MARKET AGGREGATOR
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis Panjatkan ke Hadirat tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Dalam Penyusunan ini. Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu ,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB II (PEMBAHASAN)
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Jenis-jenis fintech market aggregator ini juga sudah resmi diawasi oleh OJK. Mulai bulan
Desember 2020, grup Inovasi Keuangan Digital di OJK sudah memberikan status tercatat
kepada 87 permohonan fintech yang dikategorikan ke dalam lima belas kelompok, yaitu :
1. Aggregator
2. Credit Scoring
3. Financial Planner
4. Blockchain-based
5. Insurtech
6. Online Distress Solution
7. Reg-Tech
8. Insurance Broker Marketplace
9. Financing Agent
10. Property Investment Management
11. Project Financing
12. Funding Agent
13. Transaction Authentication
14. Tax and Accounting
15. E-KYC
Jenis fintech market aggregator ini merupakan situs web atau aplikasi yang dapat
membantu masyarakat atau nasabah untuk memperoleh informasi mengenai produk dan
layanan jasa keuangan terkait.
Jenis Fintech ini akan menghimpun informasi, menyaring, lalu membandingkan produk
dan layanan antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) secara digital. Masyarakat atau nasabah
dapat menggunakan layanan market aggregator ini untuk mencari informasi yang
diperlukan mengenai produk-produk LJK, seperti KPR, kartu kredit, beberapa jenis
tabungan, produk asuransi, produk pembiayaan, dan lain sebagainya.
2.3 Peluang dan Risiko Bisnis Fintech Aggregator
Bisnis fintech agregator pada dasarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Dilansir
dari Marketeers.com, berdasarkan data dari Asosiasi Fintech Indonesia tahun 2018 akhir,
terdapat 235 perusahaan fintech di mana 26 di antaranya bergerak di
bidang market agregator.
Jumlah ini pun terus bertambah di tahun 2019 ini. Menilik tugasnya di
bidang fintech, tidak dapat dipungkiri bahwa fintech jenis ini memiliki peluang yang
besar dalam dunia bisnis. Khususnya bagi para pengusaha UKM. Banyaknya jumlah
UKM yang berlangsung di Indonesia memberikan kesempatan bagi mereka untuk
menggunakan jasa fintech agregator dalam perjalanan bisnisnya. Selain itu, pengusaha
UKM biasanya sangat mengandalkan figur owner sebagai pengambil keputusan utama.
Dalam peranannya, pemilik usaha kerap dihadapkan dengan keterbatasan waktu, pilihan,
dan minimnya informasi sumber pendanaan yang cocok dengan kondisi keuangan
bisnisnya.
Untuk itu, teknologi agregator pun dipilih untuk membantu masyarakat bisa lebih
memahami bahwa ada alternatif yang bisa diakses dengan mudah dan transparan sesuai
latar belakang bisnis masing-masing. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk
membantu mereka menentukan target distribusi dana ke masyarakat tanpa harus
mengeluarkan biaya pengembangan teknis. Meskipun demikian, terdapat risiko dari
bisnis fintech agregator sendiri, salah satunya, kurangnya literasi pada masyarakat yang
memungkinkan masyarakat menilai fintech ini justru malah menambah kerumitan saat
masyarakat ingin mengakses layanan dari penyedia jasa.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jenis fintech market aggregator ini merupakan situs web atau aplikasi yang dapat
membantu masyarakat atau nasabah untuk memperoleh informasi mengenai produk dan
layanan jasa keuangan terkait. Jenis Fintech ini akan menghimpun
informasi, menyaring, lalu membandingkan produk dan layanan antar Lembaga Jasa
Keuangan secara digital.
Bisnis fintech agregator pada dasarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Dilansir dari
Marketeers.com, berdasarkan data dari Asosiasi Fintech Indonesia tahun 2018
akhir, terdapat 235 perusahaan fintech di mana 26 di antaranya bergerak di bidang market
agregator. Menilik tugasnya di bidang fintech, tidak dapat dipungkiri bahwa fintech jenis
ini memiliki peluang yang besar dalam dunia bisnis. Banyaknya jumlah UKM yang
berlangsung di Indonesia memberikan kesempatan bagi mereka untuk menggunakan jasa
fintech agregator dalam perjalanan bisnisnya.
Meskipun demikian, terdapat risiko dari bisnis fintech agregator sendiri, salah
satunya, kurangnya literasi pada masyarakat yang memungkinkan masyarakat menilai
fintech ini justru malah menambah kerumitan saat masyarakat ingin mengakses layanan
dari penyedia jasa.