Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Peralatan Mekanis Peruntukan untuk Pemuatan (Power Shovel dan


Dragline)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

M. Rizki Pratama 1031511033


Rahmad Tanjung 1031511039
Selvira Oktaviani 1031511047
Timbul Brisky V. 1031511049
Widya Wati 1031511051

DOSEN PENGAMPU:

E.P.S.B. Taman Tono, S.T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
TAHUN AKADEMIK 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing
lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat berat ini kebanyakan lebih
dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak hanya dunia tambang yang
menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping dan beberapa aplikasi lain
juga turut menggunakan alat-alat berat ini dalam kinerjanya sehari-hari.
Beberapa dari alat tersebut adalah Power Shovel dan juga Dragline. Kedua
alat tersebut digunakan dalam kegiatan kegiatan yang tak bisa di sentuh oleh
manusia dimana diperlukan alat bantuan untuk mempermudah dan mempercepat
prosesnya. Secara singkat Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat
tambang yang sering digunakan berupa skop mekanasi yang amat besar. Alat ini
digerakkan oleh mesin uap, mesin bensin, mesin diesel,atau dapat juga motor
listrik, sedangkan Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada
alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan
tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd
dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan
bucket dragline.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami definisi dari power shovel.
2. Memahami cara kerja dari power shovel.
3. Memahami definisi dari dragline.
4. Memahami prinsip kerja Dragline.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah :
1. Definisi Power Shovel.
2. Cara kerja Power Shovel.
3. Definisi Dragline
4. Cara kerja secara mendasar dari sebuah Dragline.

BAB II
ISI

2.1. POWER SHOVEL


2.1.1. Pengertian Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan
alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali
tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat
angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan
(stock pilling). Alat ini merupakan sekop besar mekanis yang digerakkan oleh
suatu mesin uap, bensin ataupun mesin diesel dan bisa jugDa dengan
menggunakan mesin listrik.
Besar alat ini diukur dari ukuran dippernya yang dapat digerakkan baik
secara horizontal maupun secara vertikal. Power shovel dengan berdasarkan
ukuran dippernya terbagi atas:
- Ukuran kecil : 0.75 cuyd 2.0 cuyd
- Ukuran sedang : 2.00 cuyd 8.00 cuyd
- Ukuran besar : 8.00 cuyd 35.0 cuyd

Umumnya semakin keras batuan yang akan digali, maka akan semakin
kecil dippernya serta gigi-gigi pada dipper itu terbuat dari manganese steel.
Cara penggalian tergantung dari cara menggerakkan dipper stick nya.

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan
floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing
yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan
dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel
dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Power shovel dengan ukiran dipper kecil (0.75 cuyd) , mempunyai
spesifikasi adalah sebgai berikut

1. Berat kosong = 21 ton


2. Kecepatan berjalan 0.9 mph
3. Mesin 84 HP
4. Swing speed 4-5 rpm
5. Tinggi penggalian maksimal 25.5 ft (8.5meter)
6. Jari-jari 25 ft
7. Tinggi pengangkatan (dumping height)

2.1.2.Cara Kerja Power Shovel


Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi.
Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing.
Swing (memutar) untuk membuang (dump).
Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian.
Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

Sudut yang dibuat antara boom dengan bidang datar menyudut sebesar
45o, pekerjaan yang dilakukan dapat sebagai alat gali (utamanya) maupun
utamanya alat muat. Yaitu dengan cara dipper (mangkuk) dikerukkan dari
bawah menengadah keatas pada kaki jenjang (power shovelnya sebagai alat
gali -- excavator); atau pada kaki timbunan hasil bongkaran (hasil peledakan)
utamanya sebagai alat muat.

Setelah dipper (mangkuk) penuh; kemudian superstructure (kabin


beserta boom) berputar menghadap posisi truck untuk menumpahkan isi
dipper keatas/kedalam bak truck, dengan membuka dasar dipper dengan
cara menarik latch (grendel) sehingga isi dipper tertumpah.

Bila power shovel sebagai alat gali maka berat counter weightnya
lebih besar dibanding, apabila power shovel sebagai alat muat, pada ukuran
dipper yang sama.

Cara penempatan Power Shovel di tempat kerja ada bermacam-macam,


tergantung dari kondisi topografi lapangan dan tujuan pekerjaan tersebut,
antara lain :
Jika tempat kerja telah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah
merupakan lereng bukit, maka tidak perlu lagi dibuatkan jalan masuk dan
tempat kerja awal.
Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka
perlu dibuat dulu sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang
berbentuk lereng landai. Pembuatantersebut dapat dilakukan
nmenggunakan alat itu sendiri, atau menggunakan Buldoser; kemudian
kalau udah di tempat kerjanya, harus diletakkan sedemikian rupa
sehingga gerakannya efisien dan cukup tempat untuk alat-alat angkut
yang mendekat ke situ.

Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil
ukuran skop yang harud dipakai, tetapi gigi-gigi pada skop tersebut harus
terbuat dari baja mangan (manganese steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya
tergantung pada cara menggerakkan lengan sekop tersebut. Produktivitas
Power Shovel tergantung dari:
a. Keadaan material (keras, lunak)
b. Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c. Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d. Pengalaman operator yang menanganinya

2.1.2. Penggunaan Power Shovel serta kelebihan dan kekurangannya


Penggunaan power shovel sebagai alat muat adalah :
Memuat ke alat angkut (loading haul units)
Membuang material ke samping (side casting.
Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
Menimbun ke dalam hopper (dumping into hoppers)

Kelebihan dan Kekurangan Power Shovel


Kelebihan :
Dapat memberikan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan BackHoe
biasanya bucket nya lebih besar dibandingkan dengan back Hoe
Dapat menangani material sampai dengan ukuran bolder besar
Shovel mempunyai kapasitas lebih besar 10% - 20% daripada Backhoe

Kekurangan :
Kondisi operasinya Terbatas (Kurang Flexible)
Memerlukan alat tambahan, misalnya : Bulldozer

2.2. DRAGLINE
2.2.1. Pengertian Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat
galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat
diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket
dragline. Alat ini dipakai untuk batuan-batuan yang relatif lunak dan sudah lepas
dan buka untuk batuan yang kompak dan keras. Digunaka pada lokasi yang berada
di bawah dari tempat dimana dragline itu berdiri.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk
menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang
umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline
biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan
pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang
baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil
galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang
galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut.
Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya
curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah
produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel
untuk ukuran yang sama.Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted,
wheel mounted dan truck mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah
yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan
geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa
alat sampai ke lokasi pekerjaan.

2.2.2. Cara Kerja Dragline


Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke
posisi menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan,
sehingga bucket jatuh tegak lurus ke bawah.Sesudah sampai di tanah maka drag
cable ditarik, sementara hoist cable digerak-gerakkan agar bucket dapat mengikuti
permukaan tebing galian sehingga dalamnya lapisan tanah yang terkikis dalam
satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket. Kadang-kadang hoist cable
dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket bergerak
mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Keuntungan
cara ini ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable
dikunci sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk
menjaga agar muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang
dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat
(dump)nya material dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa
sehingga swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan
truk, drag cable dikendrokan bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan
tertuang.
Semakin besar panjang boom maka ukuran bucket dapat diganti atau
dirubah sehingga boom angle-nya menyesuaikan:

a. Maximum digging depth


Kedalaman penggalian maksimum dragline tergantung pada :
jenis dan sifat tanahnya
kondisi tanah pada lereng bank (atau jenjang)dragline umumnya
dioperasikan untuk menggali soft material (soil) yang biasanya merupakan
water saturated soil yang mempunyai angle of repose kecil.Apabila toe
dari material yang mempunyai angle of repose kecil maka biasanya akan
dipilih dragline dengan boom yang panjang. Karena semakin kecil angle
of repose maka akan semakin jauh toe dari pusat timbunan.

b. Maximum digging reach


Jangkauan penggalian maksimum dragline tidak hanya tergantung pada
kondisi atau keadaan tanah (soil) saja, tetapi juga tergantung pada panjang dari
boom-nya. Selain itu juga tergantung pada keahlian dan ketrampilan operator
dalam menunjamkan (casting) bucket.
Apabila bucket tidak ditunjamkan dengan baik/tepat (pada posisi
digging position), akan menyebabkan panjang pengerukan (length of drag)
menjadi pendek, akibatnya dalam bucket tidak dapat penuh pada saat
pengerukan.

c. Dumping radius
Radius penumpukan material dari dragline bervariasi, tergantung pada
boom angle-nya. Apabila boom-nya ditegakkan maka dumping radius akan
semakin kecil (artinya boom angle semakin besar).

d. Maximum dumping height


Ketinggian penimbunan maksimum dragline dapat diatur dengan
merubah boom angle. Angle of boom digunakan untuk mengontrol
ketinggian efektif dari spoil banks, namun demikian perlu diingat bahwa
semakin besar boom angle memang dumping height-nya semakin besar
tetapi mengakibatkan digging reach-nya akan mengecil/memendek.

2.2.3. Kegunaan Dragline


Dragline adalah alat yang cocok untuk :
a. menggali loose material
b. menggali di bawah working level dimana dragline berada
c. menggali material-material di bawah air.
d. Membuat terusan, selokan, trench dan lain-lain. Apabila tanahnya lunak
dapat5 lebih effisien dari power shovel
e. Mengangkat (memuat) dan melepaskan pasir, kerikil ataupun batubara ke atas
alat angkut, hopper atau belt cinveyor

Selain itu dragline sangat cocok untuk menggali soft material, dengan syarat
ukuran track dari dragline harus :
a. lebih lebar.
b. lebih panjang daripada ukuran semestinya hal ini dimaksudkan untuk
menghindari amblasnya dragline pada daerah yang terdiri dari soft
material.
c. ukuran bucket-nya harus lebih besar daripada dipper pada kapasitas yang
sama.
d. waktu mengeruk, bucket tidak boleh terlalu munjung sebab material akan
tumpah pada saat diayun ke atas.Ukuran boom dan bucket dari dragline
tergantung pada jenis material yang akan digali. Apabila materialnya lunak
dan ringan maka ukuran bucket dianjukan lebih besar.

2.2.4. Ukuran Dragline


Ukuran dragline (size of dragline) didasarkan atas ukuran bucket-nya,
dan dinyatakan dengan cu yd (cubic yard). Meskipun sebenarnya bucket dari
dragline dapat diganti-ganti. Penggantian macam dan ukuran bucket
bergantung pada:
a. panjang boom
b. macam material yang digali.
c. Ukuran dragline adalah :
- ukuran kecil, memiliki bucket - 2 cu yd
- ukuran sedang, memiliki bucket 2 8 cu yd
- ukuran besar, memiliki bucket 8 35 cu yad atau lebih.
Bucket dengan ukuran sama mungkin mempunyai berat bucket yang
berlainan, ini tergantung pada material atau batuan yang akan digali.
2.2.5. Macam-macam Dragline
Didasarkan pada mounted-nya, dragline digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu:
a. crawler mounted dragline (gambar a)
b. wheel mounted dragline(gambar b )
c. truck mounted dragline (gambar c )
(a). crawler mounted draglin(b). wheel mounted dragline(c). truck mounted dragline

Berdasarkan berat bucket (pada ukuran yang sama) ada tiga macam bucket,
yaitu:
a. light bucket, untuk menggali loose dry material
b. medium bucket, digunakan untuk general purpose, dapat untuk menggali
compacted sand atau loose sand dan gravels
c. heavy duty bucket, untuk menangani broken rock atau abrasive
material.
Sumber: Brinton Carson A (1961)
Gambar Bucket Dragline

2.2.5. Penempatan Dragline


Penempatan alat ini di tempat kerja biasanya dilakukan dengan alat angkut
lain (trailer), karena jalannya sangat pelan (1mph). Setelah dekat dengan lokasi
kerja baru diturunkan daro trailer dan berjalan sendiri untuk mencari tempat
berpijak yang kering dan cukup kuat, antara lain:
1. Apabila tempat kerja sudah berupa lereng, maka sudah tidak perlu
dibuatkan tempat kerja khusus.
2. Jika yang akan digali masi berupa lapangan yang daatar, maka dragline
harus membuat sendiri lereng tempat kerjanya.
Panjang dan pendeknya boom tergantung dari kerja yang harus
dilakukan. boom pendek dipakai untuk mengangkat dab mengisi alat-alat
pengangkut (truck, lori dan lain-lain). boom yang panjang umumnya
dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan penggalian dan stripping pada
tambaang-yambnag alluvial, phospate, coal (batubara), industrial minerals dan
lain-lain.
BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa, power shovel dan dragline
merupakan contoh alat muat yang sering digunakan dalam dunia pertambangan.
Selain sebagai alat muat kedua alat tersebut juga dapat digunakan sebagai alat
gali.
Power shovel merupakan sekop besar mekanis yang digerakkan oleh suatu
mesin uap, bensin ataupun mesin diesel dan bisa juga dengan menggunakan mesin
listrik. Sedangkan dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada
alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan
tempat galian.

Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:


Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi.
Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing.
Swing (memutar) untuk membuang (dump).
Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian.
Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

Sedangkan cara kerja dragline kurang lebih sama dengan power shovel
dengan menggerakkan swing menggunakan alat kemudi.

Anda mungkin juga menyukai