Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN KLASIK TOKOH YANG MELENGKAPI DAN MENGKONTROVERSI


Dosen : Prof. Dr. H. Kamio, SE

Oleh: MUHAMMAD ANWAR SOLICHIN NIM : P2CA11020

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN MODEL KLASIK TOKOH YANG MELENGKAPI DAN MENGKONTROVERSI

A.

Pendahuluan Teori pertumbuhan secara umum terbagi dalam tiga kelompok

pendekatan yaitu pendekatan klasik yang dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan Jhon Stuart Mill, Neo Klasik (SolowSwan, Schumpeter danAlfred Marshall) dan modern yang dianut oleh Rostow, Harrod-Domar, Kutznet dan teori ketergantungan. B. Mazhab Merkantilisme Adalah aliran yang memusatkan perhatiannya pada perdagangan (merchant-pedagang). Mereka berpendapat bahwa sumber kemakmuran adalah perdagangan luar negeri da uang adalah kekuasaan. Latar belakang munculnya mazhab merkantilisme adalah : 1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa. 2. Dibuka jaringan perdagangan ke luar negeri dan diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru. 3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat sehingga ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara. 4. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya Inti ajaran atau mazhab merkantilisme ini adalah : a. Emas dan perak khususnya merupakan bentuk kekayaan yang paling banyak disukai, oleh karena itu mereka melarang ekspor logam mulia. b. Negara harus mendorong ekspor dan memupuk kekayaan dengan merugikan negara lainnya (tetangga). c. Dalam kebijaksanaan ekspor-impor, berkeyakinan bahwa

perkembangan harus dapat diraih dan dikelola dengan jalan meraih surplus sebesar-besarnya dari penerimaan ekspor barang yang melebihi belanja untuk impor barang.

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

d. Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan harus benar-benar dapat dilaksanakan secara ketat untuk memelihara keabadian kaum koloni tunduk dan tergantung kepada negara induk. e. Penentangan atas bea, pajak, dan restriksi intern terhadap mobilitas barang, f. Harus dibangun pemerintah pusat yang kuat, guna menjamin kebijaksanaan merkantilisme tersebut, dan. g. Pentingnya pertumbuhan penduduk yang tinggi namun disertai dengan sumberdaya manusia yang tinggi pula untuk memenuhi kepentingan pemasokan kepentingan militer serta pengelolaan merkantilisme yang kuat pula (Sastradipoera dalam Dadang Supardan, 2009: 393). Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul).Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada jaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialism Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia. C. Mazhab Fisiokrat Mazhab Fisiokrat, mucul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis yang diawali tahun1756.Inti ajaran fisiokrat ini pada hakikatnya berlandaskan hukum alam. Sebagaimana Isaac Newton (16431727) yang telah menemukan hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa kedalam harmoni dengan hukum alam. Inti ajaran tersebut adalah: a. Semboyan laissez-faire, laissez -passer yang berasal dari Vincent de Gournay (1712-1759) yang arti konotatifnya biarkan orang

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

berbuat

seperti

yang

mereka

sukai

tanpa

campurtangan

pemerintah mengisaratkan betapa pemerintah harus membatasi diri dalam intervensinya dalam perekonomian jelas bertentangan dengan kaum merkantilis, maupun feodalis. b. Tekanan pada sektor pertanian yang produktif yang memungkinkan terjadinya surplus atau produk neto di atas nilai sumber daya yang digunakan. c. Pemilik tanah harus dibebani pajak yaitu dalam bentuk satu macam pajak Sekalipun perekonomian Prancis tidak menjadi lebih baik, namun fisiokrat telah memberikan sumbangan yang bermakna bagi perkembangan ilmu ekonomi, terutama dalam semboyan laissez faire, fisiokrat mengubah perhatian para ekonom kepada masalah peranan pemerintah dalam perekonomian yang didasarkan pada persaingan bebas dan kebebasan memilih serta membuat

keputusan (Sastradipoera dalam Dadang Supardan, 2009: 394-395) Kaum fisiokrat yakin bahwa pertanian merupakan sumber kemakmuran ekonomi. Kaum ini mengandaikan system ekonomi seperti tubuh manusia, dan menekankan keselarasan alami daripada system sehingga ia akan bekerja paling baik bila campur tangan pemerintah dibatasi hingga kadar minimum. Quesney dalam Tableau Economique, menganalogikan kehidupan ekonomi dengan kehidupan biologis tubuh manusia dan peredaran darahnya. Ini bias dipahami, karena Quesney adalah seorang dokter. Kepercayaan akan hukum alam mempunyai ekspresi praktis dalam doktrin laissez faire, laissez passer, le monde va alors de lui meme (biarkan mereka merdeka, dagang bebas, dunia akan berputar dengan sendirinya. D. Mazhab Klasik Adam Smith dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes ofthe Wealth of Nations, mengemukakan faktor-faktor yang menimbulkan pembangunan ekonomi. Menurut pandangan Adam Smith, kebijaksanaan Laissezfaire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat.

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan mendorong mempertinggi tingkat tingkat spesialisasi. kegiatan Dengan ekonomi adanya atau spesialisasi akan proses

mempercepat

pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi. Mengenai corak dan proses pertumbuhan ekonomi, Adam Smith mengemukakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif. Pandangan Smith yang optimis terhadap pola proses pembangunan di atas sangat bertentangan dengan pendapat David Ricardo dan Malthus, yang lebih pesimis terhadap proses pembangunan dalam jangka panjang. Karena dalam jangka panjang menurut mereka perekonomian akan mencapai stationary state, yaitu suatu keadaan di mana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Sedangkan perkembangan penduduk menurut pendapat mereka, akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ketahap yang rendah. Selain Adam Smith, ada beberapa tokoh pemikir dalam mazhab ini yang perlu kita ketahui pandangannya tentang kegiatan ekonomi. Masing masing dari merfeka diurafikan sebagai berikut : a. Jean Baptist Say (1767-1832) Penyusun sistematik dan kodifikasi pemikiran Adam Smith. Hukum Say : "theories des debouchees", dalam keadaan ekuilibrium produksi cenderung menciptakan permintaannya akan hasil

produksi yang bersangkutan. b. David Ricardo (1772-1832) Teori nilai bersumber pada biaya tenaga kerja.Hukum besi tentang tingkat upah.Sewa tanah dikaitkan dengan hokum imbalan jasa yang semakin menurun.Teori perdagangan internasional

berdasarkan keunggulan komparatif dan biaya komparatif. c. Thomas Robert Malthus (1766-1834) Terkenal dengan teori penduduknya yang berbunyi: penduduk dunia bertambah dengan lebih cepat disbanding dengan kemampuannya untuk mempertahankan tingkat hidupnya. Teori lainnya tentang ketidakmampuan berkonsumsi secara wajar (theory of underconsumption).

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi merupakan proses tarik menarik antara Law of Deminishing Return dengan kemajuan teknologi. Sedangkan menurut Thomas Robert Malthus, dalam pembangunan ekonomi diperlukan pembangunan berimbang antar sektor pertanian dan industri serta perlunya menaikkan permintaan efektif. Dalam analisis selanjutnya, John Stuart Mill mengemukakan bahwa dalam pembangunan ekonomi diperlukan

tabungan, tingkat laba, kemajuan teknologi, distribusi yang adil, perluasan perdagangan luarnegeri, dan perubahan kelembagaan. Inti mazhab klasik tersebut pada hakikatnya terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja. Akumulasi modal dapat dilakukan dengan menunda atau mengurangi penjualan output dan hal ini baru akan bermanfaat jika dibarengi pengembangan spesialisasi dan pembagian kerja. Pembagian kerja itu sendiri nantinya akan dapat meningkatkan total out-put sehingga memudahkan dilakukannya akumulasi modal lebih lanjut. Jadi jelaslah bahwa antara kedua hal tersebut terdapat hubungan timbal-balik yang sangat penting.Pertumbuhan ekonomi hanya dapat ditingkatkan jika modal bisa ditambah, dan atau jika alokasi sumber daya (pembagian kerja) dapat disempurnakan.Namun pembagian kerja itu sendiri dibatasi oleh ukuran atau skala pasar, yang pada gilirannya ditentukan oleh jumlah penduduk dan pendapatan perkapita yang ada. Tatkala modal terakumulasi, tenaga kerja akan kian dibutuhkan sehingga tingkat upah-pun meningkat untuk memenuhi kebutuhan subsisten baik secara psikologis maupun fisiologis (OBrien, 2000: 121). Ilmu ekonomi klasik tersebut merupakan prestasi intelektual yang mengesankan.Landasan-landasan teoretis yang dikembangkannya. E. Mazhab Sosialis Dalam mazhab sosialisme ini, sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor-faktor produksi (khususnya barang-barang modal), biasanya oleh pemerintah. Ide-ide sosialis dan gerakan politik mulai berkembang pada awal abad ke-19 di Inggris dan Prancis. Periode antara tahun 1820-an sampai 1850an ditandai dengan pletoria beragam sistem sosialis yang diusulkan oleh SaintSimon, Fourier, Owen, Blanc, Proudhon, Marx dan Engels, serta banyak lagi pemikir sosialis lainnya. Kebanyakan sistem dan mazhab ini bersifat utopia dan

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

sebagian besar pendukungnya adalah para filantropis (cinta kasih sesama umat manusia) kelas menengah yang memiliki komitmen untuk memperbaiki kehidupan para pekerja atau buruh serta kaum miskin lainnya. Selain itu kebanyakan penganut sosialis mendambakan masyarakat yang lebih

terorganisir yang akan menggantikan anarki akibat dari pasar dan kemiskinan masal masyarakat perkotaan (Hirst dalam Dadang Supardan, 2009: 396). Inti ajaran atau mazhab sosialis sebenarnya sulit dijelaskan karena luasnya cakupan sosialisme (sosialisme utopis, sosialisme ilmiah, sosialisme negara, sosialisme anarkis, sosialisme revisionis, sosialisme serikat pekerja, dan sebagainya). Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan dengan doktrin laissez faire dengan pengendalian tangan tak kentara (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori kependudukan, dan the law of deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk mengatur kekayaan bangsa. Sumbangan Karl Marx terhadap teori pembangunan ekonomi dengan menitik beratkan masalah kapitalis yang menurut Marx sendiri meramalkan bahwa kapitalis akan mengalami suatu keruntuhan dalam jangka panjang dan atas dasar ramalan ini maka komunis mendirikan bangunan besarnya. Analisa Marx merupakan suatu pengamatan yang paling tajam mengenai proses pembangunan kapitalis. Analisa ini memberikan pengaruh yang kuat dalam menentukan kebijakan yang dilakukan oleh Uni Soviet (dahulu), Cina dan negara komunis lainnya. Dalam memahami analisa Marx ini perlu penelaah melalui beberapa tahapan. Dengan demikian analisa Marx secara keseluruhan sumbangannya terhadap ekonomi pembangunan dapat ditinjau dari tiga sudut, yaitu : a. Sejarah Perkembangan Masyarakat Karl Marx membagi ada lima tahap dalam perkembangan masyarakat bila ditinjau dari segi sejarah, yaitu sebagai berikut : 1. Primitive Communal 2. Perbudakan (Slavery) 3. Masyarakat Feodal

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

4. Masyarakat Kapitalis 5. Masyarakat Sosialis b. Perkembangan dan Kehancuran Kapitalis 1. Masa Konsentrasi 2. Akumulasi 3. Kesengsaraan 4. Masa Krisis Demikian proses kehancuran kapitalis menurut Karl Marx. Pada intinya kapitalis mengakibatkan : 1. Makin sengsaranya kaum buruh 2. Terjadinya konsentrasi kapital 3. Turunnya tingkat keuntungan kaum kapitalis c. Pembangunan Ekonomi Terencana Marx menggunakan teori nilai lebih sebagai basis bagi

perjuangan kelas dalam kapitalisme dan atas dasar teori nilai lebih inilah digunakan sebagai dasar membangun suprastruktur analisa

pembangunan ekonomi. Nilai lebih ini diperoleh dari tenaga kerja yang menjual tenaganya ke kapitalis. Nilai lebih merupakan jumlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga kerja baru. Dengan demikian nilai disini adalah merupakan sarana kehidupan yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya, ditentukan oleh jumlah jam yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga kerja. Sebagai contoh : Bila seorang buruh bekerja selama 10 jam, sedang kebutuhan buruh untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya diperlukan waktu 6 jam, dengan demikain ada selisih sebesar 4 jam yang disebut dengan nilai lebih. Nilai lebih ini yang merupakan suatu keuntungan bagi kaum kapitalis. Akibat adanya nilai lebih ini memacu kapitalis untuk melakukan akumulasi modal dengan cara : 1. Memperpanjang jam kerja buruh 2. Mengurangi kebutuhan hidup buruh (tingkat upah) 3. Meningkatkan produktivitas buruh dengan diikuti kemajuan di bidang teknologi.

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

Menimbun dan menyimpan sebanyak mungkin nilai lebih atau hasil lebih menjadi modal merupakan cara yang ditempuh para kapitalis. Dengan demikian keuntungan ditentukan oleh jumlah modal. Menurut Marx modal adalah buruh mati yang bagaikan drakula, hanya jaya menghisap buruh yang hidup dan semakin panjang hidupnya akan semakin banyak pula buruh yang diisap.

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

DAFTAR PUSTAKA

Ne, Thi. Somashekar, 2003, Development and Environmental Economics, New Age International Publishers Feni Fasta, Sistem Ekonomi Indonesia, Bahan Ajar ,Universitas Mercu Buana, Jakarta Michael P Todaro dan Stepen C Smith, Pembangunan Ekonomi, Penerbit Erlangga,Edisi Ke 9, Jakarta Mit Wicaksono,Pembangunan Ekonomi Ekonomi Pembangunan, Bahan Ajar, Universitas Negeri Malang Dra. Dwi Susilowati, MM, 2011, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Artikel Ekonomi Pembangunan di www.Scribd.com

10

Konsep Ekonomi Pembangunan Model Klasik dan Tokoh yang Melengkapi dan Mengkontraversi.

Anda mungkin juga menyukai