Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

RECRUTMEN BISNIS DIGITAL SAMARINDA FOOD PADA KEBAB


SEDERHANA

Disusun Oleh:

Nama : Merdeka Agustina

Nim : 2011102416064

Prodi : D3 Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul “MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI

INFORMASI RECRUTMEN BISNIS DIGITAL SAMRINDA FOOD PADA KEBAB

SEDERHANA”

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,

diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa

mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Samarinda , 8 Juni 2021

Penulis

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................................. 4

B. Landasan Religius ............................................................................................................................ 5

C. Tujuan .............................................................................................................................................. 5

D. Manfaat ............................................................................................................................................ 6

BAB 2 TINJAUAN TEORI ............................................................................................................................ 7

A. Teori Konsep E-Bisnis ...................................................................................................................... 7

B. Segmentasi Konsumen ...................................................................................................................... 7

C. Value Proposisi ................................................................................................................................. 7

D. Channel ............................................................................................................................................ 8

E. Customer Relationship ..................................................................................................................... 8

F. Menu Merchant ................................................................................................................................ 8

G. Promosi ............................................................................................................................................ 8

H. Konsep Food Kebab Sederhana ........................................................................................................ 9

I. Konsep Halal ........................................................................................................................................ 9

BAB 3 IMPLEMENTASI ............................................................................................................................. 10

A. Implementasi Proyek Recructmen Merchant ................................................................................. 10

B. Implementasi Promosi Samarinda Food Melalui Median Informasi ................................................... 13

BAB 4 PENUTUP ........................................................................................................................................ 14

A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 14

B. Saran .............................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 15

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini teknologi dan informasi semakin
berkembang pesat, terlebih lagi pada marketing yang sangat di perlukan oleh industri –
industry yang bergerak pada bidang penjualan barang dan jasa. Apalagi saat ini sedang masa
Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak hampir ke segala sector kehidupan. Dampak
pandemic virus corona (Covid-19) sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Dalam waktu
yang cukup singkat, pola pemasaran pun berubah, terlebih ketika diberlakukan Social
Distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena Pandemi, banyak pelaku
usaha terpukul, tutup dan merugi. Akan tetapi, selalu ada harapan di tengah pandemic.
Sehingga, pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke
konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemic virus corona. Para pelaku
bisnis mengoptimalkan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana komunikasi
dengan target konsumennya.

Kemajuan digital di era saat ini mengalami percepatan kenaikan yang sangat signifikan,
di Indosenia sendiri adalah Negara yang menerapkan pasar bebas untuk system ekonominya,
karena itu segala aspek pasar saat ini sudah mulai terarahkan pada digitalisasi mulai dari
pemasaran, pemesanan, serta pengantaran menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini dapat kita
rasakan dengan banyaknya aplikasi pensan-antar makanan yang ada, salah satunya adalah
Bisnis Digital Samarinda Food ini.

Samarinda Food merupakan sebuah aplikasi berbasis mobile untuk food delivery yang
dimana menyediakan beranekaragam makanan dan minuman yang pastinya testy, healty, dan
halal. Aplikasi ini juga masih dalam tahap persiapan untuk launching, serta masih mencari
mitra bisnis yang akan diajak bekerja sama dengan aplikasi Samarinda Food ini, salah satu
mitra bisnis yang akan bergabung dalam Samarinda Food adalah kedai Rodi.Coffee yang di
mana kedai ini menjual beragam varian coffe.

4
B. Landasan Religius

Islam telah mengatur tata cara etika bisnis yang ideal sehingga tidak merugikan salah
satu pihak ataupun bagi keduanya, yang mana dalam hal ini Islam selalu mengedepankan
prinsip keadilan dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam setiap kegiatan bisnis dengan
berpedoman pada Q.S. Al-Baqarah ayat 188 yang menyebutkan “Dan janganlah sebahagian
kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil”.

Adapun dalam perspektif fiqh keuangan istilah bisnis dalam Islam secara lazim disebut
dengan istilah tijarah yaitu pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan, yang mana
dalam bisnis syariah pencarian keuntungan tersebut bukanlah semata-mata hanya terfokus
pada sudut pandang materil saja, melainkan juga meliputi pada usaha untuk mendapatkan
ridha dari Allah SWT dalam menjalankan bisnis tersebut, oleh karena itu bisnis syariah pada
hakikatnya megnacu pada makna bisnis yang berpedoman pada Al-Quran yang tidak hanya
memuat hal-hal yang bersifat materil namun justru juga mengarah pada hal-hal yang bersifat
immateril.

Adapun mengenai keterikatan para pelaku bisnis terhadap syariat yang berlaku dalam
setiap kegiatan bisnis secara otomatis akan memberikan jalan kebenaran (minhaj) sekaligus
batasan larangan (hudud), sehingga secara tidak langsung akan mampu membedakan antara
mana yang halal dan mana yang haram, sehingga bisnis syariah adalah suatu kegiatan
ekonomi yang bertujuan untuk memberikan petunjuk dan arahan bagi pelaku bisnis untuk
mencari keuntungan dengan cara yang halal sekaligus mencari ridha dari Allah SWT, hal ini
sebagaimana yang telah diatur dalam Q.S. Al-Jatsiyah ayat 18.

5
Keutamaan bisnis Islam pada pokoknya adalah penerapannya yang selalu didasarkan
pada prinsip-prinsip hukum Islam, yang mana ketentuan bisnis syariah merupakan produk
hukum dari hasil pengembangan akad-akad muamalah yang terkait, hal ini dikarenakan
sumber utama dalam pembentukan ketentuan bisnis syariah pada intinya adalah akad-akad
muamalah yang selalu merujuk pada Al-Quran dan Sunnah atau yang dikenal dengan istilah
ar-ruju’ ila Al-Quran wa as-sunnah. Namun demikian perlu untuk digaris bawahi pula bahwa
Al-Quran dan Sunnah tetap memiliki tingkat kebenaran yang pasti dan absolut, hal ini
dikarenakan kedua sumber hukum tersebut adalah prinsip-prinsip hukum yang bersifat
tekstual (manthuq) yang dijadikan dasar untuk melakukan amal perbuatan di dunia, akan
tetapi ada kalanya bahwa prinsip-prinsip hukum yang tersebut tidak semua bersifat tekstual,
akan tetapi ada yang bersifat maknawiyah (mafhum), oleh karena itulah untuk mengetahui
keberadaan terhadap prinsi-prinsip tersebut tetap di butuhkan pemahaman yang lebih
mendalam, yang dilakukan dengan mengikuti ketentuan ijtihad, ijma dan qiyas sebagai bentuk
interpretasi dua sumber hukum utama dalam Islam dan disinilah letak poin terpenting dalam
perkembangan bisnis Islam.

C. Tujuan

Tujuan penelitian adalah :

1. Untuk memaparkan efektivitas media dalam membuka peluang bisnis yang ada di
Samarinda
2. Mempermudah membangun mitra usaha dan penjual dalam mempromosikan produk,
serta memperluas daerah pemasaran secara efektif dan efisien.
3. Mensosialisasikan dan mempromosikan aplikasi Samarinda Food kepada sector usaha
kecil (UKM)

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Laporan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada akademisi.
Secara khusus, diharapkan laporan ini mampu memberikan sumbangsih bagi
penelitian yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran terpadu, terutama mengenai
penerapan bisnis digital disebuah Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

2. Manfaat Praktis

Laporan ini diharapkan bisa menjadi bahan refrensi atau masukan bagi khalayak luas,
terutama pada masyarakat yang memiliki sector usaha kecil mengenai penerapan bisnis
digital sehingga masyarakat dapat merealisasikan strategi pemasaran yang jitu untuk
memasarkan produknya terutama di era serba digital seperti sekarang.
6
BAB 2 TINJAUAN TEORI

A. Teori Konsep E-Bisnis

Menurut (Harisno & Pujadi, 2009), e-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet,
yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis. Sedangkan (Chaffey, 2009) mendefinisikan “e-Business is the
transformation of key business processes through the use of Internet technologies”.
Menurut (Dhillon & Kaur, 2012) e-Business adalah sebuah teknologi untuk
mengembangkan proses bisnis yang terdiri dari proses internal organisasi seperti sumber daya
manusia, system keuangan dan administrasi serta proses eksternal seperti penjualan dan
pemasaran, penyediaan barang dan jasa dan juga hubungan dengan pelanggan. Dhillon &
Kaur (2012) juga menjelaskan bahwa e-Business adalah jenis metode yang menghubungkan
berbagai perusahaan untuk membuat system pemrosesan internal dan eksternal secara lebih
efisien dan fleksibel, dekat dengan mitra dan pemasok, dan dengan cara ini mereka memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Menurut (O’Brien, 2003) e-Business adalah penggunaan internet dan jaringan dan
teknologi informasi lainnya untuk mendukung perdagangan elektronik, komunikasi dan
kolaborasi perusahaan, dan proses bisnis berbasis website baik di dalam perusahaan
internetwork dengan pelanggan dan mitra bisnisnya.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa e-Business merupakan suatu kegiatan
yang menggunakan teknologi internet sebagai media utama untuk menjalankan proses bisnis
sebuah perusahaan dan dapat menghemat biaya operasional perusahaan karena semua
aktivitas dapat dilakukan melalui jaringan internet.

B. Segmentasi Konsumen

Segmentasi konsumen adalah sebuah strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan
dengan cara mengelompokkan mereka dalam beberapa kelompok yang berbeda. Kelompok-
kelompok ini biasanya dikumpulkan berdasar sifat-sifat pelanggan, misalnya kebutuhan dan
perilaku konsumsi mereka. Di samping itu, segmentasi pelanggan juga dapat dilakukan
dengan mengelompokkan mereka sesuai demografi (usia, jenis kelamin, hingga profesi).

C. Value Proposisi

Value proposition atau nilai manfaat produk atau layanan merupakan acuan pada
pernyataan bisnis atau pemasaran yang digunakan pelaku usaha untuk memberikan alasan
atau meringkas alasan mengapa konsumen harus membeli produk atau menggunakan
pelayanan jasa. Nilai yang kita tawarkan kepada calon pelanggan harus relevan untuk
7
menjelaskan mengapa merek, produk, dan layanan yang kita tawarkan dapat menjadi solusi
untuk permasalahan dari calon pelanggan. Value proposition merupakan cara baru dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memiliki nilai tambahan dari produk maupun
layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

D. Channel

Channel atau saluran adalah bagaimana penjual bisa menyampaikan produk agar sampai
hingga kepada konsumen. Melalui penggunaan channels yang tepat, penjual baru bisa
menyampaikan value propositions kepada customer segments. Dengan kata lain, channel
adalah suatu alat yang digunakan penjual untuk mempromosikan usahanya, baik melalui
social media maupun dengan cara menyebar poster.

E. Customer Relationship

Customer relationship ialah strategi pemasaran terbaik dalam mempertahankan klien,


konsumen, atau pelanggan yang telah ada dengan cara mengelolanya agar melakukan
pembelian berulang, sehingga konsumen tidak akan lari ke kompetitor. Pengelolaan
konsumen yang telah ada dalam daftar pelanggan suatu perusahaan dipastikan harus selalu
optimal. Semakin bertambah jumlah pelanggan maka akan semakin baik untuk perkembangan
bisnisnya. Hal tersebut merupakan salah satu ciri bahwa pengelolaan konsumen dalam suatu
bisnis sudah efisien.

F. Menu Merchant

Menurut Kinton dan Caserani (dikutip oleh Sudiara, 2000:1) disebutkan bahwa : “Menu
or a bill of fare is a list of prepared and presentation should attract customer and represent
value for money”,dalam terjemahannya berarti, menu adalah sebuah daftar makanan yang
telah dilengkapi dengan harga masing-masing, yang disediakan dan ditampilkan untuk
menarik pelanggan serta memberikan nilai terhadap sejumlah uang terhadap makanan yang
ditawarkan.
Menurut Endar Sugiarto dan Sulartiningrum (2001 : 106) menyatakan bahwa : “Menu
adalah daftar makanan yang telah dipersiapkan yang tersedia di dalam restoran tersebut”.
Sementara Menurut Putra Suarthana (2002 : 74) menyatakan bahwa : “Menu adalah daftar
makanan yang tersedia untuk pelanggan”.

G. Promosi

Promosi penjualan adalah sebuah usaha untuk menyebarluaskan atau menawarkan


sebuah produk atau jasa dengan tujuan menarik para calon konsumen untuk membelinya.
Sebuah bisnis usaha atau sebuah distributor akan mendapatkan angka penjualan dengan

8
adanya sebuah promosi tepat yang dijalankan dengan baik dan benar. Adapun beberapa tujuan
dari penjualan antara lain:
• Untuk menyebarluaskan informasi sebuah produk kepada calon konsumen yang
dianggap potensial.
• Untuk memperoleh konsumen baru dan menjaga loyalitas konsumen.
• Untuk menaikkan omzet penjualan dan juga keuntungan/laba.
• Untuk memberitahukan keunggulan suatu produk dibandingkan produk kompetitor.

H. Konsep Food Sanitazion

sanitasi makanan adalah suatu upaya pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk dapat membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya
yang dapat mengganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan itu diproduksi, selama dalam
proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan sampai saat dimana makanan dan
minuman itu dikonsumsi oleh masyarakat. Pengertian lain menyebutkan bahwa higiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan
kesehatan.
Prinsip higiene sanitasi makanan yang diperlukan untuk mengendalikan kontaminasi
makanan, antara lain pemilihan bahan baku makanan, penyimpanan bahan
makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan,
serta penyajian makanan.

I. Konsep Halal

Secara sederhana, makanan halal adalah makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
yang dibenarkan oleh syariat Islam, sehingga makanan yang diharamkan oleh Islam tidak
boleh dikonsumsi oleh manusia.
Bila mengacu pada definisi oleh Departmen Agama, makanan halal adalah suatu barang
yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum manusia dan serta bahan yang
digunakannya adalah halal.
Landasan terkait makanan halal terdapat pada Q.S. Al-Maidah ayat 88 yang artinya,
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu
dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya.”

9
BAB 3 IMPLEMENTASI

A. Implementasi Proyek Recructmen Merchant

A. Segmentasi Konsumen
Segmentasi konsumen pada Kebab Sederhana di lakukan dengan mengelompokkan
konsumen sesuai demografi (usia, jenis kelamin, hingga profesi). Dari hasil wawancara
kami dapat menyimpulkan bahwa secara garis besar, konsumen yang mendominasi pada
Kebab Sederhana rata – rata berjenis kelamin laki – laki dan Perempuan dari umur 20 – 35
tahun. Kelompok-kelompok ini dikumpulkan berdasar sifat-sifat pelanggan, misalnya
kebutuhan dan perilaku konsumsi mereka.
B. Value Proposisi
Kenapa pelanggan harus mencoba Kebab Sederhana ini? Karena di Kebab Sederhana
mempunyai berbagai macam varian menu dengan harga yang terjangkau, rasa yang
balance, serta packaging high quality dan praktis untuk di bawa. Selain itu, banyak juga
pelanggan yang beranggapan bahwa Kebab ini sangat terjangkau harganya. Kebab
Sederhana juga menyediakan menu selain kebab untuk pelanggan yang kurang suka
dengan kebab.
C. Channel
Kebab Sederhana mempromosikan berbagai menunya dengan memanfaatkan social
media, seperti Instagram (@kebabsederhana)
D. Customer Relationship
Cara Kebab Sederhana membangun customer relationship adalah dengan cara
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Mulai dari mempertahankan cita rasa dari kebab
dan menu lainnya, memberikan pelayanan yang ramah dan juga kenyamanan, kebersihan
sekitar sehingga pelanggan akan puas dengan pelayanan yang diberikan, serta tak jarang
pula Kebab Sederhana melakukan endorsement kepada pelanggan.
E. Menu Merchant

10
F. Promosi
Seperti yang kami tinjau di lapangan promosi dari Kebab Sederhana ialah
mempromosikan minuman dari, Instagram.
Contoh promosi di Instagram

11
G. Konsep Food Sanitazion
Berdasarkan yang kami tinjau saat melakukan wawancara, Kebab Sederhana mengolah
dan menyajikan minuman dengan sangat baik dan bersih. Alat - alat yang digunakan
untuk membuat Kebab dan menu lainnya selalu bersih, sehingga memungkinkan tidak ada
bakteri yang membahayakan makanan saat di kosumsi. Bahkan sebelum mengolah
makanan mereka mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, dan menggunakan masker
untuk tetap menjamin minuman tetap higenis.
H. Halal
Bahan – bahan yang digunakan untuk mengolah makanan tidak mengandung racun yang
berbahaya bagi tubuh dan di pastikan segala varian menu minuman yang disajikan oleh
Kebab Sedarhana adalah halal.

I. Dokumentasi

12
B. Implementasi Promosi Samarinda Food Melalui Median Informasi

A. Uraian media informasi yang di gunakan


B. Uraian tentang kekurangan dan kelebihan media informasi yang di gunakan
C. Dokumentasi

13
BAB 4 PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Kerjasama dengan Jakarta Business Research Center (JBRC).

Swastha, Basu DH dan Handoko, 2009, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi 9 Jilid 1 dan 2, PT. Indeks

Kelompok Gramedia, Jakarta.

Hidayatullah, M. S. 2020. Sertifikasi dan Labelisasi Halal Pada Makanan Dalam Prespektif Hukum
Islam

(Prespektif Ayat Ahkam). Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, 11(2),251-270.

Dyantina, O. dkk. 2012. Penerapan Customer Relationship Management (CRM) Berbasis Web (Studi

Kasus Pada Sistem Informasi Pemasaran di Tokyo Yen-Yen). Jurnal Sistem Informasi
(JIS),4(2),516-529.

Widyawono, B. 2017. Studi Presepsi Konsumen terhadap Value Proposotion Produk Sambal Roar.

Performa: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis,2(2), 162-170.

15

Anda mungkin juga menyukai