Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Keuangan Pada Pengusaha Muslim Elsa Afantika “@yis_Collection”

Aisyah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Indonesia.
E-mail: ash.aisyah00@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Kata Kunci: This research intends to find out how the financial planning of the
@yis_Collection entrepreneur with the scope of study and interviews
Perencanaan with the owner of the entrepreneur to obtain deeper data. The findings of
Keuangan;Pengusaha this study are: the type of business developed by the informants is
Muslim clothing. These entrepreneurs have used financial planning as a whole,
this is evidenced by the separation between personal savings and
business savings. For financial management and planning in investing,
Cara Sitasi: zakat and alms this entrepreneur has implemented good financial
management and planning. In running this business, he always
Aisyah. “Perencanaan prioritizes good service to his customers. Now, Mrs. Elsa Afantika's
Keuangan Pada consumers are increasing day by day and more and more known by
Pengusaha Muslim people.
@yis_Collection”,
(2021). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perencanaan
keuangan pada pengusaha @yis_Collection dengan lingkup studi serta
wawancara kepada pemilik pengusaha tersebut untuk mendapatkan data
yang lebih dalam. Temuan dari penelitian ini adalah: jenis usaha yang
kembangkan oleh informan adalah pakaian. Pengusaha ini sudah
menggunakan perencanaan keuangan secara keseluruhan , hal ini
terbukti dengan adanya pemisah antara tabungan pribadi dengan
tabungan usaha .Untuk pengelolaan dan perencanaan keuangan dalam
investasi, zakat dan sedekah pengusaha ini sudah menerapkan
pengelolaan dan perencanaan keuangan dengan baik. Dalam
menjalankan bisnisnya ini beliau selalu menomorsatukan pelayanan yang
baik terhadap konsumennya. Sekarang konsumen Ibu Elsa Afantika
semakin hari semakin bertambah dan semakin banyak dikenal orang.

Pendahuluan

Di setiap jenis kegiatan , perencanaan pasti terjadi dan sangat diperlukan . Jika ingin
bertindak untuk melakukan sesuatu , pastinya mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan
yang dilakukan untuk kedepan. Setiap manusia mempunyai tujuan masing-masing yang berbeda,
tetapi hakikatnya setiap orang ingin memiliki kehidupan yang bahagia. Aspek bahagia bisa
dinilai dari kesuksesan seseorang yang berbeda-beda , seperti kesuksesan dalam karir atau
jabatan, tingkat pendidikan yang sudah dicapai, persiapan untuk masa depan, dan konstribusinya
dalam kehidupan. Namun untuk meraih kesuksesan perlu adanya perencanaan yang baik, dalam
langkah mewujudkan sebuah perencanaan biasanya akan ada biaya yang dikeluarkan. Dalam
praktek pengelolaan harta harus sesuai dengan syariat Islam, baik itu dari cara menyalurkannya,

1
mendapatkannya, memberlanjakannya dan mengembangkannya. Sebagai pengusaha muslim , ia
harus bisa mengelola keuangannya secara baik sesuai dengan syariat Islam dengan menggunakan
konsep perencanaan keuangan syariah untuk megelola usahanya. Konsep ini tidak hanya berlaku
untuk pengusaha muslim saja, untuk kita pribadi juga sangat bagus menggunakan ini untuk masa
depan yang lebih baik lagi.

Menjadi pengusaha merupakan pilihan yang tepat untuk kita yang menyukai dunia bisnis.
Banyak pilihan usaha yang dapat kita kembangkan, contohnya saja dalam dunia fashion. Pakaian
adalah barang yang setiap harinya kita gunakan. Seiring perkembangan zaman, model-model
pakaian sangat beraneka ragam dan semakin pesat. Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui
bagaimanakah pengelolaan keuangan dalam pengusaha pakaian ini dan apakah sudah sesuai
dengan syariat Islam.

Landasan Teori

A. Konsep Perencanaan Keuangan Syariah


Perencanaan Keuangan Syariah merupakan proses perancangan suatu kehidupan yang
lebih baik. Dengan melakukan perencanaan, pemilihan, serta pengelolaan kekayaan dan
keuangan dalam kehidupan untuk mencapai tujuan hidup jangka pendek, menengah, dan
panjang baik di dunia maupun di akhirat. Perencanaan keuangan syariah membantu
seseorang untuk mendapatkan gambaran apa yang benar-benar diinginkandidalam ataupun
diluar setiap tahapan kehidupan, melindungi asset-aset yang dimiliki, mempergunakan utang
secara hati-hati, melakukan manajemen risikodan melatih seseorang untuk mengatur risiko
investasi dengan baik., menentukan asuransi perlindungan yang tepat baik untuk jiwa,
kesehatan, dan harta kepemilikan, meningkatkan kekayaan, serta mengontrol pengeluaran
dan biaya-biaya (Wulandari, n.d.)

B. Implementasi Perencanaan Keuangan Syariah


Implementasi Islamic financial planning merupakan bagian dari manajemen kekayaan
Islam atau Islamic wealth management. Jika Al-Ghazali telah mendeskripsikan
kesejahteraan dengan terpenuhinya lima kebutuhan dasar manusia, yaitu agama, jiwa, akal
harta dan keturunan, maka implementasi Islamic financial planning harus mencakup lima
kebutuhan dasar tersebut. Tanpa adanya perencanaan maka menjadi mustahil lima
kebutuhan dasar manusia akan terpenuhi sesuai porsinya. Salah satu bentuk implementasi
Islamic wealth management yang sangat penting adalah manajemen harta/aset (Saadah,
2018).
Manfaat Perencanaan Keuangan dalam Perspektif Islami, yaitu : a) Memastikan semua
kebutuhan pokok terpenuhi dan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan keuangan. b)
Sebagai evalasi pengelolaan keuangan kita. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa
kondisi keuangan kita atau financial chek up dalam mencapai tujuan finansialm c) Sebagai
pemberi semangat (motivasi) (Putri, 2016).

2
C. Bisnis / Usaha Toko Pakaian
Bisnis ialah suatu kegiatan individu yang terorganisasi yang menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat, dan ada dalam industry. Menurut ar-
Raghib al-Ashfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Quran, at-Tijarah bermakna
pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan. Bisnis secara Islam pada dasarnya sama
dengan bisnis secara umum, hanya saja harus tunduk dan patuh atas dasar ajaran Al-Quran,
As-Sunnah, Al-Ijma dan Qiyas (Ijtihad) serta memperhatikan batasan-batasan yang tertuang
dalam sumber-sumbaer tersebut (Juliyani, n.d.)
Pakaian merupakan kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Seiring
perkembangan zaman, model-model fashion sangat beraneka ragam desain dengan
keunikannya masing-masing. Bisnis pakaian merupakan bisnis yang menjanjikan bagi
pengusaha karena dari keuntungan yang didapatkan cukup besar. Jumlah penduduk yang
setiap tahunnya pasti bertambah yang mengakibatkan pemukiman semakin padat tentunya
menimbulkan peluang dalam bisnis usaha pakaian.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah field research (studi lapangan) yang sifatnya kualitatif dengan
menggunakan metode sosio-ekonomi. Penlitian lapangan ini merupakan studi pendalaman
mengenai unit social tertentu, yang mana hasilnya memberikan penjelasan yang luas. Tujuan nya
yakni mempelajri secara intensif mengenai latar belakang keadaan dan posisi saat ini.

Adapun tekhnik untuk mengumpulkan data tersebut yaitu dengan melakukan wawancara dan
dokumentasi. Pada penelitian kualitatif, dengan wawancara yang mendalam sebagai strategi
dalam mengumpulkan data. Catatan data lapangan yang didapatkan berupa transkip hasil
wawancara. Sedangkan pada dokumentasi ,peneliti mencari dan mengumpulkan data-data primer
baik dalam bentuk barang cetak maupun rekaman, data gambar dan sebagainya. Dengan
demikian peneliti dapat menyelesaikan sebuah penelitian.

Hasil Penelitian

A. Profil Informan Penelitian


@yis_Collection merupakan sebuah toko yang bergerak dalam usaha pakaian sejak tahun
2012 yang dimiliki oleh Elsa Afantika, beliau sekaligus pemimpin dalam usaha ini. Toko ini
beralamat di Jl. PakunegaraNo.53 Kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Indonesia. Toko
ini menyuplai barang ke berbagai wilayah di Kalimantan Tengah yaitu Lamandau, Sukamara,
Balai Riam, dan Manis Mata . tidak hanya Kalimantan Tengah, toko ini juga menyuplai ke
wilayah Kaliamantan Barat.
Ibu Elsa Afantika memulai usaha ini berawal dari kesukaan terhadap pakaian, ketika ada
model pakaian terbaru, maka langsung ia beli untuk memuaskan hasrat belanjanya. Kemudian
ia mulai terfikir “kenapa tidak saya saja yang menjual pakaian-pakaian ?”. Melihat adanya

3
peluang yang sangat besar yang mana orang-orang disana memiliki kesukaan terhadap
pakaian yang model-model terbaru sama seperti yang ia lakukan dulu. Kemudian ia
memutuskan untuk menjual lagi pakaian ke berbagai kalangan masyarakat yang ia dapatkan
dari distributor pakaian. Ibu Elsa Afantika yang dulu menjadi konsumen saja sekarang
menjadi pengusaha supplier pakaian. Sekarang konsumen Ibu Elsa Afantika semakin hari
semakin bertambah. Pakaian yang disediakan Ibu Elsa Afantika ini merupakan pakaian untuk
wanita , dengan berbagai macam jenis, seperti gamis, setelan, celana, rok, daster dan
sebagainya. Tidak hanya itu, ia juga menyediakan alat perlengkapan sholat seperti mukena
dan sajadah. Ibu Elsa Afantika juga menerima pesanan dari konsumen diluar dari barang
yang disediakannya.
Ketika memulai usaha ini, modal yang dikeluarkan sebesar Rp 5.000.000. Ibu Elsa Afantika
mengelola usahanya dengan pencatatan seperti pengeluaran, pemasukan, hingga laba atau
ruginya. Laporan keuangan dari usaha inipun masih dipegang sendiri. Usaha ini juga
dilakukan melalui media online seperti facebook, whatsapp. dan sebagainya. Dalam strategi
pengembangan usaha Ibu Elsa Afantika mengadakan promo-promo pada event tertentu dan
memberikan harga yang lebih murah kepada konsumen tetapnya.

B. Implementasi Perencanaan Keuangan pada Pengusaha Muslim Elsa Afantika


“@yis_Collection”
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, pertanyaan-pertanyaan tersebut
digunakan sebagai pedoman hasil penelitian untuk mengetahui bagaimana informan
menerapkan perencanaan keuangan dalam usahanya.
Dalam hal tabungan, informan mempunyai tabungan yang dibedakan antara uang pribadi
dan uang hasil usahanya. Seperti kutipan wawancara berikut ini:
“...Menurut Ibu Elsa Afantika: tentunya saya membedekan rekening tabungan uang
pribadi dengan uang hasil usaha saya, hanya tabungan lah yang saya gunakan dalam jasa
perbankan”.
Tabungan memang produk yang kebanyakan dipakai oleh masyarakat, apalagi untuk
kepentingan bisnis. Ini tentu sangat membantu dalam mengelola keuangan tersebut. Informan
juga menghindari produk perbankan berupa pembiayaan, ia lebih memilih berada dijalan yang
aman. Untuk memulai usahapun, ia menggunakan modal pribadi tanpa ada ikut campur
perbankan.
“…Menurut Ibu Elsa Afantika: Saya tidak ingin memulai usaha dengan cara berhutang,
baik itu dari pihak bank ataupun lainnya”.
Dalam hal asuransi, sampai sejauh ini informan tidak memakai produk asuransi dalam
usahanya.
“…Menurut Ibu Elsa Afantika: untuk sekarang saya tidak menggunakan asuransi,
mungkin dikemudian hari saya akan menggunkannya”.
“… sebenarnya banyak sekali pihak bank yang menawarkan asuransi ini, akan tetapi
tidak saya ambil”.

4
Dalam hal zakat, informan sudah melakukan pembayaran zakat setiap tahunnya, baik itu
zakat personal maupun zakat untuk usahanya. Seperti kutipan wawancara berikut ini:
“…Menurut Ibu Elsa Afantika: Alhamdulillah saya dapat mengeluarkan zakat setiap
tahunnya baik itu zakat personal maupun zakat untuk usaha saya sendiri”.
“…setiap tahunnya pasti selalu saya anggarkan untuk pengeluaran zakat ini”.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengusaha ini sudah menggunakan
perencanaan keuangan secara keseluruhan , hal ini terbukti dengan adanya pemisah antara
tabungan pribadi dengan tabungan usaha .Untuk pengelolaan dan perencanaan keuangan dalam
investasi, zakat dan sedekah pengusaha ini sudah menerapkan pengelolaan dan perencanaan
keuangan dengan baik.
Data yang diperoleh menggunakan wawancara langsung kepada pemilik usaha (informan).
dalam menjalankan bisnisnya ini beliau selalu menomorsatukan pelayanan yang baik terhadap
konsumennya. Sekarang konsumen Ibu Elsa Afantika semakin hari semakin bertambah dan
semakin banyak dikenal orang.
Berdasarkan perencanaan keuangan syariah dalam menjalankan usahanya sudah sebagian
besar sesuai dengan syariat Islam.

Daftar Pustaka

Juliyani, E. (n.d.). ETIKA BISNIS DALAM PERSEPEKTIF ISLAM. 12.

Saadah, N. (2018). Perencanaan Keuangan Islam Sederhana dalam Bisnis E-Commerce pada

Pengguna Online Shop. Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 9(1), 105–128.

https://doi.org/10.21580/economica.2018.9.1.2593

Wulandari, M. R. (n.d.). KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI

MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M. 177.

Putri, Ida Kurnia. 2016.“Pengaruh Pengetahuan Perencanaan Keuangan Islami terhadap


Perencanaan Keuangan pada Mahasiswa Ekonomi Islam di Yogyakarta (Studi
Perbandingan pada Universitas Islam Indonesia dan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga)”.FIAI, Studi Ekonomi Islam, Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta.

5
Hasil Wawancara bersama Ibu Elsa Afantika “@yis_Collection”

1. Sejak kapan anda merintis usaha ini? Sejak tahun 2012.


2. Bagaimana awal mula anda membuka usaha ini ? Melihat adanya sebuah peluang yang
besar mengenai banyaknya konsumen yang menyukai pakaian apalagi dari kaum wanita.
Maka dari itulah mulai terfikir untuk membuka usaha ini.
3. Berapa modal yang anda keluarkan untuk membuka usaha? memulai usaha ini dengan
modal senilai Rp 5.000.000
4. Apa motivasi anda untuk menjadi pengusaha? Kesukaan terhadap dunia fashion, dapat
menghasilkan uang sendiri tidak ikut bekerja dengan orang lain.
5. Bagaimanakah anda mengelola keuangan usaha dan personal anda? Dengan membedakan
antara rekening pribadi dan rekening hasil usaha, selalu mencatat pengeluaran dan
pemasukan baik itu uang pribadi maupun hasil usaha.
6. Apakah anda membedakan pencatatan keuangan personal dan usaha anda? Iya, tentu saja.
7. Apakah anda melakukan perencanaan sebelum memulai usaha anda? Tentu saja, dengan
adanya perencanaan maka kita tahu apa yang dilakukan kedepannya.
8. Bagaimanakah strategi anda dalam pengembangan usaha anda? Memperhatikan minat
konsumen karena karakter dari konsumen itu berbeda-beda, memberikan harga yang lebih
murah, dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
9. Bagaimanakah anda mengalokasikan aset/kekayaan anda ? Dari keuntungan yang didapat
dipergunakan untuk membeli property, berupa tanah yang digunakan untuk pengembangan
usaha. Selain tanah , saya juga membeli emas untuk tabungan.
10. Apakah anda menggunakan produk asuransi dalam perlindungan aset/kekayaan personal
dan usaha anda? Jika iya, apa manfaat asuransi itu bagi usaha anda? Sejauh ini ,saya belum
menggunakan produk asuransi.
11. Apakah anda menggunakan produk perbankan dalam memelihara dan mengembangkan
aset/kekakayaan anda ? Iya
12. Apakah anda menyediakan dana khusus untuk pendidikan, pernikahan, kelahiran,
haji/umroh, hiburan dan dana yang tak terduga? Iya
13. Apakah anda menyisihkan sebagian untuk hibah kepada keluarga/relasi/lembaga sosial
(infaq, shadaqah, waqf) ? Iya
14. Apakah anda rutin mengeluarkan 2,5% dari harta/usaha anda untuk zakat? Iya, tentu saja
15. Apakah anda merasakan unsur “berkah” dalam perkembangan usaha anda? Alhamdulillah ,
banyak keuntungan yang saya dapatkan dari usaha saya, selain itu konsumen pun makin
betambah.
16. Apakah anda sudah menyiapkan untuk wasiat dan warisan bagi anggota keluarga anda? Iya
17. Total omzet yang didapatkan? Omzet yang saya dapatkan kisaran 100-150 jt termasuk laba
kotornya.

6
Foto Bersama Ibu Elsa Afantika

Produk dari @ayis_Collection

Anda mungkin juga menyukai