Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM AL-QURAN DAN FUNGSI

MANAJEMEN (PLANNING DAN ORGANIZING)

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Tafsir Manajemen Tematik

Oleh :
1. Alifia Putri Rochmatun Nazila ( 04020420019 )
2. Anan Permana Putra ( 04020420020 )
3. Muhammad Ma’ruf ( B74218057 )

Dosen Pengampu :
Anwari Nuril Huda, S.Sos. I., MA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Tafsir
Manajemen (Tematik). Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan di akhirat kelak. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah tafsir manajemen (tematik).
Penulisan makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Manajmen dalam Al-Quran dan Fungsi
Manajemen (Planning dan Organizing)“ dapat terselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan membutuhkan
penyempurnaan. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf.

Surabaya, 14 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Prinsip-prinsip manajemen dalam Al-Qur’an ............................................................. 3
B. Fungsi manajemen (Planning dan Organizing) ........................................................ 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 18
B. Saran ......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya selama ada manusia, manajemen sudah ada. Manajemen sebenarnya setua
umur manusia, karena manusia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip
manajemen dalam kehidupan sehari-hari, baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja
maupun tidak disengaja

Menurut ajaran Islam, segala sesuatu harus rapi, benar, tertib, dan teratur. Prosesnya
harus diikuti dengan benar. Segala sesuatunya tidak bisa dilakukan dengan mudah, mulai dari
penyesuaian anggaran hingga penyesuaian urusan nasional, diperlukan pengelolaan yang baik,
tepat, dan tepat sasaran untuk mencapai tujuan. dapat diakhiri secara efisien dan efektif.

Pada dasarnya ajaran Islam yang termaktub dalam Al-Qur'an mengajarkan kehidupan
yang serba tertib dan teratur, yang merupakan contoh khusus dari kepemimpinan yang tertib.
Amalan puasa dan haji semuanya dikelola secara terpadu. Dari perspektif Islam, teori dan
konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal baru. Manajemen ada
setidaknya ketika Allah menciptakan alam semesta dan isinya. Pengelolaan alam dan makhluk
hidup lainnya tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan surga. Nabi Adam melakukan elemen-
elemen manajemen ini ketika dia memimpin alam semesta sebagai khalifah.

Al-Qur'an diyakini mengandung prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan semua


aspek kehidupan manusia. Penafsiran Al-Qur'an selalu diperlukan. Hal ini sangat penting
karena di satu sisi wahyu dan nabi telah berakhir, di sisi lain kondisi zaman terus berubah
seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, dan umat manusia mutlak membutuhkan
bimbingan yang benar. Manusia disebut makhluk sosial, sehingga keberadaannya dipengaruhi
oleh interaksi dengan orang lain. Dalam interaksi antar individu dalam skala yang lebih besar,
tidak mungkin tanpa dorongan atau manajemen. Yang pasti, Al-Qur'an menjadi acuan dan
pandangan hidup bagi umat Islam (seperti manajemen).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip manajemen dalam Al-Qur’an?
2. Bagaimana fungsi manajemen perencanaan dan pengorganisasian dalam Al-Qur’an?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen dalam Al-Qur’an.

1
2

2. Untuk mengetahui fungsi manajemen perencanaan dan pengorganisasian dalam Al-


Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip manajemen dalam Al-Qur’an

Prinsip-prinsip manajemen memiliki arti nilai atau dasar yang menjadi keberhasilan
sebuah manajemen atau juga disebut sebagai teori rancangan (Desain Theory) yang dapat
1
digunakan dalam menjalankan sebuah organisasi. Tidak sedikit ahli mendefinisikan
mendefinisikan prinsip manajemen ini, salah satunya Henry Fayol. Prinsip - prinsip
manajemen secara umum menurut Henry Fayol terdiri dari:2

1. Pembagian kerja (Division of work)

2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

3. Disiplin (Discipline)

4. Kesatuan perintah (Unity of command)

5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

7. Penggajian pegawai

8. Pemusatan (Centralization)

9. Hirarki (tingkatan)

10. Ketertiban (Order)

11. Keadilan dan kejujuran

12. Stabilitas kondisi karyawan

1 Prasad, L. M. 2020. Principles and practice of management. Sultan Chand & Sons.
2 S. Bacud. 2020. Henri Fayol’s principles of management and its effect to organizational leadership and
governance. Journal of Critical Reviews. Vol. 7, No. 11. hlm 165.

3
13. Prakarsa (Inisiative)

4
4

14. Semangat kesatuan dan semangat korps3

Nabi SAW telah mengajarkan dasar-dasar bisnis dan manajemen yang sangat luar biasa sejak
dulu dan prinsip-pirnsip tersebut sebagian besar tetap relevan dengan kehidupan bisnis dan
manajemen saat ini. Dalam surah An Nahl ayat 97 Allah berfirman,

              

    

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan
beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.

[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala
yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Dalam ayat ini Allah SWT berjanji bahwa Allah swt benar-benar akan memberikan
kehidupan yang bahagia dan sejahtera di dunia kepada hamba-Nya, baik laki-laki maupun
perempuan, yang mengerjakan amal saleh yaitu segala amal yang sesuai petunjuk Al-Qur'an dan
sunnah Rasul, sedang hati mereka penuh dengan keimanan.

Dari ayat tersebut Allah telah berfirman, “Barang siapa yang beramal shaleh, Allah akan
berikan kehidupan yang baik. Kehidupan yang dimaksud adalah sebuah keberkahan yang dibagi
menjadi dua, yaitu keberkahan di langit (pengabulan doa) dan keberkahan di dunia (terpenuhinya
kebutuhan hidup)4. Kalau di pasar suatu negeri terdapat banyak amalanamalan rusak, maka tidak
akan ada keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, jika engkau ingin tahu kepemimpinan seperti
apa yang ada di sebuah daerah, lihatlah amalan di masjid-masjidnya dan amalan di pasar-pasarnya.
Rasullullah juga memmiliki prinsip-prinsip dalam manajemen atau bisnis, diantaranya sebagai
berikut:

3 Mustafa, M. B., Nordin, M. B., & Razzaq, A. B. A. 2020. Structural Equation Modelling Using AMOS:
Confirmatory Factor Analysis for Taskload of Special Education Integration Program Teachers. Univers. J. Educ.
Res. Vol. 8. No. 1. hlm.129.
4 Jati Prihantono & Yunus Mustaqim. 2021. MEMBANGUN MANAJEMEN BERBASIS ISLAM DALAM MASA
PANDEMI COVID-19 PADA USAHA DAGANG. Jurnal Ekonomi Syariah dan Akuntansi. Vol. 1. No.1. hlm. 5.
5

1) Ikhlasun Niat (niat yang ikhlas)

Allah menciptakan dunia seisinya bukan untuk mengumpulkan harta atau bersenang-
senang tetapi Allah ciptakan dunia seisinya agar melainkan beribadah kepadaNya. Ibadah
tidak hanya yang ada dalam rukun islam yang lima ismun jami' (aktifitas yang dilakukan
sehari-hari). Apabila seorang muslim telah memahami hal tersebut maka hendaknya
mereka menjadikan setiap aktifitasnya dengan niat semata-mata hanya karena Allah
dengan mengharap ridhoNya.

2) Ittiba'us Sunnah (mengikuti sunnah)

Seorang manajer hendaknya mengetahui apa yang diperbolehkan dan apa yang
dilarang dalam aktifitas sebuah organisasi atau perusahaan.

3) Quwwah (Sebaik Mungkin) dan Musara'ah (Secepat Mungkin)

Rasulullah SAW menyuruh umatnya agar bersegera dalam mencari ilmu dan rizki.
Rasulullah SAW bersabda, "Umatku diberkahi diawal pagi mereka" (H.R Thabrani).
Beliau menganjurkan umatnya agar bangun diwaktu fajar dan segera bekerja. Sabda
Beliau, "Berpagi-pagilah dalam mencari rizki! Sesungguhnya waktu pagi adalah berkah
dan kesuksesan" (H.R Al Bazzar dan Ath-Thabrani)5.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: Dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup dan
menerima dengan senang hati atas pemberian Allah (Riwayat Ahmad)6. Kehidupan bahagia dan
sejahtera di dunia ini adalah suatu kehidupan di mana jiwa manusia memperoleh ketenangan dan
kedamaian karena merasakan kelezatan iman dan kenikmatan keyakinan. Jiwanya penuh dengan
kerinduan akan janji Allah, tetapi rela dan ikhlas menerima takdir. Jiwanya bebas dari perbudakan
benda-benda duniawi, dan hanya tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mendapatkan
limpahan cahaya dari-Nya. Jiwanya selalu merasa puas terhadap segala yang diperuntukkan
baginya, karena ia mengetahui bahwa rezeki yang diterimanya itu adalah hasil dari ketentuan
Allah swt. Adapun di akhirat dia akan memperoleh balasan pahala yang besar dan paling baik dari
Allah karena kebijaksanaan dan amal saleh yang telah diperbuatnya serta iman yang bersih yang
mengisi jiwanya.

5 Ibid. hlm. 6
6 KH. Agoes Ali Masyhuri. 2015. Suara dari Langit.(Jakarta: Zaman). hlm. 223
6

Dalam Tafsir Jalalin, Janji Allah ini ditujukan kepada orang yang beramal saleh. Yang
dimaksud dengan amal saleh ialah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan
Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-laki ataupun perempuan dari kalangan anak Adam, sedangkan
hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan bahwa amal yang dilakukannya
itu merupakan amal yang diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah. Maka Allah berjanji akan
memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik
daripada amalnya kelak di akhirat.

Pengertian kehidupan yang baik ialah kehidupan yang mengandung semua segi
kebahagiaan dari berbagai aspeknya. Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan sejumlah ulama,
bahwa mereka menafsirkannya dengan pengertian rezeki yang halal lagi baik.

Dari Ali ibnu Abu Talib, disebutkan bahwa dia menafsirkannya dengan pengertian al-
qana'ah (puas dengan apa yang diberikan kepadanya). Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu
Abbas, Ikrimah, dan Wahb ibnu Munabbih.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud
ialah kebahagiaan. Al-Hasan, Mujahid, dan Qatadah mengatakan.”Tiada suatu kehidupan pun
yang dapat menyenangkan seseorang kecuali kehidupan di dalam surga."

Ad-Dahhak mengatakan, makna yang dimaksud ialah rezeki yang halal dan kemampuan
beribadah dalam kehidupan di dunia. Ad-Dahhak mengatakan pula bahwa yang dimaksud ialah
mengamalkan ketaatan, dan hati merasa lega dalam mengerjakannya.

Tetapi pendapat yang benar tentang makna kehidupan yang baik ini menyatakan bahwa
pengertian kehidupan yang baik mencakup semua yang telah disebutkan di atas.

Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad disebutkan bahwa:

َ ُ‫ش َر ْحبٌِل ُ ْبن‬


ْ‫ َعن‬، ٍ‫ش ِرٌك‬ ُ ًِ‫ َحدَّ َثن‬،‫وب‬ َ ٌُّ َ‫سعٌِ ُد ْبنُ أَبًِ أ‬ َّ ‫الر ْح َم ِن َحدَّ َث َنا َع ْب ُد‬
َ ‫ َحدَّ َث َنا‬،َ‫َّللاِ ْبنُ ٌَ ِزٌد‬ َّ ‫أَبًِ َع ْب ِد‬
‫ " َقدْ أَ ْفلَ َح َمنْ أَ ْسلَ َم و ُرز‬:َ‫سلَّ َم َقال‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ٌْ ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ َ ‫سول‬ ُ ‫َّللاِ ْب ِن َعمرو أَنَّ َر‬ َّ ‫ َعنْ َع ْب ِد‬،ً‫الح ُبل‬
ُ
َّ ‫ و َق َّنعه‬،‫َك َفا ًفا‬
."ُ ‫َّللا ُ بِ َما ُ َ"ا‬

“telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Yazid, telah menceritakan kepada kami Sa'id
ibnu Abu Ayyub, telah menceritakan kepadaku Syurahbil ibnu Syarik, dari Abu Abdur Rahman
Al-Habli, dari Abdullah ibnu Umar. bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah
bersabda: Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah masuk Islam dan diberi rezeki
7

secukupnya serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana'ah terhadap apa yang diberikan
kepadanya”.7

Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Yazid Al-Muqri dengan sanad
yang sama8.

Seorang manajer hendaknya melakukan sebuah kegiatan dalam organisasi dan perusahaannya
sedini mungkin dan scepat mungkin. Dengan begitu apa yang diharapkan bersama dapat segera
tercapai.

1. QS. Ali Imran ayat 28

              

               

28. janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[192]


dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu
yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.
dan hanya kepada Allah kembali (mu).

[192] Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau
penolong.

ِ ‫الَّ ٌَ َّ" ِخ ِذ المؤمنون الكافرٌن أَ ْولِ ٌَا َء } ٌوالونهم { ِّمن د‬


{ ‫ُون } أي غٌر { المؤمنٌن َو َمن ٌَ ْف َعلْ ذلك } أي ٌوالٌهم‬
‫ أي ( "خافوا مخافة ) فلكم مواال"هم‬: ) ‫ش ْىء إِال أَن َ" َّ"قُو ْا ِم ْن ُه ْم "قاة } مصدر ( َ" َق ٌْ ُ"ه‬ َ ٌْ َ‫{ َفل‬
َ ًِ‫س مِنَ } دٌن { َّللا ف‬
َ ‫ٌخوفكم { َّللا َن ْف‬
‫س ُه } أن‬ ّ } ‫باللسان دون القلب وهذا قبل عزة اإلسالم وٌجري فً بلدة لٌس قوٌا ً فٌها { َو ٌُ َح ِّذ ُر ُك ُم‬
‫ٌغضب علٌكم إن والٌ"موهم { وإلى َّللا المصٌر } المرجع فٌجازٌكم‬

028. (Janganlah orang-orang beriman mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin) yang akan
mengendalikan mereka (dengan meninggalkan orang-orang beriman. Barang siapa melakukan
demikian) artinya mengambil mereka sebagai pemimpin (maka tidaklah termasuk dalam) agama

7 Tafsir Ibnu Katsir


8 Tafsir Jalalain
8

(Allah sedikit pun kecuali jika menjaga sesuatu yang kamu takuti dari mereka) maksudnya jika ada
yang kamu takuti, kamu boleh berhubungan erat dengan mereka, tetapi hanya di mulut dan
bukan di hati. Ini hanyalah sebelum kuatnya agama Islam dan berlaku di suatu negeri di mana
mereka merupakan golongan minoritas (dan Allah memperingatkanmu terhadap diri-Nya)
maksudnya kemarahan-Nya jika kamu mengambil mereka itu sebagai pemimpin (dan hanya
kepada Allah tempat kamu kembali) hingga kamu akan beroleh balasan dari-Nya9.

2. QS. Ali Imran ayat 159

                 

                

159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.

{ ‫َفبِ َما } «ما» زائدة { َر ْح َم ٍة مِّنَ َّللا لِنتَ } ٌا محمد { لَ ُه ْم } أي سهلت أخالقك إذ خالفوك { َولَ ْو ُك ْنتَ َف ّظا ً } س ٌّىء‬
‫"فرقوا { مِنْ َح ْولِ َك فاعف } "جاوز { َع ْن ُه ْم } ما أ"و { واس"غفر‬ ُّ ‫الخل { َغلٌِ َظ القلب } جافٌا ً فأغلظت لهم { الَ ْن َف‬
ّ } ‫ضو ْا‬
‫او ْر ُه ْم } اس"خرج ُراءهم { فِى األمر } أي شأنك من الحرب وغٌر "طٌبا ً لقلوبهم‬
ِ ‫ش‬َ ‫لَ ُه ْم } ذنبهم ح"ى أغفر لهم { َو‬
ْ‫ول ٌُس َ"نَّ بك فكان صلى َّللا علٌه وسلم كثٌر المشاورة لهم { َفإِ َذا َع َز ْمتَ } على إمضاء ما "رٌد بعد المشاورة { َف َ" َو َّكل‬
‫ِب الم"وكلٌن } علٌه‬ ُّ ‫ َعلَى َّللا } ث به بعد المشاورة { إِنَّ َّللا ٌُح‬.

159. (Maka berkat) ma merupakan tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut) hai
Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu
dengan sikap lunak (dan sekiranya kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek tidak terpuji (dan
berhati kasar) hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka (tentulah mereka akan
menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka perbuat
(dan mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu hingga Kuampuni (serta
berundinglah dengan mereka) artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai

9 Tafsir Jalalain
9

urusan itu) yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat
meniru sunah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah saw. banyak bermusyawarah dengan
mereka. (Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang kamu
kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah
kepada-Nya. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya10.

3. QS. Al Ahzab ayat 70-71

             

          

70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan
yang benar,

71. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.

[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik,
ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

{ ‫يا أيها الذين آمنىا اتقىا هللا وقىلىا قىال سديدا } صىابا‬

70. (Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar) yakni perkataan yang tidak menyalahi11.

{ ‫ٌصلح لكم أعمالكم } ٌ"قبلها { وٌغفر لكم ذنوبكم ومن ٌطع َّللا ورسوله فقد فاز فوزا عظٌما } نال غاٌة مطلوبه‬

71. (Niscaya Allah memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian) yakni Dia menerimanya (dan
mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar) yaitu dia telah memperoleh apa
yang paling didambakannya.12

10 Tafsir Jalalain
11 Tafsir Jalalain
12 Tafsir Jalalain
10

B. Fungsi manajemen (Planning dan Organizing)

Jika membahas mengenai kata “manajemen” pasti tidak akan terlepas dari fungsi
sebuah manajemen itu sendiri. Fungsi manajemen adalah suatu hal yang mendasar yang
selalu berdampingan dengan proses manajemen yang seringkali dikenal dengan istilah POAC
(Planning, Organizing, Actuating, and Cotrolling) 13 . Menurut George R. Terry menyebutkan
fungsi-fungsi menejemen meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Actuatting), Pengendalian (Cotrolling) 14 . Menurut Henry Fayol, fungsi-sungsi
manajemen meliputi perencanan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Commanding), Pengoordinasian (Coordinating), Pengendalian (Controlling)15. Seorang manajer
diharuskan mampu menguasai semua fungsi-fungsi manajemen tersebut agar dapat
memperoleh hasil secara maksimal dan tercapai apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaam (planning) adalah sebuah dasar dari fungsi manajemen, karena


pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian terlebih dahulu
membutuhkan perencanaan. Perencanaan juga bersifat dinamis atau dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai kondisi yang terjadi sehingga adanya perubahan yang terjadi secara
dinamis ini membuktikan bahwasanya sebuah masa depan penuh dengan ketidakpastian.
Menurut Louis A. mendefinisikan bahwa, “Planning is the determination of the course of action to
achieve a desired result”. Artinya, perencanaan adalah suatu kegiatan yang menentukan
serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan 16. Sedangkan menurut ahli
manajemen, Harold Koontz dan Cyril O’Donnel menyebutkan, “Planning is the function of
manager which involves the selection from alternatives of objectives, policies, procedurers and programs”.
Yang artinya, perencanaan adalah fungsi manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program, dan alternatif-
alternatif yang ada17. Terdapat tiga kegiatan dalam perencanaan, diantaranya :

a) Perumusan tujuan yang ingin dicapai.

13 R. Wolniak. 2020. Main functions of operation management. Production Engineering Archives. hlm.26
14 Ruhaya, B. 2021. Fungsi Manajemen Terhadap Pendidikan Islam. Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam. Vol. 7
No.1. hlm. 129.
15 Ibid. hlm. 130
16Aziz, A. A. 2020. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Membentuk Santri Yang Berjiwa Entrepreneur. Tadbir:

Jurnal Manajemen Dakwah. Vol. 5. No. 3. hlm. 237


17 Ibid. hlm. 237
11

b) Pemilihan program untuk mencapai tujuan.


c) Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.
Yang menjadi poin-poin penting dalam perencanaan adalah apa yang harus
dilakukan dan siapa yang akan melakukannya. Berikut kegunaan dari sebuah
perencanaan,
1) Sebuah perencanaan sebagai bentuk usaha yang bertujuan untuk
memformulasikan tujuan yang akan dicapai sehingga dapat membdakan
poin-poin mana yang harus didahulukan.
2) Perencanaan memudahkan kita untuk mengetahui apa saja yang akan
dicapai.
3) Memudahkan dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan yang akan
timbul di kemudian hari.

Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen paling utama. Perencanaan


merupakan awal kegiatan. Perencanaan termasuk salah satu fungsi pokok manajemen
yang harus pertama dijalankan. Karena pencapaian tujuan organisasi diawali
perencanaan terlebih dahulu dalam melakukan aktivitas organisasi. Secara umum,
perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi yang meliputi strategi,
taktik, dan operasi secara jelas yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.18

Perencanaan berperan penting sebagai langkah awal dalam menentukan tujuan


secara keseluruhan dan upaya dalam memenuhi tujuan tersebut. Tanpa perencanaan
secara tepat dapat membuat operasi perusahaan tidak berjalan seperti yang
diinginkan. Jika tujuan tidak direncanakan maka bisa berakibat pada
ketidakteraturan.19

Selain itu upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sebuah organisasi
dibutuhkan perhitungan yang sangat teliti sehingga membutuhkan sebuah prinsip-
prinsip dalam perencanaan, diantaranya sebagai berikut:

1) Harus bersifat komprehensif, segala sesuatu yang bersifat luas atau


mneyeluruh
2) Harus bersifat integral

18 Paruhuman Tampubolon, PENGORGANISASIAN DAN KEPEMIMPINAN, JURNAL STINDO


PROFESIONAL, Vol. 4, No. 3, Mei 2018, ISSN : 2443-0536, Hlm. 28
19 Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, dan Fauziyah Lamaya; Manajemen Dan Eksekutif; Jurnal Manajemen; Vol. 3; No. 2;

Oktober 2019; ISSN : 2303-3495; Hlm. 56


12

3) Memperhatikan aspek-aspek kualitatif


4) Terdapat perencanaan jangak pendek, menengah, dan panjang.
5) Berdasarkan sebauh efisiensi
6) Memiliki administrasi yang efisien dan data yang sesuai
7) Memperhitungkan sumber-sumber yang ada dan memaksimalkannya

Berbanding terbailk dengan hal terrsebut, sebuah tujuan atau orientasi menuju ke
arah sasaran menjadi sebuah landasan untuk membedakan antara planning dengan
sebuah pemikiran-pemikiran biasa.

Planning menjadi ciri utama dalam melakukan tindakan terawal pada semua tingkat
organisasi, yang melibatkan semua pemikiran yang kreatif dan bisa mengolah
manfaat dari variabel-variabel secara imajinatif sehingga administrator mampu untuk
meramalkan akibat-akibat yang akan timbul dari sebuah kekuatan sehingga bisa
mempengaruhi dan bisa mengontrol sedikit banyak perubahan yang terjadi yang
dikehendaki.

Dalam pelaksanaan sebuah proses perencanaan dalam sebuah organisasi sudah


seharusnya sebuah perencanaan bercermin pada nilai-nilai Islam yang bersumber
pada dua sumber yang diyakini umat Islam, yakni Al-Quran dan Al-Hadits. Pada hal
ini, perencanaan mengajarkan kepada manusia sesuai dengan Q.S. Al Hajj/78 ayat
77:

        

   

77. Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.

Dalam surah Al Hajj/78 ayat 77 menerangkan bahwa apabila seseorang


mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik, seperti memperkuat hubungan
silaturrahmi, berbudi pekerti yang baik, saling menghormati, saling menyayangi
sesama manusia. Termasuk telah melaksanakan perintah Allah. Jika manusia
mengerjakan tiga macam perintah di atas, maka mereka akan berhasil dalam
13

kehidupan, memperoleh kebahagiaan ketentraman hidup, dan di akhirat mereka akan


memperoleh surga yang penuh kenikmatan.

Menurut Tafsir Al-Azhar, menjelaskan bahwa sebuah kemenangan yang tercapai


jika diiringi dengan keteguhan beribadah kepada Allah yang berpangkal dengan ruku'
dan sujud, tegasnya dengan sembahyang yang diimbangkan dengan kesukaan berbuat
kebajikan, adalah dunia akhirat. Di dunia hati lapang, fikiran tidak tertumbuk, ilham
Tuhan datang, pergaulan luas. Di akhirat ialah syurga yang dijanjikan Tuhan20.

Dapat digaris bawahi bahwasanya dalam melaksanakan sebuah perencanaan


hendaknya diiringi dengan rasa saling menghormati dan menyanyangi satu sama lain
serta diimbangi dengan hati yang lapang sehingga dapat terbentuklah sebuah
perencanaan yang baik untuk kedepannya agar dapat memberikan manfaat bagi
semua.

Selain ayat tersebut, terdapat pula ayat yang menganjurkan kepada para manajer
atau pemimpin untuk menentukan sikap berfokus pada perencanaan yang ada dan
tidak berkhianat terhadap perencanaan yang telah dibuat, yang dalam Al-Quran
terdapat pada surah Al-Kahfi/18 ayat 110:

               

         

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya".

Ibnu Katsir menerangkan dengan mengerjakan amal yang semata-mata hanya


karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang

20 Tafsir Ringkasan Al-Azhar. https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-22-al-hajj/ayat-77 diakses pada 17 September


2021 pukul 14.00
14

diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat
yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Ma'mar, dari Abdul Karim Al-
Jazari, dari Tawus yang mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku mengerjakan banyak amal perbuatan karena
menginginkan pahala Allah, tetapi aku suka juga bila amal perbuatanku terlihat oleh
orang-orang." Rasulullah Saw. tidak menjawab sepatah kata pun kepadanya, hingga
turunlah ayat ini, yaitu firman Allah Swt.: Barang siapa mengharapkan perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya. (Al-Kahfi: 110)

Imam Tabrani telah meriwayatkan melalui jalur Hisyam ibnu Ammar, dari
Ismail ibnu Ayyasy, dari Amr ibnu Qais Al-Kufi, bahwa ia pernah mendengar
Mu'awiyah ibnu Sufyan berkata, "Ayat ini merupakan ayat yang paling akhir
diturunkan ."

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Ma'mar, dari Abdul Karim Al-
Jazari, dari Tawus yang mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku mengerjakan banyak amal perbuatan karena
menginginkan pahala Allah, tetapi aku suka juga bila amal perbuatanku terlihat oleh
orang-orang." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tidak menjawab sepatah kata
pun kepadanya, hingga turunlah ayat ini, yaitu firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala: Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah
ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun
dalam beribadat kepada Tuhannya. (Al-Kahfi: 110)21

Dari tafsir tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa seorang manajer atau
pemimpin tidak boleh harus berfokus pada perencanaan yang telah dibuat dan tidak
boleh berpaling terhadap perencanaan lainnya seblum perencanaan pertama tuntas
hingga tujuan tercapai.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Sebuah kegiatan administrasi dalam tidak berhenti di perencanaan saja melainkan


berlanjut pada pelaksanaan rencana yakni penorganisasian. Pengorganisasian termasuk

21 Tafsir Jalalain
15

dalam fungsi manajemen dan menjadi suatu proses yang bersifat dinamis, sedangkan
organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan
sebagai penentuan dalam sebuah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan,
pengelompokkan tugas-tugas, dan pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan,
penetapan departmen-departemen (subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan
dalam perusahaan.22

Dalam QS. Ali Imron ayat 104, Allah SWT. Berfirman:

} ‫{ َو ْل َ" ُكن ِّم ْن ُك ْم أ ُ َّم ٌة ٌَدْ ُعونَ إِلَى الخٌر } اإلسالم { َو ٌَأْ ُم ُرونَ بالمعروف َو ٌَ ْن َه ْونَ َع ِن المنكر وأولئك‬
‫ و ( من ) لل"بعٌض ألن ما ذكر فرض كفاٌة ال‬، ‫الداعون اآلمرون الناهون { ُه ُم المفلحون } الفائزون‬
‫ ٌلزم كل األمة وال ٌلٌ بكل أحد كالجاهل وقٌل زائدة أي ل"كونوا أ ّمة‬.

104. (Hendaklah ada di antara kamu satu golongan yang menyeru kepada
kebaikan) ajaran Islam (dan menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang
mungkar. Merekalah) yakni orang-orang yang menyeru, yang menyuruh dan yang
melarang tadi (orang-orang yang beruntung) atau berbahagia. 'Min' di sini untuk
menunjukkan 'sebagian' karena apa yang diperintahkan itu merupakan fardu kifayah yang
tidak mesti bagi seluruh umat dan tidak pula layak bagi setiap orang, misalnya orang yang
bodoh. (Tafsir Jalalayn)

Dari ayat di atas, bisa dipahami bahwa dalam proses pengorganisasian dalam
sebuah organisasi atau sebuah perusahaan harus ada satu atau beberapa orang yang
difungsikan sebagai teladan atau pimpinan.

Dalam memahami pengorganisasian secara lebih mendalam, diperlukan


pengetahuan lebih mengenai arti pengorganisasian menurut beberapa ahli. Dalam
pengorganisasian, terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi diantaranya:

a) Manusia, artinya sebagai unsur yang harus ada dalam organisasi baru untuk bekerja
sama, adanya pemimpin dan adanya yang dipimpin.
b) Tempat kedudukan, artinya terdapat sebuah kedudukan atau jabatan dalam organisasi
untuk sumber daya manusia di dalamnya.
22 R Ahmad & A. Pratama. 2021. FAKTOR MANAJEMEN PROFESIONAL: PERENCANAAN,
PENGORGANISASIAN, DAN PENGENDALIAN (SUATU KAJIAN STUDI LITERATUR
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan. Vol. 2, No. 5. hlm. 702.
16

c) Tujuan, artinya sebuah organisasi baru harus memiliki tujuan yang akan dicapai.
d) Pekerjaan, artinya terdapat pekerjaan bagi SDM didalamnya dalam pembagian
pekerjaan atau tugas.
e) Struktur, artinya dalam sebuah organisasi itu baru terdapat susnan kepengurusan
dalam hubungan dan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
f) Teknologi, artinya adanya unsur teknis dalam organisasi baru.
g) Lingkungan, artinya adanya lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada
sistem kerjasama sosial.

Dalam suatu pekerjaan yang telah dibagi dalam beberapa pembagian dan
kelompok kerja harus diemban secara maksimal oleh setiap kelompok kerja sama atau
setiap individu sehingga setiap pekerjaan akan menggambarkan sebuah aktifitas yang
menjadi sebuah kewajiban yang harus segera dituntaskan secara maksimal.
Pengorganisasian mewujudkan sebuah kesatuan yang utuh, kompak, kesetiakawanan, dan
terciptanya lingkungan kerja yang sehat, yang menyebabkan semua kegiatan berjalan
dengan lancar, stabil, dan mudah mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Proses inilah yang menciptakan kesatuaan dalam segala tindakan.

Firman Allah dalam QS. Asy-Syura ayat 13:

‫شرع لكم من الدٌن ما وصى به نوحا } هو أول أنبٌاء الشرٌعة { والذي أوحٌنا إلٌك وما وصٌنا به‬
‫إبراهٌم وموسى وعٌسى أن أقٌموا الدٌن وال ""فرقوا فٌه } هذا هو المشروع الموصى به والموحى‬
‫إلى محمد صلى َّللا علٌه و سلم وهو ال"وحٌد { كبر } عظم { على المشركٌن ما "دعوهم إلٌه } من‬
‫ال"وحٌد { َّللا ٌج"بً إلٌه } إلى ال"وحٌد { من ٌشاء وٌهدي إلٌه من ٌنٌب } ٌقبل إلى طاع"ه‬

13. (Dia telah mensyariatkan bagi kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh) dia adalah nabi pertama yang membawa syariat (yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu, "Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.") inilah ajaran
yang telah disyariatkan dan yang telah diwasiatkan serta yang telah diwahyukan kepada
Nabi Muhammad yaitu ajaran Tauhid. (Amat berat) amat besarlah (bagi orang-orang
musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya) yakni ajaran tauhid (Allah menarik
kepada agama itu) kepada ajaran tauhid (orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya) orang yang mau menerima
untuk berbuat taat kepada-Nya. (Tafsir Jalalayn)
17

Dalam menjalankan fungsi manajemen proses pengorganisasian, kita harus saling


bekerja sama sebagai satu kesatuan sebagai tim dalam suatu unit kerja. Meskipun setiap
individu dalam sebuah tim telah mendapatkan pekerjaannya masing-masing, tetapi kita
tidak boleh acuh terhadap pekerjaan orang lain yang termasuk dalam tim yang sama. Kita
harus saling membantu jika ada salah satu orang dalam tim merasa mendapat kesulitan.
Ataupun ketika tidak ada kesulitan, kita harus tetap saling membantu agar pekerjaan yang
dilakukan cepat selesai karena adanya kerja sama dalam tim.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebelum Henry Fayol berpendapat mengenai prinsip manajemen yang ada 14.
Nabi Muhammad SAW sudah terlebih dahulu menerapkan dan mengajarkan prinsip
manajemne tersebut, diantaranya Ikhlasun Niat (niat yang ikhlas), Ittiba'us Sunnah
(mengikuti sunnah), Quwwah (Sebaik Mungkin) dan Musara'ah (Secepat Mungkin).
Prinsip-prinsip tersebut sudah tertuang dalam Firman Allah, surah Ali Imran ayat 28 dan
159, Al Ahzab ayat 70-71, dan An Nahl ayat 97.

Menurut George R. Terry menyebutkan bahwasanya fungsi-fungsi menajemen


meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuatting),
Pengendalian (Cotrolling) atau biasa disebut POAC. Sebuah perencanaam (planning)
merupakan sebuah dasar dari fungsi manajemen karena perencanaan menjadi suatu
pokok atau dasar dalam terlaksananya manajemen. Perencanaan juga bersifat dinamis
atau dapat berubah. sewaktu-waktu sesuai kondisi yang terjadi sehingga adanya
perubahan yang terjadi secara dinamis. Dalam pelaksanaan sebuah proses perencanaan
dalam sebuah organisasi sudah seharusnya sebuah perencanaan bercermin pada nilai-nilai
Islam yang bersumber pada dua sumber yang diyakini umat Islam, yakni Al-Quran dan
Al-Hadits. Pada hal ini, perencanaan mengajarkan kepada manusia sesuai dengan Q.S. Al
Hajj/78 ayat 77 dan terdapat pula ayat yang menganjurkan kepada para manajer atau
pemimpin untuk menentukan sikap berfokus pada perencanaan yang ada dan tidak
berkhianat terhadap perencanaan yang telah dibuat, yang dalam Al-Quran terdapat pada
surah Al-Kahfi/18 ayat 110.

Begitu pula sebuah pengorganisasian yang merupakan sebuah penentuan dalam


sebuah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas, dan
pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departmen-departemen
(subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan dalam perusahaan. Dalam surah Ali
Imran ayat 104 bisa dipahami bahwa dalam proses pengorganisasian dalam sebuah
organisasi atau sebuah perusahaan harus ada satu atau beberapa orang yang difungsikan
sebagai teladan atau pimpinan.

18
19

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, meskipun dalam
penyelesaiannya sudah diupayakan secara optimal. Kedepannya kami akan lebih baik lagi
dalam menjelaskan tentang makalah tersebut dengan sumber-sumber yang lebih luas dan
dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R., & Pratama, A. 2021. FAKTOR MANAJEMEN PROFESIONAL:


PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, DAN PENGENDALIAN (SUATU
KAJIAN STUDI LITERATUR MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA). Jurnal
Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 699-709.
Aziz, A. A. 2020. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Membentuk Santri Yang Berjiwa
Entrepreneur. Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah, 5(3), 233-254.
Bacud, S. 2020. Henri Fayol’s principles of management and its effect to organizational
leadership and governance. Journal of Critical Reviews, 7(11), 162-167.
Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, dan Fauziyah Lamaya; Manajemen Dan Eksekutif; Jurnal
Manajemen; Vol. 3; No. 2; Oktober 2019; ISSN : 2303-3495; 51-66.
Masyhuri, K. A. A. 2015. Suara dari Langit. Zaman.
Mustafa, M. B., Nordin, M. B., & Razzaq, A. B. A. 2020. Structural Equation Modelling Using
AMOS: Confirmatory Factor Analysis for Taskload of Special Education Integration
Program Teachers. Univers. J. Educ. Res, 8(1), 127-133.
Paruhuman Tampubolon, PENGORGANISASIAN DAN KEPEMIMPINAN, JURNAL
STINDO PROFESIONAL, Vol. 4, No. 3, Mei 2018, ISSN : 2443-0536, 22-35.
Prasad, L. M. 2020. Principles and practice of management. Sultan Chand & Sons.
Prihantono, J., & Mustaqim, Y. 2021. MEMBANGUN MANAJEMEN BERBASIS ISLAM
DALAM MASA PANDEMI COVID-19 PADA USAHA DAGANG. Jurnal Ekonomi
Syariah dan Akuntansi, 1(2), 1-8.
Ruhaya, B. 2021. Fungsi Manajemen Terhadap Pendidikan Islam. Risâlah, Jurnal Pendidikan dan
Studi Islam, 7(1), 125-132.
Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir Jalalain
Tafsir Ringkasan Al-Azhar.
Wolniak, R. 2020. Main functions of operation management. Production Engineering Archives, 26.

20
21

Anda mungkin juga menyukai