KELOMPOK 6
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Mazhab Neo Klasik”. Penulisan makalah ini ditujukan
dengan manfaat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Terimakasih.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 12
B. Saran……………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...........................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mazhab Neo Klasik
Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran
pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi,
dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu
pasar.
Pakar-pakar ekonomi pada Mazhab Neo-klasik 1 telah membuat pemikirannya yang
luas. Pada tahun 1930-an sejumlah pakar ekonomi melakukan revisi terhadap
pemikiran-pemikiran neo-klasik, terutama yang menyangkut teori pembentukan harga
dan kesimbangan pasar dikembangkan oleh tokoh-tokoh neo-klasik terdahulu (generasi
pertama) seperti Jevons, Menger, Walras dan Marshall. Tokoh-tokoh neo-klasik
generasi kedua yang ikut melakukan revisi terhadap teori-teori klasik dan neo-klasik
generasi pertama tersebut diantaranya Pierro Sraffa (1898-1983), Joan V Robinson
(1903-1983), Edward H. Chamberlin (1899-1967). Karya-karya sraffa, chamberlin dan
robinson menunjukkan kemajuan besar dalam pemikiran tentang struktur pasar,
perilaku satuan-satuan usaha dalam transaksi dan pembentukan harga. terdapat dua
teori yang berlaku secara berdampingan
2. Mazhab Austria
Adalah kelompok pemikir ekonomi yang mendukung dan memakai konsep
marginal.dan berasal dari Universitas Wina ( Austria ) Pandangan mereka
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu penerapan kalkulus dalam pengembangan
teori-teori mereka. Karena dikembangkan oleh pakar-pakar ekonomi dari Austria,
pandangan mereka dalam berbagai buku ajar dimasukkan kedalam aliran tersendiri
yang disebut mazhab Austria (Austrian School of Economics). Tiga tokoh utama
mazhab Austria tersebut adalah Carl Menger, Friedrich Von Wieser, dan Eugen
Von Bohm Bawerk.
Carl Menger (1840-1921) menjabat sebagai profesor ekonomi di Univeritas
Wina dari tahun 1873 hingga 1903. Karya utamanya adalah Grunsatze der volks 4
Wirtschaftslehre (1871). Dalam buku tersebut Menger mengembangkan teori
utilitas marjinal yang ternyata membawa pengaruh yang sangat besar dalam
pengembangan teori-teori ekonomi. Pada tahun 1903 kedudukan Menger di
Universitas Wina digantikan oleh Friedrich Von Wieser (1851-1920). Karya utama
von wiser antara lain: Uber den Ursprung und die Hauptgesetze des wirtschatlichen
Wertes (1884), Der Naturliche Wert (1889), dan Theorie der Gesellschatlichen
Wirtschaft (1914). Wieser dipandang sangat berjasa dalam mengembangkan teori
utilitas marjinal Menger, dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas
7
(opportunitas cocts). Kedudukan Wieser kemudian digantikan pula oleh Eugen
Von Bohm Bawerk (1851-1914). Kontribusi utama Bohm Bawerk adalah dalam
pengembangan teori tentang modal dan teori tentang tingkat suku bunga. Hal ini
dapat diikuti dari bukunya Capital Positive Theory of Capital (1889). Teori-teori
yang dikembangkan oleh ketiga tokoh utama aliran Austria di atas kemudian
diikuti dan dikembangkan lebih lanjut oleh tokot-tokoh lain seperti Knut Wicksell,
Von Mises, F.A. Hayek dan J.R. Hicks. Knut Wicksell (1851-1926) mendapat
pendidikan di Uppsala University (Swedia). Ia berjasa mengasimilasikan analisis
keseimbangan umum walras dengan teori kapital dan suku bunga Bohm Bawerk
menjadi teori distribusi. Asimilasi kedua teori itu didasarkan pada analisis marjinal
versi baru dikembangkan oleh Jevons, Walras dan Menger. Pengaruh Wicksell
terhadap perkembangan teori moneter juga sangat besar sebab ia yang pertama
melihat hubungan langsung antara tingkat suku bunga dengan harga-harga. Sesuatu
yang dianggap bertentangan pada waktu itu.karyanya yang utama adalah lectures
on political economy (1901). Ludwig Edler Von Mises (1881-1973) menjabat
sebagai profesor ekonomi di Universitas Wina tahan 1913. Menurut Von Mises
sistem harga merupakan basis paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya.
Sehubungan dengan pendapatnya tersebut tidak mengherankan jika ia sering
megkritik sistem perekonomian komando. Hal itu karena sistem komamdo tidak
mempunyai sistem 5 harga. Mises berpendapat bahwa sistem ekonomi komando
tidak akan dapat melembagakan sisitem harga tanpa terlebih dahulu
menghancurkan prinsip politik. Mises juga menagplikasikan teori kepuasan
marjinal untuk mengembangkan teori baru tentang uang. Ia memaparkan bahwa
kepuasan (utility) dapat diukur secara ordinal, tetapi tidak secara cardinal. Teori-
teori lain yang dikembangkan oleh Von Mises adalah teori paritas daya beli
(purchasing power parity) dan teori trade cycle. F.A. Hayek (1899) menjadi
direktur lembaga penelitian ekonomi di Universitas Wina dari 1927-1931. Selain
itu, ia juga pernah menjabat sebagai dosen tamu di University of Chicago (1950-
1962). Ia dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan teorisiklus perdagangan
(theory of trade cycle) dari von mises, yang diintegrasikannya dengan teori capital
dari Bohm Bawerk. Atas jasajasanya dalam mengembangkan ilmu ekonomi, hayek
menerima hadiah nobel tatun 1974 bersama-sama dengan Gunnar Myrdal.
3. Mazhab Lausanne
8
Analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum adalah
pemikiran LeonWalras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran atau
mazhab Lausanne. Sewaktu sekolah Lausanne didirikan tahun 1870, ia yang
memegang jabatan ketua jurusan ekonomi. Jabatan tersebut dipangkunya dari
tahun 1870 hingga 1892. Karyanya Elements of Pure Economics (1878) dianggap
sebagai suatu mahakarya dalam bidang ekonomi. Dalam bukunya Walras
menjelaskan teorikeseimbangan umum dengan pendekatan matematis.
Bagi Warlas, di bidang Ekonomi, kondisi yang terbaik untuk meneliti
tentang pembetukan harga dan alokasi sumberdaya yang efisien ialah: persaingan
sempurna, dimana para pembeli dan penjual bertemu semuanya di sebuah pasar
abstrak dan mengemukakan permintaan dan penawarannya masing-masing.
Dengan menggunakan persamaan-persamaan Matematika, ia kemudian
mengembangkan konsepnya tentang keseimbangan umum (general equilibium) di
mana tidak ada kelibahan penawaran di atas permintaan.
Persaingan sempurna, seperti yang diandaikan oleh Warlas, tentunya tidak
dapat ditemukan di dalam dunia kenyataan. Terdapat banyak faktor, di luar
bidang Ekonomi, yang menyebabkan tidak sempurnanya persaingan di dalam
pasar. Tetapi, faktor-faktor lain tersebut, menurut Warlas, berbeda di luar bidang
Ilmu Ekonomi, dan karena itu bukan wewenang para ekonom, melainkan
ilmuwan lainnya, untuk membahasnya.
4. Mazhab Cambridge
Dari sekian banyak tokoh noe-klasik yang dianggap sebagai tokoh paling
utama adalah Alfred Marshall (1842-1924). Alfred Marshall dianggap sebagai
pelopor aliran atau mazhab Cambridge di Inggris. Pada tahun
1868 Marshall diangkat sebagai tenaga pengajar dalam bidang moral di
Cambridge dan pada saat yang sama ia mulai mempelajari ilmu ekonomi. Dari
beberapa buku yang pernah ia tulis, buku yang dianggap paling berpengaruh
adalah Principles of Economics.
Alfred Marshall dianggap sebagai pelopor aliran atau mazhab Cambridge di
Inggris. Pada tahun 1868 Marshall diangkat sebagai tenaga pengajar dalam
bidang moral di Cambridge dan pada saat yang sama ia mulai mempelajari ilmu
ekonomi. Dari beberapa buku yang pernah ia tulis, buku yang dianggap paling
berpengaruh adalah Principles of Economics.
9
Pakar- pakar neo-klasik (Jevons, Menger dan Walras) justru mengkritik pakar-
pakar klasik (Adam Smith) yang gagal dalam membedakan antara utilitas total,
utilitas marginal dan utilitas rata-rata. Kalum klasik (Adam Smith) mengatakan
bahwa nilai suatu intan kurang bermanfaat bagi manusia walaupun memiliki nilai
yang sangat tinggi, sedangkan menurut pandangan kaum neo klasik (Jevons,
Menger dan Walras) nilai atau harga intan lebih tinggi bukan karena biaya untuk
mendapatkannyamelainkan karena utilitas marginal yang lebih besar ( utilitas dari
pengkonsumsian satu unit intan terakhir yang besar). Karena itu orang mau
menghargai intan yang lebih tinggi. Jadi dapat dilihat bahwasanya kaum klasik
melihat harganya dari sisi produsen (dari jumlah pengorbanan yang dikeluarkan)
sedangkan kaum marginalitas melihatnya dari sisi konsumen yaitu dari kepuasan
marginal pengkonsumsian satu unit terakhir.
Namun dalam hal ini Marshall tidak menyalahkan kedua konsep diatas
melainkan menggabungkannya , menurut beliau selain oleh biaya-biaya, harga
juga dipengaruhi oleh unsur subjektif lainnya, baik dari pihak konsumen maupun
dari pihak produsen.lebih jelas lagi, bagi Marshall harga terbentuk sebagai
integrasi dua kekuatan dipasar : penawaran dari pihak produsen.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, Dalam Analisis marjinal pada intinya
merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap tingkah laku konsumen
dan produsen serta penentuan harga-harga di pasar. Sejak terjadinya marjinal
revolution tersebut, pembahasan ekonomi makin bersifat mikro.
3.2 Saran
Untuk memperoleh informasi yang tepat tentang Mazhab Neo Klasik, kita
harus mempelajari teori-teori yang lain juga sehingga bisa mengambil sesuatu
yang penting untuk dipadukan dengan teori yang dianggap benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/USER/Downloads/
MAKALAH_EKONOMI_POLITIK_MazhabEkonomi_Ne.pdf
https://beritasumbar.com/neo-klasik-ii/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/pemikiran-ekonomi-
politik/5mazhab-neo-ringkasana-materi-mazhab-neo-klasik-dari-matakuliah-
pemikiran-ekonomi-politik/35299383
Makalah Mazhab Neo Klasik ~ Coretan Pena Kecilku (lailatulfajriyah11.blogspot.com)
14
15