Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI UAS

1. Uraikan dan jelaskan dengan singkat, apa yang dimaksud dengan gaya hambat (drag),
gaya angkat, dan jenis-jenis gaya hambat, serta aplikasi yang mungkin dilakukan akibat
gaya tersebut …
2. Uraikan dan jelaskan mengenai aliran-aliran yang terjadi dalam pipa, baik itu laminar
maupun turbulen …
3. Sebuah plat datar licin yang lebarnya 3 m dan panjangnya 30 m ditarik dengan kecepatan
6 m/s melalui air yang diam bertemperatur 200 C. tentukan gaya hambatan terhadap satu
sisi plat tersebut dan hambatan terhadap 3 m pertama plat itu …
4. Air mengalir melalui pipa mendatar dengan luas penampang pada masing-masing
ujungnya 200mm2 dan 100mm2. Bila air mengalir dari panampang besar dengan
kecepatan adalah 2 m/s, maka kecepatan air pada penampang kecil adalah ….
5.

Pada gambar tersebut, G adalah generator 1.000 W yang digerakan dengan kincir angin,
generator hanya menerima energi sebesar 80% dari air. Bila generator dapat bekerja
normal, maka debit air yang sampai kekincir air dalah ….
KISI-KISI UAS

6. KlasifikasikanKalasifikasikan dan jelaskan mengenai aliran-aliran yang terjadi dalam


pipa, baik itu laminar maupun turbulen …
7. Berapakah garis tengah dari pipa yang diperlukan untuk membawa 0,25 kg/s udara
dengan suatu kecepatan maksumum sebesar 6 m/s. Udara tersebut pada temperature 27 0
C serta tekanannya 2,3 bar.
8. Distribusi kecepatan pada suatu pipa dengan radius R diberikan sebagai berikut :

r2
(
v=v max I −
R2 )

dimana v adalah kecepatan pada radius r1 vmax adalah kecepatan ditengah-tengah pipa.
Hitulah kecepatan rata-rata aliran tersebut …
KISI-KISI UAS

PENYELESAIN

1. Gaya hambat (drag) atau sering disebut sebagai hambatan fluida adalah gaya yang
menghambat pergerakan sebuah benda padat yang menghambat pergerakan sebuah benda
padat memalui sebuah fluida (cairan dan gas). Sedangkan gaya angkat adalah gaya yang
tegak lurus terhadap arah kecepatan hulu atau secara konvensional mengarah ke atas
untuk melawan kekuatan gravitasi, tetapi dapat juga ke segala arah dengan sudut yang
tepat terhadap aliran.
Jenis-jenis gaya hambat :
 Gaya hambat parasite ;
a. Seretan bentuk
b. Gesekan permukaan
c. Seretan interferensi
 Gaya hambat imbas
 Gaya hambat gelombang

Aplikasi yang mungkin dilakukan akibat gaya tersebut pada cabang olahraga dinamika
(aerodinamika) yang berkenaan dengan kajian pergerakan udara, khususnya Ketika udara
berinteraksi dengan benda padat.

2. Dalam aliran laminar, partikel-partikel fluida seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-


lintasan yang halus dan lancer, dengan satu lapisan meluncur secara mulus pada lapisan
yang bersebelahan.
Turbulen merupakan kecepatan aliran yang relative besar menghasilkan aliran yang tidak
laminar melaikan komplek, lintasan gerak partikel tidak teratur antara satu dengan yang
lain. Maka ciri-ciri aliran turbulen :
 Tidak adanya keteraturan dalam lintasan fluida
 Aliran banyak bercampur
 Kecepatan fluida tinggi
 Panjang skla aliran besar
 Viskositasnya rendah
KISI-KISI UAS

3.

4.
KISI-KISI UAS
KISI-KISI UAS

5.
KISI-KISI UAS

6. 1. Aliran yang tak termampatkan dan termampatkan (incompressible and


compressible flows)
Aliran tak termampatkan adalah kondisi aliran dimana rapat massa fluidanya tidak
berubah. Contohnya adalah air,minyak,dll.
Aliran termampatkan adalah kondisi aliran dimana rapat massa fluidanya berubah.
Contohnya adalah gas. Pada fluida jenis ini berlaku hukum termodinamika.

2. Aliran tunak dan tak tunak (steady and unsteady flows )


Aliran tunak atau aliran permanen (permanent flow)  adalah kondisi dimana komponen
aliran tidak berubah terhadap waktu. Contohnya adalah  aliran di saluran/sungai pada
kondisi tidak ada perubahan aliran (tidak ada hujan, tidak banjir, dll). Kondisi tersebut
dinyatakan dalam

persamaan matematika berikut : jf   : perubahan komponen aliran


jt   : perubahan terhadap waktu
f      : komponen aliran (viskositas, tekanan, rapat massa, kedalaman, debit, dll.)
Aliran tak tunak atau aliran tidak permanen (impermanent flow)  adalah kondisi dimana
komponen aliran berubah terhadap waktu. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi
ada perubahan aliran (ada hujan, ada banjir, dll) atau aliran yang dipengaruhi muka air
pasang-surut (muara sungai di laut) . Kondisi tersebut dinyatakan dalam persamaan
matematika berikut :

Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah ini

3. Aliran seragam dan tak seragam (uniform and non-uniform flows)

Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah terhadap jarak.
Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh
pembendungan/terjunan, tidak ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

jx  : perubahan terhadap jarak


Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana komponen aliran
KISI-KISI UAS

berubah terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh
pembendungan/terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah ini, (a) untuk
kondisi aliran seragam dan (b) untuk kondisi aliran tidak seragam

4. Aliran laminer dan turbulen (laminar and turbulent flows)

Fenomena aliran jenis ini dapat dijumpai  dalam kehidupan sehari hari, aliran air pada keran
mungkin yang paling sering kita jumpai. Gambar diatas menunjukkan, Gambar (a) adalah
keran air yang dibuka saat awal (bukaan kecil) sehingga air yang mengalir kecepatannya
kecil, pada kondisi ini terjadi aliran laminer. Kecepata air meningkat pada Gambar (b) dan
Gambar (c) sehingga aliran air berubah menjadi turbulen.
Dari sudut pandang hidraulik, hal yang paling mudah untuk membedakannya adalah gerak
partikel/distribusi kecepatannya seragam, lurus, dan sejajar untuk aliran laminer dan
sebaliknya untuk aliran turbulen. Perubahan dari laminer menuju turbulen atau zona transisi
terjadi pada jarak tertentu dan zona transisi akan berakhir hingga terjadi kondisi ‘fully
developed turbulence’. Gambar dibawah ini mendeskripsikan perubahan distribusi kecepatan
pada saluran terbuka, Gambar (a) dan saluran tertutup, Gambar (b)

 
(Yulistiyanto)
(a)
KISI-KISI UAS

 
(Kironoto)
(b)

Angka Reynolds biasanya digunakan untuk mempermudah dalam membedakan jenis aliran
pada klasifikasi ini. Persamaan Reynolds untuk mendapatkan Angka Reynolds dinyatakan
dalam persamaan dibawah ini :

U     : kecepatan rerata tampang


R     : jari jari hidraulik (saluran terbuka); digunakan diameter (D) untuk aliran dalam pipa
(saluran tertutup)
u     : kekentalan fluida (viskositas kinematik)
Setelah mendapatkan Angka Reynolds, jenis aliran dapat diketahui melalui rentang berikut,
Aliran terbuka
Re < 2000, laminer
Re > 12500, turbulen
Aliran tertutup
Re < 500, laminer
Re > 4000, turbulen
diantara rentang diatas merupakan kondisi transisi. Pada kondisi aliran laminer, pengaruh
viskositas lebih besar daripada inersia dan kondisi sebaliknya untuk aliran turbulen.

5. Aliran yang dipengaruhi kekentalan dan tidak (viscous and inviscid flows)
Aliran viskous atau aliran fluida nyata adalah aliran yang dipengaruhi oleh viskositas.
Adanya viskositas menyebabkan adanya tegangan geser dan kehilangan energy. Pada aliran
ini terjadi gesekan antarai fluida dengan dasar/dinding saluran atau pipa. Gambar (a)
dibawah ini menampilkan percobaan aliran viskous melalui sebuah pilar berbentuk tabung.
KISI-KISI UAS

(Yulistiyanto)
(a)

Aliran invisid atau aliran fluida ideal adalah aliran yang tidak dipengaruhi viskositas/kekentalan 
sehingga aliran ini tidak memiliki tegangan geser dan kehilangan energi. Dalam kenyataannya
aliran fluida ideal tidak ada. Konsep ini digunakan para peneliti terdahulu untuk membentuk
persamaan aliran fluida dan pengaplikasiannya di lapangan ditambahkan faktor penyesuaian
sesuai kondisi nyata. Gambar (b) dibawah ini mengilustrasikan aliran invisid melalui sebuah
pilar berbentuk tabung.

(Yulistiyanto)
(b)

6. Aliran rotasi dan tak rotasi (rotational and irrotational flows)


Aliran irrotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap komponen vektor rotasinya
sama dengan nol. Contoh aliran irrotasional adalah medan aliran pada aliran seragam. Penjabaran
matematisnya disajikan pada pesamaan berikut
KISI-KISI UAS

Omega (kapital) sering dinotasikan sebagai vortisitas (vorticity), sehingga didefinisikan sebagai
sebuah vektor yang nilainya dua kalinya vektor rotasi.
Sedangkan aliran rotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap komponen vektor
rotasinya tidak sama dengan nol. Hal ini berarti medan aliran dengan kecepatan vektor V atau
curl V tidak sama dengan nol. Contoh  dari aliran rotasional ditampilkan pada Gambar (a),
tampak terjadi pusaran/vortex yang disebabkan ketidakseragaman aliran oleh perubahan
penampang akibat terjunan. Namun jauh dari terjunan, aliran masih seragam sehingga aliran
irrotasional.

(McDonough, 2009:34)
(a)
7. Aliran subkritis dan superkritis (subcritical and supercritical flows)
Untuk membedakan jenis aliran pada klasifikasi ini sering digunakanAngka Froude.
Angka Froude diperoleh melalui persamaan dibawah ini dan merupakan bilangan tak
berdimensi,

U     : kecepatan rerata tampang

g      : percepatan gravitasi

D     : kedalaman aliran

penyebut pada persamaan diatas merupakan persamaan dari kecepatan rambat gelombang
(celerity). Setelah mendapatkan Angka Froude, penentuan jenis aliran melalui rentang
berikut,

F < 1, aliran sub-kritik

F > 1, aliran super-kritik


KISI-KISI UAS

F = 1, aliran kritik

8. Aliran yang terpisahkan/separasi dan tidak (separated and unseparated flows)


Aliran yang tidak terjadi separasi dapat terjadi pada aliran yang sangat lambat. Penjelasan
mengenai fenomena ini ditampilkan melalui sketsa pada Gambar (a), mengilustrasikan
sebuah percobaan sejumlah cairan sirup (viskositas tinggi) dengan suhu rendah yang
melampaui flume dengan beda tinggi  dasar tertentu dengan kecepatan sangat rendah.
Saat mencapai pojok flume, cairan sirup tetap megikuti dasar flume, turun vertical dan
tetap ‘menempel’ hingga akhir. Fenomena ini disebabkan momentum yang sangat kecil
pada pojok dasar flume yang diakibatkan kecepatan yang sangat rendah.

(McDonough, 2009:40)
(a)
Sedangkan aliran yang terjadi separasi ditampilkan sketsa pada Gambar (b). Fluida dengan nilai
viskositas kecil atau kecepatan tinggi menimbulkan momentum yang tinggi, sehingga sulit bagi
aliran untuk ‘menempel’ pada dasar saluran. Pada Gambar (b) juga mengilustrasikan aliran
rotasional yang telah dijelaskan sebelumnya.

(McDonough, 2009:40)
(b)

Gambar (c) dibawah ini juga mengilustrasikan fenomena aliran pada klasifikasi ini. Pada bagian
Gamabr (A) dan Gambar (B) juga mengilustrasikan fenomena aliran viscous dan non-viskous di
penjelasan sebelumnya.
KISI-KISI UAS

(Yulistiyanto)
(c)

7.

Anda mungkin juga menyukai