Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahhirobbilalamin segala puji dan syukur kami panjatkan


kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah dan izin-Nya, saya dapat menyusun
proposal ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Baginda Rasulullah SAW. Pelaku sejarah yang paling berjasa mencurahkan dunia
jahiliyah menuju zaman Islam.

Atas terciptanya tugas makalah ini, kami ingin mengucapkan rasa


terimakasih kepada Dosen mata kuliah bersangkutan yang tentu berkat perintah,
masukan dan kritikan, tugas ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan


baik dari penguasaan keilmuan pemakalah, isi, gramatika, ejaan, kesalahan kata,
arti, referensi maupun cara pengutipan. Maka dari itu, kritik dan saran dari
bapak/ibu dosen adalah hal yang paling berharga bagi pemakalah sebagai proses
dalam mewujudkan pribadi yang bertanggungjawab terhadap hal-hal akademik
dan dunia keilmuan.

Wallahulmuwafiq Li Aqwamitharieq, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3


2.1 Pengertian Persaingan ............................................................................. 3
2.2 Indetifikasi Pesaing ................................................................................. 3
2.3 Menentukan Sasaran Pesaing .................................................................. 4
2.4 Identifikasi Strategi Pesaing ................................................................... 5
2.5 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ............................................ 7
2.6 Identifikasi Reaksi Pesaing ..................................................................... 9
2.7 Strategi Menghadapi Pesaing .................................................................. 9

BAB III STUDI KASUS .............................................................................. 14


3.1 Persaingan Nike dan Adidas ................................................................... 14

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 15


4.1 Strategi Bersaing Nike dan Adidas Dengan Menggunakan Teknologi.... 15
4.2 Teknologi Nike dan Adidas ..................................................................... 15
4.3 Penjualan Nike dan Adidas ..................................................................... 16
4.4 Strategi Bersaing Nike dan Adidas ........................................................ 18

BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 19


5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 19

2
DAFTAR PUSTAKA 20BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana, namun


cakupan pesaing aktual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih
luas.Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru
muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang
sehat.Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan
perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa
maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk
hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi
sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan
manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.
Dalam dunia bisnis, persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat
ataupun persaingan yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa
pesaing adalah sebagai musuh, tapi menurut penulis pesaing adalah mitra karena
dengan adanya pesaing maka produk yang dihasilkan suatu perusahaan menjadi
lebih baik. Hal ini disebabkan karena antara perusahaan yang satu dengan yang
lain, berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas sehingga tidak kalah
dengan perusahaan lain yang pada akhirnya akan menarik perhatian
customer untuk membeli produk tersebut.
Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus
mengetahui kondisi pesaing baik dalam maupun luarnya agar perusahaan dapat
membuat strategi untuk menghadapi pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka
disusunlah makalah yang berjudul “Analisis Persaingan Usaha”.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah


sebagai berikut :

1. Apa Pengertian dari Pesaing?


2. Bagaimana Mengidentifikasi Pesaing?
3. Bagaimana Menentukan Sasaran Pesaing?
4. Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Pesaing?
5. Bagaimana Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing?
6. Bagaimana Mengidentifikasi Reaksi Pesaing?
7. Bagaimana Strategi untuk Menghadapi Pesaing?
8. Studi kasus?

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis menarik tujuan
penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Definisi dari Pesaing.
2. Untuk mengetahui Cara Mengidentifikasi Pesaing.
3. Untuk mengetahui Sasaran Pesaing.
4. Untuk mengetahui Strategi Pesaing.
5. Untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Pesaing.
6. Untuk mengetahui Reaksi Pesaing.
7. Untuk mengetahui Strategi dalam Menghadapi Pesaing.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Persaingan

2
Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi,
dahulu mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan
keunggulan masing-masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum
dalam bidang perdagangan, produksi, pertahanan dan sebagainya.
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Analisis
persaingan merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-
apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan
barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
1. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
2. Harga yang ditawarkan
3. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4. Promosi yang dijalankan
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan

2.2 Indetifikasi Pesaing

Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan
yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap.
Pembuatan peta persaingan yang digunakan untuk melakukan analisis pesaing
memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah pertama yang perlu dilakukan
perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini
perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan
demikian memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Jenis produk yang ditawarkan


2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
3. Identifikasi peluang dan ancaman
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan

2.3 Menentukan Sasaran Pesaing

3
Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing terdekat dan pesaing jauh. Pesaing
terdekat adalah perusahaan yang mempunyai produk yang hampir sejenis, misal
sebuah bank maka pesaing terdekatnya adalah bank umum, BPR, bank syariah,
atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang
mirip. Contoh pesaing untuk bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya
memilki kesamaan dengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi
simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka
selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar
market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau
menghambat pesaing lainnya. Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, maka
kita perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa
tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat
dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara,
misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar pasar, maka kita perlu mengetahui
apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya,
meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar
dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Peningkatan market
share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu
diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan
cara mengambil market share pesaing lainnya.
Begitu pula untuk menggaet nasabah milik pesaing, maka kita perlu
meningkatkan mutu produk dengan memberikan berbagai kelebihan baik itu dari
segi pelayanan atau kelebihan lainnya dibanding dengan produk pesaing.
Misalnya bagi hasil yang kompetitif, jumlah jaringan atau teknologi yang dimiliki,
margin yang rendah, dll.

2.4 Identifikasi Strategi Pesaing

4
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara terus menerus,
karena pesaing yang cerdik akan mengubah strategi mereka dari waktu ke waktu.
Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang
diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing mengubah strategi mereka
untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Susanto dan Umam (2003) Ada beberapa macam strategi
yang dapat dijalankan, antara lain:
1. Strategi pemimpin pasar (Marekt Leader)
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar
sebesar 40%. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap
ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama,
perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan
jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang
dengan baik. Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba
meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
2. Strategi penantang pasar
Penantang pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar
sebesar 30%. Tidak seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam
banyak hal perusahaan bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
a. Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
Pilihan ini membawa resiko tinggi, tetapi bisa merupakan strategi yang
akan banyak menghasilkan dan memang benar-benar masuk akal bila si
pemimpin pasar ternyata tidak memenuhi kebutuhan pasar dengan
sempurna.
b. Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih
kecil yang kurang berhasil serta kekurangan dana.
3. Serangan pengikut pasar
Pengikut pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar
20%. Berikut ini empat strategi umum yang bisa dimanfaatkan :

5
a. Pengadaptasi (Adaptor)
Yaitu perusahaan mengambil dan mengadaptasi/memodifikasi produk
market leader.
b. Peniru (Imitator)
Yaitu perusahaan yang meniru beberapa hal dari market leader, namun ia
masih mempertahankan diferesiasi dalam hal kemasan, iklan, harga dan lain-
lain.
c. Pengklon (Cloner)
Yaitu perusahaan berusaha untuk menyamai atau melebihiproduk
nama dan pengemasan produk market leader, dengan variasi yang ringan.
d. Pemalsu (Counterfeiler)
Yaitu perusahaan yang meniru bulat-bulat produk dan kemasan
perusahaan lain
4. Strategi penggarap pelung pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan
kecil yang mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari
bentrok dengan perusahaan-perusahaan besar, sehingga tidak diperdulikan
oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Penggarap pelung pasar adalah
perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar 10%.
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke satu atau
lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungan. (Adi 2016)
menyatakan bahwa ada pelung atau celah pasar yang ideal akan memiliki
beberapa ciri sebagai berikut:

a. Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
b. Memiliki potensi untuk berkembang.
c. Diabaikan oleh perusahaan besar.
d. Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan pelung pasar tersebut secara efektif.
e. Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing

2.5 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

6
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari
tahu kerentanan mereka. Menurut Kasmir (2010) Identifikasi kekuatan dan
kelemahan dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu ya
ng berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
2. Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing baik itu dalam hal
keuangan, sumber daya manusia, teknologi maupun dalam hal
letak/posisi di pasar.
3. Mengetahui market share yang dikuasai oleh pesaing serta tindakan
yang dilakukan pesaing terhadap pelanggan.
Porter (1980) telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan
tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan
pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut antara
lain:
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat
Segmen tertentu menjadi tidak menarik, jika ia telah memiliki pesaing
yang banyak, kuat, atau agresif.
2. Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk
masuk dan keluarnya.

3. Ancaman produk substitusi


Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk
yang aktual atau potensial.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan
posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan
mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.

7
Sebuah perusahaan perlu informasi tentang kekuatan dan kelemahan
pesaing. Kotler (2006) menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan menempati
satu di antara enam posisi kompetitif didalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memliki
pilihan strategis yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan
posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka
panjangnya apapun tidakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang
yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk
mencapai hasil yang bisa terus bertahan dalam bisnis.
Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan oleh perusahaan yang
dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata untuk meningkatkan
posisinya.

5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada
peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak
keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tidak ada
peluang untuk memperbaiki.

2.6 Identifikasi Reaksi Pesaing

8
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam
merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan
terobosan baru dalam rangka mengungguli pesaing yang ada. Adapun bentuk-
bentuk reaksi umum dari para pesaing, yaitu:
1. Pesaing yang santai, yaitu pesaing yang tidak bereaksi dengan cepat
terhadap tindakan / serangan pesaing.
2. Pesaing selektif, yaitu pesaing yang hanya bereaksi terhadap
serangan tertentu.
3. Pesaing harimau, yaitu pesaing yang bereaksi dengan gesit dan kuat
terhadap setiap serangan dari pesaing-pesaingnya.
4. Pesaing stokastik (tak terduga), yaitu pesaing yang tidak
menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.

2.7 Strategi Menghadapi Pesaing

Menurut Anonim (2016) Strategi dalam menghadapi pesaing dalam


pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti :
warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli
konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.

2. Strategi penetapan harga


Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan
pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga
adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Penetapan harga dalam menghadapi pasar, antara lain:
a. Penetapan harga sama dengan harga pesaing.
b. Penetapan harga di bawah pesaing.
c. Menetapkan harga di atas harga pesaing
Berapa harga yang ditetapkan untuk suatu barang, pengusaha (penjual)
melihat pada suatu pangkal tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam
orientasi, antara lain:
a. Orientasi pada harga pokok (cost)

9
Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok, seorang
pengusaha selalu menanyakan terlebih dulu berapa harga pokok (biaya
pembuatan/harga-beli)-nya baru kemudian menetapkan harga jualnya.
b. Orientasi pada permintaan pasar
Orientasi pada permintaan pasar terlebih dahulu melihat harga-harga di
pasar dan kekuatan permintaan pasar. Berapakah kira-kira banyaknya barang
yang diperlukan, dan berapakah kira-kira kemampuan untuk membayar. Jika
ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relatif tinggi; jika ditaksir
permintaan lemah, maka harga ditetapkan relatif rendah. Jika permintaan
berbeda-beda kekuatannya atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat
diberikan harga yang berbeda-beda, yang disebut harga diskriminasi.
c. Orientasi pada persaingan
Orientasi pada persaingan, yang dilihat oleh penjual bukannya harga
pokok atau permintaan pasar terlebih dahulu, melainkan berapakah harga
yang ditetapkan oleh pesaingnya. Ada dua cara yang dapat
ditempuh, yaitu mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang dipasang
oleh pesaingnya artinya tinggal meniru saja atau harga yang ditetapkan
lebih rendah daripada yang ditawarkan/ditetapkan oleh pesaingnya.
Adapun Kombinasi, Yaitu melihat kepada ketiga-tiganya, baik biaya
pembuatannya, permintaan pasar, maupun persaingan yang ada.
3. Strategi promosi
Promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi
(persuasive) atau membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan dengan cara:
a. Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara dihadapan suatu
kelompok, misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk kepada
pembeli.
b. Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara
ini dilakukan dengan:
1) Rhetoric, memanipulasi kata-katanya menjadi menarik.

10
2) Atmosphere, yaitu suasana senang yang diciptakan
sehingga memberikan dorongan agar mau mengikuti atau menerima
apa yang dikatakan.
3) Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat
propaganda agar dapat menimbulkan kesan yang sulit dilupakan.
c. Model negoisasi
Suatu perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator
lainnya saling berhadapan. Masing-masing berusaha untuk mengusahakan
pihaknya.
4. Strategi distribusi
Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran
distribusi yang dapat dipergunakan, yaitu:
a. Zero Stage: Manufacture Direct to Consumer (Saluran
Distribusi Langsung ke Konsumen)
b. One Stage: Manufacture to Retailer To Consumer (Saluran
Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
c. Two Stage: Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke
Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
d. Three Stage: Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer
to Consumer (Saluran Melalui Agen)
Bila ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima
strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Serangan Frontal (Frontal Attack)
Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila ia mengerahkan
massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang
kekuatan lawan daripada titik kelemahan lawan.
2. Serangan Samping (Flanking Attack)
Penyerang bersikap seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat,
sehingga lawan mengerahkan semua daya ke bagian tersebut, namun
serangan yang sesungguhnya akan diarahkan pada bagian sayap atau
belakang.
3. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)

11
Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran
lawan. Manuver mengepung ini dijalankan dengan serangan besar-besaran
terhadap berbagai front, sehingga lawan harus melindungi bagian depan,
samping dan belakang pada saat bersamaan.
4. Serangan Melambung (Bypass Attack)
Serangan jenis ini adalah strategi menyerang secara tidak langsung serta
menjauhkan diri dari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran
pesaing.
5. Serangan Gerilya (Guerilla Attack)
Serangan gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus
pada berbagai wilayah lawan.
Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan
antara lain:
1. Pertahanan frontal
Pertahanan frontal adalah pertahanan dari segala penjuru. Untuk
pertahanan ini diperlukan kekuatan sumber daya yang cukup besar.
Tujuannya agar pesaing tidak dapat melakukan serangan paling tidak untuk
sementara waktu.
2. Pertahanan samping
Pertahanan samping adalah pertahanan untuk menutupi kelemahan
yang dimiliki agar tidak diserang oleh pesaing. Kelemahan harus
segera untuk ditutupi, jangan tunggu sampai diserang pesaing duluan.
3. Pertahanan menyerang lebih dulu
Pertahanan menyerang lebih dulu merupakan pertahanan dimana
perusahaan harus menyerang lebih dahulu ke pesaing. Tujuannya adalah
agar pesaing menjadi salah langkah untuk melakukan serangan pada
perusahaan kita atau bahkan pesaing mungkin akan membatalkan
serangannya.
4. Pertahanan menyerang balik
Pertahanan ini dilakukan setelah terjadi serangan dari pihak lawan, jadi
agar kita tidak kalah maka kita sebaiknya melakukan penyerangan balik.

12
BAB III

STUDI KASUS

3.1 Persaingan antara Adidas dan Nike


Adidas adalah sepatu buatan Jerman. Perusahaan ini didirikan oleh Adolf
Dassler. Nama Adidas berasal dari nama pendirinya, yaitu “Adi” dari kata Adolf
dan “Das” dari kata Dassler, sehingga bila digabung akan menjadi nama Adidas.
Adidas mulai memroduksi sepatu pada tahun 1920-an di Herzogenaurach, dekat
Nuremberg, Jerman. Adik dari Adolf, yaitu Rudolf Dassler, mendirikan
perusahaan serupa yang diberi nama Puma, yang saat ini menjadi salah satu
kompetitor Adidas. Pada Agustus 2005, Adidas mengakuisisi salah satu rivalnya,
yaitu Reebok, dalam upaya untuk memperketat persaingan dengan kompetitor
terbesarnya, Nike. Saat ini, Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang
industri produk olahraga dan menawarkan portofolio yang begitu luas di seluruh

13
dunia. Strategi yang dimiliki oleh Adidas sangat simple, yaitu memperkuat brand
secara terus menerus dan melakukan improvisasi posisi kompetitif.
Sedangkan Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah
dan mahasiswa akuntansi di Universitas Oregon, bersama pelatih Bill Bowerman
Phil. Cinta mereka pada olahraga membuat mereka selalu bersama, dan mereka
juga memiliki cinta kepada teknologi sepatu olahraga dan pakaian. Nike, Inc.
adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika
Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena
mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Imam
Teguh Islamy, Ronaldo dan Michael Jordan. Produk sepatu dan pakaian olahraga
Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas logo perusahaan, para “swoosh” tik,
dan slogan “Just Do It”.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Strategi bersaing Nike dan Adidas dengan mengunakan Teknologi


Dunia perlengkapan olahraga (Apparel) sepertinya tak bisa terlepas dari dua
brand besar yang sudah lama mendunia yaitu Nike dan Adidas, hampir semua lini
produk kedua brand tersebut mengusai pasar domestik, ini bisa di liat dari outlet
yang tersebar di berbagai kota. Tak ketinggalan juga barang ‘KW’ yang beredar
hampir disetiap pedagang kaki lima.
Karena Brandminded nya yang keterlaluan, orang Indonesia khususnya anak
muda, lebih suka memakai produk dengan merk Nike atau Adidas ‘KW’ dari pada
merk lokal asli seperti League maupun Specs. Tak bisa dipungkiri, promosi yang
efektif dan terus menerus menjadi kunci kedua brand tersebut merebut hati
konsumen. Bisa kita buktikan saat ada pertandingan sepak bola atau futsal, hampir
semua ada brand Nike atau Adidas.

14
Tapi, menurut saya yang cenderung lebih suka produk Nike, terdapat nilai
lebih dan kurang dalam dua produk ini. Bahasan dalam tulisan ini berkaitan
dengan teknologi produk dan juga model model terbaru plus endorse pemain siapa
yang menang.
4.2Teknologi Nike dan Adidas
Saya akan membahas lebih ke teknologi terbaru yang dimiliki kedua produk
ini, Karena jika dirunut mulai awal sejarah munculnya produk ini, akan sangat
panjang pembahasannya.
Terbaru, Nike mempunyai teknologi ACC, ini adalah teknologi yang
dipersiapkan produsen apparel asal amerika serikat ini untuk menyambut musim
semi dan musim hujan. Sementara, adidas belum mengeluarkan teknologi sejenis
untuk mengimbangi inovasi ini.
Dalam menyambut isu global warming Nike juga berinovasi dengan
mengeluarkan teknologi terbarunya yang bernama Green Speed. Teknologi ramah
lingkungan ini dikaitkan dengan produk sepatu yang diproduksi terbatas, sehingga
selain melestarikan lingkungan, produk ini terasa eksklusif. Adidas, lagi-lagi,
belum punya produk pembanding untuk dipilih konsumen.
Teknologi terakhir yang didengar pada sepatu bola Adidas adalah teknologi Chip
Micoach, yang pada awalnya hanya di gunakan untuk seri sepatu yang digunakan
oleh megabintang lapangan hijau, Lionel Messi yaitu Adidas F50, yang pada
akhirnya digunakan pada hampir seluruh sepatu bola Adidas.
4.3Penjualan Nike dan Adidas
Biasanya yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu inovasi dua produk
tersebut adalah even-even sepak bola besar di dunia. Sejak perhelatan Euro 2012
penjualan sepatu bola Adidas terjadi penurunan, jauh dari yang di harapkan,
kondisi berbeda ditunjukkan Nike, yang mengeluarkan seri spesial euro lewat seri
Clash-nya, penjualan sepatu Nike lewat sepatu futsal nike victory clash nya, bisa
dikatakan sukses selama euro 2012 berlangsung.
Ini sangat berbanding terbalik dengan seri Adidas LZ yang merupakan edisi
khusus euro 2012. Launching dilakukan saat euro 2012 berlangsung, tapi
penjualan masih lebih dari yang di harapkan, penyebabnya bisa karena kurangnya
biaya iklan adidas lewat endorse pemain. Hal yang terjadi juga kebanyakan
pemain sepak bola yang di endorse justru malah duduk di bangku cadangan.

15
Keunggulan yang dimiliki Adidas mungkin adalah di tingkat harga, di mana
harga sepatu Adidas lebih murah dengan kualitas lebih baik dan lebih nyaman
(menurut survey yang saya lakukan kepada beberapa pemakai Adidas). Ini yang
biasanya di sukai para pemakai Adidas, perbandingan produk Adidas dan Nike
dengan harga yang sama, produk adidas biasanya lebih enak dipakai.
Sangat menarik mencermati pesaingan sepatu bola kedua merk di atas
terutama munculnya teknologi maupun desain terbaru yang sebelumnya gak
pernah terlintas dibenak kita. Saran saya, sebagai konsumen yang tidak punya
penghasilan dari sepak bola cukuplah menyimak dan membeli seri turunan aja,
karena kondisi lapangan di Indonesia yang tidak bisa mengakomodasi sepatu,
membuat sepatu jadi cepat rusak.
Berikut ini adalah persaingan-persaingan yang telah terjadi antara Nike dan
Adidas :

1. Persaingan Sponsor Kostum Klub


Persaingan pertama dapat dilihat dari kostum klub besar Eropa yang
disponsori oleh Nike dan Adidas. Keduanya sama – sama mensponsori 4
klub besar Eropa, dan uniknya lagi, 4 klub yang disponsori oleh Nike
semuanya musuh bebuyutan 4 klub yang disponsori oleh Adidas. Itu
menggambarkan betapa sengitnya pertempuran dingin antara Nike dan
Adidas.Seperti yang kita ketahui, Nike mensponsori Arsenal, MU,
Barcelona, dan Intermilan. Bandingkan dengan Adidas yang mensponsori
Liverpool, Chelsea, Madrid, dan AC Milan. Dari tiap liga besar di Eropa
Nike dan Adidas saling menancapkan kukunya di masing – masing tim
seakan ingin saling mengobarkan bendera perang.
2. Persaingan Sponsor Pemain
Persaingan kedua dapat dilihat dari pemain sepakbola yang menjadi
brand Ambbasador dari Nike maupun Adidas. Setiap pemain yang
disponsori oleh Nike maupun Adidas adalah bukan sembarangan pemain.
Nike maupun Adidas hanya akan mensponsori pemain – pemain muda
pontensial yang berpotensi untuk menjadi yang terbaik di dunia. Tujuannya
apa ? Tentunya jika sang pemain akhirnya memperoleh penghargaan pribadi
semisalnya Ballon d’Or ( Pemain Terbaik Eropa ), atau misalnya World

16
Player of The Year, tentunya Adidas dan Nike akan semakin terkenal dan
akan merasa bangga karena pemainnya menggunakan sepatu yang mereka
rancang.Siapa yang tahu persaingan ketat antara Lionel Messi dan Cristiano
Ronaldo ? Yang satu disponsori oleh Nike dan satu disponsori oleh Adidas.
Messi digandeng Adidas, Ronaldo digandeng Nike.
3. Persaingan sepatu andalan masing – masing
Masing – masing brand berusaha yang terdepan untuk mengeluarkan
produk yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing – masing. Produk
Nike yang diandalkan adalah T90, Mercurial, Tiempo, sedangkan Adidas
bersaing dengan Predator, F50, dan Adipure.

4. Persaingan Kostum Timnas


Disini persaingan sama seperti persaingan kostum klub, Nike maupun
Adidas sama – sama menggaet tim – tim besar Eropa yang satu sama lain
dapat dikatakan saling bermusuhan. Ketika Argentina digaet Adidas. Brazil
digaet oleh Nike. Di Eropa Adidas menggaet Jerman, Spanyol, Perancis,
sedangkan Nike menggaet Portugal dan Belanda.
4.4Strategi Bersaing Nike dan Adidas kedepannya
Nike secara resmi baru saja meluncurkan sepatu barunya, Magista, yang
didukung teknologi Flyknit milik mereka di mana bagian atas sepatu dibuat dari
bahan sintetis yang dijahit khusus. Teknologi ini sudah digunakan pada sepatu-
sepatu basket dan jogging milik Nike, dengan tujuan untuk menciptakan produk
yang ringan namun juga tahan lama. Di sepakbola, pemain Spanyol Andres Iniesta
dan penyerang Jerman Mario Goetze, termasuk yang dilibatkan dalam
pengembangan sepatu ini.
Edwards mengatakan, para pemain mengaku menginginkan sepatu yang bisa
terasa seolah telanjang kaki tapi kuat di ujungnya. Bagi pencinta sepakbola yang
ingin mengikuti idolanya mengenakan sepatu ini, sayangnya, mungkin perlu
merogoh kocek cukup dalam, karena harganya saat ini dibanderol 275 dolar AS
(Rp3,1 juta) per pasang.
Sedangkan Adidas, sementara itu, sudah lebih dulu meluncurkan versi
sepatu Samba warna-warninya sebagai bagian dari empat produk terbaru. Tapi
mereka juga berencana memperkenalkan sepatu “jahitan” pada pertengahan Maret

17
ini. Menurut Hainer pula, teknologi ini punya potensi dikembangkan sesuai ke
arah mana dan bagaimana produk sepatu-sepatu Adidas dibuat. Di sisi lain,
teknologi ikut berbicara dalam hal desain kaus. Menurut pihak Adidas, kaus-kaus
mereka di PD ini lebih ringan 50 persen ketimbang produk sebelumnya.
Diketahui, sebanyak delapan tim akan menggunakan Adidas di PD mendatang,
termasuk di antaranya juara bertahan Spanyol, juga Jerman dan Argentina.

BAB V

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan
Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu perusahaan
dan memecahkan masalah. Membantu perusahaan dalam: meningkatkan
produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan
mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan
masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam
memanfaakannya.
Salah satu contoh Persaingan antara perusahaan adidas dan nike adalah
persaingan global pada masa sekarang ini telah, yang telah menciptakan peluang
dan tantangan bagi perusahaan yang ingin berperan dengan posisi kuat. Arena
persaingan global telah menjadikan lingkungan bisnis telah berubah secara radikal
dalam waktu yang relatif singkat (turbulence) serta persaingan antar perusahaan
semakin ketat. Salah satu faktor kunci untuk menentukan keberhasilan dalam
persaingan tersebut adalah melalui upaya peningkatan keunggulan bersaing
perusahaan. Pendekatan yang mungkin dapat diterapkan bagi perusahaan pada
kondisi seperti sekarang ini adalah melalui aliansi strategis.
Era globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin
ketat. Ketatnya persaingan pasar dan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar
membuat para pemasar harus menerapkan sebuah strategi yang tepat untuk dapat

18
bertahan dan mengikuti perubahan pasar serta bahkan tampil sebagai pemimpin
pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Adi. 2016. Posisi Pesaing dan Strategi Pemasaran. Jakarta(ID): PT. Indeks.
[Internet]. (diakses 07 Maret 2016)
Tersedia dalam http://ad1lovezhy.blogspot.co.id/2013/03/posisi-pesaing-
strategy-pemasaran.html?m=1

Anonim. 2016.Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas.


[Internet]. (diakses 10 Maret 2016) Tersedia dalam
http//:dayuncepok.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pemasaran-dalam-
mengha dapi.html?m=1

Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Jakarta(ID): Kencana

Kotler P. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta(ID): PT. Indeks

Porter ME. 1980. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Indstries and
Competitors, The Free Press.

Susanto H, Umam K. 2013. Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah. Bandung(ID):


Pustaka Setia

19
MAKALAH

ANALISIS PERSAINGAN ANTARA ADIDAS DAN NIKE

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok

pada mata kuliah Seminar Manajemen Bisnis

Dosen :

Agus Nugraha, ST. M.Kom

Disusun Oleh :

C1150115 - Yuni Maulidia

C1150349 - Yulia Citra M

20
JURUSAN MANAJEMEN

INSTITUT KOPERASI INDONESIA

2019 M / 1440 H

21

Anda mungkin juga menyukai