Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SALES HASIL

PENJUALAN PRODUK KUE


KERING LEBARAN

OLEH:

YASMIN INTANASARI

21103002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEPARIWISATAAN

DIPLOMA IV

POLITEKNIK PARIWISATA BALI

KEMENTRIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF /

BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

2022
BIODATA MAHASISWA

NAMA

YASMIN INTANASARI

NIM

21103002

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN KEPARIWISATAAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan

kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Sales Hasil Penjualan Produk Nastar” dalam

memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pemasaran Destinasi Pariwisata dengan dosen pengampu Bapak

Hanugerah Kristiono Liestiandre, S.St.Par.,MM.

Penulis menyadari laporan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun demi menyempurnakan laporan ini.

Nusa Dua, 8 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 3
1.2 Tujuan…... .............................................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Penjualan ............................................................................................................... 6
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan ....................................................................... 6
2.3 Harga ..................................................................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 12
3.1 Profil Usaha ......................................................................................................................... 12
3.2 Target Pasar ......................................................................................................................... 12
3.3 Pemasaran ............................................................................................................................ 12
3.4 Strategi ................................................................................................................................. 13
3.5 Sales Promotion ................................................................................................................... 13
3.6 Modal ................................................................................................................................... 14
3.6.1 Modal Tetap/Investasi ............................................................................................ 14
3.6.2 Biaya Variabel ........................................................................................................ 14
3.7 Harga .................................................................................................................................... 15
3.8 Analisis SWOT .................................................................................................................... 15
3.8.1 Kekuatan (Strength)................................................................................................ 15
3.8.2 Kelemahan (Weakness) .......................................................................................... 15
3.8.3 Peluang (Opportunity) ............................................................................................ 16
3.8.4 Ancaman (Threat) ................................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 17
4.2 Saran ...................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan

rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan

laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari

penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang

diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui

hasil produk yang dihasikan. Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-

benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang

dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti

pelaksanaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli dan

Hendra dalam buku ”Manajemen Pemasaran” pengertian penjualan adalah :

“Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”

Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi

atau memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Tujuan penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari

produk-produk atau jasa yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan

yang baik dan juga mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan

3
tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin

mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan dijual. Sebagai upaya

mengatasi persaingan yang ada maka perusahaan perlu mempertimbangkan

penggunaan berbagai faktor yang mengarahkan agar produk yang dipasarkan

dapat diorientasikan agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan

menciptakan kepuasan bagi para pelanggan untuk mengantisipasi persaingan

yang ada.

Makanan merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia sebagai

salah satu sumber tenaga untuk memulai aktivitas, selain itu juga membantu

dalam memaksimalkan kegiatan sehari-hari. Terdapat dua jenis makanan

yakni makanan berat dan ringan. Makanan berat contohnya seperti lauk pauk

dan nasi yang kita makan sehari-hari. Sedangkan, makanan ringan yakni

cemilan-cemilan yang biasanya dimakan saat bosan dengan makanan berat.

Kue kering merupakan salah satu pendamping yang tepat untuk sekadar

menemani berkegiatan, seperti saat belajar, menonton, ataupun

bercengkrama dengan teman dan keluarga.

Camilan popular yang sedang digandrungi oleh masyarakat luas salah

satunya yakni Kue Kering. Rasanya yang manis serta gurih dan teksturnya

yang lembut serta dapat dipadukan dengan minuman hangat ataupun dingin.

Kue Kering ini tersedia berbagai macam rasa dengan topping dan isian yang

beragam.

Untuk mendapatkan rasa yang khas dan lezat, maka penulis

menggunakan bahan-bahan premium dan tentu saja halal, selain itu dalam

pengolahannya penulis tetap menjaga

protokol kesehatan serta menjaga kehiegenisan alat dan bahan, hal ini
4
bertujuan agar produk yang penulis buat benar-benar berkualitas. Sedangkan

harga yang dipatok untuk kue kering ini akan sesuai dengan kualitas yang

penulis sajikan, untuk target pasar yakni para pecinta kue kering dari

berbagai usia, dengan beberapa penjelasan diatas maka penulis cukup yakin

bahwa usaha ini akan menjadi usaha yang akan popular dikalangan pecinta

kue kering, mengingat tingkat persaingan dalam peluang usaha ini sudah

cukup banyak, maka penulis berusaha dalam membuat cita rasa yang khas

dan lezat. Maka dari itu penulis memilih Kue Kering sebagai produk yang

dijual

1.2. Tujuan

a. Untuk mendapatkan laba

b. Untuk mengembangkan kreatifitas dibidang kue kering

c. Menambah pengalaman berwirausaha bagi pemula

d. Untuk mencapai target penjualan

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penjualan

Penjualan adalah mendapatkan seseorang untuk membeli salah satu

produk dan jasa apakah dengan cara promosi atau secara langsung. Penjualan

adalah bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan

melalui produk atau jasa. Penjualan berarti sebuah taktik yang dapat

mengintegrasikan perusahaan, pelanggan, dan relasi antara keduanya. Menjual

adalah salah satu kegiatan dari pemasaran dalam upaya menyampaikan produk

ke pasar dan penjual dituntut untuk mempengaruhi calon pembeli agar

konsumen bersedia membeli produk yang ditawarkan. Penjualan jasa adalah

manfaat, aktifitas, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Dapat disimpulkan, penjualan merupakan bagian dari pemasaran yang

ditujukan untuk mengadakan pertukaran terhadap suatu produk yang

dihasilkan kepada konsumen (masyarakat/pemakai) guna mencapai

keuntungan atau laba, sehingga idealnya suatu perusahaan akan mendapatkan

keuntungan yang optimal apabila perusahaan tersebut mampu menjual seluruh

hasil produk yang ditawarkan.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Melakukan penjualan berarti kita sedang melakukan upaya untuk

menarik hati atau membujuk calon konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan. Tetapi adakalanya dalam pejualan perusahaan tidak berjalan

6
dengan lancar atau terjadinya penurunan volume penjualan dan ini terjadi

karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, adapun faktor yang

mempengaruhinya, yaitu antara lain: a) kondisi dan kemampuan penjual, yang

harus selalu siap dan mampu meyakinkan calon pembeli agar terjadi transaksi,

harga yang dapat dilepas, cara pembayaran yang dapat dilakukan, b) kondisi

pasar yang perlu diperhatikan berupa jenis pasar, pangsa pasar, daya beli,

kebutuhan konsumen dan sebagainya, c) kondisi organisasi perusahaan dalam

penentuan harga.

Sedangkan menurut Alex Nitisemito faktor-faktor yang mempengaruhi

ada 2 faktor yaitu baik yang bersifat internal maupun eksternal. Berikut

penyebab turunnya penjualan suatu barang dan jasa kepada konsumen atau

masyarakat pemakai, beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya penjualan

menurut Alex Nitisemito:

1. Faktor intern: kualitas produk, penetapan harga jual, kegiatan sales

promotion, distribusi produk, service yang diberikan, kapasitas

produksi.

2. Faktor ekstern: selera konsumen, adanya barang pengganti, situasi

persaingan, faktor psikologis.

Selain Alex Nitisemito menurut Winardi pun yang mempengaruhi

penjualan perkembangan penjualan yang senantiasa mengalami perubahan

dipengaruhi oleh:

1. Faktor dari luar perusahaan antara lain: seperti perkembangan

ekonomi dunia, situasi persaingan, kebijakan pemerintah,

perkembangan sosial ekonomi masyarakat.


7
2. Faktor dari dalam perusahaan antara lain: kapasitas produksi,

kesan pembeli terhadap hasil produksi, kebijaksanaan harga

jual.

Jika terjadinya penurunan penjualan itu berlaku secara umum misalnya

karena depresi, maka cara pengetasannya memang sangat sulit, bahkan tidak

mungkin akan dapat menaikkan omzet penjualan sebagaimana mestinya.

Namun dalam keadaan seperti itu kita harus berusaha mengurangi kerugian

sekecil mungkin, misalnya dengan melakukan efisiensi di segala bidang.

Tetapi jika penjualan menurun hanya pada perusahaan kita maka harus

mengetahui penyebab internnya apakah karena mutu yang menurun, pelayanan

yang merosot, harga yang mahal, promosi yang kurang, atau yang lainnya yang

termasuk ke dalam kegiatan pelaksanaan marketing mix.

Sehubungan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan

perusahaan, maka diperlukan penataan atas strategi penjualan yang tetap sesuai

dengan situasi dan perkembangan pasar. Dalam pemasaran produk perusahaan

harus memperhatikan komponen penting yang mempengaruhi tingkat

penjualan suatu produk yang umumnya ditentukan dari beberapa variabel

marketing mix strategi pemasaran yaitu suatu rencana yang didesain untuk

mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi, yang biasanya

diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi prilaku konsumen,

seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk

tertentu. Hal ini dapat diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Tanpa disertai

strategi pemasaran yang tepat bukan tidak mungkin target penjualan tidak akan

tercapai.

8
Di dalam pemasaran jasa diperlukan marketing mix jasa untuk

mencapai tujuan perusahaan salah satunya yaitu untuk meningkatkan

penjualan atau laba. Adapun marketing mix dalam jasa menurut Rambat

Lupiyoadi adalah:

1. Produk

Produk bisa merupakan barang (goods) atau jasa (service), suatu

produk adalah apapun yang ditawarkan perusahaanuntuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan. Produk meliputi bentuk fisik, pelayanan

pengalaman, orang, tempat, informasi, dan ide-ide, merek.

Produk merupakan keseluruhan konsep atas objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai atau manfaat yang dapat dinikmati konsumen dari

pembelian produk.

Keunggulan produk jasa terletak pada kualitasnya karena kualitas

produk sangat berpengaruh dalam penjualan, jika kualitas produk kurang

bermutu, maka akan menimbulkan kekecewaan bagi konsumen sehingga

kepercayaan konsumen terhadap pelanggan akan berkurang.Menurut

Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) Kualitas produk jasa mencakup bukti

fisik, keandalan (reliability), ketanggapan, kepastian, jaminan, empati.

Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengannkebutuhan

spesifik dari pelanggan.

Tingkatan produk:

a. Produk inti merupakan fungsi inti dari produk tersebut

b. Produk harapan, produk formal yang ditawarkan dengan

9
berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak)

diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

c. Produk tambahan, produk yang dilengkapi atau ditambah

berbagai manfaat dan layanan

d. Produk potensial, perubahan yang mungkin dikembangkan

dimasa depan.

2.3 Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan

oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau diterapkan oleh penjual

untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Kotler (2000) mendefenisikan harga adalah jumlah nilai yang konsumen

pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan

suatu produk atau jasa. Harga bersifat fleksibel artinya dapat diubah dengan

cepat. Kenaikan harga dapat menyebabkan total pendapatan meningkat, maka

hal ini menguntungkan bagi perusahaan, tetapi jika penurunan harga dilakukan

hanya dengan terjadinya perang harga yang sangat emosional maka hal ini

dapat merugikan perusahaan.

Penetapan harga jual oleh perusahaan tujuannya adalah untuk menetapkan

laba tetapi harga jual yang tinggi dapat mengakibatkan produk tidak laku

karena konsumen akan mencari perusahaan lain yang harga jualnya renda.

Pelanggan biasanya menghubungkan harga dengan peralatan (pendukung jasa)

dengan kualitas jasa, harga yang mahal dihubungkan dengan kualitas yang
10
tinggi, misalnya kendaraan yang tua dan kotor hanya cocok untuk masyarakat

kelas menengah ke bawah yang lebih mementingkan keselamatan tiba ditujuan

daripada kenyamanan selama dalam perjalanan.

Metode penentuan harga dimulai dengan pertimbangan atas tujuan

penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan-tujuan tersebut menurut Andrian

Payne, antara lain:

a. Bertahan

b. Memaksimalkan laba

c. Memaksimalkan penjualan

d. Gengsi/prestos

e. Pengembalian atas investasi

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Usaha

Lebaran merupakan momen hangat yang kita habiskan bersama keluarga atau

kerabat yang jarang ditemui. Itu mengapa banyak keluarga menyajikan berbagai

hidangan, salah satunya kue kering untuk menjamu para tamu yang datang untuk

bersilaturahmi. Jenis usaha yang Dikelola Usaha ini bergerak di bidang makanan

yaitu kue kering khususnya kue kering lebaran karena disesuaikan dengan peminat

dan modal yang dimiliki serta faktor-faktor lain yang menjadi pendukung

pengembangan usaha ini.

3.2 Target Pasar

a. Produk yang dijual = Kue kering lebaran (produk utama : kue

nastar)

b. Target lokasi = Bogor-Jakarta sekitarnya

c. Target Demografi = Pria ataupun wanita, tidak ada batasan usia

(lebih berfokus ke ibu rumah

tangga)

3.3 Pemasaran

Usaha kue kering ini cukup populer di pasaran, sehingga dalam

pemasarannya penulis berkomitmen akan memberikan rasa yang lezat dengan

harga yang ekonomis sesuai dengan kualitas yang penulis sajikan. Penulis juga

menghindari pemakaian bahan pengawet sehingga sehat dikonsumsi. Selain itu,

pemasaran yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara menawarkan secara

12
langsung ke para pelanggan tetap, kerabat/teman, serta calon pelanggan baru.

Konsumen yang ingin memesan dapat langsung ke rumah produksi ataupun

melalui

via whatsapp. Dikarenakan yang dijual adalah produk kue kering lebaran, maka

pemasaran dan penjualan dilakukan saat bulan Ramadhan atau mendekati waktu

Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak hanya memasarkan ke orang-orang yang

merayakan Hari Raya Idul Fitri, tetapi juga tetap memasarkan ke orang-orang

yang tidak merayakannya atau sekedar ingin menyantap produk yang ditawarkan.

3.4 Strategi

Strategi yang penulis lakukan yakni memberikan pelayanan maksimal dan

kualitas yang terbaik kepada para konsumen, sehingga konsumen melakukan

repeat buying yang pada

akhirnya akan menjadi konsumen atau pelanggan tetap.

3.5 Sales Promotion

Jika penjualan kue kering melebihi target, penulis akan memberikan bonus

kepada pelanggan setia yang membeli kue di atas harga Rp. 100.000, juga

memberikan berbagai macam promo diskon dari 20-50% dengan syarat dan

13
ketentuan tertentu. Jika pembelian melalui aplikasi pesan-antar penulis akan

memberikan gratis ongkir kepada pelanggan.

3.6 Modal

3.6.1 Modal Tetap/Investasi

Loyang : Rp. 15.000 x 8 = Rp120.000

Kuas : Rp. 5.000

Wadah : Rp. 35.000

Cetakan kue : Rp. 35.000

Gilingan adonan kue : Rp. 250.000

Pisau : Rp. 25.000

Sendok : Rp. 20.000

Panci : Rp. 150.000

Serbet : Rp. 14.000

Peralatan tambahan : Rp. 50.000

Total : Rp. 704.000

Sebagai catatan tambahan, penulis menggunakan beberapa peralatan yang sudah

ada seperti oven kue, mixer kue, dan kompor. Jadi, penulis dapat menghemat

modal tetap yang harus dikeluarkan.

3.6.2 Biaya Variabel

Tepung terigu : Rp. 250.000

Telur : Rp. 80.000

Gula halus : Rp. 80.000

Margarin : Rp. 60.000

Susu bubuk : Rp. 30.000


14
Vanili : Rp. 25.000

Cengkih : Rp. 20.000

Mentega : Rp. 30.000

Tepung maizena : Rp. 50.000

Nanas : Rp. 58.000

Keju : Rp. 26.000

Toples plastik : Rp. 48.000

Biaya air dan listrik : Rp. 100.000

Total : Rp. 857.000

3.7 Harga

Harga pertoples dari produk yang penulis tawarkan dibandrol Rp.

50.000/toples.

3.8 Analisis SWOT

3.8.1 Kekuatan (Strength)

Dari usaha kue kering yang penulis lakukan, memiliki beberapa kekuatan, yakni:

a. Memiliki rasa yang enak dan berbagai macam untuk jenis kue keringnya, agar

anak-anak juga suka untuk mengonsumsinya serta tamu-tamu senang

menyantap jamuannya.

b. Harga yang terjangkau dengan kualitas yang maksimal.

3.8.2 Kelemahan (Weakness)

a. Kelemahan yang terdapat dalam usaha kue kering penulis, yakni diantaranya:

15
b. Kue kering yang dibuat tidak memakai bahan pengawet, sehingga tidak dapat

bertahan lama, kurang lebih 3 bulan.

c. Kue kering yang penulis jual sudah banyak dijumpai pada outlet lain yang

juga membuka

usaha kue kering.

d. Harga tergantung dengan bahan-bahan yang digunakan, jika bahan naik maka

harga

pun dapat berubah.

3.8.3 Peluang (Oppurtunity)

Usaha kue kering ini mempunyai peluang yakni menerima pesanan kue kering

untuk Hari Raya Idul Fitri.

3.8.4 Ancaman (Threat)

a. Terdapat banyak penjual yang memakai bahan pengawet dalam menjual kue

kering.

b. Banyaknya pesaing yang menjual dengan harga murah.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kegiatan ini penulis menarik kesimpulan bahwa mahasiswa sangat

memerlukan proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja

tapi langsung praktek lapangan. Dengan hal ini kita bisa secara langsung

merasakan bagaimana berinteraksi pada konsumen menawarkan dan

menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar

ketika nanti mahasiswa akan membuka suatu usaha. Asal ada kemauan dan

keinginan pasti kita bisa melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal

bukanlah segalanya tapi skill juga sangat berperan penting.

4.2 Saran

Semoga dalam perkuliahan pemasaran selanjutnya, kegiatan praktek

lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena

kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat, agar mahasiswa memiliki bekal

pengalaman ketika ingin terjun langsung ke dunia bisnis.

17
DAFTAR PUSTAKA

[1] Gouzali Saydam, Op.Cit, h. 277

[2] Winardi, Kamus Ekonomi, Alumni, Bandung, 1982, hal. 97

[3] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta , 2008, hal. 8.

[4] Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 5

18

Anda mungkin juga menyukai