Anda di halaman 1dari 21

MENGHADAPI PERSAINGAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu: Drs. Cecep Castrawijaya, M.A

Disusun Oleh:

Azah Nur Laeli 11200530000046

Erlin Annisa Yusrin 11200530000048

Habibullah Ahmad 11200530000050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan karunia yang senantiasa diberikan
diantaranya berupa, keberkahan dan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagaimana mestinya, sholawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan alam yakni, Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya juga para pengikutnya agar senantiasa selalu diberi naungan rahmat oleh Allah
SWT hingga akhir hayat.
Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,
M.A selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing kami. Makalah ini memang masih jauh dari sempurna karena
kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, jika saudara sekalian menemukan
kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini, kami mohon bimbingannya untuk
memberikan saran serta kritikan dari para pembaca untuk bahan evaluasi agar pembuatan
makalah ini dapat lebih untuk kedepannya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang, 17 Oktober 2022

Penyusun
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Pengertian Persaingan.................................................................................................5

B. Mengidentifikasi Dan Menganalisis Pesaing...............................................................5

C. Kekuatan Persaingan....................................................................................................9

D. Strategi Bersaing Untuk Pemimpin Pasar..................................................................14

BAB III PENUTUP..............................................................................................................20

Kesimpulan dan Saran.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................21

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu perusahaan sangat jarang hanya berdiri sendiri dalam menjual produk ke suatu pasar
pelanggan tertentu. Perusahaan bersaing dengan sejumlah pesaing. Pesaing-pesaing ini harus
diidentifikasi, dimonitori dan disiasati untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas
pelanggan. Secara umum ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang
dapat dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva. Ukuran perusahaan
merupakan suatu skala perusahaan yang mampu diklasifikasikan besar kecilnya menurut
berbagai cara, antara lain, total aktiva, log size, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan
dan jumlah penjualan. Persaingan yang terjadi akan memaksa produsen untuk beradu dalam
menciptakan inovasi dan variasi produk yang dapat membuat konsumen mereka puas.
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap
terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen,
sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor
yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku
konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan
berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.

B. Rumusan Masalah

• Apa itu pesaing ?

• Bagaimana cara mengidentifikasi dan menganalisis pesaing ?

• Apa kekuatan Persaingan itu ?

• Bagaimana strategi bersaing untuk pemimpin pasar ?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui lebih dalam seputar pesaing, kekuatannya, cara mengidentifikasi,


mengalisis, dan strategi bersaing pemimpin pasar. Dan tentunya tujuan penulisan ini tidak
lain adalah untuk memenuhi tugas kelompok manajemen pemasaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesaing

Persaingan berasal dari kata dasar “saing” yang berarti berlomba atau (mengatasi, dahulu
mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan keunggulan masing-masing
yang di lakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang perdagangan, produksi, dan
pertahanan. Persaingan adalah proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok yang
saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Pesaing merupakan perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang di tawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya
persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang-orang yang secara sadar berlatih dan
bekerja keras untuk bersaing dan memenangkan persaingan itu. Persaingan yang tidak
terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang
banyak menciptakan banyak korban jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual
yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang
merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat bahwa manusia adalah pencipta kekerasan
dan manusia memiliki karakter untuk membangun juga sekaligus menghancurkan.1

B. Mengidentifikasi dan Menganalisis Pesaing

Identifikasi Pesaing adalah istilah keren yang biasa dipakai untuk melakukan identifikasi
pesaing. Secara sederhana, competitive analysis adalah strategi pemasaran untuk
mengidentifikasi kompetitor atau pesaing dengan meneliti dan mempelajari kualitas produk,
penjualan, serta strategi yang pesaing lakukan sehingga kita mengetahui peluang apa yang
dapat dioptimalkan terkait strategi-strategi yang akan dilakukan kelak.

 Berikut langkah-langkah yang dapat lakukan untuk mengidentifikasi pesaing :

1. Menentukan siapa saja pesaing kita

Industri ini ibarat medan peperangan. Setelah mengetahui medan peperangan apa yang kita
masuki, maka kita tentu dapat mengenali siapa saja pihak-pihak yang berperang di medan
yang sama. Namun yang perlu kita ketahui, pesaing dalam bisnis itu tidak selamanya bersifat
langsung.

1
http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2013/03/analisis-situasi-psar-dan-analisis.html?m=1

5
2. Pelajari produk dan layanan yang ditawarkan oleh pesaing

Ada beberapa hal yang dapat dipelajari, antara lain bagaimana harga yang ditawarkan
pesaing, apakah di harga yang cenderung tinggi atau rendah; bagaimana pesaing kita
mendistribusikan produk dan layanan yang mereka miliki; apa keunikan dari produk dan
layanan yang pesaing tawarkan; varian apa saja yang dimiliki; kapan saja biasanya pesaing
memberikan diskon kepada pelanggan; dan banyak hal lainnya.

3. Pelajari strategi penjualan yang digunakan pesaing

Ada berbagai strategi penjualan yang dapat diterapkan, seperti memberikan layanan yang
excellent, mengutamakan kualitas bahan baku, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui
strategi penjualan pesaing, maka kemudian dapat menentukan strategi apa yang akan kita
gunakan untuk kedepannya.

4. Analisis bagaimana pesaing memasarkan produk dan layanan

Dalam hal ini, kita dapat menganalisis konten pemasaran pesaing, seperti media apa yang
pesaing gunakan, apakah menggunakan Whatsapp Business, Website, atau berbagai media
sosial lainnya. Selain itu, kita juga dapat menganalisis konten komunikasi apa yang mereka
tonjolkan, apakah pesaing lebih menonjolkan sisi harga, kenyamanan dan ambiance lokasi
usaha, varian produk, atau hal lainn.

5. Pelajari engagement konten pesaing

Setelah menganalisis konten yang dimiliki pesaing, kita juga dapat mempelajari seberapa
tinggi tingkat engagement dari konten tersebut. Hal sederhana yang dapat dilakukan, antara
lain melihat konten apa yang paling banyak mendapatkan like, comment, dan share; komentar
yang diberikan apakah positif atau negatif; hastag apa yang biasa digunakan oleh pesaing
kita, dan jika pesaing menggunakan lebih dari satu media sosial, maka dapat menganalisis
sosial media mana yang memiliki tingkat engagement paling besar.

 Pola Reaksi Pesaing

Produk pangan yang beredar di pasaran biasanya terdapat produk pangan lain yang menjadi
pesaing. Pola reaksi pesaing dikategorikan menjadi empat, yaitu pesaing yang santai,
persaingan selektif, pesaing harimau, dan stochastic/ tak terduga. Pesaing santai, pesaing
tidak bereaksi dengan cepat atau kuat terhadap gerakan lawan. Pesaing yang selektif, pesaing

6
yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu. Pesaing harimau, pesaing yang bereaksi
dengan gesit dan kuat terhadap setiap jalur serangan.

Sedangkan pesaing stochastic, pesaing yang tidak menunjukan pola reaksi yang dapat
diramalkan. Perusahaan perlu mengetahui mentalitas pesaing tertentu jika ingin
mengantisipasi tindakan atau reaksi pesaing lainnya. Masing-masing pesaing bereaksi secara
berbeda, ada yang beraksi cepat, lambat, atau bahkan tidak bereaksi sama sekali. Beberapa
pesaing hanya akan beraksi terhadap serangan tertentu saja dan tidak untuk serangan lainnya,
sehingga perusahaan akan dapat meramalkan pola reaksi pesaing.

 Memperkirakan Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

Identifikasi kelemahan dan kekuatan dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi dan kinerja pesaing.

2. Mencari tahu kekuatan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi serta
lobi di pasar.

3. Mengetahuimarket shareyang dikuasai pesaing serta tindakan pesaing terhadap pelanggan.

4. Mencari tahu kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi
serta lobi di pasar

 Faktor-faktor Persaingan Usaha

Adapun faktor –faktor dari persaingan usaha, yaitu :

a. Produk yang diperjual belikan sama

b. Saluran distribusi sama

c. Adanya perubahan naik turun harga

d. Pemasok produksi sama

 Hal-hal yang dipersaingkan dalam persaingan usaha

Diantaranya:2

1. Daya saing kualitas. Baik kualitas dari segi produk dan tempat.

2
Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2003), hal. 44

7
a. Produk-produk yang akan dipasang kualitasnya harus bisa bersaing dengan baik. Untuk
dapat memenangkan persaingan produk (barang/jasa) yang dijual harus memperhatikan hal-
hal berikut :

- Produk yang dijual adalah produk yang diperlukan oleh konsumen (produk yang laku dijual,
bukan produk yang bisa dibuat oleh produsen).

- Produk mudah diingat, memiliki arti, disukai dan efisien

- Resikonya rendah dan mudah diadopsi dalam penggunaannya

- Merk/logonya meningkatkan identifikasi psikologis produk dan loyalitas konsumen.

b. Place atau pasar merupakan tempat menjual produk/jasa yang diusahakan. Tempat menjual
produk/ jasa itu ada bermacam-macam mulai dari pasar tradisional sampai dengan pasar
modern seperti supermarket dan mall. Pilihan itu akan berkembang sesuai dengan
kemampuan enterprenuryang bersangkutan.

2. Daya saing harga. Tidak mungkin akan memenangkan persaingan jika produk sangat
mahal harganya. Penentuan harga barang/jasa dalam menyiasati persaingan bisnis perlu
sekali mendapat perhatian bagi pebisnis, lebih-lebih bagi seorang enterprenur yang baru
terjun ke dunia bisnis. Ada beberapa alasan mengapa harga perlu memperoleh perhatian,
diantaranya :

- Harga merupakan komponen yang dapat digunakan untuk meningkatkan volume penjualan

- Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah

- Strategi dan tak tik harga pesaing memberikan pengaruh besar terhadap penjualan suatu
perusahaan

- Harga merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk deferensiasi pada pasar yang
telah jenuh dan terjadi komoditasi produk.

3. Daya saing marketing, dalam hal ini kemampuan mengemas produk sangat dibutuhkan.
Promosi merupakan elemen bauran pemasan yang menunjang bauran pemasaran lainnya.
Tanpa promosi, produk tidak dikenal oleh konsumen. Tanpa promosi kebijakan discount

8
harga bisa saja tidak dikenal. Komponen-komponen promosi terdiri dari periklanan,
hubungan masyarakat, penjualan personal dan promosi penjualan.3

4. Daya saing jaringan kerja (networking), suatu bisnis tidak akan memiliki daya saing dan
kalah jika bermain sendiri tanpa melakukan kerjasama dengan lembaga bisnis lainnya.

Dalam mengidentifikasi persaingan calon pesaing perusahaan, eksekutif perlu


mempertimbangkan variabel penting berikut :

1. Bagaimana perusahaan lain mendefinisikan lingkup pasarnya

2. Seberapa mirip manfaat yang diperoleh pelanggan dari produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan lain

3. Seberapa besar komitmen perusahaan lain terhadap industri

Mempertahankan keunggulan bersaing adalah cara yang harus dikejar atau diupayakan oleh
setiap pengusaha. Jika suatu produk pada posisi mengalami penurunan, maka harus
diupayakan untuk dapat mencapai posisi naik kembali walaupun keunggulan bersaing tidak
selalu dapat dipertahankan dalam jangka lama. Sebab, selalu ada inovasi dan kreativitas
terhadap setiap produk/jasa. Jika suatu peusahaan tidak mampu berinovasi dan berkreativitas,
maka akan lebih sulit memepertahankan keunggulan dibandingkan dengan perusahaan yang
mampu beradaptasi dan selalu berinovasi tiada henti.

C. Kekuatan Persaingan

Dunia bisnis pastilah tak lepas dari persaingan. Banyak perusahaan dalam industri yang sama
bersaing untuk merebut pasar, dan menjadi pemimpin pasar (market leader). Menguasai
pasar tentu bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan strategi yang jitu sehingga bisa tepat
mengenai sasaran.

Bagi perusahaan yang mampu mengikuti ritme persaingan, akan bisa survive dan bertahan
dalam industri di mana bisnisnya beroperasi. Sebaliknya, bagi perusahaan yang tak mampu
bersaing, maka akan dengan mudah tersingkir dari persaingan, dan menghilang dari hiruk-
pikuk bisnis.

Meski berat dan penuh dengan tantangan, namun memiliki daya saing menjadi suatu
keharusan bagi setiap perusahaan agar bisa tetap eksis dalam industri. Sebab itu, setiap

3
Ibid., hal.44

9
perusahaan dituntut untuk mampu menganalisis kekuatan kompetitifnya. Salah satu model
yang digunakan untuk mengukur kekuatan kompetitif bisnis adalah lima kekuatan
Porter (Porter Five Force).

Lima kekuatan Porter (Porter five force) merupakan suatu model atau metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan kompetitif dalam suatu
industri, yang dapat membantu menentukan kelemahan dan kekuatan industri tersebut. Model
analisis bisnis ini dapat diterapkan ke berbagai segmen ekonomi guna memahami tingkat
persaingan dalam industri, dan cara meningkatkan profitabilitas perusahaan jangka panjang.

Model analisis bisnis lima kekuatan Porter ditemukan dan dikembangkan oleh Michael E.
Porter yang dituangkan dalam bukunya yang tertajuk “Competitive Strategy: Techniques for
Analyzing Industries and Competitors yang dipublikasikan pada tahun 1980. Sebab itulah,
model analisis bisnis ini diberi nama sesuai dengan nama penggagasnya, Porter.

Dalam model analisis bisnis Porter, analisis struktur industri dan strategi perusahaan
didasarkan pada lima faktor kekuatan. Kelima faktor kekuatan ini digunakan untuk mengukur
intensitas persaingan, daya tarik, dan profitabilitas suatu industri atau pasar. Tak bisa
dipungkiri bahwa keunggulan kompetitif dari suatu perusahaan terletak pada profitabilitasnya
dalam industri di mana perusahaan tersebut berada. Maka dari itu, tugas utama dari
manajemen strategis yakni memilih industri yang berpotensi menguntungkan.

Diakui bahwa model analisis bisnis Porter memiliki dampak global dan mendalam terhadap
perumusan strategi perusahaan. Penerapannya pun bisa dilakukan pada hampir semua
industri, seperti teknologi, jasa keuangan, dan lainnya. Jika dibandingkan dengan model
analisis lain seperti SWOT misalnya, Porter cenderung lebih simpel untuk menganalisis
lanskap persaingan dasar dalam suatu industri.

Model analisis bisnis Porter mengidentifikasi keunggulan kompetitif dengan menggunakan


lima sumber utama persaingan, yaitu kekuatan tawar-menawar pemasok, daya tawar pembeli,
ancaman pendatang baru, ancaman pengganti, dan persaingan di dalam industri. Dengan
kelima faktor kekuatan tersebut, perusahaan dapat menentukan strategi bisnisnya, apakah
condong pada biaya rendah, disimilasi produksi, atau sentralisasi. Penentuan strategi tersebut
tentu saja didasarkan pada kekuatan masing-masing perusahaan dan perbandingan kelima
faktor kekuatan tersebut.

 Lima faktor kekuatan Porter

10
Persaingan dalam bisnis tidak boleh dianggap remeh. Setiap perusahaan harus menyadari
bahwa pesaing senantiasa mengawasi gerak-geriknya, sehingga bisa memanfaatkan
momentum untuk mengalahkannya. Sebab itu, penting bagi setiap perusahaan untuk
mengawasi pesaing mereka. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui setiap pergerakan
pesaing, agar selangkah lebih maju dari pesaingnya dalam mengembangkan bisnis.

Berkenaan dengan hal itu, Porter mengidentifikasi lima faktor yang menjadi kekuatan bisnis,
yang membentuk lingkungan kompetitif.

1. Persaingan yang kompetitif

Kekuatan pertama mengacu pada jumlah pesaing dan kemampuan mereka untuk melemahkan
perusahaan. Jumlah pesaing yang semakin banyak, di mana jumlah produk dan layanan yang
mereka tawarkan juga semakin banyak, maka kekuatan perusahaan akan semakin rendah.
Umumnya, pemasok dan konsumen mencari produk dan layanan yang lebih baik atau harga
yang lebih rendah.

Sebaliknya, ketika persaingan rendah, di mana tak banyak „pemain‟ dalam industri bisnis
yang digeluti perusahaan, maka perusahaan cenderung memiliki kekuatan yang lebih besar
untuk menguasai pasar. Perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi, sehingga
berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Untuk menganalisis faktor persaingan yang kompetitif, pastikan perusahaan mengetahui


jumlah dan kekuatan dari pesaing. Perusahaan harus tahu betul tentang jumlah pesaing yang
dimiliki dan latar belakang mereka. Tak hanya itu, perusahaan juga harus mampu mengukur
kualitas produk dan layanan dari pesaingnya.

Ketika iklim kompetisi semakin ketat, perusahaan dapat tetap menarik minat beli konsumen
dengan menawarkan potongan harga secara agresif. Selain itu, perusahaan juga dapat
melakukan kampanye pemasaran yang berdampak tinggi terhadap tingkat penjualan produk
atau layanannya.

2. Kekuatan pemasok

Bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tentu tak lepas dari input barang atau jasa sebagai
„bahan baku‟ untuk proses produksi. Sebab itu, keberadaan pemasok sangatlah penting dan
mempengaruhi kekuatan kompetitif perusahaan.

11
Pengadaan pasokan input barang atau jasa jelas akan berpengaruh pada biaya produksi.
Semakin mahal input, biaya produksi akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. Oleh
sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menganalisis kekuatan pemasok agar dapat bertahan
bahkan memenangkan persaingan bisnis.

Bicara mengenai pemasok, perusahaan dituntut untuk mengetahui jumlah pemasok potensial
yang dimiliki. Semakin banyak pemasok, perusahaan akan memiliki lebih banyak alternatif
untuk mendapatkan input dengan harga yang bersaing. Artinya, perusahaan tidak akan
bergantung hanya pada satu pemasok saja.

Jika pemasok semakin banyak, maka perusahaan memiliki peluang untuk menekan biaya
input karena bisa beralih ke yang lebih murah. Sebaliknya, apabila jumlah pemasok sangat
terbatas, maka tentu kurang menguntungkan bagi perusahaan. Sebab, pemasok memiliki
kekuatan yang lebih dominan untuk menaikkan harga input, sehingga bisa jadi
mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan.

3. Kekuatan pelanggan

Salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan bisnis adalah jangan sekali-kali
meremehkan kekuatan pelanggan. Tanpa mereka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-
apa. Semakin banyak pelanggan, kekuatan perusahaan akan semakin besar. Demikian pula
sebaliknya.

Harus disadari bahwa pelanggan memiliki kekuatan yang mampu mendorong harga produk
atau jasa perusahaan lebih rendah. Kekuatan pelanggan ini terletak pada jumlahnya. Basis
pelanggan yang besar tentu akan lebih kuat dalam mempengaruhi tingkat harga output
menjadi lebih rendah. Lain halnya dengan basis pelanggan yang kecil, perusahaan cenderung
memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan
profitabilitas.

Untuk menganalisis kekuatan pelanggan, perusahaan tentu harus mengetahui seberapa besar
basis pelanggan yang dimilikinya. Tak hanya itu, perusahaan juga perlu mengetahui seberapa
loyal pelanggan tersebut dalam membeli produknya, dan kemungkinan untuk beralih ke
produk pesaing. Dengan demikian, perusahaan bisa menganalisis kekuatan pelanggan dalam
mendikte persyaratan terkait dengan harga produk perusahaan.

4. Ancaman produk pengganti

12
Setiap perusahaan harus berhati-hati tidak hanya pada pesaing secara nyata saja, yang
bermain dalam industri yang sama, tetapi juga dengan kehadiran dan keberadaan perusahaan
yang menciptakan produk pengganti atau substitusi. Produk pengganti yang dapat digunakan
sebagai substitusi dari produk atau jasa perusahaan jelas merupakan ancaman.

Ketika perusahaan memproduksi barang atau jasa yang tidak memiliki substitusi dekat, maka
kekuatan perusahaan untuk menaikkan harga dan mengunci persyaratan yang
menguntungkan menjadi lebih besar. Berbeda kondisinya apabila produk atau jasa
perusahaan memiliki substitusi yang dekat, maka kekuatan perusahaan untuk mengendalikan
harga cenderung melemah. Sebab, pelanggan memiliki alternatif produk lain, sehingga tidak
harus membeli atau bergantung pada produk atau jasa perusahaan.

5. Ancaman pendatang baru

Dunia bisnis bergerak secara dinamis. Ada yang gagal dan tersingkir dari persaingan, namun
selalu ada pemain baru yang turut menyemarakkan dunia bisnis. Perusahaan harus bijak
dalam menghadapi pendatang baru dalam bisnis. Tak hanya itu, jangan pernah meremehkan
mereka.

Pendatang baru bisa jadi memiliki pengalaman yang masih minim atau terbatas. Namun,
tidak tertutup kemungkinan mereka unggul dalam hal lain seperti kesiapan kualitas produk,
tim manajemen yang andal, strategi pemasaran yang jitu, atau yang lainnya. Dengan begitu,
pendatang baru ini bisa saja menjadi pesaing efektif yang memasuki pasar perusahaan hanya
dengan sedikit modal dan usaha. Hal ini jelas bahwa hadirnya pendatang baru merupakan
suatu ancaman bagi profitabilitas perusahaan.

Faktor ancaman pendatang baru menjadi salah satu kekuatan bisnis yang harus dianalisis agar
perusahaan senantiasa dapat memastikan bahwa posisinya tidak goyah dengan hadirnya
pendatang baru. Dengan menganalisis kekuatan dari ancaman ini, perusahaan dapat
mempertahankan posisi agar tetap menguntungkan.

Jika perusahaan menyadari benar kekuatan ancaman pendatang baru, maka perusahaan akan
mampu membentengi diri dengan penerapan strategi yang tepat, sehingga menyulitkan bagi
pendatang baru untuk memasuki apalagi merebut pasar.

 Cara menerapkan model analisis lima kekuatan Porter

13
Diakui banyak pelaku bisnis bahwa model analisis lima kekuatan Porter ampuh untuk
menganalisis lingkungan, terutama analisis industri. Untuk menerapkan model analisis
kekuatan bisnis ini, perusahaan harus menyeimbangkan antara faktor internal dengan
eksternal.

 Perusahaan harus memperhatikan dengan seksama tingkat kecocokan atau kesesuaian


antara sumber daya internalnya dengan industri. Ketika kondisi persaingan pasar
semakin ketat, perusahaan tentu memiliki risiko untuk memasuki area pasar yang
tidak dikenal. Hal ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan, apabila perusahaan
mampu mempertimbangkan kapabilitas dan keunggulan dari bisnis inti mereka.

 Perusahaan perlu memeriksa tren pasar dan tingkat fleksibilitas strategis. Pasar
mengalami perubahan secara dinamis, sehingga suatu strategi tidak bisa diterapkan
dalam jangka panjang, atau bahkan selamanya. Strategi harus dirumuskan secara
periodik karena merupakan proses dinamis dari umpan balik konstan dan penyesuaian
konstan. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk mempertahankan tingkat
fleksibilitas strategis tertentu.

 Strategi tak selalu bersifat strategis. Artinya, strategi yang baik bisa jadi gagal apabila
tidak didukung dengan eksekusi yang tepat. Di sini, peran sumber daya manusia yang
unggul di dalam perusahaan sangatlah dibutuhkan. Strategi perusahaan pada
prinsipnya merupakan hasil dari perancangan seperangkat sistem mekanisme yang
efektif guna mengembangkan perusahaan secara berkelanjutan. Strategi yang
dirancang ini harus mampu menginspirasi banyak orang, utamanya karyawan di
berbagai tingkatan sebagai sumber daya manusia perusahaan.4

D. Strategi Bersaing Untuk Pemimpin Pasar

 Memperluas Ukuran Pasar Total (Total Industri)

Perluasan ukuran pasar total melepaskan ketegangan para pemimpin, dan perluasan pasar
memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Ketika berbicara tentang
perluasan pasar total, maka itu terjadi dalam tiga cara seperti menciptakan pengguna baru,
menemukan pengguna baru, dan lebih banyak pengguna untuk menjual produk/layanan

 Mendapatkan Pelanggan Baru

4
https://www.simulasikredit.com/mengenal-analisis-lima-kekuatan-porter-porter-five-force/

14
Ada beberapa produk di pasar yang orang tidak membeli atau menyadarinya. Seharusnya
tidak mengherankan karena mereka tidak mampu membelinya, atau tidak menyadari
keberadaan produk, dan beberapa menemukan produk tidak sesuai dengan kebutuhan dan
persyaratan mereka.

Artinya setiap produk memiliki potensi untuk berkembang di pasar tertentu. Biasanya,
pemimpin pasar memperluas ukuran pasar mereka dengan mengikuti strategi dengan contoh
sebagai berikut:

1. Strategi Perluasan Pasar.


Strategi perluasan pasar adalah ketika perusahaan menargetkan kebutuhan pasar yang ada
dengan produk saat ini, dan dapat menggunakan banyak pendekatan untuk strategi ini.
Misalnya, seorang manajer pemasaran berencana untuk meningkatkan jumlah pelanggan,
karena beberapa pelanggan yang ada tidak membeli produk. Caranya dengan
mempromosikan produk / jasa yang sudah ada.

2. Pasar baru.
Strategi pasar baru adalah ketika perusahaan menemukan pasar baru untuk menjual produk /
jasa perusahaan saat ini. Manajer pemasaran berusaha dengan harapan bahwa mereka akan
menemukan pelanggan baru untuk produk mereka.

3. Strategi Perluasan Geografis.


Di sini manajer memperluas pasar mereka ke wilayah geografis baru untuk menemukan
pelanggan baru dan menjual produk/layanan mereka. Misalnya, krim kulit Honolux
memperluas pasarnya dengan memasuki pasar Timur Tengah.

 Penggunaan Baru
Manajer mencoba menemukan kegunaan dan aplikasi baru dari produk mereka yang ada
untuk memperluas pasar produk / jasa mereka. Misalnya, orang Amerika menggunakan roti
untuk sarapan. Sekarang, produsen mempromosikan penggunaan roti di waktu lain seperti
makan siang dan malam.

 Lebih Banyak Penggunaan


Pelanggan dapat meningkatkan konsumsi produk / layanan jika perusahaan memulai
kampanye promosi. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa setiap pasar memiliki
persentase kecil pengguna berat dan mereka mengkonsumsi sebagian besar produk, dan itu

15
menarik perhatian pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan konsumsi minuman dan
minuman jika menawarkan beberapa diskon dan penawaran.

 Pertahankan Pangsa Pasar

Ketika pemimpin pasar memperluas ukuran total pasar mereka, maka mereka harus
mempertahankan bisnis mereka dari serangan pesaing. Misalnya, Coca-Cola harus
mempertahankan dan menjaga pasarnya secara konsisten dari Pepsi. Demikian pula Honda
dan Hero harus menjaga dan mempertahankan pangsa pasarnya dari TVS, Suzuki, dan Bajaj.

Dalam strategi mempertahankan pangsa pasar, bisnis harus mempertahankan biaya produksi
yang rendah, dan harga eceran harus relevan dengan nilai produk yang dirasakan pelanggan.
Beberapa dari enam jenis utama strategi mempertahankan pangsa pasar adalah sebagai
berikut;

1. Pertahanan Posisi

Dalam strategi pertahanan posisi, manajemen memutuskan untuk memperkuat posisinya di


satu atau lebih pasar yang dibidik perusahaan saat ini. Perusahaan berfokus pada pasar
tunggal dan menawarkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk menjadi ikan besar di kolam kecil. Di pasar tunggal, perusahaan mengikuti
strategi diferensiasi dan kepemimpinan biaya. Manajer selalu mempertanyakan dirinya
sendiri mengapa pelanggan lebih memilih produknya daripada pesaing dalam strategi ini. Jika
dia tidak menerima jawaban yang solid, maka kesuksesan produk akan terancam. Singkatnya,
perusahaan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk mengamankan posisi pasarnya.

2. Pertahanan sayap

Strategi pertahanan sayap berarti bahwa perusahaan harus mengambil tindakan pencegahan
tidak hanya untuk melindungi domainnya saat ini tetapi juga area yang lebih lemah. Langkah-
langkah tersebut bertindak sebagai dasar untuk digunakan melawan pesaing.Namun,
pertahanan sayap adalah strategi yang serius, dan perusahaan tidak boleh menganggapnya
enteng. Jika perusahaan mengembangkan strategi pertahanan sayap, maka mereka harus
fokus pada tujuan jangka pendek, dan itu akan membantu menghadapi serangan langsung
dari pesaing.

3. Pertahanan Pre-emptive

16
Strategi pertahanan preemptive mirip dengan kutipan bahwa mencegah jauh lebih baik
daripada mengobati. Di sini perusahaan mulai menyerang pesaing sebelum mereka sempat
menyerang. Namun, tindakan ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memperkuat posisi
nya di pasar. Ada dua cara untuk memulai strategi pertahanan preemptive. Pertama adalah
serangan “senapan”, yaitu ketika perusahaan menyerang semua pesaing secara acak, bukan
menyerang salah satu dari mereka.

Tujuannya adalah untuk menyebarkan ketakutan di antara mereka sehingga mereka tidak
mengambil langkah apa pun. Yang kedua adalah distribusi pervasif, yaitu ketika mencakup
sebagian besar pasar dan menyerang pesaing dalam hal harga rendah. Namun, ketika
mengikuti strategi menyerang seperti itu, maka itu akan membuat pesaing sibuk
mempertahankan posisi pasar mereka. Mereka tidak akan punya waktu untuk membuat
strategi ofensif untuk menyerang perusahaan. Itu membuat tingkat motivasi karyawan tetap
tinggi dan mereka akan tetap aktif. Tujuan lain dari strategi preemptive adalah untuk
menciptakan tekanan psikologis pada pesaing dan membuat mereka tetap lemah. Biasanya,
pemimpin pasar memiliki posisi keuangan yang kuat. Mereka menciptakan keadaan seperti
itu, di mana serangan terhadap pemimpin menjadi sangat mahal bagi mereka. Jika mereka
menyerang mereka, maka mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri.

4. Strategi Serangan Balik

Strategi serangan balik adalah menyerang musuh Anda ketika dia menyerang perusahaan
lain. Ketika pesaing menyerang pemimpin pasar, maka dia menyerang balik untuk
melindungi posisinya di pasar. Serangan tersebut dapat berupa invasi wilayah, peningkatan
kualitas produk, dan pemotongan harga. Serangan ini memaksa pemimpin pasar untuk
menanggapinya guna mempertahankan dominasinya.Saat perusahaan akan meluncurkan
serangan balik langsung, serang semua sisi atau sudut tertentu dari pesaing. Pemimpin pasar
membalas serangan ketika pangsa pasarnya dalam bahaya besar.

Namun, ketika tidak ada yang menyerang pemimpin pasar, maka perusahaan menunggu saat
yang tepat untuk melancarkan serangan terhadap pesaing. Pemimpin pasar biasanya memiliki
posisi ekonomi dan politik yang kuat. Ketika pemimpin diserang, maka dia akan menurunkan
harga produk yang rentan ke tingkat yang besar, hal itu akan menempatkan penyerang dalam
bahaya finansial yang besar. Pemimpin akan menyebarkan desas-desus tentang produk
pesaing, dan mempromosikan produknya sebagai yang terdepan dan terbaru.

5. Pertahanan Bergerak

17
Dalam strategi pertahanan bergerak, para pemimpin mempertahankan wilayah pasar mereka
dan memperluas bisnis mereka ke wilayah baru. Jenis ekspansi seperti itu membantu
perusahaan untuk menyerang dan bertahan melawan potensi serangan pesaing.

Namun, wilayah yang baru diperluas bertindak sebagai dasar untuk serangan ofensif di masa
depan terhadap pesaing. perusahaan dapat meluncurkan strategi pertahanan seluler untuk
diversifikasi pasar dan perluasan pasar. Berbicara tentang strategi perluasan pasar,
perusahaan menemukan kebutuhan umum pelanggan dan mencoba memuaskan mereka
dengan penawaran yang lebih luas. Misalnya, perusahaan manufaktur telepon menghasilkan
produk lain yang akan membantu komunikasi telepon. Penting untuk diingat bahwa perluasan
dapat membahayakan perusahaan di masa depan.

6. Pertahanan Kontraksi

Ketika sebuah perusahaan merasa sulit untuk mempertahankan pasar yang lebih besar dalam
jangka panjang, maka ia mengikuti strategi kontraksi. Ini berarti bahwa perusahaan membuat
daftar area yang lebih lemah, dan kemudian menarik diri dari pasar yang lemah tersebut.
Namun, ia memobilisasi dan berfokus pada area yang kuat, dan mengikuti strategi agresif di
area tersebut. Kontraksi pasar tidak berarti ditinggalkan.

 Perluas Pangsa Pasar

Pangsa pasar merupakan alat ukur yang sangat baik bagi manajemen. Alat ukur ini terdiri dari
memperkirakan bagian perusahaan dan total penjualan industri produk/jasa. Setelah
mengetahui total pangsa pasar, perusahaan dapat membuat kontrak dengan miliknya untuk
mengukur kinerja dari perusahaan tersebut. Apakah harus meningkatkan saham perusahaan,
atau meningkatkan profitabilitas. Namun, perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar
dengan mengikuti strategi pemasaran yang baik.

Ketika datang untuk memilih strategi untuk bisnis, maka itu tergantung pada faktor-faktor
berikut;

 Biaya pelaksanaan kegiatan pasar dan bauran pemasaran


 Kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda
 Biaya struktural yang relevan dengan biaya produksi dan rekayasa
 Situasi ekonomi negara
 Profitabilitas produk
 Ukuran pasar dan tingkat pertumbuhan

18
 Rekam jejak kompetitif
 Kualitas produk

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk,
menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk, dengan kata
lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru yang berbeda dan jauh lebih baik
dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Kekuatan dan kelemahan pesaing,
menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing.
Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka
capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan dan kelemahan
pesaing.

B. Kritik dan Saran

Kami sadar betul makalah ini masih memiliki banyak kekurangan mungkin kesalahan
dalam penulisan ejaan ataupun pemilihan kata yang kurang tepat. Oleh sebab itu, kami
memohon kritik dan saran dari dosen dan teman-teman.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2013/03/analisis-situasi-psar-dan-analisis.html?m=1

Hafidhuddin Didin. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta, Gema Insani).

https://www.simulasikredit.com/mengenal-analisis-lima-kekuatan-porter-porter-five-force/

21

Anda mungkin juga menyukai