Anda di halaman 1dari 80

PEMINDAHAN

TANAH MEKANIK
DAN
ALAT--ALAT BERAT
ALAT
PENGERTIAN UMUM TENTANG TANAH
DAN ALAT BERAT

Hampir semua pekerjaan lapangan konstruksi bangunan sipil


pada umumnya menggunakan alat mekanik (tenaga mesin).

Pekerjaan lapangan tersebut meliputi :


1. Pekerjaan tanah.
2. Pekerjaan batu.
3. Pekerjaan beton (beton semen atau beton aspal).
4. Pekerjaan penunjang.

Pekerjaan tanah dilakukan pada proyek jalan raya


raya,, lapangan
terbang,, bangunan air
terbang air,, dermaga dll
dll..
Pemindahan Tanah Mekanik :
Usaha manusia untuk memindahkan
tanah dari tempat aslinya ke tempat
lain dengan menggunakan alat
(sederhana atau modern).
Pekerjaan Tanah (1/3)

1. Pemotongan Tanah (Cutting)


Pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi ketinggian tanah
hingga mencapai ketinggian yang direncanakan.
2. Pemuatan (Loading)
Pekerjaan memuat hasil pemotongan tanah ke dalam alat
pengangkut.
3. Pengangkutan (Hauling)
Usaha mimindahkan tanah ke tempat lain dengan alat
pengangkut.
4. Penebaran Tanah (Spreading)
Usaha menebarkan tanah untuk mendapatkan permukaan
tanah yang rata.
Pekerjaan Tanah (2/3)

5. Pembersihan Permukaan (Stripping)


Pemotongan bagian atas permukaan tanah agar bersih dari
rumput maupun tanah yang kurang baik.
6. Pemadatan Tanah (Compacting)
Usaha untuk memadatkan tanah agar diperoleh daya dukung
tanah yang disaratkan.
7. Pembasahan (Watering)
Usaha membasahi tanah sebelum dipadatkan agar pada
pelaksanaan pemadatan diperoleh kepadatan yang
maksimum dalam waktu singkat.
8. Galian Tanah (Excavating)
Usaha membuat lubang atau saluran yang lebih rendah dari
permukaan tanah dimana alat tersebut berdiri.
Pekerjaan Tanah (3/3)

9. Urugan atau Penimbunan Tanah


Urugan dapat berarti mempertinggi tanah asli, sedangkan
penimbunan dapat diartikan sebagai pembuangan tanah atau
penyisihan tanah yang belum sempat dimanfaatkan.
Sifat Tanah (1/6)

1. Keadaan Tanah Asli (Bank Soil)


Keadaan tanah dalam kondisi sebelum mengalami gangguan
(tanah alami) dan dinyatakan dalam ukuran “Bank Measure
(BM)”.

ex. Berat Tanah : 1300 kg/m3 (BM)


: 1300 kg/cu.m (B)
: 3740 lbs/cu.yd (B)

Tanah asli menjadi dasar perhitungan volume (isi) dari tanah


yang dipindahkan.
Sifat Tanah (2/6)

2. Keadaan Tanah Lepas (Loose Soil)


Keadaan tanah setelah mengalami gangguan, baik berupa
pemotongan tanah, penggalian tanah dll.

ex. Tanah hasil galian di atas truck.


Tanah di depan pisau buldozer dll.

Satuan yang biasa digunakan adalah :


: ... kg/m3 (Loose)
: ... Kg/cu.m (L)
: ... lbs/cu.yd (L)

Perubahan tanah asli ke tanah lepas menyebabkan perubahan berat


per satuan volume yang disebabkan oleh proses pengembangan
(swell) tanah asli ke tanah lepas, dinyatakan dalam persen (%).
Sifat Tanah (3/6)

Contoh :
Tanah asli 100 m3, digali menjadi tanah lepas dengan volume
125 m3 maka besarnya swelling tanah tersebut adalah :
125  100  100%  25%
100
Faktor pengembangan adalah : 25%
Sifat Tanah (4/6)

3. Keadaan Tanah Padat (Compact Soil)


Keadaan tanah setelah mengalami proses pemadatan, baik dalam
keadaan tanah asli kemudian dipadatkan atau dalam keadaan lepas
kemudian dipadatkan.

Proses pemadatan mengakibatkan penyusutan volume tanah


(shrinkage) dinyatakan dalam persen (%).

Contoh : Tanah asli bervolume 100 m3 kemudaian dipadatkan


menjadi 80 m3, maka shrinkage tanah tersebut adalah :

100  80  100%  20%


100
Faktor susut sebesar 20%
Sifat Tanah (5/6)

Adanya penyusutan volume tanah yang dipadatkan


mengakibatkan berat per volume tanah tersebut menjadi lebih
besar.

Satuan yang biasa digunakan adalah :


: ... kg/m3 (Compact)
: ... Kg/cu.m (C)
: ... lbs/cu.yd (C)
Sifat Tanah (6/6)

Adanya perubahan kondisi tanah tersebut, maka untuk


menyatakan satuan berat per volume harus disebutkan kondisi
tanah.

Contoh :
Berat tanah asli = 1300 kg/m3
Atau Berat tanah = 1300 kg/m3 (B)
Berat tanah lepas = 1000 kg/m3
Atau Berat tanah = 1000 kg/m3 (L)
Berat tanah padat = 1800 kg/m3
Atau Berat tanah = 1800 kg/m3 (C)
HITACHI

EX200

Kondisi Tanah Asli (Bank Soil)

Kondisi Tanah Lepas (Loose Soil)

Kondisi Tanah Padat (Compact Soil)


Sketsa Pengembangan dan Penyusutan

Tanah Asli
Volume Tanah Asli : 1 m3
Berat Tanah Asli : 1000 kg

Tanah Lepas
Volume Tanah Lepas : 1,25 m3
Berat Tanah Lepas : 1000 kg

Tanah Padat
Volume Tanah Padat : 0,80 m3
Berat Tanah Padat : 1000 kg
Contoh perubahan berat per satuan volume :

1. 1000 kg / 1 m3 = 1000 kg / m3 (tanah asli)


2. 1000 kg / 1.25 m3 = 800 kg / m3 (tanah lepas)
3. 1000 kg / 0.80 m3 = 1250 kg / m3 (tanah padat)
Tabel Diskripsi Tanah Asli ( Bank) Berdasarkan
Ukuran Butiran dan Berat Volume
Diameter Butiran Berat Volume Asli
Nama Umum
(mm) (t/m3)
Kerikil (gravel) 2,0 – 50,0
- Pecah 1,70 – 1,80
- Bulat 1,80 – 1,90
Pasir (sand) 0,05 – 2,0
- Kering 1,40 – 1,50
- Sedang 1,65 – 1,75
- Basah 1,80 – 1,90
Lempung dan Lanau 0,001 – 0,05
(Clay and Silt)
- Kering 1,60 – 1,80
- Basah 1,90 – 2,10
Batu Pecah > 50,0 1,55 – 1,65
Tanah campuran
- Kering 1,50 – 1,60
- Basah 1,60 – 1,70
Tabel Perbandingan Volume dalam Berbagai
Keadaan dari Berbagai Macam Tanah

Lepas Padat
NAMA UMUM L C
Asli Asli
Kerikil (gravel) 1,05 – 1,25 0,80 – 1,00
Pasir (sand) 1,10 – 1,30 0,80 – 1,00
Lempung dan Lanau
1,15 – 1,35 0,80 – 1,00
(Clay and Silt)
Batu Pecah 1,65 – 1,75 1,25 – 1,35
Tanah 1,20 – 1,30 0,85 – 0,95
TANAH ASLI KONDISI TANAH
PERUBAHAN VOLUME TANAH
Tabel
ASLI LEPAS PADAT
Pasir A. Keadaan Asli 1,00 1,11 0,95
Perubahan Volume
B. Keadaan Lepas 0,90 1,00 0,80
Tanah
C. Keadaan Padat 1,05 1,17 1,00
Lempung Kepasiran A 1,00 1,25 0,90
B 0,80 1,00 0,72
C 1,11 1,39 1,00
Lempung A 1,00 1,25 0,90
B 0,70 1,00 0,63
C 1,11 1,59 1,00
Tanah Berkerikil A 1,00 1,18 1,08
B 0,85 1,00 0,91
C 0,93 1,09 1,00
Kerikil A 1,00 1,13 1,03
B 0,88 1,00 0,91
C 0,97 1,10 1,00
Kerikil Padat A 1,00 1,42 1,29
B 0,70 1,00 0,91
C 0,77 1,10 1,00
Batu Kapur Pecah dan Batuan A 1,00 1,65 1,22
Lunak
B 0,61 1,00 0,74
C 0,82 1,35 1,00
Granit Basalt dan Batuan Keras A 1,00 1,70 1,31
B 0,59 1,00 0,77
C 0,76 1,30 1,00
Batu Pecah A 1,00 1,75 1,40
B 0,57 1,00 0,80
C 0,71 1,24 1,00
Contoh Soal

1. Suatu saluran berukuran 0,4 m x 1,0 m dengan panjang


100 m akan digali menggunakan excavator. Berapa
volume galian yang dihasilkan oleh excavator bila
tanahnya memiliki faktor gembur 1,25 ?
2. Suatu kontraktor memerlukan sirtu (tanah berkerikil)
sebagai bahan pengisi lapisan pondasi bawah suatu
proyek jalan. Konstruksi tersebut berukuran tebal 25
cm, lebar 10 m dan panjang 10 km. Hitung material
yang diperlukan untuk timbunan tersebut dalam tiga
kondisi ?
Solusi

1. Produski excavator adalah tanah gembur, sehingga


waktu penyelesaian pekerjaan harus berdasarkan pada
material gembur (lepas).
Volume material dalam keadaan asli (bank)
= 0.40 m x 1.00 m x 100 m
= 40 m3
Volume material dalam keadaan gembur (loose)
= 40 m3 x 1.25
= 50 m3
2. Kondisi tanah yang dijelaskan pada soal adalah tanah padat (compacted)
= 0.25 m x 10 m x 10.000 m
= 25.000 m3
Dari Tabel diperoleh faktor susut : 0,93, maka volume tanah asli (bank)
= 25.000 / 0.93
= 26.881,72 m3
Dari Tabel diperoleh faktor gembur : 1.18 maka Volume sirtu gembur
= 26.881,72 m3 x 1.18
` = 31.720,43 m3
KONVERSI SATUAN

1 foot = 12 inch
1 mile = 1760 yds
1 squair mile = 640 acres
1 acre = 4840 sq yds
1 US .gallon = 3,78 liter
1 US .gallon = 8 pint
1 pint = 0,4725 liter
1 pound (lb) = 0,4536 kg
1 long ton = 1,016 ton
1 short ton = 0,907 ton
1 short ton = 2000 LBS
• Tenaga alat berat akan menentukan sanggup tidaknya
suatu alat berat melintasi segala bentuk kondisi dan
jenis permukaan jalan.
• Tenaga alat berat juga berpengaruh pada cepat atau
lambatnya waktu penyelesaian pekerjaan.
• Perlu ada pemahaman bagi kontraktor dan operator
sehubungan dengan :
– Berapa tenaga yang dibutuhkan.
– Berapa tenaga yang tersedia
– Berapa tenaga yang dapat digunakan
• Tenaga yang dibutuhkan adalah : tenaga yang diperlukan untuk
menggerakkan alat berat pada permukaan jalan dan dapat diketahui
berdasarkan perhitungan faktor tertentu yang mempengaruhinya
yaitu :
– Berat total alat.
– Daya hambat antara roda dan permukaan jalan.
• Berat Total Alat adalah : berat alat kosong ditambah dengan berat
muatan bisa disebut GVW (Gross Vehicle Weight).
• Berat alat kosong diperoleh dari spsesifikasi alat berat dari pabrik.
• Berat muatan tergantung pada kapasitas bak (bowl) alat dan berat
isi material yang akan diangkut.
GVW = Berat Alat Kosong + Berat Muatan
= Berat Alat Kosong + (Kapasitas x Berat Isi)

• Daya Hambat terjadi antara roda dan permukaan jalan yang


biasanya disebut TR (Total Resistence).
• Faktor yang mempengaruhi TR :
– Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling atau RR (Rolling
Resistence)
– Tahanan Kelandaian GR (Grade Resistance).
PRINSIP DASAR BEKERJANYA PERALATAN

Faktor yang mempengaruhi gerakan peralatan :

1. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance : RR).


2. Kelandai Permukaan.
3. Tenaga Tarik (Drawbar Pull : DBP)
4. Tenaga Roda (Rimpull).
5. Ketinggian Tempat Kerja.
6. Koefisien Traksi.
7. Kemampuan Mendaki.
1. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance : RR)
Adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan
jalan.
Besarnya RR dipengaruhi :
– Jenis permukaan jalan.
– Penetrasi ban.
– Beban pada roda.
– Kelenturan roda (tekanan angin, rancangan ban dan
permukaan jalan).
– Gesekan pada bagian dalam
Besarnya RR pada kendaraan beroda rantai tergantung pada
sifat permukaan tanah.
Tahanan Gelinding atau Rolling Resistance (RR) dirumuskan :

P
RR  P
G
Di mana : G
RR = Rolling Resistance
P = Gaya Tarik (Tegangan Tali)
G = Berat Kendaraan
Rolling Resistance = 2 % x GVW (Matric Methode)
= 20 kg/ton berat alat
Dengan kata lain setiap ton berat alat diperlukan 20 kg untuk
menariknya.

(Caterpillar Performance Handbook) menyatakan bahwa setiap inci


penetrasi ban akan meningkatkan daya hambat seberat 15 kg per ton
berat alat, atau setiap 1 cm penetrasi ban ke dalam permukaan tanah
akan menambah daya hambat 6 kg (0,6 %). Dengan kata lain semakin
dalam penetrasi ban maka semakin tinggi daya hambat yang terjadi.
Tabel Tahanan Gelinding (RR) Berbagai Macam Roda pada Berbagai Macam
Permukaan
(LB/TON)

RODA BAN KARET ANTI SLIP


JENIS RODA BAJA
RODA RANTAI
PERMUKAAN RATA TEKANAN TEKANAN
TINGGI RENDAH
Beton permukaan
40 55 55 45
halus
Aspal kondisi baik 50 – 70 60 – 70 40 – 65 50 – 65
Tanah padat dan
60 – 100 60 – 80 40 – 70 50 – 70
terpelihara
Tanah tidak
100 – 150 80 – 110 100 – 140 70 – 100
terpelihara
Tanah becek dan
250 – 300 140 – 180 180 – 220 150 – 200
berlubang
Tanah sangat
300 – 400 200 – 240 300 – 400 280 – 340
becek
Pasir lepas dan
280 – 320 160 – 200 260 – 290 220 – 260
berkerikil
Contoh Soal :
Sebuah Elavating Scraper beroperasi pada suatu proyek
pembangunan untuk mengangkut material. Alat ini akan melewati jalan
jenis tanah liat yang agak lunak. Dari bekas roda pada permukaan
jalan terlihat bahwa terjadi penetrasi ban sedalam 3 inci. Berapakah
FRR (Faktor rolling Resistance) ?
2. Landai Permukaan
Bila kendaraan bergerak naik pada permukaan yang miring maka
diperlukan tenaga tambahan agar gerakan tetap dan sebaliknya
apabila bergerak turun, maka tenaga yang diperlukan
berkurang.

Berkurang dan bertambahnya tenaga tersebut kurang lebih


sebanding dengan kemiringan (landai permukaan)
• Sebuah wheel tractor scraper beroperasi
dengan berat kosong 40.000 kg. Alat ini
beroperasi pada suatu proyek dengan
kondisi jalan angkut RR 65 kg/ton. Jika
kapasitas 30 m3 dan berat isi material
angkut adalah 2000 kg/m3 berapa tenaga
yang dibutuhkan agar alat tersebut dapat
bergarak ?
3. Tenaga Tarik (Drawbar Pull = DBP)
Tenaga yang tersedia pada suatu traktor setelah dikurangi tenaga untuk
menggerakan dirinya atau pengaruh lainnya yang bisa mengurangi
tenaganya.

Tabel DBP Crawler Tractor

KECEPATAN DBP
GEAR
(mph) (lbs)

Forward 1 st 1,56 9,909


2 nd 2,20 6,872
3 th 3,04 4,752
4 th 3,88 3,626
5 th 5,30 2,419
4. Tenaga Roda (Rimpull)
Tenaga gerak yang disediakan mesin untuk menggerakan roda
kendaraan (kg atau lbs).

Bila tidak tersedia data, rumus umum Tenaga Gerak adalah :

375  HP  Efisiensi
Rimpull (lbs) 
Kecepatan (mph)
Efisiensi bisa digunakan 80 % s.d 85 %.
5. Ketinggian Tempat Kerja
Berpengaruh pada mesin yang menggunakan bahan bakar. Pada
waktu proses pembakaran diperlukan zat asam (oxygen) dari
udara.

Udara mempunyai lapisan kepadatan yang berbeada (makin


tinggi suatu tempat maka kepadatan makin berkurang) maka
oxygen pada lapisan tersebut juga berbeda. Hal ini berdampak
pada daya bakar (kecepatan pembakaran) berkurang sehingga
daya kerja mesin akan menurun.

Secara empiris (praktis) : tenaga mesin akan berkurang 3%


setiap penambahan ketinggian 1000 ft di atas 1000 ft pertama.
Contoh Soal :
Suatu mesin dengan tenaga 100 HP bekerja pada ketinggian 7000 ft.
Berapa berkurangnya tenaga mesin tersebut?

0,03  100 HP  (7000 - 1000)


ΔU   18 HP
1000

Jadi tenaga maksimum yang dihasilkan oleh mesin tersebut adalah


100 HP – 18 HP = 82 HP.
• Sebuah DT model 769c/450 HP, berat total (GVW) 60
ton. Beroperasi pada jalan angkut yang memiliki faktor
traksi 0,40 (kondisi jalan tanah liat penuh bekas roda).
Berdasarkan spesifikasi yang diperoleh, distribusi berat
pada pergerakannya 66,7 %. Berapakah tenaga tarik
yang dapat digunakan, jika alat ini beroperasi pada
ketinggian 9000 kaki di atas permukaan air lau?
• Sebuah wheel tractor scraper berat total 90 ton,
bergerak pada jalan tanah yang cukup keras dengan RR
40 kg/ton. Disamping itu jalan angkut menanjak 2,5 %.
Hitung tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang
digunakan, bila faktor traksi 0,35 dan ketinggian lokasi
7000 kaki dengan distribusi berat pada roda penggerak
60 %?
6. Koefisien Traksi
Koefisien Traksi adalah suatu faktor perbandingan antara tenaga
maksimum yang diperlukan sebelum terjadi slip dengan berat
kendaraan.

Kinerja tenaga mesin dipengaruhi adanya tenaga geser antara


permukaan tanah (landasan) dengan roda. Tenaga geser
tersebut tergantung dari koefisien traksi antara permukaan roda
kendaraan dengan permukaan landasan (semakin kecil koefisien
traksi akan berakibat slip).
HITACHI

EX200
Tabel Koefisien Traksi

CRAWLER
JENIS PERMUKAAN BAN KARET
(RANTAI)
Beton kering dan kasar 0,80 – 1,00 0,45
Tanah liat kering 0,50 – 0,70 0,90
Tanah liat basah 0,40 – 0,50 0,70
Pasir kerikil 0,20 – 0,40 0,30
7. Kemampuan Mendaki
Kemampuan mendaki untuk setiap jenis kendaraan berbeda dan
tergantung pada :
a. Tenaga Tarik (DBP) atau Rumpull dari mesin
b. RR dari permukaan jalan
c. Berat total traktor dan muatan
d. Landai permukaan (dalam % kelandaian)
Alat berat banyak digunakan dalam pekerjaan bidang teknik sipil,
pertambangan, pekerjaan tanah dan lain sebagainya.

Conoh alat berat pada proyek jalan :


- Bulldozer (pekerjaan galian dan timbunan)
- Motor Grader (pembentuk kemiringan permukaan)
- Dump Truck (pengangkut bahan timbunan)
- Loader (pemuat)
- Roller (penggilas atau pemadat)
- Asphalt Paver (penghampar aspal)
- dll.
EXCAVATOR

Fungsi utama :
– Menggali
– Memuat
– Mengangkat material
– Membuat saluran air atau pipa
– dll.
JENIS EXCAVATOR

Backhoe
JENIS EXCAVATOR

Front Shovel
JENIS EXCAVATOR

Power Shovel
JENIS EXCAVATOR

Dragline
JENIS EXCAVATOR

Clamshell
BULLDOZER

Traktor yang beroda rantai atau beroda ban.

Fungsi utama :
– Menggusur
– Mendorong
– Menggali
– Meratakan
– Menarik
– dll.
BULLDOZER
RIPPER

Suatu alat yang digunakan untuk


menggemburkan material dengan cara
menggaruk atau membajak (ripping).
RIPPER
RIPPER
WHEEL LOADER

Alat pemuat yang beroda ban

Fungsi utama :
– Memindahkan material (jarak pendek)
– Mengumpulkan material
– Menggisi hopper
– dll.
WHEEL LOADER
WHEEL LOADER
TRACK TYPE LOADER

Kegunaan hampir sama dengan Wheel Loader, namun


daerah operasinya berbeda.

Alat ini lebih banyak digunakan pada daerah


permukaan tanahnya jelak, licin, berlumpur, traksinya
kecil dll.
TRACK TYPE LOADER
WHEEL TRACTOR SCRAPER

Merupakan alat besar yang lebih serba guna dan


beroda ban.

Terdiri dari 2 jenis :


- Towed Scraper (tidak bermesin)
- Motor Scraper (bermesin)

Fungsi utama :
- Memotong
- Memuat (keperluan sendiri)
- Menghamparkan (dengan ketebalan merata)
WHEEL TRACTOR SCRAPER
WHEEL TRACTOR SCRAPER
WHEEL TRACTOR SCRAPER
DUMP TRUCK

Merupakan alat besar yang digunakan sebagai alat


angkut jarak jauh.
DUMP TRUCK
DUMP TRUCK
MOTOR GRADER

Merupakan alat besar yang digunakan sebagai alat


pembentuk permukaan.

Fungsi utama :
- Meratakan permukaan tanah
- Menghaluskan permukaan
- Menggusur
- Membersihkan lereng
- Membuat saluran berbentuk “V”
- dll.
MOTOR
GRADER
COMPACTOR / ROLLER

Compactor : alat pemadatan.


Roller : alat penggilas.

Kedua jenis alat yang memiliki fungsi sama, sebagai


alat pemadatan.
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Three Wheel Roller


JENIS COMPACTOR / ROLLER

Pneumatic Roller
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Soil Compactor
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Landfill Compactor
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Sheepfoot Roller
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Vibratory Roller
JENIS COMPACTOR / ROLLER

Asphalt Compactor
BEBERAPA ALAT KONSTRUKSI LAINNYA

Stone Crusher
BEBERAPA ALAT KONSTRUKSI LAINNYA

Pile Driver
BEBERAPA ALAT KONSTRUKSI LAINNYA

Tower Crane

Anda mungkin juga menyukai