Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM

Disusun
Oleh:

Kelompok 7

NAMA : NUR MAIQIAH


: MUTIA RAHMI
Unit/sem : 6/6
Mk : Ekonomi islam II

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH (STIS)


AL HILAL SIGLI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul: “STRUKTUR PASAR DALAM
ISLAM”. Shalawat dan salam kita panjatkan kehadirpat Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada Dosen Pembimbing, atas bimbingan kepada penulis sehingga
tersusunnya makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagai semua pihak.
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan di masa akan datang.

Sigli, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................2
A. Pengertian Pasar.....................................................................................................2
B. Pengertian Struktur Pasar......................................................................................2
C. Macam-Macam Pasar............................................................................................3
D. Strategi Bertahan melalui Pemasaran dan Modal Sosial Pasar Tradisional
Swasta Dalam Perspektif Ekonomi Islam....................................................................5
E. Struktur Pasar dalam Pandangan Islam...............................................................6
F. Kekuatan Pasar Dalam Ekonomi Islam................................................................8
G. Intervensi Dan Regulasi Pasar...........................................................................9
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi islam ? karena kita hidup di
antara kaum yang tidak hanya beragama islam, dan kita patut menjunjung tinggi
keberadapan islam dari segi apapun, termasuk ekonomi. islam mengajarkan tentang
berbagi, tentang zakat, tentang perhitungan warisan, semua lengkap dan sudah
diterangkan melalui firman-firman allah di daam al-qur`an. hal itu sudah allah
perhitungan sejak beribu tahun lamanya dan sampai sekarangpun masih dan akan
terus berlaku dalam kehidupan kita. subhanallah, begitu tepat segala perhitungan
allah swt.

Kehidupan kita tidak terlepas dari perilaku ekonomi, hampir setiap hari kita
melakukan proses ekonomi, seperti contohnya berbelanja, berarti kita sudah
menerapkan ilmu ekonomi yaitu jual beli, atau kita memproduksi sesuatu untuk
dijual agar mendapatkan keuntungan juga termasuk proses atau perilaku ekonomi.

Ekonomi islam membahas tentang bagaimana menjalankan perilaku


ekonomi dengan baik dan memperhatikan faktor akhirat, tentang bagaimana
membuat kesepakatan antara penjual dan pembeli tanpa adanya ketidak adilan serta
kecurangan di antara keduanya. di dalam ekonomi islam juga menekankan tentang
dilarangnya riba.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian pasar?
2. Bagaimanakah pengertian struktur pasar?
3. Bagaimanakah maam-macam bentuk pasar?
4. Bagaimanakah struktur pasar dalam Islam?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar

Pengertian pasar secara umum, yakni tempat bertemunya permintaan dan


penawaran, sehingga dapat menetapkan harga. Dalam ekonomi kita mengenal ada
pasar tempat perusahaan memproduksi barang dalam skala kecil yg harus
menghadapi banyak pesaing yg banyak memproduksi barang dalam skala besar dan
ada pula pasar tempat perusahaan memproduksi barang dalam yang harus
menghadapi banyak pesaing dalam memproduksi barang dalam skala kecil.
Perbedaan jumlah dan besarnya skala produksi berbagai perusahaan du suatu negara
dapat di katakan sebagai struktur pasar.

B. Pengertian Struktur Pasar

Struktur pasar adalah berbagai hal yang mempengaruhi tingkah laku dan
kinerja perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala priduksi, dan jenis
produksi.
Struktur pasar kompetitif adalah struktur pasar dimana perusahaan-perusahaan
yang ada di dalam nya sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga jumlah barang di pasar. Semakin lemah ke mampuan
perusahaan-perusahaan terebut, semakin kompetitif struktur pasar.
Dalam dunia nyata, proses tercapainya tingkat harga dan output sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri dari pembeli dan penjual
aktual maupun potensial dari suatu produk tertentu. Struktur pasar mengacu kepada
lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk tersebut beroperasi.
Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis Pasar persaingan
sempurna pada kutub ekstrim yang satu, pasar monopoli murni pada kutub ekstrim
yang lain, dan pasar persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada ditengah-
tengahnya. Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefenisikan berdasarkan
jumlah serta ukuran pembeli dan pjual bagi produk tersebut, Jenis produk yang
dibeli dan dijual (yaitu terstandarisasi atau homogen, berlawanan dengan produk
terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber daya (yaitu kemudahan bagi perusahaan
atau pemilik faktor produksi untuk memasuki kondisi permintaan dan penawaran
yang dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu perusahaan, pemilik faktor produksi,
dan konsumen).1

1
Halpi Noviandi, “Gomu Gomu : Makalah Ekonomi Tentang Struktur Pasar,” Gomu Gomu (blog),
February 17, 2016, hal.5, http://luffydmonkeyop.blogspot.com/2016/02/makalah-ekonomi-
tentang-struktur-pasar.html.

2
C. Macam-Macam Pasar

Dalam teori ekonomi banyak dikenal macam-macam pasar, baik yang pada
praktiknya sering dilihat kenyataannya sehari-hari maupun yang hanya dikenal
secara absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktikkan
biasanya adalah monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Macam pasar yang secara
absolut hanya ada dalam teori ekonomi adalah bentuk persaingan murni dan
persaingan sempurna. Persaingan murni dan persaingan sempurna meskipun secara
utuh tidak dapat dipraktikkan, tetapi pada praktiknya banyak juga terdapat dalam
kenyataan sehari-hari, misalnya pasar pakaian di Pasar Atas Bukit Tinggi, Pasar tas
dan sepatu di Tanggulangin Sidoarjo. Beberapa ciri dari persaingan murni dan
sempurna yang banyak dipraktikkan sehari-hari diantaranya adalah barang yang
diperjualbelikan sama, jumlah pembeli dan penjualnya banyak, serta mudah keluar
dan masuk bagi pengusahaa. Secara garis besar, macam-macam pasar ditinjau dari
segi penjual adalah sebagai berikut:
1. Persaingan sempurna
2. Monopoli
3. Monopolistis
4. Oligopoli
Bila ditinjau dari sisi pembeli, macam-macam pasar dapat dibagi menjadi sebagai
berikut:
1. Monopsoni
2. Oligopoli
3. Persaingan sempurna.
Pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam
barang/ jasa. Yaitu posisi di mana terdapat sejumlah barang tertentu yang mau dan
mampu dibeli oleh konsumen.

1. pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan


dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah konsumen dan produsen yang sangat
banyak dan tidak terbatas. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar/industri
yang dicirikan oleh perusahaan kecil yang banyak jumlahnya dan membuat produk
yang sama. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar
atau industri dimana setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan pasar.
Di dalam pasar persaingan sempurna terdapat mobilitas sempurna dari
sumber dayaserta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun
penjual, sehingga kekuatanpermintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Contoh
pasar persaingan sempurna antaralain bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.2

2
Trysutriani.blogspot.com, “Trysutriani☺: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA,” Trysutriani☺ (blog),
October 23, 2015, hal.3, https://trysutriani.blogspot.com/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-
x-none.html.

3
2. pasar monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Artinya Pasar Monopoli terjadi dimana hanya
ada satu penjual produk, dan tidak ada produk lain yang menjadi pengganti (no
substitutes) dari produk yang diperdagangkan oleh si monopolis (orang yang
menjalankan monopoli). Seluruh pasar yang bersangkutan, dia sendirilah yang
menguasainya, dengan kata lain, di pasar itu tidak terdapat barang lain yang sejenis,
sehingga si monopolis tidak perlu mempertimbangkan pengaruh firma lain
terhadap ketetapannya mengenai harga maupun jumlah yang diperdagangkan.
Mengingat akan hal itu dalam pasar monopoli tidak ada pesaing bagi yang
melakukannya. Dalam sistem ekonomi realita, jenis pasar monopoli ini sangat
jarang tidak mendapat persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar
misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada pesaing secara langsung
dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi pesaing secara
tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan
alternatif produk pengganti yang tidak sempurna.
Dalam hal ini kita bisa mengambil contoh PT. KAI yang merupakan badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyelenggarakan jasa transportasi darat. PT.
KAI tidak menghadapi persaingan secara langsung dari perusahaan kereta api
lainnya karena sampai saat ini memang tidak ada penyelenggara jasa transportasi
darat kereta api dari swasta, walaupun PT. KAI tidak mengalami persaingan secara
langsung, tetapi PT. KAI akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari
jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan travel.3

3. pasar monopolistik

Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan monopolistik atau


pasar monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya. Contohnya adalah: shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun
fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap
produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya
perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk
memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan.
Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah
berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen
menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor
memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus
3
Umay, “Pasar Monopoli,” accessed December 24, 2019,
https://arsippkuliah.blogspot.com/2017/04/pasar-monopoli.html.

4
sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan
bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang
rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.4

4.pasar oligopoli

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang
berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam
konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh
beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10
atau 15 perusahaan. Pasar Oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang terdapat
beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik
pasar terbesar ( price leader ). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya
pada pasar semen, pasar layanan operator selular, indusrti kertas, pasar otomotif
serta pasar yang bergerak dalam industri berat.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah
suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang
yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar
Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana
pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau
penjual yang memproduksi barang sejenis.5

D. Strategi Bertahan melalui Pemasaran dan Modal Sosial Pasar Tradisional


Swasta Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Strategi merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh siapa saja dalam
mempertahankan kehidupan, termasuk dalam menjaga kelangsungan suatu usaha.
Dalam sektor informal juga dibutuhkan suatu strategi.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, strategi yang harus dimiliki oleh
pelaku sektor
informal adalah:

1. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar, bentuk strategi yang digunakan dalam


memperoleh pekerjaan di kota.

4
“Pasar monopolistik,” in Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, June 14, 2019,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasar_monopolistik&oldid=15220055.
5
Mauludiah Putri, “Contoh Makalah Tentang Pasar Oligopoli,” hal.3, accessed December 24, 2019,
https://www.academia.edu/13307501/contoh_makalah_tentang_pasar_oligopoli.

5
2. Strategi peningkatan kesejahteraan: tahap pengembangan usaha untuk
meningkatkan perolehan penghasilan (Yusuf 2006).

Untuk menghadapi berbagai tekanan yang dilakukan pemerintah yang


dirasakan sangat membatasi ruang geraknya para pedagang pasar mempunyai
beberapa teknik atau strategi yang sengaja mereka kembangkan untuk menghadapi
dominasi tersebut. Hal itu mereka wujudkan dalam bentuk resistensi. Dalam
melakukan resistensi sektor informal terlihat pada posisi yang menang, terbukti
meskipun setiap hari sektor informal selalu ditertibkan,jumlah mereka bukan
berkurang, bahkan malah bertambah.

Ada lima sarana yang semuanya saling mendukung satu sama lain, yaitu (1)
Financial ware, yaitu kemampuan keuangan untuk menyogok petugas, lurah dan
camat agar tidak bersikap represif dan mau membocorkan setiap akan terjadi
obrakan. (2) Consciousness ware, yaitu kesadaran sektor informal untuk melakukan
resistensi. Kesadaran ini menciptakan rasa percaya diri sektor informal yang tinggi
sehingga mereka berani melakukan resistensi. (3) Organization ware, yaitu
menggunakan sarana organisasi sektor informal yang kuat. Terbukti banyak sekali
paguyuban sektor informal yang telah berdiri dan mereka tidak hanya menggunakan
organisasi formal sebagai payung, tetapi juga organisasi bawah tanah. (4) Social
ware, yaitu menggalang kekompakan sosial antara sektor informal yang satu dengan
yang lain yang senasib sepenanggungan. (5) Hardware, disini sektor informal
menggunakan perangkat keras. 6

E. Struktur Pasar dalam Pandangan Islam

Pasar adalah suatu tempat di mana keberlangsungan transaksi jual beli


dilakukan. Di dalamnya terdapat pembeli (konsumen) dan penjual (produsen)
sebagai salah satu pelengkap dalam suatu transaksi. Pasar sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna. Pasar
Persaingan Sempurna adalah pasar yang menjual barang yang bersifat homogen
atau sejenis dan jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. Sedangkan pasar
persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual
yang menguasai pasar atau harga, serta satu dari beberapa pembeli yang menguasai
pasar atau harga. Pasar Persaingan Tidak Sempurna dibagi menjadi tiga, yang
pertama ada Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli, dan Pasar Monopolistik.
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
penjual dalam satu pasar, dan penjual tersebut juga sebagai penentu harga yang
akan diberikan kepada konsumen. Dalam pasar ini, barang utama tidak mempunyai
barang substitusi atau barang pengganti. Dalam Islam sendiri, monopoli tidak
dianjurkan dalam suatu transaksi jual beli ataupun pasar karena sudah bertentangan
6
Lia Istifhama, “STRATEGI BERTAHAN DAN MODAL SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL
SWASTA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM,” At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi 8, no. 1 (October
6, 2017): hal.37, https://doi.org/10.18592/at-taradhi.v8i1.1492.

6
dengan syariat Islam itu sendiri. Sang penentu harga atau produsen menjadi ujung
tombak dalam situasi pasar seperti ini, mereka akan memberikan harga dengan
ketentuan mereka masing-masing.

Lantas apakah pasar monopoli selalu mendapatkan keuntungan lebih?

Banyak yang beranggapan bahwa pasar monopoli akan mendapatkan


keuntungan lebih karena penjual menentukan harganya sesuka hati dan dapat
mengendalikan suplai barang yang mereka mau. Dalam Islam sendiri, monopoli
diartikan sama dengan konsep ihtikar atau penimbunan. Sedangkan ihtikar sendiri
sangat dilarang dalam Islam. Ihtikar digunakan untuk menyatakan hak istimewa
untuk mengumpulkan serta menguasai komoditi kebutuhan dalam upaya
memainkan kendali dalam menentukan harga sebuah komoditi. Dengan kata lain,
ihtikar suatu usaha untuk memonopoli suatu komoditi agar terjadi kenaikan suatu
komoditi tersebut.
Namun terkadang ada beberapa kelompok muslim yang melakukan praktek
monopoli. Misalnya, sistem perbankan Islam di beberapa negara Islam yang telah
beroperasi secara monopoli nasional dengan perlindungan yang diberikan oleh
negara yang bersangkutan. Perusahaan monopoli tidak akan lepas dari konsep pasar
bebas. Pasar bebas merupakan salah bentuk pasar yang dikonsep oleh para tokoh
ekonomi barat dimana segala bentuk kebijakan baik harga maupun yang lainnya
dengan tidak ada sebuah patokan maupun batasan baik berupa paksaan dari pihak
lain maupun pemerintah. Lalu ada Pasar Oligopoli, jenis pasar di mana penawaran
suatu barang dikuasai oleh beberapa jenis perusahaan.
Umumnya, jumlah perusahaan lebih dari dua, tetapi kurang dari sepuluh.
Pandangan Islam terhadap pasar oligopoli sendiri, adalah tidak terlalu menyimpang
seperti pasar monopoli. Tetapi dalam jenis pasar ini, perusahaan-perusahaan kecil
menjadi tidak dapat berkembang dikarenakan kalah saing oleh perusahaan-
perusahaan besar yang memang dari dulu sudah memiliki nama di masyarakat.
Dalam pasar oligopoli, para penjual menentukan harga sesuai kriteria dalam
masyarakat. Yang terakhir adalah Pasar Monopolistik, adalah salah satu bentuk
pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Dalam jenis pasar ini, terdapat jenis barang yang sama, tetapi perusahaan
memiliki ciri khas masing-masing untuk setiap produk yang mereka buat. Sistem
pasar dalam monopolistik adalah dengan bersaing secara sehat, mereka
mengeluarkan produk sejenis tetapi mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Dalam pandangan Islam sendiri, monopolistik dianggap tidak
bermasalah dalam struktur pasar. Produsen pada pasar monopolistik menentukan
harga sesuai dengan harga pasar. Mereka tidak semena-mena dalam menaikkan
ataupun menurunkan harga maupun komoditi itu sendiri. Dalam Islam, dikatakan
bahwa transaksi jual beli tidak dilarang, melainkan riba-lah yang sesungguhnya
dilarang. Maka dari itu, jenis-jenis pasar diatas menunjukkan bahwa masih ada
beberapa kelemahan dalam sistem pasar di Indonesia sendiri7
7
Kompasiana.com, “Struktur Pasar dalam Pandangan Islam,” KOMPASIANA, accessed December
24, 2019, https://www.kompasiana.com/zulafafr/5bfa73a4677ffb42ff3c44b7/struktur-pasar-

7
F. Kekuatan Pasar Dalam Ekonomi Islam
Kontribusi dari para sarjana Muslim terdahulu belum mampu
menyeimbangi dengan keadaan yang terjadi saat ini, karena pada saat itu masih
dalam mekanisme pasar sederhana dan mengukurnya dari segi permintaan dan
penawaran barang atau jasa. Permintaan dan penawaran yang dijelaskan oleh
sarjana Muslim pada saat itu, seperti yang terangkum dalam penjelasan sebagai
berikut (P3EI, 2011):

A.Permintaan

Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan pasar, istilah


yang digunakan oleh Ibnu Taimiyah untuk menunjukkan permintaan ini adalah
keinginan. Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan
sesuatu yang kompleks, dikatakan berasal dari Allah. Namun, pada dasarnya ada
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ini, yaitu: harga barang yang
bersangkutan, pendapatan konsumen, harga barang lain yang terkait, selera
konsumen, ekspektasi (pengharapan), maslahah (tujuan dalam mengonsumsi
barang).

B.Penawaran

Defenisi ini menurut Ibnu Taimiyah adalah kekuatan penting dalam pasar
sebagai ketersediaan barang yang ada di pasar. Menurutnya penawaran bisa
dari impor dan produksi lokal sehingga kegiatan ini dilakukan oleh produsen
maupun penjual. Dalam pencapaian maslahah penawaran sendiri dibutuhkan
keimanan yang ada pada diri produsen, apabila jumlah maslahah yang
terkandung dalam barang yang diproduksi maka akan meningkatkan jumlah
produksinya. Selain itu sebagai faktor dari penawaran sendiri tercermin dari
keuntungan yang didapat dan yang menjadi unsur dari keuntungan ini adalah harga
barang dan biaya produksi. Harga barang ini mempunyai pengaruh kepada nilai
keadilan, sebab dengan harga yang tidak adil akan menurunkan penawaran di pasar
yang akan berdampak buruk pada mekanisme pasar. Sedangkan untuk biaya
produksi yang menyesuaikan harga merupakan hal yang wajar terjadi apabila
mengalami kenaikan dengan penilai situasi dan kondisi yang ada.8

G. Intervensi Dan Regulasi Pasar

Menurut Islam negara memiliki hak untuk melakukan intervensi dalam


kegiatan ekonomi baik itu dalam bentuk pengawasan, pengaturan maupun

dalam-pandangan-islam.
8
“(PDF) Mekanisme Pasar Dalam Islam,” ResearchGate, hal.180-182, accessed December 25, 2019,
http://dx.doi.org/10.26418/jebik.v4i2.12481.

8
pelaksanaan kegiatan ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh
masyarakat.Dalam konsep ekonomi islam, cara pengendalian harga ditentukan oleh
penyebabnya. Bila penyebabnya adalah perubahan pada Genuine demand dan
Genuine supply, maka mekanisme pengendalian dilakukan melalui market
intervention (kontrol harga). Sedangkan bila penyebabnya adalah distorsi Genuine
demand dan Genuine supply, maka mekanisme pengendalian dilakukan melalui
penghilangan distorsitermasuk penentuan price intervention untuk mengembalikan
harga pada keadaan sebelum distorsi.
Menurut Ibnu Taimiyah, keabsahan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan intervensi dapat terjadi pada situasi dan kondisi sebagai berikut: Pertama,
produsen tidak mau menjual produknya kecuali pada harga yang lebih tinggi dari
pada harga umum pasar, padahal konsumen membutuhkan produk tersebut. Kedua,
terjadi kasus monopoli (penimbunan). Ketiga, terjadi keadaan Al-Hasr
(pemboikotan), di mana distribusi barang hanya terkonsentrasi pada satu penjual
atau pihak tertentu. Penetapan harga di sini untuk menghindari penjualan barang
tersebut dengan harga yang ditetapkan sepihak dan semena-mena oleh pihak penjual
tersebut. Keempat, terjadi koalisi dan kolusi antar penjual (kartel) di mana sejumlah
pedagang sepakat untuk melakukan transaksi di antara mereka, dengan harga di atas
ataupun di bawah harga normal. Terakhir, produsen menawarkan produknya pada
harga yang terlalu tinggi menurut konsumen, sedangkan konsumen meminta pada
harga yang terlalu rendah menurut produsen.
Adapun tujuan adanya intervensi pasar yang dilakukan oleh pemerintah
menurut Ibnu Qudamah al Maqdisi adalah sebagai berikut: Intervensi harga
menyangkut kepentingan masyarakat, untuk mencegah ikhtikar dan ghaban faa-hisy
(mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dan menjual diatas harga pasar),
dan untuk melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Adapun regulasi harga (bagian dari intervensi Pemerintah) memiliki 3
fungsi, yaitu fungsi ekonomi (berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan
peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan relokasi sumber
daya ekonomi), fungsi sosial (mempersempit kesenjangan antara masyarakat kaya
dan masyarakat miskin), dan fungsi moral (upaya menegakkan nilai-nilai Islami
dalam aktivitas perekonomian)9.

BAB III

PENUTUP

9
“(PDF) Mekanisme Pasar Dalam Islam,” hal.181.

9
A. Kesimpulan

Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip


persaingan bebas (perfect competition), namun demikian bukan berarti kebebasan
tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan dengan frame aturan syariah. Dan
konsep yang menentukan bahwa pasar islami harus bisa menjamin adanya
kebebasan masuk atau keluarnya sebuah komoditas di pasar berikut perangkat
faktor-faktor produksinya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin adanya
pendistribusian kekuatan ekonomi dalam sebuah mekanisme yang proporsional.
Agar pasar dapat berperan secara normal (alamiah) dan terjamin
keberlangsungannya, dimana struktur dan mekanisme pasar dapat terhindar dari
perilaku-perilaku negatif para pelaku pasar, maka ajaran islam juga menawarkan
aturan moral berbasis syariah yang melindungi setiap kepentingan pelaku pasar.
Seluruh usaha negara untuk menjamin kesejahteraan, keadilan, dan aturan
main yang adil dalam seluruh aktivitas kehidupan dicerminkan dalam institusi
hisbah. Institusi hisbah tidak hanya memungkinkan pasar beroperasi dengan bebas
dan membuat harga, keuntungan di tentukan oleh kekuatan supply dan demand,
tetapi pada saat yang sama juga menjamin bahwa semua pranata ekonomi telah
melaksanakan seluruh kewajibannya dan telah mematuhi aturan syariah.

B. Saran
Melalui makalah yang singkat ini penulis menyarankan kepada segenap
pembaca agar merujuk kepada sumber-sumber lain yang relevan untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif

DAFTAR PUSTAKA

Istifhama, Lia. “STRATEGI BERTAHAN DAN MODAL SOSIAL PEDAGANG


PASAR TRADISIONAL SWASTA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

10
ISLAM.” At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi 8, no. 1 (October 6, 2017): 32–
42. https://doi.org/10.18592/at-taradhi.v8i1.1492.
Kompasiana.com. “Struktur Pasar dalam Pandangan Islam.” KOMPASIANA.
Accessed December 24, 2019.
https://www.kompasiana.com/zulafafr/5bfa73a4677ffb42ff3c44b7/struktur-
pasar-dalam-pandangan-islam.
Noviandi, Halpi. “Gomu Gomu : Makalah Ekonomi Tentang Struktur Pasar.” Gomu
Gomu (blog), February 17, 2016.
http://luffydmonkeyop.blogspot.com/2016/02/makalah-ekonomi-tentang-
struktur-pasar.html.
“Pasar monopolistik.” In Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, June 14,
2019. https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Pasar_monopolistik&oldid=15220055.
ResearchGate. “(PDF) Mekanisme Pasar Dalam Islam.” Accessed December 25,
2019. http://dx.doi.org/10.26418/jebik.v4i2.12481.
Putri, Mauludiah. “Contoh Makalah Tentang Pasar Oligopoli.” Accessed December
24, 2019.
https://www.academia.edu/13307501/contoh_makalah_tentang_pasar_oligo
poli.
Trysutriani.blogspot.com. “Trysutriani☺: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.”
Trysutriani☺ (blog), October 23, 2015.
https://trysutriani.blogspot.com/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html.
Umay. “Pasar Monopoli.” Accessed December 24, 2019.
https://arsippkuliah.blogspot.com/2017/04/pasar-monopoli.html.

11

Anda mungkin juga menyukai