Anda di halaman 1dari 11

Peran Perusahaan Transnasional Dalam

Bab
Ekonomi Global dan Implikasinya
2

TIU :  Materi Bahasan :


 Mahasiswa mampu memahami dan  Evolusi Menuju Perusahaan Global
mengerti peran perusahaan TNC di dalam  Faktor Pendorong Pertumbuhan
ekonomi Global.  Peran TNC
 Asak Usul TNC
TIK :  TNC dan Pasar Keuangan
 Dapat menjelaskan evolusi perusahaan
global
 Dapat menerangkan factor yg mendorong
pertumbuhan TNC
 Dapat menjelaskan asal-usul dan peran
TNC
 Dapat menganalisa hubungan TNC dengan
pasar Keuangan global

Pendahuluan
Dikalangan praktisi dan teoritis pembangunan masih terjadi perbedaan pendapat
mengenai apa nama perusahaan yang beroperasi melampaui batas – batas wilayah
suatu negara. Berbagai literatur agaknya sependapat bahwa setidaknya ada empat
evolusi perusahaan dalam era globalisasi, yaitu dari (1) perusahaan domestik, (2)
perusahaan internasional, (3) perusahaan multinasional, hingga (4) perusahaan
global

Evolusi Menuju Perusahaan Global


Perusahaan domestik ditandai dengan orientasi pasar dalam negeri. Sekelompok
perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis disebut industri (Awh, 1976,
h.264.). berdasarkan tingkat proteksinya, menurut Holland (1987, h.170-71). Industri
domestik bisa dibedakan menjadi industri bayi (infant), remaja (adolescent), dan
dewasa (mature). Semakin dewasa biasanya proteksi dan berbagai pasilitas dari
“ortu” (baca: pemerintah) semakin berkurang. Gambar 4.1 memperlihatkan pada
tahap I, agar industri bayi dapat hidup, ia harus diberi tarip yang cukup tinggi agar
impor dari negara maju tidak mudah masuk. Pada tahap II, karena industri domestik
sudah tumbuh menjadi remaja, pemerintah sedikit demi sedikit mengurangi tingkat
proteksi nominal dan efektif. Pada tahap III, negara tersebut mulai menetapkan
proteksi yang selektif, baik menurut sektor maupun perusahaan, dan tidak lagi
mengurangi proteksi secara makro atau sektoral seperti tahap II.

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 16


Gambar 2.1.
Dari Bayi Hingga Dewasa
Tarif

Industri Bayi (infant) Industri Remaja Industri Dewasa


(adolescent) (mature)

I II III
Prohibitive Reduced Selective
Protecton Protection Protection

Sumber; Holland (1987)

Dengan berjalannya waktu, perusahaan domestik yang telah “dewasa” biasanya


akan melakukan internasionalisasi bisnis. Dalam praktik, perusahaan tersebut dapat
tumbuh menjadi perusahaan internasional, perusahaan multinasional, atau
perusahaan global.

Tabel 2.1
Tahapan Perusahaan Menuju Perusahaan Global
Elemen Perusahaan Perusahaan Perusahaan Global
Internasional Multinasional
Fokus Pasar Domestik Identik Pasar luar negeri berbeda Relitas: ada perbedaan
Dengan Pasar Luar Negeri. dengan pasar domestik. dan persamaan dalam
pasar dunia

Visi Kriteria Ditentukan Sendiri. Memandang setiap negara Melihat dunia sebagai
adalah unik. suatu yang kompleks.

Orientasi Etnosentrik (Tergantung Polisentrik Geosentrik


Negara Asal)

Strategi Internasional Multidomestik Global

Struktur Divisi Internasional Divisi Area/produk Struktur campuran


(matriks)

Strategi pemasaran Perluasan Adaptasi Perluasan, adaptasi,


penciptaan

Fokus lokasi Litbang Negara asal Negra asal dan tujuan Negra asal dan tujuan
rumah tidak terintegrasi. rumah tidak terintegrasi.

Kebijakan dalam sumber Orang dari negara asal Orang disetiap negara (tuan Orang terbaik, tanpa
daya manusia ditempatkan dalam posisi rumah) dapat menempati memandang dari mana
kunci di mana saja. posisi kunci di negara asalnya, yang memengang
sendiri. posisi kunci di negara
manapun.

Gaya operasional Sentralisasi (top down Desentralisasi (bottom up Integrasi (interactive


management) management) management)
Elemen Perusahaan Perusahaan Perusahaan Global
Internasional Multinasional
Komunikasi Dari atas ke bawah Otonomi terbatas hingga Insentif; top down, bottom
tinggi up, pertukaran lateral
dalam tujuan, informal,

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 17


laporan dan pengalaman.

Kebijakan pengembangan Untuk memenuhi kebutuhan Untuk memenuhi kebutuhan Untuk memenuhi kebutuhan
produk baru pasar di negara asal pasar di setiap negara pasar domestik dan global
berdasarkan peluang
relatif.
Kebijakan finansial Tergantung pasar keuangan Tergantung pasar keuangan
di negara asal di mana berada Mencari sumber keuangan
yang paling murah dipasar
dunia untuk digunakan
dimana perlu
Sumber manufaktur Tergantung dari negara asal Tergantung dari negara tuan
rumah. Sumber produk dari
sumber yang paling murah
Kebijakan investasi Sumber dari negra asal Dana investasi untuk tiap di dunia
digunakan diseluruh dunia negara diambil dari negara
tersebut. Subsidi silang dan dapat
ditansfer antarnegara
Bentuk kemitraan yang Lisensi; untuk Patungan: titik berat untuk mendukung strategi
lebih disukai mengekploatasi teknologi melayani negara asal patner global

Membentuk strategi
kemitraan: dua atau lebih
perusahaan dengan strategi
umum jangka panjang
Penilaian kerja Oleh negara asal: pangsa Penilaian terpisah untuk tiap menjadi “pemimpin” kelas
negara asal adalah indikator negara: ukuran pangsa pasar dunia.
kunci sukses berbeda di tiap negara.
Kinerja diukur atas dasar
global: seberapa jauh
mereka merebut pangsa
pasar dunia.
Sumber ; keegan (1990, tabel 1-2)

Dalam konteks inilah, pengamatan Peter F. Drucker (1989) mengenai pengalaman


Amerika selama 1980-an menarik untuk kita simak. Drucker menyimpulkan bahwa
perusahaan – perusahaan besar Amerika telah mengalami transfortasi dari
perusahaan multinasional menjadi transnasional. Perusahaan multinasional aslinya
terdairi atas suatu perusahaan induk (parent company) dengan beberapa “anak”
(foreign daughters) di luar negeri. Perusahaan induk biasanya merancang dan
memproduksi untuk pasar domestik dinegara asal. Sementara itu, anak – anak
perusahaannya diluar negeri tidak dirancang sama sekali; mereka memproduksi
secara lokal apapun jenis produk yang dirancang perusahaan induk, dan kemudian
menjualnya di pasar dalam negaranya.

Dengan demikian, cukup beralasan apabila dalam buku ini digunakan istilah
perusahaan transnaional (TNC) dari pada multinasional (MNC). TNC mengandung
arti yang lebih luas dibanding MNC. Asal beroperasi di setidaknya dua negara,
termasuk negara asalnya, suatu perusahaan bisa disebut TNC. Sedang MNC
merupakan perusahaan yang melakukan bisnis meliputi sejumlah negara
(multinasional) dan biasanya diatur dalam suatu divisi produk global. Akibatnya,
TNC dapat berarti perusahaan internasional, perusahaan multinasional, dan
perusahaan global. Semua MNC adalah TNC, namun tidak semua TNC merupakan
MNC.

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 18


Faktor Pendorong Pertumbuhan
Pertama adalah hasrat untuk mengejar keuntungan global (the pursuit of global
profits). Ini berdasarkan fakta bahwa TNC pada dasarnya adalah suatu perusahaan
kapitalis. Tidak mengherankan perilaku TNC mengikuti patokan dasar kapitalisme.

Yang kedua adalah keinginan mencari dan memperoleh suplai bahan mentah; atau
sering disebut raw-material seekers. Yang ketiga adalah melayani pasar secara
lansung (market-seekers). Sebagai contoh IBM, Volkswagen, Unilever, Coca-cola,
Philips, Singer.

Yang keempat adalah meminimumkan biaya (cost minimizer). Yang kelima adalah
evolusi suatu TNC.

Gambar 2.2.
Tahapan Internasionalisasi Bisnis

Hanya melayani pasar


domestik

Ekspor ke pasar luar


negeri melalui jalur bebas
(misal agen penjualan) Memberi lisensi kepada
produsen asing untuk
memproduksi bagi pasar
luar negeri
Menjamin jalinan penjualan
dipasar luar negeri dengan;
a) Mengakuisisi
perusahaan lokal
b) Mendirikan
fasilitas baru

Mendirikan fasilitas
produksi di luar negeri ;
a) Mengakuisisi
perusahaan lokal
b) Mendirikan
fasilitas baru

Sumber ; Kuncoro (1994)

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 19


Peranan TNC

Peran penting TNC terutama karena; (1) TNC dapat mengendalikan aktivitas
ekonomi dilebih satu negara; (2) kemampuan TNC untuk memanfaatkan perbedaan
geografis antar negara dan daerah khususnya dalam segi faktor endowments
(termasuk kebijakan pemerintah); (3) kemampuan TNC untuk memindahkan
sumberdaya dan operasi lintas lokasi dalam skala global.

Tabel 2.2.

Perbandingan 10 TNC Terbesar dengan Beberapa Negara, 1990


Negara atau Perusahaan (kantor pusat) PDB atau Penjualan Kotor
Ranking (miliar dolar)
TNC
1. General Motors (As) 125.1
Indonesia 107.3
2. Royal Dutch/Shell (Inggris/Belanda) 107.2
3. Exxon (As) 105.9
Norwegia 105.8
4. Ford Motor (As) 98.3
Turki 96.5
Argentina 93.2
Thailand 80.1
5. IBM (As) 69.0
6. Toyota (Jepang) 64.5
7. IRI (Itali) 61.4
8. British Petroieum (Inggris) 59.5
9. Mobil (AS) 58.8
10. General Electric (AS) 58.4
Portugal 56.8
Venezuela 48.3
Philipina 43.8
Malaysia 42.4
Colombia 41.1
Nigeria 34.7
Mesir 33.2
Bangladesh 22.6
Kenya 7.5

Asal usul TNC.


Tradisi Amerika Serikat menghasilkan TNC yang memiliki international structure
dengan ciri adanya divisi domestik dan internasional yang bersaing dalam
memamfaatkan sumberdaya, general manajer menyampaikan laporan kepada wakil
presiden internasional, dan terbatasnya pertukaran ide, orang dan sumber dayanya.
TNC asal AS terutama bergerak dalam sektor manufaktur dan jasa. Kurang lebih
63% dari semua kekayaan TNC AS dalam bidang manufaktur pada tahun 1988
terpusat di empat industri; kimia dan produk – produknya, mesin non elektronik,
elektronik dan peralatan elektrik, dan peralatan transportasi.

Tradisi Eropa menghasilkan TNC dengan multinational stucture, dimana perhatian


terutama ditujukan dalam mendirikan cabang di luar negeri dan general manajer
menyampaikan laporan lansung kepada eksekutif puncak. TNC dari Inggris sangat
menonjol dalam industri makanan dan minuman. TNC dari Jerman amat terkontrasi

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 20


dalam sektor yang berteknologi tinggi terutama kimia (38%), elektronika (17%) dan
mobil (16%). Sumber TNC dari Eropa lainnya bersal dari Swiss, Belanda, diikuti
Prancis, Itali, dan Swedia.

Tradisi jepang menghasilkan TNC dengan ciri global structure di mana markas
besar mendistrusikan sumberdaya tanpa membedakan asal negara dan terdapat
kontrol senral yang kuat. Late start, but fatest growth sering dilontarkan di TNC asal
jepang. Tiga faktor yang membuat TNC Jepang unik adalah: (1) besarnya
keterlibatan pemerintah; (2) peran kunci yang dimainkan sogo shosha; (3) berlainan
dengan TNC dari AS, Inggris dan Jerman, TNC dari Jepang banyak dilakukan oleh
perusahaan – perusahaan kecil dan menegah. TNC jepang terutama bergerak dalam
sektor jasa (realestat, perbankan, asuransi dan komersial) dan manufaktur (kimia,
mesin, peralatan elektronik, dan kendaraan).

Sebagai ilustrasi, Tabel 2.4 dan 2.5 menunjukan peringkat perusahaan manifaktur
dan jasa terbesar didunia, beserta asal negaranya.

Tabel 2.3
Investasi Asing Langsung dalam Ekonomi dunia, 1960-85
Negara asal
Persentase terhadap total investasi asing dunia
1960 1975 1985
Amerika serikat 47.1 44.0 35.1
Inggris 18.3 13.1 14.7
Jepang 0.7 5.7 11.7
Jerman 1.2 6.5 8.4
Swiss 3.4 8.0 6.4
Belanda 10.3 7.1 6.1
Kanada 3.7 3.7 5.1
Perancis 6.1 3.8 3.0
Itali 1.6 1.2 1.7
Swedia 0.6 1.7 1.3

Negara maju 99.0 97.7 97.2


Negara berkembang 1.0 2.3 2.7

Total dunia 100,0 100.0 100,0

TNC dan Pasar Keuangan


Dari sudut pandang keuangan internasional, salah satu ciri menonjol TNC adalah
kemampuan untuk memindahkan uang dan keuntungan di antara perusahaan
afilisasinya melaui mekanisme transfer internal. Mekanisme ini termasuk; (1)
tranfer pricing barang dan jasa yang diperdagangkan secara internal; (2)
intercompany loan, yaitu pinjaman yang dilakukan suatu unit perusahaan di unit

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 21


perusahaan ke unit lain dalam perusahaan yang sama; (3) pembayaran deviden; (4)
leading (mempercepat) dan lagging (memperlambat) pembayaran internasional
dengan perusahaan afilisasi lewat modifikasi persyaratan kredit; (5) pembayaran fee
dan royalty.

Transaksi keuangan di tubuh TNC merupakan hasil dari tranfer internal barang, jasa,
teknologi dan modal. Aliran dan faktor produksi ini berkisar dari barang jadi sampai
keahlian manajemen, merek, dan patten. Transaksi semacam itu akan memunculkan
piutang finansial seperti royalti atas penggunaan paten ataupun rekening piutang atas
barang yang dibeli dengan kredit. Investasi modal akan mendorong aliran
pembayaran deviden, bunga dan cicilan utang. Gambar 4.3 merangkum beberapa
kemungkinan keterkaitan finansial di tubuh TNC.

Tabel 2.4.
Perusahaan Manufaktur Terbesar di Dunia
Peringk Perusahaan negara Penjualan (juta Kekayaan (juta Penghasilan karyawan
at dolar AS) dolar AS) (juta dolar AS)
1997
1. General Motor AS 168.190 228.888 6.698 608.000
2. Ford Motor AS 153.627 279.097 6.920 363.892
3. Royal Dutch / Shell Inggris/
Group belanda 128.155 114.550 7.759 105.000
4. Exxon AS 120.279 96.064 8.460 80.000
5. Toyota Motor Jepang 98.741 102.458 3.112 150.736
6. General Electric AS 88.540 304.012 8.203 276.000
7. Int’l Business
Machines (Ibm) AS 78.508 81.499 6.093 269.465
8. Daewoo Korea Selatan 71.526 44.861 527 265.004
9. British Petroleum Inggris 71.274 54.576 4.051 56.450
10. Daimler-Benz Jerman 68.951 76.204 4.470 300.068
11. Jitachi Jepang 68.735 80.361 712 330.152
12. Volkswagen Jerman 65.328 56.517 772 279.892
13. Siemens Jerman 60.512 55.516 1.355 386.000
14. Matsushita Electric Jepang 59.778 64.875 709 275.962
15. Chrysler AS 58.622 60.418 2.805 121.000
16. Mobil AS 58.399 43.559 3.272 42.700
17. Philip Motor AS 56.114 55.947 6.310 152.000
18. Nissan Motor Jepang 53.701 60.272 627 135.331
19. Fiat Itali 52.519 70.646 1.561 240.888
20. Sony Jepang 51.178 48.508 1.682 173.000
21. Unilever Inggris/belanda 48.721 31.661 5.568 287.000
22. Nestle Swiss 48.254 37.487 2.761 225.808
23. Boeing AS 45.800 38.024 (178) 238.000
24. Texaco AS 45.187 29.600 2.664 29.313
25. ELF Aquitaine Perancis 44.812 47.543 1.343 85.400
26. Toshiba Jepang 43.979 46.849 541 186
27. Hewlett-Packard AS 42.895 31.749 3.119 121.900
28. Honda Motor Jepang 42.654 33.774 1.782 101.100
29. E.I. Du Pont de
Nemours AS 39.911 42.942 2.405 98.000
30. NEC Jepang 39.907 38.703 739 151.966
31. ENI Itali 37.973 59.305 2.930 83.424
32. Phillips Electronic Belanda 37.699 29.310 2.827 254.685
33. Fujitsu Jepang 36.318 38.127 372 167.000
34. Procter&Gamble AS 35.764 27.544 3.415 106.000
35. Renault Perancis 35.624 38.750 930 141.315
36 Chevron AS 35.009 35.473 3.256 39.362
37. PDVSA Venezuela 34.801 47.148 4.772 56.592
38. BMW Jerman 34.692 29.629 719 117.624
39. SK Korea Selatan 33.816 17.930 125 30.595
40. Amoco AS 31.910 32.489 2.720 43.451

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 22


Tabel 2.5.
Perusahaan jasa Terbesar di Dunia
Peringkat Perusahaan negara Penjualan (juta Kekayaan (juta Penghasilan karyawan
1997 dolar AS) dolar AS) (juta dolar AS)
1. Mitsui Jepang 131.660 61.169 292 11.250
2. Mitsubishi Jepang 128.922 71.408 388 36.000
3. Itochu Jepang 126.632 56.308 (744) 6.675
4. Wal-Mart AS 117.958 45.384 3.526 825.000
5. Merubeni Jepang 111.121 55.403 140 64.000
6. Sumitomo Jepang 102.395 42.866 210 29.500
7. Nissho Iwai Jepang 81.894 40.799 025 18.158
8. Nippon Life
Insurance Jepang 71.338 316.530 2.118 75.851
9. Nippon Telephon
& Telegram Jepang 71.143 132.864 2.028 230.000
10. U.S. Postal
Service AS 58.216 53.138 1.264 898.384
11. Allianz Holding Jerman 56.785 211.442 1.172 73.290
12. AT & T AS 51.319 58.635 4.638 127.800
13. Credit Suisse Switzerland 48.242 472.768 274 62.412
14. Dai-Ichi Manual
Life Insurance Jepang 47.442 214.994 1.492 64.598
15. State Farm
Insurance Cos AS 43.957 103.626 3.833 72.655
16. Veba Group Jerman 43.881 44.813 1.621 129.960
17. Tomen Jepang 43.400 17.671 (179) 10.920
18. Tokyo Electric
Power Jepang 42.997 107.587 1.102 42.672
19. Sumitomo Life
Insurance Jepang 42.279 177.845 1.094 64.628
20. Sears Roubuck AS 41.296 38.700 1.188 334.000
21. Deutsche Bank Jerman 40.792 579.992 552 76.141
22. RWE Group Jerman 40.233 46.279 814 136.115
23. AXA Perancis 38.976 217.120 734 36.695
24. Travelrs Group AS 37.607 386.555 3.104 68.900
25. Dentsche Telekom Jerman 37.545 90.494 1.836 222.259
26. HSBC Holding Inggris 37474 471.256 5.496 132.969
27. Prudential Ins. Co
Of America AS 37.073 259.482 610 79.000
28. Electricite de France Perancis 36.673 113.360 264 116.452
29. Credit Agricole Perancis 34.015 417.974 1.689 84.670
30. Meto Jerman 32.790 14.133 320 177.470
31. Kmart AS 32.183 13.558 249 261.000
32. Merril Lynch AS 31.731 292.813 1.906 56.600
33. Nichimen Jepang 31.362 15.362 041 19.435
34. J.C. Penny AS 31.219 23.493 566 257.226
35. Meiji Mutual Life
Insurance Jepang 31.047 127.825 1.007 40.188
36. Assicuazioni Generali Italy Italy 30.816 92.678 605 41.417
37. American
Internasional Group AS 30.489 163.971 3.332 40.000
38. Niticrop AS 30.300 310.897 3.591 93.700
39. ING Group Belanda 27.514 280.177 1.923 58.106
40. Bank of Tokyo- Jepang 22.559 718.702 278 18.386
Mitsubishi

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 23


Gambar 2.3
Keterkaitan Finansial dalam Suatu TNC

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 24


Gambar 2.4
Komponen Hubungan antara TNC dan
Negara Tuan Rumah (Host Countries)

TRANSNASIONAL CORPORATION HOST COUNTRY (HC)

Constraints power resources power resources Constraints


Technological Acces to the Degree of global
complexity,intensit Domestik integration in
y, rate of change market the industry

Degrre of
Negotiating
competition Managerial Ability Control of
natural
Degree of
competion among
and compexity Of TNC resources
countries for
concentrati
the investment
on
In the
capital Availability
industry Of Balance of
approprite
payment or
labour
debt problems
Access to
Exient to markets or
which host export potential Availability Departemen of
Of suitable the economy on
country Netotiating foreign direct
government infrastrukt
is Ability ure
investment
Advertising
important intensity and Of HC
customer product Political Political
or differentiation
climate Instability
distributor
Or
uncertainty
Government
Employment incentives

Rangkuman
Dari sudut pandang manajemen keuangan internasional, salah satu ciri menonjol
TNC adalah kemempuannya untuk memindahkan uang dan keuntungan di antara
perusahaan afiliasinya melalui mekanisme transfer internal. Kendati demikian,
manajemen TNC bukannya tanpa resiko. Fluktuasi nilai mata uang dan sistem divisa
yang dianut suatu negara akan memperngaruhi nilai pendapatan yang ditransfer dari
anak cabang di luar negeri kepada perusahaan induk. Selain itu, tingkat pajak di tiap
negara dapat berubah, yang pada giliranya dapat mempengaruhi aliran balik ke
perusahaan induk. Yang paling ditakuti adalah resiko dinasionalisasi oleh negara
tuan rumah.

Dari sisi negara tuan rumah, hadirnya TNC tidak hanya membawa dampak terhadap
modal dan keuangan, tetapi juga membawa implikasi teknologi, perdagangan dan
keterkaitan, struktur industrial dan kewirausahaan, serta kesempatan kerja (Dicken,
1992, Bab 12). Seberapa jauh dampak TNC terhadap negara tuan rumah tergantung
dari kondisi negara yang bersangkutan (tingkat pembangunan, sumberdaya yang
tersedia, basis teknologi, karakteristik sosial, politik, dan budaya) dan
kemampuannya melakukan tawar – menawar dengan TNC (lihat gambar 2.4)

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 25


Di indonesia, harus diakui, belum banyak kajian yang mendalam mengenai dampak
TNC terhadap struktur industri maupun kinerjanya dibanding bentuk bangun usaha
lainnya. Investor asing dan TNC mulai diundang ke Indonesia sejak diluncurkannya
Undang – Undang tentang Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 1968/69.
dalam konteks TNC di Indonesia. Berdasarkan analisis data industri tahun 1986 –
1991 dari biro pusat statistik, ia menarik kesimpulan menarik sebagai berikut:
pertama, peningkatan masuknya TNC ke Indonesia, terutama PMA penuh pada
akhir tahun 1980-an, bukan merupakan industri unggulan, namun justru yang sudah
buangan. Ini sejalan dengan beberapa study yang menyimpulkan telah terjadi
relokasi industri dari 4 negara “Macan Asia” dan Jepang ke Indonesia (Wie, 1993).
Kedua, kinerja TNC umumnya cenderung berorientasi pada pasar dalam negeri,
meskipun produk yang di hasilkan memiliki keunggulan komperatif untuk ekspor.
Secara implisit untuk ekspor. Secara implisit ini berarti jenis TNC yang masuk ke
Indonesia banyak yang tergolong market seekers. Ketiga, TNC cenderung
memamfaatkan tenaga kerja yang relatif terlalu tinggi dan boros karena upah yang
rendah. Dengan kata lai,n, kondisi upah rendah adalah daya tarik utama masuknya
TNC ke Indonesia.

Implikasi bagi Indonesia setidaknya sebagai berikut: pertama, upaya menarik


investasi asing hendaknya tidak dilakukan dengan membabi buta, at all cost.
Memang kita mau tidak mau harus bersaing dengan negara lain, seperti Vietnam dan
Cina, dalam merebut investasi asing khususnya dalam era langka devisa dan
kebutuhan menutup defisit neraca pembayaran seperti saat ini. Namun, kita juga
perlu lebih hati – hati menyiapkan perangkat perpajakan dan hukum. Pengalaman di
banyak negara, TNC amat jeli melihat loopholes perpajakan di setiap negara. Di
bidang hukum, “kepentingan nasional”-terutama dalam hal perlindungan industri
domestik, indonesianisasi dan alih teknologi- hendaknya selalu di prioritaskan. Ini
semua akan dapat diwujudkan bila kita memiliki posisi tawar – menawar yang kuat
terhadap investor maupun perusahaan asing.

Latihan
1. Jelaskan bagaimana evolusi suatu perusahaan sehingga menjadi perusahaan
Global.
2. Terangkan cirri-ciri perusahaan yang mengarah ke perusahaan global.
3. Jelaskan factor-faktor apa sajakah yang mendorong perusahaan kea rah
perusahaan global.
4. Terangkan 3 peran TNC dalam meningkatkan perekonomian secara global
5. Terangkan asal-usul dari TNC ini
6. Mengapa TNC dari Jepang dikatakan unik
7. Terangkan salah satu ciri yang menonjol dari perusahaan TNC di bidang
keuangan internasional
8. Jelaskan implikasi keberadaan TNC di negara-negara berkembang khususnya di
Indonesia.

Bab-2 Peran Perusahaan Transnasional Dalam Ekonomi Global 26

Anda mungkin juga menyukai