Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

SIMULASI BISNIS DAN KOMUNIKASI DIGITAL

(BAKSOLICIUS)

Irvan Sambira (200905501025)

Rahmi (200905500008)

Arnelin Anggraini (200905501035)

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2023
ADAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................6
DESKRIPSI BISNIS................................................................................................6
A. Bentuk.......................................................................................................6
B. Visi.............................................................................................................6
C. Misi............................................................................................................7
D. Tujuan........................................................................................................7
E. Kepemilikan..................................................................................................7
F. Sasaran Bisnis...............................................................................................8
BAB III...................................................................................................................10
ALANISIS PEMASARAN....................................................................................10
A. Segmentation...........................................................................................10
B. Targeting..................................................................................................10
C. Positioning...............................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................13
ANALISIS SWOT DAN KEUANGAN................................................................13
A. Analisis Swot...........................................................................................13
B. Aspek Keuangan......................................................................................18
BAB V....................................................................................................................23
KESIMPULAN......................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, dunia telah memasuki era digital atau lebih dikenal dengan
industri 4.0 yang salah satunya ditandai dengan istilah Internet of Things
(IoT). Internet of Things (IoT) adalah skenario dari suatu objek yang dapat
melakukan suatu pengiriman data informasi melalui jaringan tanpa campur
tangan manusia (Rhenald Kasali. 2017). Hal ini menyebabkan semua orang
dapat dengan mudah mengakses informasi dan melakukan suatu aktivitas
salah satunya dibidang kuliner. Hal ini dapat dibuktikan semakin
menjamurnya restoran atau warung makan yang memanfaatkan IoT baik
dalam segi pemasaran maupun pengelolaan keuangan. Dari segi pemasaran,
restoran atau warung makan memasarkan produknya melalui media sosial
(facebook, instagram dll) dan melakukan kerja sama dengan peyedia layanan
transportasi seperti Grabfood dan Go Food. Analisis keuangan semakin mudah
dengan adanya aplikasi kasir digital dengan sistem Point of Sales (POS) yang
akan mendata setiap transaksi dan melaporkan hasil penjualan online dan
realtime.

Melihat penjelasan diatas mengenai perkembangan teknologi yang


sangat memudahkan manusia melakukan suatu pekerjaan salah satunya
dibidang usaha kuliner,sehingga memberikan peluang bagi setiap orang yang
ingin membuka usaha untuk melakukan bisnis dibidang kuliner.
Perkembangan teknologi saat ini sangat mengubah pola hidup manusia, salah
satunya kecenderungan membeli produk makanan siap saji dan mudah dibawa
kemana-mana,salah satunya adalah bakso. Bakso adalah salah satu kuliner
favorit yang sangat disukai khususnya oleh masyarakat Indonesia, harganya
pun relatif murah. Namun, bakso pada umumnya dihidangkan dengan kuah,
tetapi kami membuat inovasi terbaru yaitu bakso goreng yang memiliki
berbagai varian rasa seperti rica-rica, keju dan original. Dengan menggunakan
konsep ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang
menginginkan produk yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Pada data empaty map dan google trand yang telah dilakukan, terdapat
82% responden setuju dengan dibuatnya penjualan online berbasis website
yang tidak membebankan biaya layanan kepada konsumen. Respon porsitif ini
tentu menjadi harapan kami agar penjualan dengan menggunakan website
dapat menaikkan kembali minat konsumen dalam melakukan penjualan
secara online guna mendapatkan keuntungan. Respon positif juga terjadi pada
survei google trand yang kami lakukan dimana, pada lima tahun terakhir
bakso memiliki trand yang stabil dan tidak adanya perubahan secara
signifikan. Ini menunjukkan bahwa bakso merupakan makanan yang masih
diminati masyarakat Indonesia dan menjadi makanan yang tidak
membosankan bagi masyarakat. Apalagi dengan adanya inovasi terbaru yang
kami berikan,diharapkan mampu memberikan kesan yang lebih menarik minat
masyarakat untuk mengonsumsi bakso.

Meski begitu,usaha ini memiliki kendala yaitu menurunya minat


konsumen dalam melakukan pembelian secara online. Hal ini terjadi
dikarenakan tingginya biaya layanan/komisi yang dibebankan oleh platform-
platform penjualan online seperti Grab dan Gojek sehingga menyebabkan
naiknya harga produk pada penjualan online. Hal ini juga membuat
menurunnya pendapatan para pemilik bisnis sehingga banyak mitra yang
bangkrut. Jika pelaku usaha tidak dapat beradaptasi akan adanya perubahan
secara terus menerus maka akan membuat mitra kesulitan didalam
mengembangkan usahanya.

Dengan adanya sikap yang kritis,kreatif dan inovatif tidak akan


membuat seorang wirausaha terhalang akan masalah-masalah yang terjadi di
didalam sebuah usahan. Maka dari itu,kami memberikan solusi atas masalah
yang terjadi yaitu dengan mengubah penjualan secara online dengan
menggunakan website agar kami tetap memberikan harga yang murah kepada
konsumen yang tidak dibebankan biaya layanan/komisi. Dengan metode ini
diharapkan mampu menaikkan kembali minat konsumen dalam melakukan
pembelian khususnya pembelian secara online dan juga mampu menaikkan
omset pemilik usaha.

Melihat perkembangan dunia dan perubahan trand secara terus menerus


maka kami memberikan merek pada produk kami yaitu Baksolicius. Hal ini
dilakukan agar produk kami mampu bersaing dengan produk lainnya dan
mereknya pun dapat dikenal di masyarakat luas. Usaha ini sudah berdiri sejak
28 Januari 2020 dan mendapat respon positif dari konsumen. Maka dari
itu,penjualan secara online kami ubah dengan menggunakan website agar
kami tetap memberikan harga yang murah kepada konsumen yang tidak
dibebankan biaya layanan/komisi. Dengan metode ini diharapkan mampu
menaikkan kembali minat konsumen dalam melakukan pembelian khususnya
pembelian secara online dan juga mampu menaikkan omset pemilik usaha.
BAB II

DESKRIPSI BISNIS

A. Bentuk
Baksolicius adalah bisnis yang bergerak di bidang kuliner yang
menyediakan produk yaitu olahan bakso. Bisnis ini berjalan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang menginginkan cemilan siap saji dengan kemasan
yang praktis dan dapat dibawa kemana-mana.Bisnis ini berjalan dikarenakan
adanya pondasi utama yang kuat yaitu struktur organisasi yang menuntun
untuk memberikan tugas bagi setiap divisi dalam mengelolah jalannya suatu
bisnis mulai dari penyediaan bahan baku hingga pemasaran. Berikut adalah
struktur organisasi Baksolicus:

PEMILIK/MANAJER

MANAJER
MANAJER INOVASI,KREATIF MANAJER MANAJER MANAJER
PEMASARAN DAN KEUANGAN PERSEDIAAN PRODUKSI
PENGEMBANGAN

B. Visi
Menjadikan Baksolicius sebagai bisnis yang mampu menciptakan produk
yang inovatif dan menjadi bisnis yang memiliki daya saing yang tinggi.
C. Misi
• Menghasilkan produk yang memiliki keunikan dan mampu bersaing dalam
berbagai perubahan.
• Menjaga kualitas produk untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
• Memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan selalu memberikan
keuntungan kepada konsumen dan pemilik usaha

D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam proses usaha ini,diantaranya yaitu:
• Dengan adanya inovasi terbaru serta kreatifitas pada pemilik usaha
diharapkan agar selalu menciptakan produk yang unggul dan dapat
bersaing mengingat perkembangan dan trand yang selalu berubah-ubah
• Kualitas produk merupakan hal yang selalu diperhatikan dalam
menjalankan suatu usaha guna tetap menjaga kepercayaan konsumen serta
memberikan produk yang bermanfaat kepada konsumen.
• Pada setiap transaksi yang dilakukan akan selalu memberikan keuntungan
bagi konsumen maupun pelaku usaha,seperti memberikan pelayanan yang
baik,memberikan vuocher diskon pada jumlah pembelian tertentu dan
selalu memberikan solusi terbaik kepada konsumen terkait hal yang dapat
dilakukan dan diterima dalam setiap transaksi yang dilakukan.
• Menjual produk sebanyaknya dengan penjualan berbasis website yang
tidak membebankan biaya layanan kepada konsumen dan memberikan
kenyamanan akan transaksi yang dilakukan di website.

E. Kepemilikan
Baksolicius berdiri sejak tanggal 28 Januari 2020 yang didirikan oleh
salah satu siswa yang bernama Irvan Sambira,beliau merupakan siswa yang
masih belajar dalam bangku SMA yaitu SMA Negeri 5 Tana Toraja.Meski
begitu,bisnis ini mulai beroprasional pada 25 Mei 2020 ketika siswa tersebut
lulus dari SMA. Peran beliau merupakan pemilik bisnis sekaligus sebagai
manajer. Bisnis ini beralamat di Perumahan Taman Sudiang Indah Blok M3.
Dalam perkembangannya bisnis ini membentuk suatu struktur organisasi
yang memberikan penugasan kepada setiap divisinya. Dimana pemilik
sekaligus manajer berperan penting untuk memimpin jalannya oprasional serta
mengambil keputusan dalam situasi tertentu. Bidang inovasi,kreatif dan
pengembangan bertugas untuk melakukan riset baik dari segi persaingan
maupun target pasar serta menciptakan inovasi terbaru pada setiap produk
yang diciptakan. Yang bertugas sebagai pengatur dan pengelola keuangan
adalah manajer keuangan. Manajer pemasaran sendiri bertugas dalam
melakukan promosi kepada target market dan memastikan terlaksananya
pemasaran dengan baik. Manajer persediaan betugas dalam menyiapkan
kebutuhan produksi serta manajer produksi bertugas untuk melakukan proses
pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang jadi dan siap untuk
dipasarkan. Dalam setiap divisi tentu membutuhkan karyawan untuk
membantu dalam menunjang berjalannya setiap penugasan yang diberikan
sehingga memungkinkan pada setiap divisi untuk menggunakan tenaga
karyawan.

F. Sasaran Bisnis
• Baksolicius mampu melewati BAP(Break Even Point) pada tahun pertama
dengan melakukan penjualan sebanyak 600 produk setiap bulannya.
• Dengan digunakannya penjualan berbasis website yang tidak
membebankan biaya layanan kepada konsumen kiranya mampu menarik
konsumen sebanyak-banyaknya agar Baksolicius mampu mencapai target
penjualan.
• Melakukan pengembangan pada website Baksolicius dengan menyediakan
metode pembayaran online guna mempermuda transaksi yang dilakukan.
• Memperluas jangkauan pemasaran dengan cara memasang iklan pada
media sosial seperti,instagram,whatsapp,dan lain-lain.
• Melakukan evaluasi pada kinerja-kinerja karyawan yang bekerja maupun
anggota lainnya.
BAB III

ALANISIS PEMASARAN

A. Segmentation
Komponen yang pertama adalah Segmentation atau Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
berbeda. Berikut adalah segmentasi pasar yang dimiliki oleh “Baksolicius” :
1. Segmentasi Geografis
Kami mengambil segmentasi ini berdasarkan pertimbangan
lokasi produksi usaha “Baksolicius” yang berada di dekat Universitas
Hasanuddin, Politeknik Negeri Ujungpandang, Universitas
Cokroaminoto, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan juga dekat dengan
fasilitas umum seperti rumah sakit,kantor pemerintahan dan layanan
publik lainnya.
2. Segmentasi Demografis
Berdasarkan segmentasi ini, kami membagi menjadi tiga
kategori yaitu: anak -anak, remaja, dan dewasa. Alasan kami memilih
kategori usia tersebut karena Indonesia merupakan negara dengan
jumlah usia produktif sangat besar (bonus demografi), namun tidak
menutup kemungkinan adanya konsumen berusia lanjut.

B. Targeting
Komponen kedua adalah targeting, yaitu menetapkan target pasar yang
ingin dicapai oleh perusahaan. Target pasar pada bisnis “Baksolicius” adalah
masyarakat yang dinggal di kecamatan Tamalanrea,Biringkanaya dan
Panakkukang.Kami menargetkan tiga lokasi ini agar kami tetap dapat
melakukan pengiriman dengan ongkos kirim yang murah,juga supaya pesanan
konsumen dapat sampai dengan tepat waktu.
C. Positioning
Komponen ketiga adalah Positioning merupakan salah satu usaha
perusahaan untuk meningkatkan citra atau image, persepsi, dan imajinasi yang
terkait dengan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut adalah
Positioning yang dimiliki “Baksolicius” yang diuraikan dalam 4P yaitu:
1. Product (Produk)
Baksolicius menyediakan beberapa produk yaitu bakso
goreng,pangsit goreng,pangsit basah,dan bakso goreng dengan
beberbagai varian rasa.Dimana produk ini dapat dikonsumsi
masyarakat dari berbagai kalangan usia.
2. Price (Harga)
Harga merupakan hal yang melekat pada setiap produk,dimana
setiap produk memiliki harga tersendiri.Namun pada produk yang
ditawarkan baksolicius memiliki harga yang sama pada setiap produk
yang ditawarkan.Setiap produknya diberi harga 20.000/pcs.Harga ini
merupakan harga yang cocok jika melihat persaingan di lingkungan
sekitar yang menjual produk yang sama.Harga itu juga merupakan
harga yang pas,baik itu pada penjualan secara online maupun secara
offline.

3. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan suatu usahan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada masyarakat/publik. Hal ini kami lakukan untuk
memperkenalkan produk yang ditawarkan Baksolicius kepada
masyarakat luas,baik itu melalui media online maupun offline.Promosi
secara online kami lakukan dengan memasang iklan di berbagai media
sosial seperti, facebook,instagram,whatsapp,dan lain-lain. Promosi
juga kami lakukan dengan cara menawarkan produk secara langsung
kepada masyarakat atau word of mount (WOM).
4. Place (Tempat)
Place mengacu pada lokasi dimana konsumen dapat menemukan,
menggunakan, mengakses atau membeli produk yang disediakan.
Produk yang ditawarkan oleh Baksolicius dapat ditemukan di
Jl.Perintis Kemerdekaan KM 11,Makassar. Produk juga dapat
ditemukan di instagram dan website milik Baksolicius.
BAB IV

ANALISIS SWOT DAN KEUANGAN

A. Analisis Swot
Untuk melihat strategi yang digunakan dalam Baksolicius, maka kami
melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi bisnis yang baik secara
internal & eksternal. Sehingga untuk mengetahui hal tersebut kami melakukan
survey dengan beberapa responden.

1. Pendapat tentang harga bakso yang murah?

2. Pendapat tentang lokasi penjualan?


3. Bagaimana pendapat tentang layanan penjualan Baksolicius?

4. Bagaimana pendapat tentang baksolicius menerima pesanan online?


5. Bagaimana pendapat tentang pelanggan baksolicius dibandingkan
usaha bakso sejenis?

STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS


 Harga murah  Ketergantungan  Pertumbuan  Persaingan
 Tertarik lokasi industri kuliner usaha
dengan semakin kuat bakso
produk  Kolaborasi sejenis
baksolicious dengan pemasok  Persaingan
 Keterlibatab bahan baku harga
komunitas  Penjualan online  Persaingan
dapat dilakukan lokasi

1) Strengths (Kekuatan)

Pertanyaan Score Rating


Harga Murah 138 4,6

Tertarik dengan produk 135 4,5

Inovasi kuliner dari baksolicious 120 4

Keterlibatan komunitas 80 2,67


2) Weakness (Kelemahan)

Pertanyaan Score Rating

Ketergantungan lokasi 120 4

3) Oportunity (Peluang)

Pertanyaan Score Rating


Pertumbuhan Industri kuliner
138 4,6
semakin kuat
Pemesanan baksolicious bisa
135 4,5
dilakukan pemesanan online
Kolaborasi dengan pemasok bahan
120 4
baku

4) Threats (Ancaman)

Pertanyaan Score Rating

Persaingan usaha sejenis 80 2,67

Persaingan Harga 120 4

Persaingan Lokasi 70 2,33

Dalam menjalankan bisnis sangat perlu memperhatian analisis SWOT,


karena dengan adanya analisis SWOT seorang wirausaha dapat menentukan
keberlangsungan bisnisnya. Dalam analisis SWOT perlu memperhatikan
faktor internal dan faktor eksternal dari bisnis yang kita jalankan. Berikut
adalah penjelasannya:
IFE (Internal)
Analisis IFE dapat memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan
internal suatu organisasi dan membantu dalam merencanakan strategi yang
tepat untuk meningkatkan kinerja dan memanfaatkan peluang yang ada.
Pertanyaan Bobot Rating Score

Harga Murah 0,3 4,6 4

Tertarik dengan produk 0,25 4,5 4,5

Inovasi produk 0,4 4 4

Keterlibatan komunitas 0,25 2,67 2,67

EFE (Eksternal)
Dalam analisis EFE, organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan
organisasi. Faktor-faktor ini meliputi aspek seperti tren pasar, kondisi
ekonomi, persaingan industri, perubahan teknologi, regulasi pemerintah,
preferensi konsumen, dan faktor-faktor lain yang ada di luar kendali
organisasi.
Pertanyaan Bobot Rating Score
Pertumbuhan industri
0,4 4,6 1,38
kuliner
Pemesanan baksolicious
0,3 4,5 1,35
bisa lewat online
Persainagan Lokasi usaha 0,3 4 1,20
Diagram SWOT

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat dilihat bahwa bisnis baksolicious berada


pada kuadran I dengan titik kordinat X= 11,22 dan Y= 1,12. Sehingg dapat
diketahui bahwa bisnis bakso ini berada disituasi yang sangat menguntungkan.
Dikatakan menguntungkan karena melihat hasil persentase nilai dari peluang dan
kekuatan yang lebih besar dari nilai kelemahan dan ancaman yang artinya bisnis
bakso ini dapat memanfaatkan peluang yang ada ubtuk mengembangkan bisnis
tersebut.

B. Aspek Keuangan

1. Kebutuhan Modal Awal Untuk Memulai Usaha


Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.
16.696.250,00. Dana tersebut dialokasikan untuk pengeluaran awal
produksi. Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan
untuk menjalankan usaha pada awal produksi.
a. Investasi

Harga per Total Penyusutan 20%


No. Komponen Jumlah Satuan
Unit (Rp) Biaya (Rp) /Tahun (Rp)

1 Gerobak/Etalase 1 Unit 15.000.000 15.000.000 3.000.000


2 Kompor Gas 1 Unit 150.000 150.000 30.000
3 Tabung Gas 3kg 1 Unit 200.000 200.000 40.000
4 Wajan 1 Unit 65.000 65.000 13.000
5 Panci 1 Unit 60.000 60.000 12.000
6 Spatula 1 Unit 50.000 50.000 10.000
7 Alat Pembakaran Bakso 1 Unit 130.000 130.000 26.000
8 Wadah Saus 3 Unit 9.000 27.000 5.400
9 Baskom/Mangkuk 2 Unit 28.000 56.000 11.200

10 Saringan Minyak 1 Unit 40.000 40.000 8.000


Total Biaya 15.778.000 3.155.600

b. Bahan Baku untuk Produksi

No. Bahan Jumlah Total Harga per Produksi Total Harga per Tahun
Bahan Utama
1 Pentolan Bakso 200 pcs 300.000 72.000.000
2 Tahu Goreng 50 pcs 30.000 7.200.000
3 Minyak Goreng 5 ltr 110.000 26.400.000
Bahan Pelengkap
1 Mayonais 1 pcs 2.000 480.000
2 Kecap 1 pcs 1.750 420.000
3 Saus cabai 1 kg 2.500 600.000
4 Keju 160gr 15.000 3.600.000
5 Kemasan 50 pcs 70.000 16.800.000
6 Tusuk Bakso 100 pcs 8.000 1.920.000
7 Kantong Plastik 100 pcs 6.000 1.440.000
Jumlah 545.250 130.860.000

c. Biaya Operasional
No. Komponen Biaya per Bulan Biaya per Tahun
1 Listrik & Air 53.000 636.000
2 Gas 40.000 480.000
3 Komunikasi & Informasi Promosi 50.000 600.000
4 Transportasi 200.000 2.400.000
5 Pemeliharaan Alat 30.000 360.000
Jumlah 373.000 4.476.000

Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha "Baksolicius" adalah


sebesar
Biaya Peralatan + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional
= 15.778.000 + 545.250 + 373.000
= 16.696.250

Total Biaya
Biaya Investasi Rp. 15.778.000/ tahun
Biaya Produksi Rp. 130.860.000/ tahun
Biaya Operasional Rp. 4.476.000/ tahun
Biaya Penyusutan Rp. 3.155.600/ tahun

Harga Pokok Produksi (HPP)


 Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Biaya Operasional
= Rp. 3.155.600/ tahun + Rp. 4.476.000/ tahun
= Rp. 7.631.600/tahun
 HPP = Biaya Tetap + Biaya Produksi
Jumlah Produksi
= Rp. 7.631.600 + Rp. 130.860.000
(75 × 240)
= Rp. 138.491.600
18.000
= Rp. 7.693,97 atau 8.500

Harga Jual per Unit


Rp. 8.500 × 40% = Rp. 3.400
Jadi, Rp. 8.500 + Rp. 3.400 = Rp. 11.900
Atau Harga Jual = Rp. 12. 000

Analisis R/C
 Total Biaya Produksi = Biaya Produksi + Biaya Operasional
= Rp. 130.860.000/ tahun + Rp. 4.476.000/ tahun
= Rp. 135.336.000/ tahun
 Total Pendapatan = HPP × Jumlah Produksi
= Rp. 8.500 × 18.000 / tahun
= Rp. 153.000.000 / tahun
= Rp. 12.750.000 / bulan

 Keuntungan = Total Pendapatan - Total Biaya Produksi


= Rp. 153.000.000 / tahun - Rp. 135.336.000/ tahun
= Rp. 17.664.000 / tahun
= Rp. 1.472.000 / bulan

R/C ₌ Total Pendapatan


Total Biaya Produksi
Rp. 153.000.000 / tahun

Rp. 135.336.000/ tahun
₌ 1,13

Maka usaha "Baksoicius" dapat dikatakan menguntungkan jika nilai R/C ≥ 1

Keuntungan
₌ × 100%
ROI Total Biaya Produksi
Rp. 17.664.000 / tahun
₌ × 100%
Rp. 135.336.000/ tahun
₌ 13,05%

Jangka waktu pengembalian Modal = Biaya Investasi × Masa Produksi


Keuntungan
₌ Rp. 15.778.000/ tahun × 1 tahun
Rp. 17.664.000 / tahun
₌ 0,89 tahun

Berdasarkan hasil analisis finansial di atas, maka modal usaha atau biaya
investasi yang di keluarkan untuk mendirikan bisnis ini akan kembali dalam
jangka waktu 0,89 tahun, dengan jumlah produksi 18.000 box per tahunnya
dari 240 hari kerja per tahun.
2. Proyeksi Laba/Rugi
Proyeksi rugi-laba dalam satu tahun produksi usaha

PENDAPATAN TOTAL
1 Penjualan (Rp. 12.000,00 × 75 box × 240 hari) Rp. 216.000.000,00
Total Pendapatan Rp. 216.000.000,00
BIAYA PRODUKSI TOTAL
1 Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya Bahan Baku & Bahan Pendukung Rp. 130.860.000,00

Biaya Tetap (fixed cost)

Total Biaya Tetap RP. 4.476.000,00


Total Biaya Produksi Rp. 135.336.000,00

Laba (Pendapatan - Biaya Produksi) Rp. 80.664.000,00

3. Proyeksi BEP
PENDAPATAN TOTAL
1 Penjualan (Rp. 12.000,00 × 75 box × 240 hari) Rp. 216.000.000,00
Total Pendapatan Rp. 216.000.000,00
BIAYA PRODUKSI TOTAL
1 Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya Bahan Baku & Bahan Pendukung Rp. 130.860.000,00
Biaya Tetap (fixed cost)
Total Biaya Tetap RP. 4.476.000,00
Total Biaya Produksi Rp. 135.336.000,00
Laba (Pendapatan - Biaya Produksi) Rp. 80.664.000,00
BAB V

KESIMPULAN

Pada data empaty map dan google trand yang telah dilakukan, terdapat
82% responden setuju dengan dibuatnya penjualan online berbasis website yang
tidak membebankan biaya layanan kepada konsumen. Maka dari itu,kami
memberikan solusi atas masalah yang terjadi yaitu dengan mengubah penjualan
secara online dengan menggunakan website agar kami tetap memberikan harga
yang murah kepada konsumen yang tidak dibebankan biaya layanan/komisi.
Dengan metode ini diharapkan mampu menaikkan kembali minat konsumen
dalam melakukan pembelian khususnya pembelian secara online dan juga mampu
menaikkan omset pemilik usaha. Maka dari itu,penjualan secara online kami ubah
dengan menggunakan website agar kami tetap memberikan harga yang murah
kepada konsumen yang tidak dibebankan biaya layanan/komisi. Dengan metode
ini diharapkan mampu menaikkan kembali minat konsumen dalam melakukan
pembelian khususnya pembelian secara online dan juga mampu menaikkan omset
pemilik usaha.

Anda mungkin juga menyukai