Anda di halaman 1dari 16

AHMAD YANI

NPM:1711050014
Teori ekonomi klasik
 adalah pemikiran tentang keadaan ekonomi yang
benar-benar didesak oleh keadaan masyarakat
zamannya dan kemudian berusaha menyusun teori
ekonomi yang dapat menolong memberikan
jawabannya
 Tokoh-tokohnya antara lain : Adam Smith, David
Ricardo, Thomas Robert Malthus dan Karl Marx
Adam Smith : Teori Ekonomi Klasik

Adam Smith dikenal sebagi pencetus pertama mengenai free-market


capitalist, kebijksanaanlaissez-faire sekaligus merupakan Bapak ekonomi
modern. An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations, atau yang biasa disingkat “The Wealth of
Nation” adalah
buku terkenal oleh Adam Smith yang berisi tentang ide-ide ekonomi yang
sekarang dikenalsebagai ekonomi klasik. Inspirasi dari buku ini tidak lain
berasal dari gurunya sewaktumenuntut ilmu di Universitas Glasgow yakni
Francis Hutcheson dan teman kuliahnya DavidHume (Becker, 2007)
Tulisan Smith juga terdiri dari penjelasan menyeluruh
megenaiberbagai tulisan merkantilis dan fisokrat yang disentiskannya
dengan baik menjadi satubahan kajian ekonomi. Perbedaan pendapat
antaara Smith dan kamu merkantilis salahsatunya mengenai faktor
yang menentukan kemakmuran, dimana kaum merkantilis percayabahwa
alamlah yang menentukan tingkat kemakmuran. Sedangkan menurut
Smith,penentuan tingkat kemakmuran adalah kemampuan manusia sendiri
sebagai faktorproduksi. Pembahasan Smith lebih banyak bersifat mikro
dengan penekanan padapenentuan harga yang dilakukan dengan
pendekakatan deduktif beserta dengan penjelasanhistorisnya. Smith
berpandangan optimis tentang masa depan dunia.
Teori Ekonomi Klasik David Richardo
hadir dalam kondisi perekonomian yang dikuasai oleh kaum kapitalis
yang menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan
mengalami kenaikan yang signifikan bilamana faktor–faktor produksi diolah
secara baik dengan sistem distribusi yang merata.

Pemanfaatan teknologi pertanian kurang diperhatikan oleh David Richardo


mengingat bahwa tenaga kerja adalah sumberdaya yang bisa dimanfaatkan
untuk mengurangi pengangguran yang terjadi.
Teori Klasik Ekonomi Menurut Thomas Robert Malthus
kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan
unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan
jumlah penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor
atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan
menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya
biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para
kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi.
Teori Marx
Teori Marx ini merupakan reaksi terhadap proses pertumbuhan ekonomi
klasik berdasarkan kapitalisme yang dikemukakan sebelumnya oleh
Adam Smith (1723-1790) dan kemudian dikembangkan lebih lanjut
oleh David Ricardo (1772-1823).
Penerapan teori klasik pada tahap-tahap awal pertumbuhannya
di Eropa Barat, terutama di Inggris ternyata telah menimbulkan kesenjangan e
konomi yang semakin hari semakin melebar, khususnya diantara kaum kapitalis
yang semakin kaya dan kaum buruh yang semakin miskin.
Dasar Filsafat Mazhab Klasik
 Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith (1732-
1790)
 Prinsip utama dalam mazhab klasik adalah kepentingan
pribadi (self interest) dan semangat individualisme (laissez
faire)
 Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong
pertumbuhan ekonomi dan kekuatan untuk mengatur
kesejahteraannya sendiri
 Berdasarkan prinsip tersebut para penganut mazhab klasik
percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau sistem di mana
setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan
ekonomi apa saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat
secara otomatis
Lanjutan
 Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan
pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kecil
(dapat dianggap tidak ada), menurut mazhab klasik
dapat menjamin tercapainya:
1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal (full
employment level of activity)
2. Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam
maupun faktor-fakto produksi lainnya di dalam
berbagai kegiatan ekonomi, secara efisien
Pasar Barang
 Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin akan
kekurangan produksi atau kelebihan produksi dalam
jangka waktu lama, sehingga selalu terjadi pasar bersih
(clearing market) atau pasar dalam kondisi keseimbangan
atau ekuilibrium
 Jika pada suatu waktu terjadi kelebihan atau kekurangan
produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis
mendorong kembali perekonomian tersebut pada kondisi
dimana tingkat produksi total masyarakat (penawaran
agregat) akan memenuhi permintaan total masyarakat
secara tepat (full employment level of activity)
Pasar Tenaga Kerja
 Kaum klasik menganggap bahwa di pasar tenaga kerja,
seperti halnya di pasar barang, apabila harga tenaga
kerja (upah) cukup fleksibel maka permintaan tenaga
kerja selalu seimbang dengan penawaran tenaga kerja
 Menurut definisi, tidak ada kemungkinan timbulnya
pengangguran sukarela
 Artinya pada tingkat upah riel yang berlaku di pasar
tenaga kerja semua orang yang bersedia bekerja pada
tingkat upah tersebut akan memperoleh pekerjaan
Lanjutan
 Dengan demikian, mereka yang menganggur adalah
mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat upah
yang berlaku. jadi mereka ini adalah penganggur yang
sukarela
 Pengangguran sukarela itu berlangsung hanya
sementara saja
 Sejalan dengan proses penyesuaian dalam pasar
barang, pada saat jumlah barang berada pada posisi
keseimbangan, maka posisi full employment tercapai
kembali
 Pada keadaan demikian semua angkatan kerja dapat
bekerja pada tingkat upah riel yang lama
Pasar Uang
 Kaum klasik memiliki teori permintaan akan uang yang
cukup terkenal, yaitu teori kuantitas
 Teori kuantitas mengatan bahwa masyarakat memerlukan
uang tunai untuk keperluan transaksi tukar menukar
(misal: jual beli barang dan jasa), bukan untuk tujuan lain
 Menurut kaum klasik karena uang tidak bisa menghasilkan
apa-apa kecuali hanya untuk mempermudah transaksi,
maka uang yang diminta oleh masyarakat hanya sebanyak
jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
membiayai proses transaksi mereka
 Jadi, semakin banyak transaksi yang dilakukan oleh
masyarakat, semakin banyak pula uang tunai yang
dibutuhkan oleh masyarakat tersebut
Volume transaksi tergantung
1) volume barang/jasa yang diproduksi masyarakat
(yang diukur dengan GDP riel atau GDP pada harga
konstan), dan
2) tingkat harga umum
Pasar LuarNegeri
 Di pasar luar negeri, kaum klasik juga menganut
pandangan bahwa dunia secara otomatis mengoreksi
ketidakseimbangan
 Implikasi dari pandangan ini adalah bahwa suatu
perekonomian nasional tidak perlu merepotkan diri
untuk menyeimbangkan neraca perdagangan mereka
dengan kebijakan-kebijakan khusus, asal saja
pemerintah mau memakai salah satu dari sistem
pembayaran luar negeri ini:
1. Sistem Standar Emas
2. Standar Kertas dan Kurs Devis yang fleksibel
Sistem Standar Emas
 Sistem Standar Emas adalah sistem yang
memberlakukan uang dalam negeri (misalnya rupiah)
dijamin dengan emas
 Artinya setiap satuan uang tersebut (misalnya satu
rupiah) selalu dapat ditukar dengan emas murni
seberat x gram di Bank Sentral

Anda mungkin juga menyukai