Anda di halaman 1dari 195

LAPORAN

PEREKONOMIAN
INDONESIA

2020

Sinergi digambarkan melalui


jentera yang berputar sebagai
penopang berbagai aktivitas
ekonomi masyarakat di era
kenormalan baru. Garis-garis
vector yang saling terhubung
merupakan simbol inovasi ekonomi
dan keuangan digital yang akan
menjadi urat nadi perekonomian
ke depan. Jalinan garis berwarna
emas yang bergelombang
mencerminkan optimisme yang
kuat akan keberlanjutan proses
pemulihan ekonomi nasional yang
lebih baik.
LAPORAN
PEREKONOMIAN
INDONESIA
2020

ISSN 0522-2572
Laporan Perekonomian Indonesia ini disusun sebagai pemenuhan kewajiban
akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia yang diatur dalam pasal 58
Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang No.6 tahun 2009.
VISI
Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata
terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara
emerging markets untuk Indonesia maju.

MISI
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas
kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia;
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas
kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan
kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui
penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi
dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain;
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan
Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural
Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk
memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung
pembiayaan ekonomi nasional;
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat
nasional hingga di tingkat daerah;
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan
dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya
manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran
internasional yang proaktif.

NILAI-NILAI STRATEGIS
Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas
(trust and integrity); (ii) profesionalisme (professionalism); (iii)
keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum
(public interest); dan (v) koordinasi dan kerja sama tim (coordination
and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).
DAFTAR
Daftar Isi vi Dewan Gubernur Bank Indonesia xii
Daftar Grafik ix Prakata xvi

ISI
Daftar Tabel xi Tinjauan Umum xviii
Daftar Gambar xii

BAB I KRISIS KEMANUSIAAN


COVID-19 DAN IMPLIKASINYA
PADA TATANAN
2
PEREKONOMIAN GLOBAL
1.1. Covid-19 Memicu Krisis Kesehatan 7
dan Kemanusiaan yang Luar Biasa

1.2. Kebijakan Extraordinary Ditempuh 10


untuk Mengatasi Dampak Covid-19

1.3. Kuatnya Covid-19 Menekan 15


Perekonomian Global

1.4. Covid-19 Menguak Tiga Pelajaran 20


Penting di Ekonomi Global

22
BAB II KINERJA PEREKONOMIAN DAN
SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL
DI PERIODE COVID-19
2.1. Covid-19 Meluas, 26
Penanganan Kesehatan Ditempuh

2.2. Sinergi Kebijakan untuk Pemulihan 28


Ekonomi Nasional Diperkuat

2.3. Tekanan Kuat Covid-19 Menurunkan 34


Perekonomian Semester I 2020

2.4. Respons Kebijakan Mendorong 39


Pemulihan Semester II 2020

vi Daftar Isi — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


BAB III STIMULUS KEBIJAKAN
BANK INDONESIA 48
UNTUK PEMULIHAN
3.1. Kebijakan Moneter Diperlonggar 52

3.2. Kebijakan Makroprudensial 55


Akomodatif Dilanjutkan

3.3. Peran Bank Indonesia 57


Mendukung Pemulihan Ekonomi
dan Stabilitas Sistem Keuangan
Diperkuat

3.4. Digitalisasi Sistem Pembayaran 60


Dipercepat

3.5. Kebijakan Pendukung Bank 63


Indonesia Dipertajam

BAB IV OPTIMISME PEMULIHAN


EKONOMI 68
4.1. Perekonomian Global Pulih Pada 72
2021

4.2. Perekonomian Domestik Membaik 74


Pada 2021

4.3. Bank Indonesia Terus Mendukung 83


Pemulihan Ekonomi

4.4. Ekonomi Indonesia Menguat 86


dalam Jangka Menengah

4.5. Kebijakan Struktural Kunci Prospek 89


Jangka Menengah

Daftar Isi — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 vii


BAB V AKSELERASI
PENDALAMAN PASAR 94
KEUANGAN

5.1. BPPU 2025 Menjawab 98


Tantangan Industri 4.0 dan
Ekonomi Digital

5.2. Digitalisasi untuk Penguatan 101


Infrastruktur Pasar Keuangan

5.3. Pengembangan Pasar Uang 104


dan Valas untuk Memperkuat
Efektivitas Transmisi
Kebijakan

5.4. Transformasi Pasar 106


Uang untuk Pembiayaan
Pembangunan dan
Pengelolaan Risiko

BAB VI TRANSFORMASI UMKM


UNTUK PERTUMBUHAN 108
EKONOMI YANG INKLUSIF

6.1. UMKM Kunci Mendorong 112


Pertumbuhan Ekonomi

6.2. Ekosistem UMKM Diperkuat 114

6.3. Digitalisasi Mengakselerasi 119


Pengembangan UMKM

6.4. Sinergi Mendorong Transformasi 124


UMKM Diperkuat

viii Daftar Isi — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


DAFTAR GRAFIK
1. KRISIS KEMANUSIAAN COVID-19 Grafik 1.21 Inflasi Dunia 19
DAN IMPLIKASINYA PADA TATANAN Grafik 1.22 Peran Dolar AS dalam Pasar 20
Keuangan Global
PEREKONOMIAN GLOBAL
Grafik 1.23 Utang Nonbank dalam Valuta 21
Grafik 1.1 Tingkat Fatalitas Covid-19 8 Asing
Grafik 1.2 Kasus Gelombang Kedua 8
Covid-19
Grafik 1.3 Respons Masyarakat terhadap 9 2. KINERJA PEREKONOMIAN DAN
Vaksinasi
SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL DI
Grafik 1.4 Pembatasan Mobilitas 10
PERIODE COVID-19
Negara Maju
Grafik 1.5 Pembatasan Mobilitas Negara 11 Grafik 2.1 Kasus Covid-19 di Indonesia 26
Berkembang
Grafik 1.6 Penjualan Ritel, Produksi 11 Grafik 2.2 Mobilitas Masyarakat 27
Industri, PMI Manufacturing Indonesia
(April 2020 vs Desember 2020)
Grafik 2.3 Nilai Tukar Rupiah vs Beberapa 36
Grafik 1.7 Kenaikan Defisit Fiskal di 12
Negara
Negara Maju dan Berkembang
Grafik 1.8 Quantitative Easing Negara 12 Grafik 2.4 Volatilitas Nilai Tukar Rupiah 36
Maju Harian dan Bulanan
Grafik 1.9 Penurunan Suku Bunga di 12 Grafik 2.5 Neraca Pembayaran Indonesia 41
Negara Maju dan Berkembang 2020
Grafik 1.10 Quantitative Easing Negara 13 Grafik 2.6 Transaksi Berjalan 2020 41
Berkembang
Grafik 1.11 Stringency Index, Google 15 Grafik 2.7 Aliran Investasi Asing ke SBN 42
Mobility dan Effective Tahun 2020
Lockdown Index Dunia
Grafik 2.8 Perubahan Nilai Tukar 42
Grafik 1.12 Indikator Risiko Negara 15
Indonesia vs Peers
Berkembang
Grafik 1.13 Aliran Modal Dunia 16 Grafik 2.9 Volatilitas Nilai Tukar 42
Indonesia vs Peers
Grafik 1.14 Pertumbuhan Ekonomi di 16
Negara Maju dan Berkembang Grafik 2.10 Permintaan dan Penawaran 43
Grafik 1.15 Volume Perdagangan Dunia dan 16 Valas
IHKEI
Grafik 2.11 Inflasi IHK 43
Grafik 1.16 Harga Minyak Dunia 17
Grafik 1.17 PMI Manufaktur 17 Grafik 2.12 Inflasi IHK di Berbagai Wilayah 43
Grafik 1.18 PMI Jasa 17
Grafik 2.13 Suku Bunga Perbankan 44
Grafik 1.19 Ketidakpastian Pasar Keuangan 19
Global
Grafik 2.14 Perkembangan NPL 45
Grafik 1.20 Nilai Tukar Dolar AS terhadap 19
Mata Uang Grafik 2.15 Perkembangan Rasio CAR dan 45
AL/DPK Bank

Daftar Grafik — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 ix


Grafik 2.16 Perkembangan Kredit dan DPK 45 Grafik 4.4 Perkembangan PMI Negara 77
Maju dan Negara
Grafik 2.17 Indeks Lending Standard 46 Berkembang
Grafik 4.5 Anggaran Infrastruktur 78
Grafik 2.18 Pertumbuhan Faktor M2 46 Pemerintah
Grafik 4.6 Target Penyelesaian PSN 2020- 78
Grafik 2.19 Pertumbuhan Komponen M2 46 2025

Grafik 2.20 Pertumbuhan Nilai Transaksi 47


ATM/D, KK dan UE 5. AKSELERASI PENDALAMAN PASAR
KEUANGAN
Grafik 2.21 Perkembangan QRIS 47
Grafik 5.1 Rata-rata Harian Transaksi 98
Valas

3. STIMULUS KEBIJAKAN BANK Grafik 5.2 Komposisi Derivatif Terhadap 98


INDONESIA UNTUK PEMULIHAN Total Transaksi

Grafik 3.1 Parameter Disinsentif RIM 55


6. TRANSFORMASI UMKM UNTUK
Grafik 3.2 Rerata Uang Muka LTV/FTV 56
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG
Properti dan Kendaraan
Bermotor Ramah Lingkungan INKLUSIF

Grafik 6.1 Pertumbuhan PDB UMKM 112


4. OPTIMISME PEMULIHAN EKONOMI Grafik 6.2 Perkembangan Produktivitas 112
Tenaga Kerja UMKM
Grafik 4.1 Kebijakan Fiskal Ekspansif di 73 Dibandingkan dengan Usaha
Berbagai Negara Besar
Grafik 4.2 Proyeksi Suku Bunga Acuan 73 Grafik 6.3 Pangsa Nilai Ekspor UMKM 120
2021 terhadap Ekspor Nasional
Grafik 4.3 Pertumbuhan Volume 76
Perdangan Dunia dan Harga
Komoditas Global

x Daftar Grafik — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


DAFTAR TABEL
1. KRISIS KEMANUSIAAN COVID-19 4. OPTIMISME PEMULIHAN EKONOMI
DAN IMPLIKASINYA PADA TATANAN
PEREKONOMIAN GLOBAL
Tabel 4.1 Ekonomi Global: 72
Pertumbuhan, Volume
Tabel 1.1 Jumlah Kasus Positif Covid-19 di 7
Perdagangan,
Berbagai Negara
Harga Komoditas
Tabel 1.2 Potensi Ketersediaan Berbagai 9
Jenis Vaksin Tabel 4.2 Postur APBN 2021 77

Tabel 1.3 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 18


Global Tabel 4.3 Proyeksi Pertumbuhan PDB 78
Sisi pengeluaran
Tabel 4.4 Proyeksi Pertumbuhan PDB 80
2. KINERJA PEREKONOMIAN DAN Sisi Sektoral
SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL DI
PERIODE COVID-19

Tabel 2.1 Perubahan Postur dan 30


Realisasi APBN 2020
Tabel 2.2 Rencana Kebutuhan Vaksin 31
Tabel 2.3 PDB Sisi Pengeluaran 39

Daftar Tabel — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xi


DAFTAR GAMBAR
2. KINERJA PEREKONOMIAN DAN SINERGI Gambar 4.5 Arah Bauran Kebijakan Bank 83
Indonesia Tahun 2021
KEBIJAKAN NASIONAL DI PERIODE
COVID-19 Gambar 4.6 Kebijakan Struktural dalam 89
Mencapai Indonesia Maju
Gambar 2.1 Penyebaran Pandemi Covid-19 27
di Berbagai Wilayah Indonesia 5. AKSELERASI PENDALAMAN PASAR
Gambar 2.2 Rincian Program Pemulihan 30 KEUANGAN
Ekonomi Nasional (PEN)
Gambar 2.3 Realisasi PEN Dibandingkan 31
Gambar 5.1 Kerangka Strategis 97
Target
Pengembangan Pasar Uang
Gambar 2.4 Kebutuhan Tambahan 32
Pembiayaan Untuk Gambar 5.2 Interlink Inisiatif BPPU 2025 97
Penanganan Covid-19 dan PEN
Gambar 5.3 Tiga Inisiatif Utama BPPU 2025 100
Gambar 2.5 Pertumbuhan Ekonomi 40
Berbagai Wilayah Indonesia
Gambar 5.4 Pengembangan Infrastruktur 101
Pasar Keuangan Secara End-to-
End
3. STIMULUS KEBIJAKAN BANK INDONESIA
UNTUK PEMULIHAN EKONOMI Gambar 5.5 ETP Multimatching System 102

Gambar 5.6 Peta Jalan Pengembangan 102


Gambar 3.1 Kerangka Bauran Kebijakan 51
Infrastruktur Pasar Uang
Gambar 3.2 Prinsip Pembelian SBN 57
Berjangka Panjang oleh Bank
Indonesia di Pasar Perdana
6. TRANSFORMASI UMKM UNTUK
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG
4. OPTIMISME PEMULIHAN EKONOMI INKLUSIF

Gambar 4.1 Pemetaan Sektor Prioritas: 75 Gambar 6.1 Strategi Nasional 115
Produktif dan Aman Pengembangan UMKM

Gambar 4.2 Mendorong Kredit: Matching 76 Gambar 6.2 Model Generik Korporatisasi 116
Permintaan-Penawaran UMKM
Gambar 4.3 Stimulus Pemerintah 2021 77
Gambar 6.3 Peta Jalan Pengembangan 117
Gambar 4.4 Rencana Pembangunan 78 UMKM Bank Indonesia
Infrastruktur Konektivitas dan
Pelayanan Dasar Gambar 6.4 Tingkat Digitalisasi Indonesia 120
(ICT Development Index-IDI)

xii Daftar Gambar — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


DEWAN GUBERNUR

PERRY WARJIYO
GUBERNUR BANK INDONESIA

xiv DEWAN GUBERNUR — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


DESTRY DAMAYANTI SUGENG ROSMAYA HADI
DEPUTI GUBERNUR SENIOR DEPUTI GUBERNUR DEPUTI GUBERNUR

DODY BUDI DONI PRIMANTO


WALUYO JOEWONO
DEPUTI GUBERNUR DEPUTI GUBERNUR

DEWAN GUBERNUR — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xv


ERWIN RIJANTO
DEPUTI GUBERNUR
MENJABAT SAMPAI DENGAN 16 JUNI 2020

xvi DEWAN GUBERNUR — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


PRAKATA

"Sinergi kebijakan
antarotoritas yang
erat menjadi kunci atas
terjaganya stabilitas
makroekonomi dan sistem
keuangan, dan kemudian
PERRY WARJIYO mendorong perbaikan
GUBERNUR BANK INDONESIA
ekonomi nasional”

A Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke


hadirat Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, atas
rahmat-Nya Bank Indonesia memublikasikan dua
juga sempat memicu kepanikan dan ketidakpastian
pasar keuangan global sehingga meningkatkan
kerentanan eksternal negara berkembang, termasuk
laporan akuntabilitas sekaligus, yaitu Laporan Indonesia. Kompleksitas masalah yang ditimbulkan
Perekonomian Indonesia (LPI) 2020 dan Laporan oleh pandemi Covid-19 tersebut memerlukan respons
Tahunan Bank Indonesia (LTBI) 2020. Tahun ini, kebijakan yang segera dan luar biasa, baik dari sisi
kami memulai tradisi baru, yang diawali Pertemuan kesehatan maupun ekonomi dan keuangan. Sinergi
Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada 3 Desember kebijakan antarotoritas menjadi sangat penting
2020 dan dilanjutkan dengan publikasi kedua laporan untuk menyelaraskan berbagai langkah-langkah yang
tersebut yang lebih awal yaitu pada bulan Januari. ditempuh guna menghindari krisis dan sekaligus
Publikasi kedua laporan tersebut sekaligus sebagai berupaya mendorong pemulihan ekonomi.
perwujudan dari komitmen kami yang tinggi untuk
Alhamdulillah, setelah sepuluh bulan berjuang
memperkuat akuntabilitas dan transparansi Bank
melawan Covid-19, perekonomian nasional
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU Bank
menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Sinergi
Indonesia.
kebijakan antarotoritas yang erat menjadi kunci
Perekonomian 2020 menghadapi krisis luar atas terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem
biasa (extraordinary) yang belum pernah dialami keuangan, dan kemudian mendorong perbaikan
sebelumnya. Krisis kali ini bersumber dari pandemi ekonomi nasional yang mulai nampak pada semester
Covid-19 di Tiongkok yang menyebar dengan cepat ke II 2020. Sinergi kebijakan didukung oleh landasan
seluruh dunia dan kemudian menimbulkan masalah hukum yang kuat, yakni UU No. 2 Tahun 2020,
kesehatan dan kemanusiaan yang besar. Pandemi sehingga Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Covid-19 dan langkah-langkah kebijakan untuk Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan
mengatasi kecepatan penyebarannya telah membatasi (LPS) dapat segera mengambil langkah kebijakan luar
mobilitas masyarakat dan menyebabkan gelombang biasa yang diperlukan. Pemerintah diberikan mandat
resesi ekonomi di banyak negara. Bahkan, pandemi ini untuk melampaui batasan defisit fiskal 3% dari PDB

xviii Prakata — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


sehingga dapat melakukan kebijakan fiskal ekspansif Upaya memperkuat stabilitas dan mendukung
yang sangat diperlukan untuk biaya penanganan pemulihan ekonomi nasional tersebut juga didukung
kesehatan, perlindungan sosial masyarakat, dan oleh percepatan reformasi pasar uang melalui
pemberian stimulus untuk pemulihan ekonomi Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025,
nasional. Bank Indonesia dimungkinkan membeli pengembangan ekonomi keuangan syariah dan UMKM
Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar perdana sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi, serta
sehingga memperkuat koordinasi antara kebijakan penguatan kebijakan internasional.
fiskal dan moneter melalui mekanisme pendanaan
dan berbagi beban (burden sharing) untuk pembiayaan Ke depan, Bank Indonesia meyakini proses pemulihan
APBN 2020. Sementara itu, OJK memberikan relaksasi ekonomi Indonesia yang tengah berlangsung
bagi perbankan dalam restrukturisasi kredit berupa akan makin menguat. Pertumbuhan ekonomi akan
penundaan angsuran pokok dan bunga sehingga tidak lebih tinggi pada tahun 2021 dengan stabilitas
berdampak negatif pada kenaikan kredit bermasalah makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
dan penurunan permodalan. Demikian juga LPS Hal ini sejalan dengan kemajuan penanganan
memastikan terjaminnya simpanan masyarakat pandemi Covid-19, termasuk penggunaan vaksin,
pada perbankan sehingga mendukung terjaganya pemulihan ekonomi global, stimulus kebijakan fiskal
stabilitas sistem keuangan. Koordinasi kebijakan dan moneter, serta berbagai upaya penajaman
secara nasional diperkuat baik untuk menjaga strategi kebijakan. Penguatan sinergi kebijakan terus
stabilitas sistem keuangan dalam Komite Stabilitas ditempuh untuk membangun optimisme pemulihan
Sistem Keuangan (KSSK), maupun untuk memastikan ekonomi yang lebih baik lagi. Dalam konteks ini,
efektivitas bauran kebijakan pemulihan ekonomi kami memandang bahwa vaksinasi dan disiplin
nasional bersama Kementerian/Lembaga terkait dan penerapan protokol Covid-19 merupakan prasyarat
pelaku usaha. bagi proses pemulihan ekonomi nasional. Prospek
pemulihan ekonomi domestik juga didukung oleh
Bank Indonesia berkomitmen kuat dan mendukung lima kebijakan, yakni (i) pembukaan sektor-sektor
penuh penguatan sinergi kebijakan ekonomi nasional produktif dan aman secara nasional maupun di
dengan Pemerintah dan KSSK dalam mengatasi masing-masing daerah; (ii) percepatan realisasi
dampak pandemi Covid-19. Seluruh instrumen stimulus fiskal; (iii) peningkatan kredit perbankan dari
kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk menjaga sisi permintaan dan penawaran; (iv) keberlanjutan
stabilitas dan sebagai upaya bersama untuk stimulus moneter dan makroprudensial; serta (v)
mendorong pemulihan ekonomi nasional. Intervensi percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan,
valuta asing dalam jumlah besar ditempuh Bank khususnya terkait pengembangan UMKM. Di jangka
Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah menengah, kami memprakirakan prospek pemulihan
dari dampak kepanikan pasar keuangan global ekonomi Indonesia akan meningkat dan kembali ke
pada awal pandemi Covid-19, sehingga Indonesia lintasan menuju Indonesia Maju. Prospek tersebut
terhindar dari kemungkinan krisis moneter dan ditopang oleh percepatan transformasi ekonomi
ekonomi. Bank Indonesia juga menempuh bauran melalui serangkaian kebijakan reformasi struktural,
kebijakan akomodatif sebagai bagian dari sinergi termasuk implementasi UU Cipta Kerja, pembangunan
pemulihan ekonomi nasional. Stimulus moneter infrastruktur, serta digitalisasi ekonomi dan keuangan.
yang besar dilakukan melalui penurunan suku bunga
dan pelonggaran likuiditas (Quantitative Easing). Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2020
Suku bunga acuan BI7DRR diturunkan sebanyak 125 yang mengangkat tema “Bersinergi Membangun
bps menjadi 3,75%, terendah sepanjang sejarah, Optimisme Pemulihan Ekonomi” ini menjelaskan
sementara injeksi likuiditas dalam jumlah besar secara rinci berbagai gambaran ekonomi dan
mencapai Rp726,57 triliun atau 4,7% dari PDB, kebijakan yang ditempuh tersebut. Tahun ini,
terbesar di antara Emerging Markets. Kebijakan kami memulai tradisi baru dalam memperkuat
makroprudensial juga dilonggarkan untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia
terjaganya stabilitas sistem keuangan dan mendorong sebagaimana diamanatkan dalam UU Bank
penyaluran kredit serta pembiayaan dari perbankan. Indonesia melalui tiga penyempurnaan pada
Digitalisasi sistem pembayaran dipercepat melalui publikasi laporan tahunan Bank Indonesia. Pertama,
implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia penyusunan laporan tahunan dimaksud kami awali
(BSPI) 2025 untuk mendorong ekonomi dan keuangan dengan penyampaian pesan-pesan, evaluasi dan
digital yang makin marak setelah pandemi Covid-19 outlook ekonomi, serta kebijakan Bank Indonesia
dan sekaligus sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI)

Prakata — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xix


pada 3 Desember 2020. Publikasi LPI 2020 sebagai proses kebijakan maupun kelembagaan di Bank
penjabaran lebih lanjut dari evaluasi ekonomi dan Indonesia sebagai respons dari begitu cepatnya
kebijakan Bank Indonesia pada 2020 serta outlook digitalisasi ekonomi dan keuangan. Keseluruhan
ekonomi dan arah kebijakan Bank Indonesia 2021 tranformasi tersebut ditempuh untuk mendukung
yang tersinergi kuat dengan Pemerintah, KSSK, pencapaian visi Bank Indonesia, yaitu “Menjadi bank
dan berbagai otoritas terkait lainnya. Kedua, kami sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata
mempercepat publikasi LPI lebih awal, yaitu menjadi terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara
pada Januari 2021, agar dapat lebih dini memberikan negara Emerging Markets untuk Indonesia maju”.
pandangan Bank Indonesia mengenai outlook Uraian lengkap dari pelaksanaan tugas kebijakan dan
ekonomi dan arah kebijakan ekonomi nasional kelembagaan serta berbagai transformasi dimaksud
maupun kebijakan Bank Indonesia. Hal ini kami kami sampaikan dalam Laporan Tahunan Bank
harapkan dapat makin memperkuat pemahaman dan Indonesia (LTBI) 2020 yang dipublikasikan bersamaan
sekaligus referensi bagi seluruh pelaku ekonomi dan dengan LPI 2020 ini sebagai perwujudan akuntabilitas
masyarakat dalam rangka bersama-sama membangun dan transparansi tahunan Bank Indonesia.
optimisme pemulihan ekonomi nasional.
Akhir kata, kami berharap buku LPI 2020 ini dapat
Ketiga, kami memperkuat substansi dalam LPI 2020 bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah
ini. Substansi pokok LPI terdapat dalam tiga bab, satu rujukan utama yang berkualitas dan terpercaya
yaitu Bab II tentang kinerja perekonomian 2020 dalam menyusun langkah kita bersama ke depan
dan sinergi kebijakan nasional, Bab III mengenai untuk bersinergi membangun optimisme pemulihan
stimulus kebijakan Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional. Sebagai kunci bagi pemulihan
ekonomi, dan Bab IV tentang optimisme pemulihan ekonomi nasional, sinergi dan optimisme tersebut
ekonomi pada 2021 dan jangka menengah. kami visualisasikan pada sampul buku LPI 2020
Penguatan substansi LPI 2020 pada Bab I yang secara melalui jentera yang berputar sebagai penopang
khusus mengulas krisis kemanusiaan Covid-19 dan berbagai aktivitas ekonomi masyarakat di era
implikasinya pada tatanan perekonomian global, kenormalan baru. Garis-garis vector yang saling
sebagai kejadian luar biasa yang mewarnai tahun terhubung merupakan simbol inovasi ekonomi
2020. Lebih dari itu, kami menambahkan dua isu dan keuangan digital yang akan menjadi urat nadi
strategis sebagai dukungan Bank Indonesia dalam perekonomian ke depan. Jalinan garis berwarna
transformasi struktural perekonomian nasional emas yang bergelombang cerminan optimisme yang
menuju Indonesia Maju. Bab V memaparkan akselerasi kuat akan keberlanjutan proses pemulihan ekonomi
pendalaman pasar uang, baik menyangkut akselerasi nasional yang lebih baik.
digitalisasi infrastruktur pasar, perluasan instrumen
Semoga Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, senantiasa
dan transaksi, maupun transformasi pembiayaan
melimpahkan keberkahan, kesempurnaan, dan
pembangunan, sebagaimana termuat dalam Blueprint
kemudahan bagi setiap langkah kita dalam berkarya
Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025. Sementara
itu, Bab VI memuat transformasi UMKM khususnya dan berupaya untuk memajukan perekonomian
Indonesia.
melalui penguatan ekosistem, digitalisasi, dan sinergi
kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Pada tahun 2020, selain menempuh bauran kebijakan


Jakarta, 27 Januari 2021
untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, kami
juga melakukan transformasi kelembagaan secara Gubernur Bank Indonesia
menyeluruh di Bank Indonesia. Transformasi kebijakan
ditempuh dengan memperkuat bauran kebijakan Bank
Indonesia baik dalam menjalankan mandat Undang-
Undang maupun dalam rangka sinergi kebijakan
nasional. Transformasi organisasi dan proses kerja
untuk memperkuat tata kelola dan efektivitas proses Perry Warjiyo
kerja Bank Indonesia. Tranformasi Sumber Daya
Manusia (SDM) dipercepat guna mempersiapkan
kader-kader kepemimpinan Bank Indonesia yang
makin profesional, kompeten, dan berakhlak mulia.
Kami juga menempuh tranformasi digital baik dalam

xx Prakata — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


TINJAUAN UMUM

BERSINERGI
MEMBANGUN OPTIMISME
PEMULIHAN EKONOMI
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdampak signifikan pada
banyak aspek kehidupan, tidak hanya kesehatan dan kemanusiaan, tetapi juga
perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 mendapat tekanan
cukup kuat, terutama pada semester I 2020, sejalan dampak perlambatan ekonomi
dunia akibat Covid-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk memitigasi penyebaran Covid-19. Sinergi kebijakan antarotoritas melalui
berbagai langkah penguatan segera dan luar biasa untuk mengatasi dampak
Covid-19, mampu mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap pada semester
II 2020 dengan stabilitas yang terjaga. Ke depan, prospek perekonomian Indonesia
diprakirakan membaik pada 2021 didorong berlanjutnya sinergi kebijakan
antarotoritas dan kembali pada lintasan meningkat dalam jangka menengah.
Optimisme pemulihan ekonomi tersebut didukung berbagai upaya untuk
mendorong percepatan transformasi struktural, termasuk akselerasi ekonomi dan
keuangan digital, reformasi pasar uang, serta penguatan UMKM, dalam mendukung
upaya menuju Indonesia Maju.
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) UU No. 2 Tahun 2020, sehingga respons untuk
memberikan pengaruh yang luar biasa kepada mengatasi kegentingan akibat Covid-19 tetap
dinamika perekonomian dunia 2020, termasuk dilandasi prinsip kehati-hatian, penerapan tata kelola
Indonesia. Covid-19 menyebar ke hampir 178 negara yang baik, serta transparan dan akuntabel. Dalam
di dunia dan menginfeksi lebih dari 80 juta jiwa, kaitan ini, Pemerintah menempuh kebijakan fiskal
dengan membawa lebih dari 1,7 juta jiwa kematian ekspansif melalui pemberian stimulus dalam jumlah
selama 2020. Kondisi ini kemudian tidak hanya besar yang mengakibatkan pelebaran defisit dan
menimbulkan krisis kesehatan dan kemanusiaan, peningkatan pembiayaan APBN 2020. Di tengah
tetapi juga mengakibatkan krisis ekonomi dan inflasi yang rendah, Bank Indonesia menempuh
meningkatkan kemiskinan di berbagai negara. bauran kebijakan akomodatif dengan pemberian
Perkembangan kurang menguntungkan kepada stimulus moneter melalui penurunan suku bunga dan
perekonomian global ini tidak dapat dihindari pelonggaran moneter (Quantitive Easing atau QE)
sebagai akibat penerapan kebijakan pembatasan dalam jumlah besar. Kebijakan itu didukung langkah
mobilitas untuk mengurangi penyebaran Covid-19. stabilisasi nilai tukar Rupiah, pelonggaran kebijakan
Berbagai indikator menunjukkan aktivitas konsumsi, makroprudensial, dan digitalisasi sistem pembayaran.
investasi, dan produksi di banyak negara tertekan Penguatan koordinasi kebijakan juga dilakukan untuk
tajam dan mengakibatkan penurunan perdagangan menjaga stabilitas sistem keuangan melalui program
internasional. Tekanan berat juga sempat terjadi restrukturisasi bagi UMKM dan korporasi, serta
di pasar keuangan sejalan ketidakpastian prospek inisiatif lainnya untuk menjaga fungsi intermediasi
global, yang bila terus berlanjut akan berisiko pembiayaan yang ditempuh Otoritas Jasa Keuangan
memberikan dampak rambatan pada stabilitas sistem (OJK). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut
keuangan (Diagram 1). merelaksasi kebijakan untuk mengurangi tekanan
likuiditas perbankan.
Covid-19 juga memberikan tekanan kuat kepada
perekonomian Indonesia 2020 dengan sumber Sinergi kebijakan secara perlahan dapat
gejolak yang belum pernah dialami sebelumnya. mendorong perbaikan perekonomian domestik
Sebagaimana kondisi dunia, gejolak bersumber dari pada semester II, dengan berbagai penguatan
permasalahan kesehatan dan kemanusiaan, yang kebijakan terus dilakukan. Sebelumnya,
kemudian merambat ke permasalahan ekonomi. perekonomian Indonesia tertekan cukup dalam
Respons segera Pemerintah untuk mengurangi pada semester I 2020. Tekanan tidak hanya akibat
penyebaran Covid-19 melalui PSBB tidak dapat penurunan ekspor seiring pelemahan ekonomi
dihindari menurunkan kinerja perekonomian. dan gangguan rantai pasokan dunia, tetapi juga
Kebijakan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 dampak penurunan mobilitas sejalan penerapan
telah mengurangi mobilitas manusia serta aktivitas PSBB. Kondisi ini mengakibatkan PDB terkontraksi
barang dan jasa. Konsumsi, investasi, transportasi, cukup dalam pada triwulan II dan terjadi hampir di
pariwisata, produksi, dan keyakinan pelaku ekonomi seluruh sektor ekonomi maupun berbagai wilayah
menurun signifikan, yang pada akhirnya membuat di Indonesia. Aliran modal keluar yang meningkat
pertumbuhan ekonomi turun dengan tajam. pada periode awal pandemi sejalan ketidakpastian
Perekonomian yang lemah menjadi perhatian pasar keuangan global, menekan nilai tukar Rupiah.
bersama karena bila tidak ditangani dengan segera Tekanan terhadap perekonomian berangsur menurun
akan berisiko mengganggu stabilitas perekonomian pada semester II, sejalan respons bauran kebijakan
dan stabilitas sistem kuangan, dan menahan upaya nasional yang ditempuh. Kontraksi PDB berkurang
percepatan menjadi negara maju. pada triwulan III, sehingga secara keseluruhan
2020 pertumbuhan ekonomi diprakirakan berada
Sinergi kebijakan ditempuh Pemerintah, Bank di kisaran -2% hingga -1%. Sementara itu, tekanan
Indonesia, dan otoritas terkait untuk memitigasi inflasi rendah seiring permintaan domestik yang
dampak luar biasa dari Covid-19 tersebut dan lemah. Sistem keuangan yang berada dalam kondisi
terus membangun optimisme pemulihan ekonomi. baik pada saat pandemi mulai merebak, memberikan
Sinergi didukung landasan hukum yang kuat, yakni bantalan kepada ketahanan sistem keuangan. Namun

xxii Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Diagram 1. Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi

KRISIS KEMANUSIAAN GLOBAL

COVID-19
GLOBAL DOMESTIK PROSPEK

PSBB
Jangka 2021 Membaik
Pendek 2022 Meningkat

Mobilitas SSK
PDB
Vaksinasi &
Stimulus Kebijakan Prasyarat Disiplin Protokol
Moneter Akomodatif Kesehatan
Fiskal Akomodatif Perdagangan Harga Fiskal Kebijakan
Dunia Komoditas
Moneter
Vaksinasi Pembukaan sektor-sektor
Makroprudensial
produktif & aman
Mikroprudensial
Sistem Pembayaran Percepatan realisasi fiskal
Peningkatan kredit perbankan
Ketidakpastian (S&D)
Tinggi
Keberlanjutan stimulus moneter
Flight Nilai & makroprudensial
Financial
Market to Quality Tukar Inflasi Percepatan EKD (UMKM)

Jangka
Menengah - Panjang

Digitalisasi Infrastruktur Ekonomi & Kebijakan Kembali ke lintasannya


Ekonomi & Penguatan Pasar Keuangan Reformasi
UMKM didukung digitalisasi
Rantai Suplai Global Dominasi Peran Perdagangan Keuangan Keuangan Syariah Lainnya
ekonomi dan keuangan
Terganggu Hard Currencies Artificial Intelligence
Meningkat (AI) Meningkat TRANSFORMASI EKONOMI

demikian, pertumbuhan kredit masih terkontraksi faktor tersebut, ekonomi Indonesia diprakirakan
sejalan permintaan domestik yang lemah dan kehati- tumbuh pada kisaran 4,8-5,8% pada 2021. Inflasi
hatian perbankan dalam menyalurkan kredit. juga diprakirakan tetap terkendali berada di kisaran
targetnya 3,0±1%.
Ke depan, prospek perekonomian Indonesia
diprakirakan akan kembali menguat ditopang Di jangka menengah, ekonomi Indonesia
kemajuan penanganan Covid-19 termasuk diprakirakan kembali dalam lintasan meningkat.
vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta Prospek ini didukung perbaikan ekonomi global
stimulus dan penguatan kebijakan. Pemulihan dan peningkatan produktivitas domestik sebagai
ekonomi Indonesia yang mulai terlihat pada semester dampak reformasi struktural, termasuk percepatan
II 2020 diprakirakan berlanjut pada 2021. Kemajuan digitalisasi ekonomi dan keuangan, reformasi pasar
penanganan Covid-19, termasuk penggunaan vaksin, uang, serta penguatan UMKM. Namun, upaya terus
pemulihan ekonomi global, stimulus kebijakan mendukung peningkatan ekonomi dalam jangka
kebijakan makroekonomi, serta berbagai upaya menengah perlu tetap mempertimbangkan potensi
penajaman strategi kebijakan mendukung optimisime perubahan struktur ekonomi global. Dinamika
penguatan ekonomi tersebut. Vaksinasi dan disiplin ekonomi 2020 di periode Covid-19 mengangkat
penerapan protokol Covid-19 menjadi prasyarat tiga pelajaran penting pada struktur perekonomian
bagi proses pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, global yang patut menjadi perhatian. Pelajaran
lima langkah kebijakan juga mendukung prospek pertama terkait perilaku sejumlah negara yang
tersebut yakni (i) pembukaan sektor-sektor produktif makin mendahulukan kepentingan domestik (inward
dan aman secara nasional maupun di masing- looking policy), di tengah sistem perdagangan
masing daerah, (ii) percepatan realisasi fiskal, (iii) internasional yang masih bertumpu pada negara
peningkatan kredit perbankan dari sisi permintaan tertentu. Kedua, ketergantungan pada mata uang
dan penawaran, (iv) keberlanjutan stimulus dunia utama yang tinggi, yang menunjukkan potensi
moneter dan makroprudensial, serta (v) percepatan risiko sistemik pasar keuangan global ketika terjadi
digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait tekanan besar, dapat meningkatkan kerentanan
pengembangan UMKM. Dengan dukungan berbagai eksternal negara berkembang. Ketiga, makin

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxiii


besarnya pengaruh Non-Bank Financial Institutions Ketidakpastian pasar keuangan global mendorong
(NBFIs) yang memanfaatkan perdagangan algoritma, penyesuaian penempatan investasi portofolio global.
turut meningkatkan kerentanan sistem keuangan Penanaman modal di negara berkembang, termasuk
global, terutama pada saat muncul tekanan. Ketiga Indonesia menurun, dan beralih ke aset yang
faktor tersebut perlu mendapat perhatian dan dianggap aman oleh investor. Akibatnya, transaksi
diatasi dengan penguatan inisiatif baik di domestik, modal dan finansial (TMF) di Neraca Pembayaran
regional maupun global, sehingga kesinambungan Indonesia (NPI) mencatat pembalikan aliran modal
pertumbuhan ekonomi dunia global ke depan asing sehingga TMF pada triwulan I 2020 mencatat
dapat tetap terjaga. Inisiatif itu mencakup upaya -3,1 miliar dollar AS. Penyesuaian aliran modal asing
mendorong pembentukan mata rantai yang ini sempat menyebabkan Rupiah terdepresiasi hingga
multipolar dalam perdagangan internasional, Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret 2020, diikuti
meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam volatilitas yang meningkat. Sejalan langkah stabilisasi
perdagangan dan investasi antarnegara, serta nilai tukar Bank Indonesia disertai komunikasi
pengaturan dan pengawasan pada NBFIs. intensif, tekanan nilai tukar Rupiah menurun. Dalam
perkembangannya penyesuaian eksternal berjalan
Tertekan Semester I, dengan baik sejalan dengan dampak fleksibilitas
Menguat Kembali Semester II 2020 nilai tukar dan penurunan permintaan domestik
menopang kinerja yang menurunkan defisit neraca
Dampak Covid-19 menekan cukup berat transaksi berjalan semester I 2020 yakni 1,3% dari
perekonomian Indonesia di semester I 2020. Satu PDB pada triwulan I dan 1,2% dari PDB pada triwulan
sisi, upaya pembatasan mobilitas di Indonesia perlu II 2020. Secara keseluruhan NPI semester I 2020
dilakukan karena sejak pertama kali dinyatakan tercatat surplus 700,5 juta dolar AS dan cadangan
Indonesia mulai terjangkiti sejak awal Maret 2020, devisa meningkat menjadi 131,7 miliar dolar AS pada
Covid-19 menyebar dengan sangat cepat ke seluruh akhir semester I 2020 atau setara dengan 8,1 kali
wilayah Indonesia. Hingga akhir Desember 2020, impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah,
jumlah kasus positif Covid-19 secara nasional serta berada di atas standar kecukupan internasional
mencapai 743.198 jiwa dengan jumlah kematian 3 (tiga) bulan impor.
tercatat 22.138 jiwa. Namun sisi lain, kebijakan
Pemerintah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 Stabilitas harga tetap terkendali di tengah kuatnya
melalui penerapan kebijakan pembatasan mobilitas, dampak penurunan pertumbuhan ekonomi. Inflasi
termasuk penerapan protokol kesehatan dan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat rendah sejalan
PSBB di beberapa daerah tidak dapat dihindari permintaan domestik yang lemah dan pasokan yang
telah menurunkan secara tajam aktivitas ekonomi terjaga. Risiko terhadap gangguan sisi produksi dan
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi melambat distribusi tidak banyak mengemuka. Inflasi IHK pada
menjadi 2,97% (yoy) pada triwulan I 2020 dan Juni 2020 tercatat 1,96% (yoy), menurun tajam dari
terkontraksi 5,32% (yoy) pada triwulan II 2020 2,96% (yoy) di Februari 2020 sebelum merebaknya
(Tabel 1). Penurunan kinerja terjadi di seluruh Covid-19. Inflasi inti menurun menjadi 2,26%
komponen baik konsumsi rumah tangga maupun (yoy) di Juni 2020, dipengaruhi oleh permintaan
kegiatan investasi Pemerintah dan swasta. Kinerja domestik yang lemah, harga komoditas global yang
hampir seluruh ekspor barang juga terdampak oleh turun, pass-through nilai tukar yang terbatas, serta
pelemahan permintaan global, kecuali beberapa ekspektasi inflasi pelaku ekonomi yang terkendali.
komoditas ekspor manufaktur sejalan pemulihan Inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat rendah,
Tiongkok yang lebih cepat. Upaya mendorong didorong permintaan yang lemah dan pasokan yang
pertumbuhan ekonomi pada semester I 2020 menjadi memadai. Inflasi kelompok administered prices (AP)
belum kuat karena belanja Pemerintah juga masih juga melambat dipengaruhi mobilitas dan permintaan
terbatas sejalan hambatan dalam realisasi. yang menurun.

Ketidakpastian terhadap perkembangan Covid-19 Stabilitas sistem keuangan tetap baik ditopang
dan dampaknya terhadap perekonomian sempat bantalan solvabilitas dan likuiditas yang sebelum
memicu tekanan kepada stabilitas eksternal. pandemi sudah kuat. Kondisi ini kemudian dapat

xxiv Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Tabel 1. Indikator Perekonomian Domestik

2020
Komponen 2018 2019
I II III IV

Pertumbuhan Ekonomi (Persen, yoy) 5,17 5,02 2,97 -5,32 -3,49


Konsumsi Rumah Tangga (Persen, yoy) 5,05 5,04 2,83 -5,52 -4,04
Konsumsi Pemerintah (Persen, yoy) 4,8 3,25 3,75 -6,9 9,76
PMTB (Persen, yoy) 6,67 4,45 1,7 -8,61 -6,48
PMTB Bangunan (Persen, yoy) 5,45 5,37 2,76 -5,26 -5,6
PMTB Non Bangunan (Persen, yoy) 10,31 1,8 -1,46 -18,62 -8,99
Ekspor Barang dan Jasa (Persen, yoy) 6,48 -0,87 0,23 -11,68 -10,82
Impor Barang dan Jasa (Persen, yoy) 12,04 -7,69 -2,18 -16,98 -21,86
Inflasi IHK (Persen, yoy) 3,13 2,72 2,96 1,96 1,42 1,68
Inflasi Inti (Persen, yoy) 3,07 3,02 2,87 2,26 1,86 1,60
Inflasi Volatile Food (Persen, yoy) 3,39 4,3 6,48 2,32 0,55 3,62
Inflasi Administered Prices (Persen, yoy) 3,36 0,51 0,16 0,52 0,63 0,25
Neraca Pembayaran Indonesia
Defisit Transaksi Berjalan (Persen PDB) 2,94 -2,71 -1,34 -1,2 0,36
Transaksi Modal dan Finansial (miliar Dolar AS) 25,12 36,61 -3,07 10,63 1,04
Overall Balance (miliar Dolar AS) -7,13 4,68 -8,54 9,25 2,05
Cadangan Devisa (miliar Dolar AS) 120,65 129,18 121 131,7 135,2 135,9
Nilai Tukar (rata-rata; Rp per Dolar AS) 14.246 14.139 14.219 14.893 14.669 14.339
IHSG (Indeks) 6.194,5 6.299,54 4.538,93 4.905,39 4.870,04 5.979,07
Yield SUN 10 Tahun (Persen) 7,98 7,04 7,85 7,18 6,93 5,86
Perbankan
Kredit Total (Persen, yoy) 11,75 6,08 7,95 1,49 0,12 -2,41
CAR (akhir periode, persen)* 22,89 23,31 21,63 22,5 23,41 24,13
NPL (akhir periode, persen) 2,37 2,53 2,77 3,11 3,15 3,06
APBN
Pajak (Persen PDB) 10,24 9,76 1,81 2,23 1,73 2,52**
Keseimbangan Primer (Persen PDB) -0,08 -0,46 -0,01 -0,63 -2,23 -1,26**
Defisit APBN (Persen PDB) -1,82 -2,20 -0,49 -1,17 -2,73 -1,78**
Keterangan: *s.d. November 2020; **Angka sementara
Sumber: BPS, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan BEI

menyerap risiko yang dapat mengganggu ketahanan aktivitas perekonomian, menjadi perhatian.
sistem keuangan dan menjaga transmisi kebijakan Pertumbuhan DPK meningkat sejalan ekspansi fiskal
moneter melalui jalur suku bunga. Transmisi dan perilaku berjaga-jaga sehingga meningkatkan
pelonggaran kebijakan moneter berlanjut, tercermin pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1)
pada penurunan bunga Pasar Uang Antar Bank dan luas (M2) masing-masing 8,21% (yoy) pada Juni
(PUAB) tenor overnight sebesar 81 bps sejak akhir 2020. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi,
2019 dan penurunan suku bunga perbankan yang peningkatan M2 disebabkan ekspansi operasi
berlanjut. Penurunan rerata tertimbang suku bunga keuangan pemerintah dan peningkatan aktiva luar
deposito pada Juni 2020 sebesar 57 bps sejak negeri bersih.
Desember 2019 dan suku bunga kredit modal kerja
sebesar 61 bps. Sementara itu, stabilitas sistem Perlambatan ekonomi akibat Covid-19 juga
keuangan yang tetap terjaga tercermin pada Indeks menurunkan aktivitas pembayaran. Pertumbuhan
Stabilitas Sistem Keuangan berada pada zona normal- uang tunai terkontraksi sejalan penerapan PSBB yang
stabil dan di bawah threshold, kredit bermasalah (Non menurunkan mobilitas dan kebutuhan transaksi tunai
Performing Loan/NPL) yang rendah sebesar 3,11%, masyarakat. Sementara itu, nilai dan volume transaksi
dan rasio AL/DPK yang meningkat menjadi 26,24% pembayaran nontunai menggunakan ATM, Kartu
pada Juni 2020. Ketahanan sistem keuangan juga Debet, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) juga
tetap kuat, tercermin pada rasio kecukupan modal mengalami kontraksi. Demikian pula nilai dan volume
(capital adequacy ratio atau CAR) yang meningkat digital banking yang juga melambat pada paruh
ke level 22,50%. Namun demikian, kredit perbankan pertama 2020. Perkembangan positif mengemuka di
yang melambat terutama akibat terbatasnya masa pandemi yakni meningkatnya preferensi dan

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxv


Keterangan: Di tengah pembatasan mobilitas, aktivitas konsumsi masyarakat ditopang oleh transaksi digital

akseptasi masyarakat terhadap penggunaan platform hingga -1%. Perbaikan ekonomi pada semester II juga
dan instrumen digital, yang dilakukan dengan tercermin dari kinerja LU yang terkait dengan ekspor
berbelanja melalui platform e-commerce untuk dan mobilitas. Secara spasial, perbaikan permintaan
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nilai transaksi eksternal dan domestik juga memengaruhi
e-commerce pada semester I 2020 tumbuh positif, pemulihan ekonomi beberapa wilayah.
meskipun melambat dari 51,98% (yoy) pada triwulan I
menjadi 7,28% (yoy) pada triwulan II. Perbaikan perekonomian global dan domestik
menopang stabilitas makroekonomi tetap terjaga.
Pada semester II, pertumbuhan ekonomi mulai Pada semester II, kinerja NPI diprakirakan makin
membaik seiring pelonggaran PSBB, dampak baik dengan mencatat surplus yang lebih tinggi
peningkatan realisasi stimulus fiskal, dan dibandingkan semester I 2020. Dengan prakiraan
perbaikan ekonomi global. Relaksasi PSBB ini maka secara keseluruhan 2020, NPI diprakirakan
dimungkinkan dilakukan sejalan dampak positif masih surplus, didukung defisit transaksi berjalan
penanganan kesehatan dan implementasi protokol sekitar 0,5% dari PDB dan TMF yang akan tetap
kesehatan yang kemudian meningkatkan mobilitas surplus. Cadangan devisa meningkat menjadi 135,9
manusia, barang, dan jasa. Realisasi belanja miliar dolar AS pada akhir 2020, setara pembiayaan
Pemerintah yang meningkat memberikan stimulus 9,8 bulan impor dan ULN Pemerintah, serta berada
fiskal dalam menopang konsumsi, terutama kelas di atas standar kecukupan internasional sekitar 3
bawah, dan memperbaiki penanganan Covid-19 (tiga) bulan impor. Surplus TMF akibat aliran modal
menjadi lebih cepat dan efektif. Kenaikan mobilitas masuk mendorong apresiasi Rupiah pada semester
juga mendukung pemulihan konsumsi rumah tangga, II sebesar 1,46% (ptp) dan ditutup di level Rp14.050
terutama konsumsi transportasi, restoran, serta per dolar AS pada akhir 2020. Dari stabilitas internal,
hotel. Pemulihan konsumsi tersebut berdampak inflasi IHK pada Desember 2020 tercatat 1,68%
terhadap kinerja investasi yang membaik, terutama (yoy), berada di bawah sasaran 3,0% ± 1% dan inflasi
investasi nonbangunan. Sementara itu, permintaan terendah dalam 20 tahun terakhir (Grafik 1). Inflasi
global yang mulai membaik, terutama dari Tiongkok inti tetap rendah sejalan permintaan yang belum
dan Amerika Serikat mendorong perbaikan ekspor kuat, kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong
pada beberapa komoditas, seperti besi dan baja, pembentukan inflasi, dan dampak nilai tukar ke inflasi
pulp and paper, pakaian, dan serat tekstil. Dengan yang menurun. Inflasi kelompok VF terkendali di
perkembangan tersebut, kontraksi pertumbuhan tengah faktor musiman berlalunya panen, sedangkan
ekonomi di triwulan III berkurang menjadi 3,49% inflasi kelompok AP melambat seiring permintaan
dan diprakirakan membaik di triwulan IV, sehingga yang belum kuat serta penyesuaian dan penundaan
keseluruhan 2020 diprakirakan berada di kisaran -2% beberapa tarif oleh Pemerintah.

xxvi Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 1. Inflasi Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Inti ATM, Kartu Debet, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik
Inflasi IHK dan Inti %YoY
(UE) juga kembali tumbuh positif pada Desember
18 2020. Nilai transaksi digital banking juga membaik
16 sejak September 2020. Volume digital banking
14 meningkat dan mencapai 513,7 juta transaksi atau
12
tumbuh 41,53% (yoy) pada Desember 2020. Nominal
transaksi e-commerce kembali meningkat 19,55%
10
IHK (yoy) pada triwulan III dan secara keseluruhan tahun
8
2020 tumbuh 29,6% (yoy), didorong meningkatnya
6
Inti
preferensi masyarakat dan strategi promosi sejumlah
4
marketplace. Peningkatan transaksi juga ditopang
2 metode pembayaran yang makin mudah, tercermin
0 pada penggunaan UE sebagai metode pembayaran
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
utama dengan pangsa 41,71% pada triwulan IV
Sumber: BPS
2020. Digitalisasi sistem pembayaran juga tercermin
pada perluasan QRIS, khususnya untuk UMKM dan
perdagangan ritel. Saat ini penggunaan QRIS telah
Stabilitas sistem keuangan terus membaik menyambungkan sekitar 5,8 juta merchant ritel
seiring dampak positif pelonggaran kebijakan secara nasional. Sebagian besar merchant tersebut
makroekonomi dan penurunan ketidakpastian UMKM, khususnya lebih dari 3,6 juta merchant Usaha
pasar keuangan global. Transmisi pelonggaran Mikro (UMI) dan sekitar 1,2 juta merchant Usaha Kecil
moneter terus berlanjut, tercermin pada penurunan (UKE).
suku bunga dan volume transaksi antarbank yang
lebih besar dari semester I. Secara keseluruhan 2020, Sinergi Kebijakan Kunci Mengatasi
suku bunga PUAB turun 184 bps, diikuti penurunan Dampak Covid-19
volume PUAB. Transmisi kepada suku bunga
perbankan juga berlanjut, meskipun belum optimal, Perkembangan positif perekonomian nasional
terutama suku bunga kredit. Total penurunan suku pada semester II 2020 tidak terlepas dari pengaruh
bunga deposito dan modal kerja pada semester II sinergi kebijakan yang ditempuh Pemerintah, Bank
masing-masing 121 bps dan 27 bps. Sementara itu, Indonesia, dan otoritas terkait. Sinergi kebijakan
Indeks Stabilitas Sistem Keuangan makin terjaga pada diarahkan untuk meminimalkan dampak pembatasan
zona normal-stabil dan tetap di bawah threshold, mobilitas masyarakat yang menimbulkan tekanan
ditopang implementasi program restrukturisasi kepada perekonomian nasional. Dalam kaitan ini,
kredit, sehingga rasio NPL tetap aman, yakni 3,06% stimulus kebijakan fiskal ditingkatkan bukan hanya
(bruto) pada Desember 2020 dan 0,99% (neto) pada untuk menangani kebutuhan terkait penanganan
November 2020. Rasio kecukupan modal (CAR) kesehatan akibat Covid-19, tetapi juga untuk
bank berada pada level 24,13% dan rasio AL/DPK mendorong pemulihan ekonomi yang tertekan.
meningkat menjadi 31,67%. Meskipun demikian, Kebijakan moneter diarahkan untuk mendukung
intermediasi perbankan yang masih terkontraksi pemulihan ekonomi, dengan tetap menjaga
tetap menjadi perhatian. Berbeda dengan kredit, stabilitas perekonomian dan memastikan kecukupan
pertumbuhan DPK terus meningkat hingga 11,11% likuiditas perbankan. Kebijakan makroprudensial dan
(yoy) pada Desember 2020, dan mendorong mikroprudensial terus diperkuat untuk mendukung
pertumbuhan uang beredar M1 dan M2 masing- intermediasi perbankan dengan tetap menjaga
masing sebesar 18,54% (yoy) dan 12,44% (yoy). stabilitas sistem keuangan. Berbagai kebijakan
ini didukung kebijakan sistem pembayaran yang
Transaksi pembayaran tunai dan nontunai dapat memfasilitasi transaksi dengan lancar melalui
membaik pada semester II seiring mulai pulihnya mekanisme digitalisasi, serta kebijakan pendukung
aktivitas ekonomi. Pada Desember 2020, Uang lainnya sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan
Kartal yang Diedarkan (UYD) kembali meningkat baik dan cepat.
13,25% (yoy). Transaksi pembayaran menggunakan

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxvii


Sinergi kebijakan ditopang landasan hukum yang tumbuh tinggi di tengah penerimaan yang
yang kuat, yakni UU No. 2 Tahun 2020. Landasan terkontraksi menyebabkan defisit fiskal mencapai
hukum ini akan membuat otoritas dapat mengambil 6,09% dari PDB.
langkah–langkah extraordinary secara cepat dan
tetap akuntabel guna penanganan pandemi. UU Bank Indonesia menempuh bauran kebijakan
No. 2 Tahun 2020 memberikan kewenangan kepada akomodatif untuk mendukung pemulihan
Pemerintah melakukan kebijakan terkait pelebaran ekonomi nasional dengan tetap menjaga stabilitas
defisit dan pembiayaan APBN 2020. Bank Indonesia makroekonomi dan sistem keuangan.
diberi kewenangan antara lain untuk melakukan Kondisi inflasi yang rendah dan stabilitas eksternal
pembelian SBN berjangka panjang di pasar perdana yang dalam perkembangannya kembali terkendali,
dari Pemerintah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk
diberi kewenangan terkait dengan penggabungan, melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
peleburan, pengambilalihan, integrasi, dan konversi Pelonggaran itu dilakukan dengan menurunkan
lembaga jasa keuangan. Sementara itu, Lembaga suku bunga kebijakan BI7DRR dan injeksi likuiditas
Penjamin Simpanan (LPS) juga diberi kewenangan dalam jumlah besar baik berupa penurunan Giro
untuk memperkuat peran dalam penanganan Wajib Minimum (GWM) dan ekspansi moneter.
permasalahan bank dan penjaminan simpanan. Kebijakan ini didukung oleh langkah stabilisasi untuk
menjaga nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya
Pemerintah menempuh kebijakan fiskal ekspansif dengan tetap menjaga mekanisme pasar dan
guna mengatasi dampak pandemi baik dari penguatan strategi operasi moneter. Kebijakan
sisi kesehatan dan kemanusiaan, maupun dari akomodatif makroprudensial juga ditempuh dengan
sisi dampaknya kepada perekonomian yang mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan
turun tajam. Pada awal pandemi, Pemerintah tetap terkendali dan siklus pembiayaan yang berada
mengeluarkan stimulus untuk insentif perpajakan, di bawah pola jangka panjangnya. Bank Indonesia
nonfiskal, dan belanja, serta bantuan sosial dan melakukan pelonggaran sejumlah ketentuan
jaminan ketersediaan pangan. Seiring dampak makroprudensial untuk mendorong perbankan dalam
pandemi yang meluas, arah kebijakan fiskal ekspansi pembiayaan dunia usaha dan ekonomi serta menjaga
yang diperkuat UU No. 2 Tahun 2020, memberikan ketahanan sistem keuangan. Di sistem pembayaran,
dasar bagi Pemerintah untuk memperlebar defisit Bank Indonesia mempercepat digitalisasi sistem
fiskal di atas 3% dari PDB hingga 2022. Pemerintah pembayaran berdasarkan Blueprint Sistem
kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden No. Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, merelaksasi
54 Tahun 2020 sebagai dasar pelebaran defisit ketentuan dan mendorong elektronifikasi
APBN 2020 menjadi 5,07% dari PDB dengan fokus pembayaran untuk menopang aktivitas ekonomi
pada belanja kesehatan dan jaring pengaman dan keuangan digital di periode pandemi sekaligus
sosial. Sejalan dampak pandemi yang makin dalam, mendukung pemulihan ekonomi.
Pemerintah kembali merevisi Perpres tersebut
menjadi Perpres No. 72 Tahun 2020 dengan defisit Terkait pemenuhan kebutuhan pembiayaan
APBN 2020 menjadi 6,34% dari PDB. Target belanja APBN 2020, sinergi antara Pemerintah dan Bank
negara meningkat menjadi Rp2.739,2 triliun akibat Indonesia ditempuh dengan mengedepankan
tambahan belanja untuk program Pemulihan Ekonomi prinsip kehati-hatian, penerapan tata kelola yang
Nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun. Program PEN baik, serta transparan dan akuntabel. Berdasarkan
mencakup belanja Public Goods sebesar Rp397,56 UU No. 2 Tahun 2020, Pemerintah diberi kewenangan
triliun untuk kesehatan, perlindungan sosial, untuk menerbitkan SBN dengan tujuan tertentu
Kementerian/Lembaga dan Pemda, serta Non Public khususnya dalam rangka pandemi Covid-19. Dalam
Goods sebesar Rp297,64 triliun untuk insentif usaha, kaitan ini, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk
dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi. Pada dapat membeli SBN berjangka panjang di pasar
semester II, Pemerintah terus berupaya memperluas perdana untuk penanganan permasalahan sistem
dan menyesuaikan PEN agar lebih implementatif, keuangan yang membahayakan perekonomian
mudah dieksekusi, sehingga efektif mendukung nasional, termasuk untuk tujuan tertentu khususnya
pemulihan ekonomi. Realisasi belanja negara dalam rangka pandemi Covid-19. Skema dan

xxviii Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


mekanisme koordinasi pembelian SBN itu dituangkan Stimulus Bank Indonesia Mendukung
dalam Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan Pemulihan Ekonomi
dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April
2020 (KB I) dan Keputusan Bersama antara Menteri Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal untuk tetap memastikan stabilitas perekonomian
7 Juli 2020 (KB II). KB I mengatur pembelian SUN/ dan mendorong pemulihan ekonomi yang tertekan
SBSN berjangka panjang di pasar perdana oleh akibat dampak pandemi Covid-19. Dalam konteks
Bank Indonesia melalui mekanisme pasar untuk ini, arah kebijakan Bank Indonesia diletakkan pada
pendanaan APBN 2020. Sementara itu, berdasarkan konsepsi adanya hubungan erat yang bersifat
KB II, Bank Indonesia melakukan pembelian SUN/ saling melengkapi dan saling memperkuat antara
SBSN secara langsung untuk pembiayaan Public pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, termasuk
Goods dalam APBN 2020 sebesar Rp397,56 triliun, stabilitas sistem keuangan. Pada satu sisi, respon
dan menanggung seluruh beban biaya penerbitan kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas
SBN tersebut. Selain itu, Bank Indonesia juga perekonomian, khususnya stabilitas eksternal
menanggung pembagian beban dengan Pemerintah yang sempat mendapat tekanan cukup kuat akibat
atas penerbitan SBN untuk pendanaan Non Public ketidakpastian pasar keuangan global. Kebijakan
Goods dalam APBN 2020 terkait UMKM dan korporasi juga diarahkan untuk memastikan stabilitas
berjumlah Rp177,03 triliun. sistem keuangan tetap terjaga, termasuk menjaga
ketahanan dan kecukupan likuiditas perbankan.
Untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan, Sementara itu, inflasi menurun akibat permintaan
OJK dan LPS menempuh berbagai langkah domestik yang lemah sejalan dengan dampak
kebijakan. OJK telah mengeluarkan berbagai menurunnya mobilitas perekonomian di periode
kebijakan forward looking dan countercyclical bagi Covid-19. Upaya menjaga stabilitas perekonomian
perbankan, pasar modal, dan industri keuangan diharapkan akan mendukung dan menjadi basis
nonbank agar dampak pandemi Covid-19 tidak pemulihan ekonomi. Pada sisi lain, bauran kebijakan
makin memberatkan kinerja industri jasa keuangan diarahkan untuk secara seimbang mendorong
yang dapat membahayakan perekonomian pertumbuhan ekonomi yang menurun tajam di
nasional dan kesejahteraan rakyat. Kebijakan juga periode Covid-19. Upaya mendorong kesinambungan
diimplementasikan untuk mendukung langkah pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian Bank
Pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang kuat
nasional, seperti restrukturisasi kredit UMKM dan akan dapat mendukung stabilitas perekonomian.
korporasi. Sementara itu, selain kebijakan penurunan Perbankan akan berdaya tahan dengan permodalan
suku bunga penjaminan, LPS juga merelaksasi denda yang baik dan juga dibarengi dengan pertumbuhan
keterlambatan pembayaran premi untuk mengurangi dan kualitas kredit yang kuat. Pertumbuhan
tekanan likuiditas dan memitigasi dampak ekonomi yang baik juga akan meningkatkan persepsi
pemburukan stabilitas sistem keuangan di tengah positif terdapat prospek ekonomi Indonesia dan
pandemi. Guna mendukung program pemulihan akhinya dapat mendorong aliran masuk modal
ekonomi nasional, LPS juga mengutamakan asing dan memperkuat stabilitas eksternal. Secara
pengembalian dana pemerintah yang ditempatkan keseluruhan, kedua hal ini saling melengkapi dan
pada bank peserta dalam bentuk simpanan. Selain saling menguatkan sehingga dapat mempercepat
itu, OJK, LPS, Bank Indonesia, bersama dengan pemulihan ekonomi.
Pemerintah juga memperkuat koordinasi dalam
pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2020 terkait dengan Arah kebijakan Bank Indonesia tersebut
pelaksanaan fungsi lender of the last resort (LoLR), ditempuh melalui bauran kebijakan akomodatif
membeli SUN dan/atau SBSN di pasar perdana, yang mengoptimalkan berbagai instrumen yang
membeli/repo SBN milik LPS, mengatur kewajiban dimiliki. Ruang akomodatif kebijakan Bank Indonesia
penerimaan dan penggunaan devisa bagi penduduk, ditempuh mempertimbangkan perekonomian
dan memberikan akses pendanaan korporasi/swasta Indonesia 2020 berada di bawah lintasan
melalui repo SBN. optimum siklus bisnis dan siklus keuangan. Dari

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxix


kebijakan moneter, di tengah tekanan inflasi yang Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp155 triliun dan
rendah, Bank Indonesia menurunkan suku bunga ekspansi moneter sekitar Rp555,77 triliun hingga 30
kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan Desember 2020.
melakukan injeksi likuiditas (QE) guna mendorong
pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan
sistem keuangan. Strategi operasi moneter yang stabilisasi untuk menjaga nilai tukar Rupiah dan
mendukung arah kebijakan juga terus diperkuat. memperkuat strategi operasi moneter. Kebijakan
Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan stabilisasi nilai tukar ditempuh sejalan dengan
dengan fundamental dan mekanisme pasar melalui fundamental dan mekanisme pasar melalui triple
strategi triple intervention, juga terus dilakukan intervention, baik di pasar spot, pasar Domestic Non-
untuk menjaga stabilitas eksternal dan mengelola Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian SBN
penyesuaian ekonomi dapat berjalan baik di tengah dari pasar sekunder. Kebijakan ini juga didukung
tekanan eksternal dan domestik. Arah kebijakan cadangan devisa yang memadai dan kerja sama
makroprudensial akomodatif ditempuh melalui swap bilateral dengan beberapa otoritas keuangan,
pelonggaran sejumlah ketentuan untuk mendorong serta repo line, termasuk dengan the Fed New York
perbankan dalam pembiayaan dunia usaha dan AS dan BIS untuk penguatan second-line defense.
ekonomi serta menjaga ketahanan sistem keuangan. Penguatan kerja sama Local Currency Settlement
Kebijakan sistem pembayaran dilakukan dengan (LCS) juga dilakukan dengan negara kawasan.
mempercepat digitalisasi sistem pembayaran Untuk membangun optimisme dan mendukung
melalui berbagai inisiatif transformasi digital kebijakan stabilisasi Rupiah, Bank Indonesia juga
sebagai implementasi Blueprint Sistem Pembayaran melakukan komunikasi intensif kepada para investor,
Indonesia (BSPI 2025). Selain ketiga kebijakan lembaga rating, serta pelaku pasar domestik dan
utama tersebut, Bank Indonesia juga menempuh luar negeri dalam rangka membangun optimisme
kebijakan pendukung, seperti kebijakan pendalaman dan mendukung kebijakan stabilisasi nilai tukar.
pasar keuangan, ekonomi dan keuangan syariah, Upaya tersebut turut berdampak pada Sovereign
pengembangan UMKM, serta kebijakan internasional, Credit Rating Indonesia yang masih tetap dapat
yang terus diperkuat untuk mendorong momentum dipertahankan di tengah banyak negara yang
pemulihan ekonomi nasional. mengalami downgrade. Untuk menjaga kecukupan
likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang,
Secara lebih terperinci, Bank Indonesia Bank Indonesia melanjutkan implementasi operasi
menempuh pelonggaran kebijakan moneter moneter pada dua sisi (two sided monetary operation),
untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional baik dari sisi absorbsi maupun injeksi. Bank Indonesia
dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian. juga menyempurnakan strategi operasional
Bank Indonesia menempuh kebijakan moneter instrumen DNDF, memperkuat instrumen Term
longgar dengan menurunkan suku bunga kebijakan Deposit, dan menyediakan lebih banyak instrumen
BI7DRR dan injeksi likuiditas (QE). Sepanjang 2020, lindung nilai. Penguatan operasi moneter dan
Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan pendalaman pasar keuangan syariah juga ditempuh
sebanyak 5 (lima) kali sebesar 125 bps menjadi 3,75% melalui instrumen Fasilitas Likuiditas Berdasarkan
pada akhir 2020, level terendah sepanjang sejarah. Prinsip Syariah (FLiSBI) dan Pengelolaan Likuiditas
Penurunan dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur Berdasarkan Prinsip Syariah (PaSBI).
(RDG) Februari, Maret, Juni, Juli, dan November 2020
masing-masing sebesar 25 bps. Keputusan penurunan Bank Indonesia melanjutkan kebijakan
suku bunga dilakukan secara terukur dan bertahap makroprudensial akomodatif guna memitigasi
dengan mempertimbangkan inflasi dan menjaga meluasnya dampak Covid-19 dalam sistem
daya saing aset keuangan domestik serta stabilitas keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.
eksternal, serta sebagai upaya untuk mendorong Kebijakan ini kembali ditempuh setelah
pemulihan ekonomi. Bank Indonesia juga telah mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan
melakukan injeksi likuiditas Rupiah sekitar Rp726,57 yang tetap terkendali dan siklus pembiayaan yang
triliun (sekitar 4,7% dari PDB), terutama penurunan di bawah pola jangka panjangnya. Bank Indonesia
melonggarkan GWM Rupiah insentif sebesar 50

xxx Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


bps bagi bank-bank yang melakukan pembiayaan Konvensional (PLJP) dan Pembiayaan Likuiditas
ekspor impor produktif, UMKM, dan sektor-sektor Jangka Pendek bagi Bank Umum Syariah (PLJPS).
prioritas yang ditetapkan dalam program PEN Kebijakan ini diperkuat melalui Forum Koordinasi
hingga 30 Juni 2021. Guna mendukung fungsi Pengawasan Makroprudensial-Mikroprudensial
intermediasi, Bank Indonesia mempertahankan (FKMM) antara Bank Indonesia dengan OJK sesuai
Countercyclical Capital Buffer (CCB) pada level 0% dan Kesepakatan Bersama Gubernur Bank Indonesia dan
melonggarkan ketentuan RIM/RIM Syariah dengan Ketua Dewan Komisioner OJK tanggal 19 Oktober
tidak mengenakan pinalti atas bank yang memiliki 2020 untuk memperkuat pelaksanaan fungsi
RIM/RIM Syariah di luar kisaran target yang telah LoLR oleh Bank Indonesia dan fungsi pengawasan
ditetapkan (84-94%). Besaran parameter disinsentif perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan oleh OJK.
batas atas dan bawah RIM, diturunkan menjadi 0 Bank Indonesia dan otoritas keuangan lain terus
(nol). Bank Indonesia juga memperkuat likuiditas berkoordinasi untuk penyusunan ketentuan terkait
perbankan melalui penguatan ketentuan Penyangga Pinjaman Likuiditas Khusus (PLK) kepada bank
Likuiditas Makroprudensial (PLM/PLM Syariah). sistemik yang mengalami kesulitan likuiditas dan
Lebih lanjut, Bank Indonesia menurunkan batasan tidak memenuhi persyaratan pemberian PLJP/
minimum uang muka pemberian Kredit Kendaraan PLJPS. Di sisi lalu lintas devisa, Bank Indonesia
Bermotor/ Pembiayaan Kendaraan Bermotor (KKB/ menindaklanjuti pengaturan kewajiban penerimaan
PKB) yang berwawasan lingkungan menjadi 0% untuk dan penggunaan devisa bagi penduduk dengan
mendorong pertumbuhan ekonomi. rencana penerbitan PBI tentang kewajiban repatriasi
devisa hasil ekspor Sumber Daya Alam (SDA) apabila
Bank Indonesia menindaklanjuti kewenangan UU diperlukan.
No. 2 Tahun 2020 sebagai bagian dari respons
kebijakan nasional dalam kondisi kegentingan Bank Indonesia terus mempercepat digitalisasi
yang memaksa akibat pandemi. Sebagaimana sistem pembayaran melalui implementasi BSPI
dikemukakan pada bagian sebelumnya, komitmen 2025, pelonggaran ketentuan dan perluasan
Bank Indonesia dalam pendanaan dan pembagian akseptasi Quick Response Code Indonesia
beban APBN 2020 dilakukan dengan tetap mengacu Standard (QRIS). Sejumlah kemajuan telah dicapai
kepada prinsip kehati-hatian untuk tetap menjaga dalam implementasi BSPI 2025 dengan bersinergi
stabilitas perekonomian, termasuk dampaknya bersama perbankan dan Asosiasi Sistem Pembayaran
terhadap inflasi. Sepanjang 2020, Bank Indonesia Indonesia (ASPI), OJK, serta Pemerintah (Pusat dan
telah membeli SBN berjangka panjang dari pasar Daerah). Pada 2020, Bank Indonesia telah menyusun
perdana sesuai KB I sebesar Rp75,86 triliun. Realisasi desain konseptual yang akan dilakukan pengujian
pendanaan dan pembagian beban untuk pendanaan dan diimplementasikan mulai 2021. Pada akhir
Public Goods dalam APBN 2020 sesuai KB II berjumlah 2020, Bank Indonesia juga menerbitkan Peraturan
sekitar Rp397,56 triliun. Dengan demikian, secara Bank Indonesia No.22/23/PBI/2020 tentang Sistem
keseluruhan Bank Indonesia telah melakukan Pembayaran guna menata kembali industri sistem
pembelian SBN untuk pendanaan dan pembagian pembayaran nasional. Di sisi ketentuan, Bank
beban dalam APBN 2020 guna program pemulihan Indonesia menurunkan capping biaya transfer dana
ekonomi nasional sekitar Rp473,42 triliun. Bank melalui SKNBI untuk meningkatkan penggunaan
Indonesia juga merealisasikan pembagian beban transaksi nontunai di masa pandemi Covid-19 dan
dengan Pemerintah atas penerbitan SBN untuk mendorong efisiensi transaksi nontunai. Bank
pendanaan APBN 2020 Non Public Goods-UMKM Indonesia juga merelaksasi paket ketentuan kartu
sebesar Rp114,81 triliun dan Non Public Goods- kredit termasuk mendukung penerbit kartu kredit
Korporasi sebesar Rp62,22 triliun sesuai dengan KB II. untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran
di periode pandemi. Di sisi QRIS, Bank Indonesia
Bank Indonesia memperkuat fungsi lender of menetapkan penyesuaian Merchant Discount Rate
the last resort (LoLR) dan pengaturan lalu lintas (MDR) QRIS menjadi 0% khusus untuk merchant
devisa sebagai tindak lanjut UU No. 2 Tahun dengan kategori Usaha Mikro (UMI). Kebijakan ini
2020. Bank Indonesia menyempurnakan ketentuan untuk mendorong digitalisasi UMKM yang sejalan
Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxxi


BBI). Sementara itu, upaya memperluas akseptasi untuk mendukung pemulihan ekonomi serta menjaga
QRIS terus dilakukan melalui inovasi fitur QRIS Tanpa stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan baik
Tatap Muka (QRIS TTM) untuk pembayaran jarak jauh global maupun Indonesia.
serta terus mengedukasi masyarakat baik konsumen
maupun merchant. Ekonomi Indonesia Menguat dalam Jangka
Menengah
Sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah dalam
mendorong penggunaan transaksi nontunai Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan
terus diperkuat melalui program elektronifikasi perekonomian Indonesia pada 2021 terus
pembayaran. Elektronifikasi pembayaran untuk membaik didukung pemulihan ekonomi global
mendukung penyaluran bantuan sosial Pemerintah dan domestik. Prakiraan tersebut dipengaruhi oleh
terus diperkuat agar lebih tepat sasaran, tepat prospek pemulihan ekonomi global yang diprakirakan
jumlah, tepat waktu, dan juga memiliki tata kelola tumbuh di kisaran 5% pada 2021. Prospek tersebut
yang lebih baik di tengah pandemi. Elektronifikasi sejalan dengan implementasi vaksinasi, pembukaan
transaksi keuangan Pemda juga terus berkembang ekonomi, dan berlanjutnya stimulus kebijakan.
hingga tercatat 542 Pemda, yaitu 34 provinsi, 93 Perbaikan tersebut mendorong kenaikan volume
kota, dan 415 kabupaten. Elektronifikasi transaksi perdagangan dan harga komoditas global. Di sisi
keuangan Pemda tersebut juga berlaku untuk domestik, perkembangan sejumlah indikator dini
penarikan pajak dan retribusi, serta belanja dan hingga akhir Desember 2020 juga mendukung arah
pengeluaran. Dengan elektronifikasi tersebut, pemulihan ekonomi domestik yang berlanjut. Hal ini
penerimaan pajak diharapkan dapat ditingkatkan, tercermin pada perbaikan Purchasing Managers’ Index
pengeluaran dapat dilakukan lebih efisien dan (PMI) manufaktur, dan keyakinan serta ekspektasi
optimal, serta tata kelola keuangan Pemda dapat konsumen yang menguat terhadap penghasilan,
diperkuat. ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha.
Prospek kecepatan pemulihan akan banyak
Beberapa kebijakan pendukung juga ditempuh dipengaruhi vaksinasi dan disiplin masyarakat dalam
untuk memperkuat efektivitas bauran kebijakan penerapan protokol Covid-19, yang menjadi prasyarat
Bank Indonesia di tengah pandemi Covid-19. pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, berbagai
Kebijakan pendukung ini terdiri dari kebijakan langkah kebijakan untuk mendorong (i) pembukaan
pendalaman pasar keuangan, kebijakan ekonomi sektor-sektor produktif dan aman secara nasional
dan keuangan syariah, kebijakan UMKM, dan maupun di masing-masing daerah, (ii) percepatan
kebijakan internasional. Di sisi pendalaman pasar realisasi fiskal, (iii) peningkatan kredit perbankan dari
keuangan, Bank Indonesia telah meluncurkan sisi permintaan dan penawaran, (iv) keberlanjutan
Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 stimulus moneter dan makroprudensial, serta (v)
pada 2020 yang diarahkan untuk mewujudkan percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan,
kondisi pasar uang yang modern dan maju untuk khususnya terkait transformasi UMKM, juga menjadi
mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem faktor yang mempengaruhi prospek pemulihan
keuangan dan iklim pembiayaan pembangunan perekonomian domestik. Dengan berbagai faktor
nasional yang kondusif. Di sisi kebijakan ekonomi pendukung tersebut, pertumbuhan ekonomi
dan keuangan syariah, pengembangan diarahkan Indonesia 2021 diprakirakan meningkat di kisaran 4,8-
pada pembangunan ekosistem mata rantai nilai 5,8%.
halal (halal value chains) dan penguatan pembiayaan
syariah melalui perbaikan manajemen likuiditas Prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi juga
perbankan untuk meningkatkan perannya dalam dibarengi stabilitas makroekonomi yang tetap
pembiayaan perekonomian. Di sisi UMKM, program terjaga. Stabilitas eksternal pada 2021 tetap terjaga
pengembangan terus ditingkatkan melalui didukung Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2021
kebijakan Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan yang diprakirakan surplus. Kinerja NPI ditopang
untuk mendorong UMKM sebagai kekuatan baru defisit transaksi berjalan diprakirakan berada di
perekonomian di era digital. Di sisi kebijakan kisaran 1,0-2,0% dipengaruhi ekspor yang tumbuh
internasional, kerja sama internasional diarahkan

xxxii Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


positif seiring dengan permintaan global yang perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi
mulai pulih dan impor yang diprakirakan naik untuk domestik diprakirakan meningkat pada di kisaran 5,4-
memenuhi permintaan domestik yang meningkat. 5,9% pada 2022.
Inflasi pada 2021 tetap terkendali dalam sasaran
3,0±1%, ditopang inflasi inti yang diprakirakan Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia
tetap terkendali, meskipun meningkat sejalan diprakirakan terus menguat sejalan dengan
dengan kenaikan permintaan domestik. Peningkatan perbaikan perekonomian global dan dampak
inflasi inti bersumber dari permintaan domestik positif reformasi struktural. Dari sisi global,
seiring mobilitas masyarakat yang makin naik dan pemulihan ekonomi global mampu mendorong
harga komoditas global yang meningkat. Prospek aktivitas perdagangan dunia sehingga menjadi
inflasi di sebagian besar wilayah yang terkendali peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan
mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional kinerja ekspor melalui peningkatan kerja sama
3,0±1%. Sementara itu, stabilitas sistem keuangan pada negara mitra dagang utama dan diversifikasi
diprakirakan tetap kuat dengan intermediasi ekspor pada pasar nontradisional. Dari sisi domestik,
perbankan yang diharapkan meningkat sejalan reformasi struktural memberikan dampak positif
dengan prospek pemulihan ekonomi domestik. Bank pada peningkatan produktivitas Indonesia. Bonus
Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit dan demografi yang saat ini masih menjadi keunggulan
dana pihak ketiga perbankan masing-masing berada Indonesia perlu dimanfaatkan guna mendukung
di kisaran 7,0-9,0% pada 2021. peningkatan produktivitas. Berdasarkan faktor di
atas, prospek perekonomian Indonesia diprakirakan
Bank Indonesia memprakirakan perekonomian meningkat dalam kisaran 5,5-6,1% pada 2025. NPI
Indonesia akan terus meningkat pada 2022, membaik dalam jangka menengah, ditopang defisit
didorong perbaikan ekonomi global, penguatan transaksi berjalan yang menurun dan surplus TMF
berbagai faktor domestik dan stabilitas yang diprakirakan terus berlanjut. Inflasi dalam
makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan jangka menengah diprakirakan tetap berada pada
ekonomi global diprakirakan makin meningkat kisaran sasaran inflasi, didukung oleh peningkatan
pada kisaran 3,8% pada 2022, seiring tekanan efisiensi dan produktivitas perekonomian. Prospek
Covid-19 yang makin berkurang dan dampak pertumbuhan ekonomi jangka menengah akan diikuti
stimulus kebijakan yang masih berlanjut baik fiskal dengan kenaikan pendapatan per kapita. Berdasarkan
maupun moneter. Aktivitas perdagangan dunia akan asesmen Bank Dunia terkini, GNI per kapita
kembali meningkat sejalan prospek pertumbuhan Indonesia tahun 2019 naik menjadi 4.050 dolar AS
ekonomi global yang membaik yang kemudian dari posisi sebelumnya 3.850 dolar AS. Peningkatan
berdampak pada kenaikan harga komoditas ini menaikkan peringkat Indonesia sebagai negara
dunia. Bersamaan dengan pengaruh positif berpendapatan menengah ke atas (upper middle
perekonomian global, berbagai faktor domestik income). Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
juga mendorong penguatan ekonomi nasional pada dalam jangka menengah panjang akan terus menguat
2022. Pertumbuhan ekonomi global yang makin dan mampu menjadikan Indonesia menjadi negara
baik akan menopang perbaikan ekspor Indonesia maju berpendapatan tinggi pada 2045.
yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas
produksi dan investasi. Perbaikan iklim berusaha Kebijakan Struktural Kunci Prospek
sebagai dampak implementasi UU Cipta Kerja juga Jangka Menengah
akan mendukung perbaikan investasi domestik.
Kinerja konsumsi swasta juga akan kembali pulih, Bank Indonesia meyakini kebijakan struktural
ditopang oleh peningkatan pendapatan, terutama akan menjadi kunci peningkatan ekonomi di
dari kinerja ekspor yang terus meningkat. Sinergi jangka menengah dan mempercepat transformasi
kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas ekonomi Indonesia menjadi negara maju.
terkait yang terus diperkuat, termasuk kebijakan Rangkaian kebijakan reformasi struktural penting
reformasi struktural yang berlanjut, akan mendorong untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas
percepatan pemulihan ekonomi nasional. Dengan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxxiii


tinggi dan berkelanjutan, dengan stabilitas yang infrastruktur menjadi landasan utama dan katalis
terjaga. Kebijakan reformasi struktural diperlukan untuk inisiatif kedua dan ketiga. Aspek penguatan
untuk menciptakan sumber baru pertumbuhan, digitalisasi dan infrastruktur diimplementasikan
meningkatkan nilai tambah produksi dan integrasi sebagai respons terhadap transformasi digital yang
antarsektor dan antarwilayah, serta mendorong tengah meningkat seiring dengan pengembangan
pertumbuhan yang inklusif. Selain itu, kebijakan industri 4.0. Penguatan itu sejalan dengan upaya
pembangunan infrastruktur untuk mengembangkan Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi sistem
konektivitas industri dan pariwisata juga perlu pembayaran.
terus diperkuat untuk menurunkan biaya logistik,
meningkatkan daya saing, serta pemerataan Strategi untuk mempercepat transformasi
ekonomi. Perbaikan iklim bisnis dan investasi melalui ekonomi menuju Indonesia maju juga perlu
penyederhanaan regulasi dan birokrasi, seperti didukung upaya mendorong pertumbuhan
implementasi UU Cipta Kerja, juga dibutuhkan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif. Upaya ini
untuk mendorong investasi dan menambah sumber dapat ditempuh antara lain dengan optimalisasi
pembiayaan pembangunan. Strategi pengembangan potensi UMKM yang memiliki peran strategi
ekonomi dan keuangan digital nasional juga dalam perekonomian Indonesia. Dalam kaitan ini,
perlu dilakukan untuk memperkuat digitalisasi Bank Indonesia juga terus memperluas program
sistem pembayaran. Hal itu pada gilirannya akan pengembangan UMKM melalui korporatisasi,
meningkatkan efisiensi ekonomi dan menambah peningkatan kapasitas, dan pembiayaan untuk
jumlah pelaku ekonomi yang berpartisipasi sehingga meningkatkan skala ekonomi UMKM khususnya
mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. pada sektor-sektor prioritas sehingga mampu
Kebijakan untuk memperkuat kualitas sumber daya meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB
manusia juga perlu ditingkatkan untuk mencapai serta mendorong UMKM Go Export dan Go Digital.
tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Program korporatisasi diarahkan untuk mendorong
UMKM memasuki ekosistem digital melalui fasilitasi
Transformasi struktural tersebut perlu dibarengi kemudahan perizinan, pembentukan klaster-
dengan reformasi di pasar uang guna meningkatkan klaster produktif, dan infrastruktur digital UMKM.
efektivitas transmisi kebijakan moneter sekaligus Program peningkatan kapasitas ditujukan untuk
menopang kebutuhan pembiayaan ekonomi. meningkatkan kemampuan UMKM secara end-to-end,
Dalam kaitan ini, Bank Indonesia merumuskan mulai pengembangan produk, program pelatihan
upaya pendalaman pasar uang dalam Blueprint manajemen dan keuangan, sampai dengan penyiapan
Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025. BPPU 2025 akses pasar, melalui Program on Boarding UMKM
berorientasi penuh untuk mewujudkan kondisi pasar (e-payment, e-commerce, dan e-financing). Sementara
keuangan yang likuid dan efisien, sehingga dapat itu, program pembiayaan ditempuh melalui
mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem implementasi ketentuan mengenai pencapaian
keuangan, dan iklim pembiayaan pembangunan pemenuhan kredit UMKM perbankan dan non-bank,
nasional yang kondusif. Tiga inisiatif utama BPPU serta perluasan akses UMKM dalam pemberdayaan
2025 dirumuskan sekaligus sebagai sasaran akhir kredit bersubsidi/KUR untuk mempercepat integrasi
(desired state) berupa pasar uang yang modern inklusi ekonomi dan keuangan digital secara nasional.
dan maju, serta berstandar internasional secara Penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang
end-to-end yang mencakup aspek instrumen, basis makin sukses mengangkat UMKM Go Export dan Go
pelaku pasar, benchmark rate yang kredibel, dan Digital akan makin ditingkatkan dalam tahun 2021,
infrastruktur (market infrasctructure, regulatory sekaligus memperkuat sinergi dengan Pemerintah
framework, serta koordinasi dan edukasi). Tiga dalam menyukseskan Gerakan Nasional Bangga
Inisiatif utama BPPU 2025 tersebut diarahkan untuk Buatan Indonesia (GerNas BBI).
(i)mendorong digitalisasi dan penguatan infrastuktur
pasar keuangan, (ii) memperkuat efektivitas Akselerasi pengembangan UMKM perlu didukung
kebijakan moneter, dan (iii) mengembangkan tranformasi berbasis digital. Perkembangan
sumber pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko. ekonomi dan keuangan digital yang pesat telah
Inisiatif pertama terkait penguatan digitalisasi dan menumbuhkan berbagai platform digital yang

xxxiv Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


menawarkan inovasi dalam kegiatan produksi,
konsumsi, kolaborasi dan berbagi. Digitalisasi
tersebut memberikan peluang kepada UMKM
untuk beradaptasi dan bertransformasi untuk
bisa bertahan dan bangkit serta tumbuh lebih
tinggi, disertai dengan peningkatan korporatisasi,
kapasitas, dan pembiayaan. Salah satu pelajaran
penting dalam pandemi Covid-19 adalah terjadinya
akselarasi penggunaan digital dalam memenuhi
kebutuhan konsumsi, kegiatan produksi, maupun
transaksi investasi. Dengan demikian, pemanfaatan
platform digital dapat mendorong UMKM yang
lebih kuat melalui peningkatan kapasitas yang lebih
produktif dan inovatif, memfasilitasi perluasan
akses UMKM baik pada marketplace, industri, dan
lembaga keuangan. Perluasan akses UMKM terhadap
digitalisasi proses produksi dan layanan, inovasi
produksi dan layanan pembiayaan akan mendorong
UMKM lebih maju dengan fasilitasi dan kemudahan
untuk ekspansi usaha, sekaligus mampu berdaya
saing di era kenormalan baru pascapandemi Covid-19.
Ke depan, optimalisasi peran UMKM sebagai tulang
punggung ekonomi perlu terus diarahkan pada
upaya peningkatan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif, melalui adaptasi perubahan
digital.

Tinjauan Umum — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 xxxv


BAB I

KRISIS KEMANUSIAAN COVID-19


DAN IMPLIKASINYA PADA TATANAN
PEREKONOMIAN GLOBAL
Perekonomian global 2020 diwarnai oleh pandemi Covid-19 yang menimbulkan dampak
luar biasa (extraordinary) terhadap kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dan stabilitas sistem
keuangan. Upaya kesehatan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 telah menyebabkan
terbatasnya mobilitas dan kegiatan ekonomi sehingga meningkatkan ketidakpastian pasar
keuangan dan gelombang pertumbuhan ekonomi yang kontraktif di dunia. Ekonomi global
terkontraksi dalam terutama pada semester I 2020, dan perlahan membaik pada semester
II 2020, didorong oleh kemajuan penanganan Covid-19, peningkatan mobilitas, dan dampak
stimulus kebijakan yang terintegratif dan bersinergi antarotoritas maupun antarnegara.
Covid-19 juga mengangkat tiga pelajaran penting di perekonomian global pada sistem
perdagangan internasional, sistem moneter internasional, dan sistem keuangan dunia yang
patut menjadi perhatian guna meningkatkan ketahanan ekonomi global ke depan.
Merebaknya Corona Virus Disease 2019 perekonomian. Tekanan yang berat pada pasar
(Covid-19) menimbulkan dampak yang luar biasa keuangan dan ekonomi global terutama terjadi pada
(extraordinary) pada perekonomian global tahun semester I 2020, khususnya pada triwulan II 2020.
2020. Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, Krisis ekonomi ini juga menimbulkan kekhawatiran
Tiongkok, pada Desember 2019, menyebar dengan atas dampak rambatan selanjutnya pada stabilitas
sangat cepat ke-178 negara atau 99,5% dari PDB sistem keuangan, akibat menurunnya kinerja
dunia. Dengan skala dan kecepatan penyebarannya korporasi dan rumah tangga.
yang sangat tinggi, Covid-19 ditetapkan sebagai
pandemi global oleh World Health Organization
pada Maret 2020. Selama 2020, pandemi ini telah "Covid-19 berdampak luar biasa
menginfeksi lebih dari 85 juta jiwa dan mengakibatkan
kematian lebih dari 1,8 juta jiwa, sehingga (extraordinary) pada perekonomian
menyebabkan krisis kesehatan dan kemanusiaan global tahun 2020"
yang besar di berbagai negara dan jumlah penduduk
miskin yang meningkat di dunia. Krisis kesehatan dan
kemanusiaan ini telah menyebabkan pertumbuhan
ekonomi kontraktif yang merata di berbagai belahan Respons kebijakan yang terintegrasi dan luar
dunia. biasa dilakukan oleh berbagai negara, termasuk
di tingkat internasional. Dampak Covid-19 yang
Penerapan kebijakan kesehatan untuk mengurangi multidimensi tersebut direspons segera oleh banyak
penyebaran Covid-19 telah menimbulkan gejolak negara untuk menghindari krisis yang makin dalam.
pada pasar keuangan dan aktivitas perekonomian. Krisis kemanusiaan dan ekonomi memerlukan
Untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19 yang kebijakan fiskal ekspansif yang memberikan
merata dan cepat, protokol kesehatan dan kebijakan stimulus bagi perekonomian sekaligus mencegah
untuk membatasi mobilitas antarwilayah maupun krisis kesehatan lebih lanjut. Kebijakan moneter
antarnegara diterapkan dengan ketat. Kebijakan itu longgar juga dilakukan oleh berbagai negara untuk
berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat memastikan tetap berjalannya pasar keuangan dan
sehingga menurunkan aktivitas konsumsi, produksi, perbankan, melalui penurunan suku bunga kebijakan
dan investasi secara tajam. Aktivitas perdagangan maupun pelonggaran likuiditas. Interaksi antar
internasional juga menurun akibat gangguan mata kebijakan makin diperlukan sejalan dengan makin
rantai produksi global. Covid-19 juga menekan dalamnya dampak Covid-19 pada perekonomian.
kinerja pariwisata akibat pembatasan akses Koordinasi kebijakan fiskal-moneter makin dipererat
antarnegara. Ketidakpastian pasar keuangan global melalui waktu, jenis dan besaran stimulus dari
juga meningkat tajam sebagai dampak dari turunnya masing-masing kebijakan. Selain itu juga dilakukan
kepercayaan konsumen dan dunia usaha atas prospek koordinasi kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas

Keterangan: Covid-19 menekan mobilitas masyarakat baik antarwilayah maupun antarnegara

4 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Covid-19 memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global

sistem keuangan melalui upaya restrukturisasi bagi terkendali. Untuk memastikan pemulihan ekonomi,
UMKM dan korporasi, serta inisiatif lainnya untuk beberapa bank sentral seperti Bank Indonesia, Bank
menjaga fungsi intermediasi pembiayaan. Dalam of Thailand, Bangko Sentral ng Pilipinas, Banco
mendukung upaya pemulihan ekonomi, berbagai Central do Brasil, membantu pembiayaan defisit
inisiatif internasional juga dilakukan baik untuk fiskal melalui pembelian surat utang Pemerintah di
mendukung pembiayaan, koordinasi pemikiran untuk pasar primer. Memahami keperluan perekonomian
mengatasi isu ekonomi terkini seperti menjaga dan aspek keberhati-hatian yang diterapkan dalam
kesinambungan kebijakan fiskal, maupun relaksasi pelaksanaannya, pasar merespons positif atas sinergi
standar internasional terkait rasio keberhati-hatian kebijakan fiskal-moneter ini.
sistem keuangan.
Kinerja perekonomian global tertekan pada
Penguatan koordinasi kebijakan fiskal-moneter semester I 2020 akibat Covid-19, dan mulai
yang terintegrasi meningkat sejalan dengan membaik memasuki semester II 2020. Pertumbuhan
dinamika perkembangan perekonomian. Keperluan ekonomi terkontraksi dalam, baik di negara maju
stimulus fiskal yang besar di tengah pajak yang turun maupun berkembang, pada semester I 2020.
tajam menyebabkan tantangan bagi pembiayaan Kondisi tersebut berimbas pada penurunan
fiskal. Upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut volume perdagangan dunia dan harga komoditas.
dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber Kekhawatiran terhadap dampak Covid-19, terutama
pembiayaan baik dari domestik, global maupun pada periode awal pandemi, telah memicu kepanikan
pinjaman dari lembaga internasional/multilateral, dan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan
seperti International Monetary Fund (IMF) dan global. Kondisi tersebut mengakibatkan aliran
World Bank. Multidimensi dampak dari Covid-19 modal global beralih ke aset keuangan yang lebih
telah menimbulkan perkembangan baru dari aman dan kemudian menekan nilai tukar negara
hubungan fiskal dan moneter. Sinergi tersebut berkembang. Sejalan dengan kemajuan penanganan
juga dilandasi oleh keyakinan terjaganya stabilitas Covid-19, peningkatan mobilitas, dan dampak
makroekonomi, yang tercermin dari tingkat inflasi stimulus kebijakan, kinerja perekonomian global
yang rendah dan defisit neraca berjalan yang mulai membaik pada semester II 2020. Kontraksi

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 5


pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
berkurang, seperti AS dan Kawasan Euro, bahkan
"Pandemi Covid-19 mengangkat
ekonomi Tiongkok mulai tumbuh positif. Perbaikan
ekonomi global itu mendorong peningkatan volume tiga pelajaran penting pada
perdagangan dunia dan harga komoditas. Tekanan struktur perekonomian global"
di pasar keuangan global juga mulai menurun
didorong ekspektasi positif terhadap prospek
perekonomian seiring dengan ketersediaan vaksin,
di tengah likuiditas global yang besar dan suku masih bertumpu pada negara tertentu, sehingga
bunga rendah, serta tren pelemahan nilai tukar meningkatkan kerentanan rantai produksi global.
dolar AS. Kondisi tersebut mendorong aliran modal Kedua, ketergantungan pada mata uang dunia utama
global kembali masuk ke negara berkembang secara (safe haven currencies) yang tinggi menunjukkan
gradual dan menopang penguatan nilai tukarnya. potensi risiko sistemik pasar keuangan global ketika
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan terjadi tekanan besar, seperti pada saat merebaknya
ekonomi global secara keseluruhan 2020 diprakirakan Covid-19. Perpindahan aliran dana global kepada
terkontraksi 3,8% (yoy), di bawah pertumbuhan 2019 aset keuangan berdenominasi mata uang utama
sebesar 2,8% (yoy). Inflasi global juga tercatat rendah dalam jumlah besar dan waktu yang bersamaan dapat
sejalan dengan permintaan yang lemah di banyak meningkatkan kerentanan eksternal di banyak negara
negara dan harga komoditas yang turun. Prospek berkembang. Ketiga, makin besarnya pengaruh Non-
perekonomian ini didukung oleh kemajuan penemuan Bank Financial Institutions (NBFIs) yang memanfaatkan
vaksin Covid-19 dan rencana distribusinya yang secara perdagangan algoritma turut meningkatkan
luas akan tersedia di pertengahan tahun 2021. kerentanan sistem keuangan global ketika terjadi
tekanan. Sebagai respons untuk mengatasi
Merebaknya pandemi Covid-19 pada tahun
berbagai hal tersebut, sejumlah inisiatif baik di
2020 mengangkat tiga pelajaran penting pada
tataran domestik, regional maupun global perlu
struktur perekonomian global yang patut menjadi
terus diperkuat untuk menopang kesinambungan
perhatian. Pertama, Covid-19 makin mendorong
pertumbuhan ekonomi dunia ke depan. Inisiatif
perilaku sejumlah negara yang mendahulukan
itu mencakup antara lain upaya mendorong
kepentingan domestik (inward looking policy),
pembentukan mata rantai yang multipolar
dengan meningkatkan sumber-sumber pertumbuhan
dalam perdagangan internasional, meningkatkan
dalam negeri maupun membatasi hubungan
penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan
dagang dengan negara lain. Perilaku itu terjadi di
dan investasi antarnegara, serta pengaturan dan
tengah sistem perdagangan internasional yang
pengawasan pada NBFIs.

6 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


1.1.
Covid-19 Memicu Krisis Kesehatan dan
Kemanusiaan yang Luar Biasa
Dinamika perekonomian global 2020 menghadapi Tabel 1.1. Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Berbagai Negara
krisis yang belum pernah dialami sebelumnya. Jumlah Kasus Jumlah Tingkat Jumlah
No Negara
Episentrum krisis kali ini berbeda dengan krisis- Terkonfirmasi Kematian Fatalitas Kasus Sembuh

krisis yang terjadi sebelumnya, seperti depresi 1 Amerika Serikat 21.113.528 360.078 1,71 12.436.958
2 India 10.341.291 149.686 1,45 9.946.867
tahun 1930an, krisis utang di Amerika Latin tahun
3 Brasil 7.733.746 196.018 2,53 6.813.008
1980an, krisis Asia tahun 1997/98, maupun krisis
4 Rusia 3.236.787 58.506 1,81 2.618.882
keuangan global tahun 2008/2009. Krisis pada tahun 5 Prancis 2.655.728 65.037 2,45 195.174
2020 bersumber dari penyakit Covid-19. Penyakit 6 Inggris 2.654.779 75.024 2,83 1.406.967

ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada 7 Turki 2.241.912 21.488 0,96 2.136.534

Desember 2019 dan kemudian menyebar dengan 8 Italia 2.155.446 75.332 3,49 1.503.900
9 Spanyol 1.936.718 50.837 2,62 150.376*
cepat ke berbagai negara. Penyebaran yang sangat
10 Jerman 1.83.896 35.105 1,97 1.401.200
cepat tidak terlepas dari karakteristik Covid-19 yang 20 Indonesia** 743.198 22.138 2,98 611.097
berbeda dengan pandemi sebelumnya, seperti Severe Negara lain yang terdampak 28.889.142 740.861 2,56 22.305.267
acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East Total 85.486.171 1.850.110 2,16 59.968.887

respiratory syndrome (MERS).1 Daya tular Covid-19 Keterangan: *Data Bloomberg; **Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sumber: www.worldometers.info/coronavirus; per 31 Desember 2020.
jauh lebih tinggi, yang tercermin dari tingkat transmisi
(Basic Reproductive Ratio, RO) sebesar 2-4, jauh di Penyebaran Covid-19 yang cepat ke berbagai
atas RO pandemi lainnya.2 Masa inkubasi Covid-19 negara menimbulkan krisis kesehatan dan
juga lebih panjang dibandingkan pandemi lainnya kemanusiaan. Covid-19 terjadi menjelang Tahun
yang menyebabkan penanganan penyakit ini secara Baru Lunar di Tiongkok ketika berlangsung mobilitas
dini menjadi terhambat, sehingga menimbulkan penduduk yang tinggi ke berbagai wilayah, sehingga
permasalahan kesehatan yang kompleks. Sepanjang penyebarannya sangat cepat. Keterhubungan
2020, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 80 juta (interconnectedness) antarnegara yang tinggi juga
jiwa dan mengakibatkan kematian lebih dari 1,7 juta mendorong penyebaran Covid-19 dari Tiongkok
jiwa penduduk dunia (Tabel 1.1). Dampak tersebut ke berbagai negara, meluas sangat cepat. Selama
jauh lebih besar dibandingkan dengan dampak SARS Desember 2019 hingga 11 Maret 2020, Covid-19
dan MERS yang masing-masing menginfeksi sekitar menyebar ke-114 negara dengan kasus positif
8.100 jiwa dan 2.494 jiwa. mencapai kisaran 118 juta dan kematian lebih dari
1 Spanish flu terjadi pada 1918 dipicu virus H1N1, sedangkan SARS disebabkan 4.000 jiwa. Perkembangan itu mendorong World
coronavirus (SARS-CoV) yang ditemukan pada November 2002 di Guangdong,
Tiongkok. MERS disebabkan coronavirus (MERS-CoV) diidentifikasi pada 2012 di Saudi
Health Organization (WHO) menetapkannya sebagai
Arabia. pandemi global pada Maret 2020. Episentrum
2 Tingkat penularan penyakit menular diwakili Basic Reproductive Ratio (R0) atau peningkatan kasus Covid-19 juga berpindah-pindah.
rata-rata jumlah orang yang berpotensi tertular setiap adanya kasus infeksi Covid-19
sekitar 2-4, jauh di atas flu musiman (1,2), Ebola (1,5), dan Flu Spanyol (1,8). Episentrum bermula dari Tiongkok, ke Eropa, dan
berlanjut ke kawasan Amerika dan Asia di luar
Tiongkok. Episentrum kemudian kembali ke kawasan
"Covid-19 menyebar ke Eropa dan Amerika, serta beberapa negara Asia
dan Amerika Latin lainnya. Hingga akhir 2020, kasus
ke-178 negara, lebih luas Covid-19 global terus meningkat dan menyebar
dibandingkan SARS dan MERS" ke-178 negara atau 99,5% PDB dunia, lebih luas
dibandingkan SARS dan MERS yang hanya terjadi

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 7


di sejumlah negara.3 Dengan skala dan kecepatan Grafik 1.1. Tingkat Fatalitas Covid-19
penyebaran yang tinggi, pandemi ini menimbulkan %

krisis kesehatan dan kemanusiaan di banyak negara. 10

Peningkatan jumlah penduduk miskin di dunia 9

berlangsung cepat dari 1.811,1 juta pada 2017 Kawasan Eropa


8

7
menjadi di kisaran 1.899,1 – 1.926,1 juta orang pada Global
6
2020.4
5
Kawasan Amerika
Covid-19 memiliki tingkat fatalitas (kematian) yang 4
2,42 3
lebih rendah dibandingkan pandemi sebelumnya, 2,21
Kawasan Asia
didorong oleh penanganan Covid-19 yang makin 2,20
2

1,56 1
baik. Pada awal pandemi, tingkat fatalitas Covid-19
global sempat meningkat hingga mencapai titik 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0

tertingginya di kisaran 9% (Grafik 1.1). Perkembangan 2020

tersebut terutama didorong oleh kenaikan fatalitas Sumber: WHO, diolah; data s.d. 31 Desember 2020

yang tinggi di kawasan Eropa dan Amerika. Guna


memitigasi dampak Covid-19, pemerintah di banyak wisata domestik bersubsidi pemerintah. Sementara
negara telah menjalankan berbagai protokol itu, kasus gelombang kedua dan ketiga di AS terjadi
kesehatan melalui menerapkan 3T, yaitu: Trace pascarelaksasi pembatasan mobilitas di seluruh
(penelusuran), Testing (tes spesimen), dan Treatment negara bagian dan pembukaan kembali fasilitas
(perawatan). Sementara itu, masyarakat juga turut rekreasi. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut,
berpartisipasi dengan melakukan 3M, yakni Memakai sejumlah negara kembali menerapkan kebijakan
Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan. Selain pembatasan mobilitas untuk mengurangi penyebaran
itu, kebijakan pembatasan mobilitas baik antarwilayah Covid-19 lebih lanjut. Kebijakan tersebut diterapkan
maupun antarnegara juga ditempuh banyak negara dengan tingkatan yang berbeda, sesuai dengan
untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang cepat. kondisi di masing-masing negara.
Kebijakan pembatasan mobilitas tersebut diterapkan
dengan tingkatan yang berbeda-beda antarnegara Berbagai kebijakan untuk mengatasi Covid-19 terus
sesuai dengan intensitas penyebaran Covid-19. dilakukan, termasuk upaya untuk penemuan vaksin
Sejalan dengan penanganan pandemi yang makin baik Covid-19. Ketersediaan vaksin akan menentukan
di berbagai kawasan, tingkat fatalitas global terus penyebaran Covid-19 ke depan dan proses pemulihan
menurun. Pada akhir Desember 2020, tingkat fatalitas ekonomi di berbagai negara. Hingga akhir 2020,
global tercatat rendah di kisaran 2,2% (Grafik 1.1). pengujian kandidat vaksin Covid-19 di banyak negara
telah menunjukkan perkembangan yang positif.
Dalam perkembangannya, Covid-19 tidak hanya
terjadi dalam satu kali gelombang di beberapa Grafik 1.2. Kasus Gelombang Kedua Covid-19
negara. Kasus Covid-19 pada pertengahan tahun 2020 Ribu Jiwa (Rata-rata bergerak 7 hari) Ribu Jiwa (Rata-rata bergerak 7 hari)
sempat menurun sejalan dengan penerapan kebijakan 40 250
pembatasan mobilitas masyarakat. Pascarelaksasi
35
pembatasan mobilitas, kasus Covid-19 gelombang 200
30 AS (Skala kanan)
kedua (second wave) dan bahkan gelombang ketiga
mulai terjadi di kawasan Eropa, Jepang, dan AS (Grafik 25
150
Italia
1.2). Kasus gelombang kedua terjadi di beberapa 20

negara Eropa sejalan dengan peningkatan mobilitas 15 100

masyarakat sesudah libur musim panas. Lonjakan Inggris Jerman


10
kembali kasus Covid-19 juga ditemukan di Jepang, 50
5
seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas, Jepang

perayaan libur nasional, dan kampanye program 0 0


2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020
3 SARS menyebar di Tiongkok dan Singapura. MERS menyebar di Timur Tengah.
Sumber: Bloomberg, diolah
4 World Bank. 2020. Reversals of Fortune. Poverty and Shared Prosperity 2020.

8 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Beberapa vaksin Covid-19 diprakirakan tersedia secara luas pada paruh pertama 2021

Delapan kandidat vaksin telah berada pada tahap 2021 dan dapat memenuhi kebutuhan sekitar 68%
akhir pengujian, seperti Sinovac dan Cansino yang populasi dunia (Tabel 1.2). Masyarakat di banyak
dikembangkan oleh Tiongkok, AstraZeneca yang negara juga menunjukkan respons positif terhadap
dikembangkan oleh Inggris, Moderna/NIAID oleh rencana vaksinasi yang akan dilakukan banyak negara.
AS, dan BioNTech/Pfizer yang merupakan hasil Hasil survei mengindikasikan lebih dari 60% penduduk
kolaborasi AS dan Jerman. Beberapa vaksin tersebut dunia berkeinginan untuk divaksin dalam waktu
diprakirakan tersedia secara luas pada paruh pertama kurang dari 1 tahun ke depan (Grafik 1.3).

Tabel 1.2. Potensi Ketersediaan Berbagai Jenis Vaksin Grafik 1.3. Respons Masyarakat terhadap Vaksinasi

2020 2021 Minat untuk mendapatkan Vaksin jika Tersedia (24 Jul-7 Agu) %

Vaksin Dosis Populasi Dosis Populasi 100


Agak Setuju Sangat Setuju
(Juta) Tercakup (%) (Juta) Tercakup (%) Agak Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
80
AstraZeneca 104 0,07 s.d. 3 19-26
60
Pfizer/BioNTech 50 0,03 1,3 8
Johnson & Johnson NA NA >1 >6 40

Sinovac 15 0,01 1 6 20
Sinopham 15 0,01 1 6
0
Bharat Biotech NA NA 1 6
Moderna 20 0,01 0,5-1 3-6 -20

Sputnik V NA NA 0,3-0,5 2-3 -40


Cansion NA NA 0,1-0,2 1
-60
Agregat 204-304 0,13-0,26 8-9 57-68
Dunia

Rusia

Prancis

Selatan

Italia

AS

Jerman

Turki

Spanyol

Jepang

Kanada

Inggris

Selatan

Australia

India

Brasil

Tiongkok
Afrika

Korea

Ket: Ketercakupan populasi AstraZeneca pada 2021 mencapai 26% jika tingkat kemanjuran
90% dan 19% jika tingkat kemanjuran 62%.
Sumber: OECD, Berbagai Perusahaan dan Organisasi, serta Media, diolah Sumber: World Economic Forum, Goldman Sachs Investment Research

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 9


1.2.
Kebijakan Extraordinary Ditempuh untuk
Mengatasi Dampak Covid-19
Upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 penurunan tajam kinerja sektor jasa yang berkaitan
menimbulkan kebijakan pembatasan mobilitas. dengan mobilitas manusia, seperti sektor pariwisata
Sebagaimana disampaikan pada bagian sebelumnya, global akibat penutupan akses masuk antarnegara.
selain menerapkan kebijakan 3T dan 3M, sejumlah Keyakinan konsumen dan pelaku bisnis di berbagai
negara juga memberlakukan kebijakan pembatasan negara turut memburuk sejalan penurunan
mobilitas manusia untuk mengurangi penyebaran permintaan dan gangguan produksi. Pasar keuangan
Covid-19 yang sangat cepat. Kebijakan tersebut global juga menghadapi kondisi ketidakpastian yang
dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti zonasi tinggi sebagai dampak dari memburuknya ekspektasi
daerah berdasarkan tingkat infeksi maupun larangan kinerja ekonomi. Perilaku investor berubah menjadi
meninggalkan rumah, berkumpul, dan berpergian lebih berhati-hati dan meningkatkan penanaman
antardaerah maupun larangan masuk ke negara modalnya pada aset-aset keuangan yang aman,
lain. Pembatasan mobilitas secara ketat (lockdown) sehingga terjadi aliran modal keluar dari negara
diterapkan pertama kali di Wuhan, Tiongkok, dan berkembang. Berbagai indikator ketidakpastian,
kemudian diperluas ke wilayah lainnya. Kebijakan seperti Volatility Index (VIX) dan Economic Policy
ini pada awalnya direspons oleh berbagai negara Uncertainty (EPU) mengalami peningkatan tajam.
dengan melakukan larangan kunjungan dari dan/ Kinerja ekonomi yang tertekan juga menimbulkan
atau ke Tiongkok. Seiring dengan penyebaran kekhawatiran pada stabilitas sistem keuangan, sejalan
Covid-19 yang makin luas dan keberhasilan dengan memburuknya kinerja korporasi dan rumah
penerapan lockdown di Tiongkok dalam mengurangi tangga.
kecepatan penyebaran Covid-19, berbagai negara
mulai mengadopsi kebijakan pembatasan mobilitas Dampak Covid-19 tersebut direspons dengan
inter dan antarnegara sejak Maret 2020. Tingkat kebijakan stimulus yang luar biasa dan segera oleh
keketatan pembatasan mobilitas antara negara maju otoritas di berbagai negara. Dampak Covid-19 yang
dan berkembang terlihat berbeda-beda dan dinamis, bersifat multidimensi tersebut tidak hanya dapat
tercermin dari pergerakan Effective Lockdown Index
(ELI). Kondisi tersebut sesuai dinamika penyebaran Grafik 1.4. Pembatasan Mobilitas Negara Maju
Covid-19 yang terjadi di masing-masing negara (Grafik
Indeks Rerata Bergerak 7 Hari, 100 = Paling Ketat
1.4 dan 1.5).
100

Penerapan pembatasan mobilitas untuk Italia


90

80
mengurangi penyebaran Covid-19 tersebut Prancis
70
menimbulkan krisis ekonomi dan keuangan.
60
Pembatasan mobilitas masyarakat di berbagai negara Inggris
50
berdampak pada penurunan tajam aktivitas ekonomi AS
40
global baik konsumsi, produksi, maupun investasi,
30
tercermin pada kontraksi yang dalam dari penjualan Spanyol
20
ritel, produksi industri dan Purchasing Managers’ Index Jepang
10
(Grafik 1.6). Aktivitas perdagangan internasional Jerman
0
dan mata rantai suplai global juga terhambat sejalan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

dengan terhentinya proses produksi dan gangguan 2020

arus distribusi barang. Covid-19 juga mengakibatkan Sumber: Goldman Sachs Research

10 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 1.5. Pembatasan Mobilitas Negara Berkembang Bahkan, sinergi antar kebijakan fiskal dan moneter
Indeks Rerata Bergerak 7 Hari, 100 = Paling Ketat juga ditempuh, baik dalam bentuk koordinasi waktu,
100 jenis dan besaran stimulus, maupun pembiayaan
90 fiskal oleh bank sentral. Untuk menjaga stabilitas
80 sistem keuangan, otoritas juga merelaksasi waktu
Rusia
70 pemenuhan standar internasional terkait rasio
India 60 keberhati-hatian sistem keuangan. Lebih lanjut,
Tiongkok
50 berbagai kerjasama internasional juga dilaksanakan di
Brasil
40 berbagai fora, guna mendukung upaya otoritas dalam
30 menanggulangi dampak Covid-19 di masing-masing
20 negara dan terjaganya stabilitas global.
Indonesia
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sumber: Goldman Sachs Research


2020
"Otoritas di berbagai negara
menempuh kebijakan ekspansif
diatasi dengan bertumpu pada satu kebijakan, namun dengan memberikan stimulus
membutuhkan respons kebijakan yang terintegrasi,
dalam jumlah besar dan segera"
baik untuk mengatasi masalah kesehatan,
kemanusiaan, maupun pelemahan ekonomi. Masalah
kesehatan dan kemanusiaan di tengah menurunnya
kinerja perekonomian menyebabkan stimulus fiskal Di sisi fiskal, otoritas di berbagai negara
harus dilakukan segera untuk menjaga kemampuan menempuh kebijakan ekspansif dengan
daya beli masyarakat dan berlanjutnya sisi produksi. memberikan stimulus dalam jumlah besar dan
Keperluan stimulus fiskal menghadapi tantangan segera. Stimulus fiskal dilakukan baik untuk menjaga
pembiayaan, di tengah menurunnya penerimaan dampak Covid-19 pada kesehatan dan menjaga daya
pemerintahan. Dengan terjaganya tingkat inflasi, beli masyarakat, seperti program bantuan sosial
akibat rendahnya permintaan, kebijakan moneter kepada masyarakat. Stimulus fiskal juga diberikan
yang ekspansif juga dilakukan oleh berbagai negara. untuk menjaga sisi produksi ekonomi, seperti
insentif kepada dunia usaha, khususnya UMKM,
serta keringanan pajak korporasi. Sepanjang 2020,
Grafik 1.6. Penjualan Ritel, Produksi Industri, PMI Manufaktur
(April 2020 vs Desember 2019)
stimulus fiskal telah dikucurkan berbagai negara yang
Δ Indeks (100 = Tw. IV 2019)
secara total mencapai kisaran 11,7 triliun dolar AS
0 atau mendekati 12% dari PDB dunia, dengan besaran
respon negara maju lebih besar dibandingkan negara
-10
berkembang. Pemberian stimulus dalam jumlah
besar tersebut, di tengah penerimaan pajak yang
-20
-21,0 menurun tajam akibat pelemahan ekonomi akibat
-24,7
-28,7 -30 Covid-19, mengakibatkan pelebaran defisit fiskal di
banyak negara. Pelebaran defisit fiskal di negara maju
-40
mencapai lebih dari 8% dari PDB, kecuali di Korea
-48,9
Selatan. Sementara itu, peningkatan defisit fiskal di
-50
negara berkembang pada umumnya lebih rendah,
-60 karena keterbatasan ruang pembiayaan (Grafik 1.7).
Penjualan Produksi PMI PMI Jasa
Ritel Industri Manufaktur Pemenuhan kebutuhan pembiayaan fiskal tersebut
Sumber: IHS Markit, Haver, IMF WEO Oktober 2020, diolah dilakukan dengan memanfaatkan sumber pembiayaan

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 11


Grafik 1.7. Kenaikan Defisit Fiskal di Negara Maju dan Grafik 1.8 Quantitative Easing Negara Maju
Berkembang %
% PDB
40
0
35
Usage
-1,6
Max Size
30
-2,8 -3,1 -3,2 -2,4 -2,3 -4
-3,4
-4,2 -4,2
25
-5,2
-6,0 20
-8
-8,4
15

-9,8 -8,4 -10,1


-9,8 -8,7 10
-12
Negara Berkembang -11,7
-12,8 5
Negara Maju
-13,3
-16 0
Fed ECB BoJ BoE RBNZ Riksbank RBA
India
Meksiko
Malaysia
Filipina
Thailand
Rusia
Indonesia
Taiwan
Vietnam
Tiongkok

Hong Kong
Korea
Selatan
Singapura
Jerman
Jepang
AS
Spanyol
Inggris
Prancis
Italia
Keterangan : Termasuk APP (inc. loan purchases) & term funing schemes;
tidak termasuk short- term liquidity facilities
Sumber: Berbagai Bank Sentral, diolah
Sumber: Bloomberg, Kementerian Keuangan, diolah

baik dari domestik, global maupun pinjaman kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai tukar (Grafik
dari lembaga internasional/multilateral, seperti 1.9). Sementara itu, injeksi likuiditas (QE) umumnya
International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. dilakukan melalui operasi moneter, mengingat aset-
aset keuangan masih terbatas di pasar sekunder
Di sisi moneter, bank sentral di berbagai negara di negara berkembang. Berdasarkan negaranya,
menempuh kebijakan moneter akomodatif jumlah QE terbesar dilakukan oleh Bank Indonesia,
melalui penurunan suku bunga maupun injeksi kemudian diikuti oleh bank sentral Meksiko, Chili,
likuiditas dalam jumlah besar. Pilihan instrumen dan Filipina (Grafik 1.10). Beberapa bank sentral juga
antara penurunan suku bunga atau injeksi liquiditas berkomitmen untuk membantu pembiayaan defisit
dipengaruhi oleh ketersediaan ruang kebijakan di fiskal melalui injeksi likuditas kepada pemerintah,
masing-masing negara. Di negara maju dengan tingkat seperti Bank Indonesia, Bank of Thailand, Bangko
suku bunga kebijakan yang mendekati nol persen, Sentral ng Pilipinas, Banco Central do Brasil, dan bank
stimulus moneter umumnya ditempuh bank-bank sentral lainnya. Komitmen tersebut ditempuh melalui
sentral dengan injeksi likuiditas (Quantitative Easing, pembelian surat utang Pemerintah di pasar primer.
QE) ke sektor keuangan, khususnya perbankan. Hal Inisiatif terakhir ini merupakan bentuk koordinasi
ini dilakukan antara lain dengan program pembelian
aset keuangan (asset purchase program) dari pasar
baik obligasi pemerintah, obligasi swasta, maupun Grafik 1.9. Penurunan Suku Bunga di Negara Maju
sekuritas kredit. Berdasarkan negaranya, jumlah QE dan Berkembang
terbesar dilakukan oleh European Central Bank (ECB) basis poin

0
diikuti oleh Bank of Japan (BoJ), Bank of England
(BoE) dan the Federal Reserve AS (Grafik 1.8). -50

Sementara itu, penurunan suku bunga terbesar sejak


-100
awal tahun 2020 dilakukan oleh the Federal Reserve
dan Bank of Canada (BoC) masing-masing sebesar 150 -150

bps, diikuti oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ)


-200
dan Bank of Korea (BoK) sebesar 75 bps (Grafik 1.9).
-250
Di negara berkembang, stimulus moneter
-300
dilakukan melalui kombinasi penurunan suku
Afrika
Selatan
Brasil

Filipina

India

Indonesia

Malaysia

Meksiko

Polandia

Rusia

Thailand

Tiongkok

AS

Australia

Inggris

Kanada

Korea
Selatan
Selandia
Baru

bunga kebijakan dan injeksi likuiditas ke perbankan


dan pasar keuangan. Besaran penurunan suku
bunga disesuaikan dengan penurunan inflasi dan Sumber: Haver, Bank Sentral, Tellimer Research

12 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 1.10. Quantitative Easing Negara Berkembang Di samping itu, ketahanan kelembagaan keuangan
% PDB
juga dilakukan melalui relaksasi rasio keberhati-
5,0
4,7 hatian perbankan. Batas minimum kewajiban rasio
4,5
permodalan, seperti Countercyclical Capital Buffer
4,0
(CCB), Conservation Buffer, dan rasio likuiditas,
3,3 3,5
seperti Liquidity Coverage Ratio (LCR), dan Net
3,0
2,8
Stable Funding Ratio (NSFR) diturunkan. Beberapa
2,5
negara juga melakukan deaktivasi sementara atas
1,6
2,0
implementasi kewajiban tersebut. Selain menjaga
1,5
ketahanan lembaga keuangan, pelonggaran
0,6
1,0 rasio permodalan dan likuiditas juga ditempuh
0,2
0,5 guna meningkatkan ruang dan kapasitas untuk
0 intermediasi. HKMA dan Bank of England (BoE)
Indonesia Meksiko Chili Filipina Thailand India
merupakan bank sentral yang melonggarkan
Sumber: Bloomberg, diolah
kewajiban rasio modal (CCB). Sementara itu, Korea
Selatan, melonggarkan LCR khusus untuk foreign
kebijakan fiskal-moneter yang khusus dilakukan currency sebagai upaya pengendalian risiko akibat
dalam menanggulangi Covid-19 dan secara umum volatilitas nilai tukar dan penguatan manajemen
mendapatkan respons positif dari pasar. likuiditas di tengah peningkatan tekanan. Indonesia
juga melakukan kebijakan pelonggaran yang sama
Guna memitigasi dampak Covid-19 terhadap melalui penyesuaian batas bawah LCR dan NSFR dari
stabilitas sistem keuangan, otoritas di berbagai sebelumnya 100% menjadi 85%. Ketentuan ini berlaku
negara melakukan pelonggaran sejumlah sementara sampai dengan 31 Maret 2022. Di samping
ketentuan. Kegiatan ekonomi yang kontraktif telah itu, bank juga diberikan pelonggaran untuk dapat
menyebabkan turunnya kinerja korporasi dan rumah tidak memenuhi kewajiban Capital Conservation Buffer
tangga serta terganggunya fungsi intermediasi sebesar 2,5%.
perbankan. Pada beberapa negara, dukungan kepada
sektor UMKM menjadi prioritas akibat besarnya Sejumlah langkah koordinasi kebijakan
dampak pandemi terhadap segmen tersebut, selain internasional juga ditempuh dalam mendukung
kepada korporasi lainnya. Dalam rangka mitigasi risiko pemulihan ekonomi global. Sejumlah agenda
akibat menurunnya kemampuan membayar, stimulus pembahasan dan inisiatif penting mengemuka
dalam bentuk skema restrukturisasi kredit dan subsidi di forum dan lembaga internasional, seperti
bunga, ditempuh oleh sebagian besar otoritas, seperti Group of Twenty (G20), Financial Stability Board
Tiongkok, India, Hongkong, dan Indonesia. Otoritas (FSB) dan IMF. Pada forum G20, pembahasan
keuangan Hongkong (Hongkong Monetary Authority, difokuskan pada berbagai upaya untuk memitigasi
HKMA) memutuskan untuk memperpanjang periode dampak pandemi di bidang kesehatan, ekonomi
penundaan pembayaran pokok pinjaman hingga April dan keuangan, serta kebijakan pasca-Covid-19
2021 dan pemberian suku bunga kredit yang rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia
bagi UMKM. Sementara itu, Reserve Bank of India yang berkesinambungan, seimbang dan inklusif.
(RBI) memberikan skema penundaan pembayaran Kebijakan kesehatan diarahkan melalui penyediaan
cicilan, penyesuaian atas perhitungan pencadangan sumber daya pada institusi kesehatan global dan
dan klasifikasi aset, serta kebijakan penjaminan dukungan penanganan Covid-19, dan penyediaan
untuk mendorong permintaan pembiayaan terus vaksin. Kebijakan ekonomi dan finansial diarahkan
berlangsung. Hongkong dan India merupakan negara untuk meminimalkan disrupsi jangka pendek akibat
yang menerapkan stimulus penjaminan dengan kebijakan penanggulangan Covid-19. Bank sentral
tingkat keberhasilan di atas 50% dari target. Adapun diharapkan tetap memfasilitasi aliran likuiditas
cakupan penjaminan di kedua negara tersebut antarekonomi, aliran perdagangan internasional,
masing-masing sebesar 80%-100% untuk kredit dan investasi global tetap berjalan. Forum G20 juga
UMKM di Hongkong dan 100% untuk kredit korporasi mendukung program-program penanganan Covid-19
dan UMKM di India.

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 13


Keterangan: Koordinasi kebijakan internasional ditempuh dalam mendukung pemulihan ekonomi global

di negara berkembang dan pembiayaan untuk menjaga keberlangsungan suplai kredit kepada sektor
pembangunan berkelanjutan, serta mendukung riil, mendukung intermediasi keuangan dan resiliensi
peningkatan kapasitas SDM dalam mitigasi dan sistem keuangan global. Di tataran korporasi,
penanganan Covid-19. Selain itu, sebagai upaya kebijakan diarahkan untuk memperkuat resiliensi
penguatan resiliensi global, forum G20 juga serta menjaga keberlangsungan pelayanan jasa
membentuk Debt Service Suspension Inititative (DSSI) keuangan dan infrastruktur kritikal pasar keuangan.
untuk membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan Di tataran sistem, berbagai bank sentral melakukan
dan penangguhan utang bagi negara berkembang.5 pelonggaran moneter dan injeksi likuiditas ke pasar.
Sejak diimplementasikan pada Mei 2020, lebih dari 40 Pemerintah di banyak negara juga memberikan
negara telah berpartisipasi dan memperoleh manfaat stimulus dalam jumlah besar kepada korporasi
dari penangguhan pembayaran utang dengan total dan rumah tangga. Untuk pemenuhan sejumlah
nilai sebesar 5 miliar dolar AS. Kebijakan ini kemudian standar internasional, seperti Basel III Standard,
diperpanjang hingga satu tahun ke depan untuk FSB dan Standard Setting Bodies (SSB) memberikan
membantu pemulihan ekonomi pada 2021. kelonggaran batas waktu hingga satu tahun ke depan.

FSB memfokuskan pembahasan pada respons IMF memberikan sejumlah program bantuan
kebijakan yang perlu dilakukan secara cepat likuiditas baru guna mengatasi kesulitan
dan terkoordinasi untuk mendukung pemulihan pembiayaan negara anggotanya untuk penanganan
ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan. Covid-19. Program tersebut berupa penyediaan
Penguatan kerja sama dan koordinasi dilakukan bantuan keuangan (financial assistance) melalui
FSB melalui sharing informasi secara reguler berbagai fasilitas pinjaman (lending facilities) dan debt
antarotoritas tentang tantangan dan kebijakan untuk service relief dari Catastrophe Containment and Relief
mengatasi Covid-19, serta berbagai faktor yang dapat Trust. Program financial assistance tersebut telah
meningkatkan kerentanan sistem keuangan akibat dimanfaatkan oleh 83 negara anggota dengan total
pandemi dan respons kebijakan yang diperlukan. nilai mencapai SDR74,5 miliar. Sementara itu, program
FSB juga memperkuat koordinasi kebijakan untuk debt service relief dari Catastrophe Containment
and Relief Trust telah dimanfaatkan oleh 29 negara
5 Persyaratan Debt Service Suspension Initiative (DSSI): Negara berpendapatan
anggota IMF yang mengalami kesulitan pembiayaan
rendah (Low Income Country) yang aktif selama periode FY20 dalam International
Development Association (IDA) dan United Nations Least Developed Countries (UN dengan total nilai mencapai SDR351,53 juta.
LDC)

14 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


1.3.
Kuatnya Covid-19 Menekan Perekonomian Global
Covid-19 dan kebijakan penanganannya melalui Jepang dan komoditas emas. Penyesuaian perilaku
pembatasan mobilitas memicu ketidakpastian investor global tersebut memicu aliran modal
pasar keuangan global yang tinggi pada semester keluar khususnya dari negara berkembang (Grafik
I 2020. Mobilitas masyarakat global yang menurun 1.13), sehingga menekan mata uang negara-negara
tajam hingga mencapai level terendahnya pada tersebut, termasuk Indonesia. Pada akhir semester
periode Maret - Mei 2020. Perkembangan tersebut I 2020, ketidakpastian pasar keuangan global
tercermin pada penurunan tajam ELI (Grafik 1.11). mulai menurun seiring dengan kemajuan upaya
Penurunan mobilitas tersebut berdampak pada penanggulangan penyebaran Covid-19 dan efektivitas
pelemahan kinerja berbagai sektor manufaktur dan dari kebijakan stimulus yang dilakukan. Aliran modal
jasa di banyak negara. Pada periode yang sama, ke negara berkembang mulai masuk secara terbatas.
ketidakpastian pasar keuangan global meningkat Kondisi ini kemudian mengurangi tekanan pelemahan
tajam, tercermin pada perkembangan Economic nilai tukar mata uang negara berkembang.
Policy Uncertainty Index (EPU) dan indeks volatilitas
(Volatility Index-VIX) yang memburuk dari 122,2 Kinerja perekonomian global mengalami penurunan
dan 18,8 menjadi 557,2 dan 53,5. Hal itu diikuti pada periode yang sama, khususnya pada triwulan
peningkatan risiko negara berkembang, tercermin II 2020. Lemahnya permintaan konsumsi dan
dari kenaikan indikator EMBI dan CDS masing-masing gangguan produksi akibat dari keterbatasan mobilitas
dari 291,5 dan 63,8 mencapai titik tertingginya 661,8 orang dan barang telah menyebabkan penurunan
dan 292,2 (Grafik 1.12). kinerja manufaktur global. PMI manufaktur di AS,
Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India turun tajam dan
Ketidakpastian akan prospek perekonomian mencatat pertumbuhan negatif. Kinerja sektor jasa,
menekan pasar keuangan global dan memicu terutama yang terkait mobilitas masyarakat, negara-
perilaku penanaman investasi yang lebih berhati- negara tersebut juga terkontraksi lebih dalam dari
hati. Perilaku tersebut menyebabkan tingginya sektor manufaktur. Sementara itu, kinerja yang lebih
permintaan terhadap aset keuangan yang dianggap baik terlihat pada sektor terkait penanganan Covid-19,
aman, seperti surat utang pemerintah AS dan antara lain industri bahan pangan, alat kesehatan

Grafik 1.11. Stringency Index, Google Mobility dan Effective Grafik 1.12. Indikator Risiko Negara Berkembang
Lockdown Index Dunia
% penurunan dibandingkan praCovid-19 Indeks Indeks Indeks
100 = Paling ketat
10 0 700 305
Periode pembatasan
skala besar 10 650
0 Effective Lockdown Index (Skala kanan)
20 600 255
CDS Indonesia (Skala kanan)
-10 30 550

40 500 205
-20
Google Mobility
50 450
-30
60 400 155
Stringency Index (Skala kanan) EMBI Spread
-40 70 350

80 300 105
-50
90 250

-60 100 200 55


2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 2019 2020

Sumber: University of Oxford, GS ELI, Google Mobility Report Sumber: Bloomberg, diolah

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 15


Grafik 1.13. Aliran Modal Dunia 2020, volume perdagangan dunia terkontraksi 3,1%,
dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 yang dominan
Triliun Dolar AS, Triliun Dolar AS,
akumulasi sejak Nov-08 akumulasi sejak Nov-08 di Tiongkok dan dampak penyebaran di negara
0,345 2,65
Aliran modal keluar dari negara berkembang
lainnya. Permintaan ekspor AS dan Eropa menurun
2,55
0,325 Aliran modal masuk akibat berkurangnya permintaan dari mitra dagang
negara berkembang
2,45 utamanya, yakni Tiongkok. Sejalan dengan pelemahan
0,305
2,35 ekonomi global, kontraksi volume perdagangan makin
dalam pada triwulan II 2020 hingga mencapai 14%,
0,285 2,25
Aliran modal masuk
lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada
2,15
0,265
negara maju (Skala kanan)
krisis finansial global. Perekonomian global yang
2,05 melemah, termasuk perdagangan dunia, kemudian
0,245
1,95
berdampak pada penurunan harga komoditas
(Grafik 1.15). Harga komoditas ekspor Indonesia
0,225 1,85
2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 secara keseluruhan juga terkontraksi dalam. Secara
2018 2019 2020
khusus, harga beberapa komoditas, seperti CPO dan
Sumber: EFPR, Fund Flows, diolah
kopi masih meningkat akibat suplai yang terbatas
dan obat-obatan, serta sektor yang memanfaatkan dan gangguan cuaca. Covid-19 juga berpengaruh
teknologi penunjang aktivitas kerja jarak jauh,
sejalan dengan penerapan work from home, school Grafik 1.15. Volume Perdagangan Dunia dan IHKEI
from home, dan social distancing. Sejalan penurunan
permintaan yang tajam dan gangguan produksi, %YoY %YoY

50 30
keyakinan konsumen dan pelaku bisnis di berbagai
negara turut memburuk. Perkembangan tersebut 40
Volume Perdagangan Dunia (Skala kanan)
20
menyebabkan pertumbuhan ekonomi di negara maju 30
dan berkembang terkontraksi tajam pada semester I,
20
terutama pada triwulan II 2020 (Grafik 1.14). 10

10

Perlambatan ekonomi global tersebut berimbas 0


0
pada penurunan aktivitas perdagangan dunia dan
harga komoditas. Pelemahan permintaan dunia akibat -10
-10
IHKEI
pandemi Covid-19 dan gangguan pada mata rantai -20

pasokan global menurunkan permintaan barang-


-30 -20
barang ekspor dan impor dunia, sehingga volume 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

perdagangan menurun (Grafik 1.15). Pada triwulan I Sumber: IHS Markit, Bloomberg, diolah

Grafik 1.14. Pertumbuhan Ekonomi di Negara Maju dan Berkembang


%YoY
10

-5

-10

-15

-20

**PDB 2020 -25


terendah tidak pada
2019 2020 Tw.I 2020 Tw.II 2020 Tw.III *proksi dengan bobot PPP IMF WEO Okt 2020 Triwulan II 2020
-30
Argentina

Brasil

India

Indonesia

Malaysia

Meksiko

Filipina

Rusia

Afrika
Selatan

Thailand

Turki

Tiongkok**

Australia

Kanada

Kawasan
Eropa

Prancis

Jerman

Hong Kong

Italia

Jepang

Singapura

Korea
Selatan

Taiwan

Inggris

AS

Negara
Maju*
Negara
Berkembang*

Dunia*

Sumber: IMF WEO Oktober 2020, Bloomberg

16 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pada lesunya investasi sehingga harga logam dunia Grafik 1.17. PMI Manufaktur
melemah. Harga minyak dunia juga terkoreksi tajam Indeks

akibat permintaan global yang melambat tidak bisa 70


56,5
diimbangi oleh pemotongan suplai minyak negara- 56,3
AS 55,5 60
negara anggota OPEC (Grafik 1.16). India Tiongkok
50
51,9
Memasuki semester II 2020, kinerja perekonomian Kawasan Eropa 50,0
40
global mulai menunjukkan perbaikan. Jepang

Perkembangan positif tersebut dikonfirmasi oleh 30

kinerja sejumlah indikator dini hingga Desember 2020 20


yang terus melanjutkan perbaikan. Hal ini tercermin
pada peningkatan mobilitas, ekspansi PMI manufaktur 10

dan jasa di AS dan Tiongkok (Grafik 1.17 dan 1.18). 0


2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12
Kontraksi Google Mobility Index membaik secara
2018 2019 2020
bertahap dari kontraksi 56,7% menjadi 15,5%. ELI juga Sumber: IHS Markit, Bloomberg (Tiongkok)

membaik dari kondisi paling ketat di 56,3 menurun


menjadi 25,9.  PMI sektor manufaktur dan sektor jasa
di berbagai negara juga membaik dan telah berada
Sementara itu, permasalahan instabilitas sistem
di luar area kontraktif pada Juli 2020. Kecepatan
keuangan domestik seperti yang terjadi di India, turut
perbaikan ekonomi global didukung kombinasi
memengaruhi kecepatan perbaikan ekonomi dari
kemajuan penanganan Covid-19, pembukaan
dampak Covid-19.
ekonomi, dan efektivitas stimulus kebijakan. Dari sisi
pandemi, kecepatan dan kemajuan dalam penanganan Sejalan dengan kemajuan penanganan Covid-19,
pandemi Covid-19 menentukan proses pemulihan peningkatan mobilitas dan stimulus kebijakan yang
ekonomi, melalui kecepatan perbaikan mobilitas berlanjut, perbaikan ekonomi mulai terlihat di
masyarakat, seperti yang terjadi di Tiongkok. Selain sejumlah negara pada semester II 2020. Perbaikan
itu, besaran stimulus kebijakan dan penyelesaian isu perekonomian tercepat terjadi di Tiongkok, yang terus
struktural di beberapa negara turut memengaruhi melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada
tempo pemulihan ekonomi kembali ke level sebelum triwulan III 2020 dan diperkirakan dapat mencapai
pandemi Covid-19. Negara dengan permasalahan volume perekonomian sebelum Covid-19 pada
struktural, seperti aging population dan tingkat triwulan IV 2020. Perbaikan ekonomi itu ditopang
tabungan yang tinggi, membutuhkan waktu yang oleh stimulus fiskal yang besar dan efektifnya
lebih lama untuk pulih ke periode sebelum pandemi. penanganan Covid-19, yang mendorong perbaikan

Grafik 1.16. Harga Minyak Dunia Grafik 1.18. PMI Jasa

Dolar AS/Barel Indeks

85 70

75,3
India 55,3
75 60
Rerata harga triwulan 68,5 AS Tiongkok 55,7
67,7 61,9 53,7
74,6
65 50
47,2
Kawasan Eropa
67,0 63,1 47,3
54,0
61,4 40
50,1 62,6 55 Jepang
46,0
50,1 51,7 Harga Minyak Brent 50,6 42,7 30
45
43,7
45,8
20
35

34,5 31,4 10
25

0
15 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12
2016 2017 2018 2019 2020 2018 2019 2020
Sumber: Bloomberg, diolah Sumber: IHS Markit

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 17


kandidat vaksin Covid-19 juga menunjukkan
"Proses perbaikan ekonomi perkembangan yang positif. Beberapa kandidat
utama vaksin, seperti Sinovac, Moderna, dan Pfizer
global terus berlanjut pada diprakirakan dapat tersedia pada semester I 2021,
triwulan IV 2020" sehingga diharapkan dapat mendorong kenaikan
mobilitas dan aktivitas ekonomi global. Dengan
perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi
global secara keseluruhan tahun 2020 diprakirakan
kinerja investasi di sektor manufaktur. Stimulus terkontraksi 3,8% (yoy), melemah tajam dibandingkan
yang besar juga menopang perbaikan ekonomi AS pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 2,8% (yoy)
yang tercermin dari berkurangnya kontraksi menjadi (Tabel 1.3).
-2,8% (yoy) pada triwulan III 2020, dari -9% (yoy)
pada triwulan sebelumnya, meski masih dibayangi Perbaikan ekonomi global tersebut mendorong
peningkatan kasus Covid-19 (Grafik 1.14). Perbaikan peningkatan volume perdagangan dunia dan harga
ekonomi AS ini ditopang oleh stimulus fiskal yang komoditas. Kinerja ekonomi yang membaik di banyak
mendorong aktivitas konsumsi masyarakat. Ekonomi negara menopang kegiatan ekspor dan impor global,
kawasan Eropa tumbuh -4,3% (yoy) juga didorong oleh sehingga volume perdagangan dunia meningkat dan
stimulus fiskal dan kenaikan ekspor sejalan perbaikan kemudian berimbas pada harga komoditas yang mulai
permintaan mitra dagang utamanya, yakni AS dan membaik. Pembukaan ekonomi secara bertahap di
Tiongkok. Sementara itu, perbaikan ekonomi yang berbagai negara dan peningkatan permintaan di
lebih terbatas terjadi di India dan Amerika Latin. pasar aset terindikasi mendorong kenaikan harga
logam pada semester kedua 2020, meskipun harga
Proses perbaikan ekonomi global tersebut terus secara rerata sepanjang tahun 2020 masih lebih
berlanjut pada triwulan IV 2020. Perkembangan rendah dibandingkan harga rerata pada 2019. Harga
berbagai indikator pada Desember 2020 batu bara pada 2020 turut melemah didorong oleh
mengofirmasi perbaikan ekonomi global yang terus produksi yang berorientansi domestik di Tiongkok dan
berlangsung. Kenaikan Purchasing Managers’ Index India, sehingga menurunkan permintaan dunia. Selain
(PMI) manufaktur dan jasa terus berlangsung di AS itu, harga minyak dunia juga mulai membaik meskipun
dan Tiongkok. Tingkat pengangguran juga menurun masih di bawah tahun sebelumnya sejalan dengan
secara bertahap di beberapa negara, seperti AS, permintaan global yang belum kuat. Rerata harga
Kawasan Eropa, dan Tiongkok. Keyakinan konsumen minyak dunia pada 2020 tercatat sebesar 41 dolar AS
dan bisnis, seperti di Eropa, juga membaik yang per barel, menurun dibandingkan rerata harga pada
didorong antara lain oleh prospek pertumbuhan 2019 sebesar 65 dolar AS per barel (Grafik 1.16).
ekonomi yang membaik dan respons positif terhadap
rencana vaksinasi Covid-19. Pengujian beberapa

Tabel 1.3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global


WEO (IMF) OECD Consensus Forecast (CF)

2018 2019 Jun 2020 Okt 2020 Sept 2020 Des 2020 Nov 2020 Des 2020

2020 2021 2020 2021 2022 2020 2021 2020 2021 2022 2020 2021 2020 2021

Dunia 3,6 2,8 - 5,2 5,4 - 4,4 5,2 4,2 - 4,5 5,0 - 4,2 4,2 3,7 -4,0 5,4 -3,9 5,5

Negara Maju 2,2 1,6 - 8,1 4,8 - 5,8 3,9 2,9 -5,2 4,0 -5,1 4,1

Amerika Serikat 2,9 2,2 -8,0 4,5 -4,3 3,1 2,9 -3,8 4,0 -3,7 3,2 3,5 -3,7 3,8 -3,6 4,0

Kawasan Eropa 1,9 1,3 -10,2 6,0 -8,3 5,3 3,1 -7,9 5,1 -7,5 3,6 3,3 -7,3 4,7 -7,3 4,7

Jepang 0,3 0,7 -5,8 2,4 -5,3 2,3 1,7 -5,8 1,5 -5,3 2,3 1,5 -5,5 2,5 -5,3 2,6

Negara Berkembang 4,5 3,7 - 3,1 5,8 - 3,3 6,0 5,1 -2,9 6,7 -2,7 6,7

Tiongkok 6,7 6,1 1,0 8,2 1,9 8,2 5,8 1,8 8,0 1,8 8,0 4,9 2,0 7,9 2,1 8,0

India 6,1 4,2 -4,9 5,8 -10,7 8,6 8,0 -10,2 10,7 -9,9 7,9 4,8 -9,4 10,2 -8,6 10,0

ASEAN-5 5,3 4,9 -2,0 6,2 -3,4 6,2 5,7 -3,6 5,6 -3,5 5,6

Sumber: IMF, OECD, dan Consensus Forecast

18 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Di pasar keuangan global, ketidakpastian mereda Grafik 1.20. Nilai Tukar Dolar AS terhadap Mata Uang
pada semester II 2020, meskipun masih pada level Indeks Indeks

yang tinggi. Sejalan dengan kemajuan penanganan 105 Dolar AS terapresiasi Dolar AS terapresiasi 94
terhadap mata uang utama terhadap mata uang Asia 95
Covid-19 dan membaiknya kinerja ekonomi, 103 96
97
ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda. 101 Dollar Index 98
Ketidakpastian global makin menurun sejak awal 99
99
100
November 2020 pascahasil pemilihan Presiden di 97 101
102
AS, meskipun volatilitasnya perlu tetap diwaspadai 95 103
104
di tengah kekhawatiran berlanjutnya gelombang 93 105
106
kenaikan dan penurunan pandemi Covid-19 di 91 Asia Dollar Index
107
Reverse Order
berbagai belahan dunia. Selain itu, ekspektasi positif 89 (Skala kanan) 108
109
terhadap prospek perekonomian global seiring 87 110
111
dengan ketersediaan vaksin dan kondisi likuiditas 85 112
8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12
global yang besar turut mendukung penurunan 2018 2019 2020
ketidakpastian pasar keuangan global (Grafik 1.19). Sumber: Bloomberg, diolah

Perkembangan tersebut mendorong aliran modal


global mulai kembali masuk ke negara berkembang
1% (yoy), berada di bawah target inflasi sebesar 2%.
secara bertahap dan mendorong penguatan mata
Inflasi di Kawasan Eropa tercatat mengalami deflasi
uang negara Asia terhadap dolar AS, termasuk
pada 2020 sejalan dengan permintaan yang lemah
Indonesia (Grafik 1.20).
dan dampak stimulus kebijakan berupa penghapusan
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang pajak pertambahan nilai barang (Value Added Tax).
melambat dan harga komoditas yang menurun, Inflasi di negara berkembang cenderung bervariasi,
tekanan inflasi di berbagai negara tercatat dipengaruhi oleh kondisi masing-masing negara
rendah. Inflasi yang rendah terjadi baik di negara (Grafik 1.21). Inflasi di Tiongkok menurun tajam
maju maupun negara berkembang. Di negara maju, terutama pada semester II 2020, setelah sempat
kebijakan moneter akomodatif dan stimulus fiskal mencapai puncaknya pada Januari 2020 akibat swine
yang mendorong konsumsi diprakirakan belum cukup flu. Sementara itu, inflasi di India meningkat akibat
kuat memberikan tekanan pada inflasi (Grafik 1.21). dampak kenaikan pajak yang diberlakukan sebelum
Di AS, inflasi diprakirakan tetap rendah di kisaran Covid-19 dan gangguan cuaca yang mendorong
kenaikan harga hortikultura.

Grafik 1.19. Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Grafik 1.21. Inflasi Dunia
Indeks Indeks %YoY % YoY

50 1400 6 10

Tiongkok
1200
40 4 8
EPU Trade (Skala kanan) Indonesia
1000
AS
30 2 6
800

VIX
600
20 0 Jepang 4

400 Kawasan
Eropa
10 EPU AS (Skala kanan) -2 2
200 India (Skala kanan)

0 0 -4 0
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
Sumber: Bloomberg, diolah Sumber: Bloomberg, diolah

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 19


1.4.
Covid-19 Menguak Tiga Pelajaran Penting
di Ekonomi Global
Pandemi Covid-19 mengangkat tiga pelajaran terhentinya proses produksi di Tiongkok sebagai
penting pada struktur ekonomi global yang perlu negara yang berperan besar dalam perdagangan
menjadi perhatian. Pelajaran tersebut berkaitan dunia, akibat pembatasan mobilitas untuk mengatasi
dengan permasalahan pada pranata perdagangan Covid-19, telah menimbulkan gangguan signifikan
internasional, moneter, dan keuangan dunia yang pada mata rantai produksi global. Kondisi tersebut
memengaruhi dinamika ekonomi global dalam berpotensi menimbulkan kerentanan sistem
beberapa tahun terakhir dan makin mengemuka perdagangan internasional ke depan, terutama pada
pada saat pandemi Covid-19. Tiga pelajaran penting saat terjadi tekanan yang besar. Sebagai respons
tersebut mencakup perilaku banyak negara yang atas hal tersebut, inisiatif untuk membangun mata
makin berorientasi domestik (inward looking policy) rantai produksi domestik (local supply chains) perlu
dalam sistem perdagangan internasional, dominasi terus didorong. Upaya lain untuk mengatasi hal
mata uang dolar AS dalam sistem moneter dunia, dan tersebut juga dapat dilakukan dengan mendorong
peran besar NBFIs yang memanfaatkan perdagangan pembentukan mata rantai multipolar dalam
algoritma di pasar keuangan global. Permasalahan perdagangan dunia (multi-polar supply chains). Untuk
tersebut dapat meningkatkan kerentanan sistem mendukung upaya tersebut, kerjasama internasional
perdagangan internasional, moneter, dan keuangan melalui inisiatif hubungan dagang secara bilateral
dunia, terutama pada saat terjadi tekanan besar maupun dengan sejumlah kawasan (bilateral and
ke depan, seperti pada saat puncak Covid-19. regional free-trade agreements) perlu ditingkatkan.
Guna meningkatkan resiliensi sistem perdagangan
internasional, moneter, dan keuangan dunia ke depan, Di sistem moneter internasional, ketergantungan
berbagai inisiatif baik di domestik, maupun penguatan pasar keuangan dunia pada dominasi mata uang
kerja sama bilateral, regional, dan global perlu dolar AS berpotensi memunculkan risiko sistemik.
terus didorong untuk memitigasi risiko yang dapat Penggunaan mata uang dolar AS dalam berbagai
memengaruhi kesinambungan pertumbuhan ekonomi transaksi keuangan internasional terus meningkat
dunia ke depan. pascakrisis keuangan global (Grafik 1.22 dan 1.23).

Di sistem perdagangan internasional, perilaku


mendahulukan kepentingan domestik (inward Grafik 1.22. Peran Dolar AS dalam Pasar Keuangan Global
%
looking policy) makin meluas di banyak negara.
100
Hal ini dicirikan dengan upaya beberapa negara Porsi AS

yang meningkatkan sumber-sumber pertumbuhan Porsi Dolar AS pada Pasar Global


80
dalam negeri maupun membatasi hubungan dagang
dengan negara lain. Perilaku tersebut terjadi di 60
tengah sistem perdagangan internasional yang
selama ini banyak bertumpu pada negara tertentu 40

dalam mata rantai produksi global (global supply


chains).61Perkembangan pada 2020 menunjukkan 20

0
6 Pangsa Tiongkok dalam perdagangan global meningkat dari 4,8% pada 2000 menjadi Inter- FX
World Global Cross Official Trade Swift
15,6% pada 2019. Sementara pangsa AS menurun dari 15,8% menjadi 13,8% pada Trade GDP Border national Transac- FX Invoicing Payments
periode yang sama. Peran negara-negara lainnya seperti Jerman, Jepang, dan Prancis Loans Debt tion Reserves
Securities Volume
juga menurun dengan pangsa masing-masing pada 2019 sebesar 9,1%, 4,9%, dan
4,2%. Sumber: BIS Committee on the Global Financial System, Juni 2020

20 Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 1.23. Utang Nonbank dalam Valuta Asing juga perlu didorong untuk menciptakan diversifikasi
Triliun Dolar AS
penggunaan mata uang dalam berbagai transaksi
12
September 2008
internasional baik perdagangan maupun keuangan
11
guna mengurangi potensi kerentanan sistem moneter
10
USD
9
dunia ke depan.
8

7
Di bidang keuangan, makin besar hedge funds
6 yang menggunakan perdagangan berbasis machine
5 learning juga berpotensi meningkatkan kerentanan
4 sistem keuangan global pada saat terjadi tekanan.
EUR
3 Hasil survey BaclayHedge2menunjukkan pada akhir
2
GBP 2019 tercatat sebanyak 56% hedge funds telah
JPY 1
CHF
menggunakan machine learning dalam pengambilan
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 keputusan investasi.7 Karakteristik machine learning
Sumber: BIS yang menggunakan analisis data historis pergerakan
mata uang atau aset dan tanpa mempertimbangkan
kondisi fundamental diprakirakan dapat menjadi salah
Dominasi dolar AS ini makin menguat pada saat
satu sumber gejolak di pasar keuangan, terutama
terjadi kepanikan dan ketidakpastian yang meningkat
pada saat pasar keuangan dalam kondisi tertekan.
tajam di pasar keuangan global, seperti tekanan yang
Selain itu, kemampuan machine learning dalam
muncul pada periode awal pandemi Covid-19. Hal
menciptakan berbagai jenis transaksi hedge funds baru
tersebut kemudian memicu perilaku investor global
juga dapat meningkatkan volatilitas pasar keuangan
untuk menarik dananya dalam jumlah besar dari
global. Mempertimbangkan potensi pemanfaatan
berbagai negara, terutama dari negara berkembang,
teknologi machine learning yang akan makin besar
kepada aset keuangan yang dianggap aman, seperti
di pasar keuangan dunia ke depan, sejumlah inisiatif
dolar AS. Aliran modal keluar dari negara berkembang
telah dilakukan untuk pengaturan dan pengawasan
dalam jumlah besar yang terjadi pada waktu
Non-Bank Financial Institutions (NBFIs), termasuk
yang bersamaan tersebut kemudian mendorong
hedge funds tersebut dalam rangka memperkuat
pelemahan mata uang berbagai negara secara tajam.
ketahanan sistem keuangan global. Selain itu, sinergi
Dalam merespons perkembangan tersebut, sejumlah
antarotoritas juga perlu diperkuat dalam pengaturan
inisiatif untuk meningkatkan penggunaan mata uang
dan pengawasan NBFIs agar pemanfaatan teknologi,
lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan
seperti machine learning, dalam sistem keuangan
dan investasi (local currency settlement) baik secara
tetap aman dan mendukung stabilitas sistem moneter
bilateral maupun regional yang telah dilakukan
global ke depan.
beberapa negara perlu terus didorong. Demikian
pula, langkah sejumlah negara untuk mendorong
7 BarclayHedge’s Fund Sentiment Survey adalah survei tahunan yang ditujukan kepada
mata uangnya menjadi mata uang internasional manager investasi hedge funds dan Commodity Trading Adviser (CTA) funds mengenai
insights dan pengalaman terkait penggunaan AI dan machine learning (AI/ML)

Bab I — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 21


BAB II

KINERJA PEREKONOMIAN
DAN SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL
DI PERIODE COVID-19
Pandemi Covid-19 memberikan tekanan berat kepada Indonesia pada tahun 2020, tidak
hanya kepada aspek kesehatan dan kemanusiaan, tapi juga aspek sosial dan ekonomi.
Perekonomian dunia yang melambat serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
untuk memitigasi penyebaran Covid-19 yang menurunkan mobilitas perekonomian, telah
mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi 2020. Pemerintah, Bank Indonesia,
dan otoritas terkait memperkuat sinergi kebijakan guna memitigasi dampak luar biasa
dari Covid-19 tersebut. Berbagai respons yang ditempuh secara bertahap dapat kembali
meningkatkan pemulihan perekonomian pada semester II 2020 dan tetap menjaga stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan, meskipun berbagai penguatan terus dilakukan.
Dinamika perekonomian Indonesia 2020 sangat Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait
dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 segera menempuh sinergi kebijakan luar biasa
yang terjadi di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 untuk memitigasi risiko pandemi Covid-19
berdampak luar biasa (extraordinary) terhadap terhadap perekonomian. Sinergi kebijakan diarahkan
Indonesia, tidak hanya kepada aspek kesehatan dan untuk meminimalkan dampak pembatasan mobilitas
kemanusiaan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi. masyarakat terhadap perekonomian nasional.
Awal Maret 2020, Indonesia memasuki siklus Dalam kaitan ini, bauran kebijakan dilakukan melalui
kasus positif Covid-19, yang dalam waktu singkat penerbitan landasan hukum yang kuat, yakni UU No.2
menyebar cepat ke berbagai wilayah Indonesia. Data Tahun 2020, sehingga otoritas dapat menempuh
menunjukkan penyebaran Covid-19 terus meningkat langkah–langkah luar biasa secara cepat dan
hingga akhir tahun, dengan catatan tertinggi terjadi akuntabel dalam mengatasi pandemi dan mendorong
di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, pemulihan ekonomi. Pemerintah menempuh
dan Jawa Timur. Pada Desember 2020, jumlah kasus kebijakan fiskal ekspansif melalui pemberian stimulus
positif Covid-19 secara nasional mencapai 743.198 dalam jumlah besar yang mengakibatkan pelebaran
jiwa dengan jumlah kematian tercatat 22.138 jiwa. defisit dan peningkatan pembiayaan APBN 2020. Di
Kondisi ini diikuti oleh tingkat kematian (fatality tengah tekanan inflasi yang rendah, Bank Indonesia
rate) yang terus menurun menjadi 3,0% dari level menempuh bauran kebijakan akomodatif yang
tertingginya pada 9 April 2020 sebesar 9,5%. mencakup pemberian stimulus moneter melalui
penurunan suku bunga dan pelonggaran moneter
(Quantitive Easing) dalam jumlah besar. Kebijakan itu
juga didukung dengan langkah stabilisasi nilai tukar
Rupiah, pelonggaran kebijakan makroprudensial,
"Dinamika perekonomian Indonesia dan digitalisasi sistem pembayaran. Sinergi kebijakan
2020 sangat dipengaruhi oleh fiskal dan moneter ekspansif juga diperkuat
melalui waktu, jenis, dan besaran stimulus dari
dampak pandemi Covid-19" masing-masing kebijakan. Bank Indonesia diberi
kewenangan untuk membantu pembiayaan APBN
2020 melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN)
Pemerintah dengan segera menempuh kebijakan berjangka panjang di pasar perdana dari Pemerintah
untuk memitigasi penyebaran Covid-19, termasuk dan berbagi beban pembiayaan fiskal. Selain itu,
melalui kebijakan pembatasan mobilitas. Kebijakan penguatan koordinasi kebijakan juga dilakukan untuk
terutama dilakukan dengan mengurangi mobilitas menjaga stabilitas sistem keuangan melalui program
individu, termasuk menerapkan kebijakan menjaga restrukturisasi bagi UMKM dan korporasi, serta
jarak (social distancing) antarindividu. Kebijakan inisiatif lainnya untuk menjaga fungsi intermediasi
ini memperkuat kebijakan pengelolaan kesehatan pembiayaan yang ditempuh Otoritas Jasa Keuangan
3T (Tracing, Testing, Treatment), yang kemudian (OJK). Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan
diimplementasikan melalui protokol kesehatan 3M (LPS) turut merelaksasi kebijakan untuk mengurangi
(Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga tekanan likuiditas perbankan.
jarak) di tengah masyarakat. Sejalan dengan kebijakan
Sinergi kebijakan yang ditempuh dengan perlahan
ini, sejumlah Pemerintah Daerah menerapkan
dapat meningkatkan kembali perekonomian
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
pada semester II, meskipun berbagai penguatan
sejak April 2020. Sementara itu, Jakarta menempuh
kebijakan terus dilakukan. Pada paruh pertama
PSBB sejak 10 April 2020. Dalam perkembangannya,
2020, perekonomian Indonesia mendapat tekanan
kebijakan PSBB di beberapa daerah seperti di
cukup dalam. Optimisme terhadap pemulihan
Jakarta dan Jawa Barat sempat dilonggarkan pada
ekonomi nasional, pascaperang dagang AS-Tiongkok
Juni 2020 sejalan dengan penurunan kasus. Namun
yang sempat mengemuka pada akhir 2019 dan awal
demikian, kebijakan tersebut kembali diperketat pada
2020, menjadi pudar dengan pandemi Covid-19 yang
September 2020 akibat peningkatan kembali kasus
merebak. Tekanan bersumber dari penurunan ekspor
Covid-19.
sejalan dengan pelemahan ekonomi global dan

24 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Sinergi kebijakan antarotoritas terus diperkuat selama 2020

gangguan rantai pasokan dunia. Selain itu, tekanan berada di kisaran -2% hingga -1%. Tekanan inflasi juga
juga dipengaruhi oleh mobilitas yang menurun rendah sejalan dengan permintaan domestik yang
sejalan dengan PSBB. Akibatnya, PDB terkontraksi lemah. Sementara itu, sistem keuangan, termasuk
cukup dalam pada triwulan II 2020 dan terjadi hampir perbankan, yang berada dalam kondisi baik pada saat
di seluruh sektor ekonomi. Sektor pariwisata dan pandemi mulai terjadi, menjadi bantalan ketahanan
jasa transportasi merupakan sektor yang paling sistem keuangan. Kondisi tersebut tercermin pada
terdampak mobilitas yang rendah. Aliran modal keluar permodalan, kualitas kredit, dan likuiditas yang tetap
juga meningkat pada periode awal pandemi sejalan baik. Namun demikian, kredit terkontraksi 2,41%
ketidakpastian pasar keuangan global dan akhirnya sejalan dengan permintaan domestik yang lemah
menekan nilai tukar Rupiah. Meskipun demikian, dan kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan
tekanan terhadap perekonomian berkurang pada kredit. Perekonomian yang membaik pada semester
semester II 2020 sejalan dengan bauran kebijakan II 2020 berdampak positif pada persepsi penanaman
yang ditempuh. Kontraksi PDB menurun pada modal, sehingga aliran masuk modal asing kembali
triwulan III, sehingga secara keseluruhan tahun terjadi dan mendorong penguatan nilai tukar
2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan Rupiah, memperkuat stabilitas perekonomian, dan
mempercepat proses pemulihan ekonomi.

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 25


2.1.
Covid-19 Meluas,
Penanganan Kesehatan Ditempuh
Penyebaran Covid-19 di Indonesia dimulai pada 2 Pemerintah segera menempuh kebijakan
Maret 2020, setelah kasus pertama diumumkan pembatasan mobilitas melalui kebijakan
oleh Presiden Ir. Joko Widodo. Dalam kurun waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna
3 (tiga) bulan sejak kasus pertama di Indonesia menurunkan penyebaran Covid-19. Pembatasan
diumumkan, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari mobilitas tidak hanya dilakukan di dalam kota, tetapi
10 ribu jiwa. Jumlah kasus positif Covid-19 kemudian juga untuk antarwilayah dan antarnegara. Kebijakan
terus naik menjadi 743.198 jiwa dan mengakibatkan ini memperkuat kebijakan pengelolaan kesehatan
kematian sebanyak 22.138 jiwa sepanjang 2020 3T (Tracing, Testing, Treatment), yang kemudian
(Grafik 2.1). Secara spasial, Covid-19 juga telah diimplementasikan melalui protokol kesehatan 3M
menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, dengan (Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga
penyebaran tertinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat, jarak) di tengah masyarakat. Sejumlah Pemerintah
Jawa Tengah, dan Jawa Timur (Gambar 2.1). Tingkat Daerah (Pemda) menerapkan kebijakan PSBB.
kematian (fatality rate) juga meningkat hingga Kebijakan ini didukung oleh Peraturan Pemerintah
mencapai level tertingginya pada 9 April 2020 sebesar (PP) No. 21 Tahun 2020 dan penerapannya melalui
9,5%. Sejumlah respons kebijakan dilakukan oleh persetujuan dari Menteri Kesehatan. Kebijakan PSBB
Pemerintah terutama di bidang kesehatan untuk pertama kali diterapkan di DKI Jakarta pada 10 April
mengantisipasi tingkat penyebaran dan kematian 2020 dan diikuti oleh wilayah lain. Selama triwulan
yang tinggi. Sebagai dampak kebijakan tersebut, I 2020, PSBB telah diterapkan di 31 Pemda, yakni 4
fatality rate mulai menurun dan stabil di bawah 3% Provinsi dan 27 Kabupaten/Kota. PSBB diterapkan
pada akhir 2020. Tingkat kesembuhan (recovery rate) dalam berbagai bentuk pembatasan, antara lain school
juga membaik, dari di bawah 10% pada awal periode from home (SFH), work from home (WFH), penutupan
pandemi, hingga berada di atas 80% pada akhir 2020. fasilitas umum, rekreasi dan tempat ibadah, serta
pembatasan operasionalisasi transportasi umum.8
Kebijakan pembatasan mobilitas antarnegara juga
Grafik 2.1. Kasus Covid-19 di Indonesia mulai diberlakukan pada awal penyebaran Covid-19,
Orang % yang diterapkan sesuai tingginya penyebaran Covid-19
800.000 pada negara tersebut.9 Dalam perkembangan
743.198,0 100
700.000
berikutnya, beberapa Pemda sempat merelaksasi
82,2 kebijakan PSBB pada semester kedua 2020 sejalan
600.000 80
Recovery Rate
(Skala kanan)
dengan perlambatan kasus positif Covid-19. Relaksasi
500.000
60
pergerakan antarnegara juga dilakukan dengan
400.000 memastikan penerapan protokol Covid-19 bagi pelaku
Confirmed Cases
300.000 40
204.315
200.000 8 Pengecualian pembatasan tetap diberikan kepada sektor esensial pendukung
New Confirmed Cases 20 kebutuhan dasar masyarakat antara lain seperti kesehatan, pangan, energi, air, gas,
100.000 dan pompa bensin, jasa komunikasi, keuangan dan perbankan, logistik distribusi
Fatality Rate
(Skala kanan) 2,98 barang, kebutuhan keseharian dan ritel, serta industri strategis.
0 0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 9 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan
Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia berlaku mulai 2
2020
April 2020.
Sumber: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, data s.d. 31 Desember 2020

26 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Gambar 2.1. Penyebaran Pandemi Covid-19 di Berbagai Wilayah Indonesia

Aceh
8,7
Kaltara dalam Ribuan Orang
Sumut 3,8
Kep. Riau Sulut
18,1 Gorontalo 9,7
7,0
3,8 Maluku
Riau Utara
25 Kaltim 2,8 Papua
Kalbar 27 Barat
Sumbar 3,1 6
23,5 Jambi Kep. Babel
2,3 Kalteng
3,2 Sulbar Sulteng
>50 9,7
1,9 3,6
20 - 49,9 Sumsel
11,8 Kalsel
15 - 19,9 Maluku Papua
Bengkulu 15,3
Sulsel Sultra 5,7 13,2
10 - 14,9 3,6 Lampung
7,9
6,3 DKI Jakarta Jawa 31
5 - 9,9 183,7
Tengah
0 - 4,9 81,7
Banten NTB
PSBB level Kab/Kota
18,2 5,7
PSBB level Provinsi Jawa
Barat DIY Jawa
83,6 12,2 Timur Bali NTT
TOTAL KASUS 17,6 2,2
84,2
NASIONAL: 743.198

Keterangan: Peta merupakan data total jumlah kasus positif per provinsi (dalam ribu);
Sumber: BNPB; Data s.d. 31 Desember 2020

perjalanan.10 Namun, penyesuaian PSBB kembali yang dilakukan masyarakat. Kegiatan yang masih
dilakukan sebagai dampak peningkatan kembali kasus cukup baik hanya terjadi di sekitar perumahan serta
positif seperti di DKI Jakarta, Banten, dan beberapa tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
wilayah di Jawa Barat pada September 2020. kesehatan. Secara spasial, Bali dan DKI Jakarta adalah
dua provinsi yang mencatat mobilitas terendah
Penerapan PSBB dan juga penerapan protokol dibandingkan provinsi lainnya.
kesehatan cukup efektif mengurangi mobilitas
pergerakan manusia dan barang. Kebijakan Grafik 2.2. Mobilitas Masyarakat Indonesia
pembatasan mobilitas dan penerapan protokol % terhadap baseline (Feb-20)

kesehatan oleh masyarakat menurunkan tingkat 25


Residential
mobilitas pada paruh pertama 2020. Indikator 15

mobilitas masyarakat yang tercermin pada Google Grocery and Pharmacy


5
Average mobility
Mobility Report, menurun sangat tajam pada Maret -5
Parks
sampai dengan April 2020 dibandingkan dengan
-15
kondisi normal pada Februari 2020 (Grafik 2.2).
Retail and -25
Penurunan mobilitas mencapai titik terendahnya pada Recreation
Workplaces -35
akhir April 2020 dan berangsur membaik pada akhir Transit Stations
PSBB Transisi
paruh pertama 2020. Pergerakan sekitar terminal (12 Okt-3 Jan’21)
-45

transit dan perkantoran menjadi kegiatan terendah PSBB Jilid I PSBB Transisi PSBB Jilid II
-55
(10 Apr-4 Jun) (5 Jun-13 Sep) (14 Sep-11 Okt)
-65
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin 2020
Tinggal Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru berlaku mulai 1 Oktober 2020
Sumber: Google Mobility Index

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 27


2.2.
Sinergi Kebijakan untuk
Pemulihan Ekonomi Nasional Diperkuat
Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 tidak Dalam kaitan ini, sinergi kebijakan dilakukan melalui
dapat dielakkan memberikan tekanan yang luar penerbitan landasan hukum yang kuat, dengan
biasa kepada perekonomian nasional. Pada tahap mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
awal, Covid-19 memicu ketidakpastian di pasar Undang-Undang (PERPPU) No. 1 Tahun 2020 pada
keuangan global dunia dan berdampak pada aliran 31 Maret 2020 yang kemudian disahkan menjadi UU
masuk modal asing ke Indonesia yang menurun No. 2 Tahun 2020 pada 1 April 2020. UU ini menjadi
dan Rupiah yang terdepresiasi. Tekanan berlanjut landasan hukum untuk mengambil langkah–langkah
pada penurunan kegiatan ekonomi akibat ekspor extraordinary secara cepat dan tetap akuntabel guna
dan perekonomian dunia yang menurun. Tekanan penanganan pandemi Covid-19 baik terkait kebijakan
juga merupakan implikasi dari kebijakan PSBB dan keuangan negara maupun kebijakan stabilitas
protokol kesehatan yang mengurangi mobilitas sistem keuangan.11 Berdasarkan UU No. 2 Tahun
manusia, barang, dan jasa. Akibatnya, kegiatan 2020 tersebut, Pemerintah diberikan kewenangan
ekonomi di berbagai sektor menurun tajam, untuk melakukan kebijakan terkait pelebaran
yang bila tidak ditangani dan direspons dengan defisit dan pembiayaan APBN 2020. Bank Indonesia
segera akan dapat menurunkan pertumbuhan diberi kewenangan antara lain untuk melakukan
ekonomi, meningkatkan pengangguran, dan pembelian SBN berjangka panjang di pasar perdana
memperluas kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi dari Pemerintah. OJK diberi kewenangan terkait
yang terus menurun juga menjadi perhatian karena dengan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
apabila berlanjut dapat mengganggu stabilitas integrasi, dan konversi lembaga jasa keuangan.
perekonomian, termasuk stabilitas sistem keuangan. Sementara itu, LPS diberi kewenangan untuk
memperkuat peran dalam penanganan permasalahan
Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait bank dan penjaminan simpanan.
mengambil langkah segera dan luar biasa untuk
memitigasi risiko pandemi Covid-19 terhadap Sejalan dengan arah sinergi kebijakan tersebut,
perekonomian. Sinergi kebijakan diarahkan juga Bank Indonesia menempuh bauran kebijakan
untuk meminimalkan dampak pembatasan mobilitas akomodatif untuk mendukung pemulihan
masyarakat yang tidak terelakkan menimbulkan ekonomi nasional dengan tetap menjaga
tekanan kepada perekonomian nasional tersebut. stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Kondisi inflasi yang tetap rendah dan stabilitas
eksternal yang dalam perkembangannya kembali
terkendali, menjadi pertimbangan Bank Indonesia
untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
"Pemerintah, Bank Indonesia, Pelonggaran kebijakan moneter dilakukan dengan
dan otoritas terkait mengambil menurunkan suku bunga kebijakan BI 7-Day Reverse
langkah segera dan luar
biasa untuk memitigasi risiko
11 Kebijakan keuangan negara terdiri dari penyesuaian batasan defisit APBN,
penggunaan sumber pendanaan alternatif anggaran, pergeseran dan refocusing
anggaran pusat dan daerah, serta pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi
pandemi Covid-19 terhadap Nasional (PEN) untuk kesinambungan sektor riil dan sektor keuangan. Kebijakan
sektor keuangan difokuskan pada penguatan kewenangan Komite Stabilitas Sistem
perekonomian" Keuangan (KSSK), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) untuk mencegah risiko yang membahayakan stabilitas
sistem keuangan.

28 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Repo Rate (BI7DRR). Sepanjang
tahun 2020, Bank Indonesia telah
menurunkan suku bunga kebijakan
"Pemerintah menempuh kebijakan fiskal
BI7DRR sebanyak 5 (lima) kali. ekspansif guna mengatasi dampak pandemi
Penurunan BI7DRR pada 2020
dan perekonomian yang turun tajam"
tercatat 125 bps, sehingga pada
akhir 2020 BI7DRR menjadi 3,75%
dan merupakan level terendah
sepanjang sejarah. Pelonggaran pelonggaran disinsentif Rasio Pemerintah menempuh
kebijakan moneter juga dilakukan Intermediasi Makroprudensial kebijakan fiskal ekspansif
melalui injeksi likuiditas yang (RIM), penurunan Loan to Value guna mengatasi dampak
hingga 30 Desember 2020 telah (LTV) dan Uang Muka penyaluran pandemi dan perekonomian
mencapai sekitar Rp726,57 triliun kredit untuk kredit kendaraan yang turun tajam. Pada awalnya,
atau 4,68% dari PDB, terutama bermotor berwawasan lingkungan. Pemerintah mengeluarkan
bersumber dari penurunan Giro Rasio Penyangga Likuiditas stimulus fiskal yang difokuskan
Wajib Minimum (GWM) sekitar Makroprudensial (PLM) juga pada insentif perpajakan, insentif
Rp155 triliun dan ekspansi ditingkatkan untuk meningkatkan nonfiskal, insentif belanja,
moneter sekitar Rp555,77 efektivitas penurunan GWM bantuan sosial, serta jaminan
triliun. Kebijakan ini didukung dalam mendukung pemulihan ketersediaan bahan pangan.
oleh penguatan strategi operasi ekonomi. Di sistem pembayaran, Namun mempertimbangkan
moneter. Kebijakan stabilisasi Bank Indonesia mempercepat dampak Covid-19 yang makin
nilai tukar juga dilakukan untuk digitalisasi sistem pembayaran luas, Pemerintah kemudian
menjaga nilai tukar sesuai dengan berdasarkan Blueprint Sistem menempuh kebijakan fiskal yang
nilai fundamentalnya dengan tetap Pembayaran Indonesia 2025 lebih ekspansif dan menyesuaikan
menjaga mekanisme pasar. untuk mendukung aktivitas postur APBN tahun 2020. Arah
ekonomi dan keuangan digital, kebijakan fiskal ekspansi di periode
Kebijakan akomodatif mendorong pemulihan ekonomi, pandemi diperkuat UU No. 2
juga dilakukan dari sisi serta mempercepat inklusi Tahun 2020 yang memberikan
makroprudensial dan ekonomi dan keuangan. Bank dasar bagi Pemerintah untuk
sistem pembayaran. Indonesia juga terus mendorong memperlebar defisit fiskal di
Kebijakan makroprudensial berbagai inisiatif transformasi atas 3% hingga tahun 2022.
akomodatif ditempuh setelah digital seperti pembayaran Pascapenerbitan UU tersebut,
mempertimbangkan stabilitas digital melalui Quick Response Pemerintah mengeluarkan
sistem keuangan yang tetap Code Indonesian Standard (QRIS), Peraturan Presiden No. 54 Tahun
terkendali dan siklus pembiayaan digitalisasi perbankan, perluasan 2020 tanggal 3 April 2020 sebagai
yang berada di bawah pola jangka akses UMKM dan masyarakat dasar hukum pelebaran defisit
panjangnya. Bank Indonesia kepada layanan ekonomi dan APBN dari semula 1,76% menjadi
melakukan pelonggaran sejumlah keuangan digital dengan dukungan 5,07% dari PDB dengan fokus
ketentuan makroprudensial kolaborasi antara bank dan fintech, belanja pada belanja kesehatan
untuk mendorong perbankan serta program elektronifikasi dan jaring pengaman sosial. Seiring
dalam pembiayaan dunia usaha pembayaran di berbagai sektor. dengan dampak Covid-19 yang
dan ekonomi dan menjaga Di masa pandemi, Bank Indonesia makin dalam, Pemerintah kembali
ketahanan sistem keuangan. menempuh beberapa pelonggaran merevisi Perpres No. 54 Tahun
Kebijakan tersebut ditempuh kebijakan dan memastikan layanan 2020 menjadi Perpres No. 72 Tahun
melalui pelonggaran GWM sistem pembayaran tetap tersedia 2020 tanggal 25 Juni 2020 dengan
Rupiah insentif untuk bank yang dan berjalan dengan lancar (orderly defisit APBN 2020 menjadi 6,34%
menyalurkan kredit kepada functioned), termasuk menjaga dari PDB (Tabel 2.1).
UMKM, kegiatan ekspor impor, kecukupan uang tunai sesuai
dan sektor-sektor prioritas yang dengan kebutuhan masyarakat dan
ditetapkan dalam program PEN, menjaga higienitasnya.

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 29


Tabel 2.1. Perubahan Postur dan Realisasi APBN 2020 mencakup belanja Public Goods
sebesar Rp397,56 triliun yang
UU Perpres Perpres Realisasi
No. 20/2019 No. 54/2020 No. 54/2020 Sementara* terdiri dari klaster kesehatan,
Penerimaan Negara Rp2.232,2T Rp1.760,9T Rp1.699,9T Rp1.633,6T
perlindungan sosial (perlinsos),
sektoral Kementerian/Lembaga
Belanja Negara Rp2.540,4T Rp2.613,8T Rp2.739,2T Rp2.589,9T
(K/L) dan Pemda, serta belanja Non
Defisit Anggaran Rp307,2 T Rp852,9T Rp1.039,2T Rp956,3T Public Goods sebesar Rp297,64
Defisit Anggaran (%PDB) 1,76% 5,07% 6,34% 6,09%
triliun yang terdiri dari insentif
usaha, dukungan UMKM dan
Kebutuhan Pembiayaan Utang Rp741,8T Rp1,439,8T Rp1,645.3T
pembiayaan korporasi. Anggaran
*Konferensi Pers Realisasi APBN 2020 6 Januari 2021 Perlinsos sebesar Rp234,33
Sumber: Kementerian Keuangan
triliun terutama ditujukan untuk
kelompok miskin dan rentan
Pada satu sisi, kebijakan fiskal tertuang pada Perpres No. 72 dari risiko sosial ekonomi, yang
yang ekspansif tidak dapat tahun 2020 menjadi sebesar diberikan dalam bentuk Program
dihindari karena penerimaan Rp2.739,2 triliun yang bersumber Keluarga Harapan (PKH), bantuan
negara menurun signifikan dari kebijakan countercyclical sembako, kartu prakerja, maupun
sebagai dampak kontraksi akibat adanya tambahan belanja Bantuan Langsung Tunai lainnya.
ekonomi dan kebijakan relaksasi untuk program Pemulihan Ekonomi Perlinsos sebagai jaring pengaman
perpajakan. Pelemahan ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,2 sosial pada kelas bawah ini
domestik dan penurunan triliun (Gambar 2.2). Program PEN
harga komoditas berdampak
menjadikan penerimaan negara
Gambar 2.2. Rincian Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
menurun tajam. Sampai dengan
Pagu per November 2020
Desember 2020, penerimaan Dalam Triliun Rp

negara mencapai 96,1% dari pagu, Kesehatan Rp97,26T


Perlindungan
Rp234,33T
Sektoral K/L
Rp65,97T
Sosial & Pemda
atau terkontraksi 16,7% (yoy).
1. Belanja Penanganan Covid-19 45,23 1. PKH dan Bantuan Beras PKH 41,97 1. Program Padat Karya K/L 17,84
Kontraksi terutama bersumber 2. Insentif Nakes 6,63 2. Sembako dan Bantuan Tunai 47,22 2. Insentif Perumahan 0,54
Sembako
dari penerimaan pajak yaitu 3. Santunan Kematian 0,06
3. Bansos Jabodetabek 7,10
3. Pariwisata
a. Hibah
3,87
3,30
4. Bantuan Iuran JKN 4,11
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 5. Gugus Tugas Covid-19 3,50 4. Bansos Non-Jabodetabek 33,10 b. K/L
4. DID Pemulihan Ekonomi
0,57
5,00
6. Insentif perpajakan di Bidang 3,49 5. Prakerja 20,00
dan Pajak Penghasilan (PPh) baik Kesehatan 6. Diskon Listrik 11,62 5. Cadangan DAK Fisik 7,29
7. Cadangan penanganan 5,00 7. BLT Dana Desa 31,80 6. Fasilitas Pinjaman Daerah 20,00
di sisi migas maupun nonmigas. kesehatan dan vaksin 8. Bantuan Subsidi Gaji 29,85 7. Bantuan Pesantren 2,61

Kinerja penerimaan pajak yang 8. Cadangan Program Vaksinasi


dan Perlinsos 2021 (SILPA 2020
29,23 Kemenaker 8. Perluasan PEN KemenPUPR 1,59
9. Bantuan Gaji Guru Honorer 2,94 9. Dampak Covid-19 Bidang Naker 0,52
rendah juga merupakan dampak yang di-earmark) Kemendikbud 10. Peta Peluang Investasi (BKPM) 0,08
10. Bantuan Gaji Guru Honorer 2,08 11. Da’i Bersertifikat & Bantuan 0,04
realisasi program insentif Kemenag ormas keagamaan
11. Subsidi Kuota Internet 5,50
fiskal dan restitusi pajak, serta Kemendikbud
12. Perluasan PEN Kementan
13. Food Estate dan Lingkungan
1,67
4,54
12. Bantuan Internet siswa, 1,16
penerapan diskon pajak sebesar Mahasiswa, dan Guru Kemenag
Hidup
14. Komunikasi Publik PEN 0,32
50%. Penerimaan Negara Bukan Kominfo
15. Tambahan PEN KemenATR/ 0,05
Pajak (PNBP) juga terkontraksi BPN
16. Tambahan Sertifikasi TKDN 0,01
dibandingkan 2019, baik dari
sumber daya alam maupun bagian Pembiayaan Insentif
UMKM Rp114,81T Rp62,22T Rp120,6T
Laba BUMN pada 2020. Korporasi Usaha

1. Subsidi Bunga 13,43 1. PMN BUMN (termasuk 24,07 1. PPh 21 DTP 9,73
tambahan PMN untuk PT Bio
Pada sisi lain, kebijakan fiskal 2. Penempatan Data (digabung
dengan penempatan dana
66,99
Farma)
2. Pembebasan PPh 22 Impor
3. Pengurangan Angsuran PPh 25 21,59
13,39

korporasi)* 2. Pemberian pinjaman (Investasi) 19,65


yang ekspansif dipengaruhi oleh 3. Penjaminan Kredit UMKM 3,20 kepada BUMN 4. Pengembalian Pendahuluan PPN 7,55
5. Penurunan Tarif PPh Badan 18,78
meningkatnya belanja untuk a. Belanja IJP (Potensi Realisasi)
b. Stop Loss
2,20
1,00
3. Penjaminan Kredit Korporasi
a. Belanja IJP (Potensi Realisasi)
3,50
1,50 6. Pembebasan ketentuan minimal 1,69
b. Stop Loss Penjaminan 2,00 serta Pembebasan biaya
memitigasi risiko Covid-19 4. PPh Final UMKM DTP 1,08
4. Pembiayaan SWF 15,00 abonemen listrik
5. Pembiayaan Investasi LPDB 1,29
terhadap kesehatan masyarakat KUMKM 7. Insentif BM DTP Kemenperin
8. Insentif Usaha Lainnya
0,58
47,28
6. Banpres Produktif Usaha Mikro 28,81
dan perekonomian. Target belanja (BPUM) (Bantalan)
a. DTP 34,88
negara meningkat sebagaimana Sumber: Kementerian Keuangan
b. SF Pajak 12,40

30 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


mengalami peningkatan baik besaran maupun Gambar 2.3. Realisasi PEN Dibandingkan Target
cakupan penerima manfaat pada 2020. Untuk Realisasi Program PEN per 31 Desember 2020
(%Pagu)
menjaga kelangsungan UMKM di tengah permintaan
yang terbatas, Pemerintah memberikan insentif usaha Perlindungan
Insentif Usaha Kesehatan
dan dukungan UMKM dengan anggaran masing- Sosial

masing Rp120,6 triliun dan Rp114,81 triliun. Untuk


46,70% 63,83% 95,73% Total
mempercepat penanganan Covid-19, memitigasi
penyebaran, penemuan vaksin, dan memberikan
83,40%
insentif tenaga kesehatan Pemerintah juga Sektoral K/L Pembiayaan
UMKM
& Pemda Korporasi
mengalokasikan anggaran sebesar Rp97,26 triliun.
Realisasi
96,67% 98,13% 100%
Dalam perkembangannya pada semester II 2020, Sisa

Pemerintah terus berupaya memperluas dan


menyesuaikan PEN agar lebih implementatif, Sumber: Kementerian Keuangan

mudah dieksekusi, sehingga dapat efektif


mendukung pemulihan ekonomi. Sejak diluncurkan dunia usaha melalui perbankan, serta Rp50,9 triliun
pada April hingga Juli 2020, realisasi PEN baru yang akan digunakan untuk penanganan kesehatan
mencapai 21,2% dari pagu. Realisasi belanja negara dan PEN lainnya pada tahun 2021.
dan stimulus PEN sempat terbatas pada semester
I 2020 disebabkan oleh adanya beberapa kendala, Satu aspek yang juga menjadi perhatian
terutama permasalahan administrasi seperti pada Pemerintah adalah memperkuat pengadaan dan
penyaluran stimulus untuk kesehatan. Sementara rencana implementasi vaksinasi. Hingga akhir
itu, penyaluran untuk program perlindungan sosial 2020, Pemerintah telah melakukan pemesanan
relatif besar didukung oleh ketersediaan data beberapa vaksin, seperti Sinovac, Novavac, COVAX/
penerima manfaat dan sistem penyaluran yang sudah GAVI, AstraZaneca, dan Pfizer untuk memenuhi
terbangun. Pada semester II 2020, realisasi PEN kebutuhan yang diprakirakan mencapai lebih dari
meningkat signifikan, terutama pada Agustus dan 400 juta dosis untuk 181,5 juta penduduk Indonesia
September 2020. Perluasan PEN pada semester kedua (Tabel 2.2). Vaksinasi Covid-19 direncanakan akan
mencakup program perlinsos dan sektoral K/L Pemda. dilakukan secara bertahap mulai awal 2021 dengan
Di sisi perlinsos, penerima manfaat diperluas kepada prioritas pada tenaga kesehatan dan pelayanan
kelompok menengah dalam bentuk subsidi gaji Rp600 publik, diikuti dengan kelompok masyarakat rentan,
ribu per bulan untuk pekerja dan guru honorer yang dan kemudian masyarakat lainnya. Sejalan dengan
teridentifikasi sebagai kelompok menengah ke bawah. kasus positif Covid-19 yang masih terus meningkat
Di sisi sektoral K/L Pemda, perluasan berupa program di beberapa wilayah yang membutuhkan sarana
food estate dan lingkungan hidup. Pada Desember
2020 realisasi PEN tercatat Rp579,78 triliun atau Tabel 2.2. Rencana Kebutuhan Vaksin
83,4% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun (Gambar 2.3).
Jumlah Dosis ETA
Realisasi tertinggi tercatat untuk dukungan UMKM No Merek
Binding/Firm Order Opsi/Potensi
Indonesia

yang mencapai 96,7% dari pagu reprofiling, diikuti 1 Sinovac 3.000.000 - Des 2020
dengan realisasi program perlinsos sebesar 95,7% dari 122.504.000 - Des 2020 - Jan 2022
100.000.000 Sep 2021 - Mar 2022
pagu reprofiling. Keseluruhan belanja negara pada 2 Novavax 50.000.000 80.000.000 Jun 2021 - Mar 2022

2020 mencapai 94,6% dari pagu, atau tumbuh 12,2% 3 COVAX/GAVI 54.000.000 54.000.000 TwII 2021 - TwI 2022
4 AstraZeneca 50.000.000 50.000.000 TwII 2021 - TwI 2022
(yoy). Penerimaan yang terkontraksi di tengah belanja (finalisasi agreement,
volume confirmed)
yang tumbuh menyebabkan defisit fiskal yang lebih 5 Pfizer 50.000.000 50.000.000 TwIII 2021 - TwI 2022
(finalisasi agreement,
rendah menjadi Rp956,3 triliun atau sekitar 6,09% volume confirmed)

dari PDB. Selain itu, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Jumlah 329.504.000 334.000.000
Binding/Firm Order 663.504.000
Anggaran (SiLPA) sebesar Rp234,7 triliun yang di +Opsi/Potensi

dalamnya termasuk Rp66,75 triliun untuk dukungan Total Kebutuhan Vaksin 426.800.000

Sumber: Kementerian Kesehatan

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 31


perawatan yang makin meningkat, Pemerintah Pusat Gambar 2.4. Kebutuhan Tambahan Pembiayaan
juga meningkatkan koordinasi dengan beberapa Untuk Penanganan Covid-19 dan PEN
Pemda. Penguatan koordinasi tersebut dilakukan
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN COVID-19 Rp695,20T
antara lain dengan peningkatan kapasitas ruang
perawatan, penambahan rumah sakit rujukan baru, Kesehatan
penambahan tenaga kesehatan, dan penguatan Rp87,55 T

kembali implementasi protokol tata laksana Covid-19


Public Goods Perlindungan Sosial
di berbagai layanan fasilitas kesehatan. Pelaksanaan Rp397,56 T Rp203,90 T

vaksin secara meluas ini akan menjadi prasyarat


Sektoral K/L Pemda
penting untuk pemulihan kegiatan perekonomian Rp106,11 T
pascapandemi Covid-19.

Pemerintah menempuh beberapa strategi guna Non-Public Goods Rp177,03 T

memenuhi peningkatan pembiayaan defisit akibat UMKM


Rp123,46 T
penurunan penerimaan negara di tengah belanja
yang besar. Kebutuhan pembiayaan di tahun 2020
Korporasi Non-UMKM
mencapai Rp1.645,3 triliun, atau meningkat sekitar Rp53,57 T

68% dari realisasi sebesar Rp979,9 triliun pada


2019. Kenaikan yang ditujukan untuk penanganan
Insentif Usaha Rp120,61 T
Covid-19 dan PEN tersebut bersumber dari tambahan
kebutuhan pembiayaan sebesar Rp903,46 triliun dari
Non-Public
postur awal APBN tahun 2020 dengan defisit 1,76% Goods
Lainnya Rp208,26 T
Rp505,90 T
PDB (Gambar 2.4). Untuk menutupi pembiayaan
Kebutuhan Investasi Netto
tersebut, Pemerintah menempuh sejumlah langkah Rp136,62 T
untuk memenuhi kenaikan kebutuhan pembiayaan Utang Jatuh Tempo
Rp34,85 T
secara oportunistik, terukur, dan prudent. Hal Lainnya
tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan Rp36,79 T

sumber pembiayaan utang dan nonutang, seperti


TAMBAHAN KEBUTUHAN PEMBIAYAAN Rp903,46T
pemanfaaatan SAL, pos dana abadi Pemerintah, UNTUK PENANGANAN COVID-19 DAN PEN

dan dana yang bersumber dari Badan Layanan Sumber: Kementerian Keuangan, diolah

Umum (BLU). Selain itu, Pemerintah juga menambah


penarikan pinjaman program dari development untuk menerbitkan SBN dengan tujuan tertentu
partners, baik bilateral maupun multilateral. khususnya dalam rangka pandemi Covid-19. SBN
Upaya selanjutnya adalah meningkatkan sumber tersebut dapat dibeli oleh Bank Indonesia, Badan
pembiayaan dari SBN, baik SBN domestik maupun Usaha Milik Negara (BUMN), investor korporasi, dan/
valas dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan, atau investor ritel. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia
serta membuka kesempatan permintaan private juga diberi kewenangan untuk membeli SUN dan/
placement dari BUMN/Lembaga. Pemerintah juga atau SBSN berjangka panjang di pasar perdana untuk
mengutamakan penerbitan SBN melalui mekanisme penanganan permasalahan sistem keuangan yang
pasar dan mengupayakan dukungan Bank Indonesia membahayakan perekonomian nasional, termasuk
sebagai sumber pembiayaan terakhir. untuk tujuan tertentu khususnya dalam rangka
pandemi Covid-19. Skema dan mekanisme koordinasi
Pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN 2020
pembelian SBN tersebut dituangkan dalam Keputusan
juga ditempuh melalui sinergi antara Pemerintah
Bersama (KB) antara Menteri Keuangan dan Gubernur
dan Bank Indonesia dengan mengedepankan
Bank Indonesia tanggal 16 April 2020. KB tersebut
prinsip kehati-hatian, penerapan tata kelola yang
mengatur pembelian SBN berjangka panjang di
baik, serta transparan dan akuntabel. Berdasarkan
pasar perdana melalui mekanisme pasar oleh Bank
UU No. 2 Tahun 2020, Pemerintah diberi kewenangan
Indonesia untuk pendanaan APBN 2020. Sinergi

32 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


ekspansi fiskal dan moneter juga diperkuat dengan Untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan,
koordinasi pembelian SBN oleh Bank Indonesia di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merelaksasi
pasar perdana dan pembagian beban biaya dalam kebijakan mikroprudensial untuk menjaga
rangka penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan stabilitas industri jasa keuangan dan mendukung
ekonomi nasional melalui Keputusan Bersama (KB) upaya pemulihan ekonomi domestik. Selama
Kedua antara Menteri Keuangan dan Gubernur masa pandemi, OJK telah mengeluarkan berbagai
Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020. Berdasarkan kebijakan forward looking dan countercyclical bagi
KB tersebut, Bank Indonesia melakukan pembelian perbankan, pasar modal, dan industri keuangan
SUN/SBSN secara langsung untuk pembiayaan Public nonbank. Kebijakan tersebut bertujuan agar dampak
Goods dalam APBN 2020 sebesar Rp397,56 triliun, pandemi Covid-19 tidak makin memberatkan kinerja
dan menanggung seluruh beban biaya penerbitan industri jasa keuangan yang dapat membahayakan
SBN tersebut. Selain itu, Bank Indonesia juga perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. Di
menanggung pembagian beban dengan Pemerintah samping itu, kebijakan yang bersifat stimulus tersebut
atas penerbitan SBN untuk pendanaan Non-Public juga diimplementasikan dalam rangka mendukung
Goods dalam APBN 2020 terkait UMKM dan korporasi langkah Pemerintah untuk percepatan pemulihan
berjumlah Rp177,03 triliun. ekonomi nasional. Kebijakan stimulus tersebut
antara lain dalam bentuk (i) ketentuan relaksasi
Sinergi kebijakan juga dilakukan antara atas restrukturisasi kredit kepada debitur yang
Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas keuangan terdampak penyebaran Covid-19 baik perorangan,
lain dalam upaya memitigasi risiko Covid-19 UMKM, maupun korporasi; (ii) relaksasi kepada para
terhadap stabilitas sistem keuangan (SSK). pelaku industri jasa keuangan atas keterlambatan
Berdasarkan UU No.2 Tahun 2020, kebijakan sektor pembayaran sanksi administratif berupa denda dan/
keuangan difokuskan pada penguatan kewenangan atau bunga dalam keadaan tertentu darurat bencana
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Bank akibat penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia; serta
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan (iii) beberapa stimulus yang ditetapkan sebagai tindak
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di tengah kondisi lanjut penguatan kewenangan dalam UU No.2 Tahun
pandemi. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia diberikan 2020.12
kewenangan untuk memperkuat pelaksanaan fungsi
lender of the last resort (LoLR), membeli SUN dan/ Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merelaksasi
atau SBSN di pasar perdana, membeli/repo SBN kebijakan untuk mengurangi tekanan likuiditas
milik LPS, mengatur kewajiban penerimaan dan perbankan. Di samping kebijakan penurunan suku
penggunaan devisa bagi penduduk, dan memberikan bunga penjaminan, selama pandemi, LPS merelaksasi
akses pendanaan korporasi/swasta melalui repo SBN. atas denda keterlambatan pembayaran premi. Hal ini
Sementara itu, OJK diberikan kewenangan terkait dimaksudkan untuk mengurangi tekanan likuiditas
dengan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan memitigasi dampak pemburukan stabilitas sistem
integrasi, dan konversi lembaga jasa keuangan, keuangan di tengah pandemi. Denda keterlambatan
pengecualian kewajiban keterbukaan di pasar modal, pembayaran premi yang semula ditetapkan sebesar
serta kewenangan mengatur pemanfaatan teknologi 0,5% hingga maksimal 150%, diturunkan menjadi 0%
dalam RUPS pelaku industri jasa keuangan. LPS untuk keterlambatan pembayaran hingga 6 (enam)
juga mendapatkan kewenangan untuk memperkuat bulan pertama dan 0,5% untuk 6 (enam) bulan
peran dalam penanganan solvabilitas bank, selanjutnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan
keputusan penyelamatan bank selain bank sistemik, program pemulihan ekonomi nasional, LPS juga
mencari dana untuk penanganan bank gagal, dan mengutamakan pengembalian dana pemerintah
perumusan kebijakan penjaminan simpanan. Sinergi yang ditempatkan pada bank peserta dalam bentuk
kebijakan otoritas sektor keuangan diarahkan simpanan.
untuk menghasilkan kebijakan yang efektif bagi
12 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus
perekonomian masyarakat dan pemulihan ekonomi Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran

nasional. Corona Virus Disease 2019, diubah menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 48/
POJK.03/2020

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 33


2.3.
Tekanan Kuat Covid-19 Menurunkan
Perekonomian Semester I 2020
Kuatnya dampak Covid-19 memberikan tekanan masih tercatat membaik sejalan dengan pemulihan
cukup berat pada perekonomian Indonesia pada permintaan dari Tiongkok yang lebih cepat. Ekspor
semester I 2020, meskipun sinergi kebijakan jasa juga terkontraksi sangat dalam akibat penurunan
telah mulai dilakukan. Di satu sisi, tekanan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), terutama
terhadap perekonomian dipengaruhi oleh dampak dari Tiongkok dan Eropa, seiring merebaknya Covid-19
perekonomian dunia yang lemah dan kemudian dan pembatasan wisman masuk ke Indonesia.
menurunkan kinerja ekspor Indonesia. Penurunan
ekspor Indonesia ke Tiongkok yang menurun pada Mobilitas manusia, barang, serta jasa yang
triwulan I 2020 sejalan penurunan kegiatan ekonomi berkurang berdampak pada pelemahan kinerja
Tiongkok akibat Covid-19. Pada sisi lain, tekanan hampir seluruh lapangan usaha (LU). Mobilitas
juga dipengaruhi oleh dampak mobilitas manusia, yang berkurang tajam dan kecenderungan
barang, dan jasa yang menurun, baik dipengaruhi masyarakat membatasi konsumsi barang non-esensial
oleh PSBB maupun upaya protokol kesehatan yang menyebabkan penurunan kinerja LU Perdagangan,
dilakukan oleh masyarakat. Penurunan tajam terjadi Penyediaan Akomodasi, serta Transportasi dan
pada sektor yang berkaitan mobilitas manusia, seperti Pergudangan. Kinerja LU Pertambangan dan
sektor pariwisata. Kondisi tersebut pada gilirannya Penggalian serta LU Industri Pengolahan turut
menurunkan kegiatan ekonomi domestik di berbagai melambat signifikan sejalan dengan penurunan
sektor dan daerah. kinerja ekspor dan permintaan domestik. Meskipun
demikian, beberapa LU masih mampu bertahan dan
Penurunan tajam pertumbuhan ekonomi terjadi mengambil peluang baik dari pandemi ini. Kinerja
pada triwulan II 2020, meskipun secara bulanan LU sektor jasa, LU pertambangan Bijih Logam,
penurunan telah terjadi sejak Maret 2020. Pada dan beberapa sub LU Industri Pengolahan mampu
triwulan I, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi bertahan pada paruh pertama. LU pertambangan bijih
2,97% (yoy) dan terkontraksi sebesar 5,32% (yoy) logam dan industri logam dasar masih tumbuh positif
pada triwulan selanjutnya (Tabel 2.2). Penurunan sejalan dengan pemulihan ekonomi Tiongkok yang
pendapatan dan transaksi sejalan dengan mobilitas lebih cepat, terutama pembangunan infrastruktur di
yang terbatas menyebabkan konsumsi rumah negara tersebut yang terus berlangsung. Sementara
tangga turun signifikan pada semester pertama. itu, kinerja beberapa LU Industri Pengolahan dan
Kegiatan investasi juga turun tajam akibat PSBB sektor jasa yang terkait dengan aktivitas penanganan
yang menyebabkan beberapa proyek konstruksi baik pandemi Covid-19 di Indonesia juga tumbuh
Pemerintah maupun swasta tertunda. Konsolidasi baik, seperti LU Industri Kimia, Farmasi, dan Obat
yang dilakukan korporasi seiring lemahnya permintaan Tradisional, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan,
domestik mengakibatkan rencana investasi korporasi Jasa Kesehatan, dan Jasa Lainnya.
tertunda. Sementara itu, realisasi belanja Pemerintah
masih terbatas pada semester I 2020, akibat adanya Secara spasial, perlambatan ekonomi terjadi di
hambatan dalam realisasi, sehingga mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia yang banyak
dorongan belanja Pemerintah terhadap pertumbuhan ditopang oleh permintaan domestik. PSBB yang
ekonomi juga terbatas. Di sisi ekspor, kinerja hampir dilakukan lebih dari 31 Pemda (4 Provinsi dan
seluruh ekspor barang terdampak oleh pelemahan 27 Kabupaten/Kota) memengaruhi pendapatan
permintaan negara tujuan. Meskipun demikian, masyarakat dan aktivitas produksi. Pembatasan
kinerja beberapa komoditas ekspor manufaktur tersebut menyebabkan konsumsi dan investasi yang

34 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


lemah, sehingga berdampak terhadap kontraksi menurun. Sementara itu, ekspor yang masih tumbuh
ekonomi terutama di wilayah Jawa, sebagai pusat bersumber dari komoditas logam, pulp and paper,
kegiatan perdagangan dan industri pengolahan. serta besi baja ke Tiongkok sejalan dengan pemulihan
Selain itu, PSBB juga menyebabkan kontraksi ekonomi ekonomi yang lebih cepat khususnya pada proyek
pada beberapa wilayah yang terkait dengan kegiatan infrastruktur di sektor konstruksi. Seluruh jenis impor
pariwisata, seperti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra). juga tumbuh rendah, terutama impor bahan baku
Namun demikian, kinerja beberapa provinsi masih dan barang modal. Defisit neraca jasa juga membaik
tumbuh positif pada triwulan II. Provinsi Papua dan akibat penurunan defisit jasa transportasi sejalan
Papua Barat tumbuh positif pada triwulan II sebesar penurunan impor barang, di tengah penurunan
4,14% dan 0,53%, akibat kinerja pertambangan surplus jasa travel karena berkurangnya kunjungan
bijih logam yang masih baik. Pemulihan permintaan wisatawan mancanegara akibat pandemi Covid-19.
Tiongkok untuk besi baja juga telah mendorong Selain itu, defisit transaksi berjalan yang menyempit
kinerja ekspor dan menopang pertumbuhan ekonomi juga diakibatkan pembayaran imbal hasil investasi
di Sulampua, terutama Provinsi Sulawesi Tengah. asing yang menurun sejalan dengan kinerja korporasi
dalam negeri yang melemah.
Pelemahan ekonomi memengaruhi kinerja Neraca
Pembayaran Indonesia yang ditandai dengan Surplus transaksi modal dan finansial (TMF)
menurunnya defisit transaksi berjalan. Neraca menurun akibat penyesuaian aliran masuk modal
Pembayaran pada semester I 2020 mampu mencatat asing. Surplus TMF mencapai 7,6 miliar dolar AS,
surplus 700,5 juta dolar AS, didukung oleh defisit menurun cukup besar dibandingkan semester II 2019
transaksi berjalan yang menurun sejalan dengan yang mencatat surplus 19,9 miliar dolar AS. Pandemi
berkurangnya permintaan domestik terhadap impor. Covid-19 memicu kepanikan para investor dan pelaku
Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut pada pasar global terutama pada akhir triwulan I 2020
gilirannya menahan dampak penurunan kinerja yang mendorong aliran modal keluar dalam jumlah
transaksi modal dan finansial akibat berbaliknya aliran yang besar dan cepat dari negara berkembang,
modal asing seiring meningkatnya ketidakpastian termasuk dari Indonesia. Penyesuaian aliran modal
global. Perkembangan NPI pada semester I 2020 ini di pasar domestik terutama terjadi pada investasi
mendukung cadangan devisa yang meningkat dari portofolio, baik SBN maupun saham. Investasi asing
129,2 miliar dolar AS pada akhir 2019 menjadi 131,7 pada SBN mencatat neto aliran modal keluar pada
miliar dolar AS pada akhir semester I 2020 atau semester I 2020 sebesar Rp124,9 triliun. Demikian
setara dengan 8,1 kali impor dan pembayaran utang pula investasi asing pada saham yang mencatat neto
luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar aliran modal keluar sebesar Rp15,6 triliun. Di sisi lain,
kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor. defisit pada investasi lainnya meningkat akibat adanya
penempatan simpanan dan aset lainnya sektor swasta
Penurunan defisit transaksi berjalan pada di luar negeri, di tengah terbatasnya aliran masuk
semester I 2020 sejalan dengan penurunan impor dalam bentuk utang.
akibat pelemahan perekonomian domestik di
periode pandemi. Defisit transaksi berjalan pada Penyesuaian aliran modal asing menyebabkan
semester I 2020 tercatat 6,6 miliar dolar AS, lebih nilai tukar Rupiah semester I 2020 terdepresiasi
rendah dibandingkan dengan capaian semester diikuti dengan volatilitas yang meningkat. Aliran
II 2019 yang mencatat defisit 15,6 miliar dolar modal keluar dalam jumlah besar dari negara
AS. Penurunan impor tersebut pada akhirnya berkembang kepada aset keuangan yang dianggap
mengkompensasi dampak pelemahan ekspor akibat aman (safe haven assets) di negara maju dan menekan
kontraksi perekonomian global dan penurunan harga nilai tukar berbagai mata uang dunia, termasuk
komoditas. Pelemahan ekspor didorong menurunnya Indonesia. Rupiah sempat tertekan hingga mencapai
permintaan di negara tujuan dagang yang juga Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret 2020 (Grafik
terdampak Covid-19. Beberapa ekspor komoditas 2.3). Volatilitas bulanan Rupiah juga sempat tercatat
utama seperti batubara, tekstil, kendaraaan bermotor 54,46 % pada Maret 2020, meningkat signifikan dari
terkontraksi cukup dalam sejalan dengan aktivitas 9,88% pada bulan sebelumnya (Grafik 2.4). Depresiasi
produksi dan mobilitas di negara tujuan yang juga nilai tukar pada semester I tersebut sejalan dengan

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 35


Grafik 2.3. Nilai Tukar Rupiah vs Beberapa Negara sebelum Covid-19 menyebar di Indonesia. Penurunan
31 Des 2019 vs 23 Maret 2020 tekanan inflasi terjadi pada seluruh komponen,
BRL -21,68 termasuk inflasi inti, yang pada Februari tercatat
ZAR -21,51
2,76% terus menurun menjadi 2,26% pada Juni 2020.
IDR -16,24
THB -9,69
Perkembangan ini dipengaruhi permintaan domestik
TRY -9,31 yang lemah, harga komoditas global yang turun, dan
KRW -8,72 pass-through depresiasi nilai tukar yang terbatas,
MYR -8,01
sehingga mengarahkan inflasi inti tetap rendah,
SGD -7,88
INR -6,42
terutama pada kelompok inti nonmakanan (di luar
EUR -4,54
emas). Penurunan inflasi inti lebih lanjut tertahan
JPY -2,36 kenaikan inflasi harga emas perhiasan sejalan dengan
CNY
point-to-point
-1,77 kenaikan harga emas global akibat ketidakpastian
PHP -1,30
yang meningkat. Perkembangan inflasi inti yang
-25 -20 -15 -10 -5 0
% positif juga didukung oleh ekspektasi pelaku ekonomi
Sumber: Reuters dan Bloomberg, diolah terhadap inflasi yang tetap terkendali. Sepanjang
semester I 2020, consensus forecast inflasi berada
net permintaan valas dari nonresiden sebesar 6,7 dalam tren yang terus menurun dari 3,20% pada
milliar dolar AS, meskipun residen masih mencatat Januari 2020 menjadi 2,50% pada Juni 2020.
net penawaran valas. Dalam periode tersebut, Bank
Indonesia meningkatkan langkah-langkah stabilisasi Inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat
melalui kebijakan triple intervention dan komunikasi rendah, didorong permintaan yang lemah dan
intensif kepada para investor dan pelaku pasar pasokan yang memadai. Inflasi VF yang tercatat
domestik serta luar negeri. Respons ini menurunkan 6,68% pada Februari 2020 melambat pada semester
tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dengan volatilitas I, termasuk pada saat perayaan HBKN Idul Fitri yang
yang menurun ke level 26,68% pada April 2020 dan hanya sebesar 2,52% pada Mei 2020. Inflasi ini jauh
berada dalam tren menurun sampai akhir triwulan II lebih rendah dari rerata historis 2016-2020 sebesar
2020. 4,27%. Inflasi VF yang rendah dipengaruhi oleh
koreksi harga yang tajam pada beberapa komoditas
Permintaan domestik yang lemah akibat kontraksi akibat melambatnya permintaan terutama dari
pertumbuhan ekonomi dan dan pasokan yang restoran, hotel dan katering (Horeka) sejalan dengan
terjaga mendorong tekanan Inflasi Indeks Harga penerapan PSBB. Inflasi kelompok VF yang rendah
Konsumen (IHK) pada semester I tercatat rendah. juga didukung oleh pasokan yang memadai dari panen
Inflasi IHK pada Juni 2020 tercatat 1,96% (yoy), raya, distribusi di berbagai daerah yang terjaga, dan
menurun tajam dari 2,96% pada Februari 2020 harga komoditas pangan global yang menurun.

Inflasi administered prices (AP) juga melambat


Grafik 2.4. Volatilitas Nilai Tukar Rupiah Harian dan Bulanan
% IDR/USD dipengaruhi oleh mobilitas dan permintaan
160 16.800 yang menurun. Perkembangan tersebut terutama
dipengaruhi oleh koreksi tarif angkutan akibat
140 16.300
penurunan permintaan seiring dengan penerapan
120 15.800 PSBB di beberapa wilayah. Pembatasan yang
Kurs Harian

80
(Skala kanan)
15.300
dilakukan sejumlah pemerintah daerah untuk
mengunjungi wilayahnya untuk mencegah penyebaran
60 14.800
54,46
Covid-19 turut menurunkan permintaan terhadap
Volatilitas Bulanan
40 14.300 aneka angkutan. Inflasi AP pada periode perayaan
Vol harian
26,68 22,16 Annualised HBKN Idul Fitri pada Mei 2020 tercatat sebesar
20 8,6 7,90 8,24 8,00
14,38 13.800
7,54
5,67 0,28%, terendah dibandingkan rerata historis dalam
2,65
5,5 6,7 4,26 2,904,46 12,18
0 13.300 lima tahun terakhir. Permintaan yang lemah juga
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2019 2020 berdampak pada tekanan inflasi rokok yang relatif
Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah, data s.d. 30 Desember 2020 terbatas di tengah kenaikan cukai rokok. Di samping

36 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Covid-19 menyebabkan aktivitas ekonomi terhenti

faktor permintaan, inflasi AP yang rendah juga 2,53% di akhir 2019, naik sedikit mulai triwulan II
dipengaruhi oleh penurunan harga jual Bahan Bakar sehingga tercatat 3,11% di Juni 2020. Seiring ekspansi
Khusus (BBK) di awal tahun 2020 seiring penurunan fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter dan
harga minyak global. makroprudensial Bank Indonesia, likuiditas perbankan
juga meningkat yang tercermin dari Rasio AL/DPK
Perkembangan pasar uang dan suku bunga yang mencapai level 26,24% pada Juni 2020. Selain
perbankan menurun sejalan dampak pelonggaran itu, ketahanan sistem keuangan tetap kuat ditopang
kebijakan moneter dan makroprudensial. permodalan bank yang tinggi, tercermin pada rasio
Pelonggaran tersebut mendukung transmisi kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR)
penurunan suku bunga di pasar uang, tercermin pada bank yang meningkat di level 22,50% pada Juni 2020,
penurunan suku bunga PUAB tenor overnight sebesar di atas threshold persyaratan prudensial.
81 bps sejak akhir 2019 hingga menjadi 4,08% pada
Juni 2020. Namun demikian, permintaan menurun Perkembangan yang mendapat perhatian ialah
mendorong transaksi antarbank yang turun di tengah kredit perbankan yang melambat pada semester
likuiditas yang memadai. Kondisi tersebut tercermin I seiring aktivitas perekonomian yang terbatas
dari rerata harian volume PUAB pada semester I 2020 dan kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit.
yang menurun menjadi sebesar Rp11,64 triliun, lebih Pertumbuhan kredit perbankan yang tercatat 6,08%
rendah dibandingkan dengan kondisi rerata semester di 2019, terus melambat menjadi 1,49% di Juni 2020.
I 2019 sebesar Rp 19,65 triliun. Transmisi kepada suku Perlambatan tersebut sejalan dengan permintaan
bunga perbankan juga berlanjut. Rerata tertimbang domestik yang lemah dan kehati-hatian perbankan
suku bunga deposito pada Juni 2020 tercatat 5,74%, akibat merebaknya Covid-19 pada semester I.
turun 57 bps sejak Desember 2019. Suku bunga kredit Perlambatan kredit utamanya bersumber dari
modal kerja juga turun sebesar 61 bps menjadi 9,48% kontraksi kredit modal kerja seiring terhentinya
pada Juni 2020. aktivitas usaha di tengah kredit konsumsi dan
kredit investasi yang masih tumbuh positif. Dari sisi
Bantalan yang cukup kuat sebelum pandemi penawaran, meningkatnya risiko kredit membuat
membawa stabilitas sistem keuangan tetap baik, perbankan menunjukkan perilaku risk-averse,
meskipun terdapat sedikit tekanan pada semester tercermin dari indeks lending standard yang mengetat
I 2020. Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) di triwulan II. Pengetatan aspek kebijakan itu terjadi
sempat tertekan namun tetap berada pada zona pada seluruh komponen, baik dari sisi plafon kredit,
normal-stabil dan di bawah threshold. Rasio kredit jangka waktu kredit maupun premi kredit berisiko.
bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tercatat

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 37


luar perbankan dan Bank Indonesia. Berdasarkan
faktor yang memengaruhinya, peningkatan M2
terutama disebabkan oleh ekspansi operasi keuangan
pemerintah dan peningkatan aktiva luar negeri bersih
sedangkan pertumbuhan kredit melambat. Seluruh
komponen M2 meningkat, baik M1, uang kuasi,
maupun surat berharga selain saham.

Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19


menurunkan aktivitas pembayaran di Semester
I-2020. Di sistem pembayaran tunai, pertumbuhan
Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) melambat sejalan
penerapan PSBB yang menurunkan mobilitas dan
kebutuhan transaksi tunai masyarakat. Perlambatan
ini juga terjadi saat HBKN yang umumnya menjadi
puncak kebutuhan uang kartal masyarakat.
Pertumbuhan UYD tercatat terkontraksi 6,06% (yoy)
pada Mei 2020. Di sistem pembayaran non-tunai,
nilai transaksi pembayaran menggunakan ATM, Kartu
Debet, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) juga
melambat di Semester I dan tercatat kontraksi 24,46%
Kredit yang melambat ini berbanding terbalik
(yoy) pada Mei 2020. Demikian pula nilai transaksi
dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang
digital banking yang melambat dan terkontraksi
meningkat pada semester I 2020 seiring ekspansi
21,46% (yoy) pada Mei 2020. Selain nilai transaksi
fiskal Pemerintah. DPK yang tumbuh sebesar
yang melambat, volume transaksi pembayaran
6,54% di 2019 meningkat menjadi 7,95% di Juni
pada paruh pertama tahun 2020 juga menunjukkan
2020. Kontribusi pertumbuhan terbesar bersumber
perlambatan yang cukup signifikan. Rata-rata volume
dari giro dan tabungan. Pertumbuhan giro yang
transaksi menggunakan ATM, Kartu Debet, Kartu
signifikan utamanya disumbang oleh korporasi swasta
Kredit dan Uang Elektronik pada Mei 2020 hanya
non-IKNB dan Pemerintah, sementara kontribusi
sebesar 27,2 juta transaksi per hari menurun dari
tabungan berasal dari golongan perseorangan.
periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai 35,0
Peningkatan DPK korporasi swasta non-IKNB sejalan
juta transaksi per hari.
dengan terbatasnya belanja korporasi, menyusul
melambatnya aktivitas perekonomian di tengah
Perkembangan positif mengemuka pada preferensi
pandemi. DPK perseorangan meningkat dari 6,99%
dan akseptasi masyarakat terhadap penggunaan
di 2019 menjadi 8,30% di Juni 2020. Pertumbuhan
platform dan instrumen digital di masa pandemi.
DPK tersebut sejalan konsumsi rumah tangga yang
Perlambatan ekonomi telah berdampak pada
tertahan dan perilaku berjaga-jaga (precautionary)
aktivitas di sektor perdagangan. Meskipun demikian,
dalam menghadapi pendemi. Kenaikan DPK
dampak perlambatan ekonomi pada perdagangan
perseorangan terutama didorong oleh kelas DPK
online tampak lebih terbatas dibandingkan dengan
dengan nominal simpanan di atas 50 juta Rupiah.
perdagangan offline yang mengandalkan tatap
muka. Pembatasan mobilitas masyarakat dan
Peningkatan DPK dari ekspansi fiskal dan kebijakan
kekhawatiran akan penularan Covid-19 melalui
moneter yang akomodatif memengaruhi kenaikan
interaksi langsung mendorong masyarakat untuk
pertumbuhan uang beredar. Uang beredar baik
lebih banyak bertransaksi secara digital. Hal tersebut
dalam arti sempit (M1) maupun luas (M2) meningkat
dilakukan dengan cara berbelanja melalui platform
masing-masing 8,21% (yoy) pada Juni 2020.
e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan
Nilai transaksi e-commerce pada paruh pertama masih
akhir 2019 sebesar 7,43% dan 6,54%. Peningkatan
tumbuh positif, meskipun melambat dari 51,98% (yoy)
M1 terutama disebabkan oleh peningkatan saldo
pada triwulan I menjadi 7,28% (yoy) pada triwulan II.
giro bank di tengah perlambatan uang kartal di

38 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


2.4.
Respons Kebijakan Mendorong Pemulihan
Semester II 2020
Pada semester II, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Kegiatan Sosial, dan LU Jasa Pendidikan. Di sisi
mulai membaik seiring pelonggaran PSBB, realisasi lain, terdapat LU yang masih terkontraksi, namun
stimulus fiskal yang meningkat, dan perbaikan pulih secara signifikan, yaitu LU Transportasi dan
ekonomi global. Penanganan kesehatan dan Pergudangan serta LU Penyediaan Akomodasi
implementasi protokol kesehatan memungkinkan Makanan dan Minuman. Kedua LU ini sangat
relaksasi PSBB sehingga mobilitas mulai merangkak terdampak PSBB pada semester I, sehingga
naik. Realisasi stimulus Pemerintah yang meningkat, pemulihannya merupakan dampak dari pelonggaran
terutama dalam bentuk bantuan sosial, belanja PSBB yang dilakukan pada semester II. Selain itu,
barang dan jasa lainnya, serta transfer ke daerah dan penanganan Covid-19 dan penerapan protokol
dana desa (TKDD), tercermin dalam kinerja konsumsi kesehatan yang makin baik menurunkan kekhawatiran
pemerintah yang tumbuh tinggi pada semester masyarakat untuk melakukan mobilitas, terutama
II. Dorongan stimulus fiskal tersebut menopang ke restoran, tempat perbelanjaan, dan tempat
konsumsi, terutama kelas bawah, dan memperbaiki wisata. Sebagai dampak perbaikan tersebut, kinerja
penanganan Covid-19 menjadi lebih cepat dan efektif LU Industri Pengolahan sebagai sektor pemasok
sehingga mobilitas masyarakat juga makin membaik. barang juga mulai membaik. Perbaikan LU Industri
Pengolahan juga sejalan dengan permintaan ekspor
Kenaikan mobilitas juga mendukung pemulihan yang sudah mulai meningkat, terutama dari AS dan
konsumsi rumah tangga, terutama konsumsi Tiongkok.
transportasi, restoran, serta hotel. Pemulihan
konsumsi juga berdampak terhadap kinerja investasi Secara spasial, perbaikan permintaan eksternal dan
yang juga membaik, terutama investasi nonbangunan. domestik juga memengaruhi pemulihan ekonomi
Sementara itu, permintaan global juga mulai membaik beberapa wilayah di Indonesia. Sulawesi Tengah
seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial yang dan Maluku Utara, tercatat tumbuh positif masing-
juga dilakukan di negara mitra dagang, khususnya dari masing 2,82% (yoy) dan 6,66% (yoy) pada triwulan
AS dan Tiongkok. Pertumbuhan ekspor mulai terlihat III, ditopang oleh kinerja positif industri berorientasi
pada beberapa komoditas, seperti besi dan baja, ekspor dan pembangunan kawasan industri yang
pulp and paper, pakaian, dan serat tekstil. Dengan
perkembangan tersebut, kontraksi pertumbuhan Tabel 2.3. PDB Sisi Pengeluaran
ekonomi di triwulan III berkurang menjadi 3,49 %
dan keseluruhan tahun 2020 diprakirakan berada Komponen 2018*
2019**
2019**
2020***

I II III IV I II III
di kisaran -2% hingga - 1% (Tabel 2.3). Kontraksi
PDB 5,17 5,07 5,05 5,02 4,97 5,02 2,97 -5,32 -3,49
perekonomian tersebut juga tercermin pada kenaikan
Konsumsi Swasta 5,05 5,02 5,18 5,01 4,97 5,04 2,83 -5,52 -4,04
pengangguran terutama pada semester II mencapai
Konsumsi Pemerintah 4,8 5,22 8,23 0,98 0,48 3,25 3,75 -6,90 9,76
7,07% (September 2020).
Investasi 6,64 5,03 4,55 4,21 4,06 4,45 1,70 -8,61 -6,48

Pada semester II, perbaikan ekonomi tercermin Inv. Nonbangunan 10,31 3,69 1,96 1,95 -0,13 1,80 -1,46 -18,62 -8,99

dari kinerja LU yang terkait dengan ekspor dan Inv. Bangunan 5,41 5,48 5,46 5,03 5,53 5,37 2,76 -5,26 -5,60

mobilitas. Di satu sisi, LU yang menopang perilaku Ekspor 6,55 -1,58 -1,73 0,10 -0,39 -0,87 0,23 -11,68 -10,82

kenormalan baru (new normal) dan penanganan Impor 11,88 -7,47 -6,84 -8,30 -8,05 -7,69 -2,18 -16,98 -21,86

Covid-19 melanjutkan pertumbuhan positif, seperti Keterangan: *Angka sementara; ** Angka sangat sementara;
LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Kesehatan *** Angka sangat sangat sementara
Sumber: BPS

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 39


terintegrasi (Gambar 2.5). Sementara itu, permintaan rantai produksi global dan strategi penanaman
domestik juga mulai membaik seiring adanya modal juga menyebabkan hasil ekspor memiliki
pelonggaran PSBB terutama di Pulau Jawa, seperti kepastian permintaan dari negara asal investor dan
DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Kebijakan percepatan kesinambungan investasi dalam jangka panjang.
TKDD oleh Pemerintah melalui kemudahan
persyaratan transfer mendukung realisasi belanja Dinamika perekonomian pada 2020 menunjukkan
daerah dan turut menopang perbaikan ekonomi peran penting sektor prioritas untuk
daerah, terutama di Jawa. Pemulihan ekonomi di kesinambungan pertumbuhan ekonomi pasca-
Pulau Jawa selanjutnya memberikan dampak positif Covid-19. Dinamika pembatasan sosial yang dilakukan
terhadap pemulihan ekonomi di provinsi lain di secara global telah menyebabkan kontraksi dalam
Indonesia. pertumbuhan ekonomi dan beberapa sektor LU
seperti pariwisata yang belum akan pulih dengan
Perekonomian di kawasan Timur mampu bertahan cepat. Di tengah pandemi ini, terdapat beberapa
didukung oleh kinerja ekspor yang bernilai tambah. sektor dengan dampak ekonomi yang tinggi terhadap
Kawasan Timur Indonesia mempunyai potensi penyerapan tenaga kerja dan output perekonomian,
sumber daya alam yang kaya akan barang-barang yang masih mampu bertahan baik karena permintaan
tambang, seperti nikel dan tembaga. Dalam beberapa eksternal dan/atau domestik.136Sektor-sektor tersebut
tahun terakhir, kawasan ini mampu meningkatkan seperti industri makanan dan minuman, industri
nilai tambah dari komoditas tambangnya menjadi kimia, farmasi, dan obat tradisional, kehutanan dan
barang manufaktur yang bernilai tambah. Sebagai penebangan kayu, tanaman hortikultura, perkebunan,
contoh, nikel telah berhasil diolah menjadi produk serta pertambangan bijih logam. Sektor-sektor ini
industri logam dasar, terutama besi baja. Selain itu, perlu menjadi prioritas pengembangan sehingga
peningkatan nilai tambah ekspor juga dilakukan memberikan dampak rambatan yang besar terhadap
dengan penanaman modal asing yang menjadi pemulihan sektor lainnya dan kesinambungan
bagian dari rantai pasokan global (global value chain). pemulihan ekonomi nasional.14
Reformasi struktural yang dilakukan telah membantu
komoditas ekspor dari kawasan ini tetap berdaya 13 Sektor ini juga dipilah berdasarkan risiko penularan Covid-19 yang rendah sampai
dengan medium, berdasarkan kriteria Badan Nasional Penanggulangan Bencana
saing dan sesuai dengan kebutuhan negara penanam (BNPB).

modal. Keterkaitan komoditas ekspor dengan 14 Pembahasan lebih detail pada subbab 4.2.

Gambar 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Wilayah Indonesia


SUMATERA %yoy KALIMANTAN %yoy SULAMPUA %yoy
10 5,67 3,0 1,2 10 5,21 10
4,5 4,613,23 3,55
5 3,73 2,31 5 2,32 5
0 0 0
Sumatra -3,1 -2,22 -5
Aceh -4,34-4,23 -5 -1,48 -1,1 -5
Utara -10 -10 -10
-0,11 -2,60 III IV I II III III IV I II III III IV I II III
Kaltara Maluku
2019 2020 2019 2020 2019 2020
-1,46 Utara
Kalbar 6,66
Gorontalo
Kep. Riau -4,46 -0,07
Riau -5,81
-1,67 Kaltim Sulut
-4,61 -1,83
Sumatra Barat Kep. Babel
Sulteng Papua Barat
-2,87 Jambi -4,38 Sulbar 2,82 -3,35
-0,79
-5,26
Sumatra Selatan
Bengkulu -1,40 Sultra
-0,09 Kalteng -1,82 Papua
Maluku
Lampung -3,12 Kalsel -2,61
DKI Jakarta Sulsel -2,38
-2,41 -4,68
-3,82 -1,08
Jawa Tengah
Banten -3,93 Bali
-5,77 -12,28 NTB NTT
Jawa Barat -1,11 -1,68
-4,08 DIY Jawa Timur
-2,84 -3,75 BALINUSRA %yoy
JAWA %yoy
10
10 5,34 5,52
5,51 5,343,42 0,92 5
5 0
Tw III ≥ Tw II 0 -5
-4 -5 -6,32 -6,8 -10
Tw III < Tw II -6,69 -10 III IV I II III
III IV I II III 2019 2020
Sumber: BPS, diolah 2019 2020

40 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Perbaikan perekonomian global dan domestik Pada neraca barang, surplus transaksi perdagangan
mendorong kenaikan aliran masuk modal asing pada semester kedua didorong oleh perbaikan ekspor
sehingga meningkatkan kinerja NPI pada semester beberapa komoditas. Ekspor logam, pulp and paper,
II 2020. Pada paruh kedua, NPI diprakirakan dan besi baja ke Tiongkok, serta ekspor pakaian dan
makin baik dengan mencatat surplus yang lebih hasil perikanan ke AS tumbuh signifikan didorong
tinggi dibandingkan semester I 2020 (Grafik 2.5). pemulihan ekonomi kedua negara tersebut. Ekspor
Perkembangan NPI yang positif ini mendukung CPO juga mulai membaik sejalan dengan peningkatan
peningkatan cadangan devisa dari 131,7 miliar dolar penjualan retail makanan di Tiongkok. Peningkatan
AS pada semester I menjadi 135,9 miliar dolar AS impor masih tertahan dipengaruhi oleh penggunaan
pada akhir 2020, setara dengan pembayaran 9,8 bulan persediaan yang masih ada dan peningkatan kapasitas
impor dan Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah, produksi yang masih terbatas. Sementara itu, pada
serta berada di atas standar kecukupan internasional paruh kedua, defisit neraca jasa melebar terutama
sekitar 3 (tiga) bulan impor. NPI yang membaik juga dampak kunjungan wisman yang masih rendah,
didukung profil ULN yang aman dan terkendali. ULN dibandingkan semester sebelumnya pada saat wisman
korporasi nonkeuangan tumbuh positif 7,2% (yoy) masih masuk ke Indonesia terutama pada triwulan I
pada November 2020 di tengah melambatnya sumber 2020.
pembiayaan ekonomi lain. ULN tersebut terutama
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor Perbaikan NPI semester II 2020 juga didorong
energi, manufaktur dan pertambangan. Keseluruhan surplus transaksi modal dan finansial (TMF)
rasio ULN terhadap PDB berada pada kisaran rata- ditopang optimisme terhadap perekonomian
rata negara peer. Komposisi ULN juga tetap sehat domestik dan ketidakpastian yang mereda. Pada
tercermin dari rasio ULN jangka pendek yang berada di semester II, neraca TMF diprakirakan masih mencatat
bawah rerata peer dan ULN jangka panjang yang lebih surplus, meskipun lebih rendah dibandingkan surplus
dominan mencapai 89,3%.15 TMF pada semester I 2020. Neraca TMF yang surplus
tersebut didukung oleh besarnya likuiditas global,
Perbaikan NPI pada semester II 2020 dipengaruhi tingginya daya tarik aset keuangan domestik, serta
oleh prakiraan surplus transaksi berjalan. Pada terjaganya keyakinan investor terhadap prospek
triwulan III 2020, transaksi berjalan tercatat surplus perekonomian domestik. Surplus TMF pada tahun
sebesar 0,96 miliar dolar AS dan diprakirakan akan 2020 juga disumbang oleh penerbitan obligasi global
berlanjut pada triwulan IV 2020. Secara keseluruhan pemerintah, dalam bentuk global bond dan global
tahun 2020, defisit transaksi berjalan diprakirakan sukuk. Pada investasi portofolio, aliran modal yang
sekitar 0,5% dari PDB, lebih rendah dibandingkan keluar pada triwulan I, mulai masuk kembali seiring
tahun 2019 yang tercatat 2,7% dari PDB (Grafik 2.6). keyakinan investor yang membaik. Aliran masuk
portofolio asing ke pasar SBN tercatat Rp36,9 triliun,
15 Berdasarkan original maturity

Grafik 2.5. Neraca Pembayaran Indonesia 2020 Grafik 2.6. Transaksi Berjalan 2020
Juta Dolar AS Juta Dolar AS

25.000 25.000
Transaksi Modal dan Finansial Barang Jasa Pendapatan Primer
20.000 20.000
Secondary Income Transaksi Berjalan

15.000 15.000

10.000
10.000
Neraca Keseluruhan
5.000
5.000
0
0
-5.000
-5.000
-10.000
-10.000 -15.000
Transaksi Berjalan
-15.000 -20.000

-20.000 -25.000
I II I II I II I* II** I II I II I II I* II**
2017 2018 2019* 2020 2017 2018 2019* 2020

Keterangan: *Angka sementara, **Angka sangat sementara. Data triwulan IV 2020 Keterangan: *Angka sementara, **Angka sangat sementara. Data triwulan IV 2020
merupakan angka proyeksi merupakan angka proyeksi
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: Bank Indonesia

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 41


sedangkan aliran keluar pada instrumen saham Grafik 2.8. Perubahan Nilai Tukar Indonesia vs Peers
tercatat Rp32,2 triliun sepanjang paruh kedua 2020 Nilai Tukar 2020 vs 2019

(Grafik 2.7). Sementara itu, aliran masuk investasi -22,55


BRL-23,05
langsung tetap tercatat surplus sejalan dengan TRY
-19,41
-18,87
-4,17
prospek ekonomi domestik yang membaik. ZAR -12,05
-2,80
INR -4,86
IDR -1,19
-2,66
Surplus TMF yang menopang kenaikan surplus THB
-0,61
-0,73
NPI mendorong penguatan nilai tukar pada MYR -1,35
1,35
1,70
SGD
paruh kedua 2020. Pada semester II 2020, Rupiah -1,08
5,25
JPY 2,07
terapresiasi 1,46% secara point-to-point (ptp) disertai PHP
5,46
4,29
dengan volatilitas yang menurun tajam dari 22% KRW -1,15
6,43
6,75
CNY
pada Juni 2020 menjadi 2,65% pada Desember 2020. EOP
Rerata
0,18
8,82
EUR 1,91
Dengan perkembangan ini, secara rerata keseluruhan
-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15
tahun 2020 nilai tukar Rupiah melemah 2,66% ke %

level Rp14.525 per dolar AS, dari Rp14.139 per dolar Sumber: Reuters dan Bloomberg, diolah; Data s.d. 30 Desember 2020

AS pada 2019. Secara point-to-point (ptp), Rupiah


terdepresiasi 1,19% dan ditutup di level Rp14.050 tahun 2020, pasokan valas dari pelaku domestik
per dolar AS pada akhir 2020. Meskipun Rupiah tercatat sebesar 23,0 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi
terdepresiasi secara tahunan, depresiasi Rupiah lebih dibandingkan 2019 (Grafik 2.10). Kondisi ini berbeda
terbatas dibandingkan dengan pelemahan beberapa dengan pola depresiasi pada tahun-tahun sebelumnya
mata uang negara berkembang lainnya, seperti Rand dengan pembelian valas nonresiden diikuti oleh
Afrika Selatan, Lira Turki, dan Real Brazil. (Grafik. pelaku domestik. Pasokan valas korporasi yang terjaga
2.8). Pada tahun 2020, volatilitas nilai tukar Rupiah juga merupakan dampak dari impor yang rendah
meningkat menjadi 15,9% dari 7,0% pada 2019, dan pembiayaan ULN korporasi yang masih tumbuh
namun masih lebih rendah dibandingkan dengan rata- positif pada 2020. Sementara itu, nonresiden kembali
rata volatilitas kawasan terutama Rand Afrika Selatan, mencatat net penawaran valas sebesar 4,4 miliar dolar
Real Brazil, dan Lira Turki (Grafik 2.9). AS pada semester II, berbalik dari net permintaan
valas pada semester I. Pasokan valas dari nonresiden
Penguatan nilai tukar pada semester II 2020
terjadi seiring aliran modal asing yang masuk kembali.
juga ditopang oleh pasokan valas residen dan
Besarnya likuiditas global, tingginya daya tarik aset
nonresiden. Pada semester II, pasokan valas pelaku
keuangan domestik, serta terjaganya keyakinan
domestik berlanjut dan tercatat 10,09 miliar dolar AS,
investor terhadap prospek perekonomian domestik
stabil dibandingkan semester I.16 Untuk keseluruhan
menjadi faktor yang mendorong aliran modal kembali
16 Di luar Pertamina dan PLN
masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Grafik 2.7. Aliran Investasi Asing ke SBN Tahun 2020 Grafik 2.9. Volatilitas Nilai Tukar Indonesia vs Peers
Triliun Rp %

40 50
44,3 Triwulan II 2020
20 45
Triwulan III 2020
0 40
Triwulan IV 2020
35
-20
28,5 27,9 30
-40 26,7
22,9 22,4 25
20,9
-60
18,2 18,0 20
Jangka Pendek (0-5 Tahun) 16,2
-80 16,0
Jangka Menengah (6-10 Tahun) 9,6 9,6 15
13,1 10,6 9,3
Jangka Panjang (>10 Tahun)
-100 7,8 8,3 8,4 10
6,2
6,7 6,9 5,5
5,7 4,4 5,44,25,8 5,4
-120 3,8 5

-140 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TRY ZAR INR BRL PHP MYR IDR KRW THB SGD
2020
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Reuters dan Bloomberg, diolah; data s.d. 30 Desember 2020

42 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 2.10. Permintaan dan Penawaran Valas Grafik 2.11. Inflasi IHK
Juta Dolar AS
%YoY
Residen Nonresiden 15.000 12

10.000

8
5.000 Administered Prices Volatile Food

0 4
Inti
3,62
1,60
-5.000

0
1,68
-10.000 IHK 0,25

-15.000 -4
I II I II I II I II 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2017 2018 2019 2020
2017 2018 2019 2020
Sumber: Bank Indonesia Sumber: BPS, diolah

Secara keseluruhan, stabilitas nilai tukar pembentukan inflasi turut berkontribusi terhadap
Rupiah pada 2020 yang bergerak sesuai dengan terjaganya inflasi IHK. Secara spasial, inflasi IHK yang
fundamental juga didukung oleh ketersediaan rendah ditopang oleh inflasi yang terjaga rendah di
instrumen lindung nilai. Seiring ketidakpastian seluruh daerah. Beberapa daerah mencatat inflasi
global yang meningkat, pelaku pasar melakukan di bawah 1%, yakni Maluku (0,21%), Sulawesi Utara
upaya lindung nilai terhadap pelemahan nilai (0,31%), dan Nusa Tenggara Barat (0,60%) (Grafik
tukar Rupiah melalui transaksi derivatif. Komposisi 2.12).
derivatif di pasar valas relatif stabil di kisaran 40%
dari total transaksi di tahun 2020. Ketersediaan jenis Berdasarkan komponennya, tekanan inflasi inti
instrumen lindung nilai seperti cross currency swap tetap rendah sejalan dengan permintaan yang
dan call spread option terindikasi berdampak pada belum kuat. Inflasi inti terus menurun hingga tercatat
ketersediaan instrumen transaksi yang lebih beragam 1,60% pada Desember 2020. Perlambatan berlanjut
sehingga mengurangi tekanan ke pasar spot Rupiah. pada kelompok inti nonmakanan (di luar emas)
Peningkatan transaksi derivatif juga dalam rangka seiring permintaan yang belum kuat dan perlambatan
memenuhi kebutuhan lindung nilai pelaku pasar kenaikan inflasi harga emas pada triwulan IV 2020.
dalam rangka Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati- Inflasi inti yang tetap rendah juga dipengaruhi
hatian (KPPK). Dari total pelapor KPPK ULN, pada oleh tetap terjangkarnya ekspektasi inflasi. Peran
triwulan I 2020, sebanyak 89,8% sudah memenuhi
hedging untuk 0-3 bulan ke depan dan 93,4% telah
Grafik 2.12. Inflasi IHK di Berbagai Wilayah
memenuhi hedging 3-6 bulan ke depan.
%

Tekanan inflasi pada semester II 2020 tetap rendah 4

dipengaruhi permintaan domestik yang belum 3

kuat. Inflasi IHK pada Desember 2020 tercatat 1,68% 2

(yoy), merupakan realisasi inflasi terendah sejak 20 1

tahun terakhir (Grafik 2.11). Capaian tersebut lebih 0

rendah dari batas bawah sasaran inflasi 2020 sebesar -1

3,0% ± 1%. Keseluruhan tahun 2020, inflasi inti dan -2


administered prices terus melambat di tengah inflasi -3
VF yang sedikit meningkat di akhir tahun akibat faktor Des'20 Selisih dengan Des'19
-4
musiman. Inflasi IHK yang rendah di 2020 terutama
Jambi
Kalbar
Riau
Jabar
Maluku Utara
Sumbar
Sulsel
Lampung
Sumut
Sulbar
Kalsel
Papua
Sulteng
DKI Jakarta
Sumsel
Jateng
Banten
Jatim
DIY
Sultra
Kaltara
Kepri
Babel
Kalteng
Bengkulu
Gorontalo
Bali
Kaltim
Papua Barat
NTT
NTB
Sulut
Maluku
Aceh

dipengaruhi permintaan domestik yang lemah


terdampak Covid-19 dan pasokan yang memadai.
Kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan Sumber: BPS, diolah

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 43


ekspektasi forward looking dalam pembentukan Perkembangan pasar uang tetap baik didukung
inflasi terus meningkat. Selain itu, dampak nilai tukar oleh transmisi pelonggaran kebijakan. Semester
ke inflasi (exchange rate passthrough) juga menurun kedua ditandai dengan penurunan suku bunga
disebabkan respons produsen yang menahan dan volume transaksi antarbank yang lebih besar
dampak kenaikan harga impor bahan baku sehingga dari semester I. Rata-rata suku bunga PUAB tenor
mengurangi risiko kenaikan harga produk akhir overnight pada semester II 2020 turun lebih dalam
kepada konsumen. Penurunan dampak nilai tukar ke sebesar 103 bps sehingga keseluruhan tahun 2020
inflasi juga sebagai dampak kebijakan bank sentral tercatat turun sebesar 184 bps ke level 3,05%
dalam menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan (Desember 2020). Likuiditas yang memadai di tengah
fundamental. Produsen dapat menyerap pergerakan permintaan yang tertahan mendorong turunnya
nilai tukar sehingga tidak serta merta menyesuaikan transaksi antarbank. Rerata harian volume PUAB pada
harga produk akhir apabila terjadi perubahan nilai semester II turun menjadi Rp7,58 triliun sehingga
tukar. keseluruhan 2020 tercatat Rp9,61 triliun, lebih rendah
dari Rp19,02 triliun pada 2019. Transmisi kepada suku
Inflasi kelompok VF tetap terkendali hingga bunga perbankan juga berlanjut, meskipun belum
akhir 2020, meskipun di tengah faktor musiman optimal terutama pada suku bunga kredit. Rerata
berlalunya musim panen. Inflasi VF melanjutkan tertimbang suku bunga deposito pada Desember
penurunan di triwulan III hingga mencapai 0,55% 2020 tercatat 4,53%, turun 178 bps sejak Desember
pada September 2020. Melambatnya permintaan 2019. Sementara itu, penurunan suku bunga kredit
terutama dari restoran, hotel dan katering (Horeka), modal kerja lebih rendah sebesar 88 bps menjadi
pasokan yang memadai, dan harga komoditas 9,21% (Grafik 2.13). Perbedaan tersebut terjadi seiring
pangan global yang menurun berkontribusi pada likuiditas yang meningkat di tengah pertumbuhan
melambatnya inflasi VF. Dalam jangka panjang, inflasi kredit yang melambat. Total penurunan suku bunga
VF terus melanjutkan tren penurunan sejak 2015 deposito pada semester II tercatat 121 bps, lebih
sebagai dampak positif sinergi koordinasi Pemerintah tinggi dari 57 bps di semester I. Sedangkan penurunan
dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi suku bunga kredit modal kerja pada semester II
pangan melalui TPID dan TPIP. Inflasi kelompok tercatat 27 bps, lebih rendah dari 61 bps pada
VF mulai meningkat sejak Oktober 2020 karena semester I.
faktor musiman akibat kenaikan harga komoditas
hortikultura seiring dengan berlalunya musim panen. Pada semester II, stabilitas sistem keuangan terus
Dengan perkembangan tersebut, inflasi kelompok VF membaik seiring dampak kebijakan pelonggaran
secara keseluruhan tahun pada 2020 tercatat 3,62%, dan penurunan ketidakpastian pasar keuangan.
masih lebih rendah dari inflasi tahun 2019 sebesar ISSK makin terjaga pada zona normal-stabil dan
4,30%. tetap di bawah threshold. Implementasi program

Inflasi AP masih terus melambat seiring Grafik 2.13. Suku Bunga Perbankan
%
permintaan yang belum kuat dan penyesuaian
16
beberapa tarif oleh Pemerintah. Pemerintah
melakukan penyesuaian tarif listrik golongan 14
RRT Suku Bunga Kredit
nonsubsidi pada triwulan IV 2020 seiring penurunan Suku Bunga KK
12
determinan tarif listrik, antara lain harga minyak
10,97
global, harga batu bara domestik, dan tingkat inflasi Suku Bunga KI
9,7010

IHK. Perlambatan inflasi energi lebih lanjut tertahan Suku Bunga KMK
9,21
8,96
oleh peningkatan inflasi Bahan Bakar Rumah Tangga 8

(BBRT) akibat kendala distribusi pada periode PSBB.


6
Inflasi AP yang rendah, yakni sebesar 0,25% turut Suku Bunga Deposito

dipengaruhi penundaan beberapa penyesuaian tarif 4,53


4
di tahun 2020, seperti tarif tol dan tarif administrasi 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

publik lainnya. 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber: Bank Indonesia

44 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


restrukturisasi kredit yang terus berlanjut turut Grafik 2.15. Perkembangan Rasio CAR dan AL/DPK Bank
%
menopang stabilitas sistem keuangan. Rasio NPL
35
tercatat stabil dibandingkan semester I 2020 dan
berada di batas aman, yakni 3,06% (bruto) pada 30
AL/DPK
Desember 2020 dan 0,99% (neto) pada November 25
2020 (Grafik 2.14). Permodalan bank tetap tinggi
CAR
tercermin pada rasio kecukupan modal (CAR) bank 20

yang berada pada level 24,13%, di atas threshold 15

persyaratan prudensial (Grafik 2.15). Likuiditas


10
perbankan sebagaimana tercermin pada Rasio AL/
DPK terus meningkat dan mencapai level 31,67%. 5

Kinerja perbankan tetap terjaga didukung efisiensi 0


dan profitabilitas yang tetap baik, tercermin dari 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

indikator efisiensi, rasio biaya operasional terhadap 2017 2018 2019 2020
Sumber: Bank Indonesia, OJK, diolah
pendapatan operasional (BOPO) sebesar 86,04%,
dan indikator profitabilitas, rasio Net Interest Margin
(NIM) dan return on assets (ROA), yang terjaga di level bersumber dari seluruh jenis penggunaan kredit,
4,29% dan 1,63% pada November 2020. Peningkatan baik kredit modal kerja, investasi, maupun konsumsi
likuiditas bank terutama dalam bentuk kepemilikan (Grafik 2.16). Faktor lemahnya permintaan terindikasi
SPN dan SBN diprakirakan turut membantu menahan lebih dominan sebagai penyebab masih rendahnya
penurunan profitabilitas akibat perlambatan penyaluran kredit perbankan. Permintaan kredit
pertumbuhan kredit dan peningkatan pembentukan yang lemah terkait erat dengan permintaan domestik
cadangan seiring dengan kecenderungan peningkatan yang belum kuat dan kondisi dunia usaha akibat
risiko. Secara keseluruhan, kepemilikan surat-surat pandemi Covid-19. Dari sisi penawaran, kapasitas
berharga di perbankan mencapai Rp1.467 triliun pada perbankan dalam penyaluran sangat memadai sejalan
akhir Desember 2020. dengan pelonggaran kebijakan moneter dalam
bentuk penurunan suku bunga dan injeksi likuiditas,
Hal yang menjadi perhatian ialah fungsi serta relaksasi kebijakan makroprudensial. Survei
intermediasi perbankan yang terus melambat pada perbankan pada triwulan IV menunjukkan standar
semester II. Pertumbuhan kredit perbankan tercatat penyaluran kredit yang membaik pada semester II
kontraksi sebesar 2,41% pada Desember 2020 yang (Grafik 2.17).

Grafik 2.14. Perkembangan NPL Grafik 2.16. Perkembangan Kredit dan DPK
% %

4,0 28

3,5
3,06 23

3,0
NPL Gross
18
2,5
Kredit
2,0 13

1,5 DPK
NPL Net 8
0,99
1,0

3
0,5

0 -2
2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
2017 2018 2019 2020 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 45


Grafik 2.17. Indeks Lending Standard Grafik 2.18. Pertumbuhan Faktor M2
Indeks %YoY

40 100

80

Lebih Ketat
30
NCG
60

20
40
12,4 NFA
12,0 11,0

Lebih Longgar
20
10 Kredit
3,2

0,4 0
M2
0
-20

-10 -40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I* 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020
Keterangan: * proyeksi
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Sumber: Survei Perbankan Bank Indonesia Triwulan IV 2020

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) terus mulai pulihnya ekonomi dan tercatat tumbuh 13,25%
meningkat hingga triwulan III, meskipun kemudian (yoy) pada Desember 2020. Di sistem pembayaran
sedikit melambat pada akhir 2020. DPK terus nontunai, transaksi pembayaran menggunakan ATM,
tumbuh tinggi hingga 12,88% (yoy) pada September Kartu Debet, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE)
2020 namun sedikit melambat di Desember 2020 juga membaik dan kembali tumbuh positif sebesar
menjadi 11,11% (Grafik 2.16). Kontribusi perlambatan 2,06% (yoy) pada Desember 2020 (Grafik 2.20).
pertumbuhan bersumber dari giro dan deposito, Demikian juga nilai transaksi digital banking yang
terutama dari korporasi BUMN, antara lain sejalan membaik dan mencapai Rp2.774,5 triliun atau tumbuh
dengan kebutuhan pemenuhan kewajiban akhir tahun. 13,91% (yoy) pada Desember 2020. Volume digital
Sementara itu, pertumbuhan DPK perseorangan terus banking juga terus meningkat dan mencapai 513,7 juta
meningkat terutama terjadi pada tabungan di tengah transaksi atau tumbuh 41,53% (yoy) pada Desember
perlambatan pertumbuhan deposito. 2020.

Kenaikan DPK menjadi komponen pendorong Pada semester 2, digitalisasi sistem pembayaran
kenaikan pertumbuhan uang beredar pada meningkat dan turut mendorong pemulihan
semester kedua. Pertumbuhan uang beredar baik M1 transaksi ekonomi. Nominal transaksi e-commerce
maupun M2 terus meningkat dan mencapai masing- kembali meningkat 19,55% (yoy) pada triwulan III
masing sebesar 18,54% dan 12,44% pada Desember dan secara keseluruhan tahun tumbuh 29,6% (yoy)
2020. Berdasarkan faktor yang memengaruhinya,
pertumbuhan M2 masih ditopang ekspansi operasi
Grafik 2.19. Pertumbuhan Komponen M2
keuangan pemerintah dan pembelian SBN oleh Bank Persen, yoy

Indonesia, sedangkan kredit terus melambat dan 25

terkontraksi (Grafik 2.18). Sementara itu, berdasarkan


komponen yang mempengaruhinya, peningkatan Uang Kartal di Luar
20

Perbankan & BI
pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan M1 M1

dan uang kuasi yang juga tumbuh meningkat (Grafik 15

2.19). Peningkatan M1 terutama disumbang giro di


10
tengah uang kartal yang kembali meningkat di paruh M2

kedua 2020 seiring pemulihan ekonomi. Kuasi


5

Transaksi pembayaran tunai dan nontunai dalam


tren pemulihan pada semester II seiring dengan 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
membaiknya aktivitas ekonomi. UYD kembali 2016 2017 2018 2019 2020

meningkat pada semester kedua 2020 sejalan dengan Sumber: Bank Indonesia, diolah

46 BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Gubernur Bank Indonesia melakukan uji coba QRIS pada kegiatan Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia

Grafik 2.20. Pertumbuhan Nilai Transaksi ATM/D, KK dan UE dalam transaksi pembayaran makin meluas terlihat
%YoY %YoY

30 500 dari perkembangan volume, nilai nominal transaksi


ATM Debit

20 Total
450 dan jumlah merchant (Grafik 2.21). Pada tahun 2020
3,21
400 penggunaan QRIS telah menyambungkan sekitar 5,8
10
2,06 350
juta merchant ritel secara nasional. Sebagian besar
0
Kartu Kredit
300
merchant tersebut UMKM, khususnya lebih dari 3,6
-10 250
juta merchant Usaha Mikro (UMI) dan sekitar 1,2 juta
-20 200
Uang Elektronik
(Skala kanan) -35,45 merchant Usaha Kecil (UKE).
150
-30
100
-40
30,44 50
-50 0

-60 -50 Grafik 2.21. Perkembangan QRIS


2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12
2016 2017 2018 2019 2020 Juta Miliar Rp

Sumber: Bank Indonesia; data s.d Desember 2020 20 1.400

18
1.200
dari tahun sebelumnya.Pertumbuhan transaksi 16

tersebut didorong preferensi masyarakat yang 14


Nominal Transaksi
1.000
Volume Transaksi
meningkat di tengah pandemi Covid-19 dan strategi 12
(Skala Kanan)
800
promosi sejumlah marketplace. Peningkatan 10

transaksi juga ditopang metode pembayaran yang 8


600

makin mudah yang tercermin pada penggunaan UE 6 400


sebagai metode pembayaran utama dengan pangsa 4
Jumlah Merchant 200
41,71% pada triwulan IV 2020, menggeser posisi 2

transfer bank. Digitalisasi sistem pembayaran juga 0 0


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tercermin pada perluasan QRIS, khususnya untuk 2020
UMKM dan perdagangan ritel. Penggunaan QRIS Sumber: Bank Indonesia

BAB II — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 47


BAB III
STIMULUS KEBIJAKAN
BANK INDONESIA
UNTUK PEMULIHAN
Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan guna memitigasi
dampak pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi. Respons ditempuh melalui bauran kebijakan moneter
yang akomodatif dengan menurunkan BI7DRR, melakukan injeksi
likuiditas, memperkuat strategi operasi moneter, dan mengarahkan
nilai tukar sesuai dengan level fundamental. Pelonggaran kebijakan
makroprudensial dan penguatan kebijakan sistem pembayaran
untuk akselerasi ekonomi dan keuangan digital, serta kebijakan
pendukung lain juga dilakukan. Bank Indonesia juga terus
memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dalam
menindaklanjuti seluruh kewenangan dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2020 sebagai bagian dari respons kebijakan nasional dalam
kondisi kegentingan yang memaksa akibat pandemi Covid-19.
Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal
Maret 2020 memberikan tekanan cukup kuat
kepada perekonomian domestik. Pengendalian "Bank Indonesia memperkuat
penyebaran Covid-19 melalui Pembatasan Sosial
bauran kebijakan untuk
Berskala Besar (PSBB) yang mengurangi mobilitas
perekonomian, tidak dapat dielakkan membuat memastikan stabilitas
perekonomian Indonesia 2020 turun jauh di perekonomian dan mendorong
bawah lintasan optimum siklus bisnis dan siklus
keuangan. Satu sisi, pertumbuhan ekonomi tahun pemulihan ekonomi"
2020 diprakirakan melemah tajam dari 5,02% (yoy)
pada 2019 menjadi kisaran -2% hingga -1% (yoy).
Stabilitas eksternal juga sempat mengalami tekanan
pada semester I 2020 seiring ketidakpastian pasar menurunnya mobilitas perekonomian di periode
keuangan global yang tinggi baik akibat penyebaran Covid-19. Upaya menjaga stabilitas perekonomian
Covid-19 maupun prospek pelemahan ekonomi diharapkan akan mendukung dan menjadi basis
dunia. Aliran masuk modal asing berkurang cukup pemulihan ekonomi. Pada sisi lain, bauran kebijakan
besar sehingga memicu pelemahan nilai tukar diarahkan untuk secara seimbang mendorong
pada paruh pertama 2020. Sisi lain, tekanan inflasi pertumbuhan ekonomi yang menurun tajam di
tercatat rendah dipengaruhi lemahnya permintaan periode Covid-19. Upaya mendorong kesinambungan
domestik. Sementara itu, sistem keuangan, termasuk pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian Bank
perbankan, yang berada dalam kondisi baik pada Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang kuat
saat pandemi mulai terjadi, telah memberikan akan dapat mendukung stabilitas perekonomian.
bantalan untuk menjaga ketahanan sistem keuangan Perbankan akan berdaya tahan dengan permodalan
tercermin pada permodalan, kualitas kredit, dan yang baik dan juga dibarengi dengan pertumbuhan
likuiditas yang tetap baik. Namun demikian, lemahnya dan kualitas kredit yang kuat. Pertumbuhan
permintaan domestik dan kehati-hatian perbankan ekonomi yang baik juga akan meningkatkan persepsi
dalam menyalurkan kredit di periode Covid-19, positif terdapat prospek ekonomi Indonesia dan
mengakibatkan pertumbuhan kredit 2020 mengalami akhirnya dapat mendorong aliran masuk modal
kontraksi 2,41% (yoy) pada Desember 2020. asing dan memperkuat stabilitas eksternal. Secara
keseluruhan, kedua hal ini saling melengkapi dan
Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan saling menguatkan sehingga dapat mempercepat
yang diarahkan untuk tetap memastikan stabilitas pemulihan ekonomi.
perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi
yang tertekan akibat dampak pandemi Covid-19. Arah kebijakan Bank Indonesia ditempuh
Dalam konteks ini, arah kebijakan Bank Indonesia melalui bauran kebijakan akomodatif dengan
diletakkan pada konsepsi adanya hubungan erat yang mengoptimalkan berbagai instrumen kebijakan.
bersifat saling melengkapi dan saling memperkuat Ruang akomodatif kebijakan Bank Indonesia
antara pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, ditempuh mempertimbangkan perekonomian
termasuk stabilitas sistem keuangan.17 Pada satu sisi, Indonesia 2020 berada di bawah lintasan optimum
respon kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga siklus bisnis dan siklus keuangan. Dari kebijakan
stabilitas perekonomian, khususnya stabilitas moneter, di tengah tekanan inflasi yang rendah,
eksternal yang sempat mendapat tekanan cukup Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan
kuat akibat ketidakpastian pasar keuangan global. BI7DRR dan melakukan injeksi likuiditas (quantitative
Kebijakan juga diarahkan untuk memastikan stabilitas easing) guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan
sistem keuangan tetap terjaga, termasuk menjaga memastikan stabilitas sistem keuangan. Strategi
ketahanan dan kecukupan likuiditas perbankan. operasi moneter yang mendukung arah kebijakan
Sementara itu, inflasi menurun akibat permintaan juga terus diperkuat. Kebijakan stabilisasi nilai
domestik yang lemah sejalan dengan dampak tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan
mekanisme pasar melalui strategi triple intervention
17 Warjiyo, Perry. (2016). Bauran Kebijakan Bank Sentral: Konsepsi Pokok dan
Pengalaman Bank Indonesia. BI Institute Seri Kebanksentralan No. 25. juga terus dilakukan untuk menjaga stabilitas

50 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Gambar 3.1. Kerangka Bauran Kebijakan

Stabilitas Harga Stabilitas Sistem Keuangan


(mempertimbangkan pertumbuhan (Risiko Sistemik - Cross Section
ekonomi yang berkelanjutan) dan Time Series)

Trilema Trilema
Kebijakan Kebijakan
Moneter Makroprudensial

Stabilitas Nilai Tukar Aliran Modal Asing Intermediasi Efisiensi dan


(Konsisten dengan (Kecukupan yang Berimbang Inklusi
Fundamental dan Sesuai Cadangan Devisa) (Kredit Optimal) (Pendalaman Pasar
dengan Mekanisme Pasar) Keuangan)

Sumber: Bank Indonesia

eksternal dan mengelola penyesuaian ekonomi Bank Indonesia juga menindaklanjuti kewenangan
dapat berjalan baik di tengah periode ketidakpastian dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020
pasar keuangan dunia dan pelemahan ekonomi sebagai bagian dari respons kebijakan nasional
domestik. Dari kebijakan makroprudensial, arah dalam kondisi kegentingan yang memaksa karena
kebijakan akomodatif ditempuh melalui pelonggaran Covid-19. Respons kebijakan nasional dalam
sejumlah ketentuan untuk mendorong perbankan ketentuan dimaksud mencakup kebijakan keuangan
dalam pembiayaan dunia usaha dan ekonomi serta negara dan kebijakan stabilitas sistem keuangan,
menjaga ketahanan sistem keuangan. Arah kebijakan yang ditempuh dengan tetap mempertimbangkan
makroprudensial ditujukan agar stabilitas sistem stabilitas perekonomian dalam jangka menengah
keuangan tetap terpelihara baik, fungsi intermediasi panjang. Dalam hubungan ini, kewenangan Bank
terjadi dengan seimbang dan sehat, serta efisiensi Indonesia terkait kebijakan keuangan negara untuk
dan peran sektor keuangan yang inklusif dapat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) berjangka
berkembang dengan cepat2(Gambar 3.1).18 Kebijakan panjang di pasar perdana dari Pemerintah. Sementara
sistem pembayaran dilakukan dengan mempercepat itu, kebijakan stabilitas sistem keuangan mencakup
digitalisasi sistem pembayaran melalui berbagai penyempurnaan Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek/
inisiatif transformasi digital sebagai implementasi Pembiayaan Likuditas Jangka Pendek Syariah (PLJP/
dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI PLJPS), pembelian/repo SBN dengan LPS, pengaturan
2025). Selain ketiga kebijakan utama tersebut, Bank lalu lintas devisa, dan akses pendanaan kepada
Indonesia juga menempuh kebijakan pendukung korporasi/swasta dengan cara repo Surat Utang
seperti kebijakan pendalaman pasar keuangan, Negara/Surat Berharga Syariah Negara (SUN/SBSN)
ekonomi dan keuangan syariah, UMKM, dan melalui perbankan.
internasional yang terus diperkuat untuk mendorong
momentum pemulihan ekonomi nasional.
18 Warjiyo, P., & Juhro, S.M. (2016). Kebijakan Bank Sentral: Teori dan Praktik. PT. Raja
Grafindo Persada.

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 51


3.1.
Kebijakan Moneter Diperlonggar
Bank Indonesia menempuh pelonggaran kebijakan domestik serta stabilitas eksternal. Pada Februari dan
moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi Maret 2020, Bank Indonesia menurunkan suku bunga
nasional dengan tetap menjaga stabilitas kebijakan sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga
perekonomian. Kondisi inflasi yang tetap rendah dan momentum pertumbuhan ekonomi, konsisten dengan
stabilitas eksternal yang dalam perkembangannya prakiraan inflasi yang terkendali. Pada Juni dan Juli
kembali terkendali, menjadi pertimbangan Bank 2020, Bank Indonesia kembali memanfaatkan ruang
Indonesia untuk melakukan pelonggaran kebijakan penurunan suku bunga seiring rendahnya tekanan
moneter. Pelonggaran kebijakan moneter juga inflasi, terjaganya stabilitas eksternal, dan perlunya
merupakan upaya menjaga kecukupan likuiditas mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia
perekonomian yang mendukung stabilitas moneter melanjutkan penurunan BI7DRR pada November 2020
dan sistem keuangan. Pelonggaran kebijakan seiring dengan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas
moneter dilakukan dengan menurunkan suku bunga eksternal yang membaik sejalan kondisi pasar
kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan keuangan global yang makin kondusif, serta sebagai
melakukan injeksi likuiditas (quantitative easing) langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan
yang didukung oleh penguatan strategi operasi ekonomi nasional.
moneter. Dalam perkembangannya, strategi pilihan
instrumen untuk mendukung arah kebijakan yang
akomodatif memperhatikan kondisi kecukupan
likuiditas perbankan dan ketidakpastian pasar "Sepanjang 2020, Bank Indonesia
keuangan global. Tekanan eksternal yang cukup menurunkan suku bunga
kuat pada tahun 2020 menjadi pertimbangan dalam
melakukan kalibrasi timing perubahan suku bunga kebijakan BI7DRR sebanyak
dan intensitas kebijakan stabilisasi nilai tukar. 5 (lima) kali menjadi 3,75%,
Sementara itu, pelonggaran likuiditas dilakukan untuk
menjaga kecukupan kondisi likuiditas perbankan
terendah sepanjang sejarah"
sehingga tetap dapat mempertahankan stabilitas
sistem keuangan dan mendorong fungsi intermediasi
untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak Untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional
Covid-19. dan stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia
juga melakukan stimulus moneter dalam bentuk
Sepanjang tahun 2020, Bank Indonesia telah kebijakan Quantitative Easing (QE). Hingga 30
menurunkan suku bunga kebijakan BI7DRR Desember 2020, Bank Indonesia telah melakukan
sebanyak 5 (lima) kali. Penurunan BI7DRR pada 2020 injeksi likuiditas Rupiah sekitar Rp726,57 triliun
tercatat 125 bps, sehingga pada akhir 2020 menjadi atau sekitar 4,7% dari PDB, terutama bersumber
3,75% dan merupakan level terendah sepanjang dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar
sejarah. Penurunan tersebut dilakukan pada Rapat Rp155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp555,77
Dewan Gubernur (RDG) Februari, Maret, Juni, Juli, triliun. Besaran kebijakan QE tersebut lebih besar
dan November 2020 masing-masing sebesar 25 bps. dibandingkan negara berkembang lainnya yang rata-
Keputusan penurunan suku bunga dilakukan secara rata mencapai 1,7% dari PDB (Grafik 1.10).191Dalam
terukur dan bertahap dengan mempertimbangkan kaitan dengan GWM, Bank Indonesia menurunkan
inflasi dan menjaga daya saing aset keuangan
19 Rata-rata negara berkembang Meksiko, Chile, Filipina, Thailand dan India.

52 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


GWM sebesar 300 bps,2termasuk pelonggaran GWM ditempuh melalui strategi triple intervention, baik di
insentif sebesar 50 bps, pada tahun 2020.20 Penurunan pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward
GWM sebesar 50 bps berlaku efektif pada Januari (DNDF), maupun pembelian Surat Berharga Negara
2020 merupakan langkah pre-emptive mendukung (SBN) dari pasar sekunder. Intensitas kebijakan triple
perekonomian pascatekanan di 2019 akibat intervention cukup kuat pada semester I 2020, saat
ketegangan perdagangan antara AS-Tiongkok. Pada ketidakpastian global meningkat yang ditandai
Maret 2020, Bank Indonesia memberikan pelonggaran penarikan investasi portofolio asing, khususnya
GWM insentif 50 bps kepada bank yang menyalurkan dari SBN, dan memberikan tekanan kepada Rupiah.
kredit ke UMKM dan kegiatan ekspor impor. Bank Kebijakan stabilisasi nilai tukar juga didukung dengan
Indonesia juga menurunkan GWM valas sebesar 400 cadangan devisa yang memadai. Bank Indonesia
bps berlaku mulai 16 Maret 2020. Pelonggaran GWM telah menjalin kerja sama swap bilateral dengan
insentif merupakan salah satu langkah pre-emptive otoritas keuangan Tiongkok, Jepang, Singapura,
Bank Indonesia mengantisipasi perlambatan ekonomi dan Malaysia, serta memiliki kerja sama repo
di periode pandemi. Pertimbangan yang sama juga line dengan beberapa bank sentral dan lembaga
dilakukan saat penurunan GWM valas yakni guna internasional, termasuk dengan the Fed New York
meningkatkan likuiditas valas di perbankan dan dan BIS untuk penguatan second-line defense. Bank
mengurangi tekanan di pasar valas. GWM diturunkan Indonesia juga memperkuat kerja sama dengan bank
kembali 200 bps pada Mei 2020 untuk memitigasi sentral di kawasan untuk mendorong penggunaan
dampak Covid-19 yang makin dalam, termasuk mata uang lokal dalam setelmen (Local Currency
upaya menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung Settlement) perdagangan dan investasi dalam rangka
stabilitas moneter dan sistem keuangan.213Selain mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap
berbagai penurunan GWM tersebut, Bank hard currency, dengan menggunakan 2 (dua) skema,
Indonesia juga tidak mengenakan tambahan giro yaitu LCS berbasis Appointed Cross Currency Dealer
dalam pemenuhan ketentuan Rasio Intermediasi (ACCD) dengan otoritas Jepang, Tiongkok, Malaysia,
Makroprudensial bank. Kebijakan tersebut dan Thailand; serta LCS berbasis Bilateral Currency
memberikan tambahan likuiditas ke perbankan sekitar Swap Arrangement (BCSA) dengan Tiongkok, Korea
Rp15,8 triliun. Pada paruh kedua, Bank Indonesia Selatan, dan Australia. Selain itu, Bank Indonesia
memberikan jasa giro kepada bank yang memenuhi juga melakukan komunikasi intensif kepada para
kewajiban GWM dalam Rupiah baik secara harian dan investor, lembaga rating, serta pelaku pasar
rata-rata sebesar 1,5% per tahun dengan bagian yang domestik dan luar negeri dalam rangka membangun
diperhitungkan untuk mendapat jasa giro sebesar 3% optimisme dan mendukung kebijakan stabilisasi
dari DPK, efektif berlaku 1 Agustus 2020.224 nilai tukar. Upaya tersebut turut berdampak pada
Sovereign Credit Rating Indonesia yang masih tetap
Di tengah ketidakpastian pasar keuangan dapat dipertahankan di tengah banyak negara yang
global yang masih berlanjut, Bank Indonesia mengalami downgrade.
terus memperkuat kebijakan stabilisasi untuk
menjaga nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan Bank Indonesia memperkuat strategi operasi
fundamental dan mekanisme pasar. Kebijakan moneter untuk menjaga kecukupan likuiditas dan
stabilisasi Rupiah bertujuan untuk menopang meningkatkan efisiensi pasar uang. Implementasi
ekspektasi dan memberikan kepastian kepada pelaku operasi moneter pada dua sisi (two sided monetary
ekonomi sehingga penyesuaian ekonomi di periode operation) dilanjutkan, baik dari sisi absorbsi maupun
ketidakpastian pasar keuangan dunia dan pelemahan injeksi. Bank Indonesia juga menyempurnakan
ekonomi domestik tetap berjalan baik. Kebijakan ini strategi operasional instrumen DNDF dengan
penambahan frekuensi lelang DNDF sejak 2 Januari
20 Sebesar 300 bps untuk Bank Umum Konvensional dan sebesar 150 bps untuk Bank 2020. Strategi operasi moneter saat dampak Covid-19
Umum Syariah/Unit Usaha Syariah masing-masing 50 bps pada Januari dan Mei 2020, merebak, juga diperkuat untuk menjaga kecukupan
dan pelonggaran GWM insentif sebesar 50 bps pada Maret 2020
21 Dilakukan bersama dengan kebijakan penguatan likuiditas melalui ketentuan PLM/
likuiditas perbankan. Hal tersebut dilakukan dengan
PLM Syariah sebagai bagian dari sinergi fiskal, moneter dan makroprudensial (lebih implementasi lelang Repo hingga tenor 12 bulan
detail pada subbab 3.2)
dan pelaksanaan lelang dilakukan secara harian
22 Termasuk insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) kepada Bank Umum Syariah/Unit
Usaha Syariah sejak 20 Maret 2020, serta menambah frekuensi

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 53


lelang FX swap menjadi setiap hari sejak 19 Maret bunga BI7DRR dan pelonggaran likuiditas yang
2020.235Selain itu, Bank Indonesia memperkuat dilakukan Bank Indonesia mendorong penurunan
instrumen Term Deposit valuta asing (valas) guna suku bunga serta menjaga kecukupan likuiditas di
meningkatkan pengelolaan likuiditas di pasar pasar uang dan perbankan. Penurunan suku bunga
valas domestik, dan mendorong perbankan untuk tertransmisikan dengan baik ke suku bunga pasar
menggunakan penurunan GWM valas untuk uang dan perbankan, meskipun penurunan suku
kebutuhan di dalam negeri. Pada semester II 2020, bunga kredit belum optimal sejalan dengan kehati-
Bank Indonesia kembali memperkuat strategi operasi hatian perbankan merespon pelemahan ekonomi di
moneter guna meningkatkan efektivitas transmisi periode Covid-19. Kebijakan stabilisasi nilai tukar yang
pelonggaran kebijakan moneter dalam mendukung ditempuh oleh Bank Indonesia berdampak positif
pemulihan ekonomi. Di samping itu, Bank Indonesia pada pergerakan dan volatilitas nilai tukar Rupiah
juga memperkuat operasi moneter dan pendalaman sehingga mendukung penyesuaian ekonomi dan
pasar keuangan syariah melalui implementasi menjaga ekspektasi terhadap pergerakan nilai tukar.
instrumen Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Secara keseluruhan, kebijakan moneter akomodatif
Syariah (FLiSBI) dan Pengelolaan Likuiditas yang ditempuh Bank Indonesia berkontribusi dalam
Berdasarkan Prinsip Syariah (PaSBI) sejak 5 Oktober mendukung pemulihan ekonomi nasional dari dampak
2020. Covid-19 dan menjaga stabilitas makroekonomi serta
sistem keuangan. Namun demikian, pelonggaran
Pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh likuiditas yang besar belum mengalir kuat menjadi
Bank Indonesia dapat tertransmisi dengan baik kredit ke sektor riil sejalan dengan permintaan yang
sehingga berkontribusi bagi upaya mendorong masih rendah dan kehati-hatian perbankan dalam
pemulihan ekonomi nasional dan menjaga menyalurkan kredit. Kondisi likuiditas yang melimpah
stabilitas perekonomian. Penurunan suku ini memberikan tantangan pada pengelolaan
kebijakan moneter ke depan.
23 FX swap tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dari 3 (tiga) kali seminggu
menjadi setiap hari sejak 19 Maret 2020

54 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


3.2.
Kebijakan Makroprudensial
Akomodatif Dilanjutkan
Bank Indonesia melanjutkan kebijakan bank yang memiliki RIM/RIM Syariah di luar kisaran
makroprudensial akomodatif guna memitigasi target yang telah ditetapkan sebesar 84-94% (Grafik
meluasnya dampak Covid-19 dalam sistem 3.1). Besaran parameter disinsentif batas atas dan
keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi. batas bawah untuk RIM, diturunkan menjadi 0 (nol).
Kebijakan ini kembali ditempuh setelah Pelonggaran tersebut diimplementasikan sejalan
mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan dengan permintaan kredit yang masih terbatas.
yang tetap terkendali dan siklus pembiayaan yang Pelonggaran berlaku sejak 1 Mei 2020 untuk periode
berada di bawah pola jangka panjangnya. Kondisi 1 (satu) tahun. Bank Indonesia juga memperkuat
ini memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk likuiditas perbankan melalui penguatan ketentuan
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM/PLM
penguatan peran intermediasi, tanpa mengganggu Syariah). Sejalan dengan ekspansi kebijakan moneter
stabilitas sistem keuangan. Dalam kaitan ini, Bank melalui penurunan GWM yang berlaku pada 1 Mei
Indonesia melonggarkan sejumlah kebijakan 2020, rasio PLM/PLM Syariah, yaitu rasio aset likuid
makroprudensial untuk menjaga ketahanan sistem dalam bentuk kepemilikan SBN dan SBI sebagai
keuangan dan menjaga intermediasi agar tetap penyangga likuiditas dinaikkan sebesar 200 bps
seimbang dengan kapasitas perekonomian dan untuk BUK dan 50 bps untuk BUS/UUS. Rasio PLM
dengan tingkat risiko yang terkendali. Pada awal diperkuat dari 4% menjadi 6% terhadap Dana Pihak
pandemi Maret 2020, Bank Indonesia melonggarkan Ketiga (DPK) Rupiah untuk BUK dan menjadi 4,5%
GWM Rupiah sebesar 50 bps bagi bank-bank yang terhadap DPK Rupiah untuk bank syariah. Kenaikan
melakukan pembiayaan ekspor impor produktif, tersebut wajib dipenuhi melalui pembelian SUN/
UMKM, dan sektor-sektor prioritas yang ditetapkan SBSN yang diterbitkan oleh Pemerintah di pasar
dalam program PEN. Kebijakan ini merupakan langkah perdana. Selanjutnya, seluruh PLM yang dimiliki
pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan bank, dapat dijadikan underlying transaction untuk
ekonomi dengan tujuan mempermudah kegiatan Repo dari bank ke Bank Indonesia. Melalui kebijakan
ekspor impor dan memperkuat usaha UMKM, dengan
biaya yang lebih murah. Kebijakan diimplementasikan
Grafik 3.1. Parameter Disinsentif RIM
mulai 1 April 2020 untuk berlaku selama 9 bulan
dan dapat dievaluasi kembali. Selanjutnya, guna
0,2 0,2
mendukung fungsi intermediasi, pada evaluasi
semester I 2020, Bank Indonesia menjaga ketahanan Sebelum
permodalan bank dengan mempertahankan Sesudah

Countercyclical Capital Buffer (CCB) pada level 0%.


0,1

Respons kebijakan makroprudensial dipertajam


melalui pelonggaran ketentuan RIM/RIM Syariah
dan penguatan likuiditas melalui ketentuan
0 0 0 0 0
PLM/PLM Syariah. Bank Indonesia melonggarkan
NPL/NPF (Bruto) NPL/NPF KPMM ≥ KPMM KPMM < KPMM
ketentuan RIM/RIM Syariah, yaitu rasio antara <5% & KPMM (Bruto)<5% & Insentif Insentif
Insentif<KPMM<19% KPMM >19%
pembiayaan (financing) dengan pendanaan (funding)
perbankan, dengan tidak mengenakan pinalti atas Parameter Disinsentif Bawah Parameter Disinsentif Atas
Sumber: Bank Indonesia

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 55


PLM, Bank Indonesia berupaya untuk memperkuat Grafik 3.2. Rerata Uang Muka LTV/FTV Properti dan
manajemen likuiditas perbankan dan menjamin Kendaraan Bermotor Ramah Lingkungan
kecukupan likuiditas bank dengan kualitas yang %
baik. Kebijakan penguatan PLM juga merupakan 13,3 13,3
14
Sebelum
salah satu bentuk sinergi kebijakan fiskal, moneter, Terkini
12
dan makroprudensial dalam rangka mendukung 11,7

pemulihan ekonomi nasional. Rangkaian kebijakan 10

tersebut diharapkan dapat memberikan fleksibilitas


7,5 8
bagi perbankan dalam penyaluran kredit untuk
mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan 6

tetap mengutamakan terjaganya stabilitas sistem


4
keuangan.
2
Bank Indonesia melanjutkan kebijakan
0
makroprudensial akomodatif pada semester II Properti Kendaraan Bermotor
2020 setelah mempertimbangkan perlunya terus Sumber: Bank Indonesia

mendorong pemulihan ekonomi nasional. Bank


Indonesia menurunkan batasan minimum uang muka
pemberian Kredit Kendaraan Bermotor/ Pembiayaan Pelonggaran kebijakan makroprudensial yang
Kendaraan Bermotor (KKB/PKB) yang berwawasan ditempuh bersamaan dengan kebijakan moneter
lingkungan, dari kisaran 5%-10% menjadi 0% yang yang akomodatif mendukung stabilitas sistem
berlaku efektif 1 Oktober 2020. Pelonggaran keuangan tetap terjaga. Kondisi likuiditas perbankan
dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tercatat longgar dengan kondisi permodalan
di tengah risiko kredit atau pembiayaan yang yang kuat serta efisiensi dan profitabilitas yang
terjaga, sekaligus mendukung ekonomi berwawasan terjaga. Pertumbuhan DPK perbankan juga tinggi
lingkungan. Hal ini sejalan dengan program di tengah pertumbuhan kredit yang masih lemah.
Pemerintah untuk mendorong percepatan program Pelonggaran likuiditas yang cukup besar oleh Bank
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL BB), Indonesia yang belum mengalir dalam bentuk kredit
antara lain melalui insentif fiskal untuk menekan ke sektor riil menyisakan tantangan terkait peran
harga KBL BB. Selain itu, batasan waktu implementasi intermediasi perbankan. Faktor permintaan yang
pelonggaran GWM sektor prioritas diperpanjang lemah dan penawaran kredit yang menurun seiring
menjadi 30 Juni 2021. Pada November 2020, Bank kecenderungan risiko yang meningkat menjadi
Indonesia memutuskan melanjutkan kebijakan tantangan dalam mendorong intermediasi perbankan.
makroprudensial akomodatif, yaitu mempertahankan Selain itu, upaya menjaga kualitas kredit tetap
rasio CCB sebesar 0%, RIM pada kisaran 84-94% diperlukan, terutama setelah kebijakan restrukturisasi
dengan parameter disinsentif sebesar 0%, rasio PLM berakhir, sehingga kualitas kredit tetap baik.
sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6%, dan
rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk
kredit/pembiayaan properti sesuai dengan ketentuan
yang berlaku saat ini (Grafik 3.2).

56 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


3.3.
Peran Bank Indonesia Mendukung
Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas
Sistem Keuangan Diperkuat
Bank Indonesia menindaklanjuti seluruh dampaknya terhadap inflasi secara terukur, (iii)
kewenangan dalam Undang-Undang Nomor 2 jenis SUN dan/atau SBSN yang dibeli bersifat
Tahun 2020 sebagai bagian dari respons kebijakan tradable dan marketable, dan (iv) Bank Indonesia
nasional dalam kondisi kegentingan yang memaksa merupakan last resort dalam hal kapasitas pasar
karena pandemi Covid-19. Sebagaimana disampaikan tidak mampu menyerap target lelang Pemerintah.
pada bagian sebelumnya, respons kebijakan nasional Dalam KB tersebut juga diatur bahwa penerbitan
dalam UU No. 2 Tahun 2020 mencakup kebijakan SBN oleh Pemerintah dilakukan dengan sebelumnya
keuangan negara dan kebijakan stabilitas sistem mengutamakan sumber-sumber perbiayaan lain
keuangan. Dalam kaitan ini, kewenangan Bank dengan memperhatikan kesinambungan keuangan
Indonesia yang terkait kebijakan keuangan negara negara. Pembelian yang dilakukan Bank Indonesia
dalam UU No. 2 Tahun 2020 mencakup pembelian SBN menggunakan urutan prioritas metode pembelian,
berjangka panjang di pasar perdana dari Pemerintah, yakni (i) lelang SBN dengan pengajuan penawaran
sementara terkait kebijakan stabilitas sistem pembelian nonkompetitif (noncompetitive bid), (ii)
keuangan mencakup pemberian Pinjaman Likuiditas lelang tambahan (green shoe option) dalam hal target
Jangka Pendek/Pembiayaan Likuditas Jangka Pendek penjualan SBN belum terpenuhi melalui lelang, dan
Syariah (PLJP/PLJPS), pemberian Pinjaman Likuiditas (iii) Private Placement dalam hal target penjualan
Khusus (PLK), pembelian/repo SBN dengan LPS, SBN belum terpenuhi melalui lelang dan/atau lelang
pengaturan lalu lintas devisa, dan akses pendanaan tambahan.
kepada korporasi/swasta dengan cara repo Surat
Utang Negara/Surat Berharga Syariah Negara (SUN/
SBSN) melalui perbankan. Gambar 3.2. Prinsip Pembelian SBN Berjangka Panjang oleh
Bank Indonesia di Pasar Perdana
Komitmen Bank Indonesia dalam pendanaan
dan pembagian beban APBN Tahun 2020 Prudent
Menjaga kredibilitas
dilakukan dengan tetap mengacu kepada prinsip Kebijakan Moneter
dalam Menjaga Stabilitas Perekonomian
kehati-hatian untuk tetap menjaga stabilitas
perekonomian, termasuk dampaknya terhadap Market Tradable & Last
Terukur
Mechanism Marketable Resort
inflasi. Pembelian SBN berjangka panjang oleh
BI sebagai
Bank Indonesia di pasar perdana dilakukan melalui SUN / SBSN Memperhitung- standby buyer
bersifat kan dampaknya untuk
mekanisme pasar dan diatur dalam Keputusan Tradable terhadap inflasi Non-Public
Goods
Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia tanggal 16 April 2020 (yang selanjutnya
Govern Sustainable
disebut KB I). Pada KB tersebut, pembelian oleh Bank Mengedepankan Tata
Kelola yang baik
Indonesia di pasar perdana mengacu kepada empat
prinsip utama (Gambar 3.2), yaitu (i) mengutamakan Sumber: Bank Indonesia

mekanisme pasar, (ii) mempertimbangkan

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 57


OJK Kementerian Keuangan Bank Indonesia LPS

Keterangan: Koordinasi antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS

Sinergi Pemerintah dan Bank Indonesia kemudian


diperkuat untuk berbagi beban (burden sharing)
dalam rangka penanganan Covid-19 dan pemulihan
"Sinergi Pemerintah dan Bank
ekonomi nasional. Sinergi tersebut dilakukan Indonesia diperkuat dalam
melalui pendanaan dan pembagian beban biaya
pembiayaan APBN tahun 2020 dengan skema dan
rangka penanganan Covid-19 dan
mekanisme yang dituangkan dalam KB antara Menteri pemulihan ekonomi nasional"
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal
7 Juli 2020 (yang selanjutnya disebut KB II). KB ini
merupakan tindak lanjut keputusan Komisi XI-DPR RI Bank Indonesia berkomitmen penuh merealisasikan
pada Rapat Kerja tanggal 6 Juli 2020. Skema burden pendanaan dan pembagian beban APBN 2020
sharing antara Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional
dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip sesuai UU No. 2 Tahun 2020. Dengan komitmen Bank
kehati-hatian, penerapan tata kelola yang baik, Indonesia dalam pembelian SBN berjangka panjang
serta transparan dan akuntabel. Implementasinya dari pasar perdana tersebut, Pemerintah dapat lebih
dilakukan dengan memperhatikan kredibilitas dan memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN
integritas pengelolaan ekonomi, fiskal, dan moneter untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional.
serta kesinambungan keuangan Bank Indonesia Sampai dengan akhir tahun 2020, Bank Indonesia
dan negara sehingga diharapkan dapat mendorong telah membeli SBN berjangka panjang di pasar
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. KB II perdana melalui mekanisme pasar sesuai dengan
mengatur pembelian SUN/SBSN secara langsung Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur
untuk pembiayaan Public Goods bidang kesehatan, Bank Indonesia tanggal 16 April 2020 sebesar
perlindungan sosial, serta sektoral kementerian/ Rp75,86 triliun. Sementara itu, realisasi pendanaan
lembaga dan Pemerintah Daerah dalam APBN 2020 dan pembagian beban untuk pendanaan Public
sebesar Rp397,56 triliun. Pendanaan dan pembagian Goods dalam APBN 2020 oleh Bank Indonesia melalui
beban pembiayaan untuk Public Goods sepenuhnya mekanisme pembelian SBN berjangka panjang
ditanggung oleh Bank Indonesia. Selain itu, Bank secara langsung sesuai dengan Keputusan Bersama
Indonesia juga menanggung pembagian beban Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia
dengan Pemerintah atas penerbitan SBN untuk tanggal 7 Juli 2020 berjumlah sekitar Rp397,56
pendanaan Non Public Goods dalam APBN 2020 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan Bank
terkait UMKM dan korporasi berjumlah Rp177,03 Indonesia telah melakukan pembelian SBN untuk
triliun. pendanaan dan pembagian beban dalam APBN 2020
guna program pemulihan ekonomi nasional sekitar
Rp473,42 triliun. Selain itu, Bank Indonesia juga

58 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


merealisasikan pembagian beban dengan Pemerintah kesulitan likuiditas dan tidak memenuhi persyaratan
atas penerbitan SBN untuk pendanaan APBN 2020 pemberian PLJP/PLJPS. PLK dijamin oleh Pemerintah
Non Public Goods-UMKM sebesar Rp114,81 triliun dan dan diberikan berdasarkan keputusan KSSK.
Non Public Goods-Korporasi sebesar Rp62,22 triliun
sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan Bank Indonesia dan LPS menyempurnakan Nota
dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020. Kesepahaman guna mendukung penanganan
permasalahan solvabilitas bank. Penyempurnaan
Bank Indonesia juga memperkuat fungsi lender of dilakukan sebagai tindak lanjut UU No.2 Tahun 2020
the last resort (LoLR) dengan tetap menjaga prinsip atas kewenangan Bank Indonesia untuk membeli/
kehati-hatian dan tata kelola yang baik sebagai repo SBN yang dimiliki LPS untuk biaya penanganan
tindak lanjut UU No. 2 Tahun 2020. Bank Indonesia permasalahan solvabilitas bank sistemik dan bank
menyempurnakan ketentuan Pinjaman Likuiditas selain bank sistemik. Pembelian secara langsung
Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional dilakukan dalam rangka meminimalisir potensi
(PLJP) dan Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek distorsi pasar. Nota Kesepahaman (NK) dilengkapi
bagi Bank Umum Syariah (PLJPS) pada 29 September dengan mekanisme koordinasi yang lebih detail
2020.241Penyempurnaan ketentuan ini dilakukan agar dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). Dalam NK
pemberian PLJP/PLPS dapat diimplementasikan maupun PKS, pembelian SBN dan/atau repo SBN
dan sesuai standar internasional dalam mendukung dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip tata
stabilitas sistem keuangan. Penyempurnaan kelola yang baik dan akuntabel sesuai ketentuan,
ketentuan tersebut khususnya terkait pengaturan serta mengacu kepada mekanisme pasar. Pembelian
suku bunga, penyederhanaan persyaratan agunan SBN untuk penanganan permasalahan solvabilitas
kredit, serta proses verifikasi dan valuasi agunan bank sistemik dilaksanakan berdasarkan keputusan
kredit oleh Kantor Akuntan Publik / Kantor Jasa KSSK, sedangkan pembelian SBN untuk penanganan
Penilai Publik (KAP/KJPP) dalam proses permohonan permasalahan solvabilitas bank selain bank sistemik
perbankan terhadap PLJP/PLJPS. Kebijakan ini dilakukan secara langsung oleh LPS kepada
diperkuat melalui Forum Koordinasi Pengawasan Bank Indonesia. Sementara itu, repo SBN untuk
Makroprudensial-Mikroprudensial (FKMM) antara pemenuhan kebutuhan likuiditas dalam penanganan
Bank Indonesia dengan OJK sesuai Kesepakatan bank (sistemik dan selain sistemik) yang mengalami
Bersama Gubernur Bank Indonesia dan Ketua permasalahan solvabilitas dapat dilakukan secara
Dewan Komisioner OJK tanggal 19 Oktober 2020. langsung oleh LPS kepada Bank Indonesia.
Dalam hal ini, pemberian PLJP/PLJPS disepakati
merupakan bagian dari tindakan pengawasan oleh Bank Indonesia juga menindaklanjuti kewenangan
OJK. Dengan demikian, bank yang memerlukan UU No. 2 Tahun 2020 terkait pengaturan lalu lintas
dan memenuhi persyaratan PLJP/PLJPS diwajibkan devisa dan akses pendanaan kepada korporasi/
untuk mempersiapkan verifikasi dan valuasi agunan swasta dengan cara repo SBN melalui perbankan.
kredit oleh KAP/KJPP sehingga dapat mempercepat Pengaturan kewajiban penerimaan dan penggunaan
pemberian PLJP/PLJPS oleh Bank Indonesia dalam devisa bagi penduduk termasuk ketentuan mengenai
hal sewaktu-waktu diperlukan. Keputusan bersama penyerahan, repatriasi, dan konversi devisa untuk
ini memperkuat pelaksanaan fungsi LoLR oleh menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem
Bank Indonesia dan fungsi pengawasan perbankan keuangan telah ditindaklanjuti dengan rencana
dan Lembaga Jasa Keuangan oleh OJK. Selain penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang
penyempurnaan PLJP/PLJPS, Bank Indonesia saat kewajiban repatriasi devisa hasil ekspor Sumber
ini bersama dengan otoritas keuangan lain, secara Daya Alam (SDA) apabila diperlukan. Sementara
intensif terus melakukan koordinasi dalam rangka itu, pendanaan kepada korporasi/swasta dengan
penyusunan ketentuan terkait Pinjaman Likuiditas cara repo SUN/SBSN yang dimiliki korporasi/swasta
Khusus (PLK). Berdasarkan UU No.2 Tahun 2020, PLK melalui perbankan sudah dapat dilaksanakan dengan
diberikan kepada bank sistemik yang mengalami ketentuan PBI dan Peraturan Dewan Gubernur (PDG)
Operasi Moneter yang berlaku.
24 PBI No. 22/15/2020 dan PBI No. 22/16/2020

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 59


3.4.
Digitalisasi Sistem Pembayaran Dipercepat
Bank Indonesia melakukan akselerasi digitalisasi reformasi pengaturan, perizinan, dan pengawasan.
sistem pembayaran berdasarkan Blueprint Implementasi BSPI 2025 tersebut akan memastikan
Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem dan
memperluas ekonomi dan keuangan digital keuangan digital yang kondusif untuk mendukung
sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan aktivitas ekonomi dan keuangan, mendorong
memperkuat pondasi bagi perekonomian Indonesia pemulihan ekonomi nasional, serta mempercepat
secara struktural. Bank Indonesia terus mendorong inklusi ekonomi dan keuangan. Sejumlah kemajuan
berbagai inisiatif transformasi digital di berbagai telah dicapai dalam implementasi BSPI 2025
area, seperti pembayaran digital melalui Quick dengan bersinergi bersama perbankan dan Asosiasi
Response Code Indonesian Standard (QRIS), digitalisasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), OJK, serta
perbankan, dan perluasan akses UMKM dan Pemerintah (Pusat dan Daerah). Selama 2020, Bank
masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan Indonesia telah menyelesaikan tahapan penyusunan
digital dengan dukungan kolaborasi antara bank dan desain konseptual beberapa infrastruktur sistem
fintech. Bank Indonesia juga melanjutkan program pembayaran seperti BI-FAST, IPT, Data Hub, dan
elektronifikasi pembayaran di berbagai sektor guna Payment ID. Terkait restrukturisasi industri, Bank
meningkatkan efisiensi ekonomi dan mendorong Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia
momentum pemulihan ekonomi. Upaya mendorong No.22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran
digitalisasi dan pemulihan ekonomi nasional di masa sebagai bentuk upaya mereformasi pengaturan
pandemi juga dilakukan dengan berbagai kebijakan SP yang lebih agile dan suportif terhadap
pemberian kelonggaran di sistem pembayaran. pengembangan inovasi. Selanjutnya, tahapan
Bank Indonesia juga tetap menjaga kelancaran pengujian dan implementasi desain infrastruktur SP
sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai tersebut akan dilakukan mulai tahun 2021.
untuk mendukung berbagai transaksi ekonomi dan
keuangan di masa pandemi. Sejak Covid-19 merebak, kebijakan sistem
pembayaran juga menempuh beberapa
Untuk mendorong ekonomi dan keuangan pelonggaran kebijakan. Pertama, penurunan capping
digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, biaya transfer dana melalui Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia terus mempercepat digitalisasi Bank Indonesia (SKNBI) dari semula senilai Rp3.500
sistem pembayaran sebagai implementasi dari menjadi Rp2.900. Kebijakan ini bertujuan untuk
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) meningkatkan penggunaan transaksi nontunai di
2025. Adanya pandemi Covid-19 meningkatkan masa pandemi Covid-19 dan mendorong efisiensi
relevansi BSPI 2025 yang telah diluncurkan Bank transaksi nontunai. Kebijakan ini berlaku sejak
Indonesia sejak Mei 2019. BSPI 2025 mencakup 1 April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
5 (lima) visi untuk mendorong integrasi ekonomi Kedua, paket kebijakan relaksasi ketentuan kartu
keuangan digital nasional yaitu digitalisasi kredit yang berlaku sejak 1 Mei 2020 sampai dengan
perbankan, interlink perbankan dan fintech, 31 Desember 2020. Kebijakan tersebut terdiri
inovasi yang tetap mempertimbangkan prinsip dari penurunan batas maksimum suku bunga, nilai
kehati-hatian dan perlindungan konsumen, serta minimum pembayaran, dan nilai denda keterlambatan
mengutamakan kepentingan nasional dalam kerja pembayaran, serta dukungan kepada penerbit
sama sistem pembayaran antarnegara. Kelima visi kartu kredit untuk memperpanjang jangka waktu
tersebut diimplementasikan melalui 5 (lima) inisiatif pembayaran bagi pengguna untuk memberikan
utama, yaitu open banking, sistem pembayaran keringanan bagi masyarakat di tengah tekanan
ritel, infrastruktur pasar keuangan, data, serta pandemi Covid-19.

60 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Dukungan digitalisasi pembayaran terhadap
pemulihan ekonomi nasional juga dilakukan melalui
perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesia
Standard (QRIS), khususnya kepada UMKM. Pada
April 2020, Bank Indonesia menetapkan penyesuaian
atas Merchant Discount Rate (MDR) QRIS menjadi 0%
khusus untuk merchant dengan kategori Usaha Mikro
(UMI), berlaku mulai 1 April 2020 sampai dengan 31
Desember 2020. Selain mendorong digitalisasi UMKM,
kebijakan harga khusus untuk merchant UMI ini juga
sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan
Indonesia (Gernas BBI). Perluasan akseptasi QRIS
juga terus dilakukan melalui inovasi fitur dan edukasi.
Fitur pembayaran jarak jauh, yakni QRIS Tanpa Tatap Keterangan: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Muka (QRIS TTM) diperkenalkan. Lebih lanjut, edukasi tengah menggunakan QRIS

penggunaan QRIS kepada merchant dan konsumen jumlah, tepat waktu, dan juga tata kelola lebih
juga terus diperluas. Melalui QRIS, digitalisasi UMKM baik di tengah pandemi Covid-19. Elektronifikasi
dapat dipercepat sehingga mendukung inklusi transaksi keuangan Pemerintah Daerah juga terus
ekonomi dan keuangan secara nasional, termasuk berkembang hingga tercatat 542 Pemerintah Daerah,
ketersediaan data UMKM yang selama ini menjadi yaitu 34 provinsi, 93 kota, dan 415 kabupaten.
salah satu kendala dalam pengembangan UMKM. Cakupan elektronifikasi pembayaran antardaerah
bervariasi mulai dari Cash Management System
Sejalan dengan dampak Covid-19 yang makin luas, (CMS), SP2D secara online, hingga penggunaan QRIS,
pada semester II 2020 berbagai kebijakan sistem Uang Elektronik, dan online banking. Elektronifikasi
pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi transaksi keuangan Pemerintah Daerah tersebut juga
nasional dilanjutkan untuk menopang aktivitas berlaku untuk penarikan pajak dan retribusi, serta
digital masyarakat di masa pandemi. Bank Indonesia belanja dan pengeluaran. Dengan elektronifikasi
memperpanjang pemberlakuan Merchant Discount tersebut, penerimaan pajak diharapkan dapat
Rate QRIS sebesar 0 (nol) hingga 31 Maret 2021. Pada ditingkatkan, pengeluaran dapat dilakukan dengan
November 2020, Bank Indonesia juga memperpanjang lebih efisien dan optimal, dan tata kelola keuangan
pemberlakuan pelonggaran biaya SKNBI sampai Pemerintah Daerah dapat diperkuat.
dengan 31 Juni 2021. Demikian pula kebijakan
kartu kredit yang semula berlaku sampai dengan Di bidang pengelolaan uang Rupiah, Bank
31 Desember 2020. Penurunan batas maksimum Indonesia melakukan transformasi melalui
suku bunga kartu kredit dilanjutkan di tahun 2021. sentralisasi, otomasi, dan efisiensi pencetakan,
Penurunan batas minimum pembayaran kartu kredit serta pengedaran uang ke seluruh wilayah Negara
diperpanjang hingga 31 Desember 2021, sementara Kesatuan Republik Indonesia. Transformasi
penurunan nilai denda keterlambatan pembayaran pengelolaan uang Rupiah tersebut diarahkan
kartu kredit diperpanjang sampai dengan 30 Juni untuk menyediakan uang layak edar, denominasi
2021. Lebih lanjut, Bank Indonesia menurunkan uang yang sesuai, just in time, central bank driven,
biaya layanan BI-RTGS sejak 1 Desember 2020 untuk selaras dengan arah kebijakan nontunai, serta
memperkuat efisiensi biaya dan struktur tarif, serta memperhatikan efisiensi dan kepentingan nasional.
mendorong aktivitas ekonomi. Transformasi tersebut dilakukan melalui tiga pilar,
yaitu ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan
Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi terpercaya, sistem distribusi uang yang efisien dan
dengan Pemerintah dalam mendorong penggunaan layanan kas prima, serta pembangunan infrastruktur
transaksi nontunai di beberapa sektor strategis pengelolaan uang Rupiah yang memadai dan berbasis
melalui program elektronifikasi pembayaran teknologi. Transformasi pengelolaan uang Rupiah
Elektronifikasi pembayaran bansos nontunai melalui ketiga pilar tersebut merupakan wujud
mendukung penyaluran lebih tepat sasaran, tepat komitmen kuat Bank Indonesia untuk menjaga

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 61


Keterangan: Penandatanganan Nota Kesepahaman & Perjanjian Kerjasama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

integritas dan kredibilitas Rupiah sebagai alat Berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia
pembayaran yang sah sekaligus sebagai pemersatu tersebut berdampak pada penyelenggaraan
dan kebanggaan bagi NKRI dan bangsa Indonesia. dan operasional sistem pembayaran yang
berjalan secara penuh dan berkontribusi pada
Menindaklanjuti transformasi pengelolaan uang upaya pemulihan ekonomi nasional. Sejak awal
Rupiah tersebut, kebijakan pengelolaan uang merebaknya Covid-19, Bank Indonesia terus
Rupiah terus diperkuat untuk memenuhi kebutuhan memastikan penyelenggaraan dan operasional
masyarakat akan uang kartal dengan lebih efisien. sistem pembayaran berjalan secara penuh baik di sisi
Pada tahun 2020, Bank Indonesia menyempurnakan tunai maupun nontunai. Langkah tersebut ditempuh
jaringan distribusi uang melalui implementasi Front antara lain melalui penyesuaian jam operasional
Office, Middle Office, dan Back Office (FOMOBO) Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) sejak 30
untuk mengoptimalkan manajemen stok dan utilisasi Maret 2020. Kebijakan ini dilakukan berkoordinasi
khazanah. Seluruh satuan kerja Kas Bank Indonesia dengan OJK, industri perbankan, dan penyelenggara
akan diperkuat secara bertahap dengan proses jasa sistem pembayaran sebagai komitmen untuk
digitalisasi manajemen stok uang melalui penerapan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan
Warehouse Management System (WMS). Lebih lanjut transaksi keuangan. Bank Indonesia juga memastikan
selaras dengan destination statement Framework penyediaan dan pengedaran uang yang higienis untuk
Pengedaran Uang Rupiah (PUR) 2025, Bank Indonesia memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat
juga menyesuaikan jumlah Iron Stock Nasional (ISN) dalam bertransaksi menggunakan uang tunai.
dan kas minimum setiap satuan kerja kas berdasarkan Berbagai kebijakan yang ditempuh tersebut turut
karakteristik kewilayahan. Kebijakan ini untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional. Hal
memastikan kebutuhan uang kartal di masyarakat tersebut tercermin pada pemulihan nilai transaksi
terpenuhi baik secara nominal maupun jenis pecahan masyarakat baik tunai dan nontunai. Digitalisasi
dengan lebih efisien. Bank Indonesia juga melakukan sistem pembayaran turut mendorong pesatnya
penguatan inovasi desain dan spesifikasi uang melalui transaksi ekonomi digital melalui e-commerce yang
pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun selanjutnya berkontribusi positif dalam mendorong
RI (UPK 75 Tahun RI). Uang tersebut dicetak dengan pemulihan ekonomi nasional.
menggunakan teknologi dan unsur pengaman terkini
agar lebih mudah dikenali, memiliki masa edar lebih
lama, dan sulit untuk dipalsukan.

62 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


3.5.
Kebijakan Pendukung Bank Indonesia
Dipertajam
Beberapa kebijakan pendukung juga ditempuh digitalisasi dan penguatan financial market
untuk memperkuat efektivitas bauran kebijakan infrastructure, memperkuat efektivitas transmisi
Bank Indonesia di tengah pandemi Covid-19. kebijakan moneter dan mengembangkan sumber
Kebijakan pendukung ini terdiri dari kebijakan pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko. Tiga
pendalaman pasar keuangan, kebijakan ekonomi dan inisiatif utama ini didukung oleh ekosistem pasar
keuangan syariah, kebijakan UMKM, dan kebijakan yang modern, efisien dan berstandar internasional
internasional. Di sisi pendalaman pasar keuangan, secara end-to-end yang mencakup aspek instrumen,
Bank Indonesia telah meluncurkan Blueprint basis pelaku pasar, benchmark rate yang kredibel,
Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 pada 2020 dan infrastruktur (market infrasctructure, regulatory
yang diarahkan untuk mewujudkan kondisi pasar uang framework, serta koordinasi dan edukasi).
yang modern dan maju untuk mendukung stabilitas Pengembangan pasar uang, pasar valas, dan
moneter, stabilitas sistem keuangan dan iklim pasar uang syariah dilakukan berkoordinasi dan
pembiayaan pembangunan nasional yang kondusif. berkolaborasi dengan Kementerian dan Otoritas
Di sisi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah, terkait.25
pengembangan diarahkan pada pembangunan
ekosistem mata rantai nilai halal (halal value chains) Bank Indonesia melanjutkan pengembangan
dan penguatan pembiayaan syariah melalui perbaikan instrumen DNDF di pasar valas dan kerjasama
manajemen likuiditas perbankan untuk meningkatkan Local Curreny Settlement (LCS) untuk mendukung
perannya dalam pembiayaan perekonomian. Di sisi kebijakan stabilisasi nilai tukar. Pengembangan
UMKM, program pengembangan terus ditingkatkan instrumen DNDF dilakukan melalui relaksasi
melalui kebijakan korporatisasi, kapasitas, dan ketentuan dan perluasan basis investor untuk
pembiayaan untuk mendorong UMKM sebagai menahan investor asing secara langsung mengonversi
kekuatan baru perekonomian di era digital. Di sisi Rupiah miliknya menjadi valas. Relaksasi ketentuan
kebijakan internasional, kerja sama internasional DNDF tersebut berupa pengecualian penggunaan
diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi underlying transaksi sampai dengan threshold
serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem tertentu untuk DNDF jual, sehingga memberikan
keuangan baik global maupun Indonesia. fleksibilitas lindung nilai. Relaksasi juga dilakukan
melalui perluasan underlying transaksi, berupa
Di sisi pendalaman pasar keuangan, Bank rekening vostro Rupiah milik asing yang dapat
Indonesia mempercepat reformasi pasar uang digunakan sebagai underlying transaksi DNDF beli.
untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia juga melanjutkan pengembangan
dan mendukung pembiayaan perekonomian kerjasama LCS untuk mengurangi ketergantungan
yang ditandai dengan peluncuran Blueprint yang tinggi terhadap hard currency. Bank Indonesia
Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 pada 14 terus memperkuat kerangka kerjasama LCS Indonesia-
Desember 2020. Sasaran BPPU adalah mewujudkan Malaysia dan Indonesia-Thailand. Untuk penguatan
kondisi pasar uang yang modern dan maju untuk kerangka hukum LCS, Bank Indonesia menerbitkan
mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem ketentuan yang mengatur perluasan cakupan ruang
keuangan dan iklim pembiayaan pembangunan lingkup underlying transaksi dengan memasukkan
nasional yang kondusif. BPPU 2025 dikembangkan
melalui 3 (tiga) inisiatif utama yaitu mendorong 25 Pembahasan lebih detail pada bab 5

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 63


ini menggunakan model bisnis
yang membentuk rantai ekonomi
halal antara pesantren sebagai
produsen utama, UMKM syariah
sebagai mitra penyedia dan
mentor teknologi digital, serta
korporasi sebagai off-taker.
Fokus pengembangan adalah
produk tanaman hortikultura
dengan orientasi pasar domestik
dan ekspor. Model bisnis ini
telah dilaksanakan di beberapa
Keterangan: Kegiatan ISEF dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
pondok pesantren di Indonesia
dengan sistem holding, sehingga
transaksi berjalan dan investasi
komersial, yaitu perbankan, pasar antarpondok pesantren yang
langsung.26 Bank Indonesia juga
keuangan dan lembaga keuangan berada dalam satu wilayah dapat
memperluas kerangka kerjasama
lainnya maupun keuangan sosial, saling memperkuat kemandirian
LCS dengan Jepang dan terus
yaitu zakat, infak/shodaqoh, ekonominya.
melakukan edukasi dan sosialisasi
dan wakaf. Pilar ketiga, edukasi
kepada masyarakat guna
dan sosialiasi dilakukan melalui Pembiayaan syariah makin
meningkatkan pemanfaatan LCS.27
pengembangan kurikulum ekonomi diperkuat melalui perbaikan
keuangan syariah, kewirausahaan, manajemen likuiditas perbankan
Bank Indonesia mendorong upaya
serta penyelenggaraan Festival syariah untuk meningkatkan
mempercepat pengembangan
Ekonomi Keuangan Syariah perannya dalam membiayai
ekonomi dan keuangan syariah
(Fesyar) dan ISEF berskala nasional perekonomian. Pada tahun 2020,
sebagai sumber pertumbuhan
dan internasional. Bank Indonesia menerbitkan
baru ekonomi Indonesia.
instrumen baru Pasar Uang
Sasaran kebijakan tersebut
Pengembangan ekonomi syariah Antarbank Syariah (PUAS) berupa
adalah membangun ekosistem
dilakukan dengan implementasi Sertifikat Pengelolaan Dana
mata rantai nilai halal (halal value
ekosistem halal value chains Berdasarkan Prinsip Syariah
chains) melalui tiga pilar utama.
untuk pengembangan ekonomi Antarbank (SiPA), dengan akad
Pilar pertama, pemberdayaan
pesantren, UMKM syariah wakalah bi al-istitsmar. SiPA dapat
ekonomi syariah diarahkan untuk
dan industri dalam rangka diperdagangkan di PUAS dengan
membangun mata rantai ekonomi
mendukung daya tahan usaha tiga jenis, yaitu dengan transaksi
halal (halal supply chains). Rantai
syariah khususnya di tengah yang mendasari (underlying
ekonomi halal ini baik untuk
pandemi Covid-19. Dalam rangka transactions) proyek yang sedang
skala kecil-menengah di pondok
mendukung ketahanan pangan dibiayai, surat-surat berharga,
pesantren dan komunitas muslim,
dan memanfaatkan potensi atau dengan kombinasi keduanya.
maupun skala besar di tingkat
sektoral yang lebih berdaya Selain memperbanyak instrumen
industri. Sektor unggulan yang
tahan, program piloting dilakukan PUAS sebagai manajemen
akan dikembangkan adalah
pada sektor pertanian. Program
pertanian, fesyen, wisata ramah
muslim, dan energi terbarukan.
Pilar kedua, keuangan syariah
bertujuan untuk memperluas "Bank Indonesia mendorong upaya
produk dan akses keuangan, baik
mempercepat pengembangan ekonomi
26 PBI No. 22/12/PBI/2020 tentang Penyelesaian
Transaksi Bilateral Menggunakan Mata Uang Lokal
Melalui Bank pada tanggal 28 Agustus 2020
dan keuangan syariah sebagai sumber
27 Diatur dalam PADG No.22/20/PADG/2020 tentang pertumbuhan baru ekonomi Indonesia"
Penyelesaian Transaksi Bilateral Antara Indonesia dan
Jepang Menggunakan Rupiah dan Yen Melalui Bank

64 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


likuiditas perbankan syariah, SiPA juga sejalan Program pengembangan UMKM terus ditingkatkan
dengan Sukuk Bank Indonesia (SukBI) yang telah melalui 3 (tiga) pilar kebijakan, yaitu korporatisasi,
diterbitkan sebagai instrumen operasi moneter kapasitas, dan pembiayaan. Kelembagaan UMKM
dengan SBSN sebagai transaksi yang mendasarinya. terus diperkuat dengan korporatisasi dengan
Lebih dari itu, Bank Indonesia juga melakukan dukungan modal sosial yang kuat. Kelompok dibangun
penguatan operasi moneter syariah dengan atas dasar kerja sama saling menguntungkan dan
menerbitkan instrumen injeksi likuiditas baru berupa diarahkan pada bentuk kelembagaan yang makin
Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah formal dan modern, baik koperasi, perseroan terbatas,
Bank Indonesia (PaSBI) dengan akad wakalah bi al- maupun bentuk kelembagaan lainnya. UMKM yang
istitsmar dan Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip bergerak pada sektor potensi ekspor didorong seperti
Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) dengan akad qard kerajinan, kain dan fesyen, makanan dan minuman,
dan rahn. Seluruh instrumen tersebut diharapkan termasuk kopi, serta pertanian. Integrasi ekonomi dan
dapat makin meningkatkan peran perbankan keuangan digital diakselerasi melalui infrastruktur
syariah dalam membiayai perekonomian. Selain sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman,
itu, pada pilar keuangan sosial syariah, dilakukan dan andal melalui program onboarding UMKM. Bank
penguatan instrumen integrasi keuangan komersial Indonesia juga menjalin sinergi dengan Kementerian/
dan sosial syariah sebagai alternatif pembiayaan Lembaga, asosiasi, dan komunitas, untuk mendorong
ekonomi syariah. Pada Maret 2020, Bank Indonesia, UMKM naik kelas. Sinergi ini dilakukan dalam bentuk
Kementerian Keuangan dan Badan Wakaf Indonesia peningkatan kapasitas, onboarding UMKM, talkshow,
telah meluncurkan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) business matching, business coaching, dan expo
yaitu penempatan dana wakaf tunai pada instrumen bersama daerah maupun luar negeri. Sinergi juga
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan dilakukan dalam rangka mendukung Gerakan Nasional
adanya CWLS ini, sektor swasta dapat berpartisipasi Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
secara aktif dalam pengembangan fasilitas publik oleh
Pemerintah untuk kemanfaatan secara luas. Sinergi pengembangan UMKM dilakukan untuk
mendorong UMKM sebagai kekuatan baru
Bank Indonesia terus melakukan penguatan perekonomian di era digital. Upaya tersebut
edukasi dan sosialiasi tentang ekonomi syariah diimplementasikan melalui tiga seri rangkaian
untuk memperkuat sinergi dan pengembangan kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 yang
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Upaya mengangkat tema “Mendorong UMKM sebagai
tersebut dilakukan melalui rangkaian kegiatan Fesyar Kekuatan Baru Perekonomian Nasional di Era Digital”.
dan ISEF yang mencakup webinar bertaraf nasional KKI pertama, kedua dan ketiga berturut-turut
dan internasional, business coaching dan matching, berfokus pada upaya mendorong UMKM eskpor,
workshop, showcase internasional, dengan lebih dari UMKM Digital, dan UMKM Sahabat Milenial. Rangkaian
700 peserta eksibisi. Kegiatan tersebut bertujuan kegiatan tiga seri KKI 2020 merupakan hasil sinergi
untuk mengakselerasi ekonomi syariah, melalui Bank Indonesia dan Kementerian/Lembaga terakait
pengembangan bisnis pondok pesantren, asosiasi dan dan menampilkan produk-produk UMKM unggulan
industri ekonomi halal, sertifikasi halal, forum wisata binaan Bank Indonesia. Showcase digelar baik secara
internasional, hingga konferensi digitalisasi dan virtual di platform KKI berskala nasional maupun
inklusi ekonomi. Di bidang keuangan syariah, kegiatan secara fisik terbatas dengan protokol Covid-19
tersebut meliputi forum investasi keuangan syariah, di berbagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
pengembangan wakaf, dan sejumlah konferensi Kegiatan workshop, business matching and coaching,
internasional. Beberapa event yang diselenggarakan showcase internasional juga digelar sehingga makin
di tahun 2020 adalah “Financial Intermediary Day – memperkuat keberadaan UMKM sebagai kekuatan
Business Deals (Bank, Fintech, Pelaku Usaha)” dan baru perekonomian nasional.
“Indonesia Modest Fashion Show”. Rangkaian ISEF
diikuti lebih dari 430 ribu peserta serta menghasilkan
total transaksi sekitar Rp5 triliun dan Rp30,3 miliar
komitmen wakaf.

Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 65


LCS berbasis Appointed Cross Currency Dealer (ACCD)
dengan otoritas Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan
Thailand; serta LCS berbasis Bilateral Currency Swap
Arrangement (BCSA) dengan Tiongkok, Korea Selatan,
dan Australia. Pada tahun 2020, Bank Indonesia juga
memperkuat kerangka kerja sama LCS dengan Bank
Sentral Thailand dengan perluasan cakupan kepada
investasi langsung dan pelonggaran aturan transaksi
valas. Selain itu, perluasan dan implementasi kerja
sama kelembagaan dalam kerangka Structured
Bilateral Cooperation (SBC) juga dilakukan dengan
sejumlah bank sentral negara mitra seperti Korea
Selatan, Jepang, Inggris, Jerman, dan Turki, serta
lembaga internasional seperti BIS.

Keterangan: Penandatanganan MoU Bank Indonesia dan Bangko Sentral ng Pilipinas


Bank Indonesia juga berperan aktif dalam
memperkuat persepsi positif internasional,
khususnya lembaga rating dan investor asing,
Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan
terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilakukan
internasional untuk mendukung pemulihan
melalui komunikasi dan engagement yang intensif
ekonomi serta menjaga stabilitas makroekonomi
dengan lembaga pemeringkat dan investor asing
dan sistem keuangan baik global maupun
secara regular. Contohnya adalah Investor Conference
Indonesia. Penguatan kerjasama internasional juga
Call (ICC) setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG)
dilakukan secara terkoordinasi dengan Pemerintah.
bulanan, maupun setiap terdapat kebijakan strategis
Strategi diplomasi kebijakan internasional terus
yang perlu dikomunikasikan. Promosi investasi dan
dikembangkan, baik dalam bentuk posisi (stance)
perdagangan juga dilakukan melalui Investor Relation
maupun strategi diplomasi, penguatan kerja
Unit (IRU) baik nasional, daerah, dan global. Kegiatan
sama, pengelolaan persepsi mitra, dan penguatan
ini dilakukan melalui kantor-kantor Bank Indonesia di
surveillance global. Upaya tersebut untuk mendukung
berbagai daerah, bekerja sama dengan Pemerintah
kepentingan Bank Indonesia dan/atau ekonomi
(Pusat dan Daerah), serta Kedutaan Besar RI di luar
Indonesia di tataran internasional, termasuk kerja
negeri. Selama tahun 2020, Bank Indonesia antara
sama dalam penanganan dampak ekonomi dari
lain bekerja sama dan berpartisipasi aktif dalam
pandemi Covid-19. Kerja sama internasional dan
Indonesia Investment Day (IID) di Singapura, Central
regional Asia terus diperluas termasuk dalam bentuk
Java Investment Business Forum (CJIBF), dan West
Jaring Pengaman Keuangan Internasional (JPKI)
Java Investment Summit (WJIS), yang semuanya
dan Local Currency Settlement (LCS). Sampai dengan
diselenggarakan secara virtual.
saat ini, Bank Indonesia telah menjalin kerja sama
swap bilateral dengan otoritas keuangan Tiongkok,
Kerja sama internasional juga dijalin untuk
Jepang, Singapura, dan Malaysia, serta kerja sama
mendukung kepentingan Indonesia di bidang
repo line dengan beberapa bank sentral dan lembaga
sistem pembayaran dan perdagangan. Pada tahun
internasional, termasuk dengan the Fed New York
2020, Bank Indonesia dan Bangko Sentral ng Pilipinas
dan BIS. Bank Indonesia juga terus memperkuat kerja
(BSP) telah menyepakati kerja sama di bidang sistem
sama LCS dalam mendorong penggunaan mata uang
pembayaran dan inovasi keuangan digital. Kerja sama
lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi.
ini melengkapi kerja sama serupa dengan Bank of
Kerja sama tersebut diarahkan untuk mengurangi
Thailand dan Bank Negara Malaysia sebelumnya. Di
ketergantungan yang tinggi terhadap hard currency,
sektor perdagangan, Bank Indonesia secara aktif
sehingga dapat mendukung ketahanan sektor
mendukung upaya Pemerintah dalam menginisiasi
eksternal, terutama pada saat terjadi tekanan. Sampai
pasar baru melalui perundingan kerja sama
dengan saat ini, Bank Indonesia telah menjalin kerja
perdagangan dan investasi internasional baik dalam
sama LCS dengan menggunakan 2 (dua) skema, yaitu
tataran bilateral maupun multilateral.

66 Bab III — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


BAB IV
OPTIMISME
PEMULIHAN
EKONOMI
Pemulihan ekonomi Indonesia yang telah menguat pada semester
II 2020 diprakirakan berlanjut pada 2021. Kemajuan penanganan
Covid-19 termasuk penggunaan vaksin, pemulihan ekonomi global,
stimulus kebijakan makroekonomi, serta berbagai upaya penajaman
strategi kebijakan mendukung optimisme penguatan ekonomi
tersebut. Sinergi kebijakan antara Pemerintah, Bank Indonesia,
dan otoritas terkait yang terus diperkuat juga mendukung prospek
pemulihan ekonomi nasional. Di jangka menengah, ekonomi
Indonesia diprakirakan kembali dalam lintasan meningkat, didukung
perbaikan ekonomi global dan peningkatan produktivitas domestik
sebagai dampak reformasi struktural, termasuk percepatan
digitalisasi ekonomi dan keuangan, serta penguatan UMKM.
Perekonomian Indonesia 2021
diprakirakan terus membaik "Perekonomian Indonesia 2021
didukung kemajuan penanganan
Covid-19 termasuk vaksinasi,
diprakirakan terus membaik didukung
pemulihan ekonomi global, kemajuan penanganan Covid-19 termasuk
serta stimulus dan penguatan
vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta
kebijakan. Perkembangan
sejumlah indikator dini stimulus dan penguatan kebijakan"
hingga akhir Desember 2020
mengonfirmasi optimisme
perbaikan ekonomi global,
masuk ke negara berkembang dan keuangan, khususnya terkait
yang didukung peningkatan
dan menopang penguatan mata pengembangan UMKM, juga
mobilitas dan stimulus kebijakan
uangnya. menjadi faktor yang memengaruhi
di berbagai negara. Secara
prospek pemulihan perekonomian
umum, kecepatan pemulihan Perekonomian domestik domestik. Dengan berbagai faktor
ekonomi global akan dipengaruhi yang mulai membaik pada pendukung tersebut, pertumbuhan
oleh kemajuan penanganan semester II 2020 diprakirakan ekonomi Indonesia 2021
Covid-19, terutama implementasi terus menguat pada 2021. diperkirakan meningkat di kisaran
vaksinasi; peningkatan mobilitas; Perkembangan sejumlah indikator 4,8-5,8%.
besaran dan kecepatan stimulus dini hingga akhir Desember 2020
kebijakan; kondisi sektor keuangan mengonfirmasi arah pemulihan Bank Indonesia akan terus
dan korporasi; serta struktur tersebut, seperti perbaikan memperkuat sinergi dengan
perekonomian suatu negara. Purchasing Manager’s Index Pemerintah dan otoritas terkait
Di negara maju, pemulihan (PMI) manufaktur, dan keyakinan dalam menempuh berbagai
ditopang terutama oleh ekonomi serta ekspektasi konsumen yang langkah kebijakan lanjutan
AS yang terus membaik sejalan menguat terhadap penghasilan, untuk mendukung perbaikan
dengan stimulus kebijakan yang ketersediaan lapangan kerja, ekonomi ke depan. Bank
berlanjut, meskipun peningkatan dan kegiatan usaha. Prospek Indonesia akan terus mengarahkan
kasus Covid-19 tetap menjadi kecepatan pemulihan akan seluruh instrumen kebijakan
perhatian. Di negara berkembang, banyak dipengaruhi vaksinasi untuk mendukung pemulihan
ekonomi Tiongkok diprakirakan dan disiplin masyarakat dalam ekonomi nasional, dengan tetap
pulih tercepat sebagai dampak penerapan protokol Covid-19, menjaga terkendalinya inflasi,
dari stimulus fiskal yang besar yang menjadi prasyarat pemulihan stabilitas nilai tukar Rupiah, serta
dan penyebaran Covid-19 yang ekonomi nasional tersebut. dukungan atas stabilitas sistem
berkurang, sedangkan perbaikan Selain itu, berbagai kebijakan keuangan. Koordinasi yang erat
ekonomi negara berkembang untuk medorong pemulihan dengan Pemerintah dan Komite
lainnya belum terlalu kuat. ekonomi perlu dilakukan, yaitu Stabilitas Sistem Keuangan
Perekonomian global pada (i) pembukaan sektor-sektor (KSSK) akan terus diperkuat
2021 diprakirakan tumbuh di produktif dan aman secara nasional sehingga dapat makin mendorong
kisaran 5%, meningkat setelah maupun di masing-masing daerah, pemulihan ekonomi nasional
terkontraksi sekitar 3,8% pada (ii) percepatan realisasi fiskal, (iii) dengan tetap menjaga stabilitas
2020. Perbaikan ekonomi dunia peningkatan kredit perbankan dari makroekonomi dan sistem
mendukung peningkatan volume sisi permintaan dan penawaran, (iv) keuangan. Stimulus moneter
perdagangan dan harga komoditas. keberlanjutan stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial
Ketidakpastian pasar keuangan dan makroprudensial, serta (v) akomodatif akan dilanjutkan,
global juga mereda sehingga percepatan digitalisasi ekonomi yang dalam implementasinya akan
mendorong aliran modal kembali

70 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Proyek Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat

terkoordinasi erat dengan stimulus fiskal Pemerintah global ini menopang perbaikan ekspor Indonesia yang
dan kebijakan mendorong kredit/pembiayaan dari kemudian meningkatkan aktivitas produksi, investasi,
OJK sehingga dapat terus mendorong permintaan dan konsumsi. Perbaikan iklim berusaha sebagai
dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Digitalisasi dampak implementasi UU Cipta Kerja juga akan
sistem pembayaran dan pendalaman pasar uang juga mendukung perbaikan investasi. Sinergi kebijakan
dipercepat untuk makin mengembangkan ekonomi Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas terkait yang
keuangan digital, termasuk UMKM dan ekonomi- terus diperkuat juga akan mendorong percepatan
keuangan syariah. Implementasi kebijakan ini akan pemulihan ekonomi. Dengan kondisi tersebut,
terus diperkuat dengan sinergi yang erat dengan pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan
Pemerintah, KSSK, perbankan, lembaga fintech, dunia berada di kisaran 5,4-5,9% pada 2022. Dalam periode
usaha, dan masyarakat luas sehingga meningkatkan selanjutnya, pemulihan ekonomi global yang terus
kontribusi ekonomi keuangan digital dalam pemulihan berlanjut akan terus menopang peningkatan kinerja
ekonomi nasional. sektor eksternal Indonesia. Produktivitas ekonomi
domestik juga diprakirakan meningkat sebagai hasil
Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia reformasi struktural yang terus ditempuh, termasuk
diprakirakan akan kembali pada lintasan yang akselerasi ekonomi dan keuangan digital serta
meningkat, ditopang oleh membaiknya ekonomi penguatan UMKM. Dengan perkembangan tersebut,
dunia serta menguatnya sinergi kebijakan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan terus
reformasi struktural. Prospek ekonomi global meningkat hingga mencapai kisaran 5,5-6,1% pada
diprakirakan terus membaik pada 2022 sejalan 2025, dan bergerak menuju lintasan menjadi negara
tekanan Covid-19 yang berkurang dan dampak positif maju berpendapatan tinggi pada 2045.
stimulus kebijakan di banyak negara. Prospek ekonomi

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 71


4.1.
Perekonomian Global Pulih pada 2021
Optimisme perbaikan ekonomi global yang terjadi implementasi vaksin, dan tensi perdagangan AS –
pada semester II 2020 diprakirakan terus berlanjut Tiongkok.
pada 2021. Berbagai indikator dini terus menunjukkan
perbaikan ekonomi di berbagai negara. Kenaikan PMI Pemulihan ekonomi global didukung prakiraan
manufaktur dan jasa berlanjut di AS dan Tiongkok. implementasi vaksinasi, pembukaan ekonomi, dan
Keyakinan konsumen dan bisnis terus membaik di AS, berlanjutnya stimulus kebijakan. Ketersediaan
Tiongkok, dan kawasan Eropa, ditopang oleh prospek vaksin diprakirakan akan terpenuhi pada paruh
ekonomi yang membaik serta kemajuan pengujian pertama 2021 untuk 68% penduduk dunia, sehingga
vaksin dan rencana implementasinya. Tingkat diharapkan dapat mendorong perbaikan mobilitas,
pengangguran mulai menurun secara bertahap di keyakinan konsumen, dan keyakinan dunia usaha.
AS, kawasan Eropa, dan Tiongkok seiring dengan Sementara itu, stimulus kebijakan fiskal dan moneter
kinerja ekonomi yang membaik. Perbaikan kinerja yang diprakirakan terus berlanjut akan semakin
berbagai indikator tersebut diprakirakan akan terus mendorong pemulihan ekonomi di banyak negara
meningkat pada 2021. Ketidakpastian pasar keuangan (Grafik 4.1 dan Grafik 4.2). Pemerintah AS akan
global juga diprakirakan menurun dan mendorong melanjutkan stimulus untuk asuransi pengangguran,
penguatan berbagai mata uang negara berkembang. penundaan sebagian pembayaran pajak, pencegahan
Prospek ekspor semakin membaik sejalan dengan penggusuran, dan keringanan pembayaran pinjaman
kenaikan permintaan dan harga komoditas global. untuk pelajar. Pemerintah Jepang juga menyiapkan
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan stimulus lanjutan melalui supplementary budget
ekonomi global diprakirakan akan berada di kisaran ketiga. Di Tiongkok, stimulus fiskal akan terus
5,0% pada tahun 2021 (Tabel 4.1). Namun demikian, berlanjut terutama untuk perbaikan investasi.
beberapa faktor tetap mendapat perhatian karena Sementara itu, suku bunga rendah diprakirakan masih
dapat memengaruhi prospek ekonomi global tersebut terus berlangsung di negara maju dan berkembang.
seperti perkembangan kasus Covid-19, efektivitas

Tabel 4.1. Ekonomi Global: Pertumbuhan, Volume Perdagangan,


"Pemulihan ekonomi global
Harga Komoditas
(%, yoy)
didukung prakiraan implementasi
2018 2019 2020* 2021* vaksinasi, pembukaan ekonomi,
PDB Dunia

Negara Maju
3,6 2,8 -3,8 5,0
dan berlanjutnya stimulus
2,2 1,6 -4,9 4,0
Amerika Serikat 2,9 2,2 -3,8 4,3 kebijakan"
Eropa 1,9 1,3 -7,2 5,0
Jepang 0,3 0,7 -5,7 2,5
Negara Berkembang 4,5 3,7 -2,9 5,6
Tiongkok 6,7 6,1 2,1 7,8
Perbaikan ekonomi global 2021 berlangsung baik
India 6,1 4,2 -8,8 8,2 di negara maju maupun negara berkembang. Di
Amerika Latin 1,1 0,0 -7,5 3,1 negara maju, pemulihan ekonomi terutama ditopang
Volume Perdagangan Dunia 3,8 -0,4 -6,3 4,4
perbaikan ekonomi AS sejalan dengan implementasi
Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia -2,8 -3,0 -5,8 4,0
vaksin Covid-19, peningkatan mobilitas, stimulus
Keterangan: *Proyeksi Bank Indonesia
Sumber: World Economic Outlook Database Oktober 2020

72 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Grafik 4.1. Kebijakan Fiskal Ekspansif di Berbagai Negara yang lebih tinggi. Sementara itu, ekonomi India
Keseimbangan Primer (%PDB) juga diprakirakan membaik sejalan dengan makin
3 terjaganya penyebaran Covid-19, perluasan
0
pembukaan aktivitas ekonomi, dan reformasi
struktural terutama pembangunan infrastruktur.
-3

-6
Perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia
mendorong kenaikan volume perdagangan dan
-9
harga komoditas global pada 2021. Sejalan dengan
-12 kenaikan permintaan akibat pemulihan ekonomi
dunia, volume perdagangan dunia diprakirakan
-15
meningkat menjadi 4,4% (Tabel 4.1) Kenaikan
-18 permintaan ini akan mendorong harga komposit
IND
CN
PHL
MYS
VNM
THA
KOR
GHA
ZAF
ISR
SAU
POL
ROU
KEN
HUN
TUR
UKR
EGY
CZE
NGA
RUS
BRA
COL
PER
CHL
MEX
Asia Eropa Tengah & Timur, Timur Tengah & Afrika Amerika Latin
komoditas ekspor Indonesia sekitar 4,0%. Harga
Sumber: IMF Fiscal Monitor Oktober 2020 komoditas batubara, tembaga, aluminium, dan nikel
kembali meningkat pada 2021 seiring kenaikan
permintaan investasi, terutama sektor infrastruktur
fiskal yang lebih besar, dan ketidakpastian politik
dari Tiongkok. Harga CPO juga meningkat ditopang
yang mereda setelah pemilu Presiden, meskipun
permintaan global, terutama konsumsi yang
peningkatan kembali kasus Covid-19 tetap perlu
berangsur pulih. Sementara itu, prospek harga minyak
dicermati. Pemulihan ekonomi Eropa terutama
diprakirakan meningkat menjadi 43 dolar AS per
didukung stimulus fiskal lanjutan melalui European
barel pada 2021 dipengaruhi oleh permintaan yang
Recovery Fund. Di Jepang, perbaikan ekonomi
lebih tinggi dari suplai minyak dunia (net demand) dan
didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif
implementasi oil cuts OPEC+ hingga 2022.
dan stimulus fiskal yang berlanjut. Faktor yang
dapat menghambat pemulihan di Jepang ialah Prospek ekonomi dunia yang membaik berpotensi
permasalahan struktural terkait aging population dan menurunkan ketidakpastian pasar keuangan
tingkat tabungan yang tinggi. Di negara berkembang, global dan meningkatkan aliran modal ke negara
pertumbuhan ekonomi didukung oleh Tiongkok yang berkembang. Penurunan ketidakpastian tersebut
juga menerapkan kebijakan dual circulation strategy didorong oleh ekspektasi positif terhadap prospek
(DCS) 2021-2025 untuk menuju lintasan pertumbuhan perekonomian global yang membaik seiring dengan
ketersediaan vaksin, peningkatan mobilitas dan
Grafik 4.2. Proyeksi Suku Bunga Acuan 2021
berlanjutnya respons kebijakan stimulus fiskal dan
% moneter di banyak negara. Perkembangan indikator
25 dini menunjukkan ketidakpastian pasar keuangan
Proyeksi 2021
2020 global semakin menurun sejak awal November
20
Kisaran Suku Bunga Acuan Historis
Sejak 2008
2020 pascahasil pemilihan umum Presiden di AS,
15 meskipun volatilitas perlu tetap diwaspadai di tengah
kekhawatiran peningkatan kembali kasus Covid-19 di
10 beberapa negara. Indikator volatilitas (VIX) di pasar
keuangan diprakirakan menurun, dengan membaiknya
5
prospek perekonomian, termasuk di negara
0
berkembang. Penurunan ketidakpastian global ini
diharapkan akan mendorong aliran masuk modal asing
Turki

Vietnam

Tiongkok

Meksiko

India

Indonesia

Afrika Selatan

Brasil

Malaysia

Taiwan

Chili

Korea

Thailand

Filipina

kembali meningkat di banyak negara berkembang.


Kondisi tersebut kemudian akan mengurangi tekanan
Sumber: Bloomberg lebih lanjut pada nilai tukar negara berkembang,
termasuk Indonesia.

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 73


4.2.
Perekonomian Domestik Membaik pada 2021
Prospek dunia yang membaik dan berbagai keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial,
perbaikan kondisi domestik mendorong serta (v) percepatan digitalisasi ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi domestik terus membaik keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM.
pada tahun 2021. Perkembangan berbagai indikator
dini hingga akhir Desember 2020 yang terus Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 akan
meningkat mengonfirmasi perbaikan ekonomi menentukan kecepatan pemulihan ekonomi
domestik yang berlanjut. Mobilitas masyarakat di domestik. Episentrum krisis yang bersumber dari
beberapa daerah terus menunjukkan perbaikan di pandemi, memerlukan keberhasilan penanganan
tengah pembatasan kegiatan masyarakat yang masih kesehatan sebagai prasyarat sehingga mobilitas
diberlakukan di sejumlah wilayah untuk memitigasi masyarakat dapat kembali berangsur normal, aktivitas
kenaikan kembali kasus positif Covid-19. Perbaikan perekonomian dan kondisi dunia usaha membaik,
kinerja PMI Manufaktur yang terjadi pada semester dampak rambatan ke sektor keuangan dan moneter
II diprakirakan akan terus berlanjut sejalan dengan dapat diatasi. Ketersediaan vaksin dan proses
aktivitas produksi di beberapa sektor yang mulai vaksinasi yang direncanakan Pemerintah akan dimulai
membaik. Keyakinan dan ekspektasi konsumen pada awal 2021 diharapkan dapat mendukung upaya
terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional.
dan kegiatan usaha ke depan juga terindikasi terus Proses vaksinasi ke sebagian besar penduduk
menguat. Perbaikan ekspektasi ini sejalan dengan Indonesia akan memerlukan waktu sehingga
prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik dan penerapan protokol Covid-19 tetap harus dijalankan
rencana implementasi vaksinasi oleh Pemerintah yang untuk mencegah peningkatan kembali kasus positif
akan dimulai pada awal 2021. Dengan optimisme Covid-19 di berbagai daerah. Kombinasi kedua inisiatif
tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini akan memungkinkan keberlanjutan kemajuan
diprakirakan meningkat pada kisaran 4,8-5,8% pada pemulihan ekonomi dalam era kenormalan baru.
2021.
Dalam kaitan dengan kebijakan pembukaan sektor-
Kecepatan prospek pemulihan ekonomi Indonesia sektor ekonomi maka hal ini akan berkaitan dengan
2021 dan ke depan secara umum dipengaruhi upaya meningkatkan nilai tambah perekonomian,
pemenuhan satu prasyarat dan efektivitas 5 namun tetap aman dan sehat terhadap pandemi
kebijakan. Prasyarat utama kecepatan pemulihan Covid-19. Pembukaan sektor-sektor ekonomi tersebut
akan terkait dengan vaksinasi dan disiplin masyarakat berdasarkan pada kontribusinya pertumbuhan
dalam penerapan protokol Covid-19. Kedua aspek ekonomi (PDB) dan/atau ekspor yang tertinggi
ini sangat penting menjadi perhatian karena akan dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19
memengaruhi mobilitas manusia serta barang dan berdasarkan tingkatannya masing-masing. Hasil
jasa. Semakin tinggi mobilitas tanpa dibarengi dengan pemetaan mengindikasikan terdapat 52 (lima puluh
peningkatan kasus penyebaran, maka akan semakin dua) sektor yang sesuai dengan tingkat produktif
cepat pemulihan ekonomi akan terjadi. Selain itu, dan aman terhadap Covid-19.28 Sektor prioritas
prospek perekonomian domestik yang membaik pertama terdiri atas 6 (enam) sektor yang aman dan
juga dipengaruhi oleh lima langkah kebijakan yang memberikan kontribusi besar baik terhadap PDB
saling menguatkan. Kelima kebijakan tersebut ialah 28 Penyusunan prioritas dapat dimulai dengan peta risiko penularan Covid-19 pada 52
(i) pembukaan sektor-sektor produktif dan aman (lima puluh dua) sektor ekonomi yang disusun oleh Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), dengan prioritas tertinggi pada sektor yang risiko penularan paling
secara nasional maupun di masing-masing daerah, rendah, sedangkan sektor yang risiko medium atau tinggi perlu penerapan protokol
(ii) percepatan realisasi fiskal, (iii) peningkatan kredit Covid-19 sesuai tingkatannya (Gambar 4.1). Sementara itu, penyusunan prioritas
berdasarkan dampak ekonomi dapat diutamakan pada sektor-sektor yang mempunyai
perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, (iv) kontribusi terhadap PDB dan/atau ekspor tertinggi.

74 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


maupun ekspor, yakni industri makanan dan minuman; tetap akan kondusif dengan rendahnya suku bunga,
industri kimia; farmasi dan obat tradisional; kehutanan melimpahnya likuiditas, membaiknya persyaratan
dan penebangan kayu; tanaman hortikultura; kredit (lending standard), serta diperpanjangnya
tanaman perkebunan, serta pertambangan bijih program restrukturisasi kredit oleh OJK, dengan tetap
logam. Sektor yang berada pada prioritas kedua menerapkan prinsip kehati-hatian dan menghindari
terdiri atas 15 (lima belas) sektor ekonomi yang terjadinya moral hazard. Guna mengurangi persepsi
aman dan memberikan kontribusi besar terhadap risiko yang masih tinggi, baik di sisi perbankan
PDB atau ekspor, sebagaimana terlihat pada Gambar maupun sisi korporasi akibat asymmetric information,
4.1. Secara keseluruhan kedua prioritas tersebut upaya untuk mengurangi credit crunch perlu dilakukan
menyumbang sekitar 38% dari PDB nasional. Dengan dengan mempertemukan korporasi sektor-sektor
demikian, pembukaan sektor produktif dan aman prioritas yang dengan kesiapan perbankan dalam
dapat difokuskan pada perusahaan-perusahaan yang penyaluran kredit. Industri-industri yang berada
termasuk dalam kedua prioritas tersebut, baik dengan pada kuadran 4 (Gambar 4.2) perlu terus didorong
memastikan berjalannya protokol Covid-19 maupun untuk pertumbuhan ekonomi dan ekspor, sejalan
dengan sejumlah kebijakan insentif dari kementerian dengan kesiapan perbankan yang tertinggi dengan
teknis dan insentif fiskal untuk dunia usaha. pertumbuhan kredit yang meningkat dan plafon
kredit (undisbursed loan) yang masih tersedia.
Sinergi kebijakan untuk mendorong kredit Sementara itu, sektor yang berada pada kuadran
perbankan dari sisi permintaan dan penawaran pertama memerlukan penjaminan dan subsidi bunga
juga perlu terus dilakukan, khususnya pada sektor- dari Pemerintah untuk mengatasi persepsi risiko
sektor produktif dan aman. Seperti dikemukakan kredit yang masih tinggi di perbankan. Dengan
pada bagian sebelumnya, pertumbuhan kredit perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit dan
perbankan pada tahun 2021 diprakirakan membaik DPK diprakirakan masing-masing 7-9% pada 2021.
sejalan dengan kondisi korporasi yang membaik. Hasil
Survei Perbankan juga menunjukkan peningkatan Secara umum, prospek pertumbuhan ekonomi yang
kebutuhan pembiayaan dan rencana pengajuan kredit, meningkat pada 2021 ditopang oleh perbaikan
penerbitan obligasi dan saham, serta utang negeri seluruh komponen PDB baik berdasarkan
dalam 3-6 bulan mendatang. Penawaran kredit juga pengeluaran maupun Lapangan Usaha (LU). Di

Gambar 4.1. Pemetaan Sektor Prioritas: Produktif dan Aman

RISIKO RENDAH 20,35% 8 RISIKO RENDAH 12,15% 9 PRIORITAS 1 16,8%


DAMPAK MEDIUM DAMPAK TINGGI
Jasa Keuangan Lainnnya Informasi dan Komunikasi Industri Makanan dan Minuman
Jasa Perantara Keuangan Tanaman Pangan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional
Kehutanan dan Penebangan Kayu Jasa Pertanian dan Perburuan Kehutanan dan Penebangan Kayu
Periklanan Asuransi dan Dana Pensiun Tanaman Hortikultura
Peternakan Jasa Penunjang Keuangan Tanaman Perkebunan
Pertambangan Batubara dan Lignit Pertambangan Bijih Logam
Pertambangan Bijih Logam
Tanaman Holtikultura
Risiko Penularan (BNPB)

Tanaman Perkebunan
PRIORITAS 2 21,6%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Industri Kayu
Industri Furnitur
RISIKO MEDIUM 41,75% 5 RISIKO MEDIUM 3,99% 6 Peternakan
DAMPAK MEDIUM DAMPAK TINGGI Industri Logam Dasar
Angkutan Darat Industri Makanan dan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Tanaman Pangan
Angkutan Laut Minuman Industri Logam Dasar Jasa Pertanian dan Perburuan
Angkutan Rel Industri Mesin dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Pengadaan Air
Industri Alat Angkutan Perlengkapan Daur Ulang Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil dan Industri TPT
Industri Barang dari Industri Kulit
Pakaian Jadi
Logam Industri Kertas Informasi dan Komunikasi
Jasa Perusahaan
Industri Barang Galian Real Estate
Bukan Logam Ketenagalistrikan
Industri Barang dari Logam
Industri Furnitur Konstruksi
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Karet Perdagangan Besar dan
Eceran Industri Kulit
Industri Karet Industri Mesin dan Perlengkapan
Pengadaan Gas dan
Industri Kayu
Produksi Es
Industri Pengolahan
Pengolahan Tembakau
Lainnya
Real Estate

DAMPAK EKONOMI
(Deviasi, Pertumbuhan, Multiplier Output, Tenaga Kerja, dan Nilai Tambah)

Sumber: Bank Indonesia

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 75


Gambar 4.2. Mendorong Kredit: Matching Permintaan-Penawaran
MAPPING PERTUMBUHAN KREDIT (%,ytd) DAN UNDISBURSED LOAN
(%,ytd) berdasarkan Subsektor (Posisi Agustus 2020)

Kuadran III: Credit (-) dan UL (+): Lagging Credit Growth Area Kuadran IV: Credit (+) dan UL (+): Sustainanble Credit Growth Area
Terdapat pengurangan kredit korporasi yang disertai dengan penambahan undisbursed loan. Terdapat Penambahan kredit korporasi yang disertai dengan penambahan undisbursed loan.

Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall

Kesinambungan Pertumbuhan
Dukungan nonpembiayaan

Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Higher Quality Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Higher Quality

Pertanian Holtikultura Undisbursed 80


Industri Kulit, Barang 1 Subsektor Prioritas ke-1
Loan (ytd,%)
Industri Tembakau
dari Kulit dan Alas Kaki 3 Subsektor Prioritas ke-2
Industri Barang dari Logam 60
Pos dan Telekomunikasi
40
Industri Kayu Industri Makanan dan Minuman
Industri Kimia
2 Subsektor Prioritas ke-1 20 Industri Logam Dasar
4 Subsektor Prioritas ke-2 Industri Barang Galian Bukan Logam Tanaman Pangan Credit Growth (ytd,%)
0
-100 -80 -60 -40 -20 Kehutanan 40 60 80 100
Pengadaan Air Bersih Industri Furnitur

Penjaminan+Subsidi Bunga
-20
Dukungan nonpembiayaan

Risiko Penularan Medium


Risiko Penularan Rendah Jasa Pertanian Industri Mesin dan Pelengkapannya
Peternakan Real Estate
Subsektor Prioritas 1 -40
Subsektor Prioritas 2 Pertambangan Bijih Logam

-60 Tanaman Perkebunan


0 Subsektor Prioritas ke-1 3 Subsektor Prioritas ke-1
3 Subsektor Prioritas ke-2 -80
Industri TPT 5 Subsektor Prioritas ke-2
Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall Sales Repayment Likuiditas Leverage Profitabilitas Overall

Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Lower Quality Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Lower Quality

Kuadran II: Credit (-) dan UL (-): Avoided Credit Growth Area Kuadran I: Credit (+) dan UL (-): Limited Credit Growth Area
Terdapat pengurangan kredit korporasi yang disertai dengan pengurangan undisbursed loan. Terdapat Penambahan kredit korporasi yang disertai dengan pengurangan undisbursed loan.

Sumber: Bank Indonesia

sisi pengeluaran, kinerja ekspor diprakirakan terus Secara lebih rinci untuk PDB sisi pengeluaran,
membaik sejalan peningkatan permintaan global, kinerja ekspor diprakirakan meningkat dan
terutama dari AS dan Tiongkok, serta kenaikan harga mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi
komoditas. Kinerja seluruh komponen permintaan pada 2021. Perbaikan perekonomian global yang
domestik juga diprakirakan membaik. Konsumsi diprakirakan berlanjut, baik di negara maju maupun
pemerintah terus menguat didorong oleh stimulus negara berkembang, mendorong perbaikan ekspor,
fiskal yang berlanjut untuk akselerasi pemulihan sehingga menopang pemulihan ekonomi nasional.
ekonomi. Konsumsi swasta diprakirakan meningkat Volume perdagangan dunia dan harga komoditas
sejalan dengan kenaikan upah minimum dan global yang diprakirakan meningkat turut mendukung
pendapatan ekspor, serta peningkatan ekspektasi peningkatan permintaan atas produk ekspor
konsumen. Kinerja investasi juga akan membaik Indonesia (Grafik 4.3). Prospek positif ekspor yang
didorong perbaikan ekspor dan pembangunan berlanjut turut didukung oleh kenaikan aktivitas
infrastruktur pada Proyek Strategis Nasional (PSN)
yang berlanjut. Selain itu, perbaikan iklim berusaha Grafik 4.3. Pertumbuhan Volume Perdangan Dunia
sebagai dampak positif implementasi UU Cipta Kerja, dan Harga Komoditas Global
%, yoy
juga akan menopang perbaikan investasi. Dari sisi 20
lapangan usaha (LU), kinerja LU yang terkait dengan
15
penanganan Covid-19, seperti LU Informasi dan
IHKEI
Komunikasi, serta LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan 10

Sosial tetap tumbuh tinggi. Kinerja LU yang terkait 5

pertanian dan pertambangan membaik ditopang 0


oleh pemulihan ekonomi global dan harga komoditas Volume Perdagangan Dunia
-5
yang meningkat. LU Industri Pengolahan dan LU
Konstruksi juga tumbuh meningkat seiring dengan -10

perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur, -15

dan peningkatan daya saing industri manufaktur. -20


LU lainnya juga akan tumbuh tinggi seiring dengan I II III IV I II III IV
2020 2020 2020 2020F 2021F 2021F 2021F 2021F
peningkatan permintaan domestik pada 2021.
Sumber: CPB, Perhitungan Bank Indonesia

76 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


global sebagaimana tercermin pada kenaikan PMI Tabel 4.2. Postur APBN 2021
global yang akan meningkatkan permintaan produk dalam Triliun Rp
2020 Pertumbuhan
2021
ekspor Indonesia (Grafik 4.4). Optimisme peningkatan Uraian Perpres
APBN 2021 terhadap
72 PERPRES 72
ekspor tersebut sejalan dengan karakteristik A. Pendapatan Negara dan Hibah 1699,9 1743,6 2,6
komoditas ekspor Indonesia yang memiliki hubungan I. Penerimaan Dalam Negeri 1698,6 1742,7 2,6

positif dengan permintaan eksternal. Perbaikan 1. Penerimaan Perpajakan 1404,5 144,5 2,9

ekspor diprakirakan akan bertumpu pada komoditas 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 294,1 298,2 1,4

pertambangan batu bara dan tembaga serta produk II. Hibah 1,3 0,9 -30,6

B. Belanja Negara 2739,2 2750,0 0,4


manufaktur seperti besi baja, produk kertas, pulp,
I. Belanja Pemerintah Pusat 1975,2 1954,5 -1,0
makanan dan minuman, kimia, TPT, dan otomotif. II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 763,9 795,5 4,1
Secara khusus, prospek ekspor Indonesia didukung 1. Transfer ke Daerah 692,7 723,5 4,4

oleh pemulihan aktivitas ekonomi di negara tujuan 2. Dana Desa 71,2 72,0 1,1

ekspor utama, antara lain Tiongkok. C. Keseimbangan Primer -700,4 -633,1

D. Surplus/Defisit Anggaran -1.039,2 -1.006,4

Konsumsi Pemerintah diprakirakan terus menguat E. Pembiayaan 1.039,2 -1.006,4

sejalan dengan berlanjutnya stimulus fiskal pada Surplus (Defisit) %(PDB) -6,3 -5,7

2021. Kebijakan fiskal ekspansif berlanjut, tercermin Asumsi:

Pertumbuhan ekonomi y.o.y (%) 0,5 5,0


pada defisit APBN 2021 sebesar Rp1.006,4 (5,7% Inflasi y.o.y (%) 3,0 3,0
dari PDB), setelah defisit Rp1.039,2 triliun (6,3% Nilai tukar (rupiah terhadap dolar AS) 15300,0 14600,0

dari PDB) pada 2020 (Tabel 4.2). Kebijakan APBN Rata-rata suku bunga SPN 3 bln (% per tahun) 4,5 7,3

2021 difokuskan pada belanja untuk mendukung Harga minyak internasional-ICP (dolar AS per barel) 33,0 45,0

akselerasi pemulihan dalam jangka pendek dan Lifting minyak Indonesia (ribu barel per hari) 705,0 705,0

992,0 1007,0
transformasi ekonomi. Total belanja negara sebesar Lifting gas Indonesia
(ribu barel setara minyak per hari)

Rp2.750,0 triliun akan dialokasikan sebesar Rp1.686,2 Sumber: Kementerian Keuangan


triliun (86,3%) untuk kebijakan strategis dalam
mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi
ekonomi. Fokus belanja tersebut diarahkan pada Alokasi anggaran untuk kelanjutan perlindungan
bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, sosial mencapai Rp408,7 triliun untuk berbagai
infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata, dan program. Anggaran infrastruktur sebesar Rp 417,8
teknologi informasi (Gambar 4.3). Kesinambungan triliun, tumbuh 48,6% (yoy) dibandingkan anggaran
stimulus juga tetap terjaga, tercermin pada infrastruktur 2020 (Grafik 4.5). Peningkatan
anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional anggaran tersebut akan mendorong kinerja investasi
(PEN) yang ditargetkan mencapai Rp356,4 triliun. pemerintah dan perbaikan struktur perekonomian.

Grafik 4.4. Perkembangan PMI Negara Maju dan Negara Gambar 4.3. Stimulus Pemerintah 2021
Berkembang
Indeks Pendidikan Kesehatan Perlindungan Sosial
Rp550,0 Triliun Rp169,7 Triliun Rp408,7 Triliun
60 Akselerasi pemulihan Melanjutkan perlinsos
Peningkatan skor PISA
Advanced Economy kesehatan akibat Covid-19
Penguatan PAUD Reformasi secara bertahap:
54,5
55 Kebijakan Peningkatan kompetensi
Reformasi JKN perlinsos komprehensif
Health Security berbasis siklus hidup dan
Strategis guru
Preparedness antisipasi aging population

53,3 50 APBN 2021 Melalui belanja Pemerintah


Prioritas 2021: antisipasi
Penyempurnaan DTKS
Mendukung akselerasi Pusat & TKDD: BOS, Dana
Emerging Economy 52,7 pemulihan dan Desa untuk PAUD, PIP, pengadaan vaksin & vaksinasi, Prioritas 2021 a.l PKH (10 Juta
Global Tunjangan Guru, Bidik pemenuhan sarpras/lab/ KPM), Bansos Tunai (9 Juta
transformasi ekonomi litbang/PCR, bantuan iuran KPM), Kartu Sembako (20 juta
45 menuju Indonesia Maju Misi/KIP Kuliah , LPDP
peserta PBI JKN, KPM), PBI JKN (86,8 Juta Jiwa)
pembangunan/ rehab
puskesmas & RS, BOK
40
53,3 Infrastruktur Ketahanan Pangan Pariwisata Bidang TIK
35 Rp417,8 Triliun Rp99,0 Triliun Rp15,0 Triliun Rp15,0 Triliun
Penyediaan layanan dasar Meningkatkan produksi Mendorong pemulihan Optimalisasi memanfaatkan
30 (rusun, bendungan, akses pangan (padi, jagung, sektor pariwisata dengan TIK untuk mendukung dan
sanitasi, jaringan irigasi) kedelai, daging, dll.) fokus 5 kawasan super meningkatkan kualitas
prioritas (Danau Toba, layanan publik (efisiensi,
Peningkatan konektivitas Revitalisasi sistem pagan
Borobudur, Mandalika, kemudahan & percepatan.
25 (jalan, jembatan, bandara, nasional, dan
Labuan Bajo, Likupang)
rel kereta) Prioritas a.l. penyediaan
Pengembangan Food Estate
Pengembangan Skema BTS 5,53 lokasi desa,
Dukungan pemulihan (Kalteng, Sumsel, Papua)
KPBU Penyediaan akses internet
20 ekonomi serta melanjutkan
di 12.377 lokasi layanan
program prioritas yang
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 publik, Pusat Data Nasional
tertunda
dll.
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: IHS Markit Sumber: Kementerian Keuangan

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 77


Grafik 4.5. Anggaran Infrastruktur Pemerintah Grafik 4.6. Target Penyelesaian PSN 2020-2025
% Triliun Rp Jumlah Proyek

100 450 100


Infrstruktur (Skala kanan) 417,8 Selesai per September 2020
394,0 394,1 90
381,2 400
80
80
350
Growth YoY(%)
60 70
48,6
48,6 300
269,1 281,1
41,6
41,6 60
40 250 Diperkirakan akan selesai
50
20 200 55
5,1 92 40
5,1 3,4
3,4 49
0,0
0 150 Rata-rata
0 2016-2019: 23 30
100 35
-28,7 30 20
-20 -28,7
50 9 26
10
-40 0 8
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2016 - 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Sumber: Kementerian Keuangan Sumber: KPPIP

Pemulihan investasi diprakirakan berlanjut secara Konsumsi swasta diprakirakan tumbuh meningkat
bertahap, ditopang perbaikan iklim investasi dan pada 2021 sejalan dengan perbaikan pendapatan
pembangunan proyek infrastruktur yang berlanjut. dan ekspektasi pelaku ekonomi terhadap prospek
Kinerja investasi diprakirakan meningkat seiring ekonomi sejalan dengan penanggulangan pandemi.
keyakinan berusaha yang membaik sebagai dampak Perbaikan pendapatan bersumber dari ekspor
implementasi UU Cipta Kerja yang akan meningkatkan nonmigas, terutama manufaktur, pertambangan
daya saing investasi Indonesia. Implementasi UU dan pertanian. Perbaikan pendapatan juga ditopang
Cipta Kerja akan memperbaiki ekosistem investasi oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di
dan kemudahan berusaha, serta insentif untuk sebagian provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur,
mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan Jawa Tengah, dengan kisaran 2,0% hingga 5,6% pada
berusaha, sehingga mendorong investasi yang juga 2021. Ekspektasi terhadap penanganan pandemi
berperan penting dalam penyerapan lapangan kerja diprakirakan membaik sejalan dengan rencana
dan perekonomian Indonesia. Peningkatan investasi implementasi vaksin Covid-19 yang akan dilaksanakan
juga ditopang oleh Proyek Strategis Nasional mulai awal 2021. Keberhasilan pelaksanaan vaksinasi
(PSN), termasuk pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan mobilitas
terus berlanjut. Pada 2021, diprakirakan terdapat masyarakat sehingga menopang kinerja konsumsi
tambahan sekitar 35 proyek yang dapat diselesaikan swasta. Selain itu, stimulus fiskal Pemerintah melalui
oleh Pemerintah (Grafik 4.6). Pembangunan proyek bantuan sosial dan program lainnya turut membantu
infrastruktur pada 2021 akan difokuskan pada menjaga daya beli masyarakat (Tabel 4.3).
infrastruktur konektivitas dan pelayanan dasar,
seperti pembangunan bendungan, jalan, serta Tabel 4.3. Proyeksi Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran
pembangkit, yang akan mendorong perbaikan
investasi bangunan (Gambar 4.4). Sementara itu, Komponen Proyeksi 2020 Proyeksi 2021

mega proyek energi dan ketenagalistrikan, serta Produk Domestik Bruto -2,0 - -1,0 4,8 - 5,8

teknologi informasi berpotensi mendorong perbaikan Konsumsi Swasta -2,6 - -1,6 4,6 - 5,6

investasi nonbangunan 2021. Prospek investasi juga Konsumsi Pemerintah 4,5 - 5,5 4,9 - 5,9

dipengaruhi oleh aksi sejumlah korporasi, baik yang Pembentukan Modal Tetap Bruto -4,5 - -3,5 3,8 - 4,8

telah berkomitmen maupun yang dalam proses Ekspor Barang dan Jasa -8,2 - -7,2 4,5 - 5,5

penjajakan, untuk melakukan relokasi industri ke Impor Barang dan Jasa -15,3 - -14,3 3,3 - 4,3

Indonesia. Rencana investasi pada industri manufaktur Sumber: Bank Indonesia

terutama di kawasan timur Indonesia selanjutnya


diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi bagian
dari regional value chain dan mendorong kinerja
ekspor nasional.

78 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Sejalan dengan perbaikan ekspor dan permintaan Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), perbaikan
domestik, impor diprakirakan tumbuh positif pada kinerja diprakirakan terjadi di seluruh LU PDB
2021. Impor diprakirakan akan tumbuh positif sejalan 2021. LU terkait dengan penanganan Covid-19
dengan perbaikan ekspor dan permintaan domestik. seperti LU Informasi dan Komunikasi, serta LU Jasa
Akselerasi pelaksanaan PSN pada 2021 akan Kesehatan dan Kegiatan Sosial tetap tumbuh tinggi,
meningkatkan kebutuhan impor antara lain berupa melanjutkan tren pertumbuhan tahun sebelumnya.
mesin, peralatan, dan komponen untuk pengerjaan LU Informasi dan Komunikasi diprakirakan tumbuh
berbagai proyek infrastruktur. Di tengah kebutuhan tinggi, seiring dengan perkembangan ekonomi digital
impor yang meningkat untuk memenuhi permintaan terutama e-commerce yang pesat. Penyesuaian
domestik, Pemerintah berupaya mengendalikan aktivitas masyarakat beradaptasi di era new
pertumbuhan impor dengan pemberlakuan substitusi normal pascapandemi Covid-19 turut mendorong
impor di sektor industri. Kementerian Perindustrian pemanfaatan komunikasi virtual. LU Jasa Kesehatan
menargetkan substitusi bahan baku atau bahan dan Kegiatan Sosial tumbuh tinggi, didorong oleh
penolong serta barang modal untuk sektor industri kebutuhan untuk menanggulangi dan memitigasi
minimal mencapai 15% pada tahun 2021. Salah satu risiko Covid-19. Penggunaan dan pendistribusian
bahan baku impor yang perlu ditekan adalah sektor vaksin Covid-19 sebagai emergency use pada 2021
industri kimia. Sementara untuk barang modal, memberikan dampak positif pada kinerja LU Jasa
sektor industri permesinan dan elektronik menjadi Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Sementara itu,
target utama substitusi. Sasaran tersebut akan terus pemulihan ekonomi global yang membaik dan harga
ditingkatkan pada tahun selanjutnya yaitu sebesar komoditas global yang meningkat akan menopang
35% pada tahun 2022. Selain itu, target substitusi perbaikan kinerja LU yang terkait pertanian dan
impor untuk sektor industri dapat dicapai melalui pertambangan. Kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan
optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Perikanan akan tumbuh positif, demikian pula dengan
Produk Dalam Negeri (P3DN). LU Pertambangan dan Penggalian. Hal tersebut

Gambar 4.4. Rencana Pembangunan Infrastruktur Konektivitas dan Pelayanan Dasar

Rencana Pembangunan Bendungan

Anggaran Dirjen SDA Target Pengerjaan Proyek Rata-rata Progres Proyek bendungan yang sedang dalam proses
2020-2021 2019-2024 Fisik Bendungan yang konstruksi (termasuk carry over sebelum 2019)
Sedang Konstruksi
60 61 Sumatera (46%) Kalimantan(98%) Sulawesi (49%)
17,7 Triliun 47 6 Bendungan 2 Bendungan 8 Bendungan

9,1 Triliun
15 17
31
50,5%
Tambahan
Pengerjaan
2020 2021 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Jawa (53%) Balinusra (38%)
Bendungan Baru
Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen SDA 17 Bendungan 8 Bendungan

Rencana Pembangunan Bendungan Rencana Pembangunan Pembangkit


Anggaran Bina Marga Prakiraan realisasi anggaran 2020 sebesar 97,6% Penyesuaian Rencana Pembangunan Pembangkit 2020
2020-2021
Realisasi Fisik Realisasi Anggaran 5.116 Item Rencana Revisi
53,9 Triliun s.d. Triwulan III s.d. Triwulan III 4.009 Pekerjaan Awal
2020 2020
Transmisi (KMS) 5.067,83 2.257,18
28,1 Triliun 1.694
Gardu Induk (MVA) 7.741,5 2.381,5
656

55,7% 49,9%
Pembangkit (MW) 4637,89 1.651,83
2017 2018 2019 2020 2021
2020 2021

Sebaran Realisasi Keuangan per Wilayah Sebaran Status Proyek Pembangkit per Wilayah
14% 6%
Sumatera (60%) Kalimantan(49%) Sulawesi (52%) 45% Nusa 52% 1%
9%
3,8 Triliun 2,3 Triliun 5,3 Triliun Sumatera 38% Sulawesi 3% Tenggara 13%
(26%) (7%) (2%)
45% 37% 34%

23% 8% 26%
26% 4% 23%
Kalimantan 6% Jawa-Bali Mapua
18%
(10%) (52%) (3%) 50%
41% 69% 6%
Jawa (42%) Balinusra (48%)
3,8 Triliun 1,3 Triliun
Porsi Proyek Commisioning Konstruksi Kontrak Pengadaan Perencanaan
Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Binamarga Sumber: PLN, Divisi Pengendalian Kinerja Korporat

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 79


seiring dengan permintaan ekspor dari negara mitra prioritas dan pengembangan aspek 3A (atraksi,
dagang utama yang meningkat dan harga batubara aksesibilitas, dan amenitas) serta peningkatan 2P
serta logam dasar yang mengalami peningkatan (Tabel (promosi dan partisipasi). Infrastruktur konektivitas
4.4). dan skema pembiayaan pembangunan destinasi
wisata juga dipersiapkan sebagai sarana pendukung.
Tabel 4.4. Proyeksi Pertumbuhan PDB Sisi Sektoral
LU lainnya diprakirakan juga tumbuh cukup tinggi.
Proyeksi Proyeksi
Komponen 2019
2020 2021 LU Jasa Pendidikan tumbuh seiring pengeluaran
Produk Domestik Bruto 5,02 -2,0 - -1,0 4,8 - 5,8 swasta untuk pendidikan yang terus meningkat. LU
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,64 1,1-2,1 4,0-5,0 Jasa Perusahaan dan LU Real Estat akan tumbuh
Pertambangan & Penggalian 1,22 -2,5 - -1,5 0,6-1,6 positif sejalan dengan aktivitas ekonomi yang sudah
Industri Pengolahan 3,80 -2,7 - -1,7 4,6-5,6 mulai pulih pada 2021. Kinerja LU Administrasi
Pengadaan Listrik Dan Gas 4,04 -1,8 - -0,8 2,8-3,8
Pemerintahan dan Pertahanan akan meningkat di
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang
6,83 5,4 - 6,4 4,8-5,8
2021 seiring dengan aktivitas Pemerintah yang tinggi
Konstruksi 5,76 -3,0 - -2,0 5,0-6,0 dalam pelaksanaan PEN. LU Pengadaan Listrik dan Gas
Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor 4,62 -3,4 - -2,4 4,2-5,2 tumbuh positif, demikian pula dengan LU Pengadaan
Transportasi Dan Pergudangan 6,40 -12,3 - -11,3 8,9-9,9 Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang.
Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 5,80 -8,6 - -7,6 6,9-7,9 Pertumbuhan kedua LU tersebut dipengaruhi oleh
Informasi Dan Komunikasi 9,41 10,3 - 11,3 8,6-9,6 peningkatan konsumsi listrik dan air sejalan dengan
Jasa Keuangan Dan Asuransi 6,60 2,1 - 3,1 2,9-3,9
aktivitas ekonomi masyarakat. Selain itu, kinerja
Real Estat 5,74 2,3 - 3,3 2,3-3,3
positif kedua LU turut ditunjang oleh selesainya
Jasa Perusahaan 10,25 -4,3 - -3,3 7,7-8,7
berbagai proyek pembangkit listrik dan sistem
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, 1,2 - 2,2 5,1-6,1
dan Jaminan Sosial Wajib
4,67
penyediaan air minum (SPAM).
Jasa Pendidikan 6,29 3,5 - 4,5 6,3-7,3

Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 8,68 11,5 - 12,5 10,7-11,7 Secara spasial, pemulihan ekonomi pada 2021
Jasa Lainnya 10,55 -3,5 - -2,5 6,3-7,3 terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pelonggaran
Sumber: Bank Indonesia PSBB di banyak daerah diprakirakan akan mendorong
perbaikan ekonomi ke depan. Selain itu, kebijakan
percepatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Pertumbuhan LU lainnya, seperti LU Industri
oleh Pemerintah melalui kemudahan persyaratan
Pengolahan, LU Konstruksi, LU Perdagangan Besar
transfer mendukung realisasi belanja daerah sehingga
dan Eceran, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan
menopang perbaikan ekonomi daerah. Dari sisi
Minum, serta LU Transportasi dan Pergudangan
eksternal, pulihnya perekonomian Tiongkok dan AS
diprakirakan juga membaik. Di sisi industri,
menjadi pendorong perbaikan kinerja ekspor sejumlah
pertumbuhan LU Industri Pengolahan diprakirakan
produk industri di Jawa, Sulawesi-Maluku-Papua
tumbuh positif setelah pada tahun sebelumnya
(Sulampua), dan Sumatera. Dari sisi lapangan usaha,
mengalami kontraksi. Hal ini seiring dengan perbaikan
perbaikan ekonomi di wilayah Sulampua didorong
iklim investasi, pembangunan infrastruktur, dan
oleh kelanjutan investasi dan permintaan industri
upaya Pemerintah meningkatkan daya saing industri
baja dan tambang yang meningkat dari luar negeri.
manufaktur. LU Konstruksi tumbuh positif seiring
Di Jawa, perbaikan ekonomi terutama ditopang
dengan optimisme Pemerintah dalam mencapai
oleh membaiknya konsumsi sejalan meningkatnya
target output infrastruktur 2021. Sementara itu,
mobilitas sehingga mendukung perbaikan di lapangan
LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Penyediaan
usaha industri. Sementara itu, lapangan usaha
Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Transportasi
perdagangan membaik di seluruh wilayah sejalan
dan Pergudangan tumbuh positif setelah terkontraksi
dengan aktivitas konsumsi dan ekspor-impor yang
cukup dalam pada 2020. Mobilitas masyarakat
membaik. Perbaikan pertumbuhan ekonomi daerah
yang secara bertahap pulih dan upaya Pemerintah
diperkirakan berlanjut pada tahun 2021.
mempromosikan kembali pariwisata Indonesia
akan mendorong pertumbuhan ketiga LU tersebut. Stabilitas eksternal pada tahun 2021 tetap terjaga
Kegiatan prioritas Pemerintah untuk pariwisata 2021 didukung Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)
difokuskan untuk mendorong pemulihan sektor 2021 yang diprakirakan surplus. Surplus NPI 2021
pariwisata melalui pengembangan destinasi super

80 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Keterangan: Ilustrasi perekonomian Indonesia yang melanjutkan perbaikan pada 2021

tersebut didukung oleh defisit transaksi berjalan baik, dan premi risiko yang menurun. Berdasarkan
yang terjaga dan transaksi modal dan finansial yang jenisnya, aliran investasi langsung juga diprakirakan
meningkat. Defisit transaksi berjalan diprakirakan meningkat seiring perbaikan iklim usaha. Aliran
berada di kisaran 1,0-2,0% dipengaruhi ekspor yang investasi portofolio juga diprakirakan meningkat
tumbuh positif seiring dengan permintaan global yang sejalan dengan kebijakan moneter ekspansif di
mulai pulih dan impor yang diprakirakan naik untuk negara-negara maju yang terus berlanjut sehingga
memenuhi permintaan domestik yang meningkat. menopang likuiditas global. Sementara itu, aliran
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mendorong investasi lainnya juga diprakirakan akan meningkat
peningkatan ekspor dan mengurangi ketergantungan seiring dengan kebutuhan pendanaan infrastruktur
impor. Ekspor manufaktur ditingkatkan dengan yang meningkat dan pertumbuhan ekspor-impor yang
mendorong implementasi kebijakan di industri membaik.
manufaktur, seperti percepatan pemulihan
sektor prioritas dan proses digitalisasi 4.0. Peran Inflasi pada 2021 tetap terkendali dalam sasaran
pariwisata juga ditingkatkan dengan mengakselerasi 3,0±1%. Hal ini tidak terlepas dari konsistensi
pengembangan destinasi super prioritas. Program Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga
PEN untuk pemulihan pariwisata juga dilakukan dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan
dengan memberikan insentif pada pelaku usaha Pemerintah (TPIP dan TPID). Inflasi inti pada 2021
pariwisata. Proses pemulihan sektor pariwisata diprakirakan tetap terkendali, meskipun meningkat
diharapkan mengurangi dampak pandemi Covid-19 sejalan dengan kenaikan permintaan domestik.
dan membantu persiapan pada saat wisatawan Peningkatan inflasi inti pada 2021 bersumber dari
mancanegara (wisman) kembali berkunjung ke permintaan domestik seiring peningkatan mobilitas
Indonesia. masyarakat dan kenaikan harga komoditas global.
Inflasi inti diprakirakan tetap terkendali diimbangi
Aliran modal masuk asing membaik sehingga oleh nilai tukar yang sesuai dengan fundamentalnya
meningkatkan surplus transaksi modal dan dan ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam
finansial. Surplus transaksi modal dan finansial rentang sasaran. Pergerakan inflasi inti yang
pada 2021 diprakirakan lebih besar dari surplus yang semakin rendah sejak 2015 dan konsistensi kebijakan
dicapai pada tahun sebelumnya. Satu sisi, aliran modal dalam mengarahkan inflasi dalam rentang sasaran
masuk tersebut didorong oleh likuiditas global yang berkontribusi dalam membawa ekspektasi inflasi
memadai. Sisi lain, aliran modal masuk dipengaruhi tetap terjangkar ke sasaran inflasi. Inflasi Volatile
oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang Food (VF) diprakirakan tetap terkendali didukung
berada pada lintasan pemulihan yang meningkat, oleh iklim yang kondusif dan langkah Pemerintah
daya tarik aset keuangan domestik yang tetap dalam menjaga stabilitas harga pangan. Sementara

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 81


itu, prospek inflasi Administered Prices (AP) pada (Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga). Hal ini
tahun 2021 diprakirakan meningkat sejalan perbaikan diharapkan dapat kembali meneruskan penurunan
mobilitas dan kenaikan harga komoditas global. rata-rata inflasi dan volatilitas inflasi 10 komoditas
pangan strategis yang terjadi selama 2 tahun terakhir.
Prospek inflasi di sebagian besar wilayah yang Upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan antara
terkendali mendukung pencapaian sasaran inflasi lain memperkuat manajemen impor pangan dan
nasional 3,0±1%. Prakiraan ini ditopang oleh memastikan cadangan pangan Pemerintah terpenuhi
penguatan kerja sama antardaerah dalam menjaga khususnya komoditas beras. Tujuan utama dari upaya
ketersediaan pangan antardaerah. Koordinasi TPIP ini adalah tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah
dan TPID memberikan kontribusi yang besar dalam (CPP) khusus beras menjadi 1,5 juta ton. Sementara
pengendalian inflasi daerah, mengacu pada Peta untuk kelancaran distribusi, upaya yang dilakukan
Jalan Pengendalian Inflasi Daerah 2019-2021. Dari adalah peningkatan distribusi melalui digital platform
sisi keterjangkauan harga, upaya yang dilakukan dan penguatan kerja sama antardaerah. Perbaikan ini
adalah menjaga daya beli masyarakat, stabilisasi ditujukan untuk terus menurunkan disparitas harga
nilai tukar Rupiah, dan penguatan penyaluran KPSH antarprovinsi dengan rata-rata nasional.

82 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


4.3.
Bank Indonesia Terus Mendukung
Pemulihan Ekonomi
Bauran kebijakan Bank Indonesia ekonomi nasional, dengan tetap longgar untuk mendukung
tahun 2021 diarahkan untuk turut menjaga stabilitas sistem penyaluran kredit perbankan
secara bersama memperkuat keuangan. Digitalisasi sistem dan tetap terjaganya stabilitas
optimisme pemulihan ekonomi pembayaran sesuai BSPI 2025 dan sistem keuangan. Strategi operasi
nasional dengan tetap menjaga pengelolaan uang Rupiah sesuai moneter akan ditempuh untuk
stabilitas makroekonomi dan BPUR 2025 terus diakselerasi mendukung stance kebijakan
sistem keuangan. Dukungan untuk mendukung ekonomi- moneter tersebut. Selain itu,
Bank Indonesia ditempuh baik keuangan digital sebagai sumber stabilitas nilai tukar Rupiah
dari kebijakan utama di kebijakan pemulihan ekonomi, khususnya yang sesuai fundamental dan
moneter, makroprudensial, dan UMKM dan sektor ritel. Bank mekanisme pasar terus dilakukan
sistem pembayaran maupun Indonesia akan terus memperkuat untuk memastikan kondisi
melalui kebijakan pendukung di sinergi dengan Pemerintah, KSSK, tetap kondusif bagi pemulihan
UMKM, ekonomi-keuangan syariah, perbankan, dan dunia usaha untuk ekonomi nasional. Koordinasi erat
dan internasional (Gambar 4.5). memperkuat optimisme pemulihan antara stimulus moneter Bank
Stimulus kebijakan moneter akan ekonomi nasional. Indonesia dan stimulus fiskal
dilanjutkan sampai dengan tanda- Pemerintah terus dipererat untuk
tanda adanya tekanan inflasi, Stimulus kebijakan moneter akan memperkuat pemulihan ekonomi
sementara kebijakan stabilisasi dilanjutkan di tahun 2021 untuk nasional. Dalam kaitan ini, Bank
diarahkan agar nilai tukar Rupiah mendorong pemulihan ekonomi, Indonesia masih akan melanjutkan
bergerak sesuai fundamental dengan tetap menjaga stabilitas pembelian SBN dari pasar perdana
dan mekanisme pasar. Kebijakan moneter. Dalam kaitan ini, suku untuk pembiayaan APBN Tahun
makroprudensial akomodatif bunga rendah dan likuiditas 2021 sebagai pembeli siaga
juga terus ditempuh untuk longgar akan dipertahankan (non-competitive bidder), lelang
mendorong peningkatan kredit sampai dengan terdapat tanda- tambahan (greenshoe option),
dan pembiayaan bagi pemulihan tanda tekanan inflasi yang atau private placement seperti
meningkat. Likuiditas juga tetap Keputusan Bersama Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank
Gambar 4.5. Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2021
Indonesia tanggal 16 April 2020
BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2021:
MEMPERKUAT OPTIMISME PEMULIHAN EKONOMI sebagaimana telah diperpanjang
tanggal 11 Desember 2020 hingga
Stabilitas Moneter Suku Bunga
Nilai Tukar Rendah 31 Desember 2021. Bank Indonesia
Kebijakan
Likuiditas terus memperkuat sinergi dengan
Longgar
Internasional
KSSK untuk mendorong kredit
Digitalisasi
Sistem
Sistem Makro- Makroprudensial dan pembiayaan bagi pemulihan
Pembayaran Prudensial Akomodatif
Pembayaran ekonomi nasional. Sinergi antara
Digitalisasi
Pendalaman
Pasar Uang
Pemerintah, Bank Indonesia, KSSK,
Pengedaran Uang
perbankan, dan dunia usaha perlu
Ekonomi Keuangan Kebijakan UMKM Digital terus diperkuat untuk mendorong
Syariah Pendukung & Ekspor
pertumbuhan kredit yang lemah.
Sumber: Bank Indonesia

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 83


Kebijakan makroprudensial tetap akan akomodatif untuk memperluas dan mempermudah layanan jasa
untuk terus mendorong peningkatan kredit dan keuangan ritel, baik secara sendiri maupun kolaborasi
pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional. dengan fintech. Inovasi dalam transaksi pembayaran
Bank Indonesia akan terus melakukan asesmen digital terus didorong melalui Sandbox 2.0. sehingga
kemungkinan pelonggaran lebih lanjut sejumlah diharapkan memacu lebih banyak start-up, khususnya
instrumen kebijakan makroprudensial yang ada untuk sektor ritel dan UMKM. Elektronifikasi
maupun yang baru untuk mendorong kredit dan bantuan sosial, transportasi, dan transaksi keuangan
pembiayaan bagi dunia usaha. Kebijakan transparansi pemerintah daerah terus ditingkatkan. Digitalisasi,
suku bunga perbankan akan diperkuat untuk sentralisasi distribusi, dan efisiensi pengelolaan uang
mendorong penurunan suku bunga kredit lebih cepat. Rupiah ke seluruh wilayah NKRI juga terus dipercepat,
Untuk mendorong pertumbuhan berbasis UMKM, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
Bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan Rasio
Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) dengan Bank Indonesia juga mempercepat pendalaman
memperluas target dan jangkauan pembiayaan pasar uang sesuai Blueprint Pengembangan Pasar
inklusif, insentif bagi bank yang mendorong Uang (BPPU) 2025, untuk memperkuat efektivitas
korporatisasi UMKM dan sektor prioritas, serta transmisi kebijakan moneter dan mendukung
mendorong sekuritisasi kredit UMKM. Selain itu, pembiayaan perekonomian nasional. Pengembangan
pengawasan makroprudensial Bank Indonesia dan infrastruktur pasar uang yang efisien, aman, andal,
koordinasi dengan pengawasan mikroprudensial dan berstandar internasional akan menjadi fokus
oleh OJK akan semakin diperkuat agar stabilitas kebijakan tahun 2021. Pengembangan pasar uang
sistem keuangan tetap terjaga. Forum pengawasan dilakukan secara end-to-end, baik di platform
perbankan terpadu antara Bank Indonesia dengan perdagangan (trading venue), kliring dan penyelesaian
OJK akan terus berlanjut dan diperluas dengan transaksi (clearing and settlement), hingga repositori
LPS. Forum tersebut diharapkan dapat mengambil perdagangan (trade repository). Untuk trading venue,
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Market Operator
kewenangan masing-masing lembaga untuk secara yang dikeluarkan pada 2019 akan ditindaklanjuti
bersama menjaga stabilitas sistem keuangan. dengan pengembangan electronic trading platform
(ETP) di pasar dengan multimatching trading system
pada 2021, dan modernisasi BI-ETP untuk operasi
moneter pada 2022. Sementara itu, pengembangan
"Bank Indonesia terus
infrastruktur Central Clearing Counterparty (CCP)
mempercepat digitalisasi ditargetkan beroperasi mulai 2021. Pengembangan
sistem pembayaran sebagai ETP dan CCP akan meningkatkan transaksi derivatif
suku bunga, khususnya interest rate swap (IRS) dan
implementasi BSPI 2025" repo SBN, dan derivatif nilai tukar. Pengembangan
infrastruktur pasar uang juga terintegrasi
dan interkoneksi dengan infrastruktur sistem
Bank Indonesia terus mempercepat digitalisasi
pembayaran yang akan dimodernisasi dan berstandar
sistem pembayaran sebagai implementasi BSPI
internasional. Pengembangan infrastruktur pasar
2025 dalam meningkatkan peran ekonomi dan
keuangan akan meningkatkan volume transaksi,
keuangan digital sebagai sumber pemulihan
mendorong penurunan suku bunga, dan biaya
ekonomi. Kampanye QRIS secara nasional dan di
transaksi yang murah, sehingga pasar keuangan
daerah akan terus dilanjutkan untuk mencapai 12
lebih likuid, efisien, semakin berkembang, serta
(dua belas) juta merchant UMKM teregister digital
mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter
secara nasional. QRIS yang saat ini dengan Merchant
dan penyediaan pembiayaan bagi perekonomian.
Present Mode (MPM) akan diperluas dengan Customer
Present Mode (CPM) sehingga diharapkan akan Bank Indonesia juga terus memperluas program
semakin memperluas transaksi pembayaran digital pengembangan UMKM. Pengembangan UMKM
sesuai preferensi masyarakat dengan biaya murah, dilakukan melalui korporatisasi, peningkatan
cepat, dan aman. Digital banking terus didorong kapasitas, dan pembiayaan untuk meningkatkan

84 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


skala ekonomi UMKM khususnya pada sektor-sektor yang diperkuat oleh proses digitalisasi. Pemberdayaan
prioritas sehingga mampu meningkatkan kontribusi ekonomi syariah difokuskan pada sektor-sektor
UMKM terhadap PDB serta mendorong UMKM unggulan, yaitu pertanian untuk makanan halal,
Go Export dan Go Digital. Program korporatisasi fesyen, wisata ramah muslim, dan energi terbarukan.
diarahkan untuk mendorong UMKM memasuki Keuangan syariah diperluas baik di sektor keuangan
ekosistem digital melalui fasilitasi kemudahan maupun mobilisasi ZISWAF produktif sesuai prinsip
perizinan, pembentukan klaster-klaster produktif, dan penggunaannya. Perluasan keuangan tersebut
infrastruktur digital UMKM. Program peningkatan termasuk pengembangan instrumen keuangan
kapasitas ditujukan untuk meningkatkan kemampuan syariah, seperti instrumen valas dan instrumen
UMKM secara end-to-end; mulai pengembangan pembiayaan jangka panjang, maupun pengembangan
produk, program pelatihan manajemen dan keuangan sosial syariah dan integrasinya dengan
keuangan, sampai dengan penyiapan akses pasar, keuangan komersial sebagai alternatif pembiayaan.
melalui Program on Boarding UMKM (e-payment, Kampanye literasi ekonomi dan keuangan syariah
e-commerce, dan e-financing). Sementara itu, program terus diperluas melalui penyelenggaraan tiga kali
pembiayaan ditempuh melalui implementasi Festival Ekonomi Keuangan Syariah (Fesyar) di tingkat
ketentuan mengenai pencapaian pemenuhan kredit wilayah, dan ISEF berskala nasional dan internasional.
UMKM perbankan dan nonbank, serta perluasan akses
UMKM dalam pemberdayaan kredit bersubsidi/KUR Untuk kebijakan pendukung di sisi kebijakan
untuk mempercepat integrasi inklusi ekonomi dan internasional, Bank Indonesia akan terus aktif
keuangan digital secara nasional. Penyelenggaraan dalam berbagai forum internasional serta
Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang semakin sukses memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra
mengangkat UMKM Go Export dan Go Digital akan strategis internasional agar semakin mendukung
semakin ditingkatkan dalam tahun 2021, sekaligus upaya peningkatan investasi dan perdagangan
memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Bersinergi dengan Pemerintah dan berbagai pihak,
Indonesia (GerNas BBI). Bank Indonesia terus meningkatkan persepsi positif
investor dan lembaga rating melalui kegiatan
Peran penting Bank Indonesia dalam engagement yang lebih proaktif. Bank Indonesia
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus memfasilitasi promosi perdagangan dan
terus ditingkatkan sebagai sumber pertumbuhan investasi sektor-sektor prioritas melalui dukungan
baru ekonomi Indonesia dan sekaligus menjadi Investor Relations Unit (IRU) baik di tataran daerah,
pemain global yang handal. Untuk itu, Bank nasional dan internasional. Dalam hal ini, sejumlah
Indonesia senantiasa memperkuat sinergi dengan langkah diperkuat, termasuk pemetaan ketersediaan
berbagai pihak, baik di dalam wadah Komite Nasional proyek sesuai dengan preferensi investor dan
Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) maupun dengan penyelenggaraan kegiatan promosi bersama baik di
pondok pesantren, asosiasi pengusaha, perbankan, luar negeri maupun di dalam negeri untuk produk/
maupun para ulama, akademisi, dan masyarakat luas. proyek pada sektor prioritas. Secara khusus, Bank
Akselerasi implementasi ekosistem halal value chain Indonesia juga mendukung langkah bersama dalam
(local dan global halal value chain) terus ditingkatkan, pemanfaatan perjanjian FTA/CEPA dan Local Currency
termasuk didalamnya dari aspek pelaku dan model Settlement (LCS) untuk optimalisasi perdagangan dan
bisnis, kelembagaan, serta infrastruktur pendukung investasi luar negeri.

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 85


4.4.
Ekonomi Indonesia Menguat
dalam Jangka Menengah
Perekonomian Indonesia pada Bersamaan dengan pengaruh Dalam perkembangan
2022 diprakirakan kembali positif ekonomi global, berbagai selanjutnya, ekonomi nasional
meningkat didorong perbaikan faktor domestik juga mendorong kembali menguat didorong
ekonomi global. Pertumbuhan penguatan ekonomi nasional prospek perbaikan ekonomi
ekonomi global 2022 diprakirakan pada 2022. Ekonomi Indonesia global. Setelah fase pemulihan
semakin meningkat seiring tekanan diprakirakan terus membaik pada pada 2021-2022, pertumbuhan
Covid-19 yang semakin berkurang 2022, didorong oleh prospek ekonomi global diprakirakan akan
dan dampak stimulus kebijakan. ekonomi global yang meningkat terus membaik dan kembali ke
Kebijakan stimulus diprakirakan dan dampak kebijakan lanjutan tingkat pertumbuhan normal.
masih berlanjut di beberapa negara untuk mendukung reformasi Akselerasi ekonomi negara
untuk terus mendorong akselerasi struktural. Pertumbuhan ekonomi berkembang mempunyai peranan
peningkatan pertumbuhan global yang semakin baik pada yang besar dalam pemulihan
ekonomi global setelah pandemi 2022 sejalan tekanan Covid-19 ekonomi global. Selain itu,
berakhir. Prospek tersebut akan yang berkurang dan dampak ketegangan perdagangan yang
ditopang oleh kinerja ekonomi positif stimulus kebijakan di mereda dan risiko geopolitik
negara maju dan berkembang banyak negara akan menopang yang membaik menjadi
yang semakin meningkat. perbaikan ekspor Indonesia. faktor pendukung pemulihan
Kebijakan stimulus fiskal masih Hal tersebut pada gilirannya pertumbuhan ekonomi global.
akan berlanjut di beberapa negara akan meningkatkan aktivitas Dalam jangka menengah,
dengan besaran dan akselerasi produksi dan investasi. Perbaikan baik negara maju maupun
yang menurun sejalan dengan iklim berusaha sebagai dampak berkembang akan beradaptasi
upaya konsolidasi fiskal di jangka implementasi UU Cipta Kerja menghadapi era kenormalan
menengah. Kebijakan moneter juga akan mendukung perbaikan baru setelah pandemi Covid-19.
global akomodatif yang ditempuh investasi domestik. Kinerja Hal ini bertujuan untuk meredam
sebelumnya diprakirakan akan konsumsi swasta juga akan kembali shock pada sisi penawaran dan
mendorong pertumbuhan investasi pulih, ditopang oleh peningkatan permintaan. Langkah penyesuaian
pada 2022 dan periode-periode pendapatan, terutama dari kinerja sisi penawaran seperti metode
setelahnya. Koordinasi antarnegara ekspor yang terus meningkat. produksi dan distribusi perlu
dan lembaga internasional yang Sinergi kebijakan Bank Indonesia, dilakukan guna menjaga utilisasi
terus diperkuat akan berkontribusi Pemerintah dan otoritas terkait kapasitas produksi. Sementara
positif mendorong pemulihan yang terus diperkuat, termasuk dari sisi permintaan, masyarakat
ekonomi global pascapandemi. kebijakan reformasi struktural global akan dihadapkan pada
Aktivitas perdagangan dunia akan yang berlanjut, akan mendorong shifting perilaku konsumsi yang
kembali meningkat sejalan prospek percepatan pemulihan ekonomi diperkirakan akan persisten.
pertumbuhan ekonomi global nasional. Dengan perkembangan Sejalan dengan itu, volume
yang membaik yang kemudian tersebut, pertumbuhan ekonomi perdagangan dunia diprakirakan
berdampak pada kenaikan harga domestik diprakirakan meningkat tumbuh membaik. Harga
komoditas dunia. Dengan prakiraan pada di kisaran 5,4-5,9% pada komoditas dunia diprakirakan
ini, pertumbuhan ekonomi global 2022.
pada 2022 diprakirakan meningkat
pada kisaran 3,8%.

86 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


stabil sementara harga minyak diprakirakan Asia, sebagai tujuan relokasi industri manufaktur
meningkat. Kenaikan harga minyak didukung oleh dari negara maju. Hal ini merupakan langkah efisiensi
prospek kebijakan oil cuts OPEC+ yang berlanjut produksi untuk lebih dekat pada pasar utama, selain
pada jangka menengah. Stance kebijakan moneter untuk mendapatkan biaya faktor produksi yang lebih
diprakirakan akomodatif dalam beberapa tahun rendah.
mendatang. Kebijakan moneter akomodatif banyak
negara diprakirakan mendorong peningkatan Prospek perbaikan ekonomi global tersebut
pertumbuhan ekonomi global dalam jangka serta dampak positif reformasi struktural
menengah. pada gilirannya terus mendorong penguatan
perekonomian Indonesia dalam jangka menengah.
Dari sisi global, pemulihan ekonomi global mampu
mendorong aktivitas perdagangan dunia sehingga
"Prospek perbaikan ekonomi global menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan
kinerja ekspor melalui peningkatan kerja sama
dan dampak positif reformasi
pada negara mitra dagang utama dan diversifikasi
struktural mendorong penguatan ekspor pada pasar nontradisional. Dari sisi domestik,
perekonomian Indonesia dalam reformasi struktural memberikan dampak positif
pada peningkatan produktivitas Indonesia. Bonus
jangka menengah" demografi yang saat ini masih menjadi keunggulan
Indonesia perlu dimanfaatkan guna mendukung
peningkatan produktivitas. Berdasarkan faktor di
atas, prospek perekonomian Indonesia diprakirakan
Beberapa tantangan struktural global perlu
meningkat dalam kisaran 5,5-6,1% pada 2025.
mendapat perhatian karena dapat menahan
Prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah
perbaikan prospek perekonomian global tersebut.
akan diikuti dengan kenaikan pendapatan per
Tantangan tersebut terkait penuaan populasi,
kapita. Berdasarkan asesmen Bank Dunia terkini,
investasi yang rendah, ketimpangan pendapatan yang
GNI per kapita Indonesia tahun 2019 naik menjadi
berlanjut, dan pergeseran sektor ekonomi menuju
4.050 dolar AS dari posisi sebelumnya 3.850 dolar
sektor jasa. Faktor penuaan populasi di negara maju
AS. Peningkatan ini menaikkan peringkat Indonesia
dapat mengakibatkan ketersediaan angkatan kerja
sebagai negara berpendapatan menengah ke atas
menjadi lebih terbatas. Investasi global saat ini
(upper middle income). Prospek pertumbuhan ekonomi
juga belum optimal dalam membantu peningkatan
Indonesia dalam jangka menengah panjang akan terus
akumulasi kapital dan pemanfaatan inovasi teknologi.
menguat dan mampu menjadikan Indonesia menjadi
Ketimpangan pendapatan, terutama di negara
negara maju berpendapatan tinggi pada 2045.
berkembang diprakirakan berlanjut akibat kualitas
pertumbuhan yang masih rendah. Pergeseran dan Sejalan dengan perbaikan struktur ekonomi,
penyesuaian dari sektor manufaktur menuju sektor Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dalam jangka
jasa dapat menahan laju pertumbuhan produktivitas menengah diprakirakan dalam tren membaik
global. Tantangan tersebut dapat meluas ke intra- didukung defisit transaksi berjalan yang tetap
sektor utama, yaitu proses penyesuaian sumber terjaga. Defisit transaksi berjalan diprakirakan
daya, peningkatan standar keselamatan, dan adopsi terjaga pada kisaran 1,5-2,5% dalam jangka
teknologi untuk mendukung kerja jarak jauh. menengah, ditopang oleh transformasi ekonomi pada
Dalam kaitan ini maka kebijakan untuk mendukung sektor-sektor prioritas melalui upaya mendorong
peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja ekspor dan mengurangi ketergantungan impor.
perlu dilakukan oleh negara-negara maju untuk Perbaikan defisit transaksi berjalan didorong oleh
meningkatkan produktivitas. Pergeseran sektor utama daya saing yang meningkat, reformasi struktural
menuju sektor jasa pada negara maju memberikan yang berlanjut, dan pemanfaatan infrastruktur.
peluang bagi negara berkembang, terutama negara Pertumbuhan industri pengolahan berorientasi

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 87


ekspor dan industri substitusi impor diprakirakan Inflasi dalam jangka menengah diprakirakan tetap
akan dapat meningkatkan surplus neraca berada pada kisaran sasaran inflasi, didukung
perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan oleh peningkatan efisiensi dan produktivitas
nonmigas yang meningkat tersebut diprakirakan perekonomian. Inflasi diprakirakan akan tetap
dapat mengompensasi defisit neraca migas yang rendah dan stabil pada kisaran sasaran. Hal ini sejalan
diprakirakan terus naik seiring dengan kenaikan dengan konsistensi kebijakan Bank Indonesia untuk
konsumsi domestik di tengah penurunan lifting migas. menjaga kestabilan harga dan penguatan koordinasi
Defisit neraca jasa terus mengalami penurunan Bank Indonesia dengan Pemerintah. Di samping itu,
seiring dengan perbaikan kinerja pelayaran domestik pengaruh nilai tukar terhadap inflasi relatif rendah.
dan peningkatan pertumbuhan industri pariwisata. Inflasi inti diprakirakan tetap terjaga, didukung oleh
Sementara itu, peningkatan aliran investasi langsung perbaikan di sisi penawaran seiring kapasitas produksi
akan mendorong defisit pendapatan primer yang lebih kuat. Perbaikan distribusi barang dan jasa
semakin meningkat. Surplus pendapatan sekunder melalui ketersediaan infrastruktur konektivitas juga
diprakirakan terus meningkat sejalan dengan akan berdampak positif pada peningkatan efisiensi
peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia yang transportasi dan logistik. Inflasi volatile food (VF)
bekerja di luar negeri. tetap terkendali didukung upaya Pemerintah untuk
menjaga stabilitas harga pangan. Potensi tekanan
NPI yang membaik dalam jangka menengah pada inflasi VF diprakirakan minim mengingat harga
ditopang surplus transaksi modal dan finansial komoditas global yang diprakirakan stabil dalam
yang diprakirakan terus berlanjut. Reformasi jangka menengah. Inflasi administered prices (AP)
struktural, peningkatan ketersediaan infrastruktur, diprakirakan tetap terkendali. Kebijakan Pemerintah,
dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi meningkatkan harga komoditas global, dan harga minyak menjadi
aliran modal masuk asing, baik berupa investasi faktor utama dalam pergerakan inflasi AP dalam
langsung maupun portofolio. Aliran investasi langsung jangka menengah.
menjadi penopang peningkatan kinerja transaksi
modal dan finansial. Investasi langsung dalam jangka Prakiraan pencapaian inflasi tersebut disertai
menengah menunjukkan tren peningkatan seiring UU dengan disparitas inflasi antarwilayah dan
Cipta Kerja yang telah disahkan. UU Cipta kerja akan antarwaktu yang mengecil. Terdapat lima
memperbaiki iklim investasi dan menarik investasi faktor yang dapat memengaruhi penurunan
asing masuk ke Indonesia. Penyederhanaan perizinan disparitas. Pertama, pasokan yang lebih baik
berusaha dan kemudahan perizinan menjadi daya tarik seiring produktivitas sektor ekonomi yang semakin
investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. meningkat. Kedua, konektivitas antarwilayah yang
Sementara itu, aliran investasi portofolio meningkat semakin membaik. Ketiga, kualitas infrastruktur yang
sejalan dengan kebijakan moneter ekspansif di negara meningkat. Keempat, manajemen pola tanam dan
maju, perbaikan kondisi pasar keuangan global, dan impor yang membaik. Perbaikan pengelolaan pola
prospek ekonomi Indonesia yang semakin baik serta tanam dan impor merupakan perbaikan struktural
imbal hasil investasi yang tetap menarik. Kemudian yang mampu meminimalkan tekanan inflasi VF.
aliran investasi lainnya diprakirakan cukup besar, yang Kelima, pemanfaatan ekonomi digital dalam menekan
didukung oleh akselerasi rencana proyek infrastruktur disparitas. Platform digital mampu meningkatkan
yang menyebabkan kebutuhan pendanaan transparansi harga antarwilayah, sehingga dapat
infrastruktur meningkat. meminimalisasi asimetris informasi. Di samping itu,
penggunaan platform digital dalam aktivitas ekonomi
turut menjaga laju inflasi pada level yang rendah dan
stabil melalui peningkatan efisiensi.

88 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


4.5.
Kebijakan Struktural Kunci Prospek
Jangka Menengah
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kebijakan untuk memperkuat digitalisasi sistem pembayaran.
struktural akan menjadi kunci mempercepat Hal itu pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi
transformasi ekonomi Indonesia menjadi ekonomi dan menambah jumlah pelaku ekonomi yang
negara maju. Dalam konteks ini, rangkaian berpartisipasi sehingga mendorong pertumbuhan
kebijakan reformasi struktural diperlukan untuk ekonomi yang lebih inklusif. Kebijakan untuk
peningkatan efisiensi dan produktivitas untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia juga perlu
mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih ditingkatkan untuk mencapai tingkat produktivitas
tinggi dan berkelanjutan, dengan stabilitas yang yang lebih tinggi (Gambar 4.6).
terjaga. Kebijakan reformasi struktural diarahkan
untuk menciptakan sumber baru pertumbuhan, Searah dengan kebijakan struktural ini,
meningkatkan nilai tambah produksi dan integrasi pengembangan rantai pasokan domestik, baik pada
antarsektor dan antarwilayah, serta mendorong sektor industri, perdagangan, dan jasa keuangan
pertumbuhan yang inklusif. Kebijakan pengembangan perlu diperkuat guna mendorong pertumbuhan
rantai pasokan domestik dengan optimalisasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
integrasi antarkawasan dibutuhkan untuk mengurangi Peningkatan integrasi rantai pasokan domestik,
ketergantungan bahan baku impor dan konsumsi yang baik dalam rangka penyediaan bahan baku kegiatan
tinggi sehingga akselerasi pertumbuhan ekonomi produksi, maupun dalam mendukung kegiatan
domestik dapat dilakukan tanpa menimbulkan perdagangan dan jasa keuangan, akan meningkatkan
tekanan eksternal. Selain itu, kebijakan pembangunan nilai tambah perekonomian selain untuk menjaga
infrastruktur untuk mengembangkan konektivitas ketahanan eksternal. Strategi rantai pasokan yang
industri dan pariwisata juga perlu terus diperkuat diimplementasikan dengan baik, yang didukung
untuk menurunkan biaya logistik, meningkatkan oleh kesiapan berbagai pihak dan berbagai daerah
daya saing, serta pemerataan ekonomi. Perbaikan dalam memberikan kontribusi, akan mengurangi
iklim bisnis dan investasi melalui penyederhanaan ketergantungan yang tinggi terhadap impor sehingga
regulasi dan birokrasi, seperti implementasi UU dapat menjaga ketahanan eksternal. Dukungan dari
Cipta Kerja, juga dibutuhkan untuk mendorong berbagai pihak dan daerah tersebut perlu diiringi
investasi dan menambah sumber pembiayaan oleh penguatan peran industri manufaktur dan jasa
pembangunan. Strategi pengembangan ekonomi serta mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap
dan keuangan digital nasional juga perlu dilakukan sumber daya alam. Pada sisi lain, peningkatan

Gambar 4.6. Kebijakan Struktural dalam Mencapai Indonesia Maju


1 Pengembangan rantai pasokan domestik 02
Peningkatan
nilai tambah 01
1 infrastruktur 02dan
2 Pengembangan Pengembangan rantai pasokan domestik produksi
Peningkatan
integrasi
Penciptaan
nilai tambah 01sumber Pertumbuhan ekonomi yang
antarsektor dan pertumbuhan lebih tinggi dan berkelanjutan
2 Pengembangan infrastruktur produksi dan
antarwilayah
Penciptaan
baru
3 Perbaikan iklim bisnis dan investasi integrasi
antarsektor dan
sumber
pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi dan berkelanjutan
antarwilayah baru Stabilitas perekonomian
3 Perbaikan iklim bisnis dan investasi
yang terjaga
4 Pengembangan ekonomi dan keuangan digital 03
Stabilitas perekonomian
yang terjaga
4 Pengembangan ekonomi dan keuangan digital 03
Mendorong
Mendorong
pertumbuhan
5 Memperkuat kualitas
5 sumber
Memperkuat daya sumber
kualitas manusia
daya manusia
pertumbuhan
yanginklusif
yang inklusif

Sumber: Bank Indonesia


Sumber: Bank Indonesia

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 89


peran pelaku domestik dalam rantai pasokan akan terlengkap di dunia. Saat ini, terdapat lima industri
mendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian dan logam yang beroperasi di IMIP dengan pangsa ekspor
meningkatkan nilai tambah, sehingga pertumbuhan mencapai 54% dari total ekspor besi baja nasional.
ekonomi dapat terakselerasi. Dengan struktur Secara keseluruhan, IMIP berkontribusi terhadap
perekonomian yang semakin baik tersebut, perekonomian nasional dan perekonomian daerah,
pertumbuhan ekonomi akan semakin kuat dan baik melalui ekspor maupun penyerapan tenaga
berkelanjutan, serta berada dalam lintasan menuju kerja, termasuk melalui pendirian politeknik untuk
negara berpendapatan tinggi pada 2045. menjamin pasokan tenaga kerja berkeahlian sesuai
kebutuhan.
Penguatan sektor manufaktur terus ditempuh
melalui two-pronged approach, yakni meningkatkan Berbagai kebijakan struktural juga didukung
peran industri manufaktur untuk menopang penguatan pembangunan infrastruktur yang
kinerja ekspor dan meningkatkan nilai tambah. diarahkan untuk menopang konektivitas industri
Strategi kebijakan transformasi manufaktur ini dan pariwisata, sehingga mendorong penciptaan
dilakukan secara end-to-end, karena dilakukan secara lapangan kerja dan peningkatan nilai tambah.
menyeluruh, terintegrasi, dan inklusif. Penguatan Penguatan infrastruktur akan meningkatkan
industri manufaktur dilakukan dengan mengatasi produktivitas melalui penurunan biaya logistik dan
kendala utama secara menyeluruh, baik dari sisi mendorong aktivitas ekonomi pada daerah-daerah di
faktor produksi, faktor pendukung iklim usaha, Indonesia. Infrastruktur yang terhubung dengan baik,
maupun faktor akses pasar. Strategi pengembangan terutama pada sektor industri maupun pariwisata,
juga perlu dilakukan secara terintegrasi untuk akan memberikan dampak besar pada peningkatan
memastikan bahwa industri yang terpusat di Jawa daya saing perekonomian melalui penurunan
semakin terintegrasi dengan industri pendukung biaya logistik, yang kemudian dapat meningkatkan
di luar Jawa, sehingga ketergantungan terhadap produktivitas. Peran penting pembangunan
impor bahan baku dapat semakin menurun. Upaya infrastruktur juga diharapkan mendorong pemerataan
peningkatan nilai tambah turut mendukung integrasi ekonomi melalui penguatan konektivitas nasional
antarsektor dan antarwilayah, sehingga spesifikasi yang mampu menunjang potensi pertumbuhan
produk industri pendukung domestik di luar Jawa daerah. Peningkatan produktivitas yang diiringi
sesuai dengan kebutuhan industri di Jawa. Selain itu, oleh terbukanya potensi pertumbuhan daerah
strategi pengembangan juga harus bersifat inklusif, akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan
yakni berdampak luas ke seluruh lapisan masyarakat. peningkatan nilai tambah yang semakin luas.
Untuk itu, pengembangan klaster UMKM serta
pengembangan inovasi melalui pembangunan pusat Sejalan dengan pembangunan infrastruktur,
teknologi dan inovasi sebagai public goods yang penguatan infrastruktur fisik dasar akan
hasilnya dapat dirasakan secara luas dan bersifat dilanjutkan. Pembangunan infrastruktur, seperti
inklusif, menjadi penting dalam strategi transformasi jalan tol, pelabuhan, bandara, dan pembangkit
manufaktur ini. listrik dapat menekan biaya logistik dan
meningkatkan konektivitas antarwilayah, sedangkan
Berbagai contoh menunjukkan peran penting pengembangan infrastruktur untuk mengoptimalkan
integrasi dalam mendukung penguatan sektor teknologi digital dapat mendukung konektivitas
industri manufaktur. Pada industri logam, terdapat digital melalui peningkatan adopsi teknologi
pengembangan kawasan industri terintegrasi informasi. Peningkatan ketersediaan infrastruktur
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Morowali membutuhkan peran bersama Pemerintah dan
dipilih sebagai lokasi kawasan industri karena sumber swasta dalam pembangunannya, yang didukung
daya alam nikel tersedia di kabupaten Morowali, oleh strategi pembiayaan yang inovatif melalui
untuk selanjutnya nikel diproses menjadi produk pendalaman pasar keuangan untuk menarik minat
turunan dan diekspor. Seluruh proses, termasuk investor. Sinergi antara Pemerintah dan otoritas
ekspor-impor dilakukan di dalam lingkungan IMIP. terkait perlu dilanjutkan untuk mendorong peran
Mulai dikembangkan sejak 2014, IMIP kini menjadi pasar keuangan sebagai sumber pembiayaan
kawasan industri dengan rantai produksi baja infrastruktur, termasuk dengan memperluas

90 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


alternatif pembiayaan infrastruktur bagi penerbit dimiliki Indonesia memberikan keuntungan pada sisi
sekaligus mendorong peningkatan minat investor penawaran melalui tingginya jumlah penduduk usia
dalam berinvestasi dengan pilihan produk yang produktif yang meningkatkan potensi jumlah tenaga
beragam melalui penerbitan green bonds. Pandemi kerja. Untuk memaksimalkan potensi bonus demografi
Covid-19 memberikan tantangan bagi pembiayaan tersebut, penyerapan tenaga kerja memainkan
infrastruktur oleh sektor publik akibat anggaran peranan penting. Peningkatan jumlah investasi
yang semakin terbatas, sehingga peran swasta perlu masuk yang diiringi oleh kesiapan tenaga kerja
semakin didorong, terutama peningkatan peran atas kebutuhan industri merupakan faktor penting
institusi domestik sebagai investor, khususnya untuk bagi terserapnya tenaga kerja dan berkontribusi
pembiayaan jangka panjang. mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Terjadinya relokasi produksi pada beberapa produsen
Kebijakan struktural juga terkait dengan global menuju negara berkembang yang saat ini
pengembangan iklim bisnis dan investasi yang terjadi perlu direspons dengan perbaikan iklim bisnis
lebih baik, antara lain melalui penyederhanaan dan investasi domestik, sehingga meningkatkan
regulasi dan birokrasi. Penyederhanaan regulasi peluang Indonesia sebagai basis produksi baru.
dan birokrasi, yang diiringi dengan perbaikan tata
kelola dapat mempercepat proses perizinan dan Digitalisasi pembayaran untuk efisiensi transaksi
memberikan kepastian keberlangsungan usaha, dan inklusi ekonomi juga perlu diperkuat dengan
yang menjadi faktor penarik bagi masuknya investor. strategi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan Perubahan besar yang dibawa oleh arus digitalisasi
untuk mencapai negara berpendapatan tinggi perlu berpeluang mendukung inklusi ekonomi dan
didukung oleh pembiayaan yang cukup melalui keuangan serta memperkuat stabilitas. Teknologi
masuknya investasi. Stabilitas makroekonomi digital mengurangi biaya dan memperluas jangkauan
dan stabilitas sistem keuangan yang dimiliki oleh transaksi sehingga dapat mendorong kegiatan
Indonesia, bersama dengan perbaikan regulasi dan perekonomian. Inovasi digital juga mengubah
birokrasi akan menjadi determinan utama bagi interaksi sosial dan meningkatkan efisiensi karena
peningkatan investasi di masa depan. Masuknya tambahan kemampuan agen ekonomi dalam
investasi baru selain dapat meningkatkan kapasitas mengakses dan memanfaatkan informasi. Inovasi
produksi domestik, juga mampu meningkatkan digital juga memungkinkan lahirnya model bisnis,
peluang masuknya inovasi baru dalam pasar melalui industri, dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
transfer teknologi dan meningkatkan produktivitas. Interkonektivitas agen ekonomi tersebut dapat
Perbaikan iklim bisnis dan investasi pada seluruh memotong rantai distribusi barang dan jasa,
daerah, selain mampu meningkatkan kapasitas mendorong sebaran informasi secara lebih merata,
produksi daerah, juga mampu memperluas cakupan dan menciptakan aktivitas ekonomi yang lebih
peningkatan produktivitas hingga ke banyak daerah, efisien. Inovasi teknologi juga memungkinkan sistem
sehingga dapat meningkatkan produktivitas agregat. keuangan terdesentralisasi sehingga lebih stabil
akibat ketergantungan sistemik pada satu atau
Penyederhanaan regulasi dan birokrasi dapat sedikit pihak berkurang. Berbagai peluang itu yang
memaksimalkan potensi bonus demografi pada ditopang oleh desain strategi ekonomi dan keuangan
perekonomian Indonesia. Bonus demografi yang digital nasional dapat mendorong penduduk dewasa

BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 91


unbanked dan UMKM ke dalam sektor ekonomi instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan
dan keuangan formal (inklusi keuangan). Program efektivitas birokrasi. Dengan implementasi Omnibus
inklusi keuangan perlu diperluas dari kepemilikan Law, sekitar 80 Undang-Undang dan lebih dari 1.200
atas alat pembayaran ataupun rekening bank pasal telah direvisi sekaligus hanya dengan UU Cipta
menjadi akses pasar keuangan dan pasar barang Kerja yang mengatur multisektor. UU Cipta Kerja
serta berkesinambungan (inklusi ekonomi). Dengan bermanfaat untuk memperbaiki iklim investasi,
demikian, inovasi digital dapat menjadi solusi menciptakan lapangan kerja, dan menyederhanakan
pemerataan pembangunan dan memperkuat efisiensi perizinan berusaha. Terobosan ini dalam jangka
dan produktivitas. menengah dapat memperbaiki Ease of Doing Business
(EODB) Indonesia dari peringkat 73 pada tahun 2020
Upaya menata ekosistem digital perlu dilakukan menuju peringkat 40 pada tahun 2024 sebagaimana
dengan memastikan ketersediaan infrastruktur. yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024.
Infrastruktur keras (hard infrastructure) berupa Sementara itu, peningkatan produktivitas juga dapat
ketersediaan infrastruktur sistem keuangan, dicapai melalui penguatan infrastruktur dasar, seperti
khususnya sistem pembayaran, diperlukan untuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan
memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha di pembangkit listrik. Penguatan itu akan menekan biaya
era digital. Infrastruktur publik untuk pembayaran dan logistik dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
data perlu dibangun untuk menjamin keterhubungan Pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur
seluruh agen ekonom melalui platform digital. tersebut dapat ditopang oleh pasar keuangan yang
Sementara itu, penguatan infrastruktur lunak (soft makin dalam. Berbagai skema pembiayaan inovatif
infrastructure) diarahkan untuk mendukung upaya terus dikembangkan dan disempurnakan melalui
pembentukan iklim regulasi yang mendorong perluasan basis investor pada pasar keuangan untuk
pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital. mengurangi dampak gejolak eksternal terhadap
Penataan infrastruktur lunak dilakukan melalui perekonomian Indonesia.
penguatan kerangka regulasi, mekanisme entry
policy, dan pengawasan. Pengembangan regulasi Kebijakan untuk memperkuat kualitas sumber daya
dan entry policy disederhanakan dan lebih adaptif manusia juga berkontribusi dalam peningkatan
guna mengantisipasi inovasi teknologi keuangan produktivitas. Perbaikan kualitas sumber daya
yang cepat. Struktur pengaturan disusun untuk manusia dapat berkontribusi dengan meningkatkan
menata kembali ekosistem sistem pembayaran ketersediaan tenaga kerja berkeahlian tinggi (skilled
sehingga menjadi fondasi bagi perizinan, pengawasan, labor). Rata-rata lama sekolah diprakirakan terus
pelaporan, dan penyelenggaraan sistem pembayaran meningkat secara gradual sejalan upaya Pemerintah
yang mendukung inklusi ekonomi dan keuangan. yang konsisten mendorong perbaikan pendidikan.
Pemanfaatan data pembayaran akan meningkatkan Pemerintah juga melakukan pengembangan
inklusi ekonomi dan keuangan. Data pembayaran QRIS pendidikan vokasi dan peningkatan kualitas tenaga
yang tersimpan dalam infrastruktur data yang aman pengajar melalui program yang dilaksanakan secara
dan tersedia bagi publik dapat dimanfaatkan bagi inklusif di seluruh wilayah Indonesia, mencakup
kepentingan merchant, seperti pencatatan, akuntansi, daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
dan inventory management. Data pembayaran dapat Pemerintah juga mengalokasikan anggaran yang
diolah untuk memberikan gambaran kelayakan memadai untuk pelaksanaan program-program
finansial (creditworthiness) UMKM dan masyarakat tersebut. Selain itu, Pemerintah berkolaborasi dengan
unbanked, sehingga membantu mengatasi hambatan industri/swasta memberikan program pengembangan
dalam mengakses berbagai layanan keuangan, seperti kompetensi kerja dan kewirausahaan, antara lain
lokasi yang jauh dan pembukuan yang tidak tersedia. melalui implementasi Program Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja tersebut diprakirakan
Reformasi struktural melalui implementasi UU terus berlanjut dalam jangka menengah untuk
Cipta Kerja dan penguatan infrastruktur akan meningkatkan ketersediaan tenaga kerja berkeahlian
meningkatkan produktivitas Indonesia. UU Cipta dan mendorong perbaikan produktivitas.
Kerja yang disahkan pada 2020 merupakan salah satu

92 BAB IV — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


BAB V
AKSELERASI
PENDALAMAN PASAR
KEUANGAN
Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Pengembangan Pasar Uang
(BPPU) 2025 sebagai upaya mendorong percepatan tercapainya
pasar keuangan yang likuid, efisien, dan dalam untuk mendukung
stabilitas moneter dan sistem keuangan serta akselerasi
pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju. BPPU 2025
diimplementasikan dengan mendorong digitalisasi dan penguatan
infrastuktur pasar keuangan, memperkuat efektivitas kebijakan
moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi
dan pengelolaan risiko. Implementasi BPPU 2025 didukung oleh
penguatan sinergi baik antarinsiatif di Bank Indonesia maupun
antara Bank Indonesia dengan otoritas terkait serta pelaku di
industri keuangan.
Pengembangan dan pendalaman pasar keuangan antarpelaku pasar. Masih tingginya tingkat risiko
telah menunjukkan perkembangan yang positif. kredit tersebut menghalangi pengembangan dan
Sebagai upaya reformasi struktural untuk mencapai pendalaman pasar keuangan yang lebih luas, sehingga
dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank diperlukan penguatan infrastruktur pasar keuangan.
Indonesia memberikan perhatian khusus untuk upaya
pendalaman pasar keuangan bersama-sama dengan Bank Indonesia merumuskan Blueprint
otoritas terkait. Berbagai instrumen di pasar uang dan Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 sebagai
valas menunjukkan progres yang positif, meskipun respons kebijakan yang komprehensif untuk
sedikit tertahan selama pandemi Covid-19. Rata-rata mendorong percepatan reformasi pasar uang
volume transaksi di pasar uang antarbank (PUAB) melalui penguatan infrastruktur dan digitalisasi.
Rupiah meningkat dari sebesar Rp11,7 triliun per Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kondisi pasar
hari pada 2016 hingga mencapai Rp19,0 triliun per keuangan yang likuid, efisien, dan dalam sehingga
hari pada 2019, meski melambat menjadi sebesar dapat mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem
Rp9,6 triliun per hari pada 2020 sebagai dampak keuangan, dan iklim pembiayaan pembangunan
pandemi Covid-19. Volume transaksi valas relatif nasional yang kondusif. Tiga inisiatif utama BPPU
stabil dikisaran 5,5 miliar dolar AS per hari pada tahun 2025 dirumuskan sekaligus sebagai sasaran akhir
2018 dan 2019, dan tetap terjaga dikisaran 4,7 miliar (desired state) berupa pasar uang yang modern dan
dolar AS per hari pada 2020, terutama ditopang maju, serta berstandar internasional secara end-to-
oleh kenaikan transaksi domestic non-deliverable end yang mencakup aspek instrumen, basis pelaku
forward (DNDF). Penurunan volume transaksi valas pasar, dan benchmark rate yang kredibel, serta
tersebut selaras dengan penurunan PDB dalam valas, infrastruktur (market infrasctructure, regulatory
terutama komponen ekspor-impor barang dan jasa framework, serta koordinasi dan edukasi). Tiga
yang diprakirakan terkontraksi sekitar 15% pada inisiatif utama BPPU 2025 tersebut diarahkan untuk
2020. Pendalaman pasar keuangan juga ditunjukkan mendorong penguatan digitalisasi dan infrastruktur
pada perkembangan jumlah penerbitan instrumen diimplementasikan sebagai respons terhadap
surat berharga jangka pendek yang baik pada 2020, transformasi digital yang tengah meningkat seiring
terutama surat berharga korporasi (SBK) dan sertifikat dengan pengembangan industri 4.0. Penguatan
deposito.29 itu sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam
mendorong digitalisasi sistem pembayaran.
Program pengembangan dan pendalaman pasar
keuangan perlu terus dilanjutkan untuk mendukung Tiga inisiatif utama BPPU 2025 adalah strategi
upaya pemulihan ekonomi. Pasar keuangan yang pengembangan terintegrasi dalam mewujudkan
likuid, efisien, dan dalam yang merupakan sasaran reformasi pasar uang Indonesia. Pada inisiatif
akhir dari pengembangan pasar keuangan. Kondisi pertama BPPU 2025, kebijakan reformasi pasar uang
tersebut akan mendukung kestabilan nilai Rupiah, difokuskan pada pengembangan infrastruktur yang
tersedianya berbagai instrumen untuk pengelolaan efisien, aman, andal, dan berstandar internasional,
likuiditas sekaligus pengelolaan risiko, dan terciptanya melalui pengembangan ETP matching system, CCP,
alternatif sumber pembiayaan pembangunan trade repository, BI-RTGS dan BI-SSSS, yang menjadi
nasional. Meski pasar keuangan Indonesia mengalami landasan utama dan katalis untuk inisiatif kedua dan
perkembangan yang baik, upaya pengembangan dan ketiga dalam pengembangan pasar uang ke depan
pendalaman lebih lanjut menghadapi tantangan, (Gambar 5.1). Kebijakan reformasi pada inisiatif
yaitu bagaimana mengurangi tingkat risiko kredit kedua diarahkan untuk mendorong pengembangan
antarpelaku pasar (counterparty risk). Tingkat pasar uang dan pasar valas menuju kearah likuid,
risiko kredit antar pelaku pasar ini rentan terhadap dalam, dan efisien, sehingga memperkuat efekitivitas
perubahan ketidakpastian global. Semakin tinggi transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia. Dalam
ketidakpastian global maka semakin tinggi tingkat upaya mendukung pembiayaan pembangunan, pada
risiko kredit, atau semakin tertekannya transaksi inisiatif ketiga BPPU 2025, kebijakan pengembangan
pasar uang juga diarahkan pada upaya mendorong
29 Pada 2020 terdapat penerbitan SBK oleh satu korporasi yang mencapai Rp566 miliar,
meningkat dari Rp220 miliar pada 2019; sementara itu, penerbitan sertifikat deposito pengembangan sumber pembiayaan ekonomi
pada 2020 tetap terjaga sebesar Rp9,3 triliun, meski melambat dibandingkan dengan dan pengelolaan risiko. Arah pengembangan dan
penerbitan pada 2019 sebesar Rp20,7 triliun.

96 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Gambar 5.1. Kerangka Strategis Pengembangan Pasar Uang

Lima VISI BPPU 2025

1. Membangun pasar uang modern dan maju untuk mendukung pembiayaan ekonomi
nasional dan efektivitas transmisi kebijakan moneter serta stabilitas sistem keuangan
2. Mengembangkan produk, pricing dan pelaku pasar yang variatif , likuid, efisien, transparan, dan berintegritas
3. Memperkuat infrastrukutur pasar uang yang andal, efisien, aman dan terintegrasi
4. Mengembangkan data dan digitalisasi yang memiliki fitur granular, real-time, dan aman
5. Mewujudkan regulatory framework dengan karakteristik yang agile, industry-friendly, inovatif, dan memenuhi kaidah internasional

Terciptanya pasar uang yang variatif, likuid, efisien, transparan, dan


Tersedianya sumber pembiayaan ekonomi nasional
berintegritas, didukung IPK yang sesuai standar internasional

MENDORONG DIGITALISASI &


MEMPERKUAT MENGEMBANGKAN SUMBER
PENGUATAN FINANCIAL
EFEKTIVITAS TRANSMISI PEMBIAYAAN EKONOMI &
MARKET INFRASTRUCTURE
KEBIJAKAN MONETER PENGELOLAAN RISIKO
(FMI)

EKOSISTEM
PASAR Penyedia & Benchmark Rate Market Regulatory Koordinasi &
Instrumen Pengguna Dana Intermediaries & Standardisasi Infrastruture Framework Edukasi
KEUANGAN

Sumber: BPPU 2025

pendalaman pasar keuangan Indonesia dalam BPPU aman, andal, dan berstandar internasional akan
2025 ini juga dikaitkan dengan inisiatif Bank Indonesia mendukung upaya pembentukan pasar uang yang
untuk akselarasi ekonomi dan keuangan digital yang efisien dengan produk yang variatif dan likuid
dituangkan dalam BSPI 2025. Dengan demikian, serta partisipasi yang luas, sehingga memperkuat
implementasi BPPU 2025 akan menjadi upaya sinergi efektivitas transmisi kebijakan moneter. Selain itu,
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter dan penguatan infrastruktur dan pengembangan pasar
stabilitas sistem keuangan serta akselerasi ekonomi uang akan mendukung upaya pemenuhan pembiayaan
nasional. pembangunan. Pengembangan pasar keuangan
ini pada akhirnya dapat mendukung pencapaian
Ketiga inisiatif ini saling terhubung satu sama lain stabilitas harga, stabilitas sistem keuangan, dan
membentuk interkoneksi mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi. Pengembangan infrastruktur
sasaran akhir BPPU menciptakan pasar uang juga mendukung pengembangan transformasi digital
yang modern dan maju di tahun 2025. Inisiatif di pasar uang yang akan meningkatkan inklusivitas
pengembangan infrastruktur pasar keuangan menjadi pasar uang domestik sehingga mendukung perluasan
fokus utama BPPU 2025 mengingat keberadaan akses UMKM pada sektor keuangan, baik layanan
inisiatif ini sangat strategis untuk mendukung sistem pembayaran maupun layanan pembiayaan. Hal
percepatan pengembangan pasar keuangan (Gambar ini akan berdampak positif pada upaya mendorong
5.2). Infrastuktur pasar keuangan yang yang efisien, ekonomi nasional menuju Indonesia Maju 2045.

Gambar 5.2. Interlink Inisiatif BPPU 2025


Inisiatif 2

Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter


Pricing yang efisien Stabilitas Harga
Inflasi
Produk yang variatif dan likuid
Inisiatif 1 Partisipan yang luas
Stabilitas Sistem
Financial Market Infrastructure* Keuangan
Hard Infrastucture Pasar Keuangan yang Mendukung Ekonomi
Likuid dan efisien Nasional menuju
Soft Infrastructure Indonesia Maju
Pertumbuhan
*) Money Market, Forex Market Ekonomi
& Sharia Market Inisiatif 3

Sumber Pembiayaan Ekonomi Inklusivitas:


Sekuritisasi Aset Peran UMKM
Lindung Nilai yang variatif dan likuid
Retail Based Participants
Sumber: BPPU 2025

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 97


5.1.
BPPU 2025 Menjawab Tantangan
Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Pasar keuangan yang dalam memiliki peranan Grafik 5.2. Komposisi Derivatif Terhadap Total Transaksi
penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. %

Berpijak pada peran pasar keuangan yang dalam 90


78
untuk mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi, 80

65
sasaran akhir (desired state) program pengembangan 60
70
58 57
dan pendalaman pasar keuangan diarahkan untuk 50
60

mencapai pasar keuangan yang likuid, efisien, 40


50

dan dalam. Sasaran akhir ini tidak hanya untuk 40

mendukung pencapaian tujuan utama Bank Indonesia 30

dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai 20

Rupiah, namun juga untuk mendorong penciptaan 10

instrumen untuk pengelolaan likuiditas sekaligus 0


Malaysia

Thailand

Korea

India

Filipina

Indonesia
Brasil
pengelolaan risiko. Selain itu, sasaran akhir program
pendalaman dan pengembangan pasar keuangan
juga diarahkan untuk mendukung peningkatan Sumber: Bank Indonesia, BIS Triennial Survey 2019, diolah

pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan


Pengembangan infrastruktur pasar keuangan
alternatif sumber pembiayaan pembangunan
yang sesuai dengan standar internasional (best
nasional. Ruang pengembangan dan pendalaman
practices) merupakan landasan utama sebagai
pasar keuangan Indonesia tersebut terbuka lebar
penghubung pelaksanaan transaksi, peningkatan
dengan mempertimbangkan kondisi pasar keuangan
transparansi, dan pengelolaan risiko. Dalam rangka
Indonesia yang saat ini relatif belum dalam dan
mencapai pasar keuangan yang likuid, efisien, dan
berfluktuatif. Hal ini terkait dengan volume transaksi
dalam, pengembangan infrastruktur pasar keuangan
dan komposisi instrumen derivatif Indonesia yang
perlu diperkuat sebagai landasan utama yang
masih rendah dibandingkan dengan kondisi negara
bertindak sebagai katalisator dalam kondisi pasar
peers (Grafik 5.1 dan 5.2).
yang tersegmentasi dan terfragmentasi. Selain itu,
pengembangan infrastuktur pasar keuangan juga
dapat mengurangi counterparty risk yang selama ini
Grafik 5.1. Rata-rata Harian Transaksi Valas
selalu menahan laju perkembangan pasar keuangan
domestik. Pengembangan infrastruktur tersebut
14
Korea 55
dapat menjadi sumber kekuatan tidak hanya untuk
India 40 mendorong upaya pengembangan pasar keuangan,
namun dapat juga bertindak sebagai mitigasi
Brasil 19
sumber risiko sistemik apabila tidak didukung
Thailand oleh manajemen risiko yang kuat. Oleh karena itu,
pengembangan infrastruktur pasar keuangan ini perlu
Malaysia 10
didasarkan pada standar best practices internasional
Indonesia 7
yang telah teruji, melalui penerapan principles of
Filipina
financial market infrastructure (PFMI).30
4

0 10 20 30 40 50 60 30 Principles of financial market infrastructure (PFMI) diterbitkan oleh Committee on


miliar dolas AS Payment and Settlement System (CPSS) dan technical committee of the International
Sumber: Bank Indonesia, BIS Triennial Survey 2019, diolah Organization of Securities Commissions (IOSCO) pada bulan April 2012.

98 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Pengembangan infrastruktur pasar keuangan antarinfrastruktur lintas otoritas. Selain itu, seiring
juga merupakan respons Bank Indonesia terhadap dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan
perkembangan teknologi digital yang kian pesat yang cukup besar, SN-PPPK juga ditopang pilar
dan mendukung kemudahan akses pelaku pasar pengembangan sumber pembiayaan ekonomi dan
terhadap instrumen pembiayaan. Peningkatan pengelolaan risiko, yang terdiri atas tiga elemen yakni
digitalisasi dan akses terhadap teknologi, akan penyedia dan pengguna dana, instrumen keuangan,
mempermudah perusahaan keuangan bekerja sama dan lembaga perantara.
dengan fintech yang menawarkan platform digital
untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan Akselerasi reformasi pasar uang untuk
dana dengan pihak yang memiliki dana serta memperkuat transmisi kebijakan dan mendukung
lembaga intermediasi lain. Kemudahan pelaksanaan pembiayaan perekonomian dilakukan melalui
intermediasi tersebut meliputi transaksi instrumen penerbitan Blueprint Pengembangan Pasar Uang
jangka panjang seperti surat berharga negara 2025. Proses pengembangan dan pendalaman pasar
dan obligasi korporasi, serta instrumen jangka keuangan terus didorong dalam rangka mewujudkan
pendek seperti surat berharga komersial dan kondisi pasar keuangan yang likuid dan efisien untuk
sertifikat deposito. Masyarakat dapat secara mudah mendukung stabilitas moneter, stabilitas sistem
memperoleh informasi pasar keuangan melalui keuangan, dan iklim pembiayaan pembangunan
platform digital yang mudah diakses seluruh pelaku nasional yang kondusif. Lima visi utama BPPU 2025
pasar, yang langsung terkoneksi dengan infrastruktur diarahkan untuk pengembangan pasar uang menuju
pembayaran dan penyelesaian transaksi. Selain Indonesia maju yang mencakup (i) membangun pasar
itu, dengan didukung oleh data credit scoring yang uang modern dan maju yang mendukung pembiayaan
semakin mudah didapat, layanan jasa transaksi ekonomi dan transmisi kebijakan moneter dan
di pasar uang melalui aplikasi teknologi menjadi stabilitas sistem keuangan; (ii) mengembangkan
semakin mudah dan kredibel. Hal ini berimplikasi produk, pelaku dan pricing di pasar uang yang variatif,
pada meningkatnya level masyarakat yang dapat likuid, efisien, transparan, inklusif, dan berintegritas;
mengakses pasar keuangan dan memperoleh dana (iii) memperkuat infrastruktur pasar uang yang andal,
murah, serta meningkatnya kegiatan berusaha di efisien, aman, dan terintegrasi; (iv) mengembangkan
sektor riil. data digital yang memiliki karakteristik realtime,
granular, dan aman; (v) mereformasi kerangka regulasi
Implementasi pengembangan pasar keuangan pasar uang yang agile, industrial friendly, inovatif,
dilakukan dengan penguatan kerja sama dan dan memenuhi kaidah standar internasional. BPPU
koordinasi antara Bank Indonesia dengan 2025 tersebut merupakan penerjemahan lebih lanjut
Pemerintah dan otoritas terkait. Interlink antarpasar Strategi Nasional Pengembangan dan Pendalaman
meningkatkan awareness diperlukannya koordinasi Pasar Keuangan (SN-PPPK) sejalan dengan fokus
lintas otoritas untuk membangun keselarasan Bank Indonesia untuk pengembangan infrastruktur
program pengembangan pasar sehingga menjadi lebih pasar keuangan guna mendukung percepatan proses
optimal. Untuk itu, Bank Indonesia, Kemenkeu, dan pengembangan pasar keuangan.
OJK telah membentuk forum Koordinasi Pembiayaan
Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) BPPU 2025 juga dirumuskan sebagai respons
pada tahun 2016, sebagai forum koordinasi lintas kebijakan Bank Indonesia terhadap perkembangan
otoritas untuk membangun keselarasan program industri 4.0 dan digitalisasi. BPPU 2025 ditopang
pengembangan pasar sehingga menjadi lebih optimal. oleh tiga inisiatif kebijakan utama yaitu mendorong
FK-PPPK telah menyepakati penyusunan blueprint digitalisasi dan penguatan infrastuktur pasar
pengembangan pasar keuangan Indonesia yang keuangan, memperkuat efektivitas kebijakan
komperhensif dan terukur yakni Strategi Nasional moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan
Pengembangan dan Pendalaman Pasar Keuangan ekonomi dan pengelolaan risiko. Fokus BPPU 2025
(SN-PPPK). Pengembangan infrastruktur pasar adalah pada pengembangan ekosistem pasar yang
keuangan menjadi elemen penting dan menjadi salah modern, maju, dan berstandar internasional secara
satu pilar utama pada SN-PPPK, dengan salah satu end-to-end mencakup aspek-aspek 3P+I, yaitu
fokus pada upaya modernisasi sistem dan integrasi Produk, Pelaku, Pricing, dan Infrastruktur. Aspek

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 99


penguatan infrastruktur dan digitalisasi sebagai dalam mengurangi segmentasi pasar, meningkatkan
bagian dari inisiatif BPPU 2025 merupakan respons transparansi, serta mitigasi risiko antarpelaku pasar.
dari transformasi digital yang tengah meningkat Modernisasi infrastruktur pasar keuangan juga akan
seiring dengan industri 4.0, sejalan dengan upaya mendukung lingkungan kondusif untuk penciptaan
Bank Indonesia mendorong digitalisasi melalui instrumen pembiayaan baru, sehingga berdampak
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. positif terhadap pemenuhan kebutuhan pembiayaan
Perkembangan teknologi mendorong terciptanya ekonomi jangka menengah panjang.
ekonomi digital yang menjadi sumber penggerak baru
bagi pertumbuhan ekonomi yang antara lain ditandai Interlink antar ketiga inisiatif utama mendorong
dengan keberadaan platform digital yang mampu percepatan tercapainya sasaran akhir BPPU 2025
memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam dalam menciptakan pasar uang yang modern dan
transaksi ekonomi, serta mendorong peningkatan maju. Infrastruktur pasar keuangan yang andal,
frekuensi transaksi. Perkembangan teknologi yang efisien, aman, dan terintegrasi pada inisiatif satu
demikian pesat baik di sektor riil maupun sektor akan menjadi katalis dan landasan bagi peningkatan
keuangan tersebut akan bermuara pada kebutuhan kelancaran dan kemudahan bertransaksi di pasar
dukungan infrastruktur pasar keuangan yang aman, uang, mengurangi segmentasi, dan meningkatkan
efisien, dan andal. transparansi pasar. Infrastruktur yang ideal ini akan
memberikan jalan bagi pasar uang untuk dapat
Pengembangan ketiga inisiatif utama BPPU berfungsi dengan baik melalui sirkulasi transaksi
2025 dilakukan secara sinergi untuk menopang antarpelaku yang berjalan secara efektif dan efisien,
pengembangan pasar uang. Program kerja didukung oleh market conduct yang akuntabel,
dari masing-masing inisiatif dilakukan dengan sehingga meningkatkan efektivitas transmisi
memperhatikan interaksi antara ketiganya sehingga kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (insiatif
menjamin tercapainya tujuannya BPPU 2025 (Gambar dua). Penguatan infrastruktur dan pengembangan
5.3). Untuk mendorong interkoneksi antar ketiga pasar uang akan meningkatkan fleksibilitas pelaku
inisiatif tersebut maka ditempuh kebijakan yang pasar untuk memperoleh akses pembiayaan yang
berfokus pada pengembangan instrumen pasar uang efisien dan likuid, termasuk oleh UMKM (inisiatif
dan pasar valas yang merupakan instrumen mandatory tiga). Penguatan strategic development plan untuk
clearing di central counterparty. Dengan kebijakan ini melalui penguatan keterkaitan antarinisiatif tersebut
maka kliring dan novasi untuk transaksi derivatif OTC diharapkan dapat mendukung upaya Bank Indonesia
akan dilakukan melalui lembaga kliring atau central untuk meningkatkan stabilitas harga, mendukung
counterparty yang juga bertindak sebagai pengelola stabilitas sistem keuangan, membantu mendorong
risiko counterparty bagi pelaku pasar. Penerapan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan inklusivitas
central counterparty tersebut akan menjadi solusi sektor UMKM, yang pada akhirnya mempercepat
tercapainya Indonesia Maju 2045.
Gambar 5.3. Tiga Inisiatif Utama BPPU 2025

3
Inisiatif Utama
BPPU 2025

Mendorong Digitalisasi Meningkatkan Efektivitas Mengembangkan Sumber


dan Penguatan IPK Transmisi Kebijakan Moneter Pembiayaan Ekonomi dan
Pengelolaan Risiko

Trading Venue/BI-ETP Repo Instrumen Lindung


Nilai Jangka Panjang
Central Counterparty IndoNIA dan JIBOR
Sustainability and
BI-SSSS Overnight Index Swap Green Financing

BI-RTGS DNDF Basis Investor Ritel

Trade Repository Local Currency Settlement Sekuritisasi Aset

Sumber: BPPU 2025

100 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


5.2.
Digitalisasi untuk Penguatan
Infrastruktur Pasar Keuangan
Fokus kebijakan reformasi pasar uang dalam transaksi digital bersifat ritel dan transformasi
inisiatif pertama BPPU 2025 diarahkan pada digital sebagaimana tercantum dalam BSPI 2025.
pengembangan infrastruktur pasar uang yang Pengembangan infrastruktur diharapkan berdampak
efisien, aman, andal, dan berstandar internasional, berdampak positif pada penurunan suku bunga dan
yang menjadi landasan utama pengembangan biaya transaksi yang murah sehingga berpotensi
pasar keuangan. Pengembangan infrastruktur pasar mendorong pasar keuangan menjadi lebih likuid,
keuangan akan menjadi fondasi dalam mendorong efisien, dan dalam.
terciptanya pasar yang bekerja dengan baik dan
efisien. Selain itu, pengembangan infrastruktur Pada elemen trading venue dari pengembangan
akan menjadi landasan utama dalam mendorong infrastruktur, Bank Indonesia mendorong
peningkatan kelancaran, kemudahan, dan percepatan implementasi pengembangan dan
transparansi transaksi di pasar keuangan, sehingga penggunaan sarana penyelenggara (market
mendukung pasar keuangan yang lebih likuid dan operator) untuk meningkatkan likuiditas dan
dalam. Strategi pengembangan infrastruktur pasar efisiensi transaksi di pasar uang. Menindaklanjuti
keuangan difokuskan pada pengembangan lima (5) PBI market operator dan aturan pelaksanaannya
elemen secara terintegrasi yaitu trading venue (market yang telah dikeluarkan pada tahun 2019, Bank
operator), central counterparty, trade repository, Indonesia mendorong implementasi pengembangan
payment system, dan securities settlement system sarana penyelenggara berupa electronic trading
(Gambar 5.4). Pengembangan infrastruktur pasar platform (ETP) baik yang sifatnya bilateral maupun
keuangan tersebut juga dilakukan terintegrasi dan multimatching system pada tahun 2021.31 Dengan 29

interkoneksi dengan infrastruktur digital yang akan 31 PBI No.21/5/PBI/2019 tentang Penyelenggara Sarana Pelaksanaan Transaksi di Pasar

dikembangkan berupa BI-FAST untuk mengakomodir Uang dan Pasar Valas, dan PADG No.21/19/PADG/2019 tentang Penyedia Electronic
Trading Platform

Gambar 5.4. Pengembangan Infrastruktur Pasar Keuangan Secara End-to-End

Mendukung Perekonomian Nasional menuju Indonesia Maju 2045

Sektor
Riil

Pengembangan Pasar Keuangan yang Pengembangan Instrumen


Sektor Mendukung Kebijakan Moneter Sumber Pembiayaan Ekonomi
Finansial

PASAR UANG
TRADING TRADE FMI yang
PASAR VALAS CSD/SSS
VENUE REPOSITORY aman, efisien,
PASAR KEUANGAN SYARIAH andal,
PASAR STRUCTURED PRODUCT CENTRAL PAYMENT dan sesuai
COUNTERPARTY SYSTEM standar
PASAR OBLIGASI
internasional
PASAR SAHAM
Financial Market Infrastructure

EKOSISTEM Pelaku Pasar Instrumen Teknologi Regulasi Standar Internasional

Sumber: BPPU 2025

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 101


ETP matching system, pelaku pasar dapat mengakses Gambar 5.6. Peta Jalan Pengembangan Infrastruktur
instrumen di pasar uang dengan harga terbaik yang Pasar Uang
tersedia di platform dengan perolehan informasi yang 2021 2022 2023 - 2025
sama, sehingga meningkatkan transparansi harga Implementasi ETP
Multimatching Implementasi CCP Implementasi Trade
dan mengurangi informasi asimetrik di pasar uang SBNT Repository
Conceptual Design
(Gambar 5.5). Program pengembangan ini juga diikuti BI-SSSS (Gen III)
Implementasi BI-ETP Implementasi BI-SSSS
dengan implementasi instrumen terstandardisasi Infrastruktur Pasar
Conceptual Design
Trade Repository
(GEN III) (GEN III)

yang diharuskan untuk dapat ditransaksikan melalui Keuangan


Implementasi BI-RTGS
Business Requirement Functional and Design
sistem ETP baik bilateral maupun multilateral Design BI-RTGS Specification BI-RTGS
(GEN III)
(Gen III) (Gen III)
matching system. Bank Indonesia juga akan melakukan Interlink Infrastruktur
SP dan Pasar
modernisasi BI-ETP untuk operasi moneter, yang Keuangan
Sumber: Bank Indonesia
ditargetkan akan diselesaikan pada tahun 2022
(Gambar 5.6).

Bank Indonesia memprioritaskan pembentukan kliring atas instrumen OTC Derivatif yang sejalan
infrastruktur central counterparty (CCP) suku bunga dengan konsep ketentuan OJK mengenai penerapan
dan nilai tukar untuk mengurangi segmentasi margin untuk transaksi OTC Derivatif yang tidak
di pasar keuangan. CCP suku bunga dan nilai dikliringkan melalui CCP.33 Potensi instrumen yang
31

tukar (CCP SBNT) berperan sebagai lembaga akan dipertimbangkan untuk dapat dikliringkan
kliring sentral yang memfasilitasi kliring secara melalui CCP adalah instrumen yang relatif sederhana
netting (multilateral netting) atas transaksi over (plain vanilla) dengan penyelesaian yang mudah dan
the counter (OTC) suku bunga dan nilai tukar, serta menggunakan mata uang Rupiah.34 Pengembangan 32

melaksanakan fungsi pengelolaan risiko melalui CCP SBNT tersebut didukung oleh koordinasi yang
proses novasi dan netting.32 CCP SBNT ini diharapkan
30
terus diperkuat baik antarotoritas maupun dengan
dapat melakukan industrial testing untuk instrumen pelaku pasar dan asosiasi.
yang dapat dikliringkan melalui CCP SBNT pada
Pembentukan CPP akan disertai dengan upaya
pertengahan 2021 sehingga diperkirakan akan mulai
mitigasi penambahan risiko sistemik di pasar
beroperasi pada awal 2022. Pada 2021 penyusunan
keuangan. Pembentukan CPP SBNT yang merupakan
desain pengaturan mengenai mandatory clearing
lembaga kliring dengan risiko konsentrasi yang tinggi
diharapkan dapat diselesaikan, sehingga diperoleh
akan berdampak pada peningkatan risiko sistemik
gambaran yang jelas tentang konsep pelaksanaan
di pasar keuangan. Konsentrasi pasar pada lembaga
32 Secara legal, pengembangan CCP SBNT ini telah diatur dalam PBI dan aturan CCP sebagai systemically important institution yang
pelaksanaannya, yaitu PBI No.21/11/PBI/2019 dan PADG No.22/14/PADG/2020 tinggi memerlukan kerangka pengaturan yang kuat,
tentang Penyelenggaran CCP SBNT.
peningkatan tata kelola perusahaan, pengelolaan
risiko yang baik, serta pelaksanaan surveillance
Gambar 5.5. ETP Multimatching System
dan monitoring yang ketat dari Bank Indonesia dan
ETP Multimatching System
Ask
otoritas terkait. CCP juga diharapkan menjadi salah
Bid

50 60
satu infrastruktur yang kompleks dan harus comply
ke lebih banyak standar internasional mengingat
14020 Best price risiko inherent yang dimiliki lebih besar dibandingkan
Dealer Bank A 14030 Dealer Bank B infrastruktur pasar keuangan lainnya. Sementara itu,
(Anonymous) (Anonymous)
Bid: 1 Mio @14030
14050
Ojan
14060
Bid: 1 Mio @14020
adanya CCP SBNT akan menurunkan risiko transaksi
Ask: 1 Mio @14090 14090 Ask: 1 Mio @14060
14095
OTC derivatif yang dilakukan para pelaku pasar,
terutama apabila CCP memiliki status qualified dari
lembaga internasional yang berwenang. Untuk itu,
pengembangan CCP dalam jangka panjang diarahkan

Dealer Bank C 33 Consultative Paper: Margin Requrement for Non-Centrally Cleared Derivatives
(Anonymous)
34 Salah satu kriteria yang dijelaskan oleh IOSCO (2012) adalah derajat kompleksitas dan
Bid: 1 Mio @14050
proses operasionalisasi yang rendah, kedalaman likuiditas, dan ketersediaan harga
Ask: 1 Mio @14095
Sumber: Bank Indonesia yang fair dan reliable

102 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


sesuai dengan standard practice internasional, Pengembangan elemen infrastruktur payment
mengacu pada 22 principles for financial market system dan securities settlement system terus
infrastructure (PFMI) yang dikeluarkan oleh BIS-IOSCO diperkuat sejalan dengan percepatan transformasi
2012. digital. Pengembangan sistem pembayaran
(payment system) dan securities settlement system
Pada elemen trade repository, Bank Indonesia yang mendukung pembayaran digital baik yang
mendorong program pengembangannya dalam bersifat ritel maupun wholesale akan menjadi
upaya untuk meningkatkan transparansi data vital dalam pengembangan sistem pembayaran
pasar keuangan, terutama transaksi OTC derivatif ke depan. Pengembangan sistem pembayaran
di pasar uang dan pasar valas. Transparansi data diarahkan pada upaya untuk meningkatkan efisiensi
pasar keuangan melalui pemanfaatan data dan dan memfasilitasi pembayaran cross border yang
informasi granular yang akurat akan membantu akan membantu proses standardisasi penyelesaian
otoritas untuk menyusun kebijakan secara tepat transaksi di pasar keuangan. Penguatan BI-RTGS,
sasaran, serta mengembangkan regulatory technology sebagai infrastruktur utama sistem pembayaran, akan
dan supervisory technology, dalam rangka regulasi meliputi (i) aspek core system mencakup multicurrency
digitalisasi di pasar keuangan. Di Indonesia saat ini dan liquidity saving mechanism, serta interkoneksi
belum memiliki trade repository (TR) yang mencatat dengan infrastruktur pasar keuangan lain melalui
seluruh transaksi OTC derivatif. Oleh karena itu, penggunaan standard message format ISO20022 serta
pengembangan diarahkan untuk mendirikan (ii) aspek non-core system yang antara lain meliputi
lembaga TR yang sesuai dengan technical standard perluasan kepesertaan dan pemanfaatan. Sementara
dan kualifikasi internasional untuk memperoleh itu, penguatan infrastruktur securities settlement
status qualified TR. Pengembangan TR ini juga system BI-SSSS akan mencakup pengembangan
memberikan feed data dan informasi granular sistem penatausahaan untuk instrumen moneter dan
transaksi OTC derivatif kepada omni data repository instrumen pemerintah seperti Surat Berharga Negara
Bank Indonesia yang tengah dikembangkan untuk yang dapat mengakomodir kebutuhan pengembangan
meng-capture data transaksi digital di perekonomian instrumen di masa datang.
Indonesia. Pengembangan ini juga diarahkan untuk
memanfaatkan unique investor ID untuk memudahkan
monitoring data transaksi yang berhubungan dengan
underlying transaksi di pasar keuangan.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 103


5.3.
Pengembangan Pasar Uang dan Valas untuk
Memperkuat Efektivitas Transmisi Kebijakan
Dengan dukungan infrastruktur yang maju dan Bank Indonesia juga melanjutkan pengembangan
modern, kebijakan pada inisiatif kedua BPPU 2025 instrumen pengelolaan risiko di pasar uang.
diarahkan untuk mendorong pengembangan pasar Kebijakan tersebut difokuskan pada pengembangan
uang dan pasar valas menuju ke arah likuid, dalam, instrumen derivatif suku bunga, seperti overnight
dan efisien, sehingga memperkuat efektivitas index swap (OIS) dan interest rate swap (IRS). Pada
transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia. Fokus tahun 2020, piloting transaksi OIS oleh beberapa
inisiatif kedua ini ditekankan pada pengembangan bank menunjukkan progres yang positif di tengah
instrumen, baik di pasar uang maupun pasar valas, likuiditas pasar OIS yang masih perlu ditingkatkan.
seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelaku pasar Ke depan, optimalisasi peran bank dan pialang
terhadap variasi instrumen pengelolaan likuiditas, pasar uang dalam melakukan kuotasi harga untuk
instrumen investasi, dan instrumen pengelolaan IRS dan OIS akan menjadi elemen penting dalam
risiko. Inisiatif tersebut dilaksanakan terintegrasi dan pengembangan instrumen pengelolaan risiko.
interkoneksi dengan inisiatif pertama BPPU 2025 Upaya mendorong pengembangan OIS dan IRS
yang mendorong pembentukan infrastruktur pasar juga diperkuat dengan langkah-langkah untuk
keuangan yang efisien, aman, andal, dan berstandar mendorong standarisasi metode pricing transaksi IRS
internasional. Langkah tersebut mendukung upaya dan OIS, serta penggunaan systematic internaliser
Bank Indonesia untuk memperkuat efektivitas dan ETP sebagai sarana kuotasi pricing IRS dan OIS
transmisi kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas yang lebih transparan dan efisien. Instrumen OIS
moneter dan stabilitas sistem keuangan serta dan IRS juga merupakan salah satu kandidat untuk
mendukung akselerasi ekonomi nasional menuju dilakukan standardisasi untuk ditransaksikan di ETP
Indonesia Maju. dan dikliringkan melalui CCP, sehingga peningkatan
governance dari pelaksanaan transaksi IRS dan OIS
Di pasar uang, Bank Indonesia melanjutkan menjadi perhatian utama Bank Indonesia.
pengembangan pasar repo dan instrumen
pengelolaan risiko suku bunga. Bank Indonesia Pengembangan pasar uang juga diarahkan pada
melanjutkan pengembangan collateralized market pengembangan instrumen surat berharga jangka
melalui pasar repo di pasar sekunder. Kebijakan ini pendek. Upaya itu diawali melalui penguatan
untuk meningkatkan kemudahan para pelaku pasar kerangka pengaturan dengan menerbitkan ketentuan
dalam mengelola likuiditasnya yang difokuskan pada mengenai pasar uang, instrumen pembiayaan seperti
beberapa agenda, antara lain perluasan underlying sertifikat deposito (NCD), surat berharga komersial
29

transaksi repo berupa pengembangan securities (SBK), dan instrumen pasar uang ritel.35,36 Upaya
30

lending, triparty repo, peningkatan interlink dengan tersebut terus didorong untuk memberikan alternatif
Fintech, serta perluasan penggunaan adopsi kontrak sumber pembiayaan jangka pendek di pasar uang, dan
standar, seperti General Master Repo Agreement pengelolaan likuiditas Rupiah bagi para pelaku pasar.
(GMRA) Indonesia. Peningkatan transaksi repo ini Evaluasi secara periodik dan terukur terus dilakukan
sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia untuk memerhatikan berbagai concern terhadap
yang menggunakan repo rate sebagai suku bunga ekosistem pasar yang menghambat pengembangan
kebijakan. Peningkatan likuiditas transaksi di pasar surat berharga jangka pendek. Fokus utama
repo tersebut pada gilirannya akan meningkatkan
efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank 35 PBI No. 19/2/PBI/2017 tentang Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang
Indonesia. 36 PBI No. 19/9/PBI/2017 tentang Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial
(SBK) di Pasar Uang

104 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pengembangan instrumen NCD dan SBK ini dilakukan dari underlying transaksi LCS. Selain itu, upaya
melalui interlink dengan infrastruktur pasar keuangan, pengembangan LCS dilakukan melalui perluasan dan
sehingga elektronifikasi transaksi diikuti dengan penguatan kerjasama LCS dengan negara mitra baru,
straight through processing untuk penyelesaian terutama Filipina, Korea, India, dan Saudi Arabia,
transaksi dan pencatatan di kustodian sentral. yang tertarik menerapkan LCS dengan Indonesia. Dari
Harmonisasi ketentuan dengan otoritas terkait segi infrastruktur pasar keuangan, pengembangan
dilakukan untuk mendukung kejelasan perpajakan ETP untuk bertransaksi LCS diikuti oleh penyelesaian
dan pengembangan basis investor seperti reksadana. transaksi melalui RTGS multicurrency dan omni channel
Selain itu, proses perizinan dan pendaftaran repository untuk storage data dan informasi yang
juga dipermudah dengan melalui e-licensing dan bersifat granular. Pengembangan tersebut diharapkan
e-registration untuk menciptakan proses yang cepat, dapat mendorong pemanfaatan LCS ke depan.
efisien, transparan dengan tetap memperhatikan Pengembangan LCS ini juga menjadi bagian dari
aspek governance dan prinsip kehati-hatian. program pemerintah dalam mendukung pemulihan
ekonomi nasional.37 Dalam kaitan ini, Kementerian
31

Di pasar valas, pengembangan difokuskan pada / Lembaga dapat memberikan kemudahan, fasilitas,
instrumen derivatif nilai tukar guna mendukung insentif, percepatan pelayanan ekspor-impor
upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah yang perusahaan yang melakukan transaksi LCS sesuai
ditempuh Bank Indonesia. Pengembangan di dengan ketentuan perundang-undangan yang
pasar valas difokuskan pada instrumen Domestic berlaku.
Non-Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currency
Settlement (LCS), dan transaksi derivatif lainnya. Bank Indonesia juga mendorong pengembangan
Aspek pengembangan difokuskan pada instrumen instrumen derivatif lain untuk mendukung
dan standardisasi, penguatan benchmark rate dan pengelolaan risiko pelaku pasar untuk mendorong
harga pasar sekunder, perluasan basis pelaku pasar, efektivitas transmisi kebijakan moneter.
serta penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan Peningkatan likuiditas instrumen derivatif baik
stakeholder. Upaya pengembangan instrumen ini juga yang sifatnya plain vanilla maupun kompleks terus
dimaksudkan untuk mendukung stabilisasi nilai tukar dilakukan untuk memberikan alternatif lindung
Rupiah. Pengembangan DNDF telah berkontribusi nilai bagi para pelaku pasar, khususnya perusahaan
positif pada pasar valas dan berpotensi untuk terus yang memiliki exposure suku bunga dan nilai tukar.
diperkuat melalui peningkatan likuiditas transaksi. Penguatan kerangka pengaturan untuk transaksi
Upaya pengembangan DNDF dilakukan melalui derivatif secara umum perlu terus dilakukan melalui
peningkatan penawaran dan permintaan DNDF di penerapan mekanisme close out netting untuk
pasar onshore, dan penerapan standardisasi instrumen transaksi derivatif yang mengalami wanprestasi.
yang dapat ditransaksikan melalui market operator Penguatan kerangka pengaturan juga dilakukan
dan dikliringkan melalui CCP. Selain itu, penggunaan melalui koordinasi dengan Kementerian / Lembaga
kontrak standar antara lain melalui penggunaan credit terkait melalui penyempurnaan peraturan perundang-
support annex terus didorong. undangan yang mengatur mengenai kepailitan.
Penguatan kerangka pengaturan ini penting bagi
Bank Indonesia terus melanjutkan pengembangan pasar keuangan Indonesia untuk mendukung
LCS melalui penguatan dan perluasan kerja sama pencapaian status netting jurisdiction, sehingga dapat
dengan negara mitra baru. Penguatan modalitas mendukung mekanisme manajemen risiko pada
kerjasama LCS terus didorong antara lain melalui infrastruktur pasar keuangan, khususnya CCP SBNT,
perluasan underlying transaksi yang tidak hanya serta meningkatkan fleksibilitas counterparty limit dari
mencakup perdagangan namun juga investasi, para pelaku pasar sehingga meningkatkan kemudahan
perluasan instrumen yang dapat digunakan untuk bertransaksi derivatif di pasar uang domestik.
bertransaksi LCS seperti DNDF, serta memasukkan
digital cross border payment sebagai bagian 37 Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 2020 mengenai pelaksanaan program pemulihan
ekonomi nasional.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 105


5.4.
Transformasi Pasar Uang untuk Pembiayaan
Pembangunan dan Pengelolaan Risiko
Dalam upaya mendukung pembiayaan baik untuk kegiatan ekonomi maupun instrumen
pembangunan, insiatif ketiga BPPU 2025 diarahkan keuangan tertentu. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia
pada upaya mendorong pengembangan sumber terus melanjutkan upaya memperkuat koordinasi
pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko. dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
Kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur mengoptimalkan peran pasar keuangan sebagai
dalam kurung waktu 2020-2024 yang besar hingga sumber pembiayaan pembangunan.
mencapai Rp6.455 triliun, mengisyaratkan perlunya
dukungan swasta yang besar dalam pembiayaan Bank Indonesia mendorong inovasi pengembangan
pembangunan.38 Untuk mendukung pembiayaan
29 berbagai jenis instrumen inovatif di pasar
pembangunan tersebut, kebijakan pengembangan keuangan untuk memberikan alternatif pilihan
pasar uang diarahkan untuk mendorong baik bagi penerbit maupun investor. Hal tersebut
pengembangan sumber pembiayaan ekonomi dan dilakukan agar memudahkan investor untuk
pengelolaan risiko. Dengan dukungan infrastruktur dapat memilih instrumen pembiayaan yang sesuai
pasar keuangan yang kuat, upaya tersebut difokuskan dengan kebutuhan dan kondisi keuangannya. Salah
pada empat area pokok, yakni (i) inovasi instrumen satu instrumen yang akan dikembangkan adalah
pembiayaan yang didukung oleh pemanfaatan sekuritisasi aset melalui Kontrak Investasi Kolektif
teknologi digital; (ii) instrumen lindung nilai jangka Efek Beragun Asset (KIK-EBA) atau Efek Beragun
panjang untuk pengelolaan risiko; (iii) edukasi Aset Surat Partisipasi (EBA-SP), khususnya bagi
literasi keuangan dan pengembangan basis investor perusahaan yang ingin memperoleh pembiayaan dari
ritel; dan iv) penguatan koordinasi pengembangan pasar keuangan namun tidak menginginkan terjadinya
pasar keuangan antara Bank Indonesia, OJK, dilusi kepemilikan dan peningkatan rasio hutang.
dan Kementerian Keuangan melalui FK-PPPK, Sementara itu, ketersediaan instrumen inovatif akan
termasuk upaya harmonisasi regulasi kebijakan memberikan alternatif investasi yang sesuai dengan
makroprudensial, mikroprudensial, dan perpajakan. ekspektasi keuntungan dan profil risiko investor baik
investor institusional maupun ritel. Investor yang
Peran swasta terus didorong untuk mendukung ingin berinvestasi pada proyek infrastruktur dengan
pembiayaan pembangunan. Bank Indonesia nilai yang relatif terjangkau, maka dapat berinvestasi
mendukung langkah Pemerintah dan otoritas terkait pada instrumen Kontrak Investasi Kolektif Dana
terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan Infrastruktur (KIK-Dinfra) atau KIK Efek Beragun Aset
peran swasta dalam pembiayaan infrastuktur. Salah (KIK-EBA).
satu langkah yang diambil oleh Pemerintah adalah
mengembangkan blended finance dengan membentuk Bank Indonesia mendorong pengembangan
platform Indonesia Sustainable Development Goals instrumen pembiayaan yang diarahkan untuk
One (SDG One) melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur mendorong pengembangan sustainable and green
(SMI). Selain itu, Pemerintah juga mengeluarkan finance. Bank Indonesia akan terus terlibat secara
berbagai insentif perpajakan mulai dari tax holiday aktif dalam mengembangkan instrumen sustainable
dan tax allowance hingga penurunan tarif pajak and green finance (SGF), khususnya dari aspek
pengembangan pasar keuangan dan dilakukan dalam
38 Pembangunan infrastruktur fisik di Indonesia dalam kurun waktu 2020-2024 untuk
meningkatkan stok infrastruktur dari 43% dari PDB pada 2017 menjadi 50% dari PDB kerangka kerja sama antarotoritas. Bank Indonesia
pada 2024, memerlukan pembiayaan sebesar Rp6.445 triliun (RPJMN, Bappenas 2019).
sedang melakukan penyusunan roadmap dan strategic
Pembiayaan tersebut dapat dipenuhi dari Pemerintah (37% dari kebutuhan), Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) (21%) serta swasta development plan pembiayaan ekonomi dengan
(42%).

106 BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pengembangan SGF sebagai salah satu bagian dari kelembagaan, ketentuan, dan berbagai produk
pembiayaan inovatif. Bank Indonesia mendukung di pasar keuangan. Upaya ini didukung dengan
langkah Pemerintah dan OJK yang telah menerbitkan penguatan kapasitas pelaku pasar melalui capacity
berbagai program dan kebijakan untuk mendorong building yang melibatkan otoritas terkait seperti
pengembangan instrumen SGF. Sejak tahun OJK, asosiasi pelaku pasar dan perbankan. Upaya
2018, Pemerintah telah menerbitkan green sukuk memperluas pelaku pasar dengan melakukan kegiatan
Pemerintah Indonesia sebanyak tiga kali yang cukup sosialisasi kepada perusahaan BUMN, swasta dan
menarik minat investor. Di sektor swasta, perbankan pelaku usaha lain akan membantu meningkatkan
domestik juga telah menerbitkan instrumen green likuiditas instrumen pembiayaan dan lindung nilai.3930
financing. Untuk mempercepat pengembangan SGF, Materi tidak hanya mencakup instrumen dan produk,
pembentukan task force nasional akan mendorong namun juga meliputi infrastruktur, sertifikasi tresuri,
koordinasi dan sinergi dalam pengembangan dan kode etik untuk meningkatkan kredibilitas
instrumen SGF sehingga lebih meningkatkan pelaku di pasar keuangan. Pemanfaatan teknologi
pengembangan instrumen pembiayaan berkelanjutan. juga dapat dilakukan melalui kegiatan edukasi
memanfaatkan teknologi internet sehingga program
Pengembangan instrumen lindung nilai terus literasi keuangan dapat menjangkau seluruh lapisan
diperkuat untuk membantu mekanisme masyarakat, sehingga meningkatkan basis investor
pengelolaan risiko dalam pembiayaan ritel.
pembangunan. Pengembangan instrumen lindung
nilai berjangka panjang, berupa cross currency Implementasi strategi pengembangan pasar uang
swap, interest rate swap, dan call spread option, BPPU 2025 didukung oleh penguatan koordinasi
terus dilanjutkan sehingga membantu mekanisme antarotoritas. BPPU 2025 merupakan bagian dari
pengelolaan risiko dan lindung nilai berjangka panjang program pengembangan pasar keuangan nasional.
bagi pelaku pasar. Pengembangan benchmark rate BPPU 2025 ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan
berupa JIBOR replacement dan LIBOR replacement dari strategi nasional yang sudah disusun di tahun
sebagai bagian dari benchmark reform terus dilakukan 2018 dalam Strategi Nasional Pengembangan dan
sejalan dengan upaya pengembangan benchmark Pendalaman Pasar Keuangan (SN-PPPK) sebagai
rate yang kredibel. Hal ini akan memberikan dampak single policy framework yang komprehensif yang
positif bagi pengembangan instrumen cross currency menjadi fokus utama dari Forum Koordinasi
swap yang memanfaatkan suku bunga floating Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan
sebagai bagian dari kegiatan lindung nilai. Sementara (FKPPPK). Oleh karena itu, implementasi BPPU 2025
itu, pengembangan instrumen call spread option tersebut didukung dengan penguatan koordinasi
difokuskan pada upaya peningkatan fleksibilitas antarpemangku kebijakan. Penguatan koordinasi
pelaksanaan dynamic hedging, serta peningkatkan tersebut antara lain mencakup pembahasan beberapa
awareness pelaku pasar terhadap instrumen ini. isu utama di pasar keuangan seperti close out netting,
Pengembangan infrastruktur pasar keuangan isu perpajakan, insentif fiskal, harmonisasi ketentuan,
untuk mendukung peningkatan likuiditas transaksi dan utama lainnya yang menjadi prioritas utama dari
lindung nilai jangka panjang, juga dilakukan melalui FKPPPK. Penguatan koordinasi tersebut diharapkan
penerapan systematic internalizer dan electronic dapat memberikan gagasan kebijakan pengembangan
trading platform untuk memfasilitasi transparansi pasar yang lebih komprehensif untuk mendorong
harga dan kemudahan bertransaksi. pendalaman pasar keuangan Indonesia agar setara
dengan negara lain di kawasan. Koordinasi juga
Bank Indonesia juga mendukung peningkatan diperlukan untuk penguatan infrastruktur pasar
pengetahuan dan literasi keuangan pelaku pasar keuangan dan pengembangan instrumen pembiayaan
melalui proses edukasi dan diseminasi yang pembangunan sehingga mendukung pencapaian visi
menjadi salah satu inisiatif utama BPPU 2025. besar Indonesia Maju 2045.
Edukasi dan diseminasi dalam rangka peningkatan
literasi keuangan investor difokuskan pada 39 Sosialisasi kepada Perusahan BUMN dilakukan bekerja sama dengan Kementerian
BUMN untuk penerapan pedoman SOP Hedging BUMN.

BAB V — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 107


BAB VI
TRANSFORMASI
UMKM UNTUK
PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG
INKLUSIF
Berbagai kebijakan terus diperkuat untuk pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki peran strategis
terhadap perekonomian melalui pilar korporatisasi, kapasitas, dan
pembiayaan sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang
kuat dan inklusif. Upaya melakukan transformasi UMKM ditempuh
melalui pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan daya tahan
yang lebih tinggi dan kapasitas yang lebih produktif dan inovatif.
Kebijakan pengembangan UMKM juga didukung sinergi yang terus
diperkuat antara Bank Indonesia dengan Pemerintah, lembaga
keuangan, dan para penggiat usaha.
Transformasi UMKM menjadi Pengembangan end-to-end
penting untuk mendukung UMKM dilakukan melalui "Transformasi
stabilitas dan pertumbuhan pilar kebijakan korporatisasi,
ekonomi yang kuat dan inklusif. peningkatan kapasitas, dan
berbasis digital
UMKM memiliki peran strategis pembiayaan, guna mewujudkan akan mendukung
dalam perekonomian domestik, UMKM yang produktif, inovatif,
akselerasi
tercermin pada jumlah unit usaha dan adaptif. Penguatan
yang banyak, penyerapan tenaga korporatisasi dilakukan pada pengembangan
kerja yang tinggi, dan kontribusi aspek kelembagaan UMKM UMKM"
yang besar terhadap PDB. UMKM untuk mendorong terciptanya
juga memiliki ketahanan yang ekosistem usaha yang terintegrasi
tinggi dalam menghadapi berbagai dan mendorong peningkatan Tranformasi berbasis digital
krisis sebelumnya, meskipun krisis skala ekonomi usaha. Sementara akan mendukung akselerasi
Covid-19 saat ini memberikan itu, peningkatan kapasitas pengembangan UMKM.
tekanan yang luar biasa besar. difokuskan untuk meningkatkan Perkembangan ekonomi dan
Ketahanan UMKM yang tinggi produktivitas melalui inovasi keuangan digital yang pesat
tersebut selama ini berperan dan digitalisasi proses bisnis telah menumbuhkan berbagai
sebagai bantalan perekonomian sehingga mendorong perbaikan platform digital yang menawarkan
karena kemampuannya untuk daya saing UMKM. Peningkatan inovasi dalam kegiatan produksi,
bertahan pada periode tekanan kapasitas itu dilaksanakan konsumsi, kolaborasi, dan berbagi.
dan dapat tumbuh kembali lebih secara terintegrasi yang mencakup Digitalisasi tersebut memberikan
cepat dan tinggi pascatekanan. penguatan manajemen usaha, peluang kepada UMKM untuk
Dengan peran strategis tersebut, kualitas produk, akses pasar, beradaptasi dan bertransformasi
UMKM tentunya berperan penting kapasitas keuangan, dan kapasitas untuk bisa bertahan dan bangkit
dalam mendukung bauran SDM, termasuk penguasaan serta tumbuh lebih tinggi, disertai
kebijakan Bank Indonesia guna teknologi digital. Adaptasi pada dengan peningkatan korporatisasi,
menjaga stabilitas makroekonomi perkembangan teknologi digital kapasitas, dan pembiayaan.
dan sektor keuangan, sekaligus tersebut menjadi salah satu Salah satu pelajaran penting
upaya nasional untuk mendukung kunci UMKM untuk naik kelas dalam pandemi Covid-19 adalah
transformasi ekonomi menuju menjadi lebih kuat dan maju. Pada terjadinya akselerasi penggunaan
Indonesia Maju. Berbagai upaya aspek pembiayaan, perluasan digital dalam memenuhi kebutuhan
penguatan UMKM terus dilakukan akses terus didorong untuk konsumsi, kegiatan produksi,
secara end-to-end, termasuk oleh kemudahan ekspansi usaha dengan maupun transaksi investasi.
Bank Indonesia. Pascapandemi pembiayaan UMKM yang lebih Dengan demikian, pemanfaatan
Covid-19, transformasi UMKM sehat. Pengembangan UMKM platform digital dapat mendorong
perlu terus diperkuat melalui mengacu pada peta jalan UMKM UMKM yang lebih kuat melalui
optimalisasi penggunaan teknologi naik kelas yang produktif, inovatif peningkatan kapasitas yang
digital sehingga dapat menarik dan adaptif dengan 4 tahapan, lebih produktif dan inovatif serta
manfaat dari salah satu pelajaran yakni kegiatan produksi dan memfasilitasi perluasan akses
utama krisis kesehatan, yaitu kelembagaan, perluasan pangsa UMKM baik pada marketplace,
penggunaan teknologi digital pasar, digitalisasi dan pembiayaan, industri, dan lembaga keuangan.
untuk kegiatan sehari-hari. dan akses pasar ekspor.

110 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Perluasan akses UMKM terhadap digitalisasi proses
produksi dan layanan, inovasi produksi, dan layanan " Upaya pengembangan
pembiayaan akan mendorong UMKM lebih maju
dengan fasilitasi dan kemudahan untuk ekspansi
UMKM telah menunjukkan
usaha, sekaligus mampu berdaya saing di era progres signifikan"
kenormalan baru pascapandemi Covid-19.

Upaya pengembangan UMKM telah menunjukkan


progres signifikan. Pengembangan korporatisasi Ke depan, optimalisasi peran UMKM sebagai tulang
UMKM telah dilakukan di banyak daerah dan punggung ekonomi akan terus diarahkan pada
menghasilkan model bisnis klaster terbaik yang upaya peningkatan produktivitas dan pertumbuhan
dapat direplikasikan, seperti klaster cabai di Sleman ekonomi yang inklusif, melalui adaptasi perubahan
dan klaster hortikultura di Malang. Optimalisasi digital. Kebijakan pengembangan end-to-end
pemanfaatan digitalisasi dalam penguatan kapasitas UMKM terus dilakukan melalui tiga pilar kebijakan
UMKM juga mulai diterapkan untuk meningkatkan korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan serta
inovasi dan kualitas produk serta layanan, manajemen didukung sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah,
usaha, kapasitas SDM, pengelolaan keuangan, serta lembaga keuangan, dan para penggiat usaha.
akses pasar. Digitalisasi proses bisnis usaha sektor Pengembangan UMKM diharapkan dapat mendukung
pertanian diterapkan mulai dari sisi on farm hingga pemulihan ekonomi nasional dalam jangka pendek
sisi off farm. Pemanfaatan teknologi berbasis dan menjaga ketahanan perekonomian nasional pada
Internet of Things (IoT) diterapkan di sisi produksi jangka menengah. Untuk memastikan pencapaian
maupun pemasaran pada sejumlah klaster pertanian tujuan tersebut, prioritas penguatan UMKM diarahkan
di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa untuk mendukung potensi ekspor dan pengembangan
Tenggara, yang didukung platform pertanian digital. pariwisata, serta memperkuat pasokan dan distribusi
Upaya perluasan akses pembiayaan UMKM juga terus komoditas pangan strategis. Langkah prioritisasi
didorong melalui pemberian bantuan teknis, termasuk tersebut dilakukan melalui sinergi kebijakan dan
memfasilitasi temu bisnis antara bank dengan UMKM, program yang harmonis bersama Pemerintah Pusat
serta pengembangan model bisnis akses pembiayaan maupun Pemerintah Daerah, sehingga menghasilkan
UMKM sebagaimana dilakukan di klaster sapi potong UMKM unggulan di tingkat nasional dan daerah.
di Kabupaten Tuban. Berbagai upaya pengembangan
UMKM tersebut dilakukan melalui sinergi yang terus
diperkuat antara Bank Indonesia dengan Pemerintah,
serta pihak terkait.

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 111


6.1.
UMKM Kunci Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian yang berdaya tahan tinggi dan fleksibel terhadap
dan berpotensi untuk terus ditingkatkan dalam perubahan lingkungan strategis. Hal ini tidak
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Unit terlepas dari karakteristik produk UMKM yang dekat
usaha UMKM pada 2018 mencapai 99,99% dari total dengan kebutuhan masyarakat, bahan baku dan
unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak sumber daya dari domestik, dan eksposure risiko
97,0% dari total tenaga kerja. UMKM juga berperan yang minimal pada pasar keuangan. UMKM juga
besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menunjukkan fleksibilitas dalam model bisnisnya,
tercermin dari pangsa terhadap pembentukan PDB seperti adopsi teknologi digital, yang tercermin dari
yang mencapai 61,1%. Pertumbuhan PDB UMKM tren digitalisasi pada UMKM. Karakteristik tersebut
mencapai 9,6% pada 2018, melambat dibandingkan menjadikan UMKM dapat menjadi bantalan di periode
tahun-tahun sebelumnya (Grafik 6.1). Produktivitas perlambatan ekonomi terutama dalam mendorong
tenaga kerja UMKM juga memiliki tren yang semakin kinerja sektor yang berkontribusi besar dalam
meningkat, meskipun lebih rendah dibandingkan perekonomian, dan menyerap banyak tambahan
dengan produktivitas tenaga kerja usaha besar tenaga kerja informal yang terdampak perlambatan
(Grafik 6.2). Di sisi ekspor, pada tahun 2018 pangsa ekonomi. Pada periode Global Financial Crisis (GFC)
UMKM tercatat sebesar 14,4% dari total ekspor. Data 2009, pertumbuhan PDB UMKM tercatat tetap
statistik tersebut menunjukkan UMKM memiliki peran tinggi yakni sebesar 13,6% (yoy), meski melambat
penting dalam perekonomian nasional dan berpotensi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2008
untuk lebih dikembangkan lebih lanjut, baik dalam sebesar 24,0% (yoy).401Sementara itu, pengalaman
meningkatkan pangsanya dalam perekonomian pada periode pandemi Covid-19 menunjukkan
maupun dalam ekspor. Peluang peningkatan pangsa UMKM yang terdampak signifikan akibat penurunan
UMKM masih terbuka bila pengembangan end-to-end permintaan, masih menunjukkan ketahanannya
dapat dilakukan secara berkelanjutan. dan berpotensi bangkit dan tumbuh lebih tinggi
pascapandemi Covid-19.
UMKM memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi
sehingga mendukung stabilitas perekonomian. 40 Pasca-GFC, pertumbuhan PDB UMKM tetap tinggi, bahkan menunjukkan peningkatan
UMKM merupakan unit usaha yang relatif kecil, kinerja pada 2011 dan 2012

namun memiliki keunggulan sebagai unit usaha

Grafik 6.1. Pertumbuhan PDB UMKM Grafik 6.2. Perkembangan Produktivitas Tenaga Kerja UMKM
Dibandingkan dengan Usaha Besar
% juta Rupiah miliar Rupiah
30 100 2,0

90
25
Produktivitas Tenaga Kerja Usaha Besar (skala kanan)
80 1,5
20
70

15 60 1

Produktivitas Tenaga Kerja UMKM


50
10

40 0,5
5
30

0 20 0

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS, diolah Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, diolah

112 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Peran UMKM yang strategis terus diperkuat inisiatif pembiayaan ekonomi. Dengan tersedia dan
secara end-to-end selaras dengan peta jalan terjaganya pembiayaan ekonomi bagi UMKM yang
pengembangan UMKM. Fokus pengembangan merupakan unit usaha terbanyak dan juga menyerap
end-to-end UMKM ditujukan pada aspek penguatan tenaga kerja yang terbesar, sistem keuangan menjadi
kelembagaan dan peningkatan skala usaha, lebih kuat dan sehat. Pengembangan tersebut adalah
peningkatan produktivitas antara lain melalui inovasi, salah satu pilar dari kebijakan makroprudensial,
dan perluasan akses UMKM baik pasar, industri, bersama-sama dengan pilar untuk menjaga risiko
dan lembaga keuangan. Sementara itu, peta jalan sistemik dari sistem keuangan. Perluasan akses
pengembangan UMKM ditujukan untuk mendorong UMKM terhadap produk dan layanan pembayaran
pembentukan UMKM Digital dan UMKM Ekspor, berbasis digital juga akan memperkuat kelancaran
dengan penguatan diarahkan pada sektor prioritas transaksi dan sistem pembayaran secara keseluruhan.
yang mendukung potensi ekspor dan pengembangan Penguatan UMKM melalui akses dan penggunaan
pariwisata, serta memperkuat pasokan dan distribusi produk dan layanan pembiayaan yang disertai dengan
komoditas pangan strategis. Proses digitalisasi edukasi dan literasi keuangan akan mendorong
dalam setiap langkah pengembangan UMKM akan pengelolaan keuangan UMKM yang lebih baik dengan
membuka peluang penguatan mata rantai aktivitas pembiayaan yang lebih sehat. Penguatan UMKM
UMKM, dimulai dari produksi, pengolahan hasil, dapat diarahkan pada penggunaan dana eksternal
pemasaran, dan pembiayaan, untuk menghasilkan dari lembaga keuangan formal untuk perluasan
model bisnis baru berbasis digital yang lebih efisien dan ekspansi usaha. Langkah ini menggantikan
dan berdaya saing. Sebagai hasil dari langkah pembiayaan UMKM yang secara tradisional
penguatan akan dilahirkan UMKM yang terus naik menggunakan dana sendiri ataupun dana eksternal
kelas dan mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi dari lembaga keuangan nonformal yang bukan
baik kepada perekonomian domestik maupun dalam merupakan pembiayaan yang sehat.
meningkatkan ekspor.
Pengembangan UMKM juga mendukung reformasi
Penguatan UMKM memiliki peran penting sebagai struktural untuk penguatan sektor prioritas.
media untuk meningkatkan efektivitas transmisi Kebijakan reformasi struktural yang berbasiskan
kebijakan. UMKM yang produktif, inovatif, dan efisien sektor prioritas, termasuk manufaktur dan pariwisata,
akan mendukung efektivitas transmisi kebijakan bank ditujukan untuk menjadikan Indonesia sebagai
sentral melalui peranannya dalam meningkatkan negara yang bernilai tambah tinggi, mempunyai
permintaan agregat ekonomi. UMKM yang kuat akan sumber pertumbuhan yang terdiversifikasi dan
mendukung alokasi sumber daya yang lebih efisien, inklusif. Dengan kontribusi UMKM yang tinggi,
sehingga kebijakan bank sentral untuk mendorong perpaduan UMKM dan sektor prioritas akan
permintaan agregat akan tertransmisi lebih cepat dan mendorong keberhasilan reformasi dan menopang
lebih besar. UMKM dengan perluasan akses keuangan ketahanan eksternal.412Kebijakan pengembangan
dan pembiayaan yang sehat juga akan meningkatkan UMKM di sektor manufaktur, khususnya diarahkan
efektivitas transmisi kebijakan moneter. Adanya pada berbagai subsektor ekonomi kreatif untuk
UMKM yang kuat dan mempunyai akses pembiayaan meningkatkan nilai tambah. Peran UMKM di industri
yang baik akan menyebabkan jalur transmisi kebijakan kreatif dilakukan pada subsektor dengan pangsa
moneter, baik melalui jalur suku bunga, kredit terbesar, yaitu makanan dan minuman, fesyen, dan
dan lainnya akan semakin efektif. Kondisi ini juga kriya. Penguatan UMKM pendukung pariwisata,
akan memberikan umpan balik yang positif untuk termasuk yang berada di sekitar destinasi pariwisata,
kemampuan UMKM dalam penyesuaian suku bunga diarahkan untuk mendukung penguatan pariwisata
pembiayaannya. sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan
penerimaan devisa. Selain itu, pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM juga merupakan bagian juga dilakukan pada sektor-sektor yang menghasilkan
dari upaya mendukung stabilitas sistem keuangan. komoditas pangan strategis.
Penyediaan dan penggunaan produk dan layanan
lembaga keuangan kepada UMKM merupakan bagian 41 UMKM memiliki kontribusi cukup besar pada sektor manufaktur dan pariwisata, tercermin
pada dominasi UMKM nonpertanian pada sektor perdagangan besar dan eceran (termasuk
upaya pengembangan sistem keuangan, melalui hotel dan restauran) yang mencapai 63,5%, diikuti oleh sektor manufaktur sebesar 16,7%
dan sektor jasa lainnya sebesar 10,7%.

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 113


6.2.
Ekosistem UMKM Diperkuat
Upaya peningkatan produktivitas perekonomian jarang melakukan inovasi, bahkan beberapa di
nasional memerlukan perbaikan kinerja UMKM. antaranya tidak mampu melakukan inovasi secara
Pengalaman berbagai negara termasuk Tiongkok, mandiri.465Memperkuat inovasi bagi UMKM akan
menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas mendukung pencapaian pertumbuhan yang inklusif
menjadi faktor penting dalam mendorong dengan mengurangi kesenjangan produktivitas antara
perekonomian untuk tumbuh lebih baik.42 Dengan UMKM dengan usaha lain yang berskala lebih besar.
peran UMKM yang strategis dalam perekonomian Peningkatan inovasi pada UMKM dapat dioptimalkan
nasional dan kemampuannya menjadi bantalan dengan memanfaatkan perkembangan ekonomi dan
perekonomian pada saat terjadi pertumbuhan keuangan digital yang semakin terakselerasi pada
ekonomi yang melambat, maka fokus kebijakan masa kenormalan baru.
peningkatan produktivitas UMKM menjadi penting.
Namun demikian, upaya mendorong produktivitas Pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi
UMKM tidak mudah dan perlu dilakukan secara inovasi dan adaptasi UMKM dalam merespons
sistematis serta berkelanjutan. Hal tersebut terkait perkembangan teknologi digital dan era
dengan adanya perbedaan tingkat produktivitas kenormalan baru. Covid-19 membangkitkan contact
UMKM antarsektor dan antarpelaku dengan skala free economy dan mempercepat transformasi perilaku
usaha yang berbeda.43 konsumen dengan memanfaatkan teknologi digital
untuk berinteraksi serta bertransaksi ekonomi dan
Peningkatan produktivitas UMKM berpeluang keuangan. Selama masa pandemi Covid-19, konsumen
untuk terus dioptimalkan melalui penguatan di Indonesia lebih banyak berbelanja secara online
inovasi. Permasalahan yang mengemuka dalam dan melakukan transaksi secara nontunai, yang
peningkatan produktivitas UMKM adalah diprakirakan akan terus berlanjut setelah pandemi
keterbatasan akses pada lembaga keuangan berakhir.476Merespons pergeseran perilaku konsumen,
formal, teknologi produksi, kapasitas sumber daya UMKM yang memanfaatkan platform digital semakin
manusia, bahan baku, dan pemasaran.443Selain itu, meningkat, dengan dorongan untuk meningkatkan
UMKM yang mendominasi unit usaha di Indonesia, akses pasar menjadi insentif utama.487Perkembangan
umumnya dikelola secara informal, dengan digitalisasi juga menawarkan peluang bagi UMKM
tingkat pendidikan pengelola yang rendah, dan untuk melakukan inovasi proses produksi maupun
keterampilan tenaga kerja yang belum optimal.45 Hal produk dan layanan seiring dengan pemahaman
tersebut memengaruhi kemampuan UMKM dalam yang lebih baik tentang kebutuhan konsumen dan
meningkatkan produktivitas usaha. Pelaku dengan lingkungan bisnis secara keseluruhan. Digitalisasi
skala usaha yang lebih rendah pada umumnya lebih juga mempermudah proses interaksi dan kolaborasi

42 Varela, Gonzalo J. (2015), Openness, Growth, and Productivity in Indonesia’s Development 46 OECD, (2018), SME Policy Index: ASEAN 2018: Boosting Competitiveness and Inclusive
Agenda, World Bank Policy Note 1. Growth, OECD Publishing, Paris/Economic Research Institute for ASEAN and East Asia,
43 OECD, (2017), Enterpreneurship at a Glance 2017, OECD Publishing, Paris. Jakarta.

44 Irjayanti, M. dan Azis, A.M. (2012), Barrier Factors and Potential Solutions for Indonesian 47 Google, Temasek, dan Bain & Co (2019) mencatat pertumbuhan ekonomi internet di
SMEs. Procedia Econ. Finance 2012. Indonesia yang meningkat pesat sejak 2015, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per
tahun mencapai 49%, dan dapat mencapai 130 miliar dolar AS pada 2025. Dominasi
45 BPS, (2019), Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil, Analisis Hasil Sensus Ekonomi
e-commerce dan ride hailing dalam landscape ekonomi digital di Indonesia memberikan
2016.
gambaran preferensi masyarakat yang menyukai belanja online.
48 ERIA (2018) menyebutkan 72% UMKM di ASEAN yang menjadi responden survei lebih
memprioritaskan ekspansi usaha, dibandingkan penurunan biaya (yang didorong perbaikan
produktivitas dan operasional). Perilaku ini menjelaskan penggunaan media sosial yang luas
oleh UMKM yang menjadi platform yang efektif untuk akuisisi konsumen dan komunikasi.

114 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


yang produktif dan inovatif. Literasi dan pemanfaatan Bank Indonesia merumuskan Strategi Nasional
digitalisasi juga mendorong perilaku UMKM yang (Stranas) Pengembangan UMKM. Strategi tersebut
lebih adaptif dan proaktif untuk mengambil peluang dilandasi oleh tiga pilar utama yang meliputi
untuk tumbuh lebih tinggi. penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan
akses pembiayaan guna mewujudkan UMKM yang
Peningkatan skala ekonomi yang meningkatkan berdaya saing untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi
produksi dan menurunkan biaya juga dapat yang inklusif (Gambar 6.1). Penguatan korporatisasi
berdampak positif pada peningkatan produktivitas dilakukan dalam rangka meningkatkan skala
UMKM. Peningkatan skala ekonomi akan memberikan ekonomi dan/atau nilai tambah melalui penguatan
keuntungan bagi UMKM, antara lain pada aktivitas kelompok UMKM (klasterisasi) yang memiliki usaha
pembelian, produksi, dan pengelolaan administrasi sejenis, saling melengkapi dan/atau berkaitan,
yang lebih efisien. Pembelian bahan baku dalam dengan kesamaan lokasi dan/atau kepentingan.
jumlah lebih banyak akan memberikan posisi tawar Penguatan korporatisasi diharapkan akan mendorong
UMKM yang lebih baik sehingga dapat memperoleh terciptanya ekosistem usaha secara terintegrasi yang
harga bahan baku yang lebih rendah. Peningkatan mendukung perbaikan produktivitas. Peningkatan
skala ekonomi juga memungkinkan pembagian tugas kapasitas UMKM dimaksudkan untuk memperbaiki
tenaga kerja dan penggunaan tenaga kerja terampil, kapabilitas UMKM, baik dari sisi SDM maupun
diversifikasi produk dengan nilai tambah lebih tinggi, pengembangan usaha. Sementara itu, penguatan
maupun akses pembiayaan yang meningkat sejalan akses pembiayaan diarahkan untuk memperluas
dengan biaya transaksi lembaga keuangan yang alternatif sumber permodalan formal bagi UMKM
menurun. Peningkatan skala ekonomi UMKM secara sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan usaha.
internal dapat dilakukan melalui ekspansi usaha Penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan
yang disertai dengan peningkatan produktivitas dan akses pembiayaan dilakukan melalui sinergi dengan
efisiensi. Peningkatan skala ekonomi secara eksternal berbagai pemangku kepentingan, di antaranya
juga dimungkinkan melalui kerja sama UMKM dalam Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, pihak
satu ikatan kelembagaan UMKM yang kuat, sehingga swasta, serta asosiasi/komunitas dan perguruan
UMKM dapat secara bersama-sama mencapai skala tinggi.
ekonomi yang lebih tinggi. Klasterisasi menjadi
praktik yang banyak dilakukan karena memungkinkan
UMKM mendapatkan manfaat dari peningkatan skala
ekonomi.

Gambar 6.1. Strategi Nasional Pengembangan UMKM

Mendorong UMKM yang Berdaya Saing


untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

KELOMPOK SUBSISTENCE KELOMPOK MIKRO KELOMPOK KECIL KELOMPOK MENENGAH

KORPORATISASI KAPASITAS PEMBIAYAAN

1. Sinergi Kebijakan Nasional, Pusat, dan Daerah 2. Prioritas Sektor - sektor 3. Model Bisnis Terintegrasi
End-to-end Kemudahan usaha Pembentukan klaster
Pertanian Perikanan Ekosistem Halal Value Chain
Bantuan teknis Sarana/ prasarana
Manufaktur Pariwisata Peningkatan kapasitas & pembiayaan
Akses pemasaran Akses pembiayaan Replikasi

Kementerian/ Industri Asosiasi/Komunitas/


Lembaga/ Legislator/ Jasa Keuangan/ Perguruan Perusahaan Komunitas Bisnis Platform
Pemda Investor/ Filantropi Tinggi (Supply Chain) Ponpes digital

Sumber: Bank Indonesia

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 115


Penguatan korporatisasi akan mendorong integrasi untuk menjaga ketersediaan pasokan cabai dengan
suatu rangkaian rantai nilai bisnis, baik horizontal harga yang stabil (one region, one price). Aktivitas
maupun vertikal. Kelembagaan UMKM terus utama pada klaster ini di antaranya adalah manajemen
diperkuat melalui korporatisasi, didukung modal tanam, inovasi mina cabai dan irigasi tetes, serta
sosial yang kuat. Kelompok dibangun atas dasar sistem titik kumpul dan pasar lelang. Manfaat yang
kerja sama saling menguntungkan yang diarahkan diperoleh dari pengembangan korporatisasi yang
pada bentuk kelembagaan yang makin formal dilakukan, di antaranya: (i) penerapan manajemen
dan modern, baik koperasi, perseroan terbatas, tanam untuk menjaga ketersediaan pasokan cabai
maupun bentuk kelembagaan lainnya. Korporatisasi sepanjang tahun; (ii) pemanfaatan sistem irigasi
juga dilakukan melalui kerja sama dan kemitraan, yang terintegrasi sehingga menghemat penggunaan
antarUMKM maupun antara UMKM dengan mitra air; serta (iii) pemasaran atau penjualan produksi
sepanjang rantai nilai, dengan pendekatan horizontal bersama dengan menerapkan sistem pasar lelang
maupun vertikal. Model korporatisasi UMKM untuk meningkatkan posisi tawar petani. Sementara
horizontal terdiri dari UMKM pada satu sektor usaha pendekatan vertikal diterapkan klaster hortikultura
tertentu yang membentuk suatu kelembagaan untuk di Malang, Jawa Timur, yang bermitra dengan industri
meningkatkan kapasitas produksi secara agregat untuk menciptakan produk pangan olahan bernilai
dan dapat bekerjasama dengan lembaga penunjang tambah.
bisnis. Model korporatisasi UMKM vertikal terdiri dari
berbagai jenis usaha yang saling berkaitan dalam Peningkatan kapasitas akan mendorong perbaikan
suatu rangkaian rantai nilai bisnis untuk menciptakan daya saing pelaku UMKM. Perbaikan kapasitas
produk yang bernilai tambah. Integrasi tersebut akan bagi UMKM akan mendorong peningkatan nilai
mendorong peningkatan skala ekonomi usaha UMKM tambah melalui kemampuan pengembangan produk
(Gambar 6.2). Dengan skala ekonomi yang lebih besar, baru. Peningkatan kapasitas juga diharapkan akan
korporatisasi akan memberikan manfaat lain bagi mendukung perbaikan produktivitas UMKM yang
UMKM, yakni peningkatan akses pasar, pembiayaan, sangat diperlukan untuk memperbaiki daya saing.509
dan kapasitas SDM. Belum optimalnya kapasitas UMKM tidak terlepas
dari manajemen pengelolaan usaha yang lebih
Dalam upaya peningkatan jumlah korporatisasi bersifat informal, yang berdampak pada inefisiensi
UMKM di Indonesia, replikasi model bisnis klaster proses produksi.51 Dalam jangka menengah panjang,
10

terbaik terus dilanjutkan. Replikasi dapat dilakukan perbaikan daya saing UMKM akan meningkatkan
baik pendekatan horizontal maupun vertikal, antara peran UMKM dalam rantai produksi lokal maupun
lain dengan menerapkan teknologi, inovasi, metode global, baik melalui partisipasi langsung maupun tidak
tanam, aspek kelembagaan, serta pengelolaan usaha langsung melalui perusahaan lokal atau perusahaan
dalam model bisnis klaster terbaik.498Pendekatan multinasional yang melakukan ekspor.
horizontal diterapkan oleh klaster cabai di Sleman
49 Key success factor pengembangan korporatisasi secara umum memiliki motivasi untuk
mencapai tujuan yang sama dan disertai pengelolaan manajemen yang kuat, didukung
standard operating procedure (SOP) yang jelas, dengan tetap mempertimbangkan kearifan 50 Berry, et al, (1991), Small-Scale Industry in the Asian-Pacific Region Asian Pacific.
lokal di masing-masing daerah 51 Perry, et al, (2007), Informality: Exit and Exclusion, World Bank, Washington DC.

Gambar 6.2. Model Generik Korporatisasi UMKM

UMKM Kemitraan dan Akses Pasar

Kontrak Kontrak
Komoditas/
Komoditas/ Komoditas/ Produk
Produk Produk Perusahaan Penghela
(Termasuk agregator
Pembayaran Pembayaran /offtaker) Pembayaran
Kelompok Subsisten
Penerima Bansos/
Kelompok UMKM
UMKM/Individu Pasar/Industri
Komoditas/Produk

Vertikal
Horizontal
Sumber: Bank Indonesia

116 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Strategi pengembangan kapasitas UMKM mengacu dan peningkatan skala usaha.53 Pembinaan UMKM 12

kepada peta jalan pengembangan UMKM naik kelas sukses diarahkan pada upaya meningkatkan kualitas
yang mengarah pada UMKM Digital dan UMKM desain dan kemasan produk serta perluasan akses
Ekspor. Peningkatan kapasitas UMKM dilakukan pasar, termasuk pemanfaatan teknologi digital,
untuk memperkuat kualitas UMKM, baik dari sisi antara lain melalui program onboarding UMKM ke
sumber daya manusia maupun potensi usaha agar e-commerce. Kapasitas UMKM digital terus diperkuat
lebih berdaya saing. Untuk mendukung peningkatan melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi digital,
skala usaha dan daya saing UMKM, Bank Indonesia baik dalam proses produksi, pemasaran, termasuk
menetapkan peta jalan pengembangan UMKM untuk transaksi pembayaran dan perluasan akses
berdasarkan kapabilitas usaha, yaitu UMKM Potensial, pembiayaan. Selanjutnya, peningkatan kapasitas
UMKM Sukses, UMKM Digital dan UMKM Ekspor UMKM potensi ekspor untuk menjangkau pasar global
(Gambar 6.3). Bank Indonesia melakukan peningkatan dilakukan antara lain melalui fasilitasi keikutsertaan
kapasitas UMKM sesuai kebutuhan dan diselaraskan UMKM pada promosi perdagangan serta temu bisnis
dengan peta jalan pengembangan UMKM tersebut UMKM dengan pembeli potensial dari dalam dan luar
dalam rangka mendorong terwujudnya UMKM Digital negeri.
dan UMKM Ekspor. Pengembangan UMKM dalam peta
jalan (roadmap) UMKM naik kelas dilaksanakan selama Perluasan aksesibilitas UMKM terhadap
4 tahun dengan melalui 4 tahapan, yakni kegiatan pembiayaan akan mendorong tercapainya
produksi dan kelembagaan, perluasan pangsa pasar, pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Hubungan
digitalisasi dan pembiayaan, serta akses pasar positif antara tingkat aksesibilitas UMKM terhadap
ekspor.52 Adopsi roadmap tahapan pengembangan
11 lembaga keuangan, tidak hanya pada pertumbuhan
UMKM tersebut disesuaikan dengan kondisi UMKM ekonomi semata, namun juga penciptaan lapangan
dan kondisi di lapangan. kerja, serta efektivitas transmisi kebijakan
makroekonomi suatu negara, dalam hal ini fiskal
Peningkatan kapasitas dilakukan secara maupun moneter.54 Namun demikian, dibandingkan
13

terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas, dengan pelaku usaha berskala besar, UMKM
termasuk melalui digitalisasi UMKM. Peningkatan cenderung mengandalkan dana internal yang dimiliki
kapasitas UMKM mencakup penguatan manajemen atau melalui pembiayaan informal untuk memulai
usaha, peningkatan kualitas produk, perluasan dan menjalankan usaha. Hal ini tidak terlepas dari
akses pasar, peningkatan kapasitas keuangan, dan kendala akses pelaku UMKM pada pembiayaan
peningkatan kapasitas SDM termasuk penguasaan formal, terutama pada negara berpendapatan
teknologi digital. Pada tahap awal, pembinaan UMKM rendah. Berbagai permasalahan fundamental baik
potensial difokuskan pada penguatan kelembagaan
53 Penguatan kelembagaan dilakukan melalui bantuan teknis untuk memfasilitasi perolehan
legalitas usaha/perizinan, sertifikasi, kemampuan pencatatan transaksi keuangan, dan
52 Bank Indonesia, (2020), Kajian Model Bisnis dan Strategi Pengembangan UMKM Naik pengenalan teknologi digital. Sementara, peningkatan skala usaha dilakukan melalui
Kelas. pendampingan proses produksi untuk mencapai kuantitas dan kualitas produksi yang
terstandarisasi dan memenuhi persyaratan sertifikasi tertentu
54 IMF, (2019). Financial Inclusion of Small and Medium-Sized Enterprises in the Middle East
and Central Asia.

Gambar 6.3. Peta Jalan Pengembangan UMKM Bank Indonesia

Kelompok Subsistence UMKM Potensial UMKM Sukses UMKM Digital UMKM Ekspor

Penerima Bansos Memiliki usaha prospektif Memiliki izin usaha Memanfaatkan digital Sustainabilitas produktivitas
Memiliki Rintisan Usaha tetapi masih informal Mencatat transaksi keuangan Pemasaran online dan kualitas produk
Pencatatan keuangan belum Skala produksi meningkat Laporan keuangan lengkap Lolos kurasi
terpisah Pasar regional Produk tersertifikasi/berizin Pasar nasional/global
Kapasitas produksi terbatas, Layak dibiayai Pasar nasional Kelengkapan dokumen
kualitas produk kurang ekspor
Pasar lokal, offline Produksi ramah lingkungan
Sumber: Bank Indonesia

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 117


dari sisi penawaran maupun permintaan dalam maupun kredit tidak langsung melalui executing,
pembiayaan UMKM menjadi tantangan tersendiri channeling, dan sindikasi.56,57 Dari sisi permintaan,
untuk meningkatkan aksesibilitas UMKM terhadap Bank Indonesia memberikan bantuan teknis, termasuk
pembiayaan formal. Di Indonesia, sebagian besar memfasilitasi temu bisnis antara bank dengan
modal awal pendirian usaha mikro kecil pada seluruh UMKM untuk meningkatkan akses terhadap sumber
sektor usaha (nonpertanian) berasal dari modal pembiayaan. Selain itu, melalui Kantor Perwakilan
pribadi. Dalam hal memerlukan dukungan pembiayaan di daerah, Bank Indonesia berkolaborasi dengan
tambahan, sumber pembiayaan yang sifatnya Pemerintah Daerah untuk mengembangkan model
perorangan lebih menjadi prioritas bagi UMKM bisnis guna mendorong akses pembiayaan UMKM
dibandingkan sumber pembiayaan perbankan ataupun sebagaimana dilakukan di klaster sapi potong,
lembaga keuangan nonbank.5514 Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Implementasi model
bisnis tersebut tidak hanya memberikan jaminan akses
Bank Indonesia terus mendorong upaya penguatan pasar, kepastian harga bagi peternak, namun juga
akses pembiayaan UMKM, baik dari sisi penawaran ketersediaan akses pembiayaan. Dalam model bisnis
maupun dari sisi permintaan. Dari sisi penawaran, tersebut, koperasi atau kelompok usaha mempunyai
secara nasional Bank Indonesia telah menetapkan peran sebagai offtaker yang memberikan kepastian
Kebijakan Rasio Kredit UMKM sebagaimana diatur pasar dan avalis (penjamin kredit) untuk memberikan
dalam PBI No. 17/12/PBI/2015, yaitu bank umum kemudahan akses pembiayaan perbankan.1516
wajib mengalokasikan sebesar minimum 20% dari
total kredit untuk UMKM baik berupa kredit langsung, 56 Khusus kantor cabang bank asing dan bank campuran, dapat memperhitungkan Kredit
Non-UMKM berorientasi Ekspor Nonmigas
57 Secara keseluruhan industri perbankan, target tersebut telah tercapai dengan besaran
55 BPS, (2019), Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil, Analisis Hasil Sensus Ekonomi
realisasi penyaluran kredit UMKM sebesar 20,75% pada posisi November 2020
2016

118 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


6.3.
Digitalisasi Mengakselerasi
Pengembangan UMKM
Pemanfaatan digitalisasi pada UMKM perlu proses produksi dengan inovasi produk dan layanan,
terus diperkuat untuk mendukung akselerasi dapat mendorong UMKM yang lebih kuat, produktif,
pengembangan UMKM. Tren pemanfaatan digitalisasi dan inovatif. Adopsi model bisnis baru yang lebih
pada UMKM terus menunjukkan peningkatan pada efisien dapat dilakukan dengan lebih murah karena
beberapa tahun terakhir, meski masih terdapat ruang biaya investasi dan operasional yang lebih rendah.
percepatan dan optimalisasi digitalisasi terutama Pemanfaatan platform digital juga memungkinkan
pada aspek kapabilitas UMKM dan infrastruktur UMKM untuk lebih maju sejalan dengan peluang
pendukung. Aspek kapabilitas UMKM diperlukan ekspansi bisnis yang didukung perluasan akses
untuk meningkatkan akses UMKM pada ekosistem UMKM pada pasar (marketplace), industri, dan
digital dan pemanfaatannya untuk kegiatan usaha. lembaga keuangan. Selain itu, platform digital mampu
Hal tersebut mengingat pelaku UMKM yang telah memfasilitasi pemahaman UMKM yang lebih baik
memiliki akses terhadap ekosistem digital belum tentang kebutuhan konsumen dan lingkungan bisnis
tentu memiliki pemahaman yang kuat dalam secara keseluruhan. Kualitas layanan UMKM juga
pemanfaatan digitalisasi untuk mengembangkan dapat semakin meningkat karena interaksi yang
kegiatan usaha.581Sementara itu, aspek infrastruktur semakin cepat, mudah, dan efisien dengan konsumen
dapat diarahkan pada insentif kemudahan maupun dengan mitra bisnis di sepanjang rantai nilai.
kepemilikan sarana dan prasarana teknologi digital
untuk individu pelaku UMKM serta infrastruktur untuk Digitalisasi menjadi pintu masuk UMKM untuk
mendukung konektivitas teknologi informasi dan peningkatan akses pasar, tidak hanya pasar
internet. Ruang akselerasi pemanfaatan digitalisasi nasional namun juga pasar global. Produk UMKM
tersebut juga tercermin pada Indeks Digitalisasi yang semula dipasarkan hanya terbatas pada wilayah
Indonesia yang menunjukkan ketimpangan terutama lokal, dengan dukungan teknologi dapat dipasarkan
pada daerah di luar Jawa, yang dipengaruhi terutama pada pasar yang lebih luas, baik nasional maupun
oleh faktor kapabilitas UMKM dan infrastruktur global. Ruang pengembangan UMKM tersebut
(Gambar 6.4). terbuka lebar agar kapabilitas UMKM Indonesia
dapat lebih sejajar dengan UMKM peers, melalui
Digitalisasi memberikan peluang UMKM untuk peningkatan kontribusi ekspor UMKM secara nasional
menjadi lebih kuat dan maju. Adaptasi dan dan perannya dalam rantai suplai global (Grafik 6.3).
transformasi UMKM dalam pemanfaatan digitalisasi Digitalisasi memfasilitasi pengembangan UMKM
akan mendorong pembentukan UMKM yang tidak untuk tidak hanya menangkap potensi pasar domestik
hanya lebih resilien, namun juga lebih maju dan kuat. yang besar dengan jumlah penduduk mencapai 269
Perkembangan ekonomi dan keuangan digital yang juta jiwa, namun juga pasar ekspor global dengan
pesat telah menumbuhkan berbagai platform digital jumlah penduduk dunia mencapai 7,4 miliar jiwa, atau
yang menawarkan inovasi dalam kegiatan produksi, 28 kali lipat dari penduduk Indonesia.592Penggunaan
konsumsi, kolaborasi, dan berbagi. Pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM
platform digital, termasuk pemanfaatan digitalisasi menurunkan hambatan untuk masuk (barrier to
entry) ke pasar yang lebih luas dan dapat lebih efisien
58 Berbagai kajian (Deloitte Access Economics, 2015; ERIA, 2018) menyebutkan bahwa
UMKM yang telah online umumnya hanya memanfaatkan perangkat digital dasar untuk 59 Worldmeters 2019
sarana komunikasi dan operasional usaha, namun belum memanfaatkan teknologi digital
untuk meningkatkan kapabilitas UKMM

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 119


Gambar 6.4. Tingkat Digitalisasi Indonesia (ICT Development Index-IDI)

Sumatera Kalimantan
Aceh
2,11
2,30 2,48 Nasional
2,49
Kaltara
Sumut 2,89
2,26 Kepulauan
Gorontalo Sulut
Riau
2,27 2,53 Maluku
Riau 3,14
Utara
2,55 Kalbar Kaltim 1,86 Papua
2,03 3,08 Barat
Sumbar 2,36
2,45 Jambi Kep. Babel
2,32 Kalteng
2,38 Sulbar Sulteng
2,31
1,82 2,00
Sumsel
2,17
Bengkulu Jawa Maluku Papua
Lampung Kalsel 2,08 1,30
2,19 2,66 2,53
Sulsel Sultra
2,11 2,44
DKI Jakarta 2,25
Jawa Sulampua
Baik IDI > 3,0 3,72
Tengah Balinusra 2,15
Cukup Baik 2,3 ≤ IDI < 3,0 Banten 2,42 NTB
Jawa
Bali
1,96
2,01
2,84 2,87
Kurang Baik 1,0 ≤ IDI < 2,3 Barat
2,70 DIY Jawa
Buruk 0 ≤ IDI < 1,0 NTT
3,31 Timur
2,41 1,56

Sumber: Bank Indonesia, diadopsi dari Billon et al. (2010)

dalam menjangkau pasar, terutama target pasar yang Langkah tersebut sejalan dengan upaya penguatan
tersegmentasi dalam platform digital. Perangkat kelembagaan UMKM melalui korporatisasi yang
digital juga berpotensi menurunkan biaya ekspor memperkuat interaksi dan sinergi, baik antar-UMKM
dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ekspor sejenis maupun dalam integrasi rantai nilai. Dalam hal
hingga 40% dan 10% untuk perusahaan manufaktur, ini, korporatisasi yang dilakukan dengan memperluas
serta 82% dan 29% untuk perusahaan penyedia akses UMKM terhadap industri tersebut memfasilitasi
jasa.60 transfer of knowledge termasuk adaptasi inovasi dan
teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan
Digitalisasi mendukung perluasan akses UMKM daya saing UMKM secara menyeluruh dan inklusif.
terhadap industri sehingga mendorong penguatan Perluasan akses UMKM terhadap industri tersebut
rantai pasokan domestik. Digitalisasi memberikan akan mendorong kolaborasi yang produktif dan
dorongan tambahan dalam upaya memperkuat inovatif, sehingga memperkuat rantai pasokan
keterhubungan antar-UMKM maupun antara domestik.
UMKM dengan industri sepanjang rantai nilai.
UMKM memiliki ruang pengembangan lebih
60 Asia Pacific MSME Trade Coalition (2018) lanjut melalui perluasan akses terhadap lembaga
keuangan, termasuk layanan sistem pembayaran
Grafik 6.3. Pangsa Nilai Ekspor UMKM terhadap digital dan pembiayaan. UMKM berpotensi untuk
Ekspor Nasional berkembang lebih lanjut dengan mempertimbangkan
%
karakteristik UMKM yang sebagian besar masih
100
unbanked dengan akses yang terbatas pada produk
90

80
dan jasa layanan keuangan.614Perkembangan teknologi
70
informasi dan digitalisasi di sektor keuangan
60 menumbuhkan berbagai alternatif produk dan jasa
50 keuangan yang ditawarkan oleh bank dan nonbank,
40 sehingga berpotensi meningkatkan akses keuangan
30 UMKM. Penyediaan akses UMKM pada lembaga
33 35
20 keuangan melalui digitalisasi tersebut merupakan
28
10
17
9
0
61 Berdasarkan data jumlah rekening kredit UMKM pada Oktober 2020, hanya sebagian
Indonesia Vietnam Malaysia Filipina Thailand kecil UMKM (25% dari total UMKM) yang diperkirakan telah mendapat akses kredit.
Keterbatasan data komprehensif mengenai creditworthiness UMKM kerap menjadi
Perusahaan Besar UMKM
hambatan akses kredit UMKM.
Sumber: Wignaraja (2012)

120 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


pintu masuk UMKM untuk naik model bisnis baru untuk membuka Perluasan akses terhadap
kelas, melalui pemanfaatan produk akses pembiayaan bagi UMKM. layanan pembiayaan lembaga
dan layanan dalam pembayaran, Dalam hal ini, akses terhadap keuangan melalui pemanfaatan
pengelolaan keuangan, dan layanan pembayaran digital, digitalisasi akan mendorong
pembiayaan. Akses pada layanan termasuk QRIS, dapat membangun UMKM lebih mudah melakukan
pembayaran digital akan credit profile UMKM, sehingga ekspansi usaha. Perluasan
meningkatkan efisiensi UMKM membuka akses terhadap layanan akses UMKM terhadap layanan
dan mempermudah pengelolaan lembaga keuangan yang lebih luas, pembiayaan diarahkan pada upaya
keuangan. Sementara itu, akses termasuk kredit/pembiayaan. mengatasi aspek asymmetric
pada lembaga pembiayaan akan information, yaitu lembaga
mendorong pembiayaan UMKM Upaya perluasan QRIS keuangan kesulitan untuk menilai
yang lebih sehat menopang mendukung akselerasi perluasan kelaikan bisnis sehingga UMKM
ekspansi usaha. akses UMKM terhadap layanan kerap kali dipersepsikan sebagai
sistem pembayaran digital. unit usaha berisiko tinggi. Selain
Perluasan akses terhadap Sampai dengan Desember 2020, itu, perluasan akses UMKM juga
layanan sistem pembayaran terdapat lebih dari 5 juta UMKM difokuskan kepada aspek biaya
digital tidak hanya meningkatkan yang telah difasilitasi untuk operasional penyaluran kredit
efisiensi UMKM, namun juga menggunakan QRIS di seluruh UMKM, yang memiliki karakteristik
menjadi tahapan penting untuk daerah. QRIS memberikan berbagai jumlah nominal yang tidak besar
memperluas akses pembiayaan kemudahan, yaitu transaksi cepat namun dengan jumlah transaksi
kepada UMKM melalui teknologi dan tercatat, efisien, dan aman yang besar. Digitalisasi juga
finansial. Penggunaan layanan karena diawasi Bank Indonesia, mendukung perluasan akses
sistem pembayaran digital akan serta lebih higienis karena tanpa pembiayaan UMKM tersebut
mempercepat dan mempermudah kontak fisik. Saat ini, penggunaan dengan memanfaatkan data digital
transaksi UMKM, sehingga QRIS telah menyambungkan transaksi UMKM sebagai indikator
tidak hanya menurunkan biaya sekitar 5,8 juta merchant ritel kelaikan bisnis (creditworthiness)
operasional namun juga berpotensi secara nasional. Sebagian besar UMKM. Digitalisasi turut
meningkatkan pendapatan. QRIS merchant tersebut adalah UMKM, mendorong efisiensi biaya
sebagai salah satu solusi alat khususnya lebih dari 3,6 juta operasional dalam penyaluran
pembayaran digital yang cepat, merchant Usaha Mikro (UMI) kredit UMKM sehingga mendukung
mudah, murah, dan aman dapat dan sekitar 1,2 juta merchant perluasan akses UMKM. Dengan
mendorong UMKM yang lebih Usaha Kecil (UKE). Melalui QRIS, dukungan digitalisasi tersebut,
efisien dengan pengelolaan digitalisasi UMKM dapat lebih UMKM lebih mudah melakukan
keuangan yang lebih baik. dipercepat sehingga mendukung ekspansi usaha dengan akses yang
Selain itu, data transaksi sistem inklusi ekonomi dan keuangan luas tehadap layanan pembiayaan
pembayaran digital oleh UMKM secara nasional, termasuk dari lembaga keuangan.
dapat menjadi sumber informasi ketersediaan data UMKM yang
pembentukan data digital terkait selama ini menjadi salah satu Digitalisasi menjadi fokus Bank
kelaikan bisnis (creditworthiness) kendala dalam pengembangannya. Indonesia dalam peningkatan
UMKM yang dapat dimanfaatkan Ke depan, fitur QRIS akan kapasitas UMKM di era pandemi
dalam menilai kelayakan keuangan dikembangkan tidak hanya untuk untuk memperluas akses
UMKM dalan evaluasi kredit/ transaksi di dalam negeri, namun pemasaran UMKM. Setelah
pembiayaan.625Evaluasi profil risiko juga cross border atau luar negeri, penguatan kelembagaan dan
UMKM melalui data transaksi sehingga diharapkan dapat produksi, pembinaan UMKM
pembayaran digital merupakan memfasilitasi UMKM pengguna ditekankan pada upaya perluasan
QRIS yang melakukan transaksi akses pemasaran, di antaranya
62 Pembayaran digital secara tidak langsung menjadi
ekspor. dengan mendorong kemitraan
laporan aktivitas transaksi keuangan yang dilakukan oleh
UMKM, yang sangat diperlukan oleh industri teknologi
finansial untuk mengevaluasi kemampuan bayar pelaku
UMKM.

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 121


pemasaran dan inovasi produk. memfasilitasi promosi produk program stimulus. Sementara
Peningkatan inovasi dan kualitas UMKM binaan dan UMKM mitra itu, UMKM juga makin banyak
produk di antaranya dilakukan yang telah terkurasi melalui yang menerapkan digitalisasi
melalui fasilitasi kurasi produk e-catalogue dalam pameran dan terus mengeksplor peluang
untuk meningkatkan kualitas virtual Karya Kreatif Indonesia dari digitalisasi dan mengadopsi
produk sesuai target pasar. 2020 (KKI). Selain promosi, KKI model bisnis berbasis digital
Peningkatan nilai tambah produk juga memfasilitasi temu bisnis agar dapat tumbuh lebih tinggi.
dilakukan melalui pendampingan UMKM secara virtual, baik dengan Perkembangan ekosistem digital
berkolaborasi dengan desainer lembaga keuangan, pelaku tekfin, telah menyediakan beragam
dan kurator. Selaras dengan upaya maupun dengan eksportir yang model bisnis digital dari hulu ke
mendorong pemulihan UMKM dan mampu menghasilkan komitmen hilir yang dapat diadopsi oleh
meningkatkan digitalisasi UMKM pembiayaan dan memperluas UMKM. Digitalisasi memberikan
di era pandemi, Bank Indonesia akses pasar ekspor. Bank Indonesia peluang kepada UMKM untuk
juga melakukan fasilitasi edukasi juga aktif mengikutsertakan beradaptasi dan bertransformasi
dan onboarding UMKM binaan UMKM binaan dan UMKM mitra untuk bertahan, bangkit, dan
dan UMKM mitra agar terhubung potensi ekspor dalam berbagai tumbuh lebih tinggi lagi, disertai
dengan ekosistem digital. Edukasi kegiatan promosi perdagangan dengan peningkatan korporatisasi,
dilakukan melalui penyusunan virtual, baik level nasional maupun kapasitas, dan pembiayaan.
materi yang lebih terstruktur internasional, antara lain Trade Sebagai contoh, Bank Indonesia
dan sistematis sehingga mudah Expo Indonesia, Singapore Specialty memfasilitasi pemanfaatan
dipahami, di antaranya literasi Coffee (Online) Auction dan Cupping teknologi berbasis Internet
digital umum, pemasaran digital Session, New York Now Digital of Things (IoT) di sisi produksi
melalui berbagai platform media Market 2020, Future Tea and Coffee maupun pemasaran pada sejumlah
sosial, proses onboarding di Summit and Expo 2020, dan China klaster pertanian binaan di wilayah
marketplace dan digital payment, ASEAN Expo 2020. Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan
serta pengenalan konsep online Nusa Tenggara, bekerja sama
agregator. Digitalisasi memberikan dengan platform pertanian digital.
peluang kepada UMKM untuk Digitalisasi proses bisnis usaha
Di era pandemi, Bank Indonesia tumbuh lebih tinggi. Pandemi sektor pertanian diterapkan
juga menerapkan digitalisasi Covid-19 sebagai kejadian luar mulai dari sisi on farm (hulu)
dalam promosi produk biasa mendorong Pemerintah melalui penggunaan sensor cuaca,
UMKM dan fasilitasi temu memberikan dukungan luar biasa hingga sisi off farm (hilir), dengan
bisnis (business matching). untuk membantu penyelamatan memfasilitasi akses terhadap
Sebagai contoh, Bank Indonesia dan pemulihan UMKM melalui e-commerce pertanian.

122 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Ke depan, optimalisasi peran UMKM sebagai tulang perekonomian nasional pada jangka menengah.
punggung ekonomi akan terus diarahkan pada Prioritas penguatan UMKM dapat diarahkan pada
upaya peningkatan produktivitas, pertumbuhan sektor prioritas yang memiliki potensi ekspor dan
ekonomi yang inklusif, dan adaptasi terhadap mendorong pariwisata, serta mendukung pasokan
perubahan digital. Peran UMKM sebagai kekuatan dan distribusi komoditas pangan strategis sehingga
baru ekonomi nasional semakin relevan saat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
ini, dengan banyak negara mulai mengandalkan defisit transaksi berjalan. Langkah prioritisasi tersebut
sumber pertumbuhan ekonomi domestik, termasuk dimaksudkan untuk mendukung integrasi antarsektor
diantaranya melalui UMKM. Pengembangan UMKM dan antarwilayah, melalui sinergi kebijakan dan
diarahkan untuk menjaga ketahanan dan mendukung program yang harmonis bersama Pemerintah maupun
pemulihan ekonomi nasional dalam jangka pendek, Pemerintah Daerah untuk menghasilkan UMKM
serta mendorong peningkatan kontribusi dalam unggulan di tingkat nasional dan daerah.

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 123


6.4.
Sinergi Mendorong
Transformasi UMKM Diperkuat
Upaya transformasi UMKM guna mendukung beberapa Kementerian/Lembaga telah dilakukan
pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan antara lain dengan Kementerian Perindustrian,
dan inklusif, memerlukan sinergi kebijakan yang Kementerian Koperasi dan UKM, serta Dewan
terintegrasi lintas sektoral maupun pusat dan Kerajinan Nasional (Dekranas) maupun Dewan
daerah. Menghadapi tantangan ekonomi global, Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Kerja sama
upaya memperkuat peran dan resiliensi UMKM tersebut telah menghasilkan sejumlah program
semakin relevan untuk mendukung pertumbuhan konkrit, seperti kajian bersama, perumusan kebijakan
ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Dalam jangka sesuai kewenangan masing-masing lembaga,
menengah panjang peningkatan kapasitas UMKM pertukaran data dan informasi, pelatihan/bimbingan
secara bertahap, juga sekaligus akan mendukung teknis, fasilitasi dan pendampingan, promosi dan
proses transformasi Indonesia menjadi negara maju. pemasaran produk, serta sosialisasi kebijakan.
Penguatan UMKM, secara tidak langsung juga akan
mendukung terwujudnya ekonomi dan keuangan yang Melalui sinergi bersama Pemerintah, Bank
inklusif, karena aksesibilitasnya terhadap lembaga Indonesia mendorong UMKM sebagai kekuatan
keuangan formal yang semakin luas. Selain itu, untuk mendukung proses pemulihan perekonomian
perkembangan pesat teknologi informasi menuntut nasional. Penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia
respons kebijakan terhadap perubahan perilaku agen (KKI), merupakan bentuk nyata dari dukungan Bank
ekonomi, termasuk UMKM, seiring semakin pesatnya Indonesia terhadap program Pemerintah Gerakan
penetrasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Perubahan mendasar pada lanskap perekonomian Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual tersebut
sebagaimana di atas, memerlukan respon kebijakan merupakan titik penting bagi kebangkitan UMKM,
yang dilakukan secara holistik mengarah pada tujuan terutama dengan memanfaatkan ruang digital sebagai
yang sama, yakni untuk mendukung peningkatan media promosi dan penjualan yang difasilitasi oleh
kesejahteraan masyarakat dan transisi Indonesia Pemerintah dan Bank Indonesia. Upaya bersama ini
menjadi negara maju. diharapkan dapat menjadi pemicu bagi UMKM untuk
melakukan transformasi agar menjadi lebih kuat dan
Strategi pengembangan UMKM yang dilakukan berdaya saing di masa mendatang. Selain itu, dalam
Bank Indonesia merupakan satu kesatuan utuh kegiatan yang sama Bank Indonesia juga berhasil
untuk mendukung strategi pembangunan nasional memfasilitasi business matching antara UMKM dengan
Pemerintah. Oleh karenanya, upaya pengembangan pembeli potensial dari dalam negeri maupun luar
UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan
46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri
(KPwDN), selalu bersinergi dengan Kementerian/
"Sinergi kebijakan untuk
Lembaga terkait, dan Pemerintah Daerah, serta mengangkat UMKM sebagai
sejumlah komunitas di daerah. Upaya ini dilakukan
salah satu sumber pemulihan
agar tahapan pengembangan UMKM dilakukan
secara end-to-end, mulai dari tahap produksi, kurasi, perekonomian di era digital
pemasaran, hingga memperkuat aspek permodalan. akan terus diperkuat"
Sejumlah kerja sama antara Bank Indonesia dengan

124 BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


negeri diantaranya Singapura, Italia, Korea Selatan,
Jepang, China, dan Australia. Komitmen kesepakatan
bisnis tersebut tentunya memberikan pesan penting
bahwa masuknya produk UMKM ke pasar digital,
akan memperluas akses pasar produk-produk UMKM
untuk merambah hingga ke mancanegara. Kegiatan
tersebut tidak hanya dilakukan di Jakarta namun juga
di sejumlah daerah lainnya.

Ke depan, sinergi kebijakan untuk mengangkat


UMKM sebagai salah satu sumber pemulihan
perekonomian di era digital akan terus diperkuat.
Upaya mendorong digitalisasi ekonomi akan ditopang Keterangan: Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2020 Seri 2 - 7 Oktober 2020 dihadiri
oleh Ketua Dekranas Hj. Wury Ma'ruf Amin
oleh keberhasilan dalam mendorong UMKM nasional
untuk memanfaatkan peluang dan manfaat dari
tren digitalisasi. Dalam kaitan ini, bisnis proses kerja bersama antara Bank Indonesia dan Pemerintah
UMKM juga harus bertransformasi menjadi lebih maupun Pemerintah Daerah secara terstruktur dan
siap beradaptasi dengan era kenormalan baru (“New sistematis, akan diarahkan untuk memperluas akses
UMKM”). Akselerasi digitalisasi menjadi solusi untuk UMKM baik pada lembaga keuangan termasuk pelaku
meningkatkan level baru UMKM Indonesia melalui tekfin, industri maupun marketplace, serta kanal
perluasan akses pasar, pembiayaan, dan jaringan pembayaran digital melalui pemasangan QRIS (QR
rantai pasok. Untuk mendukung hal tersebut, program Code Indonesian Standard).

BAB VI — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 125


LAMPIRAN
Kumpulan Grafik 1.
Covid-19 Berdampak Luar Biasa pada Kemanusiaan, Kesehatan, dan Ekonomi

Tambahan kasus harian baru Covid-19 tercatat sekitar 700 Mobilitas global makin membaik di semester II 2020, di
ribu di akhir 2020 tengah kasus Covid-19 yang masih meningkat
Tambahan Kasus Covid-19 Harian Global Hubungan Kenaikan Kasus dan Mobilitas

Jiwa Ribu jiwa Indeks


700 70
Lainnya Kawasan Afrika 1.000.000
Tambahan Kasus per 31 Des
Kawasan Asia Kawasan MENA
Kawasan Afrika 24.035 900.000 600
Kawasan Amerika Kawasan Eropa Effective Lockdown Index, skala kanan 60
Kawasan Asia 40.908 800.000 (100 = most stringent)
500 50
Kawasan MENA 24.685 700.000
Kawasan Amerika 316.613 600.000 400 40
Kawasan Eropa 294.782
500.000
Global 701.023 300 30
400.000
New Confirmed Cases, 7dma 4 Des:
300.000 200 20
24,9
200.000
100 10
100.000
0 0 0
4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2020 2020

Sumber: WHO, diolah Sumber: Bloomberg, GS ELI, diolah

Pembatasan mobilitas diterapkan di negara maju untuk Pembatasan mobilitas juga diterapkan di negara berkembang
mengurangi penyebaran Covid-19
Stringency Index Negara Maju Stringency Index Negara Berkembang

Indeks Indeks
AS Korea Selatan Jerman
100 100
Italia Selandia Baru Jepang
Spanyol India
90

80 80

70
Tiongkok
60 60

50
Indonesia
40 40
Turki
30

20 20
Brasil
10

0 0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 2020

Sumber: Blavatnik School of Government, University of Oxford, Bloomberg Sumber: Blavatnik School of Government, University of Oxford, Bloomberg

Vaksin diprakirakan tersedia dan diimplementasikan pada Vaksinasi untuk mempercepat tercapainya herd immunity
semester I 2021 (R0 yang semakin rendah)
Estimasi Ketersediaan Vaksin Estimasi R0 Negara Terbesar Kasus Covid-19

2020 2021 R0

1Q 2Q 3Q 4Q 1Q 2Q 3Q 4Q 4
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D R0: Initial
P1 P2 √ R0: Post mitigation
Moderna
First Wave

R0: Reopen (Mid Mei - Mid Jun)


P1 √ R0: Current (Estimasi Okt) 3
P1/2
Pfizer/BioNTech
Rerata
P1 P2/3 √ AstraZeneca

P1 P2 √ JNI/Janssen 2
Rerata:
P1/2 P3 √ Novavax
1,007
P1 P2/3
√ CureVax/CSK
Second Wave

1
P1/2 P3 √ CSK/Sanofi

P1/2 P3 √ Arcturus
P1/2 P3 √ Merck
0
AS India Brasil Rusia Pr ancis Inggris Turki Italia Spanyol Jerman
Trial Starts : P1, P1/2, P2/3, √ Approval date 1st Vaccine supply
P3 - Phase 1, 1/2, 2/3, 3 available
Sumber: Pengungkapan Perusahaan dari Barclays Research and Estimate Sumber: Youyang Gu, Covid-19 projections, diolah

128 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Kumpulan Grafik 2.
Respons Kebijakan Stimulus Dilakukan Segera oleh Otoritas di Berbagai Negara

Otoritas di banyak negara menempuh kebijakan fiskal Mendorong kenaikan utang pemerintah yang signifikan
ekspansif dengan memberikan stimulus dalam jumlah besar
Defisit Primary Fiscal Balance (% dari PDB Potensial) Komponen Utang Pemerintah (% dari PDB)

% PDB Potensial % dari PDB


25
Negara Maju Negara Berkembang Primary deficit
0 Stock-flow adjustment
20
Interest-growth rate difference
-1
-0,8 -0,9 Nominal exchange rate
-2 15

-3
10
-4
-3,7

-5 5

-6
2019
0
2020 -7

-7,5 Negara Berkembang Negara Berkembang Negara Maju


-8 Eksportir Nonminyak Eksportir Minyak -5

Sumber: IMF WEO Oktober 2020 Sumber: IMF FIscal Monitor, Oktober 2020

Berbagai bank sentral di berbagai negara melakukan Bank sentral negara maju memertahankan suku bunga
quantitative easing dalam jumlah besar… acuan pada level rendah
Neraca FED, ECB, dan BoJ Suku Bunga Acuan the Fed, ECB, BoE, dan BoJ
Miliar Dolar AS %
6
25000 FFRT-Lower Target
BOJ Balance Sheet ECB Balance Sheet Fed Balance Sheet
ECB Main Refinancing Operation 5
ECB Deposit Facility
20000
BOJ Rate 4
BOE Rate
15000 3

2
10000
1

5000
0

0 -1
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: FRED; Desember 2020 Sumber: Bloomberg, diolah; Desember 2020

Likuditas global meningkat sejalan dengan respons kebijakan Aliran modal ke negara berkembang berangsur membaik
quantitative easing bank sentral pada semester II 2020
Likuiditas Global Aliran Modal Portofolio

Triliun Dolar AS % Miliar Dolar AS

25 90
90
70
80 20 50
Likuiditas Global (M2)
30
70 15
10
Pertumbuhan (Skala kanan)
60 10 -10
Afrika dan Timur Tengah -30
50 5 Negara Berkembang Eropa
-50
Amerika Latin
Negara Berkembang Asia -70
40 0
-90

30 -5 -110
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
2018 2019 2020

Sumber: Bloomberg: AS, Tiongkok, Eropa, Jepang Sumber: IIF

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 129


Kumpulan Grafik 3.
Kinerja Perekonomian Global Membaik pada Semester II 2020

Penjualan ritel di negara maju mulai membaik pada semester Perbaikan penjualan ritel di negara berkembang, terutama di
II 2020 Tiongkok
Penjualan Ritel Negara Maju Penjualan Ritel Negara Berkembang

Indeks Indeks
AS Prancis Inggris Kanada
Jerman Italia Australia Rerata Negara Maju 100 = Tw. IV 2019 120 100 = Tw. IV 2019 110

100
100

90
80
80

60
Tiongkok Indonesia 70
Filipina Thailand
40 Malaysia Rusia
Turki Brasil 60
Meksiko Rerata Negara
Berkembang
20 50
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2019 2020 2019 2020

Sumber: CEIC, diolah; November 2020 Sumber: CEIC, diolah; November 2020

Produksi industri di beberapa negara maju mulai berada di …perbaikan produksi juga terjadi di negara berkembang
atas periode praCovid-19 pada akhir 2020
Produksi Industri Negara Maju Produksi Industri Negara Berkembang

Indeks Indeks

AS Prancis Inggris Kanada 100 = Tw. IV 2019 140 100 = Tw. IV 2019 120
Jerman Italia Jepang Rerata Negara Maju

120 100

100 80

80 Tiongkok Indonesia 60
Filipina Thailand
Malaysia Rusia
Turki Rerata Negara 40
60
India Berkembang
kec. Tiongkok

40 20
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2019 2020 2019 2020

Sumber: CEIC, diolah; November 2020 Sumber: CEIC, diolah; November 2020

Keyakinan konsumen global bertahap membaik, kecuali di Keyakinan bisnis di banyak negara terus membaik
India
Keyakinan Konsumen Global Keyakinan Bisnis Global
Indeks Indeks Indeks Indeks

50 160 45 120

140 110
45
40 100
120
40 90
100
35
80
35 80
Jerman, skala kanan Jerman, skala kanan 70
Prancis 60 30 Prancis
30 Italia 60
Kawasan Eropa
AS 40 Italia 50
Tiongkok 25
25 AS
India 20 40
Jepang Jepang
20 0 20 30
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12

2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020


Germany IFO business climate; France Business Confi. Manuf; Sentix EZ Economy;
Sumber: Bloomberg, diolah Sumber: Bloomberg, diolah Italy Business Confidence; Japan OECD Confidence; US OECD Confidence

130 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Kumpulan Grafik 4.
Perekonomian Domestik Berangsur Pulih sejak Semester II 2020

Kontraksi konsumsi nonmakanan berkurang Perbaikan ekspektasi konsumen berlanjut

Kontribusi Konsumsi Nonmakanan Indeks Ekspektasi

% Kont. YoY Indeks

2,0 160
IEK
Ekspektasi Penghasilan
1,0 150
Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja
Ekspektasi Kegiatan Usaha
0,0
140

Lainnya -1,0
Transportasi dan Komunikasi 130
Perumahan dan Perlengkapan RT
Restoran dan Hotel -2,0
Kesehatan dan Pendidikan 120
Pakaian, Alas Kaki, dan Jasa Perawatannya -3,0
110
-4,0
I II III IV I II III 100
2015 2016 2017 2018 2019
2019 2020 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Sumber: Survei Konsumen, Bank Indonesia

Investasi membaik secara gradual Ekspor manufaktur, terutama besi baja, tumbuh positif

Kontribusi Investasi Ekspor Manufaktur (SITC - Riil)

% Kont. YoY Chart Title % Kont. YoY

4 10

3 5

2
0
1

0 -5

-1 -10
Investasi Nonbangunan Investasi Bangunan Besi dan Baja Kimia
-2 Semi Manufaktur lainnya Mesin dan Perlengkapan Transport
Tekstil Pakaian Jadi -15
-3 Barang Konsumsi Lainnya Manufaktur

-4 -20
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2017

2018

2019
2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

I II III IV I II III
2019 2020 2017 2018 2019 2020 2019 2020

Sumber: BPS Sumber: Bank Indonesia

Aktivitas impor mulai membaik Pertumbuhan ekonomi regional membaik di semester II 2020

Impor Barang Baku, Modal, dan Konsumsi Pertumbuhan Ekonomi Regional 2020
Impor Barang Baku, Modal, dan Konsumsi %YoY % Kont. YoY
40 30
30
20
20
Barang Baku
10
Total Impor 10
0

-10 0

Barang Konsumsi -20


-10
-30
Barang Modal
-40 -20
Konsumsi Swasta Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal
Tetap Bruto
-50
Perubahan Inventori Net Ekspor Total
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 -30
2017 2018 2019 2020 2019 2020
Papua
Malut
Sulteng
Gorontalo
Bengkulu
NAD
NTB
Sumsel
Jambi
NTT
Sulsel
Sultra
Sulut
Kaltara
Papua Barat
Maluku
Sumut
Babel
Kalteng
Riau
Sumbar
Kalsel
Lampung
Jatim
Jateng
Sulbar
Jabar
DKI Jakarta
Kalbar
DIY
Banten
Kaltim
KEPRI
Bali

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: BPS, diolah

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 131


Kumpulan Grafik 5.
NPI Tetap Surplus pada 2020 Disertai Ketahanan Eksternal yang Terjaga

Ketahanan eksternal terjaga

Indikator Ketahanan Eksternal

2018 2019 2020


Indikator
Total Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I* Tw. II* Tw. III**

Transaksi Berjalan/PDB (%) 1)


-2,94 -2,45 -2,95 -2,61 -2,83 -2,71 -1,34 -1,20 0,36

Ekspor - Impor Barang dan Jasa/PDB (%)1) -0,6 -0,1 -0,5 -0,3 -0,6 -0,4 0,9 0,7 2,7

Ekspor + Impor Barang dan Jasa/PDB (%)1) 41,4 36,5 34,7 36,5 36,8 36,8 33,8 29,6 30,3

Posisi ULN Total3)/PDB2) (%) 36,0 36,8 36,5 36,1 36,1 36,1 34,5 37,4 38,1

Posisi ULN Jangka Pendek /PDB (%) 4) 2)


5,8 5,9 5,8 5,1 5,1 5,7 5,4 5,8 6,3

Posisi ULN Total3)/Cadangan Devisa 311,2 310,4 314,3 316,6 312,5 312,5 321,6 310,5 302,3

Posisi ULN Jangka Pendek4)/Cadangan Devisa 49,9 50,1 49,5 44,6 49,0 49,0 50,0 48,2 49,8
Keterangan:
1)
Menggunakan PDB harga berlaku triwulanan
2)
Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triwulan ke belakang)
3)
Menggunakan angka sementara posisi utang luar negeri (bulan September 2020)
4)
menurut jangka waktu sisa; *angka sementara **angka sangat sementara
Sumber: Bank Indonesia

Debt Service Ratio (DSR) tumbuh stabil Pertumbuhan ULN masih tercatat positif

Pertumbuhan Tahunan DSR Pertumbuhan Tahunan ULN

% %YoY
70 25
60
20
50 ULN Publik
40 15
DSR Tier 2
30
DSR Tier 1 10
20

10 5

0 ULN Total
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019* 2020** 0
2010
ULN Swasta
Keterangan -5
* Total pembayaran ULN pada Tier 1 meliputi pembayaran pokok dan bunga atas utang jangka
panjang dan pembayaran bunga atas utang jangka pendek -10
** Total pembayaran ULN pada Tier 2 meliputi pembayaran pokok dan bunga atas utang dalam I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
rangka investasi langsung selain dari anak perusahaan di luar negeri, serta pinjaman dan utang
2016 2017 2018 2019 2020
dagang kepada nonafiliasi
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Statistik Utang Luar Negeri, Bank Indonesia

Investasi portofolio kembali masuk sejak triwulan II Pemulihan ekspor terutama berasal dari permintaan
Tiongkok yang meningkat pada paruh kedua
Transaksi Modal dan Finansial Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan
Miliar Dolar AS
% Kont. YoY
35
Transaksi Finansial 20
Derivatif 30
15
Investasi Langsung 25
Investasi Lainnya 10
Investasi Portofolio 20 5
15 0
10 -5

5 -10

0 Tiongkok Malaysia -15


Singapura Belanda -20
-5 Thailand India
Jepang -25
-10 Filipina Korea Selatan
AS Lainnya -30
-15
I II III IV I II III IV I II III IV I* II* III**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2017 2018 2019* 2020
2020
Keterangan: * angka sementara, ** angka sangat sementara
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

132 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Kumpulan Grafik 6.
Nilai Tukar Menguat sejak Triwulan II 2020

Indeks Dolar menguat pada triwulan I dan perlahan melemah Risiko EM dan Indonesia meningkat pada triwulan I,
terhadap negara utama dan Asia kemudian menurun sejak triwulan II sampai akhir tahun
DXY Index EMBI Spread dan CDS
Indeks Indeks Indeks Indeks

105 Dolar AS terapresiasi 94 700 305


Dolar AS terapresiasi
terhadap mata uang utama terhadap mata uang Asia
103 96 650

101 Dollar Index 98 600 255


CDS Indonesia (Skala kanan)
99 550
100
97 500 205
102
95 450
104
93 400 155
106 EMBI Spread
91 Asia Dollar Index 350
Reverse Order
89 108 300 105
(Skala kanan)
87 110 250

85 112 200 55
8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2018 2019 2020 2019 2020

Sumber: Bloomberg, diolah Sumber: Bloomberg, diolah

Aliran modal masuk dalam bentuk SBN kembali masuk pada Terutama oleh real money
triwulan II
Kepemilikan Asing pada Aset Domestik Nilai Kepemilikan Investor Real Money dan Trader pada SUN
Juta Dolar AS IDR/USD Miliar Rp
6.000 16.500 60.000
SBI SUN Saham SBSN IDR/USD (Skala kanan) Real Money Trader
4.000 16.000
40.000

2.000 15.500
20.000
15.000 3.435
0
0
14.500
-2.000 -2.776,42
14.000 -20.000
-4.000
13.500
-40.000
-6.000
13.000
-8.000 -60.000
12.500

-10.000 12.000 -80.000


3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2016 2017 2018 2019 2020 2020

Sumber: Bank Indonesia, BEI, Bloomberg Sumber: BI-SSSS

Korporasi (di luar Pertamina dan PLN) mencatat net supply Permintaan valas Pertamina dan PLN berkurang sejalan
sepanjang tahun 2020 dengan permintaan domestik yang lemah
Volume Transaksi Korporasi exclude Pertamina & PLN Volume Transaksi Pertamina dan PLN
Miliar Dolar AS Miliar Dolar AS IDR/USD
Vol Beli Vol Jual Vol Net 1,0 IDR/USD (skala kanan) 16.000
18
PLN
0,5
Pertamina 15.000
13 0
-0,5
8 14.000
-1,0
-1,5
3 13.000
-2,0
-2,5
-2 12.000
-3,0
-3,5 11.000
-7
-4,0

-12 -4,0 10.000


12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: EDW BI Sumber: EDW BI

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 133


Kumpulan Grafik 7.
Inflasi Tercatat Rendah akibat Permintaan Domestik yang Lemah dan Pasokan yang Terjaga

Perlambatan inflasi inti dipengaruhi permintaan domestik Serta ekspektasi inflasi yang menurun dan terjaga dalam
yang lemah, harga komoditas global yang turun, dan pass- kisaran sasaran inflasi
through depresiasi nilai tukar yang terbatas
Relative Contribution Inflasi Inti Ekspektasi Inflasi Consensus Forecast dan Sasaran Inflasi
%YoY %YoY
Backward Forward Output Gap ER IHIM VF ADM
2,0 CF 12 bulan 8

7
1,5
6
CF 24 bulan
5
1,0
4

0,5 Sasaran Inflasi 3

2
0
1

-0,5 0
1 3 5 7 9 11 3 5 7 9 11 3 5 7 9 11 3 5 7 9 11 3 5 7 9 11 3 5 7 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11 3 7 11
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah Sumber: Consensus Forecast, Bank Indonesia

Pasca-GFC, peran forward expectation meningkat, dampak Perlambatan inflasi inti didorong lemahnya permintaan
second round inflasi volatile food dan administered prices yang tercermin pada penurunan utilisasi kapasitas sektor
menurun komoditas tersebut
Determinan Inflasi Inti Indonesia Utilisasi Kapasitas Sektor PDB dan Perkembangan Inflasi
Koefisien model inti Utilisasi Kapasitas Sektor PDB dan Perkembangan Inflasi
0,50 0

Penurunan Utilisasi Kapasitas - PraCovid -19 & Tw. II 2020


0,45 Full 2005m07 - 2020m12 Industri Lainnya
Post GFC 2009m01 - 2020m12 0,45
0,39 -10
0,40
Industri Kimia,
0,35 Industri Kertas & Brg. dr Kertas Farmasi dan Obat Industri Barang
0,32 Kimia Lainnya
-20
0,29
0,30 Industri Peralatan Industri Minuman
RT Industri Barang Galian
0,25 Bukan Logam
Industri Furniture -30
0,20 Industri Barang Industri Kendaraan
Elektronik Bermotor
Industri Komputer Industri Alas -40
0,15
0,11 Kaki
0,10 Industri Pakaian Jadi
Industri Logam
0,06 Dasar
0,04 0,04 -50
0,03 0,02 0,02 0,05 Industri Suku Cadang
0,01 0,00 0,00
0,00
-60
Backward Forward Output Gap Exchange Rate IHIM VF AP
-2 0 2 4 6 8 10 12
Sumbangan Inflasi Desember 2020 (yoy)
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Kemenperin, BPS, diolah

Disparitas inflasi daerah masih menjadi tantangan, terutama Penurunan harga energi turut pengaruhi melambatnya inflasi
volatile food administered prices
Inflasi Volatile Food Antardaerah Determinan Inflasi Administered Prices terkait Energi
%YoY %YoY %
20
Sumut 100 25
Pangsa Alokasi Subsidi
Sulut 15 80 Energi - skala kanan
Sulbar ICP YoY - skala kanan 20
60
Aceh 10 15
Gorontalo Kalsel 40
5,92 19,78 20
4,84 17,68 3,62 5 10
18,12 3,39 4,30 9,81
8,47 0
0,71 11,87
0 -20 5

Kaltara Bengkulu -40


Inf AP (%yoy) - 0
Malut -5
Maluku -60 Margin Neto skala kanan
Sumbar Sumbar Pertamina
-80 -5
-10
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 12
2015 2016 2017 2018 2019 2020
2019 2020
Keterangan: Font hitam adalah inflasi nasional. Font merah selisih antara inflasi VF tertinggi dan terendah Keterangan: Pangsa alokasi subsidi energi adalah alokasi subsidi energi dibagi belanja negara
Sumber: BPS Sumber: BPS, Bank Indonesia

134 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Kumpulan Grafik 8.
Stabilitas Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran Tetap Terjaga

Implementasi program restrukturisasi kredit yang terus Peningkatan likuiditas bank dalam bentuk SBN memperkuat
berlanjut turut menopang stabilitas sistem keuangan pengelolaan likuiditas perbankan
Perkembangan Restrukturisasi Kredit Kepemilikan SBN per Buku Bank
Triliun Rp
% Restrukturisasi Kredit 1,600
25
BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4
1,400

20
1,200

1,000
15
800
10
600

5 400

200
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2019 2020
2018 2019 2020
Sumber: OJK Sumber: Bank Indonesia

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan meningkat Pertumbuhan UYD meningkat pada semester II 2020 seiring
di 2020 pemulihan aktivitas ekonomi
Pertumbuhan DPK per Jenis Pertumbuhan Uang Kartal yang Diedarkan (UYD)

%YoY Rp Triliun Pertumbuhan Pertumbuhan % UYD


30 1,000 (mtm, skala kanan) (yoy,skala kanan) 25%

900 20%
25
800 15%
UYD
Giro 700
20 10%
600
5%
Tabungan Total 15 500
0%
Deposito 400
10 -5%
300

200 -10%
5
100 -15%

0 - -20%
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Perkembangan transaksi e-commerce ditopang kemudahan Transaksi digital banking terus meningkat seiring preferensi
UE sebagai metode pembayaran utama akan digital payment di tengah pandemi
Metode Pembayaran E-Commerce Volume Digital Banking

Juta Transaksi %YoY


Transfer Bank Kios / Minimarket Lainnya
18 80
Kartu Kredit / Debit Online Kredit Tanpa Kartu
UE CoD / Tunai 16
% 60
Total Volume Digital Banking
0,11 0,25 0,72 1,25 1,65 1,77 2,04 1,96 100
2,09 7,72 9,51 10,90 9,68 14 (Skala kanan)
12,18 14,69 40
17,32 18,54 2,63 3,63 10,14 19,01 90
21,81 22,41 22,57 19,92 20,75 19,73 5,55 4,21
11,18 18,87 16,49 9,38 9,71 5,69 80 12 SMS/Mobile Banking
12,46 14,53 9,05 8,96 20
7,48 16,19 12,74 7,78
13,39 14,22 14,61 13,57 7,58 70 10
7,43 18,10
7,53 7,41 6,31 5,90 5,68 5,47 22,02 60 0
5,22 26,31 8
33,93 45,79
37,37 42,81 50
4,31 -20
4,05 41,71 6
40
68,73 3,49
62,19 3,34 30 -40
56,77 56,55 56,04 55,29 57,47 57,50 52,28 3,26
2,69 4
44,37 40,02 2,10 20
31,55 27,56 27,25 2 Internet Banking -60
24,83 20,23 10

0 0 -80
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2017 2018 2019 2020 2019 2020

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia; data s.d Desember 2020

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 135


Tabel Bauran Kebijakan Bank Indonesia

I. Kebijakan Moneter

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Kebijakan Suku Menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate Kebijakan moneter akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi
Bunga (BI7DRR) sebesar 125 bps sepanjang 2020 yang tetap rendah dan stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya
menjadi 3,75%; dengan perincian penurunan: untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
a. Penurunan 25 bps menjadi 4,75% pada
RDG 19-20 Februari 2020
b. Penurunan 25 bps menjadi 4,50% pada
RDG 18-19 Maret 2020
c. Penurunan 25 bps menjadi 4,25% pada
RDG 17-18 Juni 2020
d. Penurunan 25 bps menjadi 4,00% pada
RDG 15-16 Juli 2020
e. Penurunan 25 bps menjadi 3,75% pada
RDG 18-19 November 2020

2 Giro Wajib Menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Kebijakan ditempuh untuk mendukung upaya menjaga kecukupan
Minimum Rupiah untuk Bank Umum Konvensional likuiditas perbankan, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem
sebesar 200 bps dan Bank Umum Syariah/ keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan
Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps, mulai meningkatkan pelonggaran moneter melalui instrumen kuantitas.
berlaku 1 Mei 2020.

Penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Kebijakan ditempuh sebagai langkah kebijakan lanjutan untuk menjaga
dalam Valuta Asing (valas) bagi Bank Umum stabilitas moneter dan pasar keuangan, termasuk mitigasi risiko Covid-19
Konvensional dari semula 8% menjadi 4%, terhadap perekonomian. Penurunan rasio GWM Valas tersebut akan
mulai berlaku 16 Maret 2020. meningkatkan likuiditas valas di perbankan dan sekaligus mengurangi
tekanan di pasar valas.

Pemberian jasa giro (insentif GWM berupa Kebijakan tersebut ditempuh sebagai bagian dari bauran kebijakan Bank
pemberian (‘athaya)) kepada BUK (BUS dan Indonesia untuk menjaga kecukupan likuiditas perbankan, menjaga
UUS) yang memenuhi kewajiban GWM dalam stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung
Rupiah baik secara harian dan rata-rata pemulihan ekonomi nasional.
sebesar 1,5% per tahun dengan bagian yang
diperhitungkan untuk mendapat jasa giro
(insentif GWM berupa pemberian (‘athaya))
sebesar 3% dari DPK, mulai berlaku berlaku 1
Agustus 2020.

3 Operasi a. Implementasi lelang Repo hingga tenor • Memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung upaya
Moneter 12 bulan dan pelaksanaan lelang secara menjaga kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang
harian sejak 20 Maret 2020 sehingga memperkuat transmisi bauran kebijakan yang akomodatif
b. Penyempurnaan strategi operasional • Sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 2 Tahun 2020, BI diberikan
instrumen DNDF melalui: (i) penambahan kewenangan antara lain untuk membeli SBN berjangka panjang di
frekuensi lelang DNDF di sore hari pasar perdana. Hal itu diperlukan sebagai sumber pendanaan bagi
sehingga lelang DNDF dilaksanakan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional termasuk
2x sehari sejak 2 Januari 2020; dan (ii) menjaga kesinambungan pengelolaan keuangan negara
penyesuaian window time lelang DNDF • Pembelian SBN dari pasar perdana, baik berdasarkan mekanisme pasar
dari 15 menit menjadi 5 menit sejak 20 maupun secara langsung (private placement) dilakukan sesuai dengan
Juli 2020 Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia
c. Menambah frekuensi lelang FX swap masing-masing tanggal 16 April 2020 dan 7 Juli 2020
tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12
bulan dari 3 (tiga) kali seminggu menjadi
setiap hari sejak 19 Maret 2020
d. Pembelian SBN jangka panjang di pasar
perdana dalam rangka KB 1 sejak 21 April
2020, serta dalam rangka KB 2 sejak 7
Juli 2020

4 Injeksi Likuiditas Stimulus moneter dalam bentuk injeksi Untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan stabilitas sistem
(Quantitative likuditas kepada perbankan, melalui keuangan, Bank Indonesia melakukan stimulus moneter dalam bentuk
Easing) penurunan GWM dan ekspansi moneter. kebijakan Quantitative Easing (QE). Hingga 30 Desember 2020, Bank
Indonesia telah melakukan injeksi likuiditas Rupiah sekitar Rp726,57
triliun atau 4,68% dari PDB.

136 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

5 Koordinasi Menyelenggarakan Rakornas Pengendalian • Upaya menjaga stabilitas harga merupakan elemen penting dalam
Kebijakan Inflasi bersama Kementerian Koordinator mendukung proses pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Selain
Bidang Perekonomian, Bank Indonesia, itu, inflasi yang terkendali menjadi momentum untuk meningkatkan
Kementerian Dalam Negeri, dan peran UMKM dalam memperkuat rantai pasokan lokal (local supply
Kementerian Keuangan dengan tema chain) dengan mengoptimalkan pesatnya digitalisasi
“Transformasi Digital UMKM Pangan untuk • Peningkatan peran UMKM perlu terus dilakukan melalui
Mendukung Pemulihan Ekonomi dan pengembangan korporatisasi, peningkatan kapasitas dan penyediaan
Stabilitas Harga Menuju Indonesia Maju”. pembiayaan, serta pemanfaatan teknologi digital
Rakornas dihadiri Presiden dan para menteri,
serta 542 Tim Pengendalian Inflasi Daerah • Bank Indonesia, bersama Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah
(TPID) dari 34 provinsi dan 508 kabupaten/ akan terus bersinergi mengembangkan ekosistem digital UMKM
kota. Pelaksanaan Rakornas dilakukan secara secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, sehingga dapat mempercepat
hybrid. transformasi UMKM

6 Koordinasi Menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Rakor HLM Manufaktur dilaksanakan dalam rangka mempercepat
Kebijakan Eselon 1 Rapat Koordinasi High Level pemulihan industri manufaktur prioritas yang terdampak Covid-19 untuk
Manufaktur (HLM) 2020 pada tanggal 27 mendorong pertumbuhan ekonomi dan perbaikan transaksi berjalan.
November 2020. Rakor HLM menghasilkan kesepakatan strategi kebijakan dan program
kerja bersama Kementerian Perindustrian dan Bank Indonesia ke depan.

Strategi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 pada industri


manufaktur difokuskan pada 5 strategi utama, yaitu (1) pembukaan
sektor prioritas secara aman, mendorong percepatan realisasi anggaran
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mendorong pemulihan sektor
prioritas, pembiayaan sektor prioritas, penguatan promosi ekspor dan
substitusi impor, serta implementasi digitalisasi industri.

7 Koordinasi Rapat Tim Pelaksana Sekretariat Bersama Rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi
Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor pemulihan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pemulihan
Pariwisata telah dilaksanakan secara rutin ekonomi. Strategi pemulihan sektor pariwisata mencakup (i) sertifikasi
untuk koordinasi upaya pemulihan sektor cleanliness, healthy, safety, and environment (CHSE), (ii) menjaga awareness
pariwisata pascapandemi Covid-19. wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia melalui promosi
#IndonesiaCare, serta (iii) mendorong peningkatan kunjungan wisata
nusantara untuk reaktivasi pariwisata, melalui promosi dan stimulus
transportasi udara. Selain koordinasi untuk pemulihan pariwisata, juga
dirumuskan strategi percepatan pengembangan 5 destinasi super
prioritas agar siap mendukung pemulihan pariwisata pascapandemi
Covid-19.

II. Kebijakan Makroprudensial

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Rasio Intermediasi a. Tidak memberlakukan kewajiban Risiko Covid-19 berpotensi berdampak terhadap perekonomian
Makroprudensial tambahan Giro untuk pemenuhan RIM domestik dan berimplikasi terhadap kondisi perbankan terutama
(RIM)/RIM Syariah baik terhadap Bank Umum Konvensional terkait fungsi intermediasi perbankan dan kondisi likuiditas
maupun Bank Umum Syariah/Unit perbankan.
Usaha Syariah untuk periode 1 (satu) Dalam rangka memitigasi risiko tersebut, Bank Indonesia melakukan
tahun. Selain itu, parameter disinsentif relaksasi ketentuan terkait RIM yang sesuai dengan kondisi
batas atas dan batas bawah untuk RIM perekonomian domestik terkait fungsi intermediasi perbankan selama
diturunkan menjadi 0 (nol). Ketentuan periode tertentu.
tersebut mulai berlaku 1 Mei 2020
b. Mempertahankan rentang RIM dengan
batas bawah sebesar 84% dan batas atas
sebesar 94%

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 137


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

2 Rasio Loan to Value/ Menurunkan batasan minimum uang Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah risiko
Financing to Value muka (down payment) dari kisaran 5%- kredit atau pembiayaan yang terjaga, Bank Indonesia melakukan
(LTV/FTV) 10% menjadi 0% dalam pemberian kredit/ relaksasi ketentuan LTV/FTV melalui penyesuaian kebijakan khususnya
pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/ terkait uang muka untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor
PKB) untuk pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan. Kebijakan tersebut sejalan dengan kebijakan
berwawasan lingkungan, dengan tetap makroprudensial untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan
memperhatikan prinsip kehati-hatian, yang seimbang dan berkualitas, serta merupakan wujud nyata Bank
berlaku efektif 1 Oktober 2020. Indonesia untuk mendukung ekonomi berwawasan lingkungan (green
Uang muka untuk
economy).
kendaraan bermotor
Ketentuan Saat Ini Penyempurnaan
berwawasan
lingkungan
Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak
kriteria Memenuhi kriteria Memenuhi kriteria Memenuhi
NPL/NPF kriteria NPL/NPF kriteria NPL/NPF kriteria
NPL/NPF NPL/NPF NPL/NPF
Roda Dua
20% 25% 15% 20% 10% 15%
Roda Tiga /
Lebih (non 25% 30% 15% 25% 10% 20%
produktif)
Roda Tiga
/ Lebih 20% 10% 15% 5% 10%
(produktif)

3 Penyangga a. Menaikkan Rasio Penyangga Likuiditas Bank Indonesia melakukan penyesuaian terkait PLM, yang ditujukan
Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 200 bps untuk memperkuat manajemen likuiditas perbankan dan menjamin
Makroprudensial (dari 4% menjad 6%) untuk Bank Umum kecukupan likuiditas bank dengan kualitas yang baik. Kebijakan
(PLM) Konvensional dan sebesar 50 bps (dari penguatan PLM juga merupakan salah satu bentuk sinergi kebijakan
4% menjadi 4,5%) untuk Bank Umum fiskal, moneter, dan makroprudensial dalam rangka mendukung
Syariah/Unit Usaha Syariah, mulai berlaku pemulihan ekonomi nasional. Rangkaian kebijakan PLM tersebut
1 Mei 2020. Kenaikan PLM tersebut wajib diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi perbankan dalam
dipenuhi melalui pembelian SUN/SBSN penyaluran kredit untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional
yang akan diterbitkan oleh Pemerintah di dengan tetap mengutamakan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
pasar perdana
b. Besaran fleksibilitas SB yang dapat
direpokan kepada Bank Indonesia
sebesar 6%, atau seluruh PLM yang
dimiliki oleh bank

4 Countercyclical Melanjutkan kebijakan makroprudensial Penetapan tersebut sejalan dengan indikator utama dari CCB (Credit
Capital Buffer (CCB) akomodatif dengan mempertahankan rasio to GDP Gap) yang belum mengindikasikan adanya kecenderungan
Countercyclical Buffer (CCB) sebesar 0% intermediasi yang berlebihan. Hal ini turut diafirmasi oleh indikator
sepanjang tahun 2020. makro dan perbankan yang juga terjaga.

5 Insentif Bagi Bank Menurunkan GWM Rupiah sebesar 50 bps Dalam rangka memitigasi risiko Covid-19 terhadap perekonomian
yang Memberikan yang ditujukan kepada bank-bank yang domestik yang dapat berimplikasi terhadap fungsi intermediasi
Penyediaan Dana melakukan kegiatan pembiayaan ekspor- perbankan dan kondisi likuiditas perbankan, Bank Indonesia
untuk Kegiatan impor ditambah dengan yang melakukan merelaksasi kebijakan makroprudensial melalui pemberian insentif
Ekonomi Tertentu pembiayaan kepada UMKM dan sektor- pelonggaran GWM untuk mendorong intermediasi perbankan selama
sektor prioritas lain, berlaku efektif sejak 1 periode tertentu kepada bank yang memberikan penyediaan dana
April 2020 hingga 31 Desember 2020. untuk kegiatan ekonomi ekspor-impor dan sektor UMKM.

Memperpanjang periode ketentuan insentif Dalam rangka memitigasi risiko sektor keuangan, terutama perbankan,
pelonggaran GWM Rupiah sebesar 50bps pada tahun 2021 yang dinilai masih tinggi sejalan dengan masih
hingga 30 Juni 2021, yang disertai perluasan berlangsungnya proses restrukturisasi kredit dan dalam rangka
insentif kepada bank yang melakukan memperkuat ketahanan likuiditas perbankan, maka insentif berupa
pembiayaan non-UMKM sektor-sektor penurunan GWM Rupiah sebesar 50 bps diperpanjang selama 6 bulan
prioritas yang ditetapkan dalam program dan akan dievaluasi lebih lanjut. Selain itu, sebagai dukungan terhadap
PEN. pemulihan kinerja sektor prioritas, Bank Indonesia memperluas
cakupan pemberian insentif, yaitu dengan menambahkan bank yang
melakukan pembiayaan non-UMKM sektor-sektor prioritas yang
ditetapkan dalam program PEN.

6 Perubahan atas Substansi perubahan pengaturan dalam Sebagai tindak lanjut UU No. 2 Tahun 2020, Bank Indonesia
Peraturan Bank PBI Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi memperkuat fungsi lender of the last resort (LoLR) dengan tetap
Indonesia tentang Bank Umum Konvensional: menjaga prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Dalam hal ini,
Pinjaman Likuiditas a. Penyesuaian terkait suku bunga PLJP Bank Indonesia menyempurnakan ketentuan PLJP agar pemberian
Jangka Pendek PLJP dapat diimplementasikan dalam mendukung stabilitas sistem
bagi Bank Umum b. Penyesuaian terkait agunan PLJP keuangan, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan sesuai
Konvensional c. Pengaturan terkait persiapan sebelum standar internasional.
melakukan permohonan PLJP
d. Penyesuaian terkait dokumen
permohonan PLJP
e. Penyesuaian proses pascapersetujuan
permohonan PLJP dari Bank Indonesia
f. Pengaturan terkait cidera janji dan tindak
lanjut oleh Bank Indonesia

138 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


III. Kebijakan Sistem Pembayaran

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Penyesuaian Penyesuaian Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan • Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan
Jadwal Kegiatan Publik BI untuk Memitigasi Penyebaran Covid-19, antara Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
Operasional lain: memitigasi penyebaran Covid-19, Bank Indonesia
dan Layanan • Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) bersama otoritas terkait dan industri berkomitmen
Publik BI untuk menjaga kelancaran layanan sistem pembayaran
• Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System dan transaksi keuangan untuk mendukung berbagai
(BI-SSSS) kegiatan ekonomi
• Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) • Memperhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan
• Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) masyarakat dalam memitigasi penyebaran Covid-19
• Layanan Operasional Kas; dan serta mempertimbangkan hasil koordinasi dengan,
antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri
• Transaksi Operasi Moneter Rupiah dan Valas
perbankan, dan penyelenggara jasa sistem pembayaran,
Bank Indonesia menetapkan penyesuaian jadwal
kegiatan operasional dan layanan publik yang berlaku
sejak 30 Maret

2 Menurunkan Menurunkan biaya SKNBI, dari perbankan ke Bank Indonesia • Guna mengurangi beban masyarakat dalam melakukan
Biaya Sistem yang semula Rp600 menjadi Rp1 dan dari nasabah ke aktivitas ekonomi di sisi ritel, Bank Indonesia
Kliring Nasional perbankan semula maksimum Rp3.500 menjadi maksimum menurunkan fee SKNBI
Bank Indonesia Rp2.900, berlaku efektif sejak 1 April 2020. • Skema fee tersebut tetap mempertimbangkan
(SKNBI) sustainabilitas di sisi industri karena porsi penurunan
terbesar ditanggung melalui biaya yang dikenakan Bank
Indonesia oleh perbankan yakni dari Rp600 menjadi
hanya Rp1

3 Menyesuaikan Menyesuaikan MDR QRIS menjadi 0% untuk merchant Usaha Mikro diberikan MDR 0% dengan pertimbangan (i)
Merchant Usaha Mikro (UMI) sejak 1 April 2020. membantu Usaha Mikro dalam situasi pandemi, dimana
Discount Rate omzet menurun tajam; (ii) mendorong akseptasi QRIS pada
(MDR) QR Code segmen usaha tersebut; dan (iii) mendorong penggunaan
Indonesian QRIS sebagai alternatif penggunaan alat pembayaran yang
Standard (QRIS) menggunakan media fisik (uang tunai dan kartu).

4 Menyesuaikan Penyesuaian kebijakan kartu kredit sejak 1 Mei 2020: Dalam rangka mendorong transaksi nontunai, fleksibilitas
Kebijakan Kartu a. Penurunan batas maksimum suku bunga kartu kredit non-face-to-face serta untuk mendukung buffer konsumsi
Kredit dari 2,25% per bulan menjadi 2% per bulan masyarakat, Bank Indonesia melonggarkan kebijakan kartu
kredit terkait dengan penurunan batas maksimum suku
b. Penurunan nilai pembayaran minimum dari 10% menjadi bunga, nilai pembayaran minimum, dan besaran denda
5% keterlambatan pembayaran, serta mendukung kebijakan
c. Penurunan denda keterlambatan pembayaran dari 3% penerbit kartu kredit untuk memperpanjang jangka waktu
atau maksimal Rp150.000 menjadi 1% atau maksimal pembayaran bagi nasabah.
Rp100.000; dan
d. Mendukung kebijakan penerbit kartu kredit untuk
memperpanjang jangka waktu pembayaran bagi
nasabah yang terdampak Covid-19

5 Menurunkan Menurunkan biaya layanan BI-RTGS untuk setiap zona • Guna mengurangi beban masyarakat dalam melakukan
biaya layanan waktu dan penurunan price capping dari maksimal Rp35.000 aktivitas ekonomi di sisi wholesale dan korporasi, Bank
Sistem Bank menjadi Rp30.000 Indonesia menurunkan biaya layanan BI-RTGS
Indonesia Real • Skema fee tersebut tetap mempertimbangkan
Time Gross sustainabilitas di sisi industri dan Bank Indonesia
Settlement (BI-
RTGS)

6 Menerbitkan a. PBI SP akan memperkuat pengaturan mengenai access Sebagai tindak lanjut dari upaya reformasi pengaturan
PBI Nomor policy, penyelenggaraan, termasuk konsepsi sumber SP, Bank Indonesia menerbitkan PBI tentang Sistem
22/23/PBI/2020 dana dan akses ke sumber dana untuk pembayaran, Pembayaran (SP) yang diharapkan dapat menata kembali
tentang Sistem inovasi teknologi SP, pengembangan infrastruktur, struktur industri SP, serta memayungi ekosistem
Pembayaran sampai dengan exit policy yang akan didukung dengan penyelenggaraan SP secara menyeluruh sejalan dengan
penguatan dan penyelarasan fungsi dan kewenangan perkembangan ekonomi dan keuangan digital. Hal ini
BI terkait perizinan, pengawasan, serta data dan/atau bertujuan untuk mencari titik keseimbangan antara
informasi yang terintegrasi optimalisasi peluang inovasi dengan upaya memelihara
b. Efektivitas pengaturan SP juga akan ditingkatkan stabilitas sistem keuangan (SSK) dan integritas SP.
antara lain melalui penerapan pendekatan pengaturan
yang mengedepankan principle-based regulation dan
optimalisasi peran SRO

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 139


IV. Kebijakan Pengelolaan Uang Beredar

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Sentralisasi Sentralisasi distribusi uang melalui implementasi konsep Bank Indonesia telah menetapkan Sentralisasi Distribusi
Distribusi Uang model bisnis FOMOBO (Front Office, Middle Office, dan sebagai salah satu dari 3 (tiga) Key Milestones Framework
Back Office) yang akan membagi peran Satuan Kerja Kas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) 2019-2025 untuk
menjadi: menyediakan Uang Layak Edar (ULE) dalam jumlah yang
a. Satker Kas FO, menjalankan fungsi Layanan Kas yang cukup, serta nominal yang sesuai.
dilakukan oleh seluruh Satuan Kerja Kas
Pada tahap awal implementasi Sentralisasi Distribusi, Bank
b. Satker Kas BO, menjalankan fungsi line of command Indonesia pada tahun 2020 telah menetapkan 9 Satuan
pengelolaan kecukupan uang nasional yang dilakukan Kerja Kas sebagai Depot Kas Wilayah (DKW) yang akan
oleh Command Center PUR (CC-PUR) di DPU menjalankan fungsi BO untuk melakukan distribusi uang ke
c. Satker Kas BO, menjalankan fungsi Distribusi dan Satuan Kerja Kas di wilayah koordinasinya.
Penyimpanan Uang oleh Satuan Kerja Kas yang
ditetapkan sebagai Depot Kas Wilayah (DKW) Bank Indonesia juga menyempurnakan jalur distribusi
uang Rupiah dalam penerapan Sentralisasi Distribusi untuk
meningkatkan efisiensi pelaksanaan distribusi uang Rupiah.
Perumusan penyempurnaan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan efisiensi rute dan moda transportasi,
kebijakan front loading dan inventory management practices,
serta optimalisasi pemanfaatan kapasitas khazanah
eksisting.

2 Digitalisasi dan Digitalisasi dan Otomatisasi Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia mengimplementasikan Digitalisasi dan
Otomatisasi (PUR) melalui penggunaan Automated Banknote Feeding Otomatisasi PUR sebagai salah satu dari 3 (tiga) key
PUR System, Automated Banknote Packaging System, serta milestones Framework PUR 2019-2025 untuk mendukung
penerapan Warehouse Management System (WMS) dan pelaksanaan PUR yang modern, mengurangi intervensi
Racking System di khazanah uang Rupiah Bank Indonesia. manusia (less human intervention), serta meningkatkan
aspek keamanan dan efisiensi dalam pengelolaan uang.

3 Kebijakan Melakukan karantina uang Rupiah hasil setoran bank Mencermati perkembangan pandemi Covid-19, Bank
Pengolahan selama 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan Indonesia melakukan karantina uang hasil setoran bank
Uang pengolahan dan pengedaran kembali kepada masyarakat. selama 14 (empat belas) hari sebelum uang tersebut diolah
dan diedarkan kembali kepada masyarakat.

Kebijakan karantina tersebut ditempuh untuk


meminimalisir penyebaran Covid-19 melalui media uang
tunai, serta untuk memberikan rasa aman dan nyaman
kepada masyarakat untuk tetap bertransaksi menggunakan
uang tunai selama masa pandemi.

4 Penyesuaian Melakukan penyesuaian jangka waktu penyetoran dan Sebagai salah satu bentuk implementasi dari framework
Jangka Waktu penarikan oleh bank di Bank Indonesia dari sebelumnya 3 PUR 2019-2025, jangka waktu penyetoran dan penarikan
Penyetoran dan (tiga) hari menjadi 4 (empat) hari, sebagai berikut: bank di Bank Indonesia disesuaikan dengan tujuan untuk:
Penarikan oleh a. Bank tidak dapat melakukan penarikan uang Rupiah a. Mengoptimalkan Transaksi Uang Kartal Antar Bank
Bank di Bank dengan jenis pecahan yang sama selama 4 (empat) hari (TUKAB)
Indonesia kerja setelah bank melakukan penyetoran ULE untuk b. Mengoptimalkan ULE yang ada di perbankan, sehingga
pecahan tersebut kebutuhan ULE oleh perbankan sesuai dengan
b. Bank tidak dapat melakukan penyetoran dengan jenis kebutuhan masyarakat (cash flow bank optimal)
pecahan yang sama selama 4 (empat) hari kerja setelah c. Meningkatkan masa edar ULE beredar lebih lama di
bank melakukan penarikan ULE pecahan tersebut perbankan dan masyarakat, sehingga pengedaran ULE
c. Penyesuaian jangka waktu penyetoran dan penarikan antarbank menjadi lebih efisien
bank di Bank Indonesia mulai diimplementasikan Implementasi penyesuaian jangka waktu penyetoran dan
tanggal 20 Maret 2020 penarikan pada awalnya direncanakan mulai dilakukan pada
Juli 2020. Mencermati perkembangan pandemi Covid-19,
implementasi kebijkan dipercepat pada Maret 2020 dalam
rangka mendukung kebijakan PSBB Pemerintah, serta
untuk meminimalisir kontak antarSDM perkasan ketika
melaksanakan kegiatan penyetoran dan penarikan di Bank
Indonesia.

140 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

5 Kebijakan Bank Indonesia mengedarkan Uang Peringatan Bank Indonesia melakukan pengedaran UPK 75 Tahun
Pengedaran Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 RI melalui mekanisme penukaran untuk memberikan
UPK 75 Tahun Tahun RI) yang memiliki nilai nominal Rp75.000 melalui kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk
RI melalui mekanisme penukaran, sehingga masyarakat dapat memiliki UPK 75 Tahun RI sebagai uang Rupiah yang
mekanisme menukarkan uang Rupiah sebesar Rp75.000 untuk dikeluarkan dalam rangka memperingati Kemerdekaan
penukaran memperoleh 1 (satu) lembar UPK 75 Tahun RI. Indonesia yang ke-75 tahun.
Untuk memberikan kenyamanan dan memudahkan
masyarakat untuk melakukan penukaran, sebelum
melakukan penukaran UPK 75 Tahun RI, masyarakat
melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR
yang dapat diakses melalui laman https://pintar.bi.go.id/.
Inovasi penukaran melalui pemesanan tersebut diharapkan
mempermudah masyarakat menentukan lokasi dan waktu
penukaran, serta mendukung pelaksanaan PSBB agar
tidak terjadi penumpukan antrean masyarakat yang akan
melakukan penukaran.

6 E-licensing Bank Indonesia memberikan layanan terintegrasi secara E-licensing perizinan PJPUR menjadi salah satu upaya Bank
Perizinan PJPUR elektronik kepada Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Indonesia untuk meningkatkan aspek pelayanan dan tata
Rupiah (PJPUR) melalui aplikasi e-licensing, sehingga kelola yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien
seluruh permohonan perizinan PJPUR diajukan secara dalam rangka mendukung penguatan dan terbentuknya
nirkertas dan tidak perlu hadir secara langsung ke kantor kelembagaan PJPUR yang kuat dan dengan tata kelola
Bank Indonesia. Selain itu, melalui aplikasi e-licensing, yang baik sebagai mitra Bank Indonesia dalam pelaksanaan
PJPUR dapat mengetahui progress penyelesaian dari pengolahan uang Rupiah di Indonesia.
permohonan perizinan yang telah diajukan.

Implementasi e-licensing diatur dalam Peraturan Bank


Indonesia No. 22/8/PBI/2020 tanggal 29 April 2020 tentang
Perizinan Terpadu Bank Indonesia Melalui Front Office
Perizinan.

7 Koordinasi Bank Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan
Kebijakan Keuangan RI dan Badan Pemberantasan Uang Palsu Kementerian Keuangan RI dan Botasupal terkait
Perencanaan (Botasupal) terkait perencanaan uang Rupiah. perencanaan uang Rupiah, termasuk perencanaan
Uang Rupiah pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun
Republik Indonesia yang dikeluarkan pada tanggal 17
Agustus 2020.

8 Koordinasi Bank Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan
Kebijakan Keuangan RI terkait rencana pencetakan uang Rupiah. Kementerian Keuangan RI terkait rencana pencetakan uang
Pencetakan Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia untuk memenuhi
Uang Rupiah kebutuhan uang kartal dalam jumlah yang cukup, pecahan
yang sesuai, dan kualitas yang layak edar di masyarakat.

9 Koordinasi Bank Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Bank Indonesia secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
Kebijakan Keuangan RI terkait pelaksanaan pemusnahan uang Rupiah. berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan RI
Pemusnahan terkait uang Rupiah yang dimusnahkan Bank Indonesia
Uang Rupiah sebagai bagian dari kebijakan clean money policy. Bank
Indonesia memusnahkan uang yang tidak layak edar dan
mengedarkan uang layak edar agar uang Rupiah yang
beredar di masyarakat senantiasa dalam kondisi baik yang
layak edar.

10 Koordinasi Bank Indonesia berkorodinasi dan bersinergi dengan Aparat Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan Aparkum
Kebijakan Penegak Hukum (Aparkum) terkait upaya pencegahan dan khususnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait
Pencegahan dan pemberantasan uang Rupiah palsu. upaya pencegahan dan pemberantasan uang Rupiah
Pemberantasan palsu. Dalam rangka pemberantasan uang Rupiah palsu,
Uang Rupiah Bank Indonesia melakukan pemeriksaan laboratorium
Palsu terhadap uang Rupiah yang diragukan keasliannya hasil dari
pengungkapan kasus oleh Polri. Selain itu, Bank Indonesia
turut memberikan keterangan ahli dalam penyidikan dan
persidangan kasus tindak pidana pemalsuan uang Rupiah,
serta memberikan dukungan dalam bentuk pertukaran
data/informasi temuan uang Rupiah palsu kepada Aparkum.

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 141


V. Kebijakan Pengembangan Pasar Keuangan

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Perluasan dan Pengembangan kerangka LCS melalui Dominasi dolar AS sebagai settlement currency dalam perdagangan
Pengembangan perluasan cakupan underlying transaksi internasional Indonesia dengan mitra dagang dan pasar keuangan
Kerangka valas termasuk current account dan direct domestik menimbulkan ketergantungan ekonomi tinggi terhadap
Local Currency investment, serta perluasan negara mitra, dolar AS yang dapat meningkatkan risiko kerentanan eksternal
Settlement (LCS) termasuk dengan Jepang. terhadap shock yang bersumber dari dinamika ekonomi global.
a. Penerbitan PBI No.22/12/PBI/2020 Inisiasi kerja sama Local Currency Settlement (LCS) ditujukan
tentang Penyelesaian Transaksi Bilateral untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam setelmen
menggunakan Mata Uang Lokal Melalui perdagangan Indonesia dengan negara lain serta mengurangi
Bank pada tanggal 27 September 2020 ketergantungan terhadap dolar AS. Hal tersebut diharapkan dapat
dan Mencabut PBI No.19/11/PBI/2017 berkontribusi positif terhadap upaya Bank Indonesia dalam menjaga
b. Penerbitan PADG No.22/20/PADG/2020 stabilitas Rupiah.
tentang Penyelesaian Transaksi
Bilateral Antara Indonesia dan Jepang
menggunakan Rupiah dan Yen melalui
Bank
c. Penerbitan PADG No.22/34/PADG/2020
tentang Penyelesaian Transaksi
Bilateral Antara Indonesia dan Thailand
menggunakan Rupiah dan Baht melalui
Bank, dan mencabut PADG No.19/11/
PADG/2017

2 Pengembangan Pengembangan instrumen DNDF melalui Penyempurnaan ketentuan terkait instrumen DNDF merupakan
Instrumen DNDF perluasan cakupan underlying DNDF, yakni bagian dari upaya Bank Indonesia untuk memperkuat bauran
kepemilikan rekening Rupiah milik pihak asing kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya mitigasi risiko
dapat dijadikan underlying transaksi DNDF penyebaran Covid-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem
beli. keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Penyempurnaan dilakukan melalui penerbitan Perluasan jenis underlying transaksi DNDF bagi investor asing
PBI No.22/2/PBI/2020 tentang Perubahan diharapkan dapat memberikan alternatif dalam rangka lindung nilai
Kedua atas PBI No.20/10/PBI/2018 tentang atas kepemilikan Rupiah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
DNDF. fleksibilitas bagi investor asing dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.

3 Pengembangan Pengembangan infrastruktur pasar keuangan Guna mengembangkan dan meningkatkan kredibilitas pasar
Infrastruktur Pasar berupa CCP SBNT melalui penerbitan tata keuangan domestik melalui pendirian lembaga central counterparty
Keuangan: Central cara perizinan dan penyelenggaraan CCP, untuk melakukan kliring transaksi derivatif SBNT, Bank Indonesia
Counterparty yakni PADG No. 22/14/PADG/2020 tentang telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/11/PBI/2019.
Derivatif Suku Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan
Bunga dan Nilai Central Counterparty untuk Transaksi Derivatif peraturan teknis bagi CCP SBNT melalui PADG No. 22/14/PADG/2020,
Tukar (CCP SBNT) Suku Bunga dan Nilai Tukar Over-the-Counter, yang mencakup pengaturan perizinan, penyelenggaraan, dan
yang merupakan aturan pelaksanaan dari PBI pelaporan.
No.21/11/PBI/2019 tentang Penyelenggaraan
CCP untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga dan
Nilai Tukar over the counter.

4 Peluncuran Pada tanggal 14 Desember 2020, BPPU 2025 Bank Indonesia mempercepat pendalaman pasar uang sesuai BPPU
Blueprint telah diluncurkan sebagai guidance bagi 2025 untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter
Pengembangan otoritas dan pelaku pasar untuk mempercepat serta mendukung pembiayaan perekonomian nasional. BPPU 2025
Pasar Uang 2025 tercapainya pasar uang Indonesia yang disusun oleh Bank Indonesia dalam rangka melengkapi keseluruhan
(BPPU 2025) modern dan maju. inisiatif pengembangan pasar keuangan, khususnya pada pasar uang,
yang telah disepakati dalam Strategi Nasional Pengembangan dan
Pendalaman Pasar Keuangan (SN-PPPK).

5 Penguatan Upaya penguatan kerjasama pengembangan Bank Indonesia, Kemenkeu, OJK dan LPS bersepakat untuk
Koordinasi pasar keuangan dilakukan melalui koordinasi membangun pasar keuangan Indonesia yang efisien, likuid dan
Antar-Otoritas dan kolaborasi dengan Kemenkeu, OJK, dan dalam melalui FKPPPK pada tahun 2016 lalu dan telah menghasilkan
melalui Kerjasama LPS melalui Forum Koordinasi Pembiayaan strategi nasional SNPPPK pada tahun 2018.
Pengembangan Pembangunan melalui Pasar Keuangan Dengan peran Bank Indonesia sebagai Sekretariat FKPPPK, koordinasi
Pasar Keuangan (FKPPPK) dan penguatan strategi nasional dan program pengembangan pasar lintas otoritas diharapkan dapat
melalui FKPPPK pengembangan dan pendalaman pasar semakin kuat dan bersinergi, terutama upaya pendalaman pasar
keuangan. Pada akhir tahun 2020 sd 2021, keuangan yang mendukung pembiayaan pembangunan khususnya
Bank Indonesia akan bertindak sebagai infrastruktur.
Sekretariat FKPPPK.

142 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

6 Pelaksanaan Global Sebagai upaya untuk melaksanakan dan Keikutsertaan Bank Indonesia dalam Global Foreign Exchange
Market Code of adopsi global market code of conduct dalam Committee diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan
Conduct melalui rangka meningkatkan kredibilitas pasar kolaborasi antara pelaku pasar domestik dan global. Selain itu,
Keikutsertaan keuangan Indonesia, Bank Indonesia dan langkah tersebut akan meningkatkan kredibilitas pasar keuangan
Bank Indonesia IFEMC ikut serta sebagai member dalam Indonesia melalui penerapan dan regular update terkait global market
dan IFEMC forum Global Foreign Exchange Committee. code of conduct sebagai bentuk penerapan good practice dalam
dalam Global pelaksanaan transaksi di pasar keuangan.
Foreign Exchange
Committee

7 Upaya Dikoordinasikan oleh Kemenkeu, BI bekerja FSB CPR ditujukan untuk menilai perkembangan implementasi
Penyelarasan sama dengan otoritas terkait yaitu OJK dan negara anggota FSB atas reformasi keuangan global dengan topik
Standardisasi Bappebti, menjadi narasumber pada asesmen “OTC Derivative Market Reforms".
Ketentuan dan yang dilakukan untuk menghasilkan publikasi Asesmen FSB diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Implementasi laporan peer review terkait Indonesia. penguatan upaya pendalaman pasar keuangan terutama di area yang
G20 - OTC Berdasarkan feedback baik dari otoritas menjadi rekomendasi dari FSB khususnya terkait TR, CCP, dan ETP,
Derivative Market maupun industri di pasar keuangan yang serta margin dan capital yang lebih tinggi terkait transaksi derivatif
Reforms melalui disampaikan kepada FSB dalam berbagai yang tidak dikliringkan.
Penyelenggaraan rangkaian diskusi sepanjang tahun 2020,
FSB - Country Peer upaya ini diharapkan dapat mendukung
Review (FSB CPR) pengembangan pasar keuangan domestik
2020 sejalan dengan implementasi best practice
dan dapat meningkatkan kepercayaan pelaku
pasar baik domestik maupun internasional
untuk berinvestasi di Indonesia.

VI. Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Pasar Uang Pengembangan instrumen baru Pasar Uang Pengembangan instrumen baru dalam kegiatan PUAS ditujukan
Syariah Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) untuk mendukung pengembangan pasar uang dan menambah
yaitu Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan variasi alternatif instrumen penempatan/pemenuhan likuiditas bagi
Prinsip Syariah Antarbank. perbankan.

2 Operasi Implementasi instrumen Fasilitas Likuiditas Kebijakan ditempuh untuk memperkuat operasi moneter dan
Moneter Syariah Berdasarkan Prinsip Syariah (FLiSBI) dan pendalaman pasar keuangan syariah melalui instrumen Fasilitas
Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Prinsip Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah (FLiSBI), Pengelolaan Likuiditas
Syariah (PaSBI) sejak 5 Oktober 2020. Berdasarkan Prinsip Syariah (PaSBI), dan Sertifikat Pengelolaan Dana
Berdasarkan Prinsip Syariah Antar Bank (SiPA). Penguatan operasi
moneter tersebut telah mempertimbangkan aspek syariah, akuntansi,
dan kebutuhan industri perbankan syariah.

3 Stabilitas Sistem Penyempurnaan Pembiayaan Likuiditas Jangka Sebagai tindak lanjut UU No. 2 Tahun 2020, Bank Indonesia
Keuangan Pendek Syariah (PLJPS). memperkuat fungsi lender of the last resort (LoLR) dengan tetap
menjaga prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Dalam hal ini,
Bank Indonesia menyempurnakan ketentuan PLJPS agar pemberian
PLJPS dapat diimplementasikan dalam mendukung stabilitas sistem
keuangan, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan sesuai
standar internasional.

4 Koordinasi a. Melakukan pengembangan ekosistem HVC Penguatan kemandirian ekonomi pesantren ditujukan untuk
Kebijakan dalam melalui program Penguatan Kemandirian mendukung pertumbuhan yang inklusif, serta memperkuat struktur
Pengembangan Ekonomi Pesantren perekonomian nasional. Selama 2020 telah dilakukan:
Ekosistem Halal • Penguatan unit usaha pesantren yang selaras dengan program
Value Chain penguatan ketahanan pangan nasional dan mendukung ekspor
(HVC) komoditas pertanian yang berkualitas
• Akselerasi unit usaha ponpes dilakukan juga dengan memperkuat
kelembagaan Ponpes secara berjamaah dengan dibentuknya
Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN)
• Penguatan unit usaha dan kelembagaan juga didukung dengan
pembangunan ekosistem lainnya yaitu pembangunan infrastruktur
pendukung, seperti warehousing dan distribution center

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 143


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

b. Melakukan pengembangan Ekosistem Pengembangan usaha syariah ditujukan juga untuk mendukung
Halal Value Chain (HVC) melalui program perbaikan struktur ekonomi melalui penguatan usaha syariah untuk
pengembangan usaha syariah dan orientasi ekspor maupun substitusi impor, antara lain meliputi
dukungan industri halal • Peningkatan kualitas produk dan pengelolaan usaha
• Pemberdayaan usaha berbasis masjid
• Program pemberdayaan ekonomi berbasis desa
• Program penguatan kelembagaan kepada organisasi berbasis
masyarakat
• Porgram pemberdayaan juga diperkuat dengan penguatan
kelembagaan terutama dalam kerangka memperkuat halal center
dalam mendukung akselerasi sertifikasi halal
• Akselerasi sertifikasi halal sebagai bagian dari infrastruktur
pendukung dengan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi

5 Koordinasi Mendukung pengembangan keuangan sosial Untuk mendukung pengembangan wakaf sebagai salah satu sumber
Kebijakan dalam syariah melalui inisiasi instrumen Cash Waqf pembiayaan ekonomi inklusif melalui pengembangan investasi sosial,
Pengembangan Linked Sukuk (CWLS) dan pengembangan tata telah dilakukan penerbitan instrumen integrasi keuangan komersial
Keuangan Sosial kelola keuangan syariah. dan sosial syariah berbasis wakaf yaitu Cash Waqf Linked Sukuk
Syariah (CWLS) oleh Pemerintah pada Maret 2020. Penerbitan instrumen ini
juga mendukung upaya pendalaman pasar keuangan syariah di dalam
negeri dengan menyediakan tambahan variasi instrumen bagi investor
dalam menanamkan dananya yang bersifat sosial.
Bank Indonesia berkontribusi aktif dalam melakukan fasilitasi
dan koordinasi berbagai pihak dalam aspek persiapan penerbitan
instrumen CWLS pertama, sehingga dapat tercapai nilai minimal
penerbitan. Penerbitan perdana CWLS ini juga merupakan sukuk
negara pertama di dunia yang merupakan instrumen integrasi
keuangan komersial dan sosial syariah.

6 Koordinasi Peluncuran Indeks Literasi Ekonomi Syariah. Sebagai salah satu wujud komitmen untuk terus mendorong
Kebijakan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, Bank
Peningkatan Indonesia telah meluncurkan Indeks Literasi Ekonomi Syariah Nasional
Literasi Ekonomi pada tahun 2020, yang dapat menjadi cerminan tingkat literasi
dan Keuangan masyarakat Indonesia terhadap ekonomi syariah.
Syariah Dalam rangka proses peluncuran secara resmi dan agar dapat
diterima/dijadikan referensi nasional telah dilakukan langkah
koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait yaitu dengan Islamic
Development Bank (IsDB), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite
Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Kementerian
Agama RI, yang pada umumnya menyambut baik karena saling
melengkapi dan mendukung adanya indeks dimaksud.
Indeks literasi ini merupakan indeks literasi ekonomi syariah pertama
di Indonesia dan salah satu yang pertama di dunia, serta melengkapi
indeks literasi ekonomi keuangan syariah yang sudah ada sebelumnya
di Indonesia yaitu indeks literasi keuangan syariah OJK. Indeks
literasi ekonomi syariah ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
merumuskan strategi yang tepat beserta implementasinya dalam
mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Melakukan koordinasi antar stakeholders terkait Sebagai upaya edukasi dan komunikasi kebijakan terkait ekonomi
edukasi dan komunikasi kebijakan ekonomi keuangan syariah dalam lingkup regional/wilayah di seluruh Indonesia.
syariah regional melalui penyelenggaraan Bank Indonesia bersama dengan stakeholders terkait seperti
Festival Ekonomi Syariah (FESyar). pemerintah daerah, kementerian/lembaga seperti Kementerian
Keuangan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Nasional Ekonomi
dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Wakaf Indonesia (BWI),
Kementerian Agama, melakukan berbagai upaya sosialisasi dan
edukasi serta komunikasi kebijakan terkait ekonomi keuangan syariah
kepada publik di regional-daerah, termasuk fasilitasi business coaching/
matching dalam kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar).

Sehubungan dengan pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan


Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, pada tahun 2020
FESyar diselenggarakan secara virtual di 3 (tiga) wilayah Indonesia
yaitu: (i) FESyar wilayah kawasan timur Indonesia (KTI) dengan tuan
rumah Nusa Tenggara Barat (NTB) tanggal 18-28 Agustus 2020; (ii)
FESyar wilayah Sumatera dengan tuan rumah Sumatera Barat tanggal
14-20 September 2020; dan (iii) FESyar wilayah Jawa dengan tuan
rumah Jawa Timur tanggal 5-10 Oktober 2020.

144 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

Melakukan edukasi dan sosialiasi ekonomi Dalam rangka mendorong pengembangan EKSyar di Indonesia
syariah nasional dan internasional melalui sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan EKsyar global,
penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Bank Indonesia bersama berbagai stakeholders baik domestik dan
Festival (ISEF) ke-7. internasional, menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival
(ISEF) ke-7, yang diselenggarakan secara virtual dari tanggal 27
Agustus 2020 s.d 31 Oktober 2020. Adapun puncak pelaksanaan ISEF
2020 dilaksanakan pada 27 s.d. 31 Oktober 2020.
Beberapa stakeholders domestik dan internasional tersebut, a.l.
sebagai berikut:
K/L anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS),
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), LPPOM-MUI,
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Indonesia
Halal Lifestyle Center (IHLC) dan stakeholder domestik lainnya serta
stakeholders internasional, diantaranya IFSB, OIC, IsDB, dan AAOIFI.
Di tengah penyelenggaraan berbagai event syariah Internasional yang
ditunda/dibatalkan karena pandemi Covid-19, ISEF menjadi salah satu
event syariah global yang tetap terselenggara. Dengan membawa
tema “Mutual Empowerment in Accelerating Sharia Economic Growth
through Halal Industry Through Promoting Halal Prosperity” ISEF
2020 berupaya untuk meningkatkan kapasitas industri halal serta
pemberdayaan instrumen keuangan sosial islam sebagai salah satu
alternatif pemecahan masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Peluncuran Laporan Ekonomi dan Keuangan Penyusunan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia,
Syariah Bank Indonesia (LEKSI) 2019. merupakan salah satu wujud nyata dukungan aktif Bank Indonesia
dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Dengan mengangkat tema "Bersinergi dan Bertransformasi Menuju
Visi", Laporan tersebut merangkum perkembangan terkini, dan
memaparkan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
Bank Indonesia dalam bersinergi bersama Pemerintah dan otoritas
terkait. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi evaluasi
dan perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional,
khususnya dalam mencapai visi Indonesia Maju dan menjadi Pusat
Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkemuka di Dunia.

VII. Kebijakan Internasional

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Memperkuat a. Melakukan kerja sama Dalam rangka memitigasi dampak tekanan di pasar dolar AS akibat pandemi Covid-19,
Kerja Sama dan dengan US Federal the Fed menyediakan fasilitas repo bagi otoritas moneter di luar AS yang memiliki akun
Operasionalisasi Reserve (The Fed) berupa di the Fed, termasuk Bank Indonesia, yaitu FIMA Repo Facility sebesar USD60 miliar.
Fasilitas Jaring fasillitas Repo Foreign and Fasilitas FIMA Repo ini mulai ditawarkan the Fed pada 6 April 2020 dan berlaku
Pengaman International Monetary selama 6 (enam) bulan (6 April 2020 s.d. 6 Oktober 2020). Pada 29 Juli 2020, the Fed
Keuangan Authorities (FIMA) pada 6 mengumumkan perpanjangan penyediaan fasilitas FIMA Repo s.d. 31 Maret 2021,
Internasional April 2020 termasuk kepada Bank Indonesia, untuk menjaga keberlanjutan pemulihan di pasar
(JPKI) dolar AS global dengan cara melanjutkan penyediaan fasilitas backstop tersebut.

b. Melakukan perpanjangan • Kerja sama LCBSA BI-MAS adalah kerja sama keuangan bilateral antara BI dan
kerja sama Local Currency MAS dalam bentuk collateralized loan swap antara IDR vs SGD dengan total nilai
Bilateral Swap Agreement mencapai ekuivalen USD7 miliar (SGD9,5 miliar atau IDR100 triliun). Tujuan LCBSA
(LCBSA) dan Bilateral Repo BI-MAS adalah untuk mendukung stabilitas moneter dan keuangan di kedua negara
Line (BRL) antara BI dan melalui transaksi swap mata uang SGD/IDR antara kedua otoritas
Monetary Authority of • Kerja sama BRL BI-MAS adalah kerja sama repurchase agreement dengan
Singapore (MAS) pada 5 MAS dengan total nilai sebesar USD3 miliar. Tujuan BRL BI-MAS adalah untuk
November 2020 memperdalam kerja sama moneter di kawasan

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 145


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

c. BI mendukung • Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara ASEAN+3 menyepakati
pelaksanaan amandemen beberapa langkah penguatan terhadap kerja sama CMIM untuk meningkatkan
CMIM Agreement tahun efektivitasnya sebagai Regional Financing Arrangement (RFA) guna mendukung
2020 yang a.l. terkait ketahanan ekonomi dan keuangan regional
peningkatan porsi fasilitas • Adapun langkah penguatan tersebut antara lain peningkatan porsi fasilitas CMIM
CMIM IMF De-Linked IMF De-Linked Portion (IDLP) dari semula 30% menjadi 40% dan penggunaan mata
Portion (IDLP) dari semula uang lokal negara-negara anggota ASEAN+3 pada fasilitas CMIM
30% menjadi 40% serta
penggunaan mata uang
lokal (local currency) dalam
fasilitas CMIM

d. BI berhasil mendorong • Bank Indonesia bersama negara anggota G20 lainnya berhasil mendorong
disepakatinya disepakatinya fasilitas SLL oleh IMF pada April 2020 sebagai respons untuk
pembentukan fasilitas mengatasi krisis keuangan global yang dipicu oleh pandemi Covid-19
baru GFSN IMF bagi • Fasilitas SLL merupakan upaya IMF untuk memperkuat fasilitas GFSN guna menutup
negara-negara dengan kesenjangan fasilitas yang ada dan membantu mengatasi masalah stigma yang
catatan fundamental dan menimbulkan keengganan menggunakan kerja sama keuangan dengan IMF
kebijakan yang exemplary
dalam bentuk fasilitas • Negara yang dapat memperoleh fasilitas SLL dari IMF adalah negara yang
Short-Term Liquidity Line berdasarkan penilaian IMF memiliki kekuatan fundamental ekonomi dan kebijakan
(SLL) yang kuat, baik kebijakan yang pernah dilakukan, kebijakan yang saat ini ditempuh,
maupun komitmen untuk menjaga kebijakan ke depan

e. Menyepakati Operational • Pada tahun 2020, telah disepakati OG LCBSA BI-MAS, LCBSA BI-BNM, dan BCSA
Guidelines (OG) untuk BI-PBC sebagai panduan bersama bagi BI dan otoritas mitra pada saat aktivasi kerja
kerja sama Local Currency sama
Bilateral Swap Agreement
(LCBSA) antara BI dan
MAS, LCBSA antara BI
dan BNM, dan BCSA BI-
PBC untuk mendukung
operasionalisasi JPKI

2 Kebijakan a. Melakukan perpanjangan Kerja sama BCSA antara Bank Indonesia dan Bank of Korea merupakan kerja sama swap
Local Currency kerjasama BCSA BI-BoK mata uang lokal KRW versus IDR antar otoritas senilai KRW 10,7 triliun/IDR 115 triliun
Settlement (LCS) pada 5 Maret 2020 (ekuivalen USD8,6 miliar) yang dapat digunakan, baik dalam kondisi normal maupun
kondisi krisis.
Perjanjian ini ditujukan sebagai salah satu tools untuk mendorong penggunaan mata
uang lokal dalam setelmen transaksi perdagangan dan keuangan bilateral sehingga
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap hard currency. Dengan
adanya perjanjian ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap upaya menjaga
kestabilan nilai tukar Rupiah.

b. Menyepakati framework Sebagai wujud implementasi kesepakatan Nota Kesepahaman LCS ACCD yang telah
LCS ACCD antara ditandatangani oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang pada 5
BI-JMOF yang efektif Desember 2019 lalu, pada tahun ini Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang
diimplementasikan sejak juga telah menyepakati framework implementasi LCS ACCD dan kerangka tersebut
31 Agustus 2020 (MoU LCS efektif dimplementasikan sejak 31 Agustus 2020.
ACCD ditandatangani 5 Kerangka LCS ini menggunakan mata uang lokal, yaitu Rupiah dan Yen, untuk
Desember 2019) menyelesaikan transaksi perdagangan bilateral antara dua negara termasuk
pendapatan primer dan sekunder (transaksi berjalan) serta investasi langsung.

c. Menyepakati kerja sama Pada 30 September 2020, Bank Indonesia dan bank sentral Tiongkok, People Bank of
LCS ACCD BI-PBC melalui China (PBC), menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama LCS ACCD yang ditujukan
penandatanganan MoU untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi
antara BI dan PBC pada 30 perdagangan bilateral, transfer pendapatan (pendapatan primer dan sekunder), dan
September 2020 investasi langsung. Hal tersebut meliputi antara lain penggunaan kuotasi nilai tukar
secara langsung dan perdagangan antarbank untuk mata uang Yuan dan Rupiah. Kerja
sama ini juga akan diperkuat melalui berbagi informasi dan diskusi secara berkala
antara otoritas Tiongkok dan Indonesia.

d. Menyepakati penguatan Framework LCS ACCD BI-BoT telah diimplementasikan sejak 2 Januari 2018 dengan
framework LCS ACCD progres pertumbuhan yang cukup positif (MOU kerja sama ditandatangani oleh BI dan
BI-BoT yang efektif BoT pada 23 Desember 2016).
diimplementasikan mulai Dalam rangka mendorong optimalisasi implementasi LCS ACCD antara Indonesia dan
tanggal 21 Desember Thailand, BI dan BoT menyepakati penguatan framework LCS ACCD BI-BoT melalui
2020 perluasan cakupan underlying transaksi sehingga mencakup investasi langsung dan
income transfer dari semula hanya untuk perdagangan, relaksasi lebih lanjut atas aturan
terkait transaksi valas dan penambahan bank yang ditunjuk sebagai Appointed Cross
Currency Dealers (ACCD).

146 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

e. Menyepakati Operational Pada tahun 2020, telah disepakati OG untuk operasionalisasi LCS ACCD antara BI dan
Guidelines (OG) untuk JMOF sebagai panduan bersama bagi BI dan JMOF pada saat aktivasi kerja sama.
kerja sama LCS berbasis
ACCD antara BI dan JMOF
dan OG untuk penguatan
framework LCS ACCD
BI-BoT

3 Kerja Sama di a. Kerja sama antara BI dan • Dalam rangka mendukung implementasi cross border payment system, diperlukan
Bidang Sistem BSP pada 1 Februari 2020 payung kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman antara BI dan bank sentral
Pembayaran mitra
• Cakupan area kerja sama meliputi area Sistem Pembayaran dan Inovasi Keuangan
Digital. Dalam inisasi beberapa kerja sama dimaksud juga disertakan kerja
sama anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme/APU-PPT
(sesuai kesepakatan dengan otoritas) yang ditujukan untuk mendukung aplikasi
keanggotaan BI pada Financial Action Task Force (FATF)

b. Inisiasi kerja sama dengan • BI aktif melakukan inisiasi kerja sama dengan beberapa otoritas di negara mitra
otoritas di beberapa baru (a.l India, UAE, Jepang, dll) dan saat ini telah mendapat respons positif dari
negara mitra (India, UAE, otoritas dimaksud
Jepang, Singapura, dll)

4 Kerja Sama Kerja sama BI dengan 8 negara • Dalam rangka mendukung kegiatan bertukar informasi terkait isu-isu
di Bidang anggota ASEAN (ASEAN DTN cybersecurity di kawasan dalam Digital of Technology Network (DTN) of the ASEAN
Cybersecurity CRISP) pada 2 Oktober 2020. Cybersecurity Resilience and Information Sharing Platform (CRISP), 9 negara ASEAN
telah menyepakati payung kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman antara
anggota DTN CRISP di kawasan
• Cakupan area kerja sama meliputi knowledge sharing dan capacity building di area
cybersecurity dan cyber threats

5 Kebijakan dalam Kebijakan untuk menjaga Dalam rangka menjaga kepercayaan stakeholder internasional, Bank Indonesia bersama
Rangka Menjaga keyakinan stakeholder K/L terkait melaksanakan rangkaian investor meeting dan conference call dengan
Persepsi Positif internasional terhadap investor internasional dan lembaga rating secara intensif dengan narasumber GBI dan
Ekonomi ketahanan perekonomian Pimpinan Kemenkeu.
Indonesia Indonesia di tengah pandemi Terjaganya kepercayaan stakeholder internasional antara lain tercermin pada Sovereign
Covid-19, yang ditopang oleh Credit Rating (SCR) dan outlook RI yang berhasil dipertahankan dan tetap berada pada
kredibilitas kebijakan dan level Investment Grade
sinergi bauran kebijakan yang
kuat antara Bank Indonesia dan • Afirmasi SCR RI oleh Fitch pada level BBB/Stable outlook pada 24 Januari 2020
Pemerintah. dan kembali memperoleh afirmasi pada Fitch semi annual review 10 Agustus 2020
• Afirmasi SCR RI oleh Moody's pada level Baa2/Stable outlook pada 10 Februari
2020
• Afirmasi SCR RI oleh S&P pada level BBB, namun merevisi outlook dari Stable
menjadi Negative pada 17 April 2020
• Kenaikan SCR RI oleh JCRA dari BBB/Positive outlook menjadi BBB+/Stable
outlook pada 31 Januari 2020 dan kembali memperoleh afirmasi pada 22
Desember 2020
• Kenaikan SCR RI oleh R&I dari BBB/Stable outlook menjadi BBB+/Stable outlook
pada 17 Maret 2020

6 Koordinasi a. Memperkuat linkage IRU- Dalam rangka upaya pengendalian Current Account Deficit (CAD), BI melakukan
Kebijakan RIRU-GIRU koordinasi dan sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mendorong
masuknya Foreign Direct Investment (FDI) dan meningkatkan ekspor khususnya produk
UMKM melalui penyelenggaraan kegiatan promosi investasi dan perdagangan.
Kegiatan promosi oleh BI dilakukan melalui linkage IRU-RIRU-GIRU yang bersifat
synergized, targeted, dan outcome oriented untuk mempertemukan supply dan demand
atas proyek investasi dan produk UMKM. Penyelarasan supply dan demand dilakukan
IRU berkoordinasi dengan K/L di level nasional mengidentifikasi event potensial yang
dapat diikuti diselenggarakan/diikuti oleh BI serta memastikan kesiapan RIRU dan GIRU
dalam mengikuti kegiatan promosi.
Kegiatan promosi melalui linkage IRU-RIRU-GIRU juga didukung oleh Guiding Principles
pelaksanaan promosi untuk memastikan terjaganya tata kelola (governance) BI yang
baik dari seluruh proses secara end-to-end mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta
monitoring dan evaluasi tindak lanjut.
Bank Indonesia melalui linkage IRU-RIRU-GIRU juga turut memfasilitasi pelaksanaan
capacity building Pemda/pemilik proyek dalam mengidentifikasi proyek Clean and Clear
dan menyusun Feasibility Study, serta meningkatkan pemahaman pelaku usaha/UMKM
mengenai potensi pasar ekspor di luar negeri.

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 147


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

b. Memperkuat kerja Sejalan dengan arahan Presiden RI terkait fokus strategi nasional kebijakan luar negeri
sama BI-Kemlu melalui RI yang menitikberatkan pada peran diplomasi ekonomi, kerja sama antara BI dan
penandatanganan Nota Kemlu menjadi sangat strategis. NK BI-Kemlu menjadi dasar pelaksanaan program kerja
Kesepahaman (NK) antara antara BI dan Kemlu ke depan.
BI-Kemlu pada 19 Mei Ruang lingkup NK meliputi a.l. (i) pengelolaan persepsi positif perekonomian RI untuk
2020 mendukung perekonomian nasional; (ii) perumusan posisi dan peningkatan peran
Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral, dan multilateral; (iii) pelaksanaan
hubungan internasional untuk mendukung kepentingan nasional, perluasan jejaring
dengan negara sahabat dan/atau lembaga internasional; (iv) pertukaran data dan/atau
informasi; dan (v) pengembangan kapasitas sumber daya.
Bentuk kerja sama meliputi (i) dialog kebijakan; (ii) pengembangan kapasitas sumber
daya; dan (iii) penyelenggaraan kegiatan bersama a.l. meliputi penelitian, seminar,
diskusi kelompok terpumpun, serta forum bisnis dan investasi.

c. Memperkuat Dedicated • BI secara aktif mendukung Pemerintah dalam proses integrasi sektor jasa keuangan,
Team Meeting (DTM) Free termasuk mengoordinasikan dan memfasilitasi beberapa pertemuan dalam rangka
Trade Agreement (FTA) / merumuskan posisi BI/nasional, terutama yang berkaitan langsung/tidak langsung
Comprehensive Economic dengan sektor keuangan
Partnership Agreement • Peserta DTM antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri,
(CEPA) dalam merumuskan Kementerian Keuangan, BKPM, Kemkominfo, Otoritas Jasa Keuangan, serta satuan
posisi sektor jasa kerja internal Bank Indonesia
keuangan pada perjanjian
internasional • Ke depan, akan dilakukan upaya enhancement terhadap modalitas DTM, baik dari sisi
perluasan topik ke isu-isu di luar sektor keuangan. Dengan demikian, pembahasan
DTM tidak hanya mencakup isu yang memiliki implikasi ke sektor keuangan,
termasuk pendalaman outreach kepada pelaku pasar serta stakeholders terkait

7 Kerja Sama Melaksanakan High Level Bilateral Meeting


Bilateral
BI dengan a. High Level Bilateral Policy dialogue pada area sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan.
Bank Sentral Meeting antara BI dan BSP
Negara Mitra pada 1 Februari 2020
dan Lembaga
Internasional b. High Level Bilateral Policy dialogue dan menyepakati penguatan kerja sama Structured Bilateral Cooperation
(IO) Meeting antara BI dan BoJ ke depan.
pada 30 November 2020

Melakukan perluasan dan implementasi kerja sama Structured Bilateral Cooperation (SBC) dengan bank sentral
negara mitra dan IOs

a. Kerja sama antara Kerja sama BI - BIS meliputi pengelolaan aset BI oleh BIS, peran BIS sebagai agent bank
BI dan BIS melalui Non-Deliverable Forward (NDF) di overseas, dan capacity building.
penandatanganan MOU
pada 13 Januari 2020

b. Kerja sama SBC dengan BI dan BoK telah menyepakati penguatan kerja sama dalam kerangka SBC melalui
Bank of Korea (BoK) (April exchange of letter dari kedua Gubernur (April 2020). Penguatan kerja sama bilateral
2020) BI-BoK diperlukan dengan memperhatikan semakin kuatnya hubungan ekonomi kedua
negara, serta semakin intensifnya kolaborasi BI-BoK pada kerja sama antar bank sentral
di fora multilateral, regional, dan bilateral.
Ruang lingkup kerja sama SBC utamanya meliputi bidang tugas utama bank sentral,
yaitu Moneter, Makroprudensial dan Stabilitas Sistem Keuangan, Sistem Pembayaran
dan Setelmen, serta area lainnya yang menjadi concern bersama. Modalitas yang
disepakati a.l policy dialogue, technical discussion, joint research, joint seminar dengan
implementasi secara bertahap.

c. Implementasi kerja sama BI memperkuat kerja sama SBC dengan bank sentral eksisting dengan menyepakati dan
dengan bank sentral mitra mengimplementasikan sejumlah program SBC dengan BoE , BoJ, CBRT, Bundesbank
SBC (BoJ, BoE, CBRT, dan Fed NY. Kesepakatan kerja sama dengan BoE tidak hanya bersifat bilateral namun
Bundesbank, Fed NY) juga termasuk penyelenggaraan bersama regional event yang melibatkan negara
ASEAN.

148 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


VIII. Kebijakan Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen

No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

1 Strategi Pengembangan UMKM • Kebijakan pengembangan UMKM Bank Indonesia dilakukan melalui korporatisasi,
Nasional dilakukan melalui 3 pilar peningkatan kapasitas, dan pembiayaan untuk meningkatkan skala ekonomi UMKM
(Stranas) utama yaitu Korporatisasi, khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong UMKM Go Export dan Go
Pengembangan Kapasitas, dan Pembiayaan Digital
UMKM (KKP) guna mewujudkan • Penguatan korporatisasi dalam konteks penguatan kelembagaan UMKM dilakukan
UMKM yang produktif, inovatif untuk meningkatkan produktivitas karena skala usaha yang menjadi lebih ekonomis
dan adaptif.
• Peningkatan kapasitas UMKM dilakukan untuk memperbaiki kapabilitas UMKM, baik
dari sisi SDM maupun pengembangan usaha agar mampu meningkatkan daya saing
• Penguatan akses pembiayaan dilakukan untuk memperluas akses UMKM pada
berbagai alternatif sumber permodalan sesuai dengan kebutuhan UMKM

2 Mengakselerasi Peningkatan produktivitas • Bank Indonesia melaksanakan fasilitasi edukasi dan onboarding UMKM binaan
pemanfaatan dan kapasitas UMKM melalui dan UMKM mitra agar terhubung dengan ekosistem digital, dengan materi lebih
digitalisasi pemanfaatan digitalisasi baik terstruktur dan sistematis sehingga mudah dipahami, diantaranya literasi digital
untuk dari sisi produksi, pemasaran, umum, pemasaran digital melalui berbagai platform sosial media, proses onboarding
meningkatkan pembayaran, dan pembiayaan. di marketplace dan digital payment, serta pengenalan konsep agregator online
kapasitas • Bank Indonesia menerapkan digitalisasi dalam promosi produk UMKM dan fasilitasi
UMKM temu bisnis (business matching), di antaranya promosi produk UMKM binaan dan
UMKM mitra melalui e-catalogue dan pembiayaan dari lembaga keuangan, termasuk
pelaku tekfin dalam pameran virtual Karya Kreatif Indonesia 2020 (KKI). Bank
Indonesia juga aktif mengikutsertakan UMKM binaan dan UMKM mitra potensi ekspor
dalam berbagai kegiatan promosi perdagangan virtual, baik level nasional maupun
internasional

3 Peta Jalan Upaya peningkatan skala Peningkatan kapasitas UMKM dilaksanakan secara end-to-end sesuai kebutuhan dan
Pengembangan usaha UMKM dilakukan diselaraskan dengan peta jalan pengembangan UMKM dalam rangka mendorong
UMKM Bank berdasarkan kapabilitas usaha terwujudnya UMKM Digital dan UMKM Ekspor. Peningkatan kapasitas UMKM mencakup
Indoneia yaitu UMKM Potensial, UMKM penguatan manajemen usaha, peningkatan kualitas produk, perluasan akses pasar, dan
Sukses, UMKM Digital dan peningkatan kapasitas SDM agar menguasai teknologi digital.
UMKM Ekspor.

4 Sinergi Strategi pengembangan • Implementasi pengembangan UMKM Bank Indonesia dilakukan oleh seluruh kantor
Pengembangan UMKM Bank Indonesia perwakilan Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di
UMKM merupakan satu kesatuan pusat dan daerah
utuh untuk mendukung • Pelaksanaan rangkaian kegiatan KKI Virtual 2020 melibatkan berbagai Kementerian/
strategi pembangunan Lembaga dalam bentuk joint event, dan merupakan salah satu bentuk dukungan nyata
nasional, termasuk sinergi Bank Indonesia terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
untuk mendorong UMKM
sebagai kekuatan untuk • Bank Indonesia berperan sebagai movement manager Gernas BBI melalui
mendukung proses pemulihan penyelenggaraan berbagai kegiatan digitalisasi UMKM, di antaranya melalui
perekonomian nasional. Bank pemasangan QRIS, edukasi onboarding UMKM, dan penyelenggaraan berbagai
Indonesia menyelenggarakan kegiatan virtual lainnya
Karya Kreatif Indonesia
(KKI) dan berperan sebagai
movement manager pada
Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia (Gernas BBI).

5 Framework Perlindungan konsumen Bank • Penguatan perlindungan konsumen Bank Indonesia dilakukan untuk mewujudkan
Perlindungan Indonesia dilakukan melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh stabilitas sistem keuangan
Konsumen Bank 4 (empat) strategic actions, melalui kebijakan keuangan inklusif, literasi keuangan dan perlindungan konsumen
Indonesia yaitu: (1) Pengaturan dan • Kerangka Perlindungan Konsumen Bank Indonesia dilakukan dengan memperhatikan
Kebijakan; (2) Pengawasan; (3) tiga pilar kebijakan yaitu : (1) Peran BI yang efektif; (2) Kepatuhan Penyelenggara; dan
Penanganan Pengaduan; serta (3) Keberdayaan Konsumen
(4) Edukasi dan Literasi.
• Penguatan perlindungan konsumen tersebut juga didukung oleh kerja sama
kelembagaan baik di level nasional maupun internasional serta pengembangan
infrastruktur
• Penguatan Perlindungan Konsumen diharapkan dapat menciptakan fungsi
perlindungan konsumen yang efektif sehingga mampu menjawab tantangan dan
perkembangan inovasi finansial serta digitalisasi produk dan/atau layanan jasa
keuangan yang lebih mengkedepankan kepentingan konsumen

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 149


No Kebijakan Deskripsi Kebijakan Tujuan dan Latar Belakang

6 Strategi dan Penguatan perlindungan Dalam rangka memperkuat kerangka perlindungan konsumen, Bank Indonesia telah
Roadmap konsumen Bank Indonesia menyusun strategi perlindungan konsumen Bank Indonesia melalui:
Penguatan dilakukan melalui pengaturan • penguatan kerangka pengaturan yang komprehensif melalui penerbitan PBI
Perlindungan yang komprehensif, Perlindungan Konsumen Bank Indonesia yang didukung dengan peraturan
Konsumen Bank implementasi pengawasan pelaksananya;
Indonesia perilaku penyelenggara,
penguatan sinergi antar K/L • implementasi pengawasan perilaku penyelenggara yang didukung dengan
dan peningkatan peran dalam penyusunan pedoman, metodologi pengawasan dan pengembangan infrastruktur
fora internasional, penguatan data perlindungan konsumen;
kelembagaan internal, • penguatan sinergi antar K/L melalui pengaturan dan penyusunan mekanisme
peningkatan keberdayaan koordinasi antar K/L dalam kerangka perlindungan konsumen serta peningkatan
konsumen dan masyarakat, reputasi dan representasi Bank Indonesia dalam fora perlindungan konsumen
serta perlindungan konsumen internasional seperti FinCoNet;
di era digital. • penguatan kelembagaan di internal Bank Indonesia, khususnya penguatan organisasi
dan SDM untuk mendukung fungsi pengawasan perilaku Penyelenggara dan fungsi
perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia;
• peningkatan keberdayaan konsumen dan masyarakat melalui penyusunan strategi
edukasi perlindungan konsumen, kajian dan model bisnis edukasi;
• perlindungan konsumen di era digital yang dilakukan antara lain melalui penguatan
pengaturan perlindungan data dan informasi pribadi konsumen dan pengembangan
sistem pengaduan konsumen secara online.

7 Peraturan Dalam rangka memberikan • Guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter,
Bank Indonesia pedoman serta menjaga makroprudensial, dan sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki kewenangan
No.22/20/ kinerja penyelenggara dalam untuk mengatur dan mengawasi penyelenggara yang produk dan/atau jasanya
PBI/2020 perlindungan konsumen maka dimanfaatkan oleh konsumen, termasuk mengenai pengaturan perlindungan
tentang perlu dilakukan penguatan konsumen
Perlindungan kerangka pengaturan • Bank Indonesia senantiasa memperhatikan aspek perlindungan konsumen dalam
Konsumen Bank perlindungan konsumen berbagai kebijakan dan ketentuan yang dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa
Indonesia Bank Indonesia dengan perlindungan konsumen yang efektif dan dipercaya konsumen akan memberikan
memperhatikan praktik dampak yang positif bagi kegiatan usaha di Indonesia
terbaik di negara lain dan
kerjasama kelembagaan. • Penguatan kerangka pengaturan perlindungan konsumen BI diharapkan dapat
menyeimbangkan hubungan antara Penyelenggara dengan konsumen, menjawab
tantangan dan perkembangan inovasi finansial serta digitalisasi produk dan/atau jasa
keuangan

8 Kerjasama Penguatan kebijakan • Tingkat keberdayaan konsumen di Indonesia dan tingkat kepatuhan Pelaku
Kelembagaan perlindungan konsumen yang Usaha yang masih rendah dalam menerapkan ketentuan perlindungan konsumen
dalam rangka dilakukan oleh Bank Indonesia mendorong pemerintah untuk membuat kerangka kebijakan perlindungan konsumen
rangka merupakan komitmen Bank yang terintegrasi melalui Strategi Nasional Perlindungan Konsumen (STRANAS PK)
mendukung Indonesia untuk mendukung • Penyelenggaraan perlindungan konsumen yang terintegrasi dan lintas sektoral
penguatan Strategi Nasional Perlindungan diharapkan dapat mewujudkan iklim usaha dan hubungan yang sehat antara pelaku
perlindungan Konsumen yang telah usaha dan konsumen yang pada akhirnya dapat mendorong perekonomian nasional
konsumen yang dicanangkan oleh pemerintah. yang efisien dan berkeadilan
sinergis
• Bank Indonesia senantiasa berperan aktif dalam mendukung Arah Kebijakan dan
Program Kerja Perlindungan Konsumen baik dalam STRANAS PK maupun dalam
Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI)
• Bank Indonesia juga melakukan koordinasi yang sinergis dan harmonis dengan
Kementerian dan Lembaga terkait guna memastikan penerapan kebijakan
perlindungan konsumen dapat berjalan dengan efektif

150 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Daftar Istilah

Istilah Arti

Administered prices Komponen inflasi berupa harga-harga barang dan jasa yang diatur oleh Pemerintah
Peningkatan proporsi penduduk usia tua, 65 tahun ke atas, yang pada umumnya terjadi di negara-
Aging population
negara maju
Seperangkat algoritma, protokol, dan alat untuk membangun aplikasi perangkat lunak yang
Application Programming Interface
menentukan tata cara interaksi komponen perangkat lunak tersebut
Apresiasi Kenaikan nilai tukar domestik terhadap mata uang asing
Program Pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20% Biodiesel dengan 80% bahan bakar minyak
B20
jenis Solar, yang menghasilkan produk Biosolar B20.
Balinusra Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Pemberian bantuan berupa uang/barang dari Pemerintah Daerah kepada individu, keluarga, kelompok
Bantuan sosial dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial
Barrier to entry Hambatan terhadap suatu perusahaan untuk memasuki sebuah pasar dalam bidang usaha tertentu
Bauran kebijakan Penggunaan beberapa kebijakan dalam waktu bersamaan
Penggunaan beberapa kebijakan oleh Bank Indonesia, baik berupa kebijakan moneter,
Bauran Kebijakan Bank Indonesia
makroprudensial, sistem pembayaran maupun kebijakan pendukung lainnya
Layanan sistem pembayaran yang dilakukan secara real time dan 24/7, yang mempercepat proses
BI-FAST
penyelesaian transaksi dan akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Keuntungan yang dinikmati suatu negara dari besarnya proporsi penduduk produktif (penduduk
Bonus demografi
dengan rentang usia 15-64 tahun) dalam kependudukan negara tersebut
Merupakan singkatan dari British Exit, atau fenomena keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa.
Brexit Term Brexit digunakan sejak pelaksanaan referendum yang dilaksanakan pada 23 Juni 2016 yang
dimenangkan oleh kubu Brexit
Burden sharing Pembagian beban dalam pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional
Business matching Temu bisnis antarpelaku ekonomi
Rasio kecukupan modal bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan
Capital Adequacy Ratio
aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

Lembaga kliring yang mengambil alih risiko counterparty dari transaksi antar pelaku pasar melalui
Central Clearing Counterparty
proses novasi dan melakukan multilateral netting atas eksposur transaksi para pelaku pasar

Prediksi masa depan yang disusun dengan menggabungkan bersama beberapa perkiraan yang
Consensus Forecast
dilakukan oleh berbagai lembaga/pengamat/ekonom secara terpisah
Countercyclical Kecenderungan pergerakan berlawanan arah dengan pergerakan siklus ekonomi
Tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila
Countercyclical Capital Buffer terjadi pertumbuhan kredit dan/atau pembiayaan perbankan yang berlebihan (excessive credit growth)
sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan
Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga
penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut
Covid-19
Parah (SARS-CoV). Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang paling baru ditemukan tahun 2019
Cross border Lintas batas
Dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer
Dana Desa melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat
Wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
Dana Investasi Infrastruktur masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur oleh
manajer investasi
Defisit pada komponen NPI yang meliputi: Neraca Perdagangan, Jasa-jasa, Pendapatan Primer, dan
Defisit transaksi berjalan
Pendapatan Sekunder
Produk bank sejenis jasa tabungan yang memiliki jangka waktu penarikan, berdasarkan kesepakatan
Deposito
antara bank dengan nasabah
Depresiasi Penurunan nilai tukar domestik terhadap mata uang asing
Instrumen turunan yaitu kontrak, perjanjian, atau transaksi yang nilainya diturunkan dari suatu
Derivatif
instrumen keuangan
Destinasi wisata yang diprioritaskan untuk dikembangkan tahun 2019-2020, antara lain Danau Toba,
Destinasi super prioritas
Borobudur-Joglosemar, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 151


Istilah Arti

Sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri
Devisa
yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional
Layanan perbankan elektronik yang dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data
nasabah dalam rangka melayani nasabah secara lebih cepat, mudah, dan sesuai dengan kebutuhan
Digital banking
serta dapat dilakukan secara mandiri sepenuhnya oleh nasabah dengan memperhatikan aspek
pengamanan
Disparitas inflasi Perbedaan besaran inflasi yang bisa terjadi antarwilayah di suatu negara
Upaya untuk membuat ekspor lebih bervariasi, baik dalam hal jenis produk maupun negara tujuan
Diversifikasi ekspor
ekspor
Transaksi derivatif standar (plain vanilla) berupa transaksi forward yang dilakukan dengan mekanisme
Domestic Non Deliverable Forward
fixing dan mata uang penyelesaiannya dalam Rupiah.
E-Commerce Transaksi perdagangan secara online atau menggunakan teknologi internet
Efek (surat berharga) yang terdiri sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat
Efek Beragun Aset berharga komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah,
kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin Pemerintah, dan arus kas
Efek Beragun Aset Berbentuk Surat
Instrumen investasi berbasis kredit perumahan
Partisipasi
Angka pengganda pendapatan nasional, yakni besarnya tambahan pendapatan nasional yang tercipta
Efek pengganda
dari suatu perubahan besaran variabel tertentu
Ekonomi digital Ekonomi yang berorientasi pada perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Ekspor Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
Elektronifikasi Mengubah cara pembayaran yang semula menggunakan tunai menjadi nontunai
End-to-end Kebijakan yang dilakukan secara menyeluruh, terintegrasi, dan inklusif
Exchange rate pass through Dampak perubahan nilai tukar Rupiah terhadap inflasi
Financing to Value Rasio pembiayaan yang diberikan bank terhadap nilai aset
Kontrak penjualan untuk membeli atau menjual aset dengan harga tertentu di masa mendatang
Forward
(future date)
Geopolitik Kondisi politik yang dipengaruhi oleh faktor geografis
Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
Giro
surat perintah pembayaran lain atau dengan pemindahbukuan
Dana atau simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro yang
Giro Wajib Minimum
ditempatkan di Bank Indonesia
Global supply chain Jaringan pasokan barang dan jasa global, yang melibatkan perusahaan di banyak negara
Granular Level rinci/detail dari data (misalnya, detik, produk tunggal, atribut khusus) dalam struktur data
Surat utang atau sukuk yang diterbitkan untuk membiayai proyek-proyek yang memiliki dampak
Green Bond/Green Sukuk
positif terhadap lingkungan dan/atau iklim
Suatu ekosistem atau rantai pasok halal dari industri hulu sampai hilir. Halal value chain mencakup
Halal value chain empat sektor industri, yakni industri pariwisata halal, kosmetik dan obat-obatan halal, industri makanan halal
dan industri keuangan halal mulai dari hulu sampai ke hilir
Hard infrastructure Infrastruktur fisik
Hedging Kegiatan yang dilakukan oleh investor untuk mengurangi atau menghilangkan suatu sumber risiko
High income country Negara dengan tingkat pendapatan tinggi
Upaya penguatan sisi hilir dari rantai industri, antara lain dengan mendorong agar industri manufaktur
Hilirisasi
dapat memproduksi produk jadi dan produk turunan
Impor Kegiatan membeli barang dari luar negeri
Indeks Digitalisasi Indonesia Indeks yang menunjukkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi
Indeks yang menunjukkan penilaian (keyakinan) pelaku ekonomi terhadap keadaan ekonomi saat ini
Indeks Keyakinan
dan di masa mendatang
Ukuran output dari sektor industri dalam perekonomian. Sektor industri termasuk manufaktur,
Indeks Produksi
pertambangan, dan perlengkapan
Indikator yang terjadi mendahului aktivitas perekonomian, digunakan untuk menilai apa yang tengah
Indikator dini
dan akan terjadi pada perekonomian
Industri yang sejalan dengan kriteria kehalalan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan
Industri Halal
Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
Komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakan inflasi dan
Inflasi inti dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga
komoditi internasional, inflasi mitra dagang dan ekspektasi inflasi

152 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Istilah Arti

Sistem multilateral antar lembaga peserta (langsung), termasuk operator sistem, yang digunakan
Infrastruktur pasar uang
untuk kliring atau pencatatan pembayaran, surat berharga, derivatif, atau transaksi keuangan lainnya
Inklusi ekonomi Perluasan akses pasar keuangan dan pasar barang yang berkesinambungan
Saling terhubung, yakni kondisi dimana sistem pembayaran saling terkoneksi dengan seluruh kanal
Interkoneksi
pembayaran di seluruh Indonesia
Internet of Things Perluasan manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus
Saling dapat dioperasikan, yakni kondisi dimana instrumen pembayaran dapat digunakan pada
Interoperabilitas
infrastruktur lain
Akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Investasi
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal
Investasi selain bangunan, meliputi: mesin dan perlengkapan, kendaraan, peralatan, cultivated
Investasi nonbangunan
biological resources (CBR), dan produk kekayaan intelektual
Peringkat yang menunjukkan kelayakan instrumen keuangan, dalam hal ini obligasi, antara lain
Investment grade
ditandai dengan tingkat risiko yang rendah
Kebijakan ekonomi yang melakukan industrialisasi dan substitusi barang-barang impor, untuk
Inward looking
memenuhi kebutuhan dalam negeri
Kebijakan yang dilakukan Pemerintah dalam rangka memperbaiki sisi suplai, antara lain dengan
Kebijakan struktural
menghilangkan hal-hal yang menghambat
Suatu bentuk pendalaman layanan keuangan untuk masyarakat bawah untuk dapat memanfaatkan
Keuangan inklusif
produk keuangan formal
Klaster Kelompok usaha yang saling berhubungan atau sentra UMKM
Lelang tambahan yang dilakukan Pemerintah apabila target lelang SBN belum terpenuhi pada lelang
Lelang tambahan (green shoe)
utama
Likuiditas Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya
Perbandingan antara High Quality Liquid Asset dengan total arus kas keluar bersih (net cash outflow)
Liquidity Coverage Ratio
selama 30 (tiga puluh) hari ke depan dalam skenario stres
Loan to Value Rasio pinjaman yang diberikan bank terhadap nilai aset
Kegiatan produksi dalam rangka meningkatkan nilai tambah yang turut meningkatkan keterkaitan
Local value chain
antarindustri dalam negeri
Lockdown Pembatasan mobilitas secara ketat
M1 Uang dalam arti sempit, terdiri dari uang kartal dan uang giral
Uang dalam arti luas, terdiri dari uang kartal, uang giral, uang kuasi (simpanan berjangka dan
M2
tabungan dalam Rupiah dan valas serta simpanan giro dalam valas), dan surat berharga selain saham
Bentuk dari artificial intelligence yang memungkinkan suatu sistem untuk belajar dari data ketimbang
Machine learning
dari proses pemrograman yang eksplisit
Makroprudensial Pendekatan regulasi keuangan yang bertujuan memitigasi risiko sistem keuangan secara keseluruhan
Market operator Penyelenggara sistem keuangan
Tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli, baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik
Marketplace
(dalam e-commerce)
Middle income country Negara dengan tingkat pendapatan menengah
Kehati-hatian yang terkait dengan pengelolaan lembaga keuangan secara individu agar tidak
Mikroprudensial
membahayakan kelangsungan usahanya
Bagian dari NPI yang meliputi: Neraca Perdagangan, Jasa-jasa, Pendapatan Primer, dan Pendapatan
Neraca transaksi berjalan
Sekunder
Perbandingan antara pendanaan stabil yang tersedia (available stable funding/ASF) dengan pendanaan
Net Stable Funding Ratio
stabil yang diperlukan (required stable funding/RSF
Non Performing Loans Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan oleh bank
Pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume tanpa tingkat imbal hasil (yield)
Non-competitive bid
yang diinginkan penawar
Non-Tradable Lihat definisi tradable
Metode pembayaran selain dengan menggunakan uang tunai, yakni melalui uang elektronik, mobile
Nontunai
banking, atau pun internet banking
Omnibus law Suatu UU yang meliputi sejumlah topik yang beragam dan tidak saling terkait
Online Daring atau dalam jaringan, yaitu terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya
Pendekatan yang memungkinkan bank membuka data dan informasi keuangan nasabahnya kepada
Open banking
pihak ketiga (fintech) berbasis pada customer consent (persetujuan nasabah)
Pandemi Wabah penyakit yang tersebar luas di beberapa benua atau bahkan di seluruh negara

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 153


Istilah Arti

Peer countries Grup negara-negara dengan karakteristik yang sama


Pendidikan yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, misalnya teknisi dan
Pendidikan vokasi
perawat
Kegiatan penerbitan dan penjualan SBN yang dilakukan oleh Pemerintah kepada pihak pembeli,
Penempatan langsung (private placement)
dengan ketentuan dan persyaratan SBN sesuai dengan kesepakatan
Instrumen makroprudensial yang dirumuskan untuk meningkatkan ketahanan likuiditas perbankan.
Penyangga Likuiditas Makroprudensial PLM mensyaratkan bank untuk memiliki buffer likuiditas dalam bentuk SSB dalam besaran tertentu
dari dana pihak ketiga (DPK) Rupiah
Jumlah barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan di dalam perekonomian yang diminta pada tingkat
Permintaan agregat
harga tertentu
Program B20 Lihat B20
Public goods Barang publik yang dapat digunakan secara luas dan bersama-sama
Purchasing Manager’s Index Indikator ekonomi yang diperoleh dari survei bulanan terhadap sektor swasta
Fitur teknologi yang memungkinkan transaksi pembayaran dilakukan hanya dengan melakukan
QR Code
scanning kode tertentu melalui aplikasi mobile di merchant
Quantitative Easing Penambahan likuiditas yang dilakukan oleh bank sentral ke dalam perekonomian
Penyempurnaan kebijakan GWM LFR yang dilakukan dengan memperluas komponen intermediasi,
yakni menambahkan surat-surat berharga (SSB) yang dimiliki bank sebagai komponen pembiayaan.
Rasio Intermediasi Makroprudensial Namun, hanya SSB dengan persyaratan tertentu yang dapat diperhitungkan sebagai komponen RIM,
antara lain: diterbitkan oleh korporasi nonkeuangan dan memiliki peringkat setara dengan peringkat
investasi
Reformasi struktural Perubahan pada suatu sistem yang dilakukan secara mendasar
Hukum, peraturan perundangan, dan kebijakan yang secara resmi dikembangkan dan disetujui oleh
Regulatory framework
Pemerintah
Transaksi penjualan bersyarat surat berharga oleh bank dengan kewajiban pembelian kembali sesuai
Repo
dengan harga dan jangka waktu yang disepakati
Resiliensi Mampu beradaptasi dan tetap kuat meski dalam situasi sulit
Transaksi pembelian surat berharga dengan janji jual kembali pada waktu dan harga yang telah
Reverse Repo
ditetapkan
Transaksi pembelian Surat Berharga Negara oleh bank dari Bank Indonesia degan janji penjualan
Reverse Repo Surat Berharga Negara
kembali oleh bank sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati
Instrumen keuangan yang diperkirakan dapat mempertahankan nilainya atau bahkan dapat meningkat
Safe haven assets
ketika perekonomian mengalami penurunan
Mata uang yang diperkirakan dapat mempertahankan nilainya atau bahkan dapat meningkat ketika
Safe haven currencies
perekonomian mengalami penurunan
Second wave Gelombang kedua infeksi dalam jumlah yang tinggi setelah sebelumnya mengalami penurunan
Sistem yang memungkinkan surat berharga dipindahkan dan diselesaikan dengan cara penjurnalan
Securities Settlement System berdasarkan aturan main yang telah disepakati sebelumnya. Sistem tersebut juga memungkinkan
transfer surat berharga dengan atau tanpa proses pembayaran
Sektor non-tradable Lihat definisi sektor tradable
Sektor ekonomi penghasil barang, terdiri dari sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian,
Sektor tradable
dan sektor industri manufaktur
Sertifikat deposito Instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor
Lembaga keuangan nonbank yang menjalankan fungsi layaknya perbankan namun diluar kebijakan
Shadow banking
keuangan normal
Siklikal Berulang mengikuti siklus
Siklus bisnis Fluktuasi aktivitas ekonomi dari tren pertumbuhan jangka panjangnya
Siklus keuangan Fluktuasi aktivitas keuangan dari tren pertumbuhan jangka panjangnya
Sistem Pembayaran Sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain
Institusi atau lembaga yang berperan dalam menjalankan fungsi ekonomi, kesehatan, dan sosial
Soft infrastructure
budaya dalam suatu negara
Spillover effect Suatu peristiwa yang terjadi akibat peristiwa lain (rambatan)
Spot Transaksi valas dengan penyelesaian pada hari yang sama atau maksimal dalam dua hari
Sebuah perusahaan dan proyek yang diinisiasi oleh sekelompok wirausahawan untuk mencari,
Start-up
mengembangkan, dan memvalidasi sebuah bisnis model secara efektif (perusahaan rintisan)
Kebijakan fiskal Pemerintah yang ditujukan untuk mendorong permintaan agregat yang selanjutnya
Stimulus fiskal
diharapkan akan berpengaruh pada aktivitas perekonomian dalam jangka pendek

154 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Istilah Arti

Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
Sukuk
pemegang obligasi syariah
Sulampua Meliputi wilayah Sulawesi dan wilayah Mapua
Penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/
Teknologi finansial (fintech) atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,
dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran
Sektor ekonomi yang output-nya bisa diperdagangkan secara Internasional, misalnya sektor industri
Tradable
pengolahan
Proses berkelanjutan yang ditujukan untuk mengarahkan perekonomian menuju sektor-sektor yang
Transformasi ekonomi
memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi ataupun untuk meningkatkan produktivitas di suatu sektor
Teori ekonomi yang berpandangan tidak mungkin bank sentral mendapatkan secara sekaligus tiga
Trilema kebijakan makroprudensial tujuan kebijakan makroprudensial yang meliputi stabilitas sistem keuangan, intermediasi yang
seimbang, serta market efficiency dan inklusifitas
Teori ekonomi yang berpandangan tidak mungkin bank sentral mendapatkan secara sekaligus tiga
Trilema kebijakan moneter
tujuan kebijakan moneter yang meliputi stabilitas harga, stabilitas nilai tukar, dan aliran modal
Strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar spot, penyediaan likuiditas valas
Triple intervention terkait instrumen lindung nilai melalui DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder guna menjaga
kecukupan likuiditas Rupiah
Pendekatan dalam rangka penguatan industri manufaktur diarahkan untuk mendorong industri yang
Two-pronged approach berdaya saing tinggi sehingga menopang prospek ekspor, dan untuk mendorong pengembangan
industri yang mendukung peningkatan nilai tambah
Two-sided monetary operation Operasi moneter yang dilakukan pada dua sisi, baik absorpsi maupun injeksi likuiditas, secara reguler
Uang elektronik Alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang telah disetorkan terlebih dahulu
Uang Rupiah asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang
Uang layak edar
ditetapkan oleh Bank Indonesia
Undisbursed loan Fasilitas kredit yang belum dicairkan oleh debitur
Upper middle income Negara berpendapatan menengah ke atas
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti
Volatile food panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun
perkembangan harga komoditas pangan internasional
Volatility index Indeks yang mencerminkan ekspektasi volatilitas pasar saham S&P 500
Wilayah Jawa Meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Banten
Meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Wilayah Kalimantan
Utara
Wilayah Mapua Wilayah Maluku dan Papua, meliputi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
Meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan
Wilayah Sulawesi
Sulawesi Barat
Meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Wilayah Sumatera
Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung
Wisata ramah muslim Tujuan wisata, fasilitas, dan layanan yang sejalan dengan syariat Islam
Yield Imbal hasil
Yield curve Kurva yang menunjukkan imbal hasil obligasi pada berbagai tahun jatuh tempo.
Yield spread Selisih imbal hasil

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 155


Daftar Singkatan

Singkatan Kepanjangan Singkatan Kepanjangan

3A Akses, Atraksi, dan Amenitas CMS Cash Management System


3A2P Akses, Atraksi, Amenitas, Pelaku, dan Promosi Covid-19 Corona Virus Disease 2019
Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga CPI Consumer Price Index
3M
Jarak
CPM Customer Present Mode
3T Tracing, Testing, Treatment
CPO Crude Palm Oil
3T Terdepan, Terluar, dan Terpencil
CPP Cadangan Pangan Pemerintah
AL/DPK Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga
CTA Commodity Trading Advisor
AP Administered Prices
CWLS Cash Waqf Linked Sukuk
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
DCS Dual Circulation Strategy
API Application Programming Interface
DEKRANAS Dewan Kerajinan Nasional
AS Amerika Serikat
DEKRANASDA Dewan Kerajinan Nasional Daerah
ASEAN Association of Southeast Asian Nations
DINFRA Dana Investasi Infrastruktur
ASPI Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
DNDF Domestic Non-Deliverable Forward
ATM Automated Teller Machine
DPK Dana Pihak Ketiga
B20 Biodiesel 20
DSSI Debt Service Suspension Initiative
Bansos Bantuan sosial
EBA Efek Beragun Aset
BBK Bahan Bakar Khusus
EBA-SP Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi
BBRT Bahan Bakar Rumah Tangga
ECB European Central Bank
BCSA Bilateral Currency Swap Arrangement
ELI Effective Lockdown Index
BI7DRR BI 7-Day (Reverse) Repo Rate
EME Emerging Market Economies
BI-RTGS Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement
EODB Ease of Doing Business
BI-SSSS Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System
EPU Economic Policy Uncertainty
BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal
ETP Electronic Trading Platform
BLU Badan Layanan Umum
FeSyar Festival Ekonomi Syariah
BNM Bank Negara Malaysia
FFR Fed Fund Rate
BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana
FinTech Financial Technology
BoC Bank of Canada
Forum Koordinasi Pengawasan Makroprudensial-
FKMM
BoE Bank of England Mikroprudensial
BoJ Bank of Japan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui
FK-PPPK
Pasar Keuangan
BoK Bank of Korea
FLiSBI Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
BOPO
Operasional FMI Financial Market Infrastructure
BoT Bank of Thailand FOMOBO Front Office, Middle Office, dan Back Office
BPPU Blueprint Pengembangan Pasar Uang FSB Financial Stability Board
bps Basis points Free Trade Agreement/Comprehensive Economic
FTA/CEPA
Partnership Agreement
BPS Badan Pusat Statistik
FTV Financing to Value
BPUM Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro
FX Foreign Exchange
Brexit British Exit
Gernas BBI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
BSP Bangko Sentral ng Pilipinas
GFC Global Financial Crisis
BSPI Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia
GMRA General Master Repo Agreement
BUK Bank Umum Konvensional
GPN Gerbang Pembayaran Nasional
BUMN Badan Usaha Milik Negara
GWM Giro Wajib Minimum
CAR Capital Adequacy Ratio
HBKN Hari Besar Keagamaan Nasional
CCB Countercyclical Capital Buffer
Horeka Hotel, Restoran dan Katering
CCP Central Clearing Counterparty
HVC Halal Value Chain
CDS Credit Default Swap
ICC Investor Conference Call
CIJBF Central Java Investment Business Forum
IHK Indeks Harga Konsumen

156 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Singkatan Kepanjangan Singkatan Kepanjangan

IHKEI Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia NIM Net Interest Margin
IHSG Indeks Harga Saham Gabungan NK Nota Kesepahaman
IID Indonesia Investment Day NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
IKM Industri Kecil Menengah NPI Neraca Pembayaran Indonesia
IMF International Monetary Fund NPL Non Performing Loans
IMIP Indonesia Morowali Industrial Park O/N Overnight
IndONIA Indonesia Overnight Index Average OIS Overnight Index Swap
IoT Internet of Things OJK Otoritas Jasa Keuangan
IPT Interface Pembayaran Terintegrasi OPEC Organization of the Petroleum Exporting Countries
IRS Interest Rate Swap OTC Over the Counter
IRU Investor Relations Unit P3DN Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
ISEF Indonesia Sharia Economic Festival PaSBI Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah
ISN Iron Stock Nasional PBI Peraturan Bank Indonesia
ISSK Indeks Stabilitas Sistem Keuangan PBoC People’s Bank of China
JIBOR Jakarta Interbank Offered Rate PDB Produk Domestik Bruto
JKN Jaminan Kesehatan Nasional Pemda Pemerintah Daerah
JPKI Jaring Pengaman Keuangan Internasional Pemilu Pemilihan Umum
K/L Kementerian/Lembaga PEN Pemulihan Ekonomi Nasional
KBL BB Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Perlinsos Perlindungan Sosial
KI Kredit Investasi PERPPU Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
KIK Kontrak Investasi Kolektif PFMI Principals for Financial Market Infrastructure
KK Kartu Kredit Pilkada Pemilihan Kepala Daerah
KK Kredit Konsumsi PJPUR Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah
KKB Kredit Kendaraan Bermotor PJSP Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran
KKI Karya Kreatif Indonesia PKB Pembiayaan Kendaraan Bermotor
KMK Kredit Modal Kerja PKH Program Keluarga Harapan
KNEKS Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah PKS Perjanjian Kerja Sama
KNKS Komite Nasional Keuangan Syariah PLJP Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek
KPPK Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian PLJPS Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah
KPSH Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga PLK Pinjaman Likuiditas Khusus
KPwDN Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri PLM Penyangga Likuiditas Makroprudensial
KSSK Komite Stabilitas Sistem Keuangan PMA Penanaman Modal Asing
LCR Liquidity Coverage Ratio PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri
LCS Local Currency Settlement PMI Purchasing Managers’ Index
LNPRT Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga PMN Penyertaan Modal Negara
LoLR Lender of the Last resort PMTB Pembentukan Modal Tetap Bruto
LPS Lembaga Penjamin Simpanan PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak
LTV Loan to Value Polri Kepolisian Negara Republik Indonesia
LU Lapangan Usaha PP Peraturan Pemerintah
LVC Local Value Chain PPh Pajak Penghasilan
MAKSI Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia PPh Migas Pajak Penghasilan Minyak dan Gas
MDR Merchant Discount Rate PPKSK Pencegahan dan Penanganan Krisis Sektor Keuangan
MEKSI Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia PPN Pajak Pertambahan Nilai
MERS Middle East Respiratory Syndrome PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar
Migas Minyak dan Gas PSN Proyek Strategis Nasional
MPM Merchant Present Mode ptp point-to-point
mtm month to month PUAB Pasar Uang Antar Bank
NBFI Non-Bank Financial Institutions PUAB O/N Pasar Uang Antar Bank Overnight
NFSR Net Stable Funding Ratio PUAS Pasar Uang Antarbank Syariah

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 157


Singkatan Kepanjangan Singkatan Kepanjangan

QE Quantitative Easing SPAM Sistem Penyediaan Air Minum


QR Quick Response SPI Sistem Pembayaran Indonesia
QR Code Quick Responses Code SSK Stabilitas Sistem Keuangan
QRIS Quick Response Code Indonesian Standard SSS Securities Settlement System
R0 Basic Reproductive Ratio Stranas Strategi Nasional
Rakornas Rapat Koordinasi Nasional SUKBI Sukuk Bank Indonesia
Rakorpusda Rapat Koordinasi Pusat Daerah SUN Surat Utang Negara
RBI Reserve Bank of India SUN Surat Utang Negara
RBNZ Reserve Bank of New Zealand TKDD Transfer ke Daerah dan Dana Desa
RDG Rapat Dewan Gubernur TKDN Tingkat Komponen Dalam Negeri
RIM Rasio Intermediasi Makroprudensial
TMF Transaksi Modal dan Finansial
ROA Return on Assets
TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
RPIM Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial
TPI Tim Pengendalian Inflasi
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
TPID Tim Pengendalian Inflasi Daerah
RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
TPIP Tim Pengendalian Inflasi Pusat
RR Reverse Repo
TPT Tekstil dan Produk Tekstil
RR SBN Reverse Repo Surat Berharga Negara
TR Trade Repository
SARS Severe Acute Respiratory Syndrome
UE Uang Elektronik
SBC Structured Bilateral Cooperation
UKE Usaha Kecil
SBK Surat Berharga Komersial
ULE Uang Layak Edar
SBN Surat Berharga Negara
ULN Utang Luar Negeri
SBSN Surat Berharga Syariah Negara
UMI Usaha Mikro
SDA Sumber Daya Alam
UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
SDGs Sustainable Development Goals
UMP Upah Minimum Provinsi
SDM Sumber Daya Manusia
UPK Uang Peringatan Kemerdekaan
Sekber Sekretariat Bersama
SFH School From Home UYD Uang Kartal Yang Diedarkan

SGF Sustainable and Green Finance Valas Valuta Asing

SILPA Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran VF Volatile Food

Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip VIX Volatility Index


SiPA
Syariah Antarbank WFH Work From Home
SKNBI Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
WHO World Health Organization
SMI Sarana Multi Infrastruktur
Wisman Wisatawan Mancanegara
SMK Sekolah Menengah Kejuruan
WJIS West Java Investment Summit
Strategi Nasional Pengembangan dan Pendalaman
SN-PPPK WMS Warehouse Management System
Pasar Keuangan
SOP Standard Operating Procedure WTV World Trade Volume

SP2D Surat Perintah Pencairan Dana yoy year on year

158 LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


LPI 2020
TIM PENYUSUN

Pengarah Aida S. Budiman

Editor Yoga Affandi, Firman Mochtar

Koordinator Penyusun Tri Yanuarti, Indra Astrayuda, Linda Nurliana


Panjaitan

Penulis Agung Bayu Purwoko, Evy Marya Deswita


Siburian, Indra Gunawan Sutarto, Jardine A.
Husman, Kusuma Ayu Kinanti, Lisa Khulasoh,
Maxmilian T. Tutuarima, Mira Rahmawaty,
Muhammad Mufid Martami, Rizki Fitrama,
Rizky Primayudha, Sagita Rachmanira, Sari
Nadia R., Sinta Atharinanda, Yanfitri

Produksi dan Koordinasi Strategis Soraefi Oktafihani, Saraswati, Fajar Oktiyanto,


Gaffari Ramadhan, Ide Mahendra,
Rizki Hildalia Putri, Sudirman

Narasumber Andy Johan Prasetyo, Wiborini, Yulia Putri


Wasista

Kontributor Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter


Departemen Kebijakan Makroprudensial
Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran
Departemen Pengembangan Pasar Keuangan
Departemen Statistik
Departemen Pengelolaan Moneter
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah
Departemen Internasional
Departemen Pengembangan UMKM dan
Perlindungan Konsumen
Departemen Pengelolaan Uang

LAMPIRAN — LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2020 159

Anda mungkin juga menyukai