Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PENGUSAHA UMKM

YARA KEBAB KOTABARU

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

“Perencanaan Keuangan Syariah”

Disusun oleh:

Sopiyati Adauwiyah NIM : 180105020388

Dosen Pembimbing:

Agus Purnomo

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya


sehingga saya bisa menyelesaikan laporan penelitian dengan judul
“Perencanaan Keuangan Syariah pada Pengusaha UMKM Yara Kebab di
Kotabaru”. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak yang telah terlibat
untuk membantu pembuatan makalah ini sehingga akhirnya dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

Dengan adanya laporan penelitian yang saya buat ini mudahan makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis. Saya selaku penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya apabila ada terdapat kesalahan dalam membuat makalah
ini karena kesalahan itu dari saya semata sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah
SWT.

Kotabaru, 5 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... I

DAFTAR ISI .................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. LatarBelakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 3

A. Bisnis Kebab .......................................................................................... 3


B. Perencanaan Keuangan Syariah .............................................................. 3

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 6

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................................... 6


B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 6
C. Sumber Data........................................................................................... 7
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 7

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN ............................................ 8

A. Profil Informan Penelitian ...................................................................... 8


B. Konsep Financial Planning pada Pengusaha UMKM Yara Kebab .......... 9

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 12

A. Kesimpulan ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu dan organisasi dalam konteks dan lingkup apapun pasti
memerlukan perencanaan (planning). Bukan hanya sebatas kepada orang atau
kelompok besar, namun juga orang atau kelompok kecil juga harus memiliki
perencanaan keuangan yang jelas.

Islam telah mengatur dengan jelas pengelolaan harta baik secara personal
maupun public. Bukan hanya sebatas kepada orang atau kelompok besar, namun
juga orang atau kelompok kecil juga harus memiliki perencanaan keuangan yang
jelas.
.
Usaha makanan kebab merupakan salah satu makanan yang berasal dari
Timur Tengah dengan sayur mentah ditambah daging dan dibaluti oleh tortila yg
berasal dari gandum. Makanan kebab ini banyak digandrungi masyarakat millenial
saat ini karena rasanya yang unik tapi enak. Sehingga pengusaha UMKM Yara Kebab
ini membuka usaha kebab karena peminat pemuda yang menyukai makanan baru dan
unik. peneliti ingin menelusuri lebih dalam bagaimanakah pengelolaan dan
perencanaan keuangan pengusaha UMKM Yara Kebab, dan apakah sudah sesuai
dengan syariat Islam dalam pengelolaan harta.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha UMKM
Yara Kebab di Kotabaru?
2. Apakah perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
syariat Islam pada pengusaha UMKM Yara Kebab di Kotabaru?

C. Tujuan Penulisan
1. Menganalisa pengelolaan dan perencanaan keuangan pengusaha
UMKM Yara Kebab di Kotabaru.
2. Untuk mengetahui perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam pada pengusaha UMKM Yara Kebab di
Kotabaru.
BAB II

TEORI

A. Bisnis Kebab
Membuat kebab merupakan pekerjaan yang memberikan jasa untuk mengolah
makanan ala timur tengah untuk para pecinta makanan timur tengah atau sekedar
untuk mencoba-coba, meskipun berjualan makanan kebab namun juga memerlukan
keterampilan khusus yang berhubungan dengan membuat kebab, mulai dari
memotong daging kebab, melipat tortila agar tidak robek bagaimana hingga
memanggang kebab. Apabila kita telah terbiasa membuat kebab maka proses
pembuatannya tidaklah mudah. Namun yang harus diingat adalah bagaimana
membuat setiap pelanggan merasa puas dengan kebab yang kita buat dan merasa
ketagihan ingin lagi kebab,itulah pentingnya keterampilan dalam membuat kebab.
Usaha kuliner adalah usaha yang banyak dipilih oleh pengusaha UMKM
sebagai alternatif orang yang ingin menjalankan usaha baru. Persiapan yang
dibutuhkan disini adalah kemampuan memahami keinginan konsumen dengan
kesesuaian usaha kuliner yang kita buat apakah sesuai selera pelanggan. Makin enak
dan unik rasa kebab yang di buat, maka akan makin dipercaya oleh konsumen dan
kemungkinan akan berlangganan. Biasanya hal ini akan menjadi salah satu sarana
promosi yang efektif untuk usaha kuliner, kemampuan membuat makanan enak dan
memahami selera yang sedang tren menjadi modal utama yang dibutuhkan untuk
menggeluti usaha kuliner ini.
Kabupaten Kotabaru adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi
Kalimantan Selata, sebagian pekerjaan utama yang ada di kotabaru ini adalah nelayan
dan petani. Namun tidak dipungkiri peluang usaha kuliner di Kotabaru juga
menjanjikan karena banyak orang Kotabaru yang menyukai makanan yang terbilang
baru. Hingga saat ini banyak sekali di Kotabaru bermunculan pengusaha kuliner
millenialyang membuka usahanya dengan mengikuti tren dan selera masyarakat yang
terus berkembang dari waktu ke waktu.
B. Perencanaan Keuangan Syariah

Perencanaan keuangan syariah yaitu adalah suatu proses untuk mencapai tujuan
keuangan suatu usaha atau bisnis dan melalui proses itulah tercapainya tujuan
keuangan syariah yang sesuai dengan syariat.

Perencanaan keuangan syariah adalah proses


penyusunan langkah-langkah untuk mencapai tujuan keuangan sesuai dengan
prinsip Islam. Tujuan keuangan tersebut misalnya membeli rumah, membiayai
pendidikan anak, menyiapkan dana pensiun, dan lain sebagainya. Perencanaan
keuangan syariah adalah sebuah proses merencanakan dan mengelola keuangan
menurut aturan Al-Quran dan Al-Hadits untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
kehidupan akhirat.(Suprayogi, t.t.)

Dalam perencanaannya keuangan syariah memiliki pilar-pilar,yakni adalah :

1. Wealth Accumulation (pilar pengumpulan harta), hal yang dapat dilakukan


adalah dengan cara investasi, deposito, reksadana atau membuka cabang
yang sama maupun berbeda dalam bisnis atau usaha.
2. Wealth Development (pilar pengembangan harta), hal yang dapat kita
lakukan sebagai pelaku bisnis maupun individu adalah dengan
mengembangkan usaha atau bisnis yang dijalankan baik melalui investasi,
deposito, reksadana maupun mengembangkan bisnis yang dijalankan
dengan penambahan ekspansi.
3. Wealth Preservation (pilar pemeliharaan harta), hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan dan menabung, dimana ada pemisahan
tersendiri untuk personal maupun perusahaan.
4. Wealth Distribution (pilar penyaluran harta), hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, sedekah maupun membayar pajak.
5. Wealth Purifaction (pilar pensucian harta), hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, dan sedekah sebagai pelindung dan
penyumbur usaha atau bisnis.
6. Wealth Protection (pilar perlindungan harta), hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan perusahaan atau bisnis dan harta personal
dari hal yang tidak ingin terjadi sebagai proteksi terhadap bisnis atau
usaha. (Purnomo & Maulida, 2017)

Adapun tujuan perencanaan keuangan syariah ialah :

1. Mencapai target dana tertentu di masa akan datang.


2. Melindungi dan meningkatkan kekayaan yang dimiliki.
3. Mengatur arus kas (pemasukan dan pengeluaran kas).
4. Melakukan manajemen risiko dan mengatur risiko dengan baik.
5. Mengelola utang piutang.(Hidayah dkk., t.t.)
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis serta Lokasi Penelitian


1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research) artinya terjun ke


lokasi penelitian dengan metode wawancara pada pengusaha UMKM Yara
Kebab di Kotabaru,dalam hal meminta informasi mengenai hal-hal yang diteliti.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat Deskriftif kualitatif,


yaitu peneliti menggambarkan Konsep Islamic Financial Planning pada
pengusaha UMKM Yara Kebab di Kotabaru berdasarkan informasi dari
pengusaha Yara Kebab dengan cara wawancara.

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Jl. Pangeran


Hidayatulloh,hotelGallery/samping bakso Bu Djoko, simpang 3 lampu merah
irama, Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia,72115. Waktu penelitian adalah
pada hari Sabtu 5 Juni 2021, pukul 18.20 WIB.

2. Subjek Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian

Dalam melakukan penelitian, subjek yang diambil dalam laporan


penelitian ini adalah Yara Kebab.

2. Objek Penelitian

Dalam penyusunan laporan penelitian ini peneliti melakukan penelitian


atau observasi secara langsung pada pengusaha Yara Kebab,
sedangkan objek yang diambil dalam laporan penelitian ini adalah Konsep
Perencanaan keuangan syariah pada Pengusaha Yara Kebab.
3. Data dan Sumber Data Yara Kebab.
1. Data
a. Data Primer: pada data ini peneliti memperoleh secara langsung dari
informan mengenai berbagai informasi dan keterangan, seperti
pengelolaan dan perencanaan keuangan Yara Kebab.
b. Data Sekunder: pada data sekunder ini peneliti memperoleh informasi
secara tidak langsung dari sumbernya, seperti jurnal mengenai
perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan Konsep
Islamic
Financial Planning

2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai adalah informasi dari Informan, yaitu pengusaha
Yara Kebab, dan jurnal tentang teori yang dibutuhkan dalam
laporan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi dan wawancara. Dalam metode observasi adalah suatu teknik yang
dilakukan untuk pengumpulan data secara langsung, sedangkan metode wawancara
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara sesi tanya jawab
kepada informan secara terstruktur.
BAB IV

ANALISIS DAN LAPORAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada pengusaha Yara Kebab


dengan metode observasi dan metode wawancara, maka diperoleh data sebagai
berikut:
A. Profil Informan Penelitian
Yara kebab merupakan bisnis atau usaha keluarga yang awalnya dirintis oleh
bapak Subli mulai tahun 2018. Pada awalnya bisnis ini bermula saat bapak subli
kuliah di salah satu kampus swasta yang ada di Banjarmasin. Kemudian beliau pada
masa kuliah sangat menyukai makanan yang bernama kebab ini, kemudian beliau
berinisiatif untuk suatu saat ketika beliau lulus kuliah ingin sekali berjualan kebab di
Kotabaru, karena waktu itu belum ada ia temui kebab di Kotabaru.
Sebelum bapak Subli wisuda beliau telah menikah dengan seorang wanita yang
bernama ibu Ratna, setelah bapak Subli lulus kuliah beliau mengajak istrinya ibu
Ratna untuk membuka usaha Kebab di Kotabaru sebagai makanan favorit beliau
waktu kuliah. Singkat cerita akhirnya setelah ada modal dan kemampuan beliau
akhirnya membuka usaha kebab yang diberi nama Yara kebab yaitu diambil dari
nama anak beliau yang bernama Alesha Kayshila Yara dan Adiba Kayshila Yara dan
tempat mula membuka masih belum ada toko namun beliau membuka rombong di
depan rumahnya yang kebetulan berada dipinggir jalan. Setelah usahanya
berkembang barulah beliau menyewa tempat usaha yang ramai di pinggir jalan raya
dan hingga saat ini usaha Yara Kebab semakin di kenal oleh konsumen.
Adapun lokasi usaha Yara Kebab ini berada di Jl. Pangeran
Hidayatulloh,hotelGallery/samping bakso Bu Djoko, simpang 3 lampu merah irama,
Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia,72115
B. Perencanaan keuangan syariah oleh UMKM Yara Kebab di Kotabaru.
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan dengan menggunakan metode
observasi dan wawancara dengan narasumber yang telah saya lakukan, saya
menemukan beberapa informasi dari kegiatan yang dilakukan dengan Wawancara.
Dari informasi tersebut saya akan menggunakan sebagai nantinya akan menganalisis
penelitian yang dilakukan dalam perencanaan keuangan syariah oleh pengusaha Yara
Kebab.

1. Investasi

Data yang diperoleh dari informan Yara Kebab dalam menjalankan


bisnisnya ini ada melakukan investasi yaitu memiliki bisnis ikan cupang yang
diberi nama Yara Betta

“menurut Bapak Subli, investasi yang saya miliki adalah investasi Bisnis
ikan cupang Yara betta karena saya memiliki hobi mengoleksi ikan hias salah
satunya adalah ikan cupang”.

Beliau memilih investasi ikan cupang yang diberi nama Yara Betta
dikarenakan selain hobi beliau mengoleksi ikan hias, beliau menjadikan sebagai
usaha sampingan tambahan selain berjualan kebab dan bekerja di kantor dinas
pendidikan. Jadi selain sebagai hobi juga sebagai tambahan uang jajan.

2. Tabungan

“Bapak Subli, kalau masalah tabungan beliau belum melakukan memisahan


antara tabungan pribadi dengan tabungan usaha, jadi uangnya dijadikan satu
dalam satu tabungan, namun meskipun begitu tetap ada catatan keuangan untuk
usaha kebab”

Data yang diperoleh dari informan “Yara Kebab”, dalam bisnis atau usaha
yang dijalankan tersebut belum ada pemisahan tabungan pribadi dengan
tabungan bisnis atau karena kekurangan ilmu mengenai manajemen pengelolaan
keuangan bisnis.
3. Asuransi dan Dana Pensiun

“Menurut bapak Subli, untuk asuransi beliau sudah ada untuk usahanya,
namun untuk dana pensiun belum ada karena usaha yang dijalankan masih
terbilang usaha kecil dan belum besar”

Dari data yang diperoleh dari bapak Subli beliau sudah memiliki asuransi
untuk usaha Yara Kebab ini, namun untuk dana pensiun karyawan beliau belum
mendapatkannya dikarenakan usaha beliau masih UMKM dan karyawannya
masih terbilang sedikit sehingga tidak mendapatkan dana pensiun.

4. Pajak dan Zakat

“Menurut bapak Subli, beliau rutin mengeluarkan pajak serta zakat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku”

Data yang diperoleh dari informan dalam menjalankan bisnisnya setiap


tahunnya mereka mengelurkan zakat dengan mengalokasikan seberapa
persen untuk zakat, dan untuk pajak disesuaikan dengan ketentuan yang ada
atau ketentuan pemerintah.

5. Sedekah dan Infak

“Menurut bapak Subli, dalam menjalankan usaha beliau selain membayar


zakat beliau juga mengeluarkan sedekah, namun beliu tidak ada ketentuan
waktu dan tidak ada ketentuan jumlah yang disedekahkan”

Dari data yang diperoleh dari bapak Subli dalam menjalankan usaha beliau
terkadang mengeluarkan sedekah dan infaq, namun beliau tidak mengalokasikan
jumlah dana yang dikeluarkan serta tidak ada ketentuan waku kapan beliau akan
bersedekah.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian serta analisis yang saya dapatkan dari pengusaha
UMKM Yara Kebab dapat saya simpulkan bahwasanya masih ada kekurangan
pemahaman mengenai proses perencanaan keuangan syariah, baik itu secara pribadi
maupun terhadap usaha yang beliau geluti saat ini yakni usaha Yara Kebab
Data yang diperoleh dari informan usaha Yara Kebab dengan metode
Wawancara dan observasi, beliau memiliki strategi untuk mengembangkan usaha
yang beliau geluti sejak 2016 itu,seperti beliau berusaha membangun kepercayaan,
kebersihan tempat usaha beliau serta membuat kebab terbaik versi Yara Kebab.
Usaha yang beliau geluti secara tidak langsung juga berusaha memahami keinginan
dan selera kebab setiap konsumen dan pelanggan.
Saran untuk bapak Subli selaku pemilik UMKM Yara Kebab adalah agar
kedepannya beliau dapat menerapkan konsep perencanaan keuangan syariah secara
keseluruhan, dan alangkah baiknya selalu menggunakan produk yang berbasis
syariah dan meninggalkan produk konvensional, serta beliau harus memisahkan
tabungan pribadi beliau dengan tabungan usaha serta dapat memanajemen keuangan
usaha dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, R., Suryandari, D., & Purwanti, A. (t.t.). Pengelolaan Keuangan
Keluarga dalam Rangka Peningkatan Masyarakat Mandiri dan Berperan
dalam Peningkatan Literasi Keuangan Indonesia (Otoritas Jasa Keuangan).
5.
Nasution, L. Z., & Fuddin, M. K. (2016). DANA PENSIUN PENDORONG
KESEJAHTERAAN PEKERJA DAN PENJAGA EKSISTENSI UMKM
DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 13(2), 178.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai