MANAJEMEN PEMASARAN
Oleh : Dr. H.Muchtar Hamzah, SE,M.M
MAKALAH
KELAS 18
Disusun Oleh ;
1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih dan
PenyertaanNya telah melimpahkan rahmat, hidayah kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Produk jasa dan strategi penentuan merek,
Pengembangan Produk Baru dan Strategi, Siklus hidup Produk, Penetapan Harga
Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan”. Makalah ini telah kami susun
dengan baik dan dikerjakan secara bersama sebagai tim atau kelompok ini sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua anggota yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Produk jasa dan strategi
penentuan merek, Pengembangan Produk Baru dan Strategi, Siklus hidup Produk,
Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan” dapat
menginspirasi bagi para pembaca.
Kelompok III
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan.................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, di berbagai perusahaan terdapat produk dan jasa yang
diproduksi. Bukan hanya produk dan jasa saja, merek sebuah perusahaan juga dapat
menarik perhatian konsumen. Maka dari itu kesuksesan suatu perusahaan berpusat pada
produk, jasa serta strategi penentuan merk yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Untuk itu disini kami akan membahas mengenai produk, jasa dan strategi penentuan
merek.
Produk baru perusahaan mengalami rent ang usia yang terbat as dan
harusdigantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai dalam
mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk mengalami siklus
hidup sampai produk dilahirkan,melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mat i
ketika ada produk baru yang datang danproduk baru itu dapat melayani
kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini me ng ha d ir k a n d u a
t a nt a ng a n ut a ma : P er t a ma , k ar ena s e mu a produk pa d a
a k h ir n ya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangka n
produk baru unt uk menggantikan produk lam (tantangan pengembangan produk
baru). Kedua, perusahaan harusmampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam
menghadapi perubahan selera, teknologi,dan persaingan ketika produk melewati
tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategisiklushidup pro duk). T et api
pro duk bar u bisa gagal- r is iko ino vas i sa ma besar anya dengan imbalannya.
Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan,
perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran produk
karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product,
price, place, promotion). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa
yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam pemasaran suatu produk karena harga menentukan seberapa besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang
maupun jasa. Untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan, salah satu cara yang
4
dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga
yang tepat untuk suatu produk.
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Menetapkan harga
terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu
rendah akan mengurangi keuntungan yang diperoleh organisasi perusahaan.
Maka dari itu diperlukan kecermatan dalam menentukan harga suatu produk dengan
mempertimbangkan beberapa faktor. Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan
nilai pelanggan untuk menghasilkan laba, jadi dalam ekonomi yang sangat kompetitif,
dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan dengan segudang pilihan,
perusahaan hanya dapat meraih kemenangan dengan melakukan proses penghantaran
nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai yang
unggul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Rumusan Latar Belakang diatas, maka rumusan Masalah yang dibahas
adalah sebagi berikut ;
- Produk Jasa Dan Strategi Penentuan Merk
a. Apakah Produk Itu
b. Keputusan Produk Dan Jasa
c. Strategi Penetapan Merk; Membangun Merk Yang Kuat
d. Pemasaran Jasa
- Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
a. Strategi Pengembangan Produk Baru
b. Proses Pengembangan Produk Baru
c. Mengatur Perkembangan Produk Baru
d. Strategi Siklus Hidup Produk
e. Pertimbangan Tambahan Produk Jasa
- Penetapan Harga Produk memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
a. Pengertian Penetapan Harga
b. Konsep Penetapan Harga
c. Tujuan Penetapan Harga
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Baru
5
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari produk serta jasa dan pengambilan keputusan
tentang suatu produk maupun jasa. Disamping itu, diharapkan juga untuk memperoleh
informasi mengenai strategi penentuan merek yang kuat dan pemasaran suatu jasa.
Untuk juga mengetahui memahami bagaimana Pengembangan Produk baru dan strategi
Siklus hidup Produk, Serta Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai
Pelanggan.
6
BAB II PEMBAHASAN
Produk Konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk konsumsi pribadi. Berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya
digolongkan menjadi:
Produk kebutuhan (convenience product) sehari-hari adalah produk dan jasa
konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha
pembandingan dan pembelian yang minimum. Contoh: Pasta gigi, majalah.
Produk belanja (Shopping product) adalah produk yang lebih jarang dibeli dan
pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk
secara cermat. Contoh: Televisi, pakaian
Produk khusus adalah produk dengan karakteristik unik atau identifikasi
merek di mana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha
pembelian khusus. Contoh: Barang mewah, seperti jam Rolex.
Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk yang mungkin tidak
dikenali konsumen atau produk yang mungkin dikenali konsumen tetapi
7
biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contoh: Asuransi jiwa,
donor darah Palang Merah.
Produk Industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau digunakan
untuk menjalankan suatu bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri:
Bahan dan suku cadang – mencakup bahan mentah yang terdiri dari produk pertanian
dan suku cadang manufaktur yang terdiri dari bahan komponen dan suku cadang
komponen. Harga dan jasa adalah faktor pemasaran utama.
Barang-barang modal – produk industri yang membantu produksi atau operasi
pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesoris.
Persediaan dan jasa – persediaan mencakup persediaan operasi serta barang perbaikan
dan pemeliharaan, sedangkan jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan
serta jasa konsultasi bisnis.
Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada tiga tingkatan: keputusan produk
individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
8
1. Atribut Produk dan Jasa
Melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut.
Kualitas Produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas
berdampak langsung pada kinerja produk atau jasa karena berhubungan erat
dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
Fitur Produk adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk
perusahaan dari produk pesaing.
Gaya dan desain Produk. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya,
sedangkan gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
Penetapan Merek.
Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi
dari semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa dari
satu atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing.
Membangun dan mengelola merek mungkin adalah tugas pemasar yang paling penting.
Kemasan.
Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah
produk di mana fungsi utamanya adalah melindungi dan menyimpan produk tersebut.
Pelabelan.
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian
huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Fungsi label menggambarkan beberapa hal
tentang produk; membantu mempromosikan produk dan mendukung positioning-nya.
9
dipasarkan melalui gerai yang sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama. Melibatkan
panjang lini, analisis lini, perluasan, dan pengisian lini tersebut.
Beberapa analis memandang merek sebagai aset tetap dan utama perusahaan, menjaga
kelangsungan suatu produk khusus dan fasilitas perusahaan.
1. Ekuitas Merek.
Merek lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan
perusahaan dengan konsumen. Merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas
sebuah produk dan kinerjanya – semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Aset
fundamental yang mendasari ekuitas merek adalah ekuitas pelanggan––nilai hubungan
pelanggan yang diciptakan merek.
a) Positioning merek.
Para pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran pelanggan
sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi merek.
10
b) Pemilihan nama merek.
Nama yang baik bisa sangat menambah keberhasilan produk. Namun, menemukan nama
merek yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek dimulai dengan
tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran
yang diajukan.
c) Sponsor merek.
Produsen mempunyai empat pilihan sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek
produsen, seperti ketika Apple menjual produknya dibawah merek produsennya sendiri.
Atau produsen bisa menjual kepada penjual perantara yang memberikan merek pribadi
kepada produk. Walaupun sebagian besar produsen menciptakan nama merek mereka
sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir, dua perusahaan dapat
menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding suatu produk.
d) Pengembangan merek.
Perluasan lini terjadi ketika perusahaan memperluas nama merek yang sudah ada menjadi
bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari kategori produk yang ada. Perusahaan
sering kali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama bisa dikatakan
sebagai multi merek. Suatu perusahaan mungkin percaya bahwa kekuatan nama merek
yang ada melemah dan nama merek baru diperlukan, saat itulah merek baru diciptakan.
3. Mengelola Merek
Pertama, positioning merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen. Kedua, manajer
ekuitas merek untuk mempertahankan dan melindungi citra, asosiasi, dan kualitas merek, serta
mencegah tindakan jangka pendek yang dapat melukai merek akibat tindakan manajer merek
yang terlalu bersemangat. Terakhir, perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek
mereka secara berkala. Audit merek bisa menunjukkan merek yang memerlukan lebih banyak
dukungan, merek yang harus ditinggalkan, atau merek yang harus diganti namanya atau
diposisikan kembali karena preferensi pelanggan berubah atau karena ada pesaing baru.
11
d. Pemasaran Jasa
Jasa telah tumbuh secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang jasa
mencakup hampir 79 persen produk domestik bruto AS. Dan industri jasa sedang tumbuh. Pada
tahun 2014, diperkirakan empat dari lima pekerjaan di Amerika Serikat adalah industri jasa.
Bahkan, jasa tumbuh jauh lebih cepat dalam ekonomi dunia, menghasilkan 37 persen nilai
keseluruhan perdagangan internasional.
12
4. Mengelola Kualitas Jasa
Langkah pertama adalah memberdayakan karyawan jasa lini depan – memberikan mereka
wewenang, tanggung jawab, dan insentif yang mereka perlukan untuk mengenali,
memperhatikan, dan mengerti kebutuhan pelanggan.
5. Mengelola Produktivitas Jasa
Untuk meningkatkan produktivitas jasa, perusahaan harus memikirkan cara menciptakan dan
menghantarkan nilai pelanggan. Pendeknya, perusahaan harus berhati-hati untuk tidak merusak
“jasa” tersebut.
Sebuah perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Salah satunya
adalah melalui akuisisi- denga membeli seluruh perusahaan, paten, atau lisensi untuk
memproduksi produk orang lain. Cara lain adalah dengan upaya pengembangan produk baru
perusahaan dari perusahaan itu sendiri. Dengan produk baru yang dimaksud adalah produk asli,
perbaikan produk, modifikasi produk, dan merek baru bahwa perusahaan berkembang melalui
usaha riset dan pengembangan sendiri.
1. Penciptaan Ide
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide yang merupakan
mencari untuk ide produk baru dari berbagai sumber. Sumber utama dari penciptaan ide
termasuk sumber internal dan sumber eksternal seperti konsumen, pesaing, distributor,
dan pemasok, dll.
13
Sumber Internal
Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide melalui riset
dan pengembangan secara formal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan
resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat
eksekutif.
Sumber Eksternal
Perusahaan juga dapat mengambil keuntungan ide produk baru dari beberapa
sumber eksternal. Contohnya distributor dan pemasok. Distributor berada dekat
dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan
kemungkinan produk baru. Pemasok dapat memberika tahu perusahaan tentang
konsep baru, teknik, dan bahan yang dapat mengembangan produk baru.
Pesaing juga merupakan sumber yang penting. Perusahaan memperhatikan iklan
pesaing untuk mendapatkan petunjuk tentang produk baru mereka. Perusahaan
melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilah produk,
menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan
produk yang sama atau produk yang lebih baik.
Crowdsourcing
Lebih luas, banyak perusahaan saat ini mengembangkan crowdsourcing atau
inovasi terbuka untuk program ide produk baru. Crowdsourcing membuka lebar
pintu inovasi, mengundang masryarakat luas- konsumen, karyawan, ilmuwan
independen dan peneliti dan bahkan masyarakat luas dalam proses inovasi produk
baru.
2. Penyaringan Ide
Tujuan penciptaan ide adalah menghasilkan ide dalam jumlah banyak. Tujuan
dari tahap berikutnya adalah mengurangi jumlah tersebut. Tahap pertama pengurangan
ide adalah penyaringan ide (ide screening), membantu untuk menemukan ide baik dan
membuang ide buruk secepat mungkin. Biaya pengembangan produk meningkat pesat
pada tahap selanjutnya, sehingga perusahaan ingin maju hanya dengan ide produk yang
dapat menjadi produk yang menguntungkan.
Banyak perusahaan menginginkan eksekutifnya untuk menuliskan ide produk
baru pada format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk baru. Tulisan tersebut
menjelaskan produk, pasar sasaran, dan persaingan. Format itu mencakup perkiraan kasar
14
dari ukuran pasar, harga produk, waktu dan biaya pengembangan, biaya produksi, dan
tingkat pengembaliannya. Komite kemudian mengevaluasi ide tersebut terhadap
serangkaian kriteria umum.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Suatu ide yang atraktif harus dikembangkan menjadi konsep produk. Sangat
penting untuk membedakan apa itu Ide Produk (ggasan mengenai satu produk yang
memungkinkan untuk ditawarkan dipasar), Konsep Produk (Deskripsi yang lebih
mendetail dari Ide suatu Produk) serta Gambaran Produk (Bagaimana potensi produk
tersebut dilihat oleh konsumen)
Pengembangan konsep
Misalkan produsen mobil “Tesla” telah mengembangkan teknologi tenaga baterai
untuk mobil bertenaga listrik. Mobil purwarupa ini akan dijual sekitaran harga
$100.000. Untuk kedepannya, mereka berencana untuk memperkenlkan produk yang
lebih terjangkau dan mencakup pasar massa agar mampu menyaigi produk mobil
listrik yang jauh diluncurkan sebelumnya oleh Chevrolet dan Nissan.
Melihat hal ini kedepan, maka tugas dari pemasar ialah mengembangkan purwarupa
ini menjadi konsep produk alternative., lalu mencari tahu yang mana saja yang
terjangkau untuk konsumen dan memilih salah satunya. Hal ini memungkinkan
terciptanya beberapa konsep, diantaranya:
Pengujian Konsep
Pengujian Konsep ialah menguji konsep produk baru dengan menggunakan
sample dari calon konsumen. Produk akan dikenakan kepada konsumen secara
simbolis atau fisik.
Sebagian besar perusahaan rutin melakukan pengujian ini dengan konsumen
sebelum diluncurkan produk sesungguhnya. Untuk beberapa produk, mungkin cukup
15
digambarkan dengan kata-kata atau gambar saja. Tetapi, lebih dipercaya lagi apalagi
disertai dengan konsentrasi serta fisik produk tersebut.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran.
Setelah pengembangan dan pengujian konsep, tahap selanjutnya ialah
Pengembangan Strategi Pemasaran, merancang strategi pemasaran awal untuk
memperkenalkan produk ke pasar.
Pengembangan Strategi Pemasaran terdiri dari 3 bagian. Bagian Pertama
mendeskripsikan target pasar, perencanaan proporsi nilai, penjualan, pangsa pasar, dan
keuntungan objektif dalam beberapa tahun pertama.
Kedua, menguraikan harga, distribusi, dan anggaran pemasaran direncanakan
suatu produk. Ketiga, mendeskripsikan perencanaan jangka panjang.
5. Analisis Bisnis
Analisis Bisnis melibatkan penelaahan terhadap penjualan, biaya, dan proyeksi
laba untuk produk baru untuk mengetahui apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan
perusahaan.
Untuk memperkirakan penjualan, kita perlu melihat riwayt penjualan
sebelumnya. Setelah meramalkan penjualan, kita bisa memperkirakan biaya dan
keuntungan yang diharapkan.
6. Pengembangan Produk
Untuk kebanyak konsep produk, mungkin hanya ada dalam bentuk perkataan,
gambaran, dan mungkin rancangan kasar. Jika konsep produk sudah melewati tes bisnis,
maka tahap selanjutnya yang akan dilewati ialah pengembangan produk.
Pengembangan Produk ialah mengembangkan konsep produk menjadi profduk
fisik untuk memastikan bahwa ide produk tersebut mampu menjadi produk yang
menggiurkan dipasar.
7. Test Pemasaran
Jika produk sudah melewati kedua test yaitu test konsep dan test produk, maka
fase selanjutnya ialah Test Pemasaran. Fase ini ialah fase dimana produk memasuki dan
memperkenalkan nya kedalam pasar yang realistis.
16
Test pemasaran memberikan pemasar pengalaman dalam memasarkan produk
sebelum menuju pengenalan secara penuh. Hal ini membuat perusahaan menguji produk
dan keseluruhan program pemasaran yang ada.
8. Komersialisasi
Test pemasaran memberikan pemasar informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan akhir terkait peluncuran produk baru ini. Ketika perusahaan menuju
komersialisasi, merek akan menghadapi biaya yang amat tinggi seoerti biaya promosi
pada TV, Billboard, dan pengiklanan rutin lainnya. Perusahaan juga harus
memperhatikan pemilihan waktu ketika memperkenalkan produk. Disampng itu mereka
juga harus memutuskan untuk memilih di manakah produk akan di perkenalkan. Entah di
pasar local, nasional, maupun internastional.
17
menyerahkan produk baru dari satu departemen ke departemen yang lain, perusahaan
membuat suatu tim dari berbagai departemen yang terlibat dengan produk baru itu sejak
awal hingga selesai. Tim ini biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain,
produksi, dan hukum bahkan pemasok dan perusahaan pelanggan.
Pendekatan berdasarkan tim mempunyai beberapa keterbatasan. Contohnya,
pendekatan ini kadang menimbulkan ketegangan dan kebingungan dalam organisasi,
dibandingkan pendekatan tahap yang berurutan. Namun, dalam industri yang cepat
berubah dengan siklus hidup produk yang lebih singkat, hasil dari pengembangan produk
yang cepat dan fleksibel jauh melebihi risikonya. Perusahaan yang mengkombinasikan
pendekatan yang berpusat pada pelanggan dengan pengembangan produk baru
berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar dengan memperoleh produk
baru yang tepat di pasar secara lebih cepat.
18
Lebih dari ini, keberhasilan pengembangan produk baru membutuhkan komitmen
dari seluruh perusahaan.
Gambar
Penjualan dan keuntungan selama masa hidup produk dari penerimaan hingga menurun.
19
3. Pertumbuhan merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan
keuntungan.
4. Kedewasaan adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk
telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensi. Tingkat keuntungan tidak berada di
puncak atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk
mempertahankan produk dalam persaingan.
5. Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.
Tidak semua produk mengikuti setiap produk mengikuti siklus hidup produk ini.
Beberapa produk diperkenalkan dan gugur dengan cepat; yang lain berada pada tahap
kedewasaan untuk waktu yang lama sekali. Beberapa memasuki tahap penurunan dan kemudian
memasuki siklus lagi ke dalam tahap pertumbuhan melalui promosi atau reposisi yang kuat.
Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk , bentuk produk, atau merek. Konsep PLC
dapat digunakan secara berbeda-beda dalam masing-masing kasus. Kelas produk mempunyai
siklus hidup yang paling panjang-penjualan dari banyak kelas produk berada dalam tahap
kedewasaan untuk waktu yang lama. Bentuk produk, sebaiknya, cenderung mempunyai bentuk
PLC yang standar.
Siklus hidup merek yang spesifik dapat berubah dengan cepat karena perubahan serangan
dan respons dari pesaing. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan kepada apa yang dikenal sebagai
gaya, mode dan fad. Populer Gaya adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda, mode adalah gaya
yang diterima atau populer saat ini dalam suatu bidang. Fad adalah periode sementara dari
tingginya tingkat penjualan yang tidak biasa digerakkan oleh antusiasme konsumen dan
popularitas mendadak dari suatu produk atau merek.
20
Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang berguna untuk
menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan dengan cermat, konsep
PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang baik untuk tahap yang
berbeda dari siklus hidup produk.
Konsep PLC untuk memperkirakan kinerja suatu produk atau untuk mengembangkan
strategi produk mempunyai beberapa masalah taktis. Dalam praktik, sulit untuk memperkirakan
tingkat penjualan pada masing-masing tahap PLC, masa waktu dari masing-masing tahap, dan
bentuk dari kurva PLC. Terlebih lagi, pemasar tidak dapat secara membabi buta mendorong
produk sepanjang tahap tradisional dari siklus hidup produk.
21
Keuntungan meningkat selama tahap pertumbuhan karena biaya promosi tersebar
pada volume yang besar dan biaya produk per unit turun. Kualitas produk pun juga akan
ikut ditingkatkan oleh perusahaan. Tahap ini perusahaan berusaha untuk mengalihkan
beberapa iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan
pembalian produk, seta menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli
yang lebih banyak.
22
lebih baik dan menggunakan promosi penjualan yang lebih agresif berupa perjanjian
dagang, pengurangan harga, pembelian premium, atau mengadakan kontes. Terakhir,
perusahaan dapat menawarkan layanan baru atau yang telah ditingkatkan para pembeli.
Tahap Penurunan (Decline Stage)
Tahap penurunan adalah tahap dari siklus hidup produk di mana penjualan produk
menurun. Penurunan penjualan dapat terjun menjadi nol, atau mereka dapat menurunka
harga hingga tingkat yang rendah dimana penurunan tersebut berlanjut untuk tahun-thun
kemudian. Penurunan penjualan disebabkan oleh banyak alasan, termasuk kemajuan
teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan.
Perusahaan yang masih bertahan dapat tahapan ini dapat meninggalkan segmen
pasar yang lebih kecil dan saluran perdagangangan merjinal, atau mereka dapat
memotong anggaran promosi dan mengurangi harga mereka lebih jauh lagi.
Membawa produk yang lemah dapat menjadi sangat mahal bagi perusahaan. Hal
ini dikarenakan produk ang lemah menggambil waktu manajemen yang terlalu banyak,
produk ini sering membutuhkan penyesuaian harga dan persediaan. Mempertahankan
produk yang lemah juga menghambat pencarian pengganti, menciptakan bauran
pemasaran yang lemah, merusak keuntungan saat ini, dan memperlemah kedudukan
perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan perlu memberikan perhatian lebih bagi produk mereka yang sudah
menua. Tugas perusahaan pertama-tama adalah mengidentifikasi produk-produk yang
berada dalam tahap penurunan dengan rutin meninjau penjualan, pangsa pasar, biaya dan
tren keuntungan. Kemudian pihak manajemen harus memutuskan untuk memelihara,
memanen, atau membuang produk-produk yang menurun ini. Strategi yang diambil
haruslah dipertimbangkan dengan benar dan jangan sampai menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
Disini akan membahas produk dan jasa dengan dua pertimbangan tambahan: tanggung jawab
sosial dalam keputusan produk dan masalah pemasaran produk dan jasa internasional.
23
Terkait dengan produk baru, pemerintah bisa mencegah perusahaan agar tidak
menambah produk melalui akuisisi jika dampaknya mengancam persaingan. Perusahaan
yang menyingkirkan sebuah produk harus menyadari bahwa mereka mempunyai
kewajiban hukum. Perusahaan harus mematuhi aturan tertentu menyangkut kualitas dan
keamanan produk. Jika konsumen merasa dirugikan akibat produk yang dirancang
dengan buruk, konsumen dan menuntu produsen dan penyalur.
Banyak produsen menawarkan jaminan produk tertulis untuk menyakinkan
pelanggan tentang kualitas produk mereka. Perusahaan harus menjelaskan bahwa
perusahaan hanya menawarkan jaminan terbatas. Hukum ini telah mendorong beberapa
produsen melakukan penggantian dari jaminan penuh ke jaminan terbatas dan perusahaan
lain menghapus semua jaminan.
24
dan model. lemah.
Harga Menggunakan Harga untuk Harga untuk Memotong harga.
biaya plus. mempenetrasi mengalahkan
pasar. pesaing.
Distribusi Membangun Membangun Membangun Menjadi selektif.
distribusi distribusi distribusi yang
selektif. intensif. lebih intensif.
Iklan Membangun Membangun Menekankan Mengurangi
kesadaran kesadaran dan perbedaan dan sampai tingkat
produk diantara minat pasar manfaat merek yang dibutuhkan
pengadopsi awal massal.
dan penyalur.
Promosi Menggunakan Mengurangi Meningkatkan Mengurangi
penjualan promosi untuk untuk sampai tingkan
penjualan besar- mengambil mendorong minimal.
besaran untuk manfaat penukaran
menarik permintaan merek.
percobaan. tinggi
konsumen.
25
Kemasan juga menghadirkan tantangan baru bagi pemasar internasional. Masalah
kemasan biasanya membingungkan. Sebagai contah nama label dan warna tidak dapat
diartikan dengan mudah dari satu negara ke negara lain.
Kemasan juga harus dirancang untuk memenuhi karakteristik fisik konsumen di
berbagai dunia. Sebagai contoh, minuman ringan dijual dalam kalen kecil di jepang agar
sesuai dengan tangan orang jepang.
Pemasar jasa juga harus menghadapi tantangan khusus ketika mengambil langkah
mendunia, beberapa industri jasa mempunyai sejarah operasi internasional. Industri jasa
profesional dan bisnis juga telah mendunia. Pertumbuhan internasional perusahaan-
perusahaan ini mengikuti globalisasi perusahaan klien yang mereka layani.
Tren menuju pertumbuhan perusahaan jasa global ini akan berlanjut, terutama
dalam bidang perbankan, maskapai penerbangan, telekomunikasi dan jasa profesional.
Saat ini perusahaan bukan hanya sekedar mengikuti pelanggan manufaktur mereka, tetapi
juga memimpin ekspansi internasional.
Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan
yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan. Salah
satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai penetapan harga
Harga memainkan peran strategik dalam pemasaran. Bila harga terlalu mahal, maka
produk bersangkutan bakal tidak terjangkau oleh pasar sasaran tertentu atau total manfaat yang
diterima (custumer value) menjadi rendah. Sebaliknya, jika harga terlampau murah, perusahaan
sulit mendapatkan laba atau sebagian konsumen mempersepsikan kualitasnya buruk. Seperti
halnya elemen-elemen bauran pemasaran lainnya, bila dipergunakan secara tepat, maka harga
dapat menjadi senjata strategik untuk bersaing secara efektif. Harga dapat disesuaikan atau
diubah secara dramatis, tergantung apa yang ingin dicapai. Kendati demikian, penetapan harga
secara tepat merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan perusahaan dalam jangka
pendek dan jangka Panjang.
Penetapan harga merupakan sebuah bagian yang penting dan kompleks dalam manajemen
pemasaran. Di satu pihak penetapan harga adalah sebuah elemen yang sangat kritis, penting
dalam bauran pemasaran karena menjelaskan persepsi mengenai kualitas, dengan demikian
merupakan kontributor penting dalam memposisikan sebuah produk
26
Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan
tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika perusahaan
memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika
perusahaan akan mengikuti lelang suatu kontrak kerja baru. Perusahaan harus
memutuskan di mana akan memposisikan produknya berdasarkan kualitas dan harga.
Penetapan harga dibagi menjadi beberapa sasaran, tetapi di sini sasaran penetapan harga
dipilih sebagai berikut:
4. Sasaran prestise (prestige objectives) Tidak terkait dengan tingkat keuntungan atau
volume penjualan. Tujuannya menciptakan prestise melalui harga yang ditawarkan
untuk produk tertentu. Kesan eksklusif dan kualitas tinggi dikembangkan oleh
konsumen yang sadar akan statusnya yang tinggi
27
1. Strategi Penetapan Harga Dalam persaingan bisnis, harga menjadi tolak ukur produk
oleh konsumen dan perolehan laba yang diinginkan oleh produsen. Untuk menyikapi itu
para produsen harus menggunakan strategi dalam penetapan harga atas produknya.
Berikut ini berbagai pilihan teknik/strategi penetapan harga: 1. Strategi Penetapan Harga
Produk Baru Strategi penetapan harga akan berubah pada saat produk melewati siklus
hidup. Tahap pengenalan produk baru merupakan tantangan tersendiri. Penetapan harga
produk inofatif yang dilindungi hak paten dan produk tiruan dari produk yang sudah ada.
Perusahaan yang menghasilkan produk inovatif yang dilindungi hak paten dapat memilih
satu diantara dua strategi: penetapan harga skimming pasar dan penetapan harga penetrasi
pasar. a. Penetapan Harga Skimming Strategi ini diterapkan pada produk temuan baru
pada saat diluncurkan ke pasar. Pada awalnya diterapkan harga tinggi. Ini dimaksudkan
untuk menutup investasi riset dan pengembangannya. Selanjutnya, harga dikurangi secara
bertahap agar dapat bersaing. Tujuan strategi ini adalah untuk memaksimalkan
keuntungan jangka pendek. Skimming pasar hanya 17 dilakukan pada kondisi tertentu.
Pertama, kualitas dan citra produk harus mendukung harganya yang mahal, dan jumlah
pembeli yang menginginkan produk pada harga tersebut memadai. Kedua, biaya produksi
dalam jumlah kecil tidak terlalu tinggi sehingga pembeli menunda memanfaatkan
penerapan harga mahal. Ketiga, pesaing tidak akan dapat masuk ke pasar tersebut dengan
mudah dan menjual produknya dengan harga yang lebih rendah. b. Penetapan Harga
Penetrasi Berbeda dengan penetapan harga skimming, penetapan harga penetrasi
merupakan penetapan harga suatu produk standar. Metode ini menetapkan harga perdana
yang rendah dengan agar dapat segera diterima pasar secara luas. Salah satu tujuan
metode ini adalah untuk mendapatkan pelanggan setia. Penetapan harga rendah lebih
disukai karena beberapa kondisi. Pertama, pasar harus sangat peka terhadap harga
sehingga harga rendah dapat membuka pasar yang lebih luas. Kedua, biaya produksi dan
distribusi harus turun pada saat volume penjualan meningkat. Ketiga, harga rendah harus
membantu menghindari pesaingan.
2. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persepsi Pelanggan Mengenai Nilai Kotler dan
Amstrong, mengemukakan bahwa strategi penetapan harga berdasarkan persepsi
pelanggan mengenai nilai dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penetapan harga
berdasarkan nilai konsumen dan penetapan harga berdasarkan biaya.5 a. Penetapan Harga
Berdasarkan Nilai Konsumen Penetapan harga berdasarkan nilai konsumen menggunakan
persepsi pembeli mengenai nilai, bukan biaya dari penjual, sebagai kunci dalam
penetapan harga. Penetapan harga yang berorientasi pada pelanggan, menyangkut
banyaknya nilai yang diberikan konsumen pada keuntungan yang mereka peroleh dari
produk tersebut dengan harga yang menangkap nilai tersebut. Penetapan harga
berdasarkan nilai, berarti pemasar dapat mendesain produk dan program pemasaran
28
terlebih dahulu, kemudian menetapkan harganya. b. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Penetapan harga Berdasarkan biaya menyangkut penetapan harga berdasarkan biaya
untuk menghasilkan, mendistribusi, dan menjual produk ditambah dengan tingkat
pengembalian yang masuk akal untuk usaha dan resiko 5 Philip Kotler, Manajemen
Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 1997), 105. 19 yang harus ditanggung. Dengan
demikian, elemen biaya penting dalam strategi penetapan harga. Ada perusahaan yang
mengusahakan supaya biaya produksinya serendah mungkin, bahkan menjadi produsen
dengan biaya produksi terendah dalam industrinya. c. Penetapan harga berdasarkan
Return of Investment (ROI) Melalui metode ini, para pemasar berusaha agar perusahaan
menetapkan sebuah harga yang memungkinkan diperolehnya penghasilan tetentu, yang
sering kali disebut target ROI picing. Metode ini menuntut perusahaan meramal
perencanaan volume (planning volume) untuk menetapkan baik biaya maupun tingkat
keuntungan. Perencanaan volume tersebut adalah jumlah yang diperkirakan akan dijual
oleh perusahaan selama satu tahun mendatang atau suatu harapan mengenai penjualan
rata-rata selama beberapa tahun
Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena penetapan
harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari seorang pengusaha
ataupun pihak perusahaan. Penetapan harga dapat menciptakan hasil penerimaan
penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Meskipun penetapan harga
merupakan hal yang penting, namun masih banyak perusahaan yang kurang sempurna
dalam menangani permasalah penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan
penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan,
serta share pasar yang dapat dicapai perusahaan.
a. Faktor yang secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya
pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya.
29
b. Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah antara lain
yaitu harga produk sejenis yang djual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap
hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta potongan untuk para
penyalur dan konsumen.
30
dari sisi produsen dipengaruhi oleh biaya produksi, biaya pemasaran, jumlah pesaing
dan sasaran konsumen. Harga dari faktor luar dipengaruhi oleh selera pembeli, daya
beli konsumen, permintaan produk, dan harga pesaing.
5. Pemimpin produk berkualitas, dengan cara menetapkan harga yang lebih tinggi
dibandingkan pesaing.
Saat ini, harga masih merupakan hal penting karena kontribusinya terhadap penjualan dan
keuntungan. Harga adalah bagian dari bauran pemasaran yang menghasilkan laba, sedangkan bauran
pemasaran yang lain membutuhkan biaya. Harga juga merupakan variabel yang fleksibel, mudah untuk
diubah. Disisi lain, harga juga akan membentuk persaingan ketat antar produsen. Masalah yang sering
terjadi adalah harga yang terlalu berorientasi pada biaya, harga yang tidak diperbaiki seiring dengan
perubahan pasar, harga yang tidak dipertimbangkan sebagai bagian dari bauran pemasaran, dan harga
yang tidak bervariasi pada produk yang berbeda.
31
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Barang
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga. Berdasarkan hukum permintaan
dan penawaran, maka suatu permintaan yang akan meningkat dapat menaikkan harga dan permintaan
yang turun bisa menurunkan harga.
Menurut Simamorang (2001) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penetapan harga produk
antara lain adalah sebagai berikut:
32
8. Pengawasan pemerintah, pengawasan ini dapat berupa penentuan harga maksimum dan
minimum, deskriminasi harga, serta praktekpraktek lain yang mendorong atau mencegah
usaha-usaha ke arah monopoli.
33
BAB III PENUTUP
1. Produk Jasa dan Strategi Penentuan Merk Sesuai pembahasan di atas dapat kami
simpulkan bahwa suatu perusahaan diharapkan lebih mengenal tentang produk, jasa dan
strategi penentuan merek karena ketiga hal tersebut mempunyai peran yang sangat
penting dalam kelancaran kegiatan pemasaran agar produk atau jasa tersebut dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu pihak pemasar lebih mudah memasarkan produk yang
akan dijual.
2. Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk Dari pembahasan
diatas , dapat kami simpulkan bahwa suatu persahaan Produk baru perusahaan
menghadapi rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru.
Tetapi produk baru bisa gagal, risiko inovasi sama besarnya dengan imbalannya. Kunci
bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan yang
kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber.
Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan
pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran
dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei
dan kelompok fokus serta menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan
dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan. Proses dimulai
dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide
berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari penyaringan ini dilanjutkan
ke tahap pengembangan konsep produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan
dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep
produk baru diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah
konsep mempunyai kecocokan dengan konsumen. Konsep diteruskan kepengembangan
strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan
dari konsep produk. Dalam tahap analisis-bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya, dan
proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu
memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hasil yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata
melaluipengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama
tahap komersialisasi.
34
Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan
masalah dan peluang yang berubah. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S
yang terdiri dari lima tahap. Siklus dimulai dengantahap pengembangan produk ketika
perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap
pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika
produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan,
yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba.
Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil.
Terakhir, produk memasuki tahap penurunan dimana penjualan dan laba menurun. Tugas
perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah
perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan produk. Yang pertama
adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publik
dan peraturan yang melibatkan tindakan meraih atau membuang produk, perlindungan
hak paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk. Masalah kedua yaitu
melibatkan tantangan khusus yang dihadapi pemasar produk dan jasa internasional.
Pemasar internasional harus memutuskan berapa banyak biaya yang diperlukan untuk
menstandarkan atau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia.
3. Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Peanggan
Penetapan harga sangat penting untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan
diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan perusahaan.
Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu
segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.
Perusahaan menggunakan strategi penetapan harga sesuai dengan nilai dari produk atau
jasa yang diberikan perushaan dan sesuai dengan perespsi nilai dari pelanggan atau sesuai
dengan penilaian pelanggan atau konsumen terhadap produk perusahaan. Penetapan
harga yang baik dan sesuai dapat menambah nilai baik dari konsumen kepada perusahaan
dimana konsumen puas dengan harga juga produk yang ditetapkan perusahaan.
35
DAFTAR PUSTAKA
Kotler & Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12, Jilid 1, © 2008 oleh Erlangga
https://www.academia.edu/35197792/Pemasaran_I_Pengembangan_Produk_Baru_dan_Strategi_
Siklus_Hidup_Produk
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-maret/marketing-
management/pengembangan-produk-baru-dan-strategi-siklus-hidup-produk/31949822
36