Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

ANALISIS HIDRAULIKA PADA JARINGAN PIPA

4.1. Estimasi Diameter Pipa

Untuk menghitung diameter pipa digunakan persamaan Hazen – Williams berikut ini :
Q = 0,2785 x C x D2,63 x S0,54

Dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
C = Koefisien kekasaran Hazen Williams, diambil nilai C = 120 untuk jenis pipa
Galvanized Iron
D = Diameter pipa (m)
S = Slope pipa = beda tinggi/panjang pipa (m/m)

Besar debit yang digunakan dalam perhitungan adalah dari hasil perhitungan kapasitas
hari maksimum pada Bab III yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Kapasitas Hari Maksimum Tahun 2036 pada Desa Tipe I (liter/detik)
Desa
Kapasitas Hari
Maksimum A B C D E F G
(2031)
13,05 5,82 5,33 7,00 9,22 7,92 9,65

Diameter pipa dirancang agar dapat mengalirkan air dengan kecepatan rencana
(Vrencana) = 1,0 s.d. 1,5 m/dt. Gambar skema dari jaringan perpipaan pada pedesaan Type I
dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4. 1 Skema Jaringan Perpipaan pada Pedesaan Tipe I

 Estimasi Diameter Pipa Sebelum BPT 1


Pada perencanaan ditetapkan :
Debit (Q) = 58 l/dt = 0,058 m3/dt
Koefisien (C) = 120 (Galvanized Iron)
Sedangkan dari peta diidentifikasi :
Elevasi titik awal = + 375 (sta 0+000)
Elevasi titik akhir = +277 (sta 3+100)
Jarak = 3,1 km = 3100 m
375-277
Slope = =0,033
3100
Sehingga, estimasi diameter pipa dapat dihitung dengan :
0.38
 Q 
D =  
0 , 54 
 (0,2785  C  S ) 
0,38
0,042
D=( )
0,2785×120×0,0320,54

D = 0,16 meter
Tabel 4. 2 Perhitungan Estimasi Diameter Pipa

Kec
Elevasi Koefisien Diameter
Beda Perbedaan Debit Pengaliran (V) Luas (A) m2
(m) Panjang Hazen- Dalam (D) m
No Segmen Tinggi Tekanan (Q) Slope m/dt
(m) William
Sta Sta (m) (P) (m3/dt)
(C) Hitung Use Hitung Use Hitung Use
0 0+1
1 SMA - 0+00 338 375 37,00 1380 37,0 0,058 120,0 0,027 2,097 0,821 0,188 0,300 0,028 0,071
2 0+00 - BPT 1 375 273 102,00 3100 102,0 0,058 120,0 0,033 2,281 0,821 0,180 0,300 0,025 0,071
3 BPT 1 - 3+500 273 259 14,00 200 14,0 0,058 120,0 0,070 3,109 0,821 0,154 0,300 0,019 0,071
3+500 - 4+700 259 207 52,00 1000 52,0 0,058 120,0 0,052 2,752 0,821 0,164 0,300 0,021 0,071
4 4+700 - Reservoir 1 207 205 2,00 1800 2,0 0,031 120,0 0,001 0,489 0,821 0,285 0,220 0,064 0,038
5 Reservoar 1 - 8+200 205 172 33,00 1700 33,0 0,031 120,0 0,019 1,583 0,821 0,158 0,220 0,020 0,038
8+200 - P1 172 154 18,00 800 18,0 0,013 120,0 0,023 1,364 0,848 0,110 0,140 0,010 0,015
6 P1 - P2 154 125 29,00 2200 29,0 0,006 120,0 0,013 0,902 0,915 0,091 0,090 0,006 0,006
7 P2 - P3 125 122 3,00 1200 3,0 0,005 120,0 0,003 0,447 0,838 0,123 0,090 0,012 0,006
8+200 - P4 172 131 41,00 1800 41,0 0,007 120,0 0,023 1,181 0,892 0,087 0,100 0,006 0,008
P4 - P3 131 122 9,00 1500 9,0 0,005 120,0 0,006 0,640 0,838 0,103 0,090 0,008 0,006
4+700 - Reservoir 2 207 195 12,00 4100 12,0 0,027 120,0 0,003 0,702 0,853 0,220 0,200 0,038 0,031
8 Reservoar 2 - 10+800 195 165 30,00 2000 30,0 0,027 120,0 0,015 1,373 0,853 0,158 0,200 0,020 0,031
10+800 - P5 165 142 23,00 1500 23,0 0,009 120,0 0,015 1,072 0,815 0,105 0,120 0,009 0,011
P5 - P6 142 127 15,00 2300 15,0 0,008 121,0 0,007 0,732 0,833 0,117 0,110 0,011 0,009
10+800 - P6 165 127 38,00 2200 38,0 0,008 122,0 0,017 1,099 0,833 0,096 0,110 0,007 0,009
4.2. Kehilangan Energi

Pada aliran air dikenal persamaan energi ( persamaan Bernoully ) dan persamaan
kontinuitas. Persamaan Bernoully secara umum ditulis kembali sebagai berikut :
𝑃 𝑣2 𝑃 𝑣2
+𝑧+ = +𝑧+ + ℎ𝑒
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
dengan :
P = tekanan
z = tinggi datum
V = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa
g = percepatan gravitasi bumi
he = kehilangan tinggi tenaga
𝛾 = berat per unit volume
hf = kehilangan tinggi tenaga karena gesekan
hs = kehilangan tinggi tenaga sekunder (turbulensi lokal)

4.2.1. Kehilangan Energi Utama /Mayor (Hf)


1) Persamaan Darcy Weisbach
𝐿 𝑄2
Persamaan matematis persamaan Darcy Weisbach ditulis sebagai : ℎ𝑓 = 8𝑓
𝐷 5 𝜋2 𝑔

𝐿 𝑉2
atau ℎ𝑓 = 𝑓 𝐷 2𝑔

dengan :
hf = kehilangan energi atau tekanan ( mayor atau utama ) ( m )
𝑄 = debit air dalam pipa ( m3/s )
𝑓 = koefisien gesek ( Darcy Weisbach )
L = panjang pipa ( m )
D = diameter pipa ( m )
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )
2) Persamaan Hazen Wiliams
Q = 0,2785 x C x D2,63 x S0,54
Dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
C = Koefisien kekasaran Hazen Williams, diambil nilai C = 120 untuk jenis
pipa Galvanized Iron
D = Diameter pipa (m)
S = Slope pipa = beda tinggi/panjang pipa (m/m)
Kehilangan Energi Mayor (Hf) Sebelum BPT 1
1,85
Q
Hf = ( ) ×𝐿
0,2785×𝐶𝐻𝑊 ×D2,63
1,85
0,04167
Hf = ( ) × 1380
0,2785×120×0,402,63
Hf = 0,505 meter
Perhitungan kehilangan energi mayor untuk type I selanjutnya akan disajikan dalam
Tabel 4
Tabel 4. 3 Perhitungan Kehilangan Energi Utama/Mayor (Hf)
Diameter Dalam
Panjang Koefisien Hazen- (D) m Kehil. Energi
No Segmen
(m) William (C) Mayor (Hf)
Hitung Use
1 SMA - 0+00 1200 120 0,188 0,3 3,774
2 0+00 - BPT 1 3300 120 0,182 0,3 9,024
3 BPT 1 - 3+500 200 120 0,154 0,3 0,547
3+500 - 4+700 1000 120 0,164 0,3 2,734
4 4+700 - Reservoir 1 1800 120 0,285 0,22 7,074
5 Reservoar 1 - 8+200 1700 120 0,158 0,22 6,681
8+200 - P1 800 120 0,110 0,14 5,652
6 P1 - P2 2200 120 0,091 0,09 29,951
7 P2 - P3 1200 120 0,123 0,09 13,878
8+200 - P4 1800 120 0,087 0,1 20,665
P4 - P3 1500 120 0,103 0,09 17,347
4+700 - Reservoir 2 4100 120 0,220 0,2 19,310
8 Reservoar 2 - 10+800 2000 120 0,158 0,2 9,419
10+800 - P5 1500 120 0,105 0,12 11,789
P5 - P6 2300 121 0,117 0,11 20,513
10+800 - P6 2200 122 0,096 0,11 19,325
4.2.2. Kehilangan Energi Sekunder/Minor (Hm)
Walaupun disebut minor, kehilangan di bagian pipa yang memiliki sambungan dan
belokan mungkin saja jauh lebih besar dibandingkan dengan kehilangan energi akibat
gesekan dengan pipa.

Kehilangan energi minor dalam bahasan matematika ditulis sebagai berikut :

Q2 v2
Hm = k atau Hm = k
2 A2 g 2g

dengan :
k = koefisien kehilangan energi minor
V = kecepatan aliran

Koefisien tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan sebagainya.
Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 sampai dengan 1.

 Kehilangan Energi Minor (Hm) Sebelum BPT 1

v2
Hm = k
2g

0,5394 2
Hm  ((2  1,5)  (20  0,4)  (5  0,3)  (0  0,9)  (0  0,9)  (1  0,15))  Hm =
2  9,81
0,18758 meter

Perhitungan kehilangan energi minor untuk type I selanjutnya akan disajikan dalam
Tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Perhitungan Kehilangan Energi Sekunder/Minor (Hm)
Jumlah (Unit) ACC
Kecepatan
Bend Bend Bend Wash Air Gate Hm
No Segmen (V)
90 45 22,5 Out Valve Valve
1,5 0,4 0,3 0,9 0,9 0,15 (m/dt) (m)
1 SMA - 0+00 0 7 7 4 3 1 0,821 0,390
2 0+00 - BPT 1 0 44 3 0 1 0 0,821 0,666
3 BPT 1 - 3+500 0 12 14 1 1 0 0,821 0,371
3+500 - 4+700 0 10 12 1 1 0 0,821 0,323
4 4+700 - Reservoar 1 0 10 14 1 1 1 0,821 0,349
5 Reservoar 1 - 8+200 0 12 15 3 3 1 0,821 0,510
8+200 - P1 0 10 15 3 3 1 0,848 0,482
6 P1 - P2 0 12 15 3 3 1 0,915 0,510
7 P2 - P3 0 12 15 3 3 1 0,838 0,510
8+200 - P4 0 10 15 3 3 1 0,892 0,482
P4 - P3 0 10 15 3 3 1 0,838 0,482
4+700 - Reservoar 2 0 10 18 2 2 1 0,853 0,452
Reservoar 2 -
8 0 15 18 2 2 1 0,853 0,520
10+800
10+800 - P5 0 15 18 2 2 1 0,815 0,520
P5 - P6 0 15 18 2 2 1 0,833 0,520
10+800 - P6 0 15 18 2 2 1 0,833 0,520

4.3. Profil Hidraulis

Profil hidraulis merupakan gambar yang menunjukkan letak ketinggian pipa dengan garis
hidraulisnya pada tiap titik di jalur perpipaan. Profil hidraulis digambarkan dengan menetapkan
sumbu absis untuk panjang pipa dan sumbu ordinat untuk letak pipa atau kontur tanah dan
ketinggian hidraulisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan, kehilangan energi utama (mayor), kehilangan energi
sekunder (minor) dan sisa tekanan pada tiap segemen pipa dapat dilihat pada Tabel 4.5. Untuk
gambar profil hidraulis segmen pipa skema Type I dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4. 5 Perhitungan Sisa Tekanan
Elevasi Koefisien Diameter Kehil. Kehil. Kualitas Pipa
(m) Beda Perbedaan Debit Dalam (D) m Tinggi Sisa (Bar)
Panjang Hazen- Energi Energi
No Segmen Tinggi Tekanan (Q) Slope Sf Tekanan Tekanan
(m) William Mayor Minor
Sta Sta (m) (P) (m3/dt) (m) (mka)
(C) Hitung Use (Hf) (Hm) Hitung Use
0 0+1
1 SMA - 0+00 315 375 60,00 1380 60,0 0,058 120,0 0,043 0,170 0,300 0,003 3,774 0,390 60,000 55,837 7 6
2 0+00 - BPT 1 375 277 98,00 3100 98,0 0,058 120,0 0,032 0,181 0,300 0,003 8,477 0,666 98,000 0,000 0 6
3 BPT 1 - 3+500 273 259 14,00 200 14,0 0,058 120,0 0,070 0,154 0,300 0,003 0,547 0,371 14,000 13,082 2 6
3+500 - 4+700 259 207 52,00 1000 52,0 0,058 120,0 0,052 0,164 0,300 0,003 2,734 0,323 52,000 62,025 7 6
4+700 -
4 207 205 2,00 1800 2,0 0,031 120,0 0,001 0,285 0,220 0,004 7,074 0,349 2,000 7,659 1 5
Reservoir 1
Reservoar 1 -
5 205 172 33,00 1700 33,0 0,031 120,0 0,019 0,158 0,220 0,004 6,681 0,511 33,000 0,000 0 5
8+200
8+200 - P1 172 154 18,00 800 18,0 0,013 120,0 0,023 0,110 0,140 0,007 5,652 0,515 18,000 11,833 1 6
6 P1 - P2 154 125 29,00 2200 29,0 0,006 120,0 0,013 0,091 0,100 0,008 17,938 0,416 29,000 10,645 1 6
7 P2 - P3 125 122 3,00 1200 3,0 0,005 120,0 0,003 0,123 0,130 0,002 2,319 0,122 3,000 0,559 0 6
8+200 - P4 172 131 41,00 1800 41,0 0,007 120,0 0,023 0,087 0,100 0,011 20,665 0,570 41,000 19,765 2 6
P4 - P3 131 122 9,00 1500 9,0 0,005 120,0 0,006 0,103 0,090 0,012 17,347 0,503 9,000 10,915 1 6
4+700 -
207 195 12,00 4100 12,0 0,027 120,0 0,003 0,220 0,200 0,005 19,310 0,488 12,000 0,000 0 5
Reservoir 2
Reservoar 2 -
8 195 165 30,00 2000 30,0 0,027 120,0 0,015 0,158 0,200 0,005 9,419 0,562 30,000 20,019 2 5
10+800
10+800 - P5 165 142 23,00 1500 23,0 0,009 120,0 0,015 0,105 0,120 0,008 11,789 0,513 23,000 10,697 1 5
P5 - P6 142 127 15,00 2300 15,0 0,008 121,0 0,007 0,117 0,120 0,006 13,433 0,379 15,000 1,188 0 6
10+800 - P6 165 127 38,00 2200 38,0 0,008 122,0 0,017 0,096 0,110 0,009 19,325 0,536 38,000 18,139 2 6

Anda mungkin juga menyukai