Anda di halaman 1dari 4

Teori Ekonomi Pembangunan

Arysad (1993) menyatakan, bahwa belum diterimanya teori ekonomi pembangunan secara luas
dan baku dikarenakan luasnya cakupan analisis. Objek analisis pembangunan ekonomi
merupakan suatu kajian konsep yang sangat luas. Oleh karena itu beragamnya pemahaman
tentang ekonomi pembangunan tersebut. Dibawah ini adalah teori-teori dari para ahli mengenai
pembangunan ekonomi :

1. Teori pembangunan Adam Smith


Menurut Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and
cause of the wealth of nation yang di terbitkan pada tahun 1776 membahas tentang
hukum alam. Adam smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan
ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan
kepentingannya sendiri. Dalam mengembangkan kepentingan pribadinya itu, orang akan
memerlukan barang-barang keperluan hidupnya sehari-hari. Smith pada dasarnya
menentang setiap campur tangan pemerintah dalam industri dan perniagaan. Ia adalah
seorang penganut paham perdagangan bebas dan penganjur kebijaksanaan”pasar bebas”
dalam ekonomi. Kekuasaan yang tidak terlihat, yaitu pasar persaingan sempurna yang
merupakan mekanisme menuju keseimbangan secra otomatis, cenderung untuk
memaksimumkan kesejahteraan nasional.
Pembagian kerja. Pembagaian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan
ekonomin adam smith, meningkatkan daya prokdutivitas tenanga kerja. Ia
menghubungkan kenaikan itu dengan : (1) meningkatkan keterampilan pekerja; (2)
penghematan waktu dalam memeproduksi barang; (3) penemuan mesin yanag sangat
memghemat tenaga. Penyebab yang terakhir dari kenaikan produktivitas ini bukan
berasal dari tenanga kerja tetapi modal.
Teori smith memberikan sumbangan yang besara dalam menunjukkan bagaimana
pertumbuhan ekonomi terjadi dan factor-faktor serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya. Khusus dalam kaitannya dengan petani,pedagang dan produsen, iam
menunjukkan betapa pentingnya menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses
pertumbuhan yang berimbang.

2. Teori Malthus Mengenai Pembangunan Ekonomi


Menurut Malthus dalm bukunya yang berjudul Principles of Political Economy yang
diterbitkan pada tahun 1820 dengan gagasan ber-tema kan “The Progress of Wealth”.
Konsep Pembangunan , Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi
dengan sendirinya, melainkan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha
yang konsisten di pihak rakyat. Menurut Malthus sendiri proses pembangunan adalah
suatru proses naik-turunnya aktivitas ekjonomi lebih daripada sekedar lancer-tidaknya
aktivitas ekonomi.
Malthus menekankan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan” suatu Negara , yaitu
pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu
Negara. Kesejahteraan suatu Negara sebagian bvergantung pada kuantitas produk yang
dihasilkan oleh tenaga kerjanya, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut. Tetapi,
“kesejahteraan suatu Negara tidak selalu meningkat dalam proporsi yang sama dengan
peningkatan pad nilai;peningkatan pada nilai kadangkala bisa terjadi atas dasar
penyusutan actual pada komoditi.

3. Teori Klasik
Teori Klasik secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kebijaksanaan pasar bebas. Ahli ekonomi klasik meyakini adanya perekonomian-
persaingan sempurna-pasar bebas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan
pemerintah. Yang akan memaksimumkan pendapatan nasional adalah : tangan-tangan tak
kelihatan.
Dalam garis besar, teori Klasik pembangunan ekonomi dapat dinyatakan demikian :
misalkan kenaikan keuntungan yang diharapkan, dapat menaikkan investasi sehingga
menambah stok modal yang telah ada dan mendorong penyempurnaan teknik.
Kenaikan dalam pemupukan modal menaikkan jumlah cadangan upah. Sebagai
akibatnya, upah naik. Upah yang lebih tinggi mengundang pertumbuhan penduduk, yang
menyebabkan permintaan akan makanan menjadi naik. “Dalam modal Klasik, hasil akhir
pembangunan kapitalistik adalah stagnasi…Stagnasi terjadi karena kecenderungan
alamnya keuntungan untuk menurun dan sebagai konsekuensi lemahnya pemupukan
modal. Jika hal ini terjadi, pemupukan modal berhenti, penduduk mandek dan keadaan
stationer terjadi.
Teori Klasik tentang pembangunan yang abstrak dan sederhana ini tidak bebas dari kritik:
a) Mengabaikan kelas menengah
b) Melalaikan sektor public
c) Meremehkan teknologi
d) Hukum yang tidak realistic
e) Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan
f) Proses pertumbuhan yang tidak realistic
4. Teori Marxis tentang Pembangunan
“Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam 3 hal, yaitu : dalam arti
luas memberikan penafsiran arti sejarah dari sudut ekonomi, dalam arti lebih sempit
merinci kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan
jalan alternative tentang pembangunan ekonomi terencana”. Menurut Marx, setiap
struktur kelas masyarakat terdiri dari kelas “pemilik tanah” dan “bukan pemilik tanah”.
Karena cara produksi tunduk pada perubahan maka evolusi masyarakat akan terjadi
apabila kekuatan produksi bertentangan dengan sktruktur kelas masyarakat. Hubungan
pemilikan yang ada berubah menjadi belenggu karena kekuatan produksi itu. Kemudian
datanglah periode “revolusi sosisal”. Periode ini menuju ke arah perjuangan kelas antara
orang kaya dengan orang miskin, yang akhirnya meruntuhkan seluruh system social
tersebut. Tetapi bagi Marx “tidak pernah ada tekanan masyarakat yang menghilang
sebelum keseluruhan kekuatan produksi tuntas berkembang, dan hubungan produksi yang
baru dan lebih tinggi tidak pernah akan muncul sebelum kondisi material kehadirannya
matang didalam kandungan masyarakat yang lama”.
Akumulasi modal menurut Marx, tenaga lebih inilah yang membawa kepada akomodasi
modal. Tenaga lebih semata-mata hanya memperbesar keuntungan kapitalis. Motif utama
kapitalis tersebut adalah untuk meningkatkan nilai lebih guna memperbesar keuntungan.
Ia mencoba memaksimalkan keuntungan melalui 3 cara.
i) Dengan memperpanjang jam kerja agar meningkatkan jam kerja “tenaga lebih”. Jika
jam kerja diperpanjang dari 10 menjadi 12 jam kelebihan itu secara otomatis akan
meningkatkan dari 4 menjadi 6.
ii) Dengan mengurangi jumlah jam yang diperlukan untuk menghasilkan makanan
buruh. Jika jam kerja ini dikurangi dari 6 menjadi 4 kelebihan itu akan naik pula dari
4 menjadi 6. Ini juga sama dengan pengurangan dalam upah kehidupan.
iii) Dengan “meningkatkan tenaga” yaitu meningkatkan produktivitas tenaga. Ini
memerlukan perubahan teknologi yang mebmbantu meningkatkan keseluruhan output
dan menurunkan biaya produksi.

Dengan ketiga cara itu, menurut Marx, peningkatan produktivitas kerja adalah pilihan
kapitalis yang paling mungkin karena 2 cara lainnya, yaitu memperpanjang jam kerja dan
pengurangan upah, memiliki keterbatasan.

Teori Marx tentang perkembangan kapitalis telah diterima oleh para peneliti sebagai
kebenaran yang mutlak, sementara teori tersebut dikritik secara pedas oleh para
penentangnya karena alas an sebagai berikut :

1) Nilai lebih tidak realistis


2) Marx-Nabi palsu
3) Kemajuan teknologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan. Marx
menerangkan bahwa dengan meningkatnya, kemajuan teknologi maka barisan tenaga
cadangan industrial akan berkembang tetapi pandangan ini berlebihan.
4) Kecenderungan jatuhnya keuntungan tidak benar
5) Marx tidak memahami fleksibilitas kapitalisme
6) Teori Marx adalah salah.

5. Teori Keynes
Ringkasan teori Keynes
Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu Negara. Semakin
besar pendapatan nasional, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkan, demikian
sebaliknya. Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif. Permintaan efektif
menentukan tingkat keseimbangan pekerjaan dan pendapatan.
Asumsi Keynes dan Negara terbelakang. Ilmu eknomi Keynes didasarkan pada asumsi
berikut, yang penerapannya pada Negara terbelakang bersifat terbatas :
Pengangguran siklis. Teori Keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang
terjadi selama depresi. Pengangguran ini disebabkan oleh menurunnya permintaan
efektif. Pengangguran dapat dihilangkan dengan menaikkan tingkat permintaan efektif.
Analisa periode jangka pendek. Analisa Keynes mmerupakan analisa periode jangka
pendek : ia menganggap faktor berikut ini sebagai tetap (given) : keterampilan dan
kuantitas tenaga kerja yang tersedia ; teknologi yang ada ; derajat persaingan ; selera dan
kebiasaan konsumen ; tidak memanfaatkannya berbagai intesitas tenaga kerja, aktifitas
pengawasan dan organiasasi serta struktur social. Padahal pembangunan ekonomi
merupakan analisa periode jangka panjang, seluruh factor dasar yang diasumsikan
Keynes sebagai tetap (given) itu berubah setiap waktu. Ekonomi Tertutup teori Keynes
didasarkan pad asumsi ekonomi tertutup tetapi Negara terbelakang bukanlah ekonomi
tertutup. Mereka adalah ekonomi terbuka, dengan perdagangan luar negeri memainkan
peranan dominan dalam pembangunan. Ekonomi seperti itu terutama tergantung pada
ekspor hasil pertanian dan bahan baku industri serta impor barang barang modal. Dengan
demikian ekonomi Keynes dalam hal ini tidak terlalu relevan dengan Negara terbelakang.

Anda mungkin juga menyukai