Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan Fintech di era Industry 4.

0 dan Dampaknya Bagi


Masyarakat

Disusun Oleh:

Ardiansyah Seputro (22310159)

Program Studi: Akuntansi (AK - A Reg. Malam)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA

SURABAYA – JAWA TIMUR

i
2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Makalah tent ang “Perkembangan


Fintech di era Industry 4.0 dan Dampaknya Bagi Masyarakat” . Tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Surabaya, 26 Maret 2024

ii

(Ardiansyah Seputro)
ABSTRAK

Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi di bidang ekonomi harus mulai menjadi


perhatian penting bagi pemerintah Indonesia. Kehadiran fintech yang efektif dan
efisien serta dapat menjangkau berbagai kalangan, maka penelitian kali ini berusaha
melihat bagaimana pengaruh kehadiran fintech terhadap pertumbuhan ekonomi
melalui tingkat investasi di Indonesia. Eksistensi dan prospek fintech yang selalu
meningkat setiap tahunnya, serta banyaknya keuntungan yang ditawarkan, memicu
para investor untuk melakukan investasi. Hal ini pada akhirnya berimplikasi terhadap
peningkatan aktivitas ekonomi yang dapat membuat pertumbuhan ekonomi membaik
sehingga diharapkan perekonomian Indonesia tidak tertinggal serta dapat bersaing
dengan negara lain dalam bidang digitalisasi ekonomi.

Kata kunci: fintech, investasi

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................5
1.3 TUJUAN MASALAH....................................................................................5
1.4 MANFAAT PENELITIAN............................................................................5
BAB 2 ISI......................................................................................................................7
2.1 LANDASAN TEORI......................................................................................7
2.2 METODE PENELITIAN................................................................................7
2.3 PEMBAHASAN.............................................................................................8
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................12
3.2 SARAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.1 Pengguna internet di Indonesia Pada Tahun 2015-2019 (% of


Population) ................................................................................................................... 2
Gambar 1.1.2 Perkembangan Perusahaan Financial Technology di Indonesia pada
Tahun 2010-2019 ......................................................................................................... 4

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fintech adalah sebuah istilah untuk inovasi dalam jasa financial, dimana
teknologi adalah kuncinya, yang berarti kehadiran teknologi menjadi faktor utama
dalam kemunculuan inovasi fintech. Inovasi tersebut bertujuan untuk
memperkenalkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan dan biaya yang
ekonomis (Hadad, 2017). Fintech merupakan sebuah bisnis yang bertujuan
menyediakan layanan keuangan dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi
modern (Fintech, 2018). Sederhananya, fintech dapat diartikan sebagai pemanfaatan
perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan di industry keuangan
sehingga mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi dan meningkatkan
literasi keuangan.
Berdasarkan data dari Worldbank, ditunjukkan bahwa lebih dari 400 juta
pengguna ponsel aktif dan pengguna internet pada tahun 2019 telah mencapai 47,6%
atau sebanyak 127,2 juta pengguna internet dan hamper 160 juta pengguna sosial
media (Worldbank,2019). Penggunaan teknologi dan internet yang selalu mengalami
peningkatan pesat beberapa tahun belakangan dan diprediksi tetap akan mengalami
peningkatan pesat di tahun yang akan datang, mendorong pemerintah untuk
mentransformasi sistem lama dengan menggunakan sistem teknologi digital yang
diharapkan mampu menjadikan Indonesia sejajar dengan Negara lain yang mulai
meninggalkan cara tradisional menuju era digital. Ranah regulasi disesuaikan dan
berpacu dalam pengembangan Teknologi Informasi (TI), seperti Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang mengembangkan pengawasan sistem jasa keuangan
menggunakan TI Based Supervision, penguatan peraturan dan pengawasan
terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.

1
Gambar 1.1.1 Pengguna Internet di Indonesia Pada Tahun 2015-2019 (% of
Population)
50

45

40

35

30

25

20

15

10

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Worldbank (data diolah), 2020


Pada revolusi industry 4.0 perkembangan dunia teknologi digital yang memiliki
integrase terhadap proses produksi dan konsumsi, hal ini menunjukkan bahwa adanya
perubahan dari ekonomi konvesional menuju ekomoni digital. Proses perekonomian
dalam hal ini bisnis dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi sehingga mengubah bagaimana proses bisnis dan bagaimana proses
transaksi itu berjalan, yang mana pada awalnya transaksi secara tunai berubah pada
non tunai. Hadirnya perusahaan-perusahaan e-commerce dengan menggunakan
konsep dagang online atau online shopping mempermudah konsumen untuk
melakukan pembelian. Fenomena ini dapat dilihat dari pertumbuhan nilai transaksi
perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia yang memiliki peningkatan di
setiap tahunnya.

Sejalan dengan peningkatan transaksi e-commerce yang sangat pesat,


perkembangan penggunaan fintech (Financial technology) memiliki peningkatan yang

2
begitu signifikan. Fintech (Financial technology) jika dilihat dari arti kata tersebut,
Fintech merupakan sebuah gabungan dari fintech (keuangan) dan technology
(teknologi) dimana hal tersebut bisa dilihat bahwa fintech merupakan sebuah
perusahaan yang menghubungkan terknologi informasi dengan sistem keuangan yang
memiliki tujuan untuk menciptakan suatu sistem keuangan secara efisien.
Melalui teknologi machine learning dan AI, pada revolusi industry 3.0 komputer
sudah ikut berperan dalam perkembangan digital yang dinilai sebagai “disruptive”
atau sesuatu yang menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat ini
machine learning dan AI ada dalam tahap revolusi tersebut.
Aliansi strategis atau orgaware dan berbagai informasi deskriptif maupun
preskriptif yang membuat teknologi tersebut dapat berkerja atau infoware. Oleh
karena itu, kebutuhan sumber daya manusia yang berkompeten ikut berubah sejalan
dengan hubungan kerjasama/alians strategis dan penerapan layanan teknologi
dibidang digital marketing. Strategi ini pula yang menjadi kekuatan pembangunan
ekonomi di Indonesia.
Jaringan internet yang sampai saat ini hamper seolah-olah menjadi kebutuhan
pokok masyarakat modern memiliki dampak positif dan negative. Dengan terbukanya
akses komunikasi via internet yang menyatukan seluruh jarak dan waktu hanya
dengan satu wadah, maka akan banyak sekali kesempatan bagus yang bisa
didapatkan. Tak terkecuali perkembangan teknologi industry yang memang
diharapkan mampu menciptakan peluang dari tatanan fasilitas dan instrument-
instrumen diberbagai elemen.
Penggunaan fintech yang efektif dan efisien menjadikan platform fintech
sebagai primadona bagi gaya hidup masyarakat di jaman sekarang yang dituntut serba
cepat. Ditambah keuntungan dalam model bisnis fintech yang dapat mengurangi
biaya layanan keuangan, meningkatkan akses dan kualitas layanan keuangan, serta
menciptakan lebih banyak financial landscape semakin membuat eksistensi
penggunaan fintech meningkat di masyarakat. (Lee & Shin, 2018). Perusahaan fintech
di Indonesia pun semakin mengalami peningkatan seperti data yang di lihat pada

3
gambar 1.1.2. Pada awalnya, fintech Indonesia hanya bergerak pada dua vertical
yakni pembayaran digital (e-money) dan pinjaman online (peer-to-peer lending). Kini
sudah berkembang hingga mencakup aggregator, innovative credit, scoring,
perencanaan keuangan, layanan urun dana (equity crowdfunding), dan project
financing.

Gambar 1.1.2 Perkembangan Perusahaan Financial Technology di Indonesia pada


tahun 2010-2019

Series 1
279

192

131

100
83
60
48
29 34
22

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: AFTECH & OJK Indonesia (data diolah), 2020

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Sebutkan, jelaskan dan beri contoh tentang perkembangan fintech

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Memahami perubahan pasar: Melalui penelitian, kita dapat memahami bagaimana
fintech mengubah dinamika pasar keuangan, baik di tingkat local maupun global. Ini
mencakup pemahaman tentang bagaimana fintech mempengaruhi industru perbankan,
layanan keuangan tradisional, dan perilaku konsumen terkait dengan keuangan.
2. Analisis Risiko dan Keamanan: Penelitian dapat membantu dalam memahami
risiko dan tantangan keamanan yang mungkin muncul dengan adopsi fintech yang
cepat. Ini mencakup identifikasi potensi kebocoran data, penipuan keuangan, dan
kerentanan keamanan lainnya yang terkait dengan teknologi finansial.
3. Inovasi Produk dan Layanan: Tujuan lain dari penelitian fintech adalah untuk
menganalisis inovasi produk dan layanan baru yang ditawarkan oleh perusahaan
fintech. Ini dapat mencakup platform pembayaran digital, pinjaman peer-to-peer,
manajemen keuangan pribadi, dan aspek-aspek lain dari ekosistem fintech.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Manfaat teoritis
A. Aksesbilitas Financial: Fintech telah memperluas aksesbilitas ke layanan
keuangan, terutama bagi mereka yang sebelumnya sulit mengakses bank atau
lembaga keuangan tradisional.
B. Efisiensi Operasional: Fintech telah meningkatkan efisiensi operasional bagi
lembaga keuangan dan konsomen.
C. Peningkatan Layanan Konsumen: Fintech memberikan layanan yang lebih cepat,
lebih mudah, dan lebih ramah pengguna kepada konsumen.

5
2. Manfaat praktis
1. Bagi mahasiswa jurusan manajemen/akuntansi
Penelitian ini, bermanfaat sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya atau
bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian tentang perkembangan digital jasa
keuangan dan sebagai literature untuk menambah ilmu pengetahuan.
2. Bagi masyarakat
Penelitian ini, bermanfaat sebagai sarana informasi tentang perkembangan teknologi
jasa keuangan dan dapat menambah pengetahuan manajemen khususnya pemasaran,
dengan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh persepsi dan adopsi terhadap
payment OVO, GOPAY, AKULAKU, dan sebagainya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian mengenai
topik perkembangan digital jasa keuangan.

6
BAB 2
ISI

2.1 LANDASAN TEORI


Financial technology (Fintech) adalah sebuah istilah untuk inovasi dalam jasa
finansial, dimana teknologi adalah kuncinya. Fintech merupakan layanan keuangan
yang berbasis teknologi informasi seperti big data, cloud computing, dan distributed
ledger system (Martowardjojo, 2016). Fintech merupakan sebuah bisnis yang
bertujuan menyediakan layanan keuangan dan memanfaatkan perangkat lunak
teknologi modern (FintechNews, 2018). Teknologi keuangan juga merupakan model
layanan keuangan baru yang dikembangkan melalui inovasi teknologi informasi.
(Hsueh, 2017). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fintech
adalah layanan yang menyediakan produk keuangan dengan menggunakan dan
memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang.

2.2 METODE PENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang digunakan untuk melihat
hubungan antar dua variable atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel
yang ada sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Frankel & Wallen, 2008).
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Maka dari itu ukuran
kebenaran terletak pada kesesuaian dengan teori-teori terdahulu dan sesuai dengan
kenyataan empiris. Sehingga pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang
memusatkan perhatian pada fenomena-fenomena yang memiliki karakteristik tertentu
dalam kehidupan manusia yang disebut variabel.
Menurut Lofland dalam Moleong, (2004) sumber data adalah data-data yang di
peroleh yang dapat memberikan dukungan atas analasis-analisis yang akan dilakukan
terhadap objek atau sasaran penelitian.

7
2.3 PEMBAHASAN
1. Penggunaan RPA (Robotic Process Automation)
Didefinisikan sbg teknologi yg memanfaatkan sebuah sistem utk
mengotomatiskan tugas-tugas yg biasanya dilakukan oleh manusia. Teknologi ini
menggabungkan otomatisasi robotic dg kecerdasan buatan (AI) utk menangani
repeatable tasks (tugas yg berulang). Dg menggunakan teknologi ini, sebuah
perusahaan dapat menghemat pengeluaran serta meningkatkan efisiensi pekerjaan.
Tugas yg dapat dilakukan oleh sistem ini cukup beragam seperti membantu proses
pembukaan atau penutupan rekening, mengelola audit request, membantu proses
klaim asuransi, dan lain-lain
Berikut beberapa contoh dari penggunaan RPA:
 Manajemen Inventaris dan Persediaan:
RPA dapat digunakan untuk mengelola inventaris dan persediaan dengan lebih
efisien, termasuk pemantauan stok, pengisian ulang otomatis, dan pemrosesan
pesanan. Contohnya, dalam industry ritel, RPA dapat digunakan untuk
mengotomatisasi proses pemantauan stik di toko-toko dan mengirimkan pesanan
pengisian ulang secara otomatis ke pemasok saat stok menipis.
 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM):
RPA dapat digunakan untuk mengotomatisasi sejumlah tugas SDM seperti
pemrosesan penggajian, pengelolaan absensi karyawan, dan perekrutan. Misalnya,
sebuah perusahaan dapat menggunakan RPA untuk mengotomatisasi proses verifikasi
data karyawan dan memproses pembayaran gaji secara otomatis.
 Optimisasi Proses Produksi:
Dalam industri manufaktur, RPA dapat digunakan untuk mengotomatisasi
proses-proses seperti pemantauan kinerja mesin, pengaturan jadwal produksi, dan
manajemen rantai pasok. Contohnya, sebuah pabrik otomotif dapat menggunakan
RPA untuk mengotomatisasi pengiriman pesanan suku cadang dan mengoptimalkan
alur kerja di lantai produksi.

8
2. Digital-only Banks
Layanan ini sudah cukup banyak ditemukan di Indonesia, contohnya Jenius dan
Digibank. Saat ini, digital-only banks menjadi salah satu tren populer di dunia
fintech. Bank akan menyediakan semua fasilitas perbankannya secara online tanpa
harus menyediakan cabang / kantor fisik sehingga nasabah tidak perlu mengantri
untuk membuka tabungan. Dengan digital-only bank, nasabah hanya membutuhkan
PC atau smartphone yang terhubung dengan koneksi internet untuk mengelola
keuangannya. Karena disediakan secara digital, maka bank ini akan menyediakan
keamanan yang baik di dalam sistemnya.
Berikut beberapa contoh Digital-only bank:
 Jenius by BTPN:
Jenius merupakan platform perbankan digital yang dikembangkan oleh Bank
BTPN. Melalui aplikasi mobile, Jenius menawarkan berbagai fitur perbankan, seperti
pembukaan rekening tanpa harus datang ke kantor cabang, fitur tabungan, kartu debit
fisik dan virtual, serta layanan transfer dan pembayaran yang mudah.
 Digibank by DBS:
Digibank merupakan bank digital yang dikembangkan oleh DBS Bank. Digibank
menawarkan layanan perbankan secara digital melalui aplikasi mobile dengan
berbagai fitur seperti pembukaan rekening tanpa harus ke kantor cabang, layanan
tabungan, kartu debit virtual, dan kemampuan untuk melakukan transfer serta
pembayaran secara online.
 Kredivo:
Kredivo adalah platform fintech yang awalnya terkenal dengan layanan kredit
online yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran cicilan secara
fleksibel. Namun, mereka juga telah mulai menawarkan layanan perbankan digital
dengan fitur-fitur seperti tabungan dan kartu virtual.

9
3. Penggunaan AI (Artificial Intelligence)
 Pengoptimalan Rute dan Pengiriman:
Dalam logistik dan transportasi, AI digunakan untuk mengoptimalkan rute
pengiriman dan penjadwalan armada. Contohnya adalah perusahaan pengiriman
barang yang menggunakan AI untuk menghitung rute tercepat dan meminimalkan
biaya pengiriman.
 Pengenalan Pola dan Prediksi:
Di bidang keuangan, AI digunakan untuk menganalisis data pasar dan
mengidentifikasi pola-pola yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini membantu
dalam pengambilan keputusan investasi.
 Pengenalan Tulisan Tangan:
AI dapat digunakan untuk mengenali tulisan tangan dalam dokumen, seperti
dalam aplikasi OCR (Optical Character Recognition) yang memungkinkan dokumen
yang di-scan menjadi teks yang dapat diedit.
4. Peningkatan Sistem Keamanan Cyber
Ancaman serangan siber memang dapat terjadi setiap hari utk mengeksploitasi
kerentanan yg ada pada teknologi yg dikembangankan. Itulah sebabnya mengapa
peningkatan sistem keamanan web ataupun aplikasi akan selalu menjadi perhatian
dan prioritas perusahaan yg memberikan layanan fintech. Utk meningkatkan sistem
keamanan di dalam platform mereka, perusahaan harus menerapkan berbagai
protocol keamanan, salah satu caranya adalah dengan penggunaan biometric security
 Peningkatan Infrastruktur Keamanan Jaringan:
Perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia telah meningkatkan investasi
dalam infrastruktur keamanan jaringan untuk melindungi data dan sistem mereka dari
serangan cyber. Hal ini termasuk penggunaan firewall, enkripsi data, dan sistem
deteksi intrusi yang canggih.

10
 Peningkatan Kesadaran Keamanan Cyber:
Program-program edukasi dan pelatihan telah diluncurkan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat Indonesia tentang risiko keamanan cyber dan langkah-langkah
yang dapat diambil untuk melindungi diri mereka sendiri secara online.
 Kolaborasi antara Pemerintah, Industri, dan Akademisi:
Terdapat peningkatan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga akademik
dalam upaya untuk mengatasi ancaman keamanan cyber. Hal ini meliputi pertukaran
informasi, riset bersama, dan pengembangan teknologi keamanan baru.
5. Fintech Startup
Selain bank, beberapa startup juga terus berinovasi dalam bidang ini – istilah
startup yg berkecimpung dalam dunia ekonomi adalah financial technology / biasa
disingkat fintech. Fintech startup umumnya memiliki beberapa pola kerja, salah satu
yg terkenal adalah pola peer to peer lending (P2P lending).
P2P lending merupakan sebuah metode yg meng-hubungkan pihak pemberi
pinjaman dg pihak yg ingin meminjam. Pada layanan P2P lending, dana pinjaman
berasal dari para pengguna layanan tsb, dan penyedia layanan dilarang berpartisipasi
memberikan pinjaman. Maka bisa dibilang, P2P lending merupakan sebuah
marketplace pinjam-meminjam uang.
 OVO:
OVO adalah salah satu platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia.
Mereka menawarkan berbagai layanan, termasuk pembayaran tagihan, transfer uang,
pembelian pulsa, dan banyak lagi.
 GoPay:
GoPay adalah platform pembayaran digital yang merupakan bagian dari
ekosistem Gojek. Mereka menyediakan berbagai layanan pembayaran mulai dari
pembelian makanan, transportasi, hingga pembayaran tagihan.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa, Fintech sangat membantu dan sangat berpengaruh untuk
industry 4.0:
1. Investasi memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia yang berarti bahwa ketika terjadi peningkatan terhadap
investasi, maka akan berdampak pula peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
2. Maka dari itu, secara tidak langsung dengan semakin bertambahnya perusahaan
fintech di Indonesia, maka akan semakin menarik minat para investor untuk
berinvestasi baik dari dalam maupun luar negeri.
3.2 SARAN
1. Baik OJK maupun pemerintah dan apparat yang berwenang mulai harus benar-
benar fokus dalam mengawasi dan membina fintech agar dapat memberi
perlindungan bagi para konsumen atau nasabah dikarenakan semakin maraknya
penggunaan layanan fintech di berbagai kalangan beberapa tahun belakangan.
2. Selain itu baik masyarakat dan pemerintah harus cepat dalam beradaptasi dan
memaksimalkan penggunaan ekonomi digital. Digitalisasi ekonomi terbukti dalam
beberapa penelitian mampu memudahkan dan dapat memberikan beragam
keuntungan bagi masyarakat. Dampak baik tersebut dapat dirasakan baik dari pihak
produsen maupun pihak konsumen dari beragam kalangan dimanapun dan kapanpun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aftech. (2019). Laporan Annual Member Survey. Aftech


FintechNews, S. (2018). Fintech Indonesia Report. Singapore
Frankel, J. P, & Wallen, N. E. (2008). How to Design and Evaluate Research in
Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Haddad, M. D. (2017). Financial Tecnology (Fintech) di Indonesia. Kuliah umum
tentang fintech – IBS (p. 2). Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan
Hsueh, S. C. (2017). Effective Matching for P2P Lending by Mining Strong
Association Rules, Proceedings of the 3rd International Conference on Industrial and
Bussiness Engineering, 30-33
Iman, A. H., Nurjihadi, M., & Noviskandariani, G. (2019). Peran Teknologi Finansial
Bagi Perekonomian Negara Berkembang, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 28-
36.
Iman, N. (2018) Is Mobile Payment Still Relevant in the Fintech Era? Electronic
Commerce Research and Applications, 72-82.
Lee, & Shin, Y. j. (2018). Fintech: Ecosystem, business models, investment decision,
and challenges. Business Horizon, 35-46.
Martowardjojo, A. D. (2016). Fintech Festival and Conference. Jakarta.
Moelong, Lexy J. (2004) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, Remaja
Rosdakarya.
OJK. (2019). Statistik Fintech Lending Periode Desember. Otoritas jasa keuangan.
OJK. (2019). Statistik Fintech per Desember 2019. Otoritas jasa keuangan.
Worldbank. (2019). Internet Users (% of Population). Worldbank.

13

Anda mungkin juga menyukai