan


Likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena
perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional
perusahaan juga sudah tidak menguntungkan sehingga terjadi pengunduran
diri semua sekutu dan pembubaran perusahaan persekutuan.

2.5Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan


Likuidasi dan perubahan persekutuan adalah dua hal yang berbeda. Karena
liquidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan
dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual.
Perubahan persekutuan terjadi apabila:
1) Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa
sekutu mengundurkan diri.
2) Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau
beberapa sekutu yang masuk ke dalam persekutuan.

2.6 Proses Liquidasi


Ada 4 tahapan pada proses liquidasi, seperti :
1. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekuan sampai saat
likuidasi (berupa ratio pembagian laba).
Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba.
Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal
atau akhir periode.
2. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas.
Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva
non-kasnya lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus
ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya.
Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding
nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua
sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui
sebagai rugi laba realisasi.
3. Melunasi semua hutang persekutuan
Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan
menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata harus dipergunakan terlebih dahulu untuk:
a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu) Hutang
pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang
pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.
b. Melunasi hutang sekutu
Setelah semua hutang kepada Pihak ketiga dilunasi maka
menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya
hutang kepada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama
dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila
hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan
prioritas sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti
modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang
bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.

4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada sekutu


Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihaj ketiga dan sekutu
dilunasi. Tujuan pembagian sisa kas ini adalah :
a. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud
pembagian hak kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar
modal bersih (modal setelah dikurangi laba rugi realisasi dan
hutang) masing-masing sekutu.
b. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab
sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya
pembayaran hutang kepada sekutu dilakukan bersama-sama
dengan pengembalian modal kepada sekutu.
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu :
1) Likuidasi Sekaligus / Sederhana, yaitu likuidasi yang pembagian
kasnya dilakukan secara serentak karena realisasi non-aktivanya
sekaligus.
2) Likuidasi Bertahap, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai
tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas

Persekutuan MNOP dengan para sekutu M, N, O dan P membagi


rugi-laba dengan rasio 10 : 20 : 30: 40. Pada awal tahun 1992
persekutuan tersebut sepakat untuk dilikuidasi.

AKTIVA
Kas Rp30.000.000
Piutang Dagang RP.100.000.000
Persediaan Rp.125.000.000
Aktiva tetap Rp.95.000.000
Total Aktiva Rp.350.000.000
PASIVA
Utang Dagang Rp.90.000.000
Utang P Rp.15.000.000
Modal M Rp.30.000.000
Modal N Rp.50.000.000
Modal O Rp.75.000.000
Modal P Rp.90.000.000
Total Aktiva Rp.350.000.000

Bila realisasi aktiva non-kasnya sebesar Rp. 262.500.000, maka


laporan likuidasi adalah:

Non- Hutang Hutang M N O P


Keterangan Kas
Kas Dagang P (10%) (20%) (30%) (40%)
Sebelum
30.000 320.000 90.000 15.000 30.000 50.000 75.000 90.000
Realisasi
- - -
Realisasi 262.500 0 0 -5.750 -23.000
320.000 11.500 17.250
Saldo ssd 24.2
292.500 0 90.000 15.000 38.500 57.750 67.000
realisasi 50
Pelunasan
-90.000 0 -90.000 0 0 0 0 0
Htg Dag
Saldo 202.500 0 0 15.000 24.250 38.500 57.750 67.000
Pelunasan
-15.000 0 0 -15.000 0 0 0 0
Htg Sekutu
Saldo 187.500 0 0 0 24.250 38.500 57.750 67.000
Pembagian - - - -
0 0 0 -67.000
Kas 187.500 24.250 38.500 57.750
Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada banyak persekutuan yang bubar karena para rekan tidak sepakat
masalah pembagian laba secara adil. Oleh karena itu, metode pembagian
laba persekutuan harus dinyatakan dalam perjanjian persekutuan. Agar
pembagian laba dalam persekutuan adil perlu dilakukan seperti tunjangan
gaji rekan dan bunga atas investasi modal.
DAFTAR PUSTAKA

dynus. (n.d.). AKUNTANSI PERSEKUTUAN. Retrieved from repository.dinus.ac.id:


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/BAB_12_AKUNTANSI_UNTUK_PERS
EKUTUAN_(1).pdf
Ekma. (n.d.). Pencatatan Transaksi Persekutuan. Retrieved from suplemen.ut.ac.id:
http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4115/ekma4115a/materi2_4.htm

Anda mungkin juga menyukai