Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS PESAING

Oleh:

1. Nur Rahman 1605512027


2. Putu Aditya Wahyu Bahmanta 1605512031

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Analisis Pesaing untuk memenuhi Portofolio
Kewirausahaan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1. Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku dosen pengajar mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan
kepada penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

Denpasar, 27 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................2

1.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

2.1. Pengertian Pesaing ....................................................................................3

2.2. Identifikasi Pesaing ...................................................................................3

2.3. Menentukan Sasaran Pesaing ....................................................................4

2.4. Identifikasi Strategi Pesaing ......................................................................5

2.5. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ..............................................7

2.6. Identifikasi Reaksi Pesaing .......................................................................9

2.7. Strategi Menghadapi Pesaing ....................................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................14

3.1. Kesimpulan..............................................................................................14

3.2. Saran ........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana, namun


cakupan pesaing aktual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih
luas.Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru
muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.

Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang


sehat.Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan
perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa
maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk
hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi
sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan
manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.

Dalam dunia bisnis, persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat
ataupun persaingan yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa
pesaing adalah sebagai musuh, tapi menurut penulis pesaing adalah mitra karena
dengan adanya pesaing maka produk yang dihasilkan suatu perusahaan menjadi
lebih baik. Hal ini disebabkan karena antara perusahaan yang satu dengan yang lain,
berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas sehingga tidak kalah dengan
perusahaan lain yang pada akhirnya akan menarik perhatiancustomer untuk
membeli produk tersebut.

Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus


mengetahui kondisi pesaing baik dalam maupun luarnya agar perusahaan dapat
membuat strategi untuk menghadapi pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka
disusunlah makalah yang berjudul “Analisis Persaingan Usaha”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah


yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1
1. Apa Pengertian dari Pesaing?
2. Bagaimana Mengidentifikasi Pesaing?
3. Bagaimana Menentukan Sasaran Pesaing?
4. Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Pesaing?
5. Bagaimana Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing?
6. Bagaimana Mengidentifikasi Reaksi Pesaing?
7. Bagaimana Strategi untuk Menghadapi Pesaing?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Definisi dari Pesaing.


2. Untuk mengetahui Cara Mengidentifikasi Pesaing.
3. Untuk mengetahui Sasaran Pesaing.
4. Untuk mengetahui Strategi Pesaing.
5. Untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Pesaing.
6. Untuk mengetahui Reaksi Pesaing.
7. Untuk mengetahui Strategi dalam Menghadapi Pesaing.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Data penulisan makalah ini dilakukan dengan mengambil data


melalui browsing dari internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pesaing

Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi,
dahulu mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan
keunggulan masing-masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam
bidang perdagangan, produksi, pertahanan dan sebagainya.

Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Analisis
persaingan merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa
saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang
atau jasa yang mirip dengan produk kita.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:

1. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk


2. Harga yang ditawarkan
3. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4. Promosi yang dijalankan
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan

2.2. Identifikasi Pesaing

Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan
yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang
lengkap.Pembuatan peta persaingan yang digunakan untuk melakukan analisis
pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah pertama yang perlu
dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh
kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk
menetapkan langkah selanjutnya.

Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:

3
1. Jenis produk yang ditawarkan
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
3. Identifikasi peluang dan ancaman
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan

2.3. Menentukan Sasaran Pesaing

Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing terdekat dan pesaing jauh.
Pesaingterdekat adalah perusahaan yang mempunyai produk yang hampir
sejenis, misal sebuah bank maka pesaing terdekatnya adalah bank umum, BPR,
bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki
produk yang mirip. Contoh pesaing untuk bank adalah lembaga keuangan yang
kegiatannya memilki kesamaan dengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian,
koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.

Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya.
Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share,
meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat
pesaing lainnya.

Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, maka kita perlu mengetahui laba
jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil.
Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan
melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya
melalui pelayan atau harga yang relatif murah.

Jika sasarannya untuk memperbesar pasar, maka kita perlu mengetahui


apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya,
meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar
dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Peningkatan market
share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih ren-dah. Hal yang juga perlu diselidiki

4
adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara
mengambil market share pesaing lainnya.

Begitu pula untuk menggaet nasabah milik pesaing, maka kita perlu
meningkatkan mutu produk dengan memberikan berbagai kelebihan baik itu dari
segi pelayanan atau kelebihan lainnya dibanding dengan produk pesaing. Misalnya
bagi hasil yang kompetitif, jumlah jaringan atau teknologi yang dimiliki, margin
yang rendah, dll.

2.4. Identifikasi Strategi Pesaing

Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara terus menerus,


karena pesaing yang cerdik akan mengubah strategi mereka dari waktu ke waktu.
Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang
diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing mengubah strategi mereka untuk
memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.

Ada beberapa macam strategi yang dapat dijalankan, antara lain:

1. Strategi pemimpin pasar (Marekt Leader)


Pemimpin pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar
40%. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini
mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama,
perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan
jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang
dengan baik. Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba
meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
2. Strategi penantang pasar
Penantang pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar
30%. Tidak seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam banyak
hal perusahaan bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan:

5
a. Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
Pilihan ini membawa resiko tinggi, tetapi bisa merupakan strategi
yang akan banyak menghasilkan dan memang benar-benar
masuk akalbila si pemimpin pasar ternyata tidak memenuhi
kebutuhan pasar dengan sempurna.
b. Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih
kecil yang kurang berhasil serta kekurangan dana.
3. Serangan pengikut pasar
Pengikut pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar
20%. Berikut ini empat strategi umum yang bisa dimanfaatkan:
a. Pengadaptasi (Adaptor)
Yaitu perusahaan mengambil dan mengadaptasi/memodifikasi
produk market leader.
b. Peniru (Imitator)
Yaitu perusahaan yang meniru beberapa hal dari market leader,
namun ia masih mempertahankan diferesiasi dalam hal kemasan,
iklan, harga dan lain-lain.
c. Pengklon (Cloner)
Yaitu perusahaan berusaha untuk menyamai atau melebihi
produk, nama dan pengemasan produk market leader, dengan
variasi yang ringan.
d. Pemalsu (Counterfeiler)
Yaitu perusahaan yang meniru bulat-bulat produk dan kemasan bank
pemimpin pasar.
4. Strategi penggarap relung pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil
yang mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari
bentrok dengan perusahaan-perusahaan besar, sehingga tidak diperdulikan
oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Penggarap relung pasar adalah
perusahaan yang menguasai pangsa pasar sebesar 10%.

6
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke satu atau lebih celah-
celah pasar yang aman dan menguntungan. Satu relung atau celah pasar
yang ideal akan memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
a. Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
b. Memiliki potensi untuk berkembang.
c. Diabaikan oleh perusahaan besar.
d. Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan relung pasar tersebut secara efektif.
e. Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar
dengan membina “Goodwill” atas produknya.

2.5. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari
tahu kerentanan mereka. Identifikasi kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan
melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang


berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
2. Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing baik itu dalam hal keuangan,
sumber daya manusia, teknologi maupun dalam hal letak/posisi di pasar.
3. Mengetahui market share yang dikuasai oleh pesaing serta tindakan yang
dilakukan pesaing terhadap pelanggan.

Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan


tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan
pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan

tersebut antara lain:

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat


Segmen tertentu menjadi tidak menarik, jika ia telah memiliki pesaing yang
banyak, kuat, atau agresif.

7
2. Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk
dan keluarnya.
3. Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang
aktual atau potensial.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan
posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan
mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.

Sebuah perusahaan perlu informasi tentang kekuatan dan


kelemahanpesaing. Kotler menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan menempati
satu di antara enam posisi kompetitif didalam pasar sasaran berikut ini:

1. Dominan
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memliki
pilihan strategis yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan
posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka
panjangnya apapun tidakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang
yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai
hasil yang bisa terus bertahan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada
karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang
dibawah rata-rata untuk meningkatkan posisinya.

8
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi adapeluang
untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar
dari pasar.
6. Tidak berpeluang
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tidak ada
peluang untuk memperbaiki.

2.6. Identifikasi Reaksi Pesaing

Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam


merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan
terobosan baru dalam rangka mengungguli pesaing yang ada.

Adapun bentuk-bentuk reaksi umum dari para pesaing, yaitu:

1. Pesaing yang santai, yaitu pesaing yang tidak bereaksi dengan cepat
terhadap tindakan / serangan bank pesaing.
2. Pesaing selektif, yaitu pesaing yang hanya bereaksi terhadap serangan
tertentu.
3. Pesaing harimau, yaitu pesaing yang bereaksi dengan gesit dan kuat
terhadap setiap serangan dari pesaing-pesaingnya.
4. Pesaing stokastik (tak terduga), yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola
reaksi yang dapat diramalkan.

2.7. Strategi Menghadapi Pesaing

Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:

1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti:
warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli
konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.

9
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan
pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga
adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Penetapan harga dalam menghadapi pasar, antara lain:
a. Penetapan harga sama dengan harga pesaing.
b. Penetapan harga di bawah pesaing.
c. Menetapkan harga di atas harga pesaing

Berapa harga yang ditetapkan untuk suatu barang, pengusaha (penjual)


melihat pada suatu pangkal tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam
orientasi, antara lain:

a. Orientasi pada harga pokok (cost)


Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga
pokok, seorang pengusaha selalu menanyakan terlebih dulu berapa
harga pokok (biaya pembuatan/harga-beli)-nya baru kemudian
menetapkan harga jualnya.
b. Orientasi pada permintaan pasar
Orientasi pada permintaan pasar terlebih dahulu melihat harga-harga
di pasar dan kekuatan permintaan pasar. Berapakah kira-kira
banyaknya barang yang diperlukan, dan berapakah kira-kira
kemampuan untuk membayar. Jika ditaksir permintaan kuat, maka
harga ditetapkan relatif tinggi; jika ditaksir permintaan lemah, maka
harga ditetapkan relatif rendah. Jika permintaan berbeda-beda
kekuatannya atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat
diberikan harga yang berbeda-beda, yang disebut harga
diskriminasi.
c. Orientasi pada persaingan
Orientasi pada persaingan, yang dilihat oleh penjual bukannya harga
pokok atau permintaan pasar terlebih dahulu, melainkan berapakah
harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Ada dua cara yang dapat

10
ditempuh, yaitu mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang
dipasang oleh pesaingnya artinya tinggal meniru saja atau harga
yang ditetapkan lebih rendah daripada yang ditawarkan/ditetapkan
oleh pesaingnya.
d. Kombinasi
Yaitu melihat kepada ketiga-tiganya, baik biaya pembuatannya,
permintaan pasar, maupun persaingan yang ada.
3. Strategi promosi
Promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat
persuasi (persuasive) atau membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan
dengan cara:
a. Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara dihadapan suatu
kelompok, misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk
kepada pembeli.
b. Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga,
cara ini dilakukan dengan:
1) Rhetoric, memanipulasi kata-katanya menjadi menarik.
2) Atmosphere, yaitu suasana senang yang diciptakan
sehingga memberikan dorongan agar mau mengikuti
atau menerima apa yang dikatakan.
3) Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat
propaganda agar dapat menimbulkan kesan yang sulit
dilupakan.
c. Model negoisasi
Suatu perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator
lainnya saling berhadapan. Masing-masing berusaha untuk
mengusahakan pihaknya.

11
4. Strategi distribusi
Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran
distribusi yang dapat dipergunakan, yaitu:
a. Zero Stage: Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi
Langsung ke Konsumen)
b. One Stage: Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran
Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
c. Two Stage: Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke
Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
d. Three Stage: Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to
Consumer (Saluran Melalui Agen)

Bila ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima
strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :

1. Serangan Frontal (Frontal Attack)


Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila ia mengerahkan
massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang
kekuatan lawan daripada titik kelemahan lawan.
2. Serangan Samping (Flanking Attack)
Penyerang bersikap seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat,
sehingga lawan mengerahkan semua daya ke bagian tersebut, namun
serangan yang sesungguhnya akan diarahkan pada bagian sayap atau
belakang.
3. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran
lawan. Manuver mengepung ini dijalankan dengan serangan besar-besaran
terhadap berbagai front, sehingga lawan harus melindungi bagian depan,
samping dan belakang pada saat bersamaan.

12
4. Serangan Melambung (Bypass Attack)
Serangan jenis ini adalah strategi menyerang secara tidak langsung serta
menjauhkan diri dari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran
pesaing.
5. Serangan Gerilya (Guerilla Attack)
Serangan gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus
pada berbagai wilayah lawan.

Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan


antara lain:

1. Pertahanan frontal
Pertahanan frontal adalah pertahanan dari segala penjuru. Untuk pertahanan
ini diperlukan kekuatan sumber daya yang cukup besar. Tujuannya agar
pesaing tidak dapat melakukan serangan paling tidak untuk sementara
waktu.
2. Pertahanan samping
Pertahanan samping adalah pertahanan untuk menutupi kelemahan
yang dimiliki agar tidak diserang oleh pesaing. Kelemahan harus segera
untuk ditutupi, jangan tunggu sampai diserang pesaing duluan.
3. Pertahanan menyerang lebih dulu
Pertahanan menyerang lebih dulu merupakan pertahanan dimana
perusahaan harus menyerang lebih dahulu ke pesaing. Tujuannya adalah
agar pesaing menjadi salah langkah untuk melakukan serangan pada
perusahaan kita atau bahkan pesaing mungkin akan membatalkan
serangannya.
4. Pertahanan menyerang balik
Pertahanan ini dilakukan setelah terjadi serangan dari pihak lawan, jadi agar
kita tidak kalah maka kita sebaiknya melakukan penyerangan balik.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.

Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau


mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan
yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:

1. Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk


2. Harga yang ditawarkan
3. Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4. Promosi yang dijalankan
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan

Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan


analisis pesaing dengan cara:

1. Mengidentifikasikan pesaing
2. Menentukan sasaran pesaing
3. Identifikasi strategi pesaing
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
5. Identifikasi reaksi pesaing
6. Strategi menghadapi pesaing

Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan


sasaran yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan
mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.

Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:

1. Strategi produk
2. Strategi penetapan harga

14
3. Strategi promosi
4. Strategi distribusi

Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi


sebagai berikut:

1. Strategi pemimpin pasar


2. Strategi penantang pasar
3. Strategi pengikut pasar
4. Strategi relung pasar

Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara,
yaitu:

1. Serangan frontal
2. Serangan samping
3. Serangan pengepungan
4. Serangan melambung
5. Serangan gerilya

Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan


paling tidak ada empat cara:

1. Pertahanan frontal
2. Pertahanan samping
3. Pertahanan menyerang lebih dulu
4. Pertahanan menyerang balik

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka


dapat dipastikan perusahaan akan dapat menetukan dengan baik strategi
pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang
ditengah-tengah persaingannya.\

3.2. Saran

1. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan


situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri

15
atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan
atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
2. Sudah selayaknya perusahaan memiliki strategi pemasarannya sendiri
sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
3. Penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan perusahaan besar dan posisi masing-masing
perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat
menerapkan strategi tertentu, yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan
kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu yang jarang
terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik dari
pada perusahaan besar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adi zhy, Posisi Pesaing dan Strategi Pemasaran, dalam


http://ad1lovezhy.blogspot.co.id/2013/03/posisi-pesaing-strategy-
pemasaran.html?m=1 (diakses 07 Maret 2016)
Anonim, Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, dalam
http//:dayuncepok.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pemasaran-dalam-
menghadapi.html?m=1 (diakses 10 Maret 2016)
Borby Anzhen, Ancaman Persaingan, dalam
http://anzhenz.blogspot.co.id/2010/10/artikel-ancaman-persaingan.html?m=1
(diakses 07 Maret 2016)
Herry Susanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah, Bandung,
Pustaka Setia, 2013
Indra, Analisis Situasi Pasar dan Analisis Pesaing,
dalam http://indraputrabintan.blogspot.co.id/ 2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-
analisis.html?=1 (diakses 06 Maret 2016)
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta, Kencana, 2010
Muhammad hafidz, Strategi Pemasaran dalam berbagai posisi persaingan, dala,
http://kerajaanberbagi.blogspot.co.id/2012/06/strategi-pemasaran-dalam-
berbagai.html?m=1 (diakses 07 Maret 2016)

17

Anda mungkin juga menyukai