Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEBIJAKAN PRODUK DAN HARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Disusun Oleh :

Nama : Muna Nur Aisah


Jurusan : Ekonomi syariah
NIM : ( 21. 05.0326 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS BANDUNG


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya karena dengannya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa Shalawat
dan salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini berjudul “ Kebijakan Produk dan Harga “ yang saya buat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis, serta untuk mengetahui
kebijakan terbaik yang harus diambil jika ingin mengeluarkan produk yang
berkualitas dan harga yang sesuai dan cocok di konsumen.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang memiliki sifat membangun supaya
saya dapat memperbaiki di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberi pengetahuan dan wawasan yang dapat bermanfaat dikemudian hari.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan terkhusus saya pribadi, serta
sungguh bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Bandung, September 2022

(Muna Nur Aisah)

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PEMBAHASAN...........................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Kebijakan Produk..........................................................................................4
1. Pengertian Produk......................................................................................4
2. Kebijakan dalam produk............................................................................5
B. Harga.............................................................................................................7
1. Pengertian Harga.......................................................................................7
3. Samsul Ramli.............................................................................................8
2. Konsep dan Peranan Harga.......................................................................9
3. Tujuan Penetapan Harga..........................................................................11
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga...............................13
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga....................................15
C. Metode Penetapan Harga............................................................................16
D. Indikator Harga...........................................................................................17
E. KEPUTUSAN PEMBELIAN.....................................................................18
BAB III...................................................................................................................iii
PENUTUPAN.........................................................................................................iii
KESIMPULAN...................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iv

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan untuk memperebutkan calon pelanggan dan mempertahankan


pelanggan yang sudah ada merupakan tantangan yang semakin besar dan harus
dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan harus
meningkatkan penjualannya secara signifikan agar perusahaan tetap eksis, bahkan
lebih jauh lagi perusahaan harus bisa lebih maju. Untuk meningkatkan volume
atau jumlah penjualan dari suatu produk yang ditawarkan, maka tidak bisa terlepas
dari pemasaran atau marketing. Dalam konsep pemasaran dinyatakan bahwa
produsen tidak hanya membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi.
Tapi produsen memusatkan perhatian pada selera konsumen, produsen
memperhatikan needs dan want dari konsumen.

Konsumen juga tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi


mengharapkan sesuatu dari barang itu. Ini adalah yang disebut want, yaitu ada
sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika hal ini
dapat terpuaskan maka kegiatan marketing perusahaan akan mencapai sukses .1
Dalam sebuah kegiatan bisnis atau jual-beli tentu pasti akan berkaitan soal harga
baik itu harga jual maupun harga beli. Harga menjadi pemeran yang sangat
penting agar terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Oleh sebab itu,
penetapan harga secara lengkap sangat penting bagi perjalanan bisnis karena harga
menjadi sebuah cara perusahaan untuk mencapai target.

Karena harga sangat penting artinya bagi bisnis dan perusahaan, maka setiap
perusahaan akan melakukan berbagai strategi dalam menetapkan harga yang
terbaik. Dalam strategi untuk menetapkan harga, umumnya dibagi berdasarkan
jenis produknya, produk baru atau produk yang sudah beredar.

1
(Buchori Alma, 2007: 14).

1
Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
sudah diperhitungkan dari produk atau jasa yang dijualnya. Sehingga untuk
mencapai tujuannya tersebut, sebuah perusahaan akan melakukan penetapan
terhadap harga bagi produk atau jasa yang dimiliki. Selain itu ada beberapa tujuan
dari penetapan harga yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan, diantaranya
memaksimalkan keuntungan atau laba serta mendapatkan dan mempertahankan
pasar.

B. RUMUSAN MASALAH
 Hal apa yang harus diperhatikan untuk menjadikan produk yang
berkualitas dan menarik konsumen?
 Kebijakan apa saja yang harus dilakukan untuk penetapan harga yang
seuai?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui kebijakan yang digunakan untuk menentukan produk
yang berkualitas dan mempunyai harga yang cocok untuk konsumen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam pasar persaingan sempurna, harga terbentuk dari kesepakatan produsen


dan konsumen. Akan tetapi, pada kenyataannya kondisi ini jarang terjadi. Salah
satu pihak lain (umumnya produsen) dapat mendominasi pembentukan harga atau
pihak lain di luar produsen dan konsumen. Banyak perusahaan yang menggunakan
prosedur penetapan harga yang paling mudah pengaturannya dan hanya
memerlukan asumsi yang sangat terbatas tentang permintaan. Metode Odd-even
Pricing telah digunakan perusahaan selama bertahun-tahun untuk menarik minat
beli konsumen. Pada umumnya, harga produk ditetapkan tidak genap dalam
ribuan rupiah, namun ditulis seratus rupiah lebih tinggi atau kurang dari angka
ribuan.2

Keputusan pembelian yang dilakukan dengan tepat akan membawa dampak


pada kepuasan pelanggan. Sedangkan kepuasan pelanggan ini merupakan tolok
ukur dari keberhasilan kegiatan pemasaran. Bila tercapai kepuasan pelanggan,
maka akan membawa implikasi positif terhadap loyalitas pelanggan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa bila kepuasan pelanggan tercapai dalam suatu kegiatan
pemasaran, maka kegiatan pemasaran tersebut dinyatakan berhasil, dan begitupun
sebaliknya. Promosi yang dilaksanakan masih pada relasi yang sudah dikenal.
Sedangkan pemanfaatan promosi lewat internet menggunakan website perusahaan
dengan konten dan desain web yang masih reltif konstan (belum ada perubahan
dinamis pada variasi desain web dan konten web yang cukup signifikan). 3

2
Henri Saragih, Jurnal Analisis strategi penetapan harga dan pengaruhnya terhaap volume
penjualan
3
Tjiptono (2008:24)

3
A. Kebijakan Produk

1. Pengertian Produk

Pada dasarnya produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh


produsen pada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya (need and wants). Produk bisa berbentuk barang
(sesuatu yang berujud atau tangible), yaitu sesuatu yang berbentuk
fisik yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu organisasi
atau perusahaan. Disamping itu, produk juga bisa berupa jasa
(sitanya non-fisik atau intangible). Perlu ditekankan juga bahwa
konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan
(wants). Sebagai contoh orang yang membeli mobil, dengan model,
warna, merek, dan harga tertentu diharapkan dapat mengangkat
prestisenya.
Produk adalah suatu yang bersifat kompleks, yaitu barang
atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang dapat ditawarkan disebuah pasar dan bisa
memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Kotler dan
Armstrong mendefinisikan Produk sebagain apapun yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, akusisi,
penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan4.
Sedangkan menurut H. Djasalim Saladin mengelompokan makna
roduk menjadi 3 jenis yakni :
a. Berdasarkan arti sempitnya, produk yakni sekumpulan sifat,
kimia dan fisik yang berbentuk dan dikumpulkan dalam satu
wujud serupa yang sudah dikenali.

4
Philips Kotler dan Gerry Armstrong . bbok Prinsip-prinsip pemasaran 2016

4
b. Berdasarkan arti luas, produk adalah sesuatu yang bisa
ditawarkan serta diterima oleh pembeli atau pelanggan sebagai
bentuk pemenuhan akan keinginan dan kebutuhannya baik
dalam wujud tertentu maupun non wujud termasuk warna,
kemasan, prestise dan pelayanan.
c. Berdasarkan arti umumnya, pengertian produk yakni semua hal
yang bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia. Bisa
berbentuk fisik, bisa juga berbentuk non fisik sperti jasa.5

2. Kebijakan dalam produk

Untuk menetapkan kebijakan dalam produk maka ada


beberapa fariabel yang harus diperhatikan diantaranya atribut
produk, merk hingga pengemasan itu sendiri. Tjiptono (2007: 103),
menyatakan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek,
kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan
Kotler dan Armstrong (2004: 347), menyatakan bahwa atribut
produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan
penentuan manfaat yang akan diberikan.

Pengertian tersebut menunjukan bahwa suatu produk


memiliki atribut atau dimensi berikut : merek produk, kemasan
produk, label produk dan kualitas produk. Keempat atribut atau
dimensi produk tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi
pengambilan keputusan bagi pelanggan. Buchari Alma
(2007:147), menyatakan bahwa merek ialah suatu tanda atau
simbol yang memberikan identitas suatu barang / jasa tertentu yang
dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.

5
H. Djasalim Saladin, SE . Book unsur-unsur inti pemasaran dan manajemen

5
Dengan adanya merek, maka memungkinkan konsumen
untuk mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat belanja
mereka, membantu mereka mencari dan menemukan keterangan
produk. Informasi tentang produk dan merek dapat diperoleh
melalui berbagai sumber, bisa diperoleh melalui pemasangan
iklan, pemberitaan, penjualan, maupun sumber informasi lainnya.

Fandi Tjiptono (2008: 106), menyatakan bahwa


pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus
(wrapper) untuk suatu produk. Djaslim Saladin (2010 : 148)
menyatakan bahwa kemasan adalah segala kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Wadah atau
bungkus tersebut terdiri dari tiga tingkat bahan yaitu : kemasan
dasar, kemasan tambahan dan kemasan pengirim. 6

6
Imam Heryanto, Jurnal analisis pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi 2015

6
B. Harga
1. Pengertian Harga
Harga merupakan suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa yang
umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll). Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang dapat menghasilkan
pendapatan, sedangkan unsur lainnya menimbulkan biaya, karena dengan harga
jual kita dapat menghasilkan pendapatan sedangkan bauran pemasaran yang lain
seperti produk, promosi dan saluran distribusi merupakan unsur-unsur yang
mengakibatkan biaya suatu perusahaan akan bertambah.

Harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi juga bergantung pada
kekuatan penawaran. Oleh sebab itu, peningkatan ataupun penurunan harga tidak
selalu berhubungan dengan peningkatan atau penurunan permintaan. Keberadaan
yang bersamaan antara melimpahnya barang dan tingginya harga serta kelangkaan
barang dan harga rendah. 7Harga juga merupakan salah satu unsur bauran
pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, sesuai dengan
berapa besar laba yang diinginkan oleh perusahaan, tidak seperti tampilan produk
dan perjanjian.

Pengertian Harga menurut Para Ahli :


1. Philip Kotler
Kotler, menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan
kepada suatu produk atau layanan jasa. Artinya bahwa harga merupakan jumlah
nilai yang harus dibayar konsumen demi memiliki atau mendapatkan keuntungan
dari sebuah produk atau jasa.
2. Joko Untoro
Joko Untoro, menyatakan bahwa harga merupakan kemampuan yang dimiliki
suatu barang atau jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang.

7
Adiwarman A. Karim., Ekonomi Islam suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani, , 2001), h. 160

7
3. Samsul Ramli
Samsul Ramli, menyatakan bahwa harga merupakan nilai relatif yang dimiliki
oleh suatu produk. Nilai tersebut tidak hanya indikator secara pasti yang
menunjukan besarnya sumber daya yang diperlukan guna menghasilkan
produk.

4. Imamul Arifin

Imamul Arifin, menyatakan bahwa harga merupakan kompensasi yang harus


dibayarkan konsumen demi mendapatkan produk barang maupun jasa.8

Segala bentuk konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual beli
diperbolehkan dalam ajaran Islam. Selama tidak ada dalil yang melarangnya,
dan selama harga tersebut terjadi atas dasar keadilan dan suka sama suka
antara penjual dan pembeli. Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu
yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan
nilai barang. Biasanya, harga dijadikan penukar barang yang diridai oleh
kedua pihak yang akad9.

Sebagaimana pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa harga merupakan


sesuatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang/jasa di mana
kesepakatan tersebut diridai oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah
direlakan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar,
atau sama dengan nilai barang/jasa yang ditawarkan oleh pihak penjual
kepada pihak pembeli.

8
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga
9
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 87

8
2. Konsep dan Peranan Harga

Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam


pemasaran. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga
unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya
(pengeluaran). Di samping itu, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan
karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal
terakhir tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena
biasanya menyangkut keputusan jangka panjang. Harga dapat dinyatakan dalam
berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga premium, komisi, upah, gaji,
honorarium, SPP, dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa
lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran
(exchange) dalam pemasaran. merumuskan definisi harga sebagai pengorbanan
keseluruhan yang bersedia dilakukan konsumen dalam rangka mendapatkan
produk atau jasa spesifik10.
Pengorbanan tersebut biasanya mencakup uang yang harus dibayarkan
kepada pemasar agar bisa mendapatkan produk, serta pengorbanan lainnya, baik
dalam bentuk non moneter (seperti nilai waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk atau jasa) maupun moneter (seperti biaya transportasi,
pajak, biaya pengiriman, dam seterusnya).

10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi Empat, (Yogyakarta, Andi, 2014)

9
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan. Hal ini terlihat jelas pada persamaan berikut:

Laba = Pendapatan Total - Biaya Total


(Harga per Unit x Kuantitas yang Terjual) – Biaya Total

Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.


Selain itu, secara tidak langsung, harga juga mempengaruhi biaya karena
kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam
kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena penetapan harga memegang
peranan penting dalam setiap perusahaan. Sementara itu, dari sudut pandang
konsumen, harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang
dirasakan terhadap harga atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nilai = Manfaat yang Dirasakan

Harga

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu,


bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan
meningkat pula. Demikian pula sebaliknya, pada tingkat harga tertentu, nilai
suatu barang atau jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat
yang dirasakan. Seringkali dalam penentuan nilai sebuah barang atau jasa,
konsumen membandingkan kemampuan barang atau jasa bersangkutan dalam
memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang atau jasa substitusi.11
Secara garis besar, peranan harga dapat dijabarkan sebagai berikut:

11
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi Empat, (Yogyakarta, Andi,2013 ), hal. 291

10
a. Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan
menentukan tingkat aktifitas. Harga yang terlampau mahal atau sebaliknya
terlalu murah berpotensi menghambat pengembangan produk. Oleh karena itu,
pengukuran sensitivitas harga amat penting dilakukan.
b. Harga jual secara langsung menentukan profitabilitas operasi.

c. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran pemasaran


lainnya. Harga harus dapat menutup biaya pengembangan , promosi, dan
distribusi produk.
d. Berkurangnya daya beli di sejumlah kawasan dunia berdampak pada semakin
tingginya sensivitas harga, yang pada gilirannya memperkuat peranan harga
sebagai instrumen pendorong penjualan dan pangsa pasar.

3. Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada


seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang
dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat
keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya.

Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya


berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan
pertimbanganpertimbangan non ekonomis lainnya. 12

a. Berorientasi pada laba

Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba (asumsi teori
klasik) dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba menyatakan bahwa
perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa menghasilkan
laba/keuntungan yang paling tinggi. Sedangkan pendekatan target laba adalah
tingkat laba yang sesuai atau diharapkan sebagai sasaran laba.
12
Heryanto, Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, 11

11
b. Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi harga dilakukan dengan cara menetapkan harga untuk


mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dengan
harga pemimpin industri. Harga dapat pula ditetapkan untuk mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan dan mendukung
penjualan ulang produk.

c. Tujuan berorientasi pada volume

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar mencapai target volume penjualan,


nilai penjualan atau pangsa pasar.

d. Tujuan berorientasi pada citra

Citra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan


dapat menetapkan harga paling tinggi untuk membentuk atau menciptakan
citra prestasi. Sementara perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah
digunakan untuk membentuk citra tertentu.13

Harga dari suatu barang adalah tingkat pertukaran barang itu dengan
barang lain. Sebagaimana telah kita ketahui salah satu tugas pokok ekonomi
itu adalah menjelaskan mengapa barangbarang mempunyai harga dan
mengapa ada barang-barang yang mahal dan ada yang murah harganya.14
Harga adalah jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk
mendapatkan produk terebut. Sedangkan menurut Marius harga adalah
jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan
untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan playanan yang
menyertainya.15

13
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008)., 152-153.
14
Alfred, Strategi Penetapan Harga, (Jakarta: Andi, 2010) hal.29-30
15
Marius, Penetapan Harga.., hal.174

12
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran suatu produk. Harga dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang dalam menilai suatu barang yang di tawarkan. Harga adalah
jumlah uang (ditambah beberapa produk apabila memungkinkan) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya harga adalah sesuatu yang harus diberikan oleh pelanggan
untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran
perusahaan.

Harga keseimbangan adalah harga di mana baik konsumen maupun


produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi dan dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di
bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab
permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang.
Sebaliknya.16

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga

a. Faktor internal

1) Tujuan pemasaran perusahaan

Tujuan pemasaran perusahaan meliputi maksimalisasi laba, mempertahankan


kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain-lain.

2) Strategi bauran pemasaran

Harga harus dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran


yang lain yaitu produk, distribusi dan promosi.

16
Prathama Rahardja, Teori Ekonomi Mikro edisi ketiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
2014)

13
3) Biaya

Biaya merupakan faktor utama yang menentukan harga minimal yang harus
ditetapkan oleh perusahaan agar tidak mengalami kerugian yang signifikan.

b. Faktor eksternal

1) Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya,
apakah pasar termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,
oligopoly, atau monopoli.
2) Persaingan

Lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu
persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok,
pelanggan dan ancaman pendatang baru.

3) Unsur-unsur lingkungan eksternal yang lain

seperti kondisi ekonomi (inflasi, tingkat suku bunga), aspek sosial (kepedulian
terhadap lingkungan) dan kebijakan/peraturan pemerintah.17

17
Indah Dwi Puspitasari, Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Nuvo di Santriwati Pondok
Sunan Kalijaga Pakuncen Patianrowo Nganjuk, (Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah, Jurusan Syariah STAIN
Kediri, 2017)., 19-23.

14
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
a. Keadaan perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku pada


periode resesi. Misalnya, periode dimana ada keputusan pemerintah tentang
nilai tukar rupiah dengan mata uang asing, maka akan timbul reaksi-reaksi dari
kalangan masyarakat, khususnya masyarakat bisnis, reaksi spontan dari
keputusan tersebut adanya kenaikan harga-harga.

b. Penawaran dan permintaan

Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah
yang di minta lebih besar, sedangkan harga yang tinggi mendorong jumlah yang
ditawarkan lebih besar.

c. Elastisitas permintaan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan
pasar. Sebenarnya sifat penentuan pasar ini tidak hanya mempengaruhi
penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dijual.

d. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan
yang ada. Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual
perseorangan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli
yang lain.
e. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang
tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. 18

18
Dharmesta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern Edisi Kedua, (Yogyakarta: Liberty, 2005)., 242-246.

15
C. Metode Penetapan Harga

1. Metode penetapan harga berbasis permintaan

Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera


dan preferensi pelanggan daripada faktorfaktor seperti biaya, laba, dan
persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai
pertimbangan, diantaranya:
a. Kemampuan/kemauan para pelanggan untuk membeli

b. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut


apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk
c. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan

d. Harga-harga produk substitusi.

2. Metode penetapan harga berbasis biaya

Faktor penentu utama dalam metode ini adalah aspek penawaran atau
biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi
dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga menutupi
biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan keuntungan.

3. Metode penetapan harga berbasis keuntungan

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam


penetapan harganya. Upaya ini dilakukan atas dasar target volume keuntungan
spesifik atau dinyatakan dalam bentuk
persentase terhadap penjualan.

4. Metode penetapan harga berbasis persaingan

16
Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya atau laba, harga juga dapat
ditetapkan atas dasar persaingan yaitu apa yang dilakukan pesaing.19

D. Indikator Harga
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, indikator harga yang bisa
digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Katerjangkauan harga

Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka


melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produkproduk yang harganya
dapat mereka jangkau.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila


harus membeli dengan harga relative mahal asalkan kualitas produknya baik.
Namun, konsumen lebih menginginkan produk dengan harga murah dan
kualitas baik.
3. Daya saing harga

Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan


mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingnya agar produknya
dapat bersaing di pasar.
4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Tinggi rendahnya harga harus sesuai dengan manfaat yang diterima oleh
konsumen setelah melakukan pembelian.20

E. KEPUTUSAN PEMBELIAN

19
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008)., 157-159.
20
Suri amilia, M. Oloan Asmara Nst, “Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa”, JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol, 6. No.
1, (2017). Diakses pada tanggal 27 Agustus 2018. 19 Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran,
(Jakarta: Erlangga, 2006)., 221.

17
1. Pengertian keputusan pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana


konsumen benar-benar melakukan suatu pembelian. Keputusan pembelian merupakan
salah satu dari perilaku konsumen. Pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan dalam menggunakan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.19
Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk adalah suatu keputusan dimana
seseorang memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan dapat dibuat
hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih, apabila alternatif pilihan tidak ada, maka
tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat
keputusan.21

2. Faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian

Perilaku keputusan pembelian dalam pasar secara umum

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: 22

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen


untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan melekat pada produk yang disebut
dengan atribut produk.

b. Harga

Harga merupakan suatu nilai mata uang guna untuk melakukan pembayaran
yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
c. Lokasi

21
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh, terj. Zoelkifli Kasip (Jakarta: Indeks, 2002)., 437.
22
Ilga Iswa Dinata, Skripsi Dasar Kebijakan harga dalam penetapan Odd and Even Pricing 2020

18
Lokasi adalah saluran bagi produsen untuk menjual produknya kepada
konsumen.

d. Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi dalam menginformasikan,


meyakinkan, dan mengingatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk membeli dan memakai produk tersebut.23

3. Indikator keputusan pembelian

a. Pengenalan kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah kebutuhan.


Kebutuhan tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi
rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu produk. Pemasar
kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran seperti apa yang tepat untuk
memicu minat konsumen.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang tertarik mungkin akan mencari lebih banyak informasi atau
mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada
didekat konsumen, maka konsumen mungkin akan membelinya. Jika tidak,
konsumen bisa menyimpan kebutuhan tersebut dalam ingatannya atau melakukan
sebuah
pencarian informasi.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, diantaranya


sumber pribadi, komersial, publik, dan pengalaman. Semakin banyak informasi yang

23
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Yrama Widya, 2011), 34.

19
diperoleh, maka kesadaran konsumen dan pengetahuan akan merek dan fitur yang
tersedia meningkat.

Sebuah perusahaan harus mendesain bauran pemasarannya untuk membuat


konsumen menyadari dan mengetahui merek tersebut. Selain itu, perusahaan juga
harus mengidentifikasi sumber informasi konsumen secara seksama.

c. Evaluasi alternatif

Konsumen sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui beberapa
prosedur evaluasi. Cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada
konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari
pembeli untuk menemukan bagaimana cara mereka dalam mengevaluasi pilihan
merek. Jika mereka tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, pemasar dapat
mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembelian.

d. Keputusan pembelian

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu


keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Besarnya resiko
yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya
ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Konsumen akan
mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko.
Pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan rasa adanya resiko
dalam diri konsumen dan memberikan informasi dan dukungan untuk mengurangi
resiko yang dirasakan. Dalam menjalankan niat pembelian, konsumen dapat
membuat lima subkeputusan pembelian, yaitu pembuatan keputusan mengenai
merek, pemasok, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen biasanya mengalami


kepuasan dan ketidakpuasan. Oleh karena itu, tugas pamasar tidak hanya berhenti

20
saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar
harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan
pemakaian serta pembuangan pasca pembelian.
Kepuasan pembeli adalah fungsi seberapa dekat harapan pembeli atas suatu
produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Jika konsumen puas, ia
akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk
tersebut, begitu pula sebaliknya. Pemasar harus mengambil langkah-langkah untuk
meminimalkan jumlah ketidakpuasan konsumen pasca pembelian.24

24
Suri amilia, M. Oloan Asmara Nst, “Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa”, JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol, 6. No.
1, (2017). Diakses pada tanggal 27 Agustus 2018.

21
BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN

Kebijakan produk sangat berpengaruh dalam penetapan harga dalam satu


rangkaian proses produksi. Keputusan pembelian suatu produk yang dilakukan dengan
tepat akan membawa dampak pada kepuasan pelanggan. Sedangkan kepuasan
pelanggan ini merupakan tolok ukur dari keberhasilan kegiatan pemasaran. Bila
tercapai kepuasan pelanggan, maka akan membawa implikasi positif terhadap loyalitas
pelanggan. Begitupun dengan nilai harga pasar yang berpengaruh dalam satu produk
dengan mengedepankan kualitas dan kuantitas akan menjadi tolak ukur dalam
keberhasilan perusahaan itu sendiri.

iii
DAFTAR PUSTAKA

(Buchori Alma, 2007: 14).

Saragih, Henri Jurnal Analisis strategi penetapan harga dan pengaruhnya terhaap volume

penjualan

Tjiptono (2008:24)

Gerry Armstrong . Philips Kotler book Prinsip-prinsip pemasaran 2016

Saladin, H. Djasalim SE . Book unsur-unsur inti pemasaran dan manajemen

Heryanto, Imam Jurnal analisis pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi

2015Adiwarman A. Karim., Ekonomi Islam suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta:

Gema Insani, , 2001), h. 160

Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga

Syafei, Rachmat Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 87

Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran Edisi Empat, (Yogyakarta, Andi, 2014)

Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran Edisi Empat, (Yogyakarta, Andi,2013 ), hal. 291

Heryanto, Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, iv

Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008)., 152-153.

Alfred, Strategi Penetapan Harga, (Jakarta: Andi, 2010) hal.29-30

Marius, Penetapan Harga.., hal.174

Rahardja, Prathama Teori Ekonomi Mikro edisi ketiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. 2014)

iv
Puspitasari, Indah Dwi Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Nuvo di

Santriwati Pondok Sunan Patianrowo Nganjuk, Kalijaga Pakuncen (Skripsi,

Program Studi Ekonomi Syariah, Jurusan Syariah STAIN Kediri, 2017)., 19-23.

Irawan, Dharmesta dan Manajemen Pemasaran Modern Edisi Kedua, (Yogyakarta:

Liberty, 2005)., 242-246.

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008)., 157-159.

Asmara Nst, Suri amilia, M. Oloan “Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa”,

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol, 6. No. 1, (2017). Diakses

pada tanggal 27 Agustus 2018. 19


Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip

Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006)., 221.

Kanuk, Schiffman dan Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh, terj. Zoelkifli Kasip (Jakarta:

Indeks, 2002)., 437.

Dinata, Ilga Iswa Skripsi Dasar Kebijakan harga dalam penetapan Odd and Even Pricing

2020

Ginting, Nembah F. Hartimbul Manajemen Pemasaran, (Bandung: Yrama Widya, 2011),

34.

Suri amilia, M. Oloan Asmara Nst, “Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa”,

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol, 6. No. 1, (2017). Diakses

pada tanggal 27 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai