Bab
Ekonomi Global dan Implikasinya
2
Pendahuluan
Dikalangan praktisi dan teoritis pembangunan masih terjadi perbedaan pendapat
mengenai apa nama perusahaan yang beroperasi melampaui batas – batas wilayah
suatu negara. Berbagai literatur agaknya sependapat bahwa setidaknya ada empat
evolusi perusahaan dalam era globalisasi, yaitu dari (1) perusahaan domestik, (2)
perusahaan internasional, (3) perusahaan multinasional, hingga (4) perusahaan
global
I II III
Prohibitive Reduced Selective
Protecton Protection Protection
Tabel 2.1
Tahapan Perusahaan Menuju Perusahaan Global
Elemen Perusahaan Perusahaan Perusahaan Global
Internasional Multinasional
Fokus Pasar Domestik Identik Pasar luar negeri berbeda Relitas: ada perbedaan
Dengan Pasar Luar Negeri. dengan pasar domestik. dan persamaan dalam
pasar dunia
Visi Kriteria Ditentukan Sendiri. Memandang setiap negara Melihat dunia sebagai
adalah unik. suatu yang kompleks.
Fokus lokasi Litbang Negara asal Negra asal dan tujuan Negra asal dan tujuan
rumah tidak terintegrasi. rumah tidak terintegrasi.
Kebijakan dalam sumber Orang dari negara asal Orang disetiap negara (tuan Orang terbaik, tanpa
daya manusia ditempatkan dalam posisi rumah) dapat menempati memandang dari mana
kunci di mana saja. posisi kunci di negara asalnya, yang memengang
sendiri. posisi kunci di negara
manapun.
Kebijakan pengembangan Untuk memenuhi kebutuhan Untuk memenuhi kebutuhan Untuk memenuhi kebutuhan
produk baru pasar di negara asal pasar di setiap negara pasar domestik dan global
berdasarkan peluang
relatif.
Kebijakan finansial Tergantung pasar keuangan Tergantung pasar keuangan
di negara asal di mana berada Mencari sumber keuangan
yang paling murah dipasar
dunia untuk digunakan
dimana perlu
Sumber manufaktur Tergantung dari negara asal Tergantung dari negara tuan
rumah. Sumber produk dari
sumber yang paling murah
Kebijakan investasi Sumber dari negra asal Dana investasi untuk tiap di dunia
digunakan diseluruh dunia negara diambil dari negara
tersebut. Subsidi silang dan dapat
ditansfer antarnegara
Bentuk kemitraan yang Lisensi; untuk Patungan: titik berat untuk mendukung strategi
lebih disukai mengekploatasi teknologi melayani negara asal patner global
Membentuk strategi
kemitraan: dua atau lebih
perusahaan dengan strategi
umum jangka panjang
Penilaian kerja Oleh negara asal: pangsa Penilaian terpisah untuk tiap menjadi “pemimpin” kelas
negara asal adalah indikator negara: ukuran pangsa pasar dunia.
kunci sukses berbeda di tiap negara.
Kinerja diukur atas dasar
global: seberapa jauh
mereka merebut pangsa
pasar dunia.
Sumber ; keegan (1990, tabel 1-2)
Dengan demikian, cukup beralasan apabila dalam buku ini digunakan istilah
perusahaan transnaional (TNC) dari pada multinasional (MNC). TNC mengandung
arti yang lebih luas dibanding MNC. Asal beroperasi di setidaknya dua negara,
termasuk negara asalnya, suatu perusahaan bisa disebut TNC. Sedang MNC
merupakan perusahaan yang melakukan bisnis meliputi sejumlah negara
(multinasional) dan biasanya diatur dalam suatu divisi produk global. Akibatnya,
TNC dapat berarti perusahaan internasional, perusahaan multinasional, dan
perusahaan global. Semua MNC adalah TNC, namun tidak semua TNC merupakan
MNC.
Yang kedua adalah keinginan mencari dan memperoleh suplai bahan mentah; atau
sering disebut raw-material seekers. Yang ketiga adalah melayani pasar secara
lansung (market-seekers). Sebagai contoh IBM, Volkswagen, Unilever, Coca-cola,
Philips, Singer.
Yang keempat adalah meminimumkan biaya (cost minimizer). Yang kelima adalah
evolusi suatu TNC.
Gambar 2.2.
Tahapan Internasionalisasi Bisnis
Mendirikan fasilitas
produksi di luar negeri ;
a) Mengakuisisi
perusahaan lokal
b) Mendirikan
fasilitas baru
Peran penting TNC terutama karena; (1) TNC dapat mengendalikan aktivitas
ekonomi dilebih satu negara; (2) kemampuan TNC untuk memanfaatkan perbedaan
geografis antar negara dan daerah khususnya dalam segi faktor endowments
(termasuk kebijakan pemerintah); (3) kemampuan TNC untuk memindahkan
sumberdaya dan operasi lintas lokasi dalam skala global.
Tabel 2.2.
Tradisi jepang menghasilkan TNC dengan ciri global structure di mana markas
besar mendistrusikan sumberdaya tanpa membedakan asal negara dan terdapat
kontrol senral yang kuat. Late start, but fatest growth sering dilontarkan di TNC asal
jepang. Tiga faktor yang membuat TNC Jepang unik adalah: (1) besarnya
keterlibatan pemerintah; (2) peran kunci yang dimainkan sogo shosha; (3) berlainan
dengan TNC dari AS, Inggris dan Jerman, TNC dari Jepang banyak dilakukan oleh
perusahaan – perusahaan kecil dan menegah. TNC jepang terutama bergerak dalam
sektor jasa (realestat, perbankan, asuransi dan komersial) dan manufaktur (kimia,
mesin, peralatan elektronik, dan kendaraan).
Sebagai ilustrasi, Tabel 2.4 dan 2.5 menunjukan peringkat perusahaan manifaktur
dan jasa terbesar didunia, beserta asal negaranya.
Tabel 2.3
Investasi Asing Langsung dalam Ekonomi dunia, 1960-85
Negara asal
Persentase terhadap total investasi asing dunia
1960 1975 1985
Amerika serikat 47.1 44.0 35.1
Inggris 18.3 13.1 14.7
Jepang 0.7 5.7 11.7
Jerman 1.2 6.5 8.4
Swiss 3.4 8.0 6.4
Belanda 10.3 7.1 6.1
Kanada 3.7 3.7 5.1
Perancis 6.1 3.8 3.0
Itali 1.6 1.2 1.7
Swedia 0.6 1.7 1.3
Transaksi keuangan di tubuh TNC merupakan hasil dari tranfer internal barang, jasa,
teknologi dan modal. Aliran dan faktor produksi ini berkisar dari barang jadi sampai
keahlian manajemen, merek, dan patten. Transaksi semacam itu akan memunculkan
piutang finansial seperti royalti atas penggunaan paten ataupun rekening piutang atas
barang yang dibeli dengan kredit. Investasi modal akan mendorong aliran
pembayaran deviden, bunga dan cicilan utang. Gambar 4.3 merangkum beberapa
kemungkinan keterkaitan finansial di tubuh TNC.
Tabel 2.4.
Perusahaan Manufaktur Terbesar di Dunia
Peringk Perusahaan negara Penjualan (juta Kekayaan (juta Penghasilan karyawan
at dolar AS) dolar AS) (juta dolar AS)
1997
1. General Motor AS 168.190 228.888 6.698 608.000
2. Ford Motor AS 153.627 279.097 6.920 363.892
3. Royal Dutch / Shell Inggris/
Group belanda 128.155 114.550 7.759 105.000
4. Exxon AS 120.279 96.064 8.460 80.000
5. Toyota Motor Jepang 98.741 102.458 3.112 150.736
6. General Electric AS 88.540 304.012 8.203 276.000
7. Int’l Business
Machines (Ibm) AS 78.508 81.499 6.093 269.465
8. Daewoo Korea Selatan 71.526 44.861 527 265.004
9. British Petroleum Inggris 71.274 54.576 4.051 56.450
10. Daimler-Benz Jerman 68.951 76.204 4.470 300.068
11. Jitachi Jepang 68.735 80.361 712 330.152
12. Volkswagen Jerman 65.328 56.517 772 279.892
13. Siemens Jerman 60.512 55.516 1.355 386.000
14. Matsushita Electric Jepang 59.778 64.875 709 275.962
15. Chrysler AS 58.622 60.418 2.805 121.000
16. Mobil AS 58.399 43.559 3.272 42.700
17. Philip Motor AS 56.114 55.947 6.310 152.000
18. Nissan Motor Jepang 53.701 60.272 627 135.331
19. Fiat Itali 52.519 70.646 1.561 240.888
20. Sony Jepang 51.178 48.508 1.682 173.000
21. Unilever Inggris/belanda 48.721 31.661 5.568 287.000
22. Nestle Swiss 48.254 37.487 2.761 225.808
23. Boeing AS 45.800 38.024 (178) 238.000
24. Texaco AS 45.187 29.600 2.664 29.313
25. ELF Aquitaine Perancis 44.812 47.543 1.343 85.400
26. Toshiba Jepang 43.979 46.849 541 186
27. Hewlett-Packard AS 42.895 31.749 3.119 121.900
28. Honda Motor Jepang 42.654 33.774 1.782 101.100
29. E.I. Du Pont de
Nemours AS 39.911 42.942 2.405 98.000
30. NEC Jepang 39.907 38.703 739 151.966
31. ENI Itali 37.973 59.305 2.930 83.424
32. Phillips Electronic Belanda 37.699 29.310 2.827 254.685
33. Fujitsu Jepang 36.318 38.127 372 167.000
34. Procter&Gamble AS 35.764 27.544 3.415 106.000
35. Renault Perancis 35.624 38.750 930 141.315
36 Chevron AS 35.009 35.473 3.256 39.362
37. PDVSA Venezuela 34.801 47.148 4.772 56.592
38. BMW Jerman 34.692 29.629 719 117.624
39. SK Korea Selatan 33.816 17.930 125 30.595
40. Amoco AS 31.910 32.489 2.720 43.451
Degrre of
Negotiating
competition Managerial Ability Control of
natural
Degree of
competion among
and compexity Of TNC resources
countries for
concentrati
the investment
on
In the
capital Availability
industry Of Balance of
approprite
payment or
labour
debt problems
Access to
Exient to markets or
which host export potential Availability Departemen of
Of suitable the economy on
country Netotiating foreign direct
government infrastrukt
is Ability ure
investment
Advertising
important intensity and Of HC
customer product Political Political
or differentiation
climate Instability
distributor
Or
uncertainty
Government
Employment incentives
Rangkuman
Dari sudut pandang manajemen keuangan internasional, salah satu ciri menonjol
TNC adalah kemempuannya untuk memindahkan uang dan keuntungan di antara
perusahaan afiliasinya melalui mekanisme transfer internal. Kendati demikian,
manajemen TNC bukannya tanpa resiko. Fluktuasi nilai mata uang dan sistem divisa
yang dianut suatu negara akan memperngaruhi nilai pendapatan yang ditransfer dari
anak cabang di luar negeri kepada perusahaan induk. Selain itu, tingkat pajak di tiap
negara dapat berubah, yang pada giliranya dapat mempengaruhi aliran balik ke
perusahaan induk. Yang paling ditakuti adalah resiko dinasionalisasi oleh negara
tuan rumah.
Dari sisi negara tuan rumah, hadirnya TNC tidak hanya membawa dampak terhadap
modal dan keuangan, tetapi juga membawa implikasi teknologi, perdagangan dan
keterkaitan, struktur industrial dan kewirausahaan, serta kesempatan kerja (Dicken,
1992, Bab 12). Seberapa jauh dampak TNC terhadap negara tuan rumah tergantung
dari kondisi negara yang bersangkutan (tingkat pembangunan, sumberdaya yang
tersedia, basis teknologi, karakteristik sosial, politik, dan budaya) dan
kemampuannya melakukan tawar – menawar dengan TNC (lihat gambar 2.4)
Latihan
1. Jelaskan bagaimana evolusi suatu perusahaan sehingga menjadi perusahaan
Global.
2. Terangkan cirri-ciri perusahaan yang mengarah ke perusahaan global.
3. Jelaskan factor-faktor apa sajakah yang mendorong perusahaan kea rah
perusahaan global.
4. Terangkan 3 peran TNC dalam meningkatkan perekonomian secara global
5. Terangkan asal-usul dari TNC ini
6. Mengapa TNC dari Jepang dikatakan unik
7. Terangkan salah satu ciri yang menonjol dari perusahaan TNC di bidang
keuangan internasional
8. Jelaskan implikasi keberadaan TNC di negara-negara berkembang khususnya di
Indonesia.