Anda di halaman 1dari 16

SUMBER DAYA EKONOMI KREATIF

Mata Kuliah : Ekonomi Kreatif


Dosen Pengampu : Putri Kemala Lubis S.E., M.Si.,AK

Oleh :

Kelompok 3

Novita Wulandari 7173341035

Putri Christia Tampubolon 7173341038

Ropen Liman Situmorang 7173341044

Vedro Yehezkiel Mendrofa 7173341054

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVESITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga berkat dari
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Adapun topik atas tugas yang kami laksanakan ini adalah “Sumber Daya
Ekonomi Kreatif”. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberi kesempatan kepada kelompok 3 untuk membuat dan menyelesaikan tugas
Makalah ini. Sehingga kelompok memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan
selama membuat dan menyelesaikan tugas Makalah ini.
Kelompok berharap semoga hasil dari Makalah ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak ketidaksempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf sebesar-
besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi,
karena hingga saat ini kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami memohon
kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Medan, 19 Oktober 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

1.3. Tujuan ...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Manusia Kreatif............................................................................................3

2.2 Pola Pikir Kreatif Masa Depan (Five Minds of the Future)................................................4

2.3 Kemampuan yang Diperlukan Dalam Ekonomi Kreatif……….........................................5

2.4 Sumber Daya Manusia Kreatif dan Inovatif ……………………………………………..6

2.5 Daya Kreativitas dan Hasil Berpikir Kreatif……………………………………………...8

2.6 Investasi Modal Insani Dalam Ekonomi Kreatif………………………………………….9

2.7 Komunitaas Kreatif………………………………………………………………………10

2.8 Instrumen Tes Untuk Mengukur Kreativitas…………………………………………….10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................12

3.2 Saran……………………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri kreatif atau ekonomi kreatif kini semakin diminati seiring perkembangan
informasi dan teknologi. Ekonomi kreatif menjadi denyut nadi perekonomian yang memiliki
hubungan erat di bidang budaya kewirausahaan yang diprediksi akan menjadi trend ekonomi
dunia termasuk Indonesia yang akan ikut serta berperan aktif dalam Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Pengertian dan defenisi tentang ekonomi kreatif setidaknya memuat inti
bahwa industri kreatif maupun ekonomi kreatif memanfaatkan kemampuan kreativitas dari
cipta, rasa dan karsa sehingga bernilai ekonomi baik untuk pelaku ekonomi kreatif itu sendiri
maupun orang-orang disekitarnya.
Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human capital atau
intellectual capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif
membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai ide
dan menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Proses
produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide awalnya adalah
kreativitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber daya ekonomi kreatif ?
2. Bagaimana pola pikir kreatif masa depan (free minds off the future)?
3. Bagaimana kemampuan yang diperlukan dalam ekonomi kreatif ?
4. Bagaimana sumber daya kreatif dan inovatif?
5. Bagaimana daya kreativitas dan hasil berpikir kreatif?
6. Bagaimana modal insani dalam ekonomi kreatif?
7. Bagaimana komunitas kreatif?
8. Bagaimana instrumen tes untuk mengukur kreativitas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber daya ekonomi kreatif.
2. Untuk mengetahui pola pikir kreatif masa depan (free minds off the future).
3. Untuk mengetahui kemampuan yang diperlukan dalam ekonomi kreatif.
4. Untuk mengetahui sumber daya kreatif dan inovatif.
5. Untuk mengetahui daya kreativitas dan hasil berpikir kreatif.

1
6. Untuk mengetahui modal insani dalam ekonomi kreatif.
7. Untuk mengetahui komunitas kreatif.
8. Untuk mengetahui instrumen tes untuk mengukur kreativitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber Daya Manusia Kreatif


Richard Florida menggolongkan sumber daya kreatif di Amerika menjadi strata baru
yang disebut strata kreatif. Florida mengemukakan bahwa sumber daya kreatif terdiri dari dua
komponen utama, yaitu sebagai berikut:

1. Inti super kreatif

Strata inti super kreatif terdiri dari ilmuan dan insinyur, profesor pada universitas,
pujangga dan pengarang cerita, seniman dan senimawati, entertainers, aktor, desainer dan
arsitek, pengarang cerita nonfiksi, editor, tokoh budaya, peneliti, analisis, prosedur film, dan
pekerja kreatif lainnya yang secara intensif berperan dalam proses kreatif. Hal utama yang
harus dihasilkan dalam pekerjaan kreatif adalah dalam pekerjaan kreatif adalah mengahsilkan
suatu bentuk baru atau desain yang dipergunakan secara luas.

2. Pekerja kreatif professional

Orang yang bekerja pada strata ini pada umumnya bekerja pada industri yang
memiliki karakteristik yang yang mengintensifkan penggunaan ilmu pengetahuan, seperti
industri berbasis teknologi tinggi berbasis jasa keuangan, berbasis hukum, intensive
kesehatan, keteknikan, dan manajemen bisnis. Semua induvidu tersebut terlibat dalam
penyelesaian masalah yang memerlukan kreativitas mereka biasanya mengombinasikan
metode standar dengan cara yang unik. Misalnya, dokter pengajar dan pengacara atau
manajer pada umumnya melakukan hal ini untuk menyelesaiakan masalah yang dihadapinya.
Individu-induvidu ini akan menjadi strata inti super kreatif jika terlibat dalam proses
penciptaan sesuatu yang baru.

Dalam ekonomi kreatif dimana kreatifitas menjadi industri, pekerjaan kreatif tidak
hanya di dunia seni, tetapi juga di dunia manajemen, sains, dan teknologi. Menurut Florida,
sumber daya kreatif meliputi orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang sains,
insinyur dan arsitek, desainer, pendidik, artis, musisi, dan entertainer.

Sumber daya manusia kreatif adalah orang yang menciptakan ide-ide baru, teknologi
dan mode;-model baru, serta kandungan baru. Dengan kata lain sumber daya kreatif adalah
sumber daya manusia yang selalu mengasah kesepakatan dan kesiapan untuk proaktif dalam

3
mengahadapi perubahan-perubahan yang ditemukan didunia nyata. Untuk menciptakan
sumber daya manusia yang kreatif menurut departemen perdagangan RI, lembaga pendidikan
seharusnnya mengarah kepada system pendidikan yang yang dapat menciptakan hal berikut:

1. Kompetensi yang kompetitif

Untuk menciptakan komtensi yang kompetitif, lembaga kependidikan harus


membentuk banyak pelatihan yang berorientasi kelapangan, eksperimen, penelitian dan
pengembangan, serta mengadakan proyek kerjasama multidispliner yang beranggotakan
berbagai keilmuan, sains, teknologi, dan seni.

2. Intelegensia multidimensi

Harus mendapatkan porsi yang sama dalam dunia pendidikan diantara kecerdasan
rasional, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual, untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berinteligensia, rasional tinggi, dan memiliki daya kreativitas yang tinggi. Ingat
bahwa elemen terpenting dan merupakan pondasi industry kreatif adalah sumber daya insani.

2.2 Pola Pikir Kreatif Masa Depan (free minds off the future)
Pola berpikir kreatif adalah pola pokir yang lebih mengedepankan high concept dan
hight thouch. High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan secara artistik dan
menciptakan emosional dalam rangka mengenali pola-pola dan peluang-peluang, serta
menciptakan sesuatu yang indah dan mampu menhasilkan temuan-temuan yang belum
dipikirkan orang lain. Sedangkan, Hight touch adalah kemampuan berempati dan memahami
esensi interaksi antarmanusia dan menemukan makna-makna.

Berfikir kreatif adalah kegiatan berimajinasi, abstrak, dan berobsesi. Menurut Daniel
L. Pink, ada beberpa perinsip yang haris dimiliki dalam pola piker kreatif atau disebut whole
– braind innovation. Dengan demikian seorang kreator, adalah sesorang yang memiliki pola
piker whole- brind innovation sebagai berikut:

1) Tidak hanya berpikir bagaimana menciptaklan sesuatu dari segi fungsi, tetapi juga
berpikir bagaimana membuat desain yang menarik.
2) Tidak hanya berpikir bagaimana berargumentasi, tetapi pikirkan juga dengan cerita
atau sejarahnya.
3) Tidak hanya berpikir tentang fokus, tetapi pikirkan juga dengan simponi.
4) Tidak hanya berpikir serius, tetapi berpikir juga tentang permainan.

4
5) Tidak hanya berpikir tentang jumlah atau akumulasi, tetapi pikirkan juga tentang
makna atau arti penting dari sesuatu yang diciptakan.

Disamping pola piker whole-brend innovation, menurut Haward Gardner,


mengemukakan pola pikir yang diperlukan dimasa yang akan datang yang disebut “the five
minds of the future” (lima pola pikir masa depan) sebagai berikut:

1) Pola pikir displiner


Pola pikir displiner merupakan pola piker yang dipelajari di bangku sekolah seperti,
displin ilmu-ilmu sains, matematika, ekonomi dan sejarah.

2) Pola pikir menyintesis


Pola pikir yang memiliki kemampuan menggabungkan ide-ide dari berbagai displin
ilmu. Pola pikir sintesis melatih kesadaran untuk berpikir luas dan fleksibel, mau
menerima dari sudut pandang berbagai displin ilmu (multidicpline).

3) Pola pikir menciptakan


Pola pikir menciptakan adalah pola pikir yang memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan atau fenomena
yang dihadapinya.

4) Pola pikir penghargaan


Pola pikir penghargaan adalah kesadaran untuk mengahargai dan mengapreisasi
perbedaan diantara kelompok-kelompok manusia sehingga tercipta keharonisan dalam
lingkungan kehidupannya.

5) Pola pikir etis


Pola pikir etis adalah kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai etika kedalam
lingkungan secara bertanggung jawab. Dengan demikian sesoranmng akan lebih
produktif dalam mengahsilkan terobosan-terobosan baru dan tidak suka meniru
produk-produk yang dihasilkan oleh orang lain.

2.3 Kemampuan Yang diperlukan Dalam Ekonomi Kreatif


Selain pola pokir, Thomas L. Freadman, mengemukakan “tujuh kemampuan wajib”
yang harus disiapkan oleh orang-orang yang ingin bekerja apa pun, yaitu sebagai berikut:

5
1. Kemampuan berkolaborasi dan menyelaraskan, yaitu kemampuan mengombinasikan
dan menyelaraskan atau mengubah atau mengomposisikan berbagai bidang dan
produk barang maupun jasa.
2. Kemampuan dalam menyintesis segala sesuatu, yaitu kemampuan untuk mencari
perbedaan dan persamaan dari hal-hal yang ada.
3. Kemampuan untuk menjabarkan suatu konteks, yaitu kemampuan untuk menguraikan
dan menjabarkan dari suatu konteks ke konteks lain.
4. Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah, menghasilkan nilai tambah barang dan
jasa pada setiap rantai nilai, mulai dari tahap penyediaan bahan baku sampai dengan
purnajual.
5. Kemampuan dalam mengadaptasi terhadap lingkungan baru, yaitu kemampuan untuk
mengadaptasi, kemudian hasil adaptasinya itu dikembangkan untuk mengasilkan
perbedaan dan nilai tambah baru.
6. Kesadaran tinggi terhadap kelestarian alam, yaitu kesadaran untuk melestarikan
sumber daya alam agar terjadinya keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia.
Kesadaran bahwa ada beberapa sumber daya alam dan berkurang dan habis, serta
tidak dapat diperbarui sehingga manusia perlu menjaga keseimbangan dalam
pengelolaannya.
7. Kemampuan yang andal dalam menciptakan kandungan lokal, yaitu kemampuan yang
andal untuk menciptakan sesuatu dari kandungan lokal.
Pada intinya menurut Freidman, bahwa setiap orang yang bekerja dalam bidang apa
pun, wajib memiliki kemampuan dalam mengombinasikan, menyintesiskan, menjabarkan,
menciptakan nilai, mengadaptasi, dan menggerakkan tolak ukur, menjaga keseimbangan
alam dan kemamuan menciptakan sesuatu sumber bahan bakunya dari kandungan lokal.

2.4 Daya Manusia Kreatif dan Inovatif


Sumber daya manusia kreatif dan inovatif merupakan modal utama dalam ekonomi
kratif, karena jantiungknya ekonomi kreatif adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas
lebih mengarah pada konsep bervikir, yaitu kemampuan sesorang dalam berpikir sesuatu
yang baru dan berbeda. Sedangkan keinovasian lebih mengarah kepada konsep berfikir, yaitu
kemampuan seseorang untuk menciptakan atau melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Harvard’s Theodore Levitt, mengemukakan bahwa kreativitas adalah adalah
kemampuan seseorang dalam mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara
terbaru dalam memecahkan persoalan dan dalam mengahdapi peluang. Sedangkan

6
keinovasian adalah kemampuan menerapkan pemecahan-pemecahan persoalan secara kreatif
dan menciptakan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan mansuia.
Orang kreatif selalu tidak puas terhadap apa yang diciptakannya danm selalu ingin
berbeda dan terbaik. Oleh sebab itu, ia selalu berimajinasi dan berobsesi untuk menciptakan
kreasi-kreasi baru.

2.4.1 Ciri-Ciri Sumber Daya Manusia Kreatif


Sumber Daya Manusia harus mampu menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu
atau menghasilkan karya yang baru yang belum ada dan bermanfaat dengan baik, dengan kata
lain yaitu Kreatif. Sumber Daya Manusia yang kreatif dengan ciri-ciri:
1. Terbuka terhadap pengalaman dan sensitif terhadap masalah yang dihadapi.
Karakternya selalu mencari pengalaman baru, gagasan baru, lebih suka melihat dunia
luar, dan bila ada masalah segera mencari pemecahannya.
2. Selalu memerhatikan dan mencari. Karakternya lebih suka melakukan observasi-
observasi.
3. Selalu ingin tahu apa, mengapa, dan bagaimana. Karakternya selalu bertanya dan
berani berpikir berbeda.
4. Menerima pandangan yang berbeda dan terbuka terhadap pandangan dari orang lain.
Karakternya terbuka, menerima pandangan orang lain, membuka diri untuk dikritik.
5. Toleransi terhadap perbedaan – tidak memihak, tetapi selektif. Karakternya menolerir
perbedaan pendapat dan selektif.
6. Memerlukan dan memiliki otonomi, memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi.
Karakternya bersikap mandiri, mampu berkonsentrasi, berpikir tenang, serta arif dan
bijaksana.
7. Percaya diri dan berkemampuan imajinasi. Karakternya selalu penuh percaya diri dan
selalu menciptakan citra diri.
8. Bebas dalam mengambil pertimbangan atau keputusan, dan bebas dari rasa cemas
terhadap kelompok. Karakternya bebas menentukan sikapnya, serta bebas dari rasa
takut gagal.
9. Tidak bergantung pada standar kelompok yang sudah ada. Karakternya tidak suka
menggunakan standar kelompok, tetapi ia memilih yang lebih unggul dari standar
kelompok dan selalu melakukan di atas standar.

7
10. Bersedia menghadapi resiko yang diperhitungkan, bukan spekulasi atau untung-
untungan. Karakternya berani menghadapi resiko, selalu penuh pertimbangan, tidak
mau berspekulasi atau untung-untungan.

Manusia dianggap sebagia Sumber Daya Manusia (SDM) bila memiliki kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, kualitas untuk melaksakan peubahan
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks miko, kualitas untuk
melakukan proses produksi.

2.5 Daya Berkreativitas dan Hasil Berpikir Kreatif


2.5.1 Daya Berkreativitas
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan
atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan yang sudah ada. Dari
sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang
disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai
alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
Daya cipta pada masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan
lingkungan. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kreativitas manusia
melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-
karya spektakulernya. Seperti Bill Gate si raja microsof, JK Rolling dengan novel Harry
Potternya, Andrea Hirata penulis buku best seller laskar pelangi, penyanyi dengan suara khas
Ebiet G.Ade, pencipta lagu Mely Guslow, Seniman musik tiga zaman Titik Puspa, Sutradara
penuh bakat Garin Nugroho, dan lain-lain. Apa yang mereka ciptakan adalah karya orisinil
yang luar biasa dan bermakna, sehingga orang terkesan dan memburu karyanya.
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang
disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk
keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif
menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang
memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Gordon
Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa, " Suatu ide
adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen-elemen baru. Yang ada
hanyalah kombinasi-kombinasi baru".

8
2.5.2 Metode Kreatif
Menurut Gary K. Himes, ada tiga metode kreatif yang utama, sebagai berikut:
a. Duplikasi
Kemajuan yang dicapai oleh para pemimpin adalah dengan menyaring metode yang
pantas untuk diubah atau dimodifikasi berdasarkan keperluan.

b. Perluasan
Suatu inovasi dasar perlu dilakukan, kemudian manfaatnya ditingkatkan dengan
memperluas penerapannya.

c. Inovasi
Sesuatu yang baru harus dihasilkan. Seseorang yang menghasilkan gagasan untuk
mengubah praktek yang masih tradisional, walaupun perubahan ini mendapat
kesulitan untuk diterima.

2.5.3 Hasil Berpikir Kreatif


Berpikir kreatif adalah berpikir tentang bagaimana menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Hasil berpikir kreatif adalah berupa sesuatu yang bersifat imajinasi, abstrak, dan
obsesi, seperti gagasan, khayalan, dan ide-ide. Proses berpikir kreatif disebut kreativitas.
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya sebagai berikut:

a. Baru, cirinya inovasi, belum pernah ada sebelumnya, menarik, dan sebagainya.
b. Berguna, cirinya lebih praktis, lebih mudah, memperlancar, mendorong,
mengembangkan, mendidik, dan mendatangkan hasil yang lebih baik.
c. Dapat dimengerti, cirinya hasil yang sama dapat dimengerti dan dibuat di lain waktu.

2.6 Investasi Modal Insani Dalam Ekonomi Kreatif


Dalam beberapa literatur tentang ekonomi kreatif dikemukakan bahwa industri kreatif
yang sukses dalam menciptakan nilai tambah ditentukan oleh kempuan intelektual dari modal
insani (human capital). Inventasi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
kebutuhan, serta pengalaman sangat penting dalam pembentukan modal insani. Melalui
pendidikan, seseorang diharapkan memiliki pengetahuan, vokai, profesi, dan dapat
melakukan sesuatu untuk hidupnya, dan dapat hidup bermasyarakat dengan bangsa lain.
Dengan berlatihnya orang menjadi cakap dan terampil dalam menggunakan pikiran dan

9
perilakunya. Oleh sebab itu dengan pendidikan, pelatihan, pengalaman seseorang akan
memiliki modal instasi yang lengkap berupa modal social (human capital), modal mental dan
spritual (mental and spritual capital), modal emosional (emotional capital), modal motivasi
(motivation modal). Kapasitas mental atau daya otak sebagai salah satu bentuk modal insani
akan melahirkan kreatifitas.

Orang kreatif dan inovatif yang menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda disebut
entrepreneur yairtu seseorang yang produktif dalam menghasilkan nilai tambah. Kemampuan
dalam menghasilkan nilai tambah disebut produktifitas. Oleh sebab itu, orang yang kreatif
dan inovasit merupakan orang produktif, dan orang produktif adalah orang yang berkualitas.
Sesuai dengan paradigma baru produktifitas (P) sama dengan kualitas (Q), maka nilai tambah
adalah kuallitas. Dan kualitas adalah keunggulan, dan keunggulan adalah daya saing. Oleh
sebab itu, sumber daya manusia kreatif dan inovatif sama dengan sumber daya yang memiliki
kemampuan untuk menghasilkan suatu yang baru dan berbeda.

2.7 Komunitas Kreatif


Menurut Kementrian Perdangangan (2009), di Indonesia ada 10 komunitas kreatif
yang paling top, yaitu sebagai berikut:

1. Fashionesedaily
2. Kementrian desain Republik Indonesia
3. Musikalator
4. Desain Grafis Indonesia
5. Komunitas Kreatif Bali
6. Republik Kreatif
7. Common Room
8. Bandung Creative City
9. Masyarakat Industri Kreatif Teknologi
10. Inside

2.8 Instrumen Tes Untuk Mengukur Kreativitas


Untuk mengukur sejauh mana kreativitas yang dimiliki seseorang, dapat digunakan
suatu alat tes. Salah satu alat tes untuk mengukur kemampuan dan perilaku kreatif
dikemukakan oleh Eugne Raudsepp “seberapa kreatifitas anda”. Dalam tes ini setiap

10
pernyataan ditunjukkan dengan sebuah huruf tentang tingkat sejauh mana anda setuju atau
tidak dengan memilih:

A= Sangat setuju

B = Setuju

C = Ragu-ragu

D = Tidak setuju

E = Sangat tidak setuju

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di Indonesia ekonomi kreatif mulai diakui memiliki peran yang sangat strategis dalam
pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis. Oleh karena itu, sangatlah penting
pengembangan ekonomi kreatif bagi masa depan bangsa Indonesia. Indonesia Design Power
merupakan suatu program pemerintah yang diharapkan dapat memacu peningkatan daya
saing produk-produk Indonesia di pasar domestik dan pasar Internasional.

Inisiatif pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia telah berhasil mengidentifikasi


subsektor yang merupakan bagian dari industri berbasis kreativitas, yaitu: 1) Periklanan; 2)
Arsitektur; 3) Desain; 4) Pasar Barang Seni; 5) Kerajinan, 6) Musik: 7) Fesyen; 8) Permainan
Interaktif; 9) Video, Film; dan Fotografi; 10) Seni Pertunjukan; 11) Layanan Komputer dan
Piranti Lunak; 12) Riset dan Pengembangan; 13) Penerbitan dan Percetakan; dan 14) Televisi
dan Radio

3.2 Saran

Masyarakat Indonesia selama ini disuguhkan dengan citra nusantara yang sumber daya
alamnya dikeruk semena-mena oleh perusahaan-perusahaan asing. Hal ini tidak terlepas juga
dari lemahnya kepemimpinan penguasa di negeri ini serta lemahnya kesadaran masyarakat
akibat dari pendidikan yang juga rendah.

Indonesia telah memasuki babak baru yang disebut dengan era pasca reformasi dalam
urutan sejarah bangsa ini. Di era ini kita bebas berbuat apa saja dan berkreasi semau kita
tanpa ada yang perlu ditakutkan dan ada yang membungkam. Maka di era inilah kita
seharusnya bangkit dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
maju dengan kemajuan ekonomi dan pendidikan yang merata.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang. Jakarta: Salemba Empat. Sinopsis (cover belakang).

Departemen Perdagangan RI. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-


2025. Jakarta: Departemen Perdagangan.

Departemen Perdagangan RI. 2009. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2010-


2014. Jakarta: Departemen Perdagangan.

Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakan EKONOMI KREATIF Antara Tntunan dan


Kebutuhan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai