TECHNOLOGY
ISBN : 978-623-92175-2-5
F
intech (Financial Technology) merupakan inovasi di
bidang jasa keuangan yang lagi tren di Indonesia.
Fintech dapat memberikan pengaruh kepada
masyarakat secara luas
melalui akses terhadap
produk keuangan
sehingga transaksi
menjadi lebih praktis,
mudah dan efektif.
7|Halaman
mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia. Financial
Technology (FinTech) merupakan bentuk penerapan teknologi
informasi di bidang keuangan saat ini. Berbagai model
keuangan, dimulai pertama kali pada tahun 2004 oleh Zopa,
yaitu institusi keuangan di Inggris yang menjalankan jasa
peminjaman uang. Kemudian model keuangan baru melalui
perangkat lunak Bitcoin yang digagas oleh Satoshi Nakamoto
pada tahun 2008. Dalam perspektif sejarah, konsep inti dari
pengembangan FinTech sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari
aplikasi konsep peer-to-peer (P2P) yang digunakan oleh
Napster pada tahun 1999 untuk music sharing.
8|Halaman
Fintech (Financial Technology) menurut Bank Indonesia
merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi, yang pada akhirnya dapat mengubah model bisnis
dari konvensional menjadi moderat. Menurut National Digital
Research Centre (NDRC), fintech merujuk pada inovasi dalam
bidang jasa finansial atau inovasi finansial yang diberi sentuhan
teknologi modern atau dikenal dengan “innovation in financial
services” atau “inovasi dalam layanan keuangan”.Transaksi
yang sebelumnya dilakukan face to face dan membawa
sejumlah uang, kini kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
jarak jauh serta pembayaran pun hanya dalam hitungan detik.
Wilson (2017) mengemukan bahwa teknologi keuangan adalah
perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menghasilkan
pendapatan melalui layanan keuangan bagipelanggan.Kawai
(2016), sebagai anggota Financial Stability Board (FSB) Dewan
Stabilitas Keuangan menyatakan fintech sebagai teknologi
yang memungkinkan inovasi dalam jasa keuangan. Hal itu
menjadi dasar untuk membentuk model bisnis, aplikasi,
proses, dan produk baru dalam jasa keuangan yang dapat
berdampak material pada pasar keuangan dan institusi serta
penyediaan layanan keuangan.McKinsey (2016)
mengemukakan bahwa fintech atau keuangan digital sebagai
jasa keuangan yang didukung oleh infrastruktur digital,
termasuk telepon seluler dan internet. Telepon seluler,
komputer, atau kartu yang digunakan lewat point of sale (POS)
devices menghubungkan individu dan bisnis ke infrastruktur
pembayaran nasional digital sehingga memungkinkan transaksi
tak terbatas antara semua pihak.Mackenzie (2015)
menjelaskan bahwa frasa teknologi finansial
merepresentasikan perusahaan yang menggabungkan layanan
keuangan dengan teknologi yang modern dan inovatif. Sebagai
9|Halaman
contohnya adalah pendatang baru di pasar keuangan
menawarkan produk-produk berbasis internet dan aplikasi.
10 | H a l a m a n
Gambar 1. Implikasi Fintech
11 | H a l a m a n
membantu masyarakat untuk bisa lebih mendapatkan akses
terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi
keuangan. Perkembangan fintech di Indonesia ini juga yang
mula hanya berkisar 7% kini hampir 80% penggunanya di
seluruh Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang memiliki potensi besar di Indonesia
pengembangan teknologi keuangan.
Seiring meningkatnya
pertumbuhan pengguna
fintech di Indonesia ini,
banyak yang
beranggapan bahwa
fintech akan menjadi
saingan bank-bank
konvensional. Justru,
dengan hadirnya fintech
12 | H a l a m a n
ini bisa lebih meningkatkan atau membantu kinerja perbankan
dan institusi keuangan lainnya.
13 | H a l a m a n
BAB. 1
TEKNOLOGI KEUANGAN (FINTECH)
T
eknologi Finansial adalah penggunaan teknologi dalam
sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan,
teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat
berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,
dan/atau efisiensi,
kelancaran, keamanan,
dan keandalan sistem
pembayaran.
Perkembangan teknologi
finansial di satu sisi
terbukti membawa
manfaat bagi konsumen,
pelaku usaha, maupun perekonomian nasional, namun di sisi
lain memiliki potensi risiko yang apabila tidak dimitigasi secara
baik dapat mengganggu sistem keuangan.
14 | H a l a m a n
Melalui PBI No.19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial, Bank Indonesia mengatur mengenai
kewajiban pendaftaran di Bank Indonesia bagi Penyelenggara
Teknologi Finansial yang melakukan kegiatan sistem
pembayaran. Kewajiban pendaftaran tersebut dikecualikan bagi
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang telah
memperoleh izin dari Bank Indonesia dan bagi Penyelenggara
Teknologi Finansial yang berada dibawah kewenangan otoritas
lain.
15 | H a l a m a n
1. EVOLUSI TEKNOLOGI KEUANGAN
16 | H a l a m a n
pendatang baru memanfaatkan peluang dari inovasi teknologi
proses, produk dan model bisnis serta perubahan prilaku
masyarakat.
17 | H a l a m a n
memanfaatkan cyber, fisik dan kolaborasi pabrikasi (Irianto,
2017; Herman et al, 2015).
18 | H a l a m a n
keinginannya dan pengirimannya dilakukan secara cepat.
Pada saat yang sama dan dengan cara yang sama
memperoleh kekayaan dari sumber daya alam dan dari
perusahaan diberbagai bagian dunia, dan berbagi, tanpa usaha
atau bahkan menimbulkan masalah
19 | H a l a m a n
munculnya sistem yang memungkinkan investor untuk saham
secara elektronik. Pada 1980-an, Bank mulai memperbarui
perangkat lunak, sehingga data dapat disimpan dengan aman.
20 | H a l a m a n
satu inovasi terbesar di bidang keuangan, meskipun inovasi
teknologi yang terjadi di sektor industri keuangan masih
terfokus pada sisi bank, tanpa mempertimbangkan pelanggan
kebutuhan'. Ini terbukti dengan penggunaan Core Banking
System sebagai salah satu sistem yang digunakan oleh
mayoritas Bank.Kehadiran Internet pada awal 1995 menggeser
Bank untuk berinovasi yang memungkinkan pelanggan untuk
tetap berhubungan secara virtual. Dengan demikian, pada
tahun 2001, setidaknya 8 bank di AS telah menggunakan
sistem e-banking dengan jumlah pelanggan online 1 juta
pelanggan (Hong Kong). Jadi pada tahun 2001, pengeluaran
perusahaan untuk teknologi meningkat secara dramatis. Ini
karena Bank mulai menggeser sistem proses internal dan
interaksi dengan pelanggan mereka menjadi sepenuhnya
digital.
21 | H a l a m a n
1.3. Teknologi Keuangan 3.0 (2009-sekarang):
Demokratisasi Layanan Keuangan Digital.
22 | H a l a m a n
mendorong pengembangan produk baru.
23 | H a l a m a n
2. TRANSFORMASI DIGITAL
T
ransformasi digital serta kemajuan teknologi telah
membawa perubahan pada perilaku pasar. Saat ini
sebagian besar konsumen lebih cenderung untuk
melakukan transaksi secara online. Hanya dengan perangkat
smartphone yang terhubung dengan koneksi internet,
konsumen dapat membeli berbagai kebutuhan mereka tanpa
harus datang ke outlet. Jika perusahaan tetap ingin dapat
bersaing di era digital, maka kemudahan ini juga harus
disediakan di dalam bisnis.
24 | H a l a m a n
atau media cetak, kini pemasaran dapat dilakukan secara
online. Dengan membangun sebuah website, bisnis kecil pun
juga memiliki kesempatan untuk memasarkan layanannya ke
seluruh wilayah Indonesia.
Digital memberikan
dampak besar pada
industri keuangan &
perbankan. Digitalisasi
atau transformasi
digital tidak lain
adalah restyling dari
jasa keuangan.
Industri keuangan dimodifikasi dari operasi yang rumit dan
memakan waktu ke struktur yang lebih disederhanakan dan
tepat di pucuk pimpinan, memimpin transformasi ini terletak
Perusahaan Teknologi Keuangan Revolusioner (atau FinTech).
25 | H a l a m a n
Digitalisasipun menghadirkan era ekonomi digital yang serba
instan, cepat, dan transparan menggantikan era ekonomi
konvensional. Layanan transportasi umum dan kurir pengiriman
berbasis online bisa dikatakan, hanya sebagian kecil dari arak-
arakan ekosistem ekonomi digital.
Saat ini adalah era digital, tidak ada pekerjaan atau aktivitas
yang tidak bersentuhan dengan peralatan digital, mulai dari
kehidupan rumah tangga hingga aktivitas perkantoran dan
pemerintahan. Bahkan ada prediksi Lembaga Riset
International Data Corporation Indonesia (IDC) bahwa 33%
perusahaan global akan gulung tikar jika tak segera
mengadopsi teknologi cloud dan melakukan transformasi
digital. Akses rumah tangga di Indonesia pun tidak sedikit yang
sudah menggunakan jaringan internet, terutama di Pulau Jawa
dan Sumatera. Demikian juga lembaga keuangan, seperti
perbankan yang tujuan utamanya untuk pelayanan terbaik bagi
nasabah.
26 | H a l a m a n
diri untuk bertarung dengan perusahaan mapan yang belum
melakukan transformasi digital.
27 | H a l a m a n
Digital banking di Indonesia dimulai dengan fase digital branch
yaitu adanya sarana yang secara khusus memproses registrasi
nasabah dan pembukaan rekening secara mandiri. Digital
banking, masih dalam tahap pengenalan di industri perbankan
Indonesia, karena itu penting bagi semua untuk meyakini
keandalan keamanan transaksi digital banking-nya dengan
memastikan keabsahan data nasabah melalui pemanfaatan
KTP elektronik sehingga ada kepercayaan dari semua pihak.
28 | H a l a m a n
sehingga sumber daya lebih berkonsentrasi pada
memperoleh wawasan daripada hanya berfokus pada
transaksi.
5) Peningkatan pengalaman pelanggan dan karyawan:
Tingkat informasi yang sama tersedia dengan pelanggan
dan karyawan dan dengan demikian lebih sedikit
kekacauan dalam transaksi.
6) Pengiriman Layanan yang Lebih Baik: Sistem warisan
yang terintegrasi dengan teknologi baru telah mengubah
model operasi keuangan. Proses terstruktur telah
meningkatkan penyediaan layanan.
29 | H a l a m a n
menyebabkan perusahaan keuangan untuk memenuhi tenggat
waktu peraturan, mencapai risiko operasional dan
transaksional dan tetap kompetitif dengan berinvestasi dalam
teknologi.Transformasi digital telah membantu dalam
mengotomatiskan tugas-tugas monoton, manajemen
kepatuhan dan fungsi akuntansi & operasi yang mencakup
akun, laporan & analisis. Digitalisasi juga mengurangi
kemungkinan risiko siber dan meminimalkan kesalahan yang
terjadi karena eksekusi strategi yang kuat.
30 | H a l a m a n
Diawali teknologi yang berkembang dimana ada 4 pondasi
yang berkembang, yaitu
31 | H a l a m a n
(nonrepudiation). Inovasi yang dapat dikembangkan berupa
teknologi smart contracts, biometrict. Layanan keuangan yang
dapat dikembangkan sebagai alat pembayaran, pinjaman,
simpanan, manajemen resiko, keuntungan lainnya.
Kesimpulan
32 | H a l a m a n
2) Menciptakan produk dan layanan yang lebih baik dan
lebih inovatif: Startup fintech memiliki peluang untuk
menciptakan produk dan layanan yang lebih baik dari
yang sudah ada sebelumnya.
3) Merubah pengalaman pelanggan menjadi lebih baik :
Lembaga keuangan tradisional perlu melakukan
perubahan untuk mempertahankan nasabah untuk
menjadi loyal. Salah satunya dengan menggunakan
FinTech sebagai terobosan baru dalam memberikan
pelayanan. Belajar dari pengalaman nasabah terdahulu
akan memberikan inovasi dalam penciptaan FinTech.
4) Menawarkan harga yang lebih baik: Perusahaan Fintech
memberikan harga yang lebih baik dibandingkan
perbankan konvensional dan memberikan harga yang
lebih menarik.
5) Menargetkan pasar yang tidak terlayani: Banyak startup
fintech berharap tidak hanya untuk membangun bisnis
yang melayani pasar yang kurang terlayani tetapi juga
untuk memanfaatkannya sebagai pijakan untuk ekspansi
selanjutnya ke pasar lain atau menarikke pasar awal
mereka.
6) Menggunakan solusi inovatif: Berkat penggunaan
teknologi canggih dan proses pembelajaran, perusahaan
fintech dapat memberikan layanan menarik ke berbagai
segmen pasar.
33 | H a l a m a n
3. DISKUSI
34 | H a l a m a n
Pertanyaan
35 | H a l a m a n
Bab. 2
Inovasi Fintech
T
ransformasi digital sedang berlangsung di industri jasa
keuangan, dengan sejumlah inovator non bank yang
menawarkan produk dan layanan teknologi keuangan
yang dihadapi pelanggan dan lembaga keuangan.
Transformasi digital mencakup ekonomi pasar berkembang di
banyak tempat menawarkan alternatif digital yang layak bagi
Bank tradisional.
36 | H a l a m a n
manfaat penuh dari teknologi keuangan yang berkembang,
seperti perbankan terbuka, penyelesaian pembayaran global,
dan manajemen keuangan pribadi.
I
novasi fintech akan memberikan penawaran yang dapat
lebih dan kompetitif di setiap lini bisnis layanan keuangan.
Solusi baru di pasar termasuk peer-to-peer lending;
pengecer dan UKM yang dapat menawarkan hipotek dan kredit
37 | H a l a m a n
pembayaran (dengan rel pembayaran baru yang
memanfaatkan teknologi seperti blockchain); dan banyak lagi.
38 | H a l a m a n
yang canggih, Dengan teknologi yang tepat di tempat,
lembaga keuangan dapat membuat sebuah forum inovasi
yang menghasilkan ribuan ide dari kontributor internal dan
eksternal.Tidak ada lagi perusahaan mampu untuk
berinovasi secara ketat, untuk melakukan inovasi yang
efektif, terlibat dengan pelanggan dan penyedia eksternal
sangat penting.
39 | H a l a m a n
c. Perhatikan dan Pahami semua Ide serta Korelasinya
(Thoroughly Document Ideas And Understand
Correlations Between Them)
40 | H a l a m a n
proses penciptaan proposal secara substansial membantu
mempercepat inovasi di perusahaan.
41 | H a l a m a n
f. Memberikan Reward Kepada Inovator (Reward The
Innovators)
42 | H a l a m a n
f) Apakah organisasi memiliki pendekatan "cepat
gagal" untuk cepat menguji dan menolak ide bernilai
rendah dan mendorong orang yang bernilai tinggi ke
tahap berikutnya?
g) Apakah inovasi desentralisasi untuk menghasilkan
ide melalui saran terbuka?
h) Apakah memiliki seperangkat Key Performance
Indicator (KPI) dan metrik untuk mengukur proses
inovasi di organisasi ? Dapatkah laporan tentang Key
Performance Indicator (KPI) tersebut diproduksi
secara otomatis?
i) Apakah organisasi memiliki mekanisme untuk terlibat
dengan karyawan, memahami dan menghargai
kontributor atas inovasi, dan menumbuhkan budaya
inovasi dalam organisasi?
j) Apakah organisasi memiliki mekanisme yang bernilai
tinggi ide dapat dikonversi ke proposal standar oleh
siapa pun dalam organisasi? Dapatkah inovasi
manajer dengan cepat membuat keputusan investasi
persetujuan di sebuah gagasan besar yang
potensial.
43 | H a l a m a n
2. MODEL BISNIS FINTECH
I
stilah FinTech adalah kombinasi dari dua kata; keuangan
dan teknologi. FinTech mengacu pada penerapan teknologi
di dunia keuangan.Sejak munculnya FinTech, industri
keuangan telah mengalami perubahan radikal.FinTech telah
mempengaruhi hampir semua aspek industri keuangan
termasuk perbankan ritel, perbankan investasi, hedge fund dll.
44 | H a l a m a n
yang dilakukan oleh orang biasa pada industri keuangan
telah sangat difasilitasi oleh FinTech.
a. Bitcoin
45 | H a l a m a n
bergabung dengan Bitcoin dan dapat menikmati
transaksi online.Selain itu, pembayaran biaya bersifat
sukarela; itu dibayar ketika pemrosesan transaksi harus
dipercepat. "
b. Tag tunai
46 | H a l a m a n
SWIFT dan IBAN adalah identitas perbankan
individu.Tanpa nomor ini, transfer uang antar rekening
bank tidak dapat dilakukan.
c. Oradian
47 | H a l a m a n
mikro milik kelompok berpenghasilan rendah dan karena
itu, lembaga keuangan mikro menyediakan layanan
khusus.Oradian mengembangkan sistem inti yang
berkaitan dengan keuangan mikro.Sistem mereka
membantu lembaga keuangan mikro untuk mengelola
klien mereka lebih efisien.Selain itu, Oradian
menyediakan software yang memudahkan operasi
sehari-hari dari lembaga keuangan mikro. Daerah di
mana sistem Oradian dapat membantu lembaga
keuangan mikro adalah:
✓ Deposit pelacakan
✓ Keamanan
✓ Manajemen portofolio pinjaman
✓ Administrasi
✓ Akuntansi
48 | H a l a m a n
d. Satago
49 | H a l a m a n
e. Pajak Sederhana (Simple Tax)
f. Transferwise
50 | H a l a m a n
masing.Transferwise
mengubahnya menjadi
mata uang asing di
mana uang itu harus
ditransfer. Ini transfer
uang dan
menginformasikan orang melalui email. Bagian yang
paling inovatif dari model bisnis Transferwise adalah
bahwa hal itu tidak sebenarnya mentransfer uang
melalui perbatasan internasional. Sebaliknya, ia memiliki
klien di seluruh dunia, dan cocok dengan transfer
mereka dengan orang lain mentransfer uang ke arah
yang berlawanan. Dengan mencocokkan transfer yang
berlawanan ini, Trasferwise melakukan transfer uang
internasional hanya melalui transfer lokal. Oleh karena
itu, biayanya sekitar 90% kurang dari saluran perbankan
local
g. Holvi
51 | H a l a m a n
produk di Holvi, tanpa perlu perantara.Ini lebih
memudahkan penggunanya untuk mengelola semua
keuangan mereka.Ini memiliki keamanan yang
tinggi.Holvi adalah tempat yang tepat untuk pemilik
usaha kecil seperti blogger, pelatih pribadi, paruh waktu
tukang kebun, konsultan dll Bagi pengusaha di Eropa,
Holvi adalah one-stop shop di mana mereka dapat
menjual produk mereka serta mengelola keuangan
mereka.
h. TRDATA
52 | H a l a m a n
3. KATEGORI FINTECH
b. Market Aggregator
53 | H a l a m a n
produk asuransi, konsumen tersebut dapat memberikan
data finansial pribadi ke platform Fintech dan platform
tersebut akan mencocokkan data konsumen dengan produk
asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya.
54 | H a l a m a n
Gambar 4. Jenis-jenis Fintech
55 | H a l a m a n
Gambar 5. Klasifikasi Industri Fintech
56 | H a l a m a n
b. Segmen manajemen aset (asset management)
mencakup fintech yang menawarkan saran, pengelolaan
aset, dan indikator agregat dari personal wealth.
Segmen ini juga dibagi menjadi subsegmen lebih lanjut.
Perdagangan sosial adalah bentuk investasi yang
investornya dapat mengamati, mendiskusikan, dan
menyalin strategi investasi atau portofolio dari anggota
jaringan sosial lainnya (Liu et al., 2014; Pentland, 2013).
Subsegmen robo-advice mengacu pada sistem
manajemen portofolio yang memberikan saran investasi
berbasis algoritma dan sebagian besar otomatis,
terkadang juga membuat keputusan investasi.
Subsegmen pengelolaan keuangan pribadi mencakup
perusahaan fintech yang menawarkan
perencanaankeuangan pribadi, khususnya administrasi
dan penyajian data keuangan yang menggunakan
perangkat lunak atau menggunakan layanan berbasis
aplikasi.
57 | H a l a m a n
telah mengalami fluktuasi nilai yang besar pada masa
lalu, belum mampu membangun dirinya sebagai pesaing
serius dengan mata uang resmi yang dikeluarkan oleh
bank sentral. Ada lebih dari 700 mata uang virtual lain
yang belum mencapai tingkat kapitalisasi pasar Bitcoin
(CoinMarketCap 2016). Seperti kebanyakan sistem
pembayaran digital lainnya, blockchain digunakan untuk
mengamankan transaksi bitcoin. Dengan teknologi ini,
semua transaksi didaftarkan dan disimpan di berbagai
server. Hal itu membuat sangat sulit untuk memalsukan
informasi (Grinberg, 2011; Bohme et al., 2015), bahkan
perusahaan yang tidak menawarkan cryptocurrencies
pun menggunakan teknologi blockchain untuk layanan
keuangan, termasuk dalam subsistem blockchain dan
cryptocurrency.
58 | H a l a m a n
layanan keuangan termasuk di dalam fintech lainnya.
Fintech yang menyediakan solusi teknis untuk penyedia
jasa keuangan termasuk dalam subsektor teknologi, IT
dan infrastruktur.
• Payment Gateway
59 | H a l a m a n
✓ Perusahaan pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu,
Kartuku, iPay88, Easypay, MCpayment, Padipay,
Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay,
Xendit, Espay, Wallezz, Cashlez, Mimopay,
Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo, Nicepay,
Hellopay, Kesles,
✓ Mobile payments company seperti Sakuku BCA,
Dompetku Indosat Ooredoo, Uangku SmartFren,
Dimo, Mynt, Matchmove
✓ Gift Card : GCI Indonesia
✓ BitCoin : BitX.co
✓ Electronic Money : Sepulsa.com, Davestpay.com,
GoPay, Indomog, Kudo, Ayopop,
✓ Bebas Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip,
✓ Bayar Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com
✓ Lainnya : Ainosi
60 | H a l a m a n
Gambar 6. Proses Bisnis Digital Payment
Keterangan:
61 | H a l a m a n
✓ Konsumen melakukan konfirmasi transaksi dan platform
Fintech akan menginformasikan transaksi tersebut
62 | H a l a m a n
digital memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang
di aplikasi dan dapat digunakan untuk transaksi
pembayaran di merchant offline maupun online.
63 | H a l a m a n
membutuhkan jasa ini. Salah satu fintech yang bergerak
di bidang Wealth Management adalah Finansialku.
64 | H a l a m a n
donasi seperti kitabisa.com atau kickstarter, dan juga
pinjaman.Dalam peer to peer lending pinjaman sendiri
sebenarnya masih terbagi menjadi 2 lagi pinjaman
usaha dan pinjaman konsumtif atau yang biasa disebut
juga pay day loan. Berbanding terbalik dengan pinjaman
konsumtif yang buntut-buntutnya malah banyak menuai
kecaman, Peer to peer lending berbasis pinjaman usaha
seperti investree, koin works, maupun Akseleran malah
menuai hasil positif.Seperti misalnya Akseleran yang
telah menyalurkan lebih dari 150 Milyar dari semenjak
didirikan oktober 2017 lalu. Dengan tingkat gagal bayar
pelaku usaha hanya 0,29%
65 | H a l a m a n
Fasilitas ini banyak digunakan oleh pengguna karena
memberikan kemudahan untuk berinvestasi. Pada
umumnya, perusahaan akan memberikan informasi
secara jelas dan transaparan akan pergerakan uang
pinjaman yang diberikan oleh pemberi dana. Hal ini
membuat para pemberi dana atau investor merasa lebih
aman dan nyaman untuk berinvestasi. Dalam
perkembangannya, perusahaan Fintech Financing dan
Investment di Indonesia juga ada yang memiliki
kombinasi bisnis antara Crowdfunding dan P2P lending.
Pada gambar 7 memperlihatkan Proses Bisnis Antara
Crowdfunding Dan P2P Lending sebagai berikut :
66 | H a l a m a n
Keterangan:
67 | H a l a m a n
• Perbedaan P2P Lending dan Payday Loan
• E-aggregator
Fintech ini menggumpulkan dan mengolah data yang
bisa dimanfaatkan konsumen untuk membantu
pengambilan keputusan. Startup ini memberikan
perbandingan produk mulai dari harga, fitur hingga
68 | H a l a m a n
manfaat. Contohnya, Cekaja, Cermati, KreditGogo dan
Tunaiku.
• Payment, clearing dan settlement
Ini adalah fintech yang memberikan layanan sistem
pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri
perbankan maupun yang dilakukan Bank Indonesia
seperti Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-
RTGS), Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) hingga BI
scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).
Contohnya, Kartuku, Doku,iPaymu, Finnet dan Xendit.
• Advisory
Fintech ini memberikan layanan seperti robo advisor
(perangkat lunak yang memberikan layanan
perencanaan keuangan dan platform e-trading dan e-
insurance. Contohnya, Bareksa, Cekpremi dan
Rajapremi
69 | H a l a m a n
Pengkategorian ini bersifat non exaustive yaitu sebuah model
bisnis FinTech dapat mempunyai lebih dari satu kategori
dandapat masukdalam lebihdari satu kategori Technology
return membagi FinTech berdasarkan, data, equity / debt,asset
management dan service. Pada gambar 8 memperlihatkan
Technology return sebagai berikut
70 | H a l a m a n
Contoh ada Moneythor. Perusahaan startup Moneythor
membuat produk baru yang memberikan pengalaman di
bidang digital banking dimana analisisnya lebih detail dan
rinci. Perusahaan seperti ini biasanya mulai tumbuh di
Singapura dimana kemudian targetnya adalah Asia.
71 | H a l a m a n
d. Fintech Dapat Mengurangi Jumlah Pinjaman Yang Berbunga
Tinggi
Masyarakat tentu merasa cukup tersiksa dengan
kehadiran mereka yang mengaku penolong namun
memberikan beban bunga dari setiap pinjaman. Adanya
fintech kemudian menjawab permintaan sistem
peminjaman uang yang lebih transparan serta dapat
dinikmati semua masyarakat. Bagi mereka yang sudah
menggunakan fintech, tentu merasakan sekali
manfaatnya juga perbedaannya ketika belum dan sudah
menggunakan fintech.
Masyarakat dapat mempelajari lebih detail tentang
fintech ini bahkan bisa saja membuat perusahaan start
up yang kemudian membuat inovasi fintech dengan
menghadirkan layanan yang dapat dirasakan manfaatnya
oleh banyak orang. Tidak menutup kemungkinan jika ada
inovasi fintech yang tidak hanya di bidang kartu kredit dan
debit juga dengan bunga depsito atau bentuk lainnya
yang akan memudahkan masyarakat pada umumnya.
Di Indonesia sendiri, jumlah investasi di bidang fintech
semakin lama semakin tinggi layaknya jumlah investasi
fintech di dunia yang semakin besar. Oleh sebab itu, bisa
saja perusahaan start up baru yang bergerak di bidang ini
akan mendapatkan dana investasi secara mudah dari
para investor karena tingkat keuntungan yang tinggi pula.
72 | H a l a m a n
mendatangi mesin ATM atau teller di bank. Aktifitas ini
tentu merepotkan karena membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Belum lagi kalau kamu harus antre, tentu
semakin banyak waktu yang terbuang.
Namun, hal seperti itu bisa disederhanakan berkat
kehadiran fintech. Kini, dapat melakukan transfer uang
hanya melalui smartphone. Beberapa layanan fintech
memungkinkan untuk membayar berbagai tagihan
bulanan, contohnya listrik, telepon, dan BPJS. Konsumen
bisa menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu
keluar rumah untuk melakukan transaksi tersebut.
73 | H a l a m a n
g. Mendukung Inklusi Keuangan
Inklusi keuangan merujuk pada akses terhadap lembaga
keuangan masyarakat. Pada 2019 ini, Dewan Nasional
Keuangan Inklusif (DKNI) menargetkan 75% inklusi
keuangan.
Namun, sampai sekarang target tersebut baru tercapai
49%. Itulah kenapa pemerintah Indonesia menyusun
kebijakan inklusi keuangan demi menarget masyarakat
yang berada di piramida ekonomi paling bawah.
Umumnya, masyarakat ini tinggal di desa-desa terpencil.
Fintech adalah alternatif solusi untuk membantu
mencapai target inklusi keuangan tersebut. Umumnya,
layanan fintech berbasis online sehingga bisa lebih
mudah diakses selama siapa pun memiliki jaringan
internet.
74 | H a l a m a n
✓ Tidak memiliki guarantee yang cukup tetapi
memiliki usaha yang potensial
✓ Belum menanggung beban keuangan yang
banyak.
6. DISKUSI
75 | H a l a m a n
11. Apa ketakutan yang muncul pada saat memulai
usaha Fintech atau jasa keuangan?
12. Apa hambatan masuk untuk memulai usaha jasa
keuangan?
13. Bagaimana dapat meningkatkan penilaian bisnis ?
14. Mengapa kekayaan intelektual sangat penting untuk
pertumbuhan usaha fintech
76 | H a l a m a n
BAB. 3
REGULASI FINTECH DI INDONESIA
P
erkembangan teknologi digital yang tidak bisa
dibendung akan memunculkan kemudahan bagi
masyarakat dan menjamurnya perusahaan yang
bergerak di bidang financial technology. Sebagai lembaga yang
77 | H a l a m a n
Indonesia. Dengan bercermin dari negara lain terkait hukum
dan regulasi akan semakin memperkecil hambatan-hambatan
yang mungkin akanmuncul dan disamping menggali lebih luas
lagi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
1. PERATURAN FINTECH
78 | H a l a m a n
risiko sistemik hadirnya pemain baru di tengah industri jasa
keuangan konvensional tersebut
79 | H a l a m a n
Gambar 9. Alur Proses Pendaftaran dan Perizinan Pinjam
Meminjam Berbasis IT
kan kerangka hukum bagi fintech jenis P2P lending yang
merupakan model fintech yang lebih spesifik. Gambar 9,
memperlihatkan Alur Proses Pendaftaran dan Perizinan
Pinjam Meminjam Berbasis IT.
80 | H a l a m a n
b. Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran
PBI Nomor 18/40/PBI/2016 ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, termasuk di bidang jasa sistem
pembayaran, baik dari sisi instrumen, penyelenggara,
mekanisme maupun infrastruktur penyelenggaraan
pemrosesan transaksi pembayaran. Cakupan dalam PBI
Nomor 18/40/PBI/2016 ini meliputi penyelenggara dalam
pemrosesan transaksi pembayaran, perizinan dan
persetujuan dalam penyelenggaraan pemrosesan
transaksi pembayaran, kewajiban dalam
penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran,
laporan, peralihan izin penyelenggara jasa sistem
pembayaran dan pengawasan, larangan, serta sanksi.
81 | H a l a m a n
Layanan fintech P2P lending yang beroperasi tanpa patuh
pada POJK No. 77/2016, maka hal itu dapat disebut
sebagai pelanggaran undang-undang. Dengan demikian,
perjanjian yang dibuat antara P2P lending dengan
nasabah batal secara hukum. OJK hanya berhak
melakukan pengawasan pada fintech P2P lending yang
telah terdaftar. OJK hanya mengawasi yang sudah diberi
izin sehingga OJK tidak bertanggung jawab terhadap para
pelaku fintech illegal.
82 | H a l a m a n
sandbox dan harus tunduk pada kerangka hukum yang
lebih spesifik.
Syarat pemanfaatan data dan informasi pengguna antara
lain:
▪ memperoleh persetujuan dari pengguna;
▪ menyampaikan batasan peman-faatan data dan
informasi kepada pengguna;
▪ menyampaikan setiap perubahan tujuan
pemanfaatan data dan informasi kepada
pengguna dalam hal terdapat perubahan tujuan
pemanfaatan data dan informasi; dan
▪ media dan metode yang digunakan dalam
memperoleh data dan informasi terjamin
kerahasiaan, keamanan serta keutuhannya.
83 | H a l a m a n
kerahasiaan dan keamanan data/ informasi konsumen,
penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa
konsumen secara sederhana, cepat dan biaya terjangkau.
Selanjutnya Pasal 31 mengatur mengenai larangan yang
berkaitan dengan data konsumen bagi Pelaku Usaha
Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PUJK). Larangan
tersebut adalah tidak memberikan data dan/atau informasi
mengenai konsumennya kepada pihak ketiga dengan
cara apapun kecuali dengan ijin tertulis dari konsumen
dan atau karena diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan. Selain larang-an, Pasal 49 juga mewajibkan
PUJK memiliki dan menerapkan kebijakan dan prosedur
tertulis perlindungan konsumen. Kebijakan tersebut wajib
dituangkan dalam standar prosedur operasional yang
kemudian dijadikan panduan dalam seluruh kegiatan
operasional PUJK.
Pelanggaran terhadap POJK ini akan dikenakan sanksi
administratif sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
53. Sanksi administratif tersebut berupa: peringatan
tertulis, denda untuk membayar sejumlah uang tertentu,
pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha
dan pencabutan izin kegiatan usaha.
Selain POJK ini, pengaturan secara khusus mengenai
Fintech oleh OJK bisa ditemukan dalam Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No. 14/ SEOJK.07/2014 tentang
Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi
Pribadi Konsumen dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 18 /SEOJK. 02/2017 tentang Tata
Kelola dan Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi.
84 | H a l a m a n
g. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik
Data pribadi adalah data per-seorangan tertentu yang
disimpan, dirawat dan dijaga kebenaran serta dilindungi
kerahasiaannya. Menetapkan batasan istilah yang
digunakan dalam pengaturannya. Materi pokoknya
memuat kategorisasi : Sistem Elektronik, Standar Sistem
Manajemen Pengamanan Informasi, Penyelenggaraan
Sistem Elektronik, Sertifikat Sistem Manajemen
Pengamanan Informasi, Lembaga Sertifikasi, Penerbitan
Sertifikat, Pelaporan Hasil Sertifikasi, dan Pencabutan
Sertifikat, Penilaian Mandiri, Pembinaan, Pengawasan,
dan Ketentuan Sanksi.
Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang perlindungan
data pribadi dalam sistem elektronik dengan menetapkan
batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya.
Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik
mencakup perlindungan terhadap perolehan,
pengumpulan, pengolahan, penganalisisan,
penyimpanan, penampilan, pengumuman, pengiriman,
penyebarluasan, dan pemusnahan data pribadi.
Perolehan dan Pengumpulan Data Pribadi, Pengolahan
dan Penganalisisan Data Pribadi, Penyimpanan Data
Pribadi, Penampilan, Pengumuman, Pengiriman,
Penyebarluasan, dan/atau Pembukaan Akses Data
Pribadi, Pemusnahan Data Pribadi, diatur pada Bab II
Peraturan Menteri ini terkait Perlindungan.
85 | H a l a m a n
Selain itu Peraturan Menteri ini juga mengatur terkait Hak
Pemilik Data Pribadi; Kewajiban Pengguna; Kewajiban
Penyelenggara Sistem Elektronik; Penyelesaian
Sengketa; Peran Pemerintah dan Masyarakat;
Pengawasan; dan Sanksi Administratif.
Pengguna sistem elektronik memiliki kewajiban untuk
menjaga kerahasiaan data pribadi yang diperoleh,
dikumpulkan, diolah, dan dianalisisnya; menggunakan
data pribadi sesuai dengan kebutuhan pengguna saja;
melindungi data pribadi beserta dokumen yang memuat
data pribadi tersebut dari tindakan penyalahgunaan; dan
berta-nggung jawab atas data pribadi yang terdapat
dalam penguasaannya, baik penguasaan secara
organisasi yang menjadi kewenangannya maupun
perorangan, jika terjadi tindakan penyalahgunaan.
2. PERATURAN PEMERINTAH
86 | H a l a m a n
peraturan sepanjang 2018. Aturan-aturan baru tersebut
mencangkup berbagai sektor jasa keuangan mulai bank,
asuransi, pasar modal hingga dana pensiun. Namun, di antara
semua aturan tersebut terdapat satu sektor yang tidak kalah
penting untuk dicermati yaitu financial technology (fintech).
87 | H a l a m a n
perusahaan sedang mencari pendanaan publik melalui
penawaran umum saham perdana atau initial public
offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).Hanya saja,
kegiatan equity crowdfunding ini tidak perlu meminta
persetujuan OJK terlebih dahulu dalam setiap
penawaran sahamnya kepada publik. Sehingga, equity
crowdfunding dianggap jauh lebih efesien dan fleksibel
bagi badan usaha yang membutuhkan penambahan
modal melalui penawaran saham.
88 | H a l a m a n
usaha atau konglomerasi.
• Penerbit juga bukan perusahaan terbuka atau anak
perusahaan terbuka dengan kekayaan lebih dari Rp10
miliar tidak termasuk tanah dan bangunan. Penerbit
wajib mencatatkan kepemilikan saham pemodal dalam
daftar pemegang saham.
• Pemodal dalam aturan ini mewajibkan berpenghasilan
sampai dengan Rp 500 juta per tahun dan dapat
membeli saham sebesar 5% dari penghasilan per tahun.
Sedangkan, setiap pemodal dengan penghasilan lebih
dari Rp 500 juta per tahun dapat membeli saham paling
banyak sebesar 10% dari penghasilan per tahun.
• Pemodal juga wajib memiliki badan hukum dan
mempunyai pengalaman berinvestasi di pasar modal
yang dibuktikan dengan kepemilikan rekening efek
paling sedikit 2 tahun sebelum penawaran saham.
89 | H a l a m a n
Kondisi ini yang menjadi latar belakang OJK menerbitkan
aturan tentang inovasi keuangan digital (IKD).“Peraturan ini
dikeluarkan OJK mengingat cepatnya kemajuan teknologi di
industri keuangan digital yang tidak dapat diabaikan dan perlu
dikelola agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya
untuk kepentingan masyarakat,.
90 | H a l a m a n
b. Proses Regulatory Sandbox berjangka waktu
paling lama satu tahun dan dapat diperpanjang
selama 6 bulan bila diperlukan.
c. Pendaftaran/perizinan kepada OJK.
91 | H a l a m a n
yang berwenang guna memelihara ekosistem keuangan.
• Kolaborasi
Dengan dibentuknya Fintech Center maka dapat
membantu berjalannya proses Regulatory Sandbox
sebagai langkah inkubasi model bisnis yang inklusif dan
92 | H a l a m a n
memenuhi prinsip kehati-hatian serta meningkatkan
sinergi antar industri, pemerintah, akademisi dan
innovation hub lain.
• Perlindungan Konsumen
Penyelenggara wajib menerapkan prinsip dasar
perlindungan konsumen yaitu transparansi, perlakuan
yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan
data/informasi konsumen, dan penanganan pengaduan
serta penyelesaian sengketa konsumen secara
sederhana, cepat, dan biaya terjangkau.
93 | H a l a m a n
yang telah memasarkan produk-produk perusahaan
pembiayaan.Dalam aturan tersebut, hanya perusahaan fintech
dengan status berizin dan terdaftar OJK saja yang dapat
bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan.
94 | H a l a m a n
maupun Fintech yang belum mendapatkan izin
(unregulated, start-up).
Masing-masing jenis Fintech memiliki potensi risiko sesuai
dengan proses bisnisnya. Secara umum, risiko yang
mungkin muncul dari perusahaan Fintech di Indonesia
adalah:
• Risiko penipuan (fraud),
• Risiko keamanan data (cybersecurity),
• Risiko ketidakpastian pasar (Market Risk).
95 | H a l a m a n
Di Indonesia, risiko industri fintech yang dapat muncul di
Indonesia dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
96 | H a l a m a n
berinsiatif untuk membentuk FinTech Advisory
Committee.
4. DISKUSI
97 | H a l a m a n
pembayaran digital (e-payment). Khusus e-payment
pengaturannya berada di bawah Bank Indonesia (BI).
Menurut saudara dimana letak peran masing-masing
lembaga dalam mendukung regulasi fintech.
98 | H a l a m a n
pertengahan Desember ini, tercatat 55 korporasi di Cina gagal
membayar utangnya.
Akibat dari kasus tersebut, reputasi Ant dipertanyakan di
hadapan banyak investor. Meski Ant Financial hanya
menyediakan wadah (platform), namun kasus gagal bayar
surat utang Cosun tersebut telah menyebabkan banyaknya
pertanyaan terhadap kualitas produk investasi yang
diperjualbelikan oleh Ant Financial. Tercatat sebanyak 13 ribu
investor membeli surat utang Cosun melalui layanan Fintech
Ant. Dengan kata lain Ant Financial diragukan atas cara
menganalisa risiko perusahaan-perusahaan yang produk
investasinya diperjualbelikan melalui Ant Financial.
Setelah kasus gagal bayar surat utang Cosun, Ant meminta
semua pihak untuk membayar para investor dan berjanji
menangani tuntutannya. Meski begitu, Ant mengatakan tidak
bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran langsung,
karena produk-produk yang ditawarkannya dikembangkan oleh
pihak ketiga.
Pertanyaan :
Menurut saudara bagaimana solusi yang bisa diambil ?
Sumber:
https://www.wsj.com/articles/alibaba-Fintech-affiliate-tripped-
up-by-china-bond-default-1482409642
99 | H a l a m a n
BAB. 4
PERLINDUNGAN KONSUMEN FINTECH
DI INDONESIA
100 | H a l a m a n
reform regarding the information technology, particularly on the
protection of misuse of personal data)
Sehingga bisnis Fintech terikat pada peraturan perundang-
undangan tentang sistem elektronik dan peraturan tentang LJK.
Oleh karena itu, bisnis Fintech diatur dan diawasi oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
(Kemkominfo RI) sebagai regulator sistem elektronik dan Bank
Indonesia serta OJK sebagai regulator sistem LJK.
1. FINTECH ILLEGAL
101 | H a l a m a n
dana merupakan perusahaan yang legal atau ilegal. Terkait hal
hal ini OJK memastikan bahwa penyelenggara Fintech Peer To
Peer Lending yang tidak terdaftar atau tidak berizin dari OJK
dikategorikan sebagai P2P ilegal. OJK mengingatkan
keberadaan P2P ilegal tidak dalam pengawasan pihak
manapun, sehingga transaksi dengan pihak P2P ilegal sangat
berisiko tinggi bagi para penggunanya.
Belakangan perkembangan fintech ‘ternoda’ dengan maraknya
usaha-usaha fintech ilegal. Kondisinya bisa dibilang cukup
memprihatinkan. Jenis-jenis pelanggaran hukum yang
dilakukan fintech ilegal beragam, bisa berupa penagihan yang
kasar hingga pelecehan seksual. Selain itu, tingginya bunga
pinjaman hingga pencurian data pribadi melalui telepon seluler
konsumen yang dilakukan perusahaan fintech menimbulkan
dampak buruk terhadap konsumen. Pada gambar 10
mempelihatkan peningkatan investasi illegal. Kenaikan yang
cukup signifikan dari tahun 2017 s/d 2019.
102 | H a l a m a n
Gambar. 10 Pertumbuhan Investasi Illegal
103 | H a l a m a n
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari masyarakat
tanpa mempedulikan aturan perundang-undangan yang
berlaku. Jadi mereka membuat aplikasi di situs, appstore gawai
tanpa memiliki izin atau terdaftar di OJK
B
erdasarkan informasi dari OJK, sampai Februari 2019
sudah ada 99 perusahaan fintech peer to
peer lending yang terdaftar dan berizin OJK. Hingga
pertengahan Maret 2019, Satgas Waspada Investasi telah
menghentikan 168 entitas fintech ilegal. Satgas juga
mengklaim telah mendeteksi 803 entitas fintech ilegal. Satgas
juga sudah meminta
Kemkominfo untuk
menutup fintech ilegal
tersebut. Masyarakat
berhati-hati untuk tidak
melakukan pinjaman
terhadap Fintech Peer-
To-Peer Lending tanpa terdaftar atau izin OJK tersebut, agar
tidak dirugikan ulah Fintech Peer-To-Peer Lending ilegal
tersebut. Permasalahan ini menjadi perhatian Yayasan
104 | H a l a m a n
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI meminta OJK
untuk bertindak tegas terhadap perusahaan fintech ilegal dan
konsumen diminta membaca dengan cermat persyaratan-
persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan fintech sebelum
bersepakat. Karena teror yang dialami konsumen bisa jadi
bermula dari ketidaktahuan konsumen memahami persyaratan
teknis yang ditentukan oleh perusahaan fintech
tersebut.Konsumen tidak memahami bagaimana besaran
bunga yang ditentukan dan mekanisme cara penagihan oleh
perusahaan online kepada konsumennya. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menyebutkan ada lima ciri yang membuat
perusahaan financial technology dinyatakan ilegal, yaitu :
105 | H a l a m a n
Gambar 11. Ciri-Ciri Fintech Legal Dan Illegal
106 | H a l a m a n
3. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEAMANAN
DATA KONSUMEN DALAM BISNIS FINTECH
S
alah satu sifat sekaligus tujuan hukum itu adalah
memberikan perlindungan (pengayoman) kepada
masyarakat (bambang, 2012). Hukum merupakan
sarana mutakhir dalam mengendalikan berbagai perubahan di
masyarakat sehingga perubahan yang ada mampu juga
mewujudkan pemba-ngunan
bangsa dan negara ke arah yang
lebih positif, Esmi (2018). Hukum
mampu memberikan solusi atas
kemungkinan penggunaan dan
pemanfaatan iptek untuk sebesar-
besarnya kemanfaatan dan
kelangsungan hidup manusia,Sri, (1995). dalam konteks
Fintech, salah satu tujuan hukum adalah untuk melin-dungi
konsumen. Perlindungan hukum adalah memberikan penga-
yoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain
dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum, Sarjito, (2006) Apabila konsumen itu adalah
masyarakat, artinya melindungi konsumen berarti juga
melindungi masyarakat. Janus (2010). Salah satu bentuk
perlindungan hukum terhadap konsumen Fintech adalah
perlindungan terhadap keamanan data pribadinya.
Berdasarkan konsep privasi yang dikemukakan oleh Thomas J.
Imedinghaff, salah satu konsep privasi yaitu privasi dari data
tentang seseorang (privacy of data about person), yang artinya
hak privasi dapat juga mengikat pada informasi menge-nai
seseorang yang dikumpulkan dan digunakan oleh orang lain,
107 | H a l a m a n
Makarin (2005). Berangkat dari konsep “privacy of data about
person” maka kita ketahui bahwa perlindungan terhadap
keamanan data pribadi merupakan perwujudan dari privasi
seseorang sehingga sangat penting untuk diwujudkan.
Perlindungan hukum terhadap data pribadi konsumen Fintech
diatur oleh Kemkominfo RI melalui Peraturan Menkominfo No.
20 Tahun 2016, oleh OJK melalui POJK No. 77 Tahun 2016,
POJK No. 13 Tahun 2018 serta peraturan pelaksananya, yaitu
Surat Edaran OJK. Data yang harus dilindungi:
1) Data pribadi perseorangan.
2) Data pribadi korporasi.
3) Data dan informasi non-publik yang bersifat material.
4) Data dan informasi terkait transaksi keuangan.
5) Data dan informasi terkait kontrak/perjanjian.
108 | H a l a m a n
Kurangnya transparansi tentang biaya dan model
bisnis.
Produk Fintech sering kali tampak gratis atau berbiaya
sangat rendah tetapi mungkin tidak. Itu harus selalu
menjadi bendera merah jika tidak jelas berapa biaya
produk atau layanan, atau bagaimana itu dibayar untuk dan
oleh siapa. Terkadang biaya disembunyikan atau tidak
diungkapkan sampai setelah konsumen memulai proses
pendaftaran, dan kadang-kadang biayanya bukan dalam
dolar tetapi dalam penggunaan, berbagi, atau penjualan
informasi pribadi konsumen.
109 | H a l a m a n
Menghindari hukum perlindungan konsumen.
Beberapa produk fintech dirancang untuk menghindari
undang-undang perlindungan konsumen sementara yang
lain mengklaim bahwa aturan yang ada tidak berlaku untuk
mereka. Pemberi pinjaman non-bank sering bermitra
dengan bank untuk menghindari batas suku bunga yang
ditetapkan pemerintah. Produk yang mengklaim tidak
menjadi pinjaman dapat dirancang untuk menghindari
undang-undang kredit. Perusahaan yang mengumpulkan
dan mendistribusikan informasi tentang konsumen tidak
boleh mengikuti Undang-Undang Pelaporan Kredit yang
Adil. Beberapa regulator bergegas membebaskan produk-
produk baru dari undang-undang perlindungan konsumen
melalui “kotak pasir” regulasi.
110 | H a l a m a n
sepenuhnya pada perangkat seluler tidak memiliki catatan
kertas perjanjian atau pernyataan kertas untuk menarik
perhatian pada biaya dan biaya. Ini dapat meninggalkan
konsumen dengan sedikit informasi tentang apa yang telah
mereka setujui atau apa yang akhirnya mereka bayar.
111 | H a l a m a n
3.2. Permasalahan Fintech Dan Dampaknya Terhadap
Produk Serta Layanan Ganda
112 | H a l a m a n
Layanan yang lebih cepat, lebih personal.
Perusahaan menggunakan data untuk menargetkan dan
mempersonalisasikan komunikasi, produk, dan layanan.
113 | H a l a m a n
Kurangnya transparansi.
Tidak mungkin bagi konsumen - dan semakin, bahkan para
perancang kecerdasan buatan atau sistem pembelajaran
mesin - untuk mengetahui apa yang ada dalam "kotak hitam"
data dan algoritma komputer yangbentuk bagaimana
keputusan tentang orang-orang tentang masalah mulai dari
aplikasi kredit hingga penetapan harga sedang dibuat
114 | H a l a m a n
asuransi, dan banyak kegunaan lain. Apakah FCRA itu
sendiri berlaku atau tidak, hak dan tugas yang diberikannya
penting untuk banyak penggunaan data.
Privasi.
Konsumen sering tidak memiliki kendali atas penggunaan
data mereka, terutama jika perusahaan basis data percaya
itu tidak tunduk pada hukum yang ada seperti FCRA atau
Gramm-Leach Bliley Act. Bahkan ketika konsumen perlu
memberikan izin, data dapat dikumpulkan untuk satu tujuan
tetapi kemudian digunakan atau dijual untuk tujuan lain
atau dengan cara yang tidak pernah dipahami atau akan
disetujui oleh konsumen.
115 | H a l a m a n
seperti tajuk berita, blog, podcast, dan vlog pada suatu
lokasi agar mudah untuk dibaca. Apa yang terjadi?
Banyak layanan yang dijelaskan dalam laporan ini,
termasuk pelaporan kredit, penjaminan arus kas, alat
simpanan, aplikasi manajemen keuangan pribadi, dan
layanan P2P dimungkinkan melalui penggunaan
pengumpul data untuk mengakses informasi transaksi
dari, atau untuk memverifikasi, informasi pelanggan.
rekening bank dan terkadang rekening keuangan
lainnya.
Perusahaan seperti Finicity, Plaid dan Yodlee tidak
menghadap ke konsumen tetapi digunakan oleh
perusahaan fintech untuk menyalurkan informasi dari
akun keuangan konsumen ke fintechs.
116 | H a l a m a n
dibayangkan kembali yang menjanjikan banyak manfaat
bagi konsumen.
117 | H a l a m a n
Keamanan data tidak pasti.
Pengumpul data mengakses sejumlah informasi pribadi
dan keuangan yang sensitif dan memberikan sebagian
besar informasi tersebut kepada pihak ketiga. Tidak ada
cara bagi konsumen untuk mengetahui apakah agregator
data atau pengguna akhir fintech memiliki kontrol
keamanan yang kuat. Pelanggaran data sering terjadi
bahkan di perusahaan terbesar dengan program kepatuhan
yang luas. Startup fintech kecil mungkin sangat rentan.
118 | H a l a m a n
Penjualan dan berbagi data? Kebijakan privasi sangat
jelek.
Konsumen mungkin tidak menyadari bahwa data mereka
telah dibagikan atau dijual, berpotensi kepada pihak ketiga
yang tidak terkait. Agregator data dapat dicakup dalam
Gramm Leach Bliley, tetapi tidak jelas apakah mereka
mematuhi pemberitahuan privasi dan ketentuan
persetujuan undang-undang tersebut.
119 | H a l a m a n
Kepatuhan Fair Credit Reporting Act (FCRA).
Pengumpul data mengumpulkan, menggunakan atau
berharap untuk menggunakan banyak data yang mereka
kumpulkan untuk kredit, asuransi, dan tujuan lain yang
dicakup oleh FCRA. Beberapa agregator data, seperti
Finicity, menerima bahwa mereka adalah agen pelaporan
konsumen yang dicakup oleh FCRA. Tetapi yang lain tidak,
mengklaim bahwa mereka hanya menyalurkan data "pipa
bodoh" kepada pengguna akhir. Bahkan jika agregator
menerima tanggung jawab FCRA, konsumen tidak terbiasa
dengan entitas ini dan tidak tahu bagaimana menggunakan
hak mereka.
4. DISKUSI
120 | H a l a m a n
dikarenakan sistem keamanan data privasi konsumen
perusahaan Dwolla tidak beroperasi dan terjamin dengan baik.
CFPB menemukan bahwa sistem keamanan data konsumen
Dwolla tidak memenuhi standar manajemen keamanan data
yang baik. Terlebih lagi, hasil temuan menyatakan bahwa
sistem keamanan data konsumen Dwolla sudah kadaluarsa
dan tidak dapat menyimpan data konsumen dengan baik. Hal
ini akan memposisikan data pribadi konsumen berada pada
risiko yang sangat berbahaya.
Dari setiap akun konsumennya, Dwolla memiliki data informasi
pribadi konsumen, antara lain nama konsumen, alamat, tanggal
lahir, nomer telepon, social security number, rekening bank,
password, dan 4 nomer PIN. Dwolla mengklaim bahwa
perusahaanya memberikan jaminan keamanan transaksi dan
data konsumen dengan memberikan informasi bahwa sistem
keamanan data Dwolla melebihi standar keamanan serta selalu
melakukan enkripsi informasi sensitif dan pribadi konsumen
melalui platform-nya.
Tetapi, investigasi CFPB menyatakan bahwa sistem keamanan
data Dwolla gagal memenuhi standar penilaian keamanan data
dan Dwolla tidak melakukan enkripsi setiap informasi pribadi
konsumen. Pada akhirnya, CFPB menindaklanjuti kasus ini
dengan menyatakan bahwa Dwolla memiliki praktik yang dapat
merugikan dan melanggar hukum konsumen keuangan. Dwolla
dijatuhkan sanksi, yaitu diharuskan membayar 100,000 dollar
Amerika kepada CFPB, melakukan program penilaian risiko
dan audit, dan mengadakan pelatihan pada para karyawannya
terkait kebijakan dan prosudur keamanan data.
121 | H a l a m a n
Pertanyaan
Sumber:
CFPB Newsroom, March 2016,
(https://www.consumerfinance.gov/about-us/newsroom/ cfpb-
takes-action-against-dwolla-for-misrepresenting-data-security-
practices/)
122 | H a l a m a n
BAB. 5
PERKEMBANGAN FINTECH DI DUNIA
dan INDONESIA
K
emajuan teknologi Informasi meningkatkan jumlah
pengguna perangkat digital dan perubahan gaya hidup
yang mengarah pada peningkatan potensi pasar untuk
perbankan digital dan juga migrasi pengguna perbankan
konvensional ke perbankan digital di Indonesia (Price
Waterhouse and Coopers, 2018). Produk dan layanan
Perbankan Digital adalah salah satu strategi bank untuk
meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasarnya di era
persaingan digital saat ini. Berdasarkan survei perbankan
digital yang dilakukan oleh PWC pada tahun 2018, 66 persen
responden menyatakan bahwa strategi perbankan digital
adalah bagian dari strategi perusahaan. Hasil survey
menunjukkan perkembangan perbangkan digital tidak lagi
mengenal batas wilayah, tempat maupun nasabah. Hal ini
menjadikan perbankan di dunia dapat berinvestasi dimanapun.
123 | H a l a m a n
Gelombang fintech tak terbendung. Fintech mewujud sebagai
tren lahirnya perusahaan-perusahaan yang menyediakan
teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan (startup)
secara independen di luar lembaga keuangan konvensional.
Siapa saja yang mampu berinovasi dengan menciptakan
aplikasi baru layanan keuangan berbasis teknologi, maka serta
merta menjadi pemain fintech. Pergeseran pun terjadi dari bank
driven menjadi consumer driven, yang membuka ruang bagi
sedemikian banyak pemain baru di sektor jasa keuangan.Kini
fintech menjadi isu dunia yang menyerap perhatian para pelaku
ekonomi, khususnya di industri jasa keuangan. Pada gambar
12 dapat diperlihatkan jumlah startup di dunia.
124 | H a l a m a n
CB Insights menyebutkan ada 58 startup di bidang teknologi
finansial (fintech) dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar di
dunia per kuartal III-2019. Benua Amerika jadi yang paling
banyak menyumbang dalam daftar tersebut, dengan 36 startup.
Kemudian, diikuti Eropa (10), Asia (10), dan Australia (2).
Meski begitu, startup fintech dengan valuasi terbesar berasal
dari Tiongkok, yaitu Lu.com. Startup yang memiliki layanan
marketplace untuk perdagangan aset keuangan ini bernilai US$
39,4 miliar. Posisi berikutnya ditempati oleh startup layanan
pembayaran Stripe asal Amerika Serikat, yang valuasinya
sebesar US$ 35,3 miliar. Pendanaan untuk startup fintech
global sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 24,6
miliar. Namun, jumlah itu baru mencapai setengah dari total
pendanaan pada 2018, yakni US$ 40,6 miliar.
125 | H a l a m a n
22,9 miliar. Hal ini dikarenakan adanya penurunan pendanaan
di Tiongkok dan India. Secara lebih lengkap dapat ditunjukkan
pada gambar 13 sebagai berikut :
126 | H a l a m a n
a. GreenSky
Peringkat pertama untuk kategori fintech terbesar di dunia
adalah GreenSky. Perusahaan yang berbasis di Atlanta,
Georgia Amerika Serikat itu memilki total pendanaan 560
juta dolar AS atau sekitar Rp6 triliun.
Perseroan merupakan perusahaan fintech yang berbasis
pada pembayaran atau payment. Saat ini GreenSky tercatat
di bursa saham NASDAQ dengan total revenue pada 2017
mencapai 325,9 juta dolar AS
b. Kabbage
Bisnis perseroan selama ini didorong oleh penyaluran
pinjaman dan juga data analisis. Perusahaan fintech
peringkat ke-2 di dunia ini memiliki total pendanaan senilai
500 juta dolar AS.
Kabbage mulai didirikan pada tahun 2008 lalu oleh Rob
Frohwein selaku Chief Executive Officer (CEO). Perseroan
mengklaim, dapat mencairkan dana pinjaman si pemohon
hanya dalam waktu 5 menit begitu aplikasinya disetujui.
c. Stripe
Perusahaan yang memilki total pendanaan sekitar 450 juta
dolar AS itu berada di peringkat ke versi Forbes Fintech 50
2018. Perseroan merupakan perusahaan fintech yang
mengandalkan bisnis pembayaran online.
Didirikan pada tahun 2010 lalu oleh dua persaudara, Patrick
dan John Collison. Saat ini Stripe sudah bisa melayani
pembayaran dengan segala jenis mata uang.
127 | H a l a m a n
d. Affirm
Perusahaan fintech yang juga berbasis pembayaran online
ini berada di posisi ke-4 Forbes Fintech 50 2018 dengan
total pendanaan mencapai 450 juta dolar AS. Model bisnis
perusahaan mirip dengan cara kerja kartu kredit, dimana
Anda dapat membeli produk dengan menggunakan akun
Affirm untuk kemudian membayarnya di bulan berikutnya.
Affirm didirikan oleh Max Levchin yang berbasis di San
Fransisco, California Amerika Serikat. Affirm membantu
masyarakat yang tidak memiliki akses ke kartu kredit untuk
membangun riwayat kredit mereka.
e. TransferWise
Perusahaan fintech yang berbasis di London itu memiliki
total pendanaan 397 juta dolar AS versi Forbes Fintech 50
2018. Bisnis perusahaan bergerak di bidang pembayaran
internasional.
f. Credit Karma
Perusahaan yang di nakhodai oleh Kenneth Lin ini memiliki
total pendanaan senilai 369 juta dolar AS. Credit Karma
berbasis di California, Amerika Serikat dengan menjalankan
bisnis model penyaluran pinjaman, data analisis.
Perseroan pada tahun 2017 lalu juga memberikan credit
scores dan credit monitoring secara gratis kepada
nasabahnya.
g. Betterment
Perseroan merupakan perusahaan fintech yang mengelola
portfolio reksadana (ETF) dengan risk tolerance hingga
0,25%. Total pendanaan Betterment saat ini mencapai 275
128 | H a l a m a n
juta dolar AS.Perusahaan dimiliki oleh Jon Stein dengan
basis perusahaan berada di New York, Amerika Serikat.
h. Adyen
Perusahaan asal Amsterdam, Belanda ini bergerak di
bidang pembayaran online. Saat ini perseroan memilki total
pendanaan senilai 266 juta dolar AS. Perseroan didirikan
oleh Pieter Van Der Does pada tahun 2006 lalu.
i. Symphony
Perusahaan finansial teknologi satu ini bergerak di bidang
investasi dan data analisis. Perseroan memiliki total
pendanaan senilai 234 juta dolar AS.
Symphony dikepalai oleh David Gurle dengan kantor pusat
berada di Palo Alto, California Amerika Serikat.
j. Coinbase
Perusahaan pengelola blokchain dan mata uang digital ini
memiliki total pendanaan senilai 217 juta dolar AS.
Perseroan dipimpin oleh Brian Armstrong dengan kantor
pusat di San Fransisco, Amerika Serikat.
Melihat data diatas, memang model bisnis yang saat ini
banyak digeluti oleh perusahaan fintech adalah
pembayaran atau payment. Hal itu dapat dipahami lantaran
masih
Perseroan merupakan perusahaan fintech yang mengelola
portfolio reksadana (ETF) dengan risk tolerance hingga
0,25%. Total pendanaan Betterment saat ini mencapai 275
juta dolar AS. Perusahaan dimiliki oleh Jon Stein dengan
basis perusahaan berada di New York, Amerika Serikat.
129 | H a l a m a n
Berikut ini merupakan 10 perusahaan financial technology
terbesar di dunia versi investopedia tahun 2019, sebagai
berikut :
a. Ant Financial
Ant Financial yang berbasis di China adalah hasil dari
Alibaba Group (BABA). Didirikan secara resmi pada
tahun 2014, ia berasal dari Alipay, platform pembayaran
pihak ketiga terkemuka di dunia yang didirikan pada
tahun 2004. Saat ini, Ant Financial menjalankan Alipay,
Ant Fortune, Ant Financial Cloud, dan layanan keuangan
lainnya. Bersama-sama, Ant Financial dan afiliasinya
mencakup manajemen kekayaan, pelaporan kredit, bank
swasta, pembayaran, dan komputasi awan. Nilai
bisnisnya diperkirakan mencapai $ 75 miliar pada 2016.
Ant Financial menduduki peringkat teratas dalam daftar
IPO yang paling dinanti.
b. Adyen
Didirikan pada tahun 2006, Adyen menyediakan bisnis
dengan platform tunggal untuk menerima pembayaran
melalui saluran penjualan mana saja di dunia. Adyen
yang berbasis di Belanda melayani lebih dari 4.500
bisnis untuk memproses pembayaran melalui ponsel,
mode online, atau di dalam toko. Adyen terus tumbuh
dengan kecepatan tinggi dan memiliki daftar pelanggan
yang mengesankan, termasuk Facebook, Uber, Netflix,
Spotify, L'Oréal, Burberry, Symantec, dan Microsoft.
Pendapatan 2016-nya melampaui $ 700 juta, naik dari $
365 juta pada 2015. Selama 2016, $ 90 miliar transaksi
diproses oleh Adyen, meningkat 80% year-on-year.
130 | H a l a m a n
c. Qudian
Didirikan pada tahun 2014, Qudian adalah perusahaan
FinTech yang berbasis di China yang termasuk dalam
kategori pinjaman. Qudian secara luas beroperasi
sebagai situs pinjaman mikro siswa, pembayaran cicilan,
dan platform manajemen investasi. Sementara di
negara-negara Barat, banyak pembelian dilakukan
melalui kartu kredit yang memungkinkan pengembalian
dalam angsuran, konsumen di pasar Cina saat ini tidak
menggunakan banyak mekanisme itu dan ini
menciptakan ruang lingkup untuk platform seperti
Qudian. Perusahaan telah membentuk kemitraan
dengan beberapa e-commerce, layanan digital, dan
layanan keuangan dalam upaya untuk menarik
konsumen. Qudian yang kemungkinan akan segera go
public dan mengharapkan untuk meningkatkan $ 800
juta menjadi $ 1 miliar. Sekitar 33 miliar yuan dalam
bentuk pinjaman difasilitasi, angka ini diproyeksikan
menjadi lebih dari dua kali lipat menjadi 80 miliar yuan
pada tahun 2017.
d. Xero
Xero, salah satu perusahaan "perangkat lunak sebagai
layanan" yang tumbuh paling cepat, didirikan pada 2006
di Selandia Baru. Perusahaan mengembangkan
perangkat lunak akuntansi online yang mudah
digunakan untuk usaha kecil dan memiliki lebih dari 1
juta pelanggan. Jajaran produknya meliputi sistem
akuntansi akrual penuh dengan buku kas, umpan bank
harian otomatis, faktur, debitor, kreditor, pajak penjualan,
dan pelaporan. Xero mencatat lebih dari NZ $ 1,4 triliun
131 | H a l a m a n
transaksi tahun lalu. Itu diakui sebagai perusahaan
Pertumbuhan Paling Inovatif di Dunia pada 2014 dan
2015 oleh Forbes.
e. SoFi
SoFi menyebut dirinya "jenis baru perusahaan
keuangan" yang mengambil pendekatan non-tradisional
untuk pinjaman dan sekarang manajemen kekayaan.
Perusahaan ini berbasis di San Francisco dan didirikan
pada 2011 oleh empat siswa yang bertemu di Stanford
Graduate School of Business. Perusahaan sekarang
menawarkan refinancing pinjaman mahasiswa, pinjaman
hipotek, pinjaman pribadi, manajemen kekayaan, dan
asuransi jiwa. SoFi telah berkembang menjadi
perusahaan multi-miliar dolar dengan pinjaman lebih dari
$ 19 miliar yang didanai hingga saat ini dan lebih dari
300.000 anggota.
f. Lufax
Didirikan pada 2011 dan berkantor pusat di Shanghai,
Lufax sebagian besar adalah perusahaan pemberi
pinjaman peer-to-peer dan perusahaan pembiayaan,
yang dimiliki oleh Ping An Group dengan kehadiran kuat
di Cina. Laporan tahunan Ping An Group 2016
menyebutkan bahwa “penyebaran strategis bisnis
internet terus meningkat, dan nilainya secara bertahap
menjadi lebih nyata. Lufax Holding menyelesaikan
pembiayaan putaran-B sebesar $ 1.200 juta, yang
menjadikan valuasinya menjadi $ 18.500 juta. ”
132 | H a l a m a n
g. Avant
Didirikan pada 2012, Avant adalah platform pinjaman
online berbasis AS yang menurunkan biaya dan
hambatan pinjaman untuk konsumen. Avant adalah
perusahaan teknologi yang didedikasikan untuk
menciptakan produk keuangan yang inovatif dan praktis
untuk semua konsumen. Perusahaan telah
memberdayakan lebih dari 500.000 pelanggan dan
memiliki portofolio pinjaman senilai $ 3,5 miliar.
h. ZhongAn
ZhongAn Online P&C Insurance Co., Ltd. adalah
perusahaan yang berkantor pusat di Shanghai yang
menawarkan e-commerce, pembayaran mobile, dan
jaminan pembiayaan untuk bisnis dan pengguna
internet. Perusahaan ini didirikan pada 2013 oleh Ketua
Eksekutif Alibaba Jack Ma, Ketua Tencent Pony Ma, dan
Ping An Insurance Group Co dari China Ltd Chairman
Ma Mingzhe. Perusahaan yang berkantor pusat di
Shanghai ini bertujuan untuk mengumpulkan setidaknya
$ 1 miliar IPO Hong Kong.
i. Klarna
Klarna adalah perusahaan Swedia yang memulai
perjalanannya pada tahun 2005. Dengan fokusnya untuk
membuat belanja online menjadi mudah dan tidak
merepotkan dan dengan demikian memfasilitasi
pembelian dan penjualan. Klarna bekerja dengan basis
pedagang lebih dari 65.000 dengan beberapa nama
terkenal seperti Spotify, Disney, Samsung, Wish, dan
ASOS sebagai kliennya. Ini melayani lebih dari 45 juta
133 | H a l a m a n
pelanggan akhir dengan basis karyawan 1.500 karyawan
di 18 pasar. Ini memiliki nilai estimasi 42,25 miliar.
j. Oscar
Oscar adalah startup InsurTech terkemuka yang
didirikan pada 2013 di Amerika Serikat. Dengan
menyatukan asuransi dan teknologi, Oscar telah
berupaya untuk meningkatkan sistem perawatan
kesehatan dan pengalaman pelanggan. Ini dilakukan
dengan menyediakan proses klaim medis yang
transparan dan lebih cepat, semuanya dengan biaya
minimal. Oscar membuat sistem perawatan kesehatan
sederhana, efisien, dan hemat biaya bagi pelanggan.
Nama-nama terkenal seperti Fidelity, Google Capital,
dan Khosla Ventures, antara lain ada dalam daftar
investor. Khosla Ventures mendefinisikan OSCAR
sebagai "jenis baru perusahaan asuransi kesehatan
yang menggunakan teknologi untuk membuat asuransi
sederhana, intuitif dan manusia."
134 | H a l a m a n
Gambar 14. Survey Konsumen Dunia Dalam
Menggunakan Fintech
135 | H a l a m a n
Hasil survey juga memperlihatkan 33% pengguna mengadopsi
konsumen untuk beralih dari bank konvesional menuju
penggunaan fintech.
Hasil survey juga memperlihatkan 68% konsumen akan
mempertimbangkan layanan non-keuangan perusahaan untuk
jasa keuangan.
Hasil survey juga memperlihatkan 46% konsumen mengadopsi
untuk bersedia membagikan data bank mereka dengan
organisasi lain.
Selanjutnya, survey ditujukan untuk mengetahui kegunaan
fintech oleh konsumen seperti pada gambar 15, sebagai berikut
:
136 | H a l a m a n
Hasil survey juga memperlihatkan hanya 29% konsumen global
yang tidak mengetahui FinTech dapat digunakan untuk
anggaran dan perencanaan keuangan, selebihnya 71%
mengetahui menfaat dari fintech..
Hasil survey juga memperlihatkan hanya 22% konsumen global
yang tidak mengetahui FinTech dapat digunakan untuk
penyimpanan uang dan investasi, selebihnya 68% mengetahui
menfaat dari fintech..
Hasil survey juga memperlihatkan hanya 24% konsumen global
yang tidak mengetahui FinTech dapat digunakan untuk
meminjam uang, selebihnya 76% mengetahui menfaat dari
fintech..
Hasil survey juga memperlihatkan hanya 14% konsumen global
yang tidak mengetahui FinTech dapat digunakan untuk
asuransi, selebihnya 86% mengetahui menfaat dari fintech.
137 | H a l a m a n
Gambar 16 Survey UKM Dunia Dalam Menggunakan
Fintech
138 | H a l a m a n
2. PERKEMBANGAN FINTECH DI INDONESIA
Perusahaan start up
Fintech di Indonesia
berkembang dengan
melihat peluang yang
dilatarbelakangi oleh
beberapa hal, seperti
perubahan perilaku,
perekonomian
Indonesia, kondisi
geografis, latar belakang budaya, faktor demografis, serta
tingkat literasi dan edukasi masyarakat tentang produk dan
jasa keuangan.
139 | H a l a m a n
terhadap fintech ilegal melalui penutupan bekerja sama dengan
berbagai pihak terkait, OJK juga tetap melakukan sosialisasi
kepada fintech-fintech asing tersebut untuk melegalkan
usahanya di Indonesia.
140 | H a l a m a n
Sedangkan untuk status terdaftar atau berizin, sebanyak 131
fintech berstatus terdaftar dan 13 fintech sudah mengantongi
izin dari OJK. Untuk konvensional sebanyak 132 terdaftar dan
dalam bentuk syariah sebanyak 12 lembaga keuangan.
Terdapat penambahan 17 fintech yang terdaftar yaitu, DUMI,
Dynamic Credit Asia, Pundiku, TEMAN PRIMA, OK!P2P,
DOEKU, Finsy, Mopinjam, BANTUSAKU, KlikCair, AdaModal,
KONTANKU, IKI Modal, ETHIS, Kapital Boost, PAPITUPI
SYARIAH, dan Berkah Fintek Syariah.
141 | H a l a m a n
mengorbankan prinsip-prinsip transparan, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi dan fairness (TARIF).
142 | H a l a m a n
61,47%. Adapun sisanya lender di industri ini berasal dari
kalangan usia 35-54 tahun (26,79%), dan golongan usia
lainnya.
143 | H a l a m a n
Gambar 19. Produk Fintech Yang Paling Diminati
Sumber : DailySocial.id, 2019
144 | H a l a m a n
Gambar 20 memperlihatkan Top 10 Dompet Digital yang
Paling Sering Digunakan 2019 sebagai berikut :
145 | H a l a m a n
Hasil yang didapat Gopay melampaui kompetitornya, OVO,
yang menduduki peringkat kedua dengan persentase 81,4%.
Dana, LinkAja, dan DOKU menyusul dengan persentase
masing-masing 68,2%, 53%, dan 19,7%. Alasan terbanyak
responden memilih menggunakan dompet digital karena
responden percaya dengan produknya yaitu sebesar 81,6%.
Alasan tertinggi selanjutnya karena butuh (72,2%) dan
bermanfaat (72,9%). Selain itu, responden juga menilai dompet
digital mudah untuk digunakan dan menghemat waktu dengan
persentase masing-masing sebesar 66,2% dan 32,8%.
3. DISKUSI
146 | H a l a m a n
BAB. 6
MASA DEPAN FINANSIAL TEKNOLOGI
S
ulit untuk memprediksi masa depan, tetapi fintech
menjadi sangat penting untuk menjadi strategis dan
mempersiapkan diri untuk menjadi sukses untuk
menghadapi persaingan global.
Laju perubahan
dunia bisnis lebih
cepat dari hari ini
berkat globalisasi
dan teknologi digital.
Pelanggan memiliki
harapan untuk
mendapatkan
pelayanan yang
lebih baik khususnya di industri keuangan. Saudara dapat
melihat bagaimana mewujudkan financial teknologi
kedepannya : https://youtu.be/CaK7zwTJDpA
147 | H a l a m a n
menurunkan biaya operasional. Untuk mendukung peralihan
tersebut, dibutuhkan strategi yang jelas serta keterlibatan
semua pihak untuk menfasilitasi terwujudnya financial
teknologi.
148 | H a l a m a n
Fintech harus memberikan layanan personal kepada
pelanggan dengan menggunakan kecerdasan buatan. User
friendly, ease of use, user interface, timely, content serta format
dari fintech menjadi focus bagi pelanggan.
149 | H a l a m a n
e. Awan Public (the Public Cloud)
2. TREND TECHNOLOGY
150 | H a l a m a n
meningkatkan pengalaman pelanggan, merampingkan proses
mereka sendiri dan memperluas layanan.
151 | H a l a m a n
ini untuk menyesuaikan produk dan layanan kepada
pelanggan.
152 | H a l a m a n
terdesentralisasi atau jaringan peer to peer (P2P). Dalam
blockchain, data yang disimpan atau dicatat tidak dapat
dipalsukan atau disunting. Jaringan P2P ialah jaringan
kesepakatan, dimana sistem ini mampu menghadirkan sistem
pembayaran atau transaksi yang baru.
153 | H a l a m a n
datang ke kantor cabang. Begitu juga dengan kinerja teller,
yang dulu menghitung uang secara manual, kini sudah
menggunakan mesin khusus.
154 | H a l a m a n
1: FinTech akan mendorong model bisnis baru
Untuk waktu yang lama, pendatang pasar baru merasa sulit
untuk masuk ke industri jasa keuangan.
Yah, tidak lagi. Gangguan FinTech telah menemukan cara.
Pengganggu adalah perusahaan yang bergerak cepat, sering
start-up, difokuskan pada teknologi inovatif tertentu atau
proses dalam segala hal dari pembayaran mobile untuk
asuransi. Dan, mereka telah menyerang beberapa unsur yang
paling menguntungkan dari rantai nilai jasa keuangan. Hal ini
telah sangat merusak untuk mapan yang secara historis
bersubsidi penting tetapi kurang menguntungkan
persembahan layanan. Dalam PwC global FinTech Survey
kami yang terbaru, responden industri memberi tahu kami
bahwa seperempat dari bisnis mereka, atau lebih, dapat
berisiko hilang dari perusahaan FinTech yang berdiri sendiri
dalam waktu 5 tahun.
Investasi global di FinTech lebih dari tiga kali lipat pada 2014,
mencapai lebih dari $12.000.000.000. Sebagai perbandingan,
Bank menghabiskan sekitar $215.000.000.000 di TI di seluruh
dunia di 2014, termasuk perangkat keras, perangkat lunak,
dan layanan internal dan eksternal. Ini adalah nomor
material, dan karena begitu sangat bertarget, pengeluaran
FinTech akan benar-benar membuat dampak.
2: ekonomi berbagi akan tertanam di setiap bagian dari
sistem keuangan
Dengan 2020, konsumen akan membutuhkan layanan
perbankan, tetapi mereka mungkin tidak berpaling ke bank
untuk mendapatkannya. Atau, setidaknya, mungkin tidak apa
yang kita anggap sebagai Bank hari ini. Yang disebut ekonomi
berbagi mungkin telah dimulai dengan mobil, taksi, dan
155 | H a l a m a n
kamar hotel, tetapi layanan keuangan akan mengikuti cukup
cepat. Dalam hal ini, ekonomi berbagi mengacu pada
kepemilikan aset terdesentralisasi dan menggunakan
teknologi informasi untuk menemukan kecocokan yang
efisien antara penyedia dan pengguna modal, daripada
secara otomatis beralih ke bank sebagai perantara
3: Blockchain akan mengguncang semuanya
Beberapa kelompok industri telah datang bersama-sama
untuk mengkomersialisasikan teknologi dan menerapkannya
pada skenario layanan keuangan riil. Kami berharap lonjakan
pendanaan dan inovasi ini terus berlanjut karena blockchain
dan FinTech bergerak dari fokus ritel yang sebagian besar
mencakup penggunaan yang lebih institusional. Dan
sementara banyak dari perusahaan ini mungkin tidak
bertahan tiga sampai lima tahun ke depan, kami percaya
penggunaan blockchain "buku besar publik" akan terus
menjadi bagian integral dari lembaga keuangan ' teknologi
dan infrastruktur operasional.
4: Digital menjadi mainstream
Dua dekade yang lalu, banyak lembaga keuangan besar
dibangun "e-bisnis" unit untuk naik gelombang kepentingan
e-commerce. Akhirnya, awal "e" pergi, dan ini menjadi
normal baru. Pengembangan Internet, dan investasi teknologi
besar, mendorong kemajuan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam efisiensi. Hari ini "digital" gelombang
memiliki penanda yang sama: tim terpisah, anggaran, dan
sumber daya untuk memajukan agenda digital. Agenda ini
meluas dari pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional
hingga data besar dan analitik. Dalam layanan keuangan,
kami telah melihat pendekatan ini diterapkan pada
156 | H a l a m a n
pembayaran, perbankan ritel, asuransi, dan manajemen
kekayaan, dan bermigrasi ke daerah kelembagaan seperti
pasar modal dan perbankan komersial.
157 | H a l a m a n
Sudah, beberapa robot dapat merasakan rincian lingkungan
mereka, mengenali objek, dan merespon informasi dan objek
dengan perilaku yang aman dan berguna. Skeptis? Anda tidak
boleh. Mobil mengemudi sendiri telah dilakukan dengan
sangat baik dalam tes dunia nyata.) Seiring waktu, mereka
akan mampu melakukan tugas tidak hanya lebih, tetapi tugas
yang lebih kompleks. Robot Layanan berada pada tahap awal
siklus pengembangan yang panjang, dan mereka masih
menghadapi beberapa rintangan teknologi besar. Dalam tiga
sampai lima tahun ke depan, kami berharap sederhana,
keuntungan evolusi. Setelah itu, meskipun, kami
mengantisipasi keuntungan yang cepat, sebagai model baru
menggabungkan platform modular yang semakin kuat dan
standar dengan kemampuan untuk belajar.
7: awan publik akan menjadi model infrastruktur yang
dominan
Sama pentingnya dengan pergeseran ke arah komputasi
berbasis cloud, itu baru saja dimulai. Saat ini, banyak lembaga
keuangan menggunakan aplikasi Software-as-a-Service (SaaS)
berbasis Cloud untuk proses bisnis yang mungkin dianggap
non-Core, seperti CRM, HR, dan akuntansi keuangan. Mereka
juga beralih ke SaaS untuk ' titik solusi ' pada pinggiran
operasi mereka, termasuk analisis keamanan dan verifikasi
KYC. Tapi sebagai Penawaran aplikasi meningkatkan dan
sebagai COOs dan CIOs merasa nyaman dengan pengaturan,
teknologi dengan cepat menjadi cara bahwa aktivitas inti
diproses. Dengan 2020, infrastruktur layanan inti di berbagai
bidang seperti pembayaran konsumen, penilaian kredit, dan
pernyataan dan tagihan untuk fungsi akun saat ini dasar
158 | H a l a m a n
manajer aset akan baik dalam perjalanan untuk menjadi
utilitas
8: Cyber-keamanan akan menjadi salah satu risiko atas
menghadapi lembaga keuangan
Eksekutif jasa keuangan sudah sangat terbiasa dengan
dampak yang dimiliki oleh ancaman cyber terhadap industri
mereka. Dalam kami 2016 survei CEO global, 69% dari
layanan keuangan ' CEO melaporkan bahwa mereka baik agak
atau sangat prihatin tentang ancaman cyber, dibandingkan
dengan 61% dari CEO di semua sektor. Sayangnya, tidak
mungkin untuk berubah menjadi lebih baik dalam beberapa
tahun mendatang, karena kekuatan berikut:
Penggunaan vendor pihak ketiga
Teknologi yang berkembang pesat, canggih, dan rumit
Pertukaran data lintas batas
Peningkatan penggunaan teknologi mobile oleh pelanggan,
termasuk pertumbuhan pesat Internet of Things
Ancaman keamanan informasi lintas batas yang tinggi
: Asia akan muncul sebagai pusat kunci inovasi berbasis
teknologi
Di seluruh dunia, kelas menengah diproyeksikan akan tumbuh
sebesar 180% antara 2010 dan 2040; Kelas menengah Asia
sudah lebih besar dari Eropa. Pada 2020, pangsa mayoritas
penduduk dianggap "kelas menengah" diperkirakan akan
bergeser dari Amerika Utara dan Eropa ke Asia-Pasifik. Dan
dalam 30 tahun ke depan, sekitar 1.800.000.000 orang akan
pindah ke kota, sebagian besar di Afrika dan Asia,
menciptakan salah satu peluang baru yang paling penting
bagi lembaga keuangan.
159 | H a l a m a n
Tren ini secara langsung terkait dengan inovasi yang didorong
oleh teknologi. Pada awalnya, seiring perkembangan
teknologi pertanian yang meningkatkan produktivitas tenaga
kerja, pekerja pedesaan mulai bermigrasi ke kota untuk
mencari peluang yang lebih baik. Pada awalnya, mereka
menemukan pekerjaan di industri intensif modal seperti
manufaktur untuk pasar lokal-dan kemudian, sebagai
teknologi mendorong peningkatan kualitas, untuk pasar
global. Sementara itu, kemajuan dalam komputasi dan
telekomunikasi memungkinkan perusahaan Barat untuk
fungsi dukungan tertentu di lepas pantai untuk tempat
seperti Filipina dan India, menciptakan pekerjaan yang relatif
baik membayar. Seiring berjalannya waktu, tren telah
menjadi memperkuat diri: lebih banyak pekerjaan di kota
telah menyebabkan infrastruktur teknologi yang lebih baik di
kota, yang telah menarik majikan yang sekarang dapat
melayani pasar global. Hasilnya: urbanisasi yang lebih banyak,
dan pertumbuhan kelas menengah di pasar negara
berkembang.
10: regulator akan beralih ke teknologi, juga
Penggunaan teknologi dan implikasinya tidak terbatas pada
lembaga keuangan. Regulator dengan cepat mengadopsi
berbagai pengumpulan data dan alat analisis juga. Mereka
mencoba untuk mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan
lembaga individu dan aktivitas sistemik secara keseluruhan.
Mereka juga berharap untuk memonitor industri lebih efektif
dan untuk memprediksi potensi masalah daripada mengatur
setelah fakta. Contoh ini termasuk prosedur pengawasan dan
permintaan data yang terkait dengan ' tes stres ', ulasan
kualitas aset, dan persyaratan pelaporan yang disempurnakan
160 | H a l a m a n
yang keluar dari Washington, London, dan Basel.
Menggunakan alat analisis canggih pada volume data yang
besar, regulator dapat membandingkan skenario dan
mengatasi potensi masalah sebelum mereka menjadi masalah
pasar berskala penuh
161 | H a l a m a n
tetap. Incumbents membawa beban besar biaya operasi TI,
berasal dari lapisan atas lapisan sistem dan kode. Mereka
telah melarangkan berbagai perbaikan regulasi satu kali,
pencegahan penipuan, dan upaya keamanan Cyber juga.
Basis biaya yang senantiasa menyebar menyisakan anggaran
yang tersedia untuk investasi modal ke dalam teknologi baru,
mengendarai lingkaran setan dengan biaya operasi yang
meningkat. Hal ini sangat kontras dengan yang akan menjadi
pengganggu, yang biasanya memiliki biaya operasi jauh lebih
rendah, hanya membeli apa yang mereka butuhkan ketika
mereka membutuhkannya.
Itu tidak harus seperti itu. Bahkan, dari pengalaman kami
bekerja dengan berbagai klien di perbankan dan pasar modal,
asuransi, dan manajemen aset, kami pikir banyak lembaga
keuangan menghabiskan hingga dua kali lebih banyak karena
mereka perlu di TI.
3. membangun kemampuan teknologi untuk mendapatkan
lebih cerdas tentang kebutuhan pelanggan Anda
Kecerdasan pelanggan — dan kemampuan untuk bertindak
secara real-time pada kecerdasan tersebut — adalah salah
satu tren utama yang memengaruhi industri jasa keuangan,
dan ini akan mendorong pendapatan dan profitabilitas secara
lebih langsung di masa mendatang. Seperti ini terjadi, banyak
atribut yang mendorong merek hari ini, dari desain untuk
pengiriman, bisa menjadi kurang penting. Dengan 2020, kami
berharap bahwa ' baru normal ' model operasi akan
pelanggan-dan konteks-cantered. Artinya, perusahaan akan
mengubah cara mereka berinteraksi dengan pelanggan
mereka berdasarkan konteks pertukaran. Mereka akan
162 | H a l a m a n
menawarkan pengalaman omnichannel mulus, melalui
keseimbangan cerdas manusia dan mesin
4. Siapkan arsitektur Anda untuk terhubung ke apa pun, di
mana saja
Berikut adalah beberapa titik akhir yang perlu hidup
berdampingan dan bekerja sama:
Database perusahaan, gudang data, aplikasi, dan sistem
Legacy
Layanan Cloud
Koneksi Business-to-Business (B2B), menghubungkan ke
sistem yang sebanding pada mitra dan pemasok
Koneksi Business-to-Consumer (B2C), menautkan ke aplikasi,
wearables, dan perangkat seluler pada tingkat pengguna
individu
Membawa-koneksi perangkat Anda sendiri (BYOD),
menggunakan strategi mobilitas perusahaan untuk ditautkan
ke karyawan dan kontraktor
Sumber ' data besar ' pihak ketiga
Sensor IoT
Sistem yang beragam, dan mereka semakin kompleks oleh
minggu. Sekarang, lembaga keuangan akan perlu lapisan pada
pandangan yang lebih canggih manajemen identitas federasi,
karena perusahaan akan berurusan dengan kelas baru
pengguna. Arsitektur sistem dapat menjadi kunci untuk
menyeimbangkan kontrol dan aksesibilitas. Artinya, cara
Anda merakit blok bangunan teknis dapat melindungi
lembaga Anda terhadap ancaman cyber tanpa menambahkan
hambatan tak perlu untuk mencegah interaksi.
5. Anda tidak dapat membayar perhatian yang cukup untuk
keamanan Cyber-
163 | H a l a m a n
Lembaga keuangan telah menangani keamanan informasi dan
risiko teknologi selama beberapa dekade. Tetapi semakin
banyak "peristiwa" CyberSecurity dalam beberapa tahun
terakhir telah menunjukkan bahwa pendekatan tradisional
tidak lagi cukup baik. Bahkan, dalam PwC global negara
informasi keamanan Survey 2016, kami menemukan bahwa
ada 38% lebih insiden keamanan terdeteksi di 2015 dari
tahun sebelumnya. Banyak lembaga keuangan masih
bergantung pada model keamanan informasi yang sama
bahwa mereka telah digunakan selama bertahun-tahun: satu
yang kontrol-dan kepatuhan berbasis, perimeter berorientasi,
dan bertujuan untuk mengamankan data dan kantor
belakang. Tapi risiko keamanan informasi telah berevolusi
secara dramatis selama beberapa dekade terakhir, dan
pendekatan yang digunakan lembaga keuangan untuk
mengelola mereka tidak terus kecepatan.
6. Pastikan Anda memiliki akses ke bakat yang diperlukan dan
keterampilan untuk mengeksekusi dan menang
Sebagai lembaga keuangan melihat ke masa depan, salah
satu rintangan terbesar tidak akan ada sama sekali
hubungannya dengan teknologi. Selama bertahun-tahun,
lembaga keuangan tradisional telah merancang persembahan
mereka dari dalam ke luar: "ini adalah apa yang akan kami
tawarkan," daripada "apa yang pelanggan kami inginkan?"
Tapi model ini tidak lagi bekerja. Dan keterampilan dan minat
anggota tim TI saat ini dan bakat pihak ketiga mungkin tidak
sampai dengan tantangan lingkungan teknis masa depan, di
mana bermitra dengan pelanggan akan sangat penting
164 | H a l a m a n
How Financial
Services Firms Can
Improve
Cybersecurity
Bagaimana perusahaan jasa keuangan dapat meningkatkan
CyberSecurity
Sayangnya, ini masuk akal. Industri ini memiliki data dan aset
bernilai tinggi yang menarik bagi penyerang untuk alasan yang jelas,
dan berbagai sistem keuangan yang beragam — yang memproses
jutaan transaksi — membuat mereka sangat rentan terhadap
serangan. Ancaman ini membawa risiko tidak hanya dari
pelanggaran data, tetapi juga risiko hukum seperti denda regulasi
litigasi dan curam. Kecenderungan yang paling berpotensi untuk
risiko hukum, menurut sebuah survei Forbes, termasuk berurusan
dengan data (69 persen), CyberSecurity (47 persen), perubahan
lingkungan peraturan (46 persen), perlindungan penipuan (39
persen) dan digital transformasi (39 persen).
165 | H a l a m a n
Lembaga keuangan hadapi berbagai tantangan keamanan
(FinancialInstitutions Face a Range of Security
Challenges)
Lembaga keuangan menghadapi berbagai macam ancaman, termasuk
serangan phishing, serangan penolakan Layanan terdistribusi,
ancaman Insider, dan serangan berbasis browser. Tapi mungkin
sama pentingnya adalah tantangan kelembagaan, seperti anggaran
terbatas dan kurangnya buy-in dari kepemimpinan. Majalah
keamanan mencatat bahwa Keamanan Cyber sering mengambil kursi
belakang untuk faktor-faktor seperti kepuasan pelanggan dan
kepatuhan peraturan dalam pikiran para eksekutif, terutama pada
lembaga yang lebih kecil.
166 | H a l a m a n
Partial: pada organisasi ini, praktik manajemen risiko keamanan
Cyber tidak diformalisasikan, dan risiko dikelola secara ad hoc (dan
terkadang reaktif).
167 | H a l a m a n
dan juga harus memastikan bahwa kepemimpinan mengakui
pentingnya CyberSecurity untuk bisnis. Ini juga akan membantu
organisasi mengolah apa tiga karakteristik "adaptif" perusahaan:
kepemimpinan dan Dewan keterlibatan, pengakuan tentang
pentingnya CyberSecurity di luar TI, dan keselarasan dari strategi
CyberSecurity dengan strategi bisnis.
Fintech Trends to
Dominate in 2020
Laju perubahan bidang perbankan dan layanan keuangan (FS) tidak
pernah lebih cepat, dan fintech berada di pusat Reinvention ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan munculnya
modifikasi baru produk dan layanan fintech yang secara eksklusif
dikembangkan untuk fungsi tertentu dalam ekosistem keuangan,
seperti InsurTech, Robo-Advising, dan RegTech untuk beberapa
nama. Ini tidak lagi tampaknya pertanyaan jika inovasi fintech akan
168 | H a l a m a n
mengubah FS, tapi yang startups dan perusahaan akan memberikan
tembakan terbaik mereka dan mengambil memimpin.
169 | H a l a m a n
rekening terlalu mahal (26 persen). Biaya adalah penghalang utama
untuk Brasil, Peru, dan Kolombia-lebih dari 60 persen. Kertas lain
mencatat bahwa hanya dua persen dari populasi di India memiliki
setidaknya beberapa jenis asuransi, dan di situlah fintech
mendapatkan timbal.
Kuartal kedua dan ketiga dari 2019 berubah menjadi titik tip dan
salah satu tren terbesar dalam fintech. India mengamati 23
kesepakatan untuk perusahaan keuangan dan insurtech yang
didukung oleh usaha, sementara Cina mencapai $375.000.000 dalam
pendanaan. Amerika Latin telah berubah menjadi salah satu yang
paling cepat daerah untuk pendanaan fintech dengan $400.000.000
putaran NuBank, sebuah Brasil berbasis Digital-satunya bank. Jadi,
daripada memasuki pasar yang dihangatkan, Startups mengambil
tantangan, menemukan niche mereka, dan memenangkan dukungan
keuangan dari investor.
170 | H a l a m a n
Memasuki pasar baru atau meluncurkan produk baru selalu berisiko
untuk bisnis apapun, jadi mulai dari yang kecil. Startups Keuangan
harus mencari cara inovatif untuk berinteraksi dengan lokasi baru
dan calon pelanggan, memanfaatkan tantangan dan peluang industri
fintech. Membantu pengelolaan dana dan keuangan mereka dengan
lebih baik dan membiayai tujuannya akan menghasilkan hasil yang
nyata dalam bentuk loyalitas klien dan meningkatkan profit.
171 | H a l a m a n
berkembang, dan akan ada lebih dari 2.600.000.000 biometrik
pengguna di pasar pembayaran dengan 2023.
172 | H a l a m a n
Meskipun masalah keamanan fintech yang sekitar 71 persen dari
pengadopsi miliki, mereka masih memberikan preferensi terhadap
produk keuangan digital. Akibatnya, fakta ini menempatkan tanggung
jawab tambahan pada perusahaan fintech dan Departemen teknologi
mereka.
173 | H a l a m a n
#4 Bank khusus digital Digital-only banks
Saat ini, mengunjungi cabang Bank berubah menjadi gema samar
dari masa lalu, dan aplikasi mobile dapat dengan mudah disebut
masa depan fintech dan perbankan. CACI menyatakan bahwa
popularitas solusi digital akan terus pertumbuhannya, dan proporsi
pengguna online akan mencapai 71 persen oleh 2024.
174 | H a l a m a n
Data besar mencakup semua informasi terstruktur dan tidak
terstruktur yang kemudian diproses dengan teknik analisis tertentu
dan algoritma. Ini adalah salah satu alat yang paling efektif yang
digunakan fintech untuk mengakali mapan dan mengganggu industri.
Jika berbicara tentang cara yang tepat bagaimana data besar
membantu fintech, maka mereka adalah:
175 | H a l a m a n
mempertahankan ROI dari proyek investasi dan data.
Mengembangkan ilmuwan data Anda sendiri atau bermitra dengan
mitra teknologi yang handal adalah cara yang efisien untuk
mengurangi kekurangan bakat sejak IBM menyatakan bahwa dengan
2020, jumlah bukaan untuk data bakat akan melebihi 2.700.000 di
Amerika Serikat saja.
Tren fintech yang baru muncul ini sudah mengubah pembayaran dan
pemukiman, sebagai platform pertukaran mata uang asing peer-to-
peer mulai mencuri adegan dari sistem pembayaran antar bank yang
sudah lama terbentuk. Selain itu, teknologi keuangan desentralisasi
cenderung mempengaruhi pasar modal, pembiayaan perdagangan,
dan pinjaman, didorong oleh kebutuhan untuk mempercepat layanan,
biaya yang lebih rendah, dan menghilangkan teknologi warisan Bank.
176 | H a l a m a n
adopsi. Perusahaan terus berusaha untuk menurunkan biaya,
meningkatkan kecepatan, dan menjamin transparansi operasi
keuangan yang lebih baik, sambil memastikan aksesibilitas layanan
untuk semua kelompok sosial. Masih banyak lagi aplikasi yang
mungkin dari teknologi desentralisasi, yang menjadikannya salah
satu tren masa depan fintech utama yang pasti akan membayangkan
kembali perbankan digital di masa depan.
#7 blockchain Fintech
fintech dan cryptocurrency
177 | H a l a m a n
Apa artinya bagi bisnis Anda?
178 | H a l a m a n
Memberikan akses yang lebih fleksibel kepada masyarakat dan
memberikan kontribusi bagi pemberi kerja keamanan finansial
mereka juga meningkatkan peluang untuk mempertahankan talenta
yang berharga. Perusahaan pengembangan aplikasi fintech mencoba
membawa lebih banyak kekuatan ke tangan karyawan,
menyelamatkan mereka dari waktu berbatu secara finansial. Tetapi
yang lebih penting, lebih majikan memilih untuk jenis layanan ini,
jadi bersiaplah untuk melihat lebih banyak inovasi pembayaran
dalam beberapa tahun ke depan.
179 | H a l a m a n
diterapkan, dan pendekatan ' satu-ukuran-cocok-semua ' tidak
bekerja di sini, perusahaan konsultan fintech dengan keahlian AI
akan segera memenuhi pasar yang siap.
180 | H a l a m a n
Apa artinya bagi bisnis Anda?
181 | H a l a m a n
membangun, menguji, dan memberikan produk dan layanan baru
dengan lebih cepat dan lebih aman.
Kesimpulan
182 | H a l a m a n
bisnis mereka untuk mengantisipasi keinginan pelanggan yang paham
teknologi. Teknik dan pendekatan tertentu seperti DeFi atau
cryptocurrency bisa menjadi game-changer yang nyata dan
sepenuhnya membayangkan bagaimana kita melakukan bisnis atau
berinteraksi dengan pelanggan. Namun, seringkali, bahkan inovasi
yang lebih kecil seperti pengembangan aplikasi seluler fintech atau
desain ulang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda dan
menarik pelanggan baru.
Evolusi teknologi keuangan pada dua dekade yang lalu dimulai dari
perbankan namun sekarang terjadi inovasi teknologi dari sisi
pengguna sehingga menjamurnya teknologi keuangan (FinTech)
seperti terlihat padagambar dibawah ini :
183 | H a l a m a n
Posisi FinTech ( Financial Technology )
Technology )
Pemain dalam FinTech
Posisi
transaksi FinTech
184 | H a l a m a n
Keberadaan FinTech dalam sistem keuangan formal pada awalnya
mereplikasi model bisnis keuangan formal khususnya perbankan
namun dengan daya inovasi dan kemampuannya dalam menjangkau
kebutuhan finansial yang belum terjangkau oleh industri keuangan
khususnya industri perbankan, telah menimbulkan pertanyaan apakah
keberadaan FinTech akan menggantikan atau mendukung lembaga
keuangan yang formal. Berikut ini adalah jasa jasa lembaga keuangan
formal dimana terlihat sudah mulai Research Equity Finance
dimasuki oleh FinTech.
Peran
Lembaga Keuangan formal yang dimasuki FinTech
185 | H a l a m a n
Kelebihan FinTech diatas menyebabkan adanya peluang
berkembangnya?FinTech karena murah, cepat, dimanapun, kapanpun
dan melalui bentuk apapun.
Daftar pustaka
186 | H a l a m a n
Bernardo Nicoletti, The Future of Fintech, Integrating Finance
and Technology in Financial Services, 1st Edition. Palgrave
Macmillan, Italy,2017.
187 | H a l a m a n
Bambang Eko Turisno, ‘Perlindungan Konsumen dalam Iklan Obat’
(2012) 41 Jurnal Masalah-Masalah Hukum 20, 28.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum (PT Citra Aditya Bakti 2006) 20.
188 | H a l a m a n
189 | H a l a m a n