Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBIJAKAN PRODUKSI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi perusahaan

Dosen pengampu : Chairul aly ramli se mm.

Disusun oleh:

Nur fahrani (20221792404)

Evi novitaria (20221192404)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PELABUHAN

AKADEMI ILMU PELAYARAN NUSA TENGGARA

TAHUN 2023-2023
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dan Mahasiswa khususnya.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Labuhan haji 28-09-2023

Penyusun
DAPTAR ISI

COVER............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................3

1.1 Latar Belakang...........................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan…………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................6

2.1 Pengertian konsep produk…………………..............................................6

2.2 klasifikasi produk………………………………………….....……..……8

2.3 pengembangan produk ..............................................................................11

BAB III PENUTUP.........................................................................................15

3.1 Kesimpulan................................................................................................16

3.2 Saran………………………………………………………………......…16

3.3 Daptar pustaka..........................................................................................17


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran.
Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses
pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yakni:
1. Pengertian konsep produk
2. Klasifikasi produk
3. Bauran produk
4. Pengembangan produk

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, dapat diketahui bahwa tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep produk
2. Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi produk
3. Untuk mengetahui bauran produk
4. Untuk mengetahui pengembangan produk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep produk
konsep produk (product concept) adalah salah satu filosofi
pemasaran yang menekankan bahwa konsumen akan menyukai produk-
produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik. Oleh karena itu,
perusahaan harus mencurahkan energinya untuk membuat perbaikan produk
yang berkelanjutan. Istilah ini juga merujuk pada versi terperinci dari ide
produk baru yang memenuhi keinginan dan kebutuhan fungsional, sosial,
psikologis konsumen. Sebagai elemen bauran kreatif yang digunakan oleh
pengiklan untuk mengembangkan strategi periklanan, ini adalah bundel nilai
produk yang diberikan pengiklan kepada konsumen.
sebagai konsep pemasaran orientasi ini menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur
inovatif paling banyak. Manajemen yang fokus pada konsep ini berkonsentrasi
untuk membuat produk yang unggul dan meningkatkannya dari waktu ke
waktu. Mereka beranggapan bahwa pembeli mengagumi produk yang dibuat
dengan baik.
Namun, mereka terkadang terjebak dan mungkin melakukan kesalahan
karena percaya bahwa produk yang lebih baik dengan sendirinya akan
mengarahkan orang membeli produk mereka. Padahal kualitas yang baik
belum tentu sukses jika ini tidak didukung dengan harga, distribusi, iklan, dan
penjualan yang tepat.

kualitas, fitur, dan kinerja yang lebih baik. Alasan mengapa konsep produk
menjadi penting adalah karena Anda harus memenuhi permintaan dan keinginan
pelanggan dengan memberikan produk terbaik. Penjualan, pemasaran, dan
distribusi juga merupakan faktor penting dalam konsep produk. Salah satu fungsi
utama pemasaran adalah mencapai pertukaran yang diinginkan dengan bantuan
pasar sasaran. Pertanyaannya adalah filosofi pemasaran apa yang harus diikuti
untuk merampingkan tujuan yang diinginkan.

B. Klasifikasi produk
Menurut Kotler (2000:45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok:
a. Berdasarkan wujudnya
Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama, yaitu:
Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik
lainnya.
Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon
kecantikan, hotel dan sebagainya.
b. Berdasarkan daya tahan
Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu
Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah
barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian
normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng,
dan sebagainya.
Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama merupakan barang
berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya:
lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa
produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono (1999:98-
101) mengklasifikasikan produk menjadi:
a. Barang Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan untuk kepentingan
bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
1. Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera
dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembelianya.
2. Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya,
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria
pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya: alat
rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.
3. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha
khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang
mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian
desain terkenal.
4. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh onsumen atau
kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk
membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan.

b. Barang industri
Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan
(konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang industri digunakan untuk
keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk diolah menjadi barang lain
atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
1. Material and part, merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya
masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan
baku serta bahan jadi dan suku cadang.
2. Capital Items, merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi.
3. Supplies and service, merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang
memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk
jadi.

Tingkatan Produk
Produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu :
1. Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
2. Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera.
3. Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh
pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha
dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
5. Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk
dimasa datang.

Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami


lima tingkatan produk, yaitu (Fandy Tjiptono, 1999:96-97):
1. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.
2. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling
dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.
3. Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati
untuk dibeli.
4. Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang
dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan
tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.
5. Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan datang.
C. Bauran produk
Bauran pemasaran adalah elemen-elemen yang diperlukan untuk berhasil
memasarkan produk apa pun. Upaya dan strategi pemasaran seharusnya
difokuskan pada elemen didalamnya untuk mencapai keunggulan.
bauran pemasaran konvensional (atau 4 P’s) mencakup:
1. Product (produk)
2. Price (harga)
3. Place (tempat)
4. Promotion (promosi)
Kemudian, para ahli menambahkan tiga elemen lainnya untuk mengakomodasi
pemasaran layanan, yakni:

1. People (orang)
2. Process (proses)
3. Physical evidence (bukti fisik)

Ketujuh elemen di atas dikenal dengan 7 P’s.


Sekarang, mari kita bahas tentang elemen pertama: produk.
Produk merujuk pada barang atau jasa yang dipasarkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan menjual mereka untuk
menghasilkan keuntungan. Sementara itu, konsumen membeli mereka untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam bauran pemasaran, produk mencakup
berbagai aspek seperti fungsi, fitur, desain, dan kualitas.
Produk harus memiliki nilai tambah, baik nilai fungsional atau nilai
emosional. Nilai fungsional terkait dengan kegunaannya untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan, nilai emosional mewakili daya
tarik emosional seperti kebanggaan atau kebahagiaan ketika menggunakannya.
D. Pengembangan produk
Proses pengembangan produk adalah rencana enam tahap yang melibatkan
konsep awal hingga peluncuran pasar final suatu produk. Proses ini membantu
membagi tugas dan mengatur kolaborasi lintas departemen. Temukan cara
melaksanakan proses milik Anda.
Mengembangkan produk baru itu pekerjaan menyenangkan sekaligus
menantang. Tidak ada dua peluncuran produk yang identik, mulai ideasi awal
hingga riset dan pembuatan prototipe. Namun, ada proses umum yang bisa
membantu Anda memulai proses pengembangan produk.

Proses pengembangan produk menjelaskan enam langkah yang diperlukan


untuk melibatkan konsep awal hingga peluncuran pasar final suatu produk. Ini
mencakup mengidentifikasi kebutuhan pasar, meriset persaingan, menggagas
solusi, mengembangkan peta jalan produk, dan membuat produk standar yang
layak (MVP atau minimum viable product).

Dalam beberapa tahun terakhir, proses pengembangan produk telah


berkembang dan kini umumnya digunakan dengan membagi setiap langkah
menjadi enam fase terpisah. Dengan begitu, proses bisa diatur dengan lebih baik
dan hasil akhir individu dibagi menjadi tugas-tugas yang lebih kecil.

Proses pengembangan produk tidak hanya membantu menyederhanakan


peluncuran, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas tim utamanya dengan kerja
tim dan komunikasi selama proses.

Mari kita pelajari lebih dalam siklus produk dan menentukan enam fase
produk. Semuanya dapat membantu Anda berhasil meluncurkan produk
berikutnya.

1. pembentukan ide (ideasi)


Tahap awal proses pengembangan produk dimulai dengan menghasilkan
ide produk baru. Tahap ide awal adalah saat melakukan curah pendapat tentang
konsep produk berdasarkan kebutuhan pelanggan, harga, dan riset pasar.

Ada baiknya untuk mempertimbangkan faktor-faktor berikut saat memulai konsep


produk baru:

 Target pasar: Target pasar adalah profil konsumen yang menjadi dasar
pembuatan produk Anda. Profil konsumen harus diidentifikasi di awal
untuk membuat konsep produk terkait target pasar.

 Produk yang ada: Saat memiliki konsep produk baru, ada baiknya
mengevaluasi portofolio produk yang ada. Apakah sudah ada produk yang
memecahkan masalah serupa? Jika ya, apakah konsep baru tersebut cukup
berbeda untuk dijalankan? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dapat
memastikan keberhasilan konsep yang baru.
 Fungsi: Meskipun belum memerlukan laporan terperinci tentang fungsi
produk, Anda harus memiliki gambaran umumnya. Pertimbangkan
tampilan dan nuansa produk serta alasan seseorang tertarik membelinya.
 Analisis SWOT:Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
produk di awal proses dapat membantu membangun versi terbaik dari
konsep baru produk Anda. Analisis ini memastikan produk berbeda dari
pesaing dan mengatasi kesenjangan pasar.
 Metode SCAMPER: Untuk menyempurnakan ide, gunakan metode curah
pendapat seperti SCAMPER yang melibatkan substitusi, penggabungan,
adaptasi, modifikasi, penggunaan lain, eliminasi, atau penataan ulang
konsep produk.

Untuk memvalidasi konsep produk, pertimbangkan untuk


mendokumentasikan ide dalam bentuk kasus bisnis. Cara ini memungkinkan
semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang fitur produk awal dan
tujuan peluncuran produk baru.
2. Definisi produk

Setelah menyelesaikan kasus bisnis dan mendiskusikan target pasar serta


fungsi produk, inilah saatnya menentukan produk. Tahap ini juga disebut sebagai
penilaian atau pengembangan konsep, dan fokus pada penyempurnaan strategi
produk.

Selama tahap definisi produk, Anda harus menentukan spesifikasi, termasuk:

 Analisis bisnis: Analisis bisnis terdiri dari pemetaan strategi distribusi,


strategi ecommerce, dan analisis pesaing yang lebih mendalam. Langkah
ini bertujuan mulai membangun peta jalan produk yang ditentukan dengan
jelas.
 Nilai manfaat: Nilai manfaat adalah masalah yang diatasi produk.
Pertimbangkan perbedaannya dengan produk lain di pasaran. Nilai ini
dapat berguna untuk riset pasar dan untuk mengembangkan strategi
pemasaran.
 Metrik keberhasilan: Sangat penting untuk menjelaskan metrik
keberhasilan di awal sehingga Anda dapat mengevaluasi dan mengukur
keberhasilan setelah produk diluncurkan. Adakah metrik utama yang ingin
diamati? Ini bisa berupa KPI dasar seperti nilai pesanan rata-rata, atau
sesuatu yang lebih spesifik seperti gol yang ditetapkan secara khusus yang
relevan dengan organisasi Anda.

 Strategi pemasaran: Setelah mengidentifikasi nilai manfaat dan metrik


keberhasilan, mulailah melakukan curah pendapat tentang strategi
pemasaran yang sesuai kebutuhan Anda. Pertimbangkan kanal yang
diinginkan untuk mempromosikan produk, misalnya media sosial atau
postingan blog. Meskipun strategi ini mungkin perlu direvisi, tergantung
produk jadi, ada baiknya untuk memikirkan hal ini saat menentukan
produk untuk mulai merencanakan di awal.

Setelah ide-ide ini ditentukan, inilah saatnya mulai membangun produk standar
yang layak (MVP) dengan prototipe awal.

3. Pembuatan prototipe

Selama tahap pembuatan prototipe, tim akan secara intensif meriset dan
mendokumentasikan produk dengan membuat rencana bisnis yang lebih detail dan
menyusun produk.

Prototipe tahap awal ini bisa sesederhana gambar atau render komputer
yang lebih kompleks terkait desain awal. Prototipe ini membantu mengidentifikasi
area risiko sebelum membuat produk.

Selama fase pembuatan prototipe, Anda akan mengerjakan spesifikasi seperti:

 Riset risiko pasar: Potensi risiko apa pun yang terkait dengan manufaktur
produk harus dianalisis sebelum produk fisik dibuat. Ini akan mencegah
kegagalan peluncuran produk. Riset ini juga memastikan Anda
mengomunikasikan risiko kepada tim dengan mendokumentasikannya
dalam daftar risiko.
 Strategi pengembangan: Selanjutnya, Anda dapat mulai mengerjakan
rencana pengembangan. Dengan kata lain, pahami cara menetapkan tugas
dan linimasa tugas-tugas ini. Salah satu cara merencanakan tugas dan
memperkirakan linimasa adalah menggunakan metode jalur kritis.
 Analisis kelayakan: Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah
mengevaluasi strategi produk berdasarkan kelayakan. Tentukan apakah
beban kerja dan perkiraan linimasa dapat dicapai. Jika tidak, sesuaikan
tanggal dan minta bantuan dari pemangku kepentingan tambahan.
 MVP: Hasil akhir dari tahap pembuatan prototipe adalah produk standar
yang layak. Anggap MVP sebagai produk dengan fitur yang diperlukan
untuk peluncuran dan cukup untuk menjalankan fungsinya. Misalnya,
sepeda MVP memiliki rangka, roda, dan sadel, tetapi tanpa keranjang atau
bel. Membuat MVP dapat membantu tim menjalankan peluncuran produk
lebih cepat daripada membangun semua fitur yang diinginkan yang bisa
memperlambat linimasa peluncuran. Fitur yang diinginkan dapat
ditambahkan saat bandwidth tersedia nanti.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan


dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
sebagai konsep pemasaran orientasi ini menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif
paling banyak. Manajemen yang fokus pada konsep ini berkonsentrasi untuk
membuat produk yang unggul dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. Mereka
beranggapan bahwa pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2011/03/sistem-distribusi-barang.html;

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1947335-saluran-
dan-jaringan- distribusi/;

Basu Swastha D.H. [dan] lrawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty


Yogyakarta, 1990

Barry Berman [and] Joel R.Evans, Retail Management. A StraTegic Approach,


Prentice Hall, New Jersey, 1998;

Anda mungkin juga menyukai