DOSEN PENGAMPU:
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami definisi dari power shovel.
2. Memahami cara kerja dari power shovel.
3. Memahami definisi dari dragline.
4. Memahami prinsip kerja Dragline.
BAB II
ISI
Umumnya semakin keras batuan yang akan digali, maka akan semakin
kecil dippernya serta gigi-gigi pada dipper itu terbuat dari manganese steel.
Cara penggalian tergantung dari cara menggerakkan dipper stick nya.
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan
floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing
yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan
dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel
dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Power shovel dengan ukiran dipper kecil (0.75 cuyd) , mempunyai
spesifikasi adalah sebgai berikut
Sudut yang dibuat antara boom dengan bidang datar menyudut sebesar
45o, pekerjaan yang dilakukan dapat sebagai alat gali (utamanya) maupun
utamanya alat muat. Yaitu dengan cara dipper (mangkuk) dikerukkan dari
bawah menengadah keatas pada kaki jenjang (power shovelnya sebagai alat
gali -- excavator); atau pada kaki timbunan hasil bongkaran (hasil peledakan)
utamanya sebagai alat muat.
Bila power shovel sebagai alat gali maka berat counter weightnya
lebih besar dibanding, apabila power shovel sebagai alat muat, pada ukuran
dipper yang sama.
Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil
ukuran skop yang harud dipakai, tetapi gigi-gigi pada skop tersebut harus
terbuat dari baja mangan (manganese steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya
tergantung pada cara menggerakkan lengan sekop tersebut. Produktivitas
Power Shovel tergantung dari:
a. Keadaan material (keras, lunak)
b. Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c. Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d. Pengalaman operator yang menanganinya
Kekurangan :
Kondisi operasinya Terbatas (Kurang Flexible)
Memerlukan alat tambahan, misalnya : Bulldozer
2.2. DRAGLINE
2.2.1. Pengertian Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat
galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat
diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket
dragline. Alat ini dipakai untuk batuan-batuan yang relatif lunak dan sudah lepas
dan buka untuk batuan yang kompak dan keras. Digunaka pada lokasi yang berada
di bawah dari tempat dimana dragline itu berdiri.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk
menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang
umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline
biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan
pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang
baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil
galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang
galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut.
Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya
curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah
produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel
untuk ukuran yang sama.Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted,
wheel mounted dan truck mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah
yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan
geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa
alat sampai ke lokasi pekerjaan.
c. Dumping radius
Radius penumpukan material dari dragline bervariasi, tergantung pada
boom angle-nya. Apabila boom-nya ditegakkan maka dumping radius akan
semakin kecil (artinya boom angle semakin besar).
Selain itu dragline sangat cocok untuk menggali soft material, dengan syarat
ukuran track dari dragline harus :
a. lebih lebar.
b. lebih panjang daripada ukuran semestinya hal ini dimaksudkan untuk
menghindari amblasnya dragline pada daerah yang terdiri dari soft
material.
c. ukuran bucket-nya harus lebih besar daripada dipper pada kapasitas yang
sama.
d. waktu mengeruk, bucket tidak boleh terlalu munjung sebab material akan
tumpah pada saat diayun ke atas.Ukuran boom dan bucket dari dragline
tergantung pada jenis material yang akan digali. Apabila materialnya lunak
dan ringan maka ukuran bucket dianjukan lebih besar.
Berdasarkan berat bucket (pada ukuran yang sama) ada tiga macam bucket,
yaitu:
a. light bucket, untuk menggali loose dry material
b. medium bucket, digunakan untuk general purpose, dapat untuk menggali
compacted sand atau loose sand dan gravels
c. heavy duty bucket, untuk menangani broken rock atau abrasive
material.
Sumber: Brinton Carson A (1961)
Gambar Bucket Dragline
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa, power shovel dan dragline
merupakan contoh alat muat yang sering digunakan dalam dunia pertambangan.
Selain sebagai alat muat kedua alat tersebut juga dapat digunakan sebagai alat
gali.
Power shovel merupakan sekop besar mekanis yang digerakkan oleh suatu
mesin uap, bensin ataupun mesin diesel dan bisa juga dengan menggunakan mesin
listrik. Sedangkan dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada
alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan
tempat galian.
Sedangkan cara kerja dragline kurang lebih sama dengan power shovel
dengan menggerakkan swing menggunakan alat kemudi.