Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

SHAKING TABLE DAN PANNING

ASFIKAR
09320200072
C3

LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Shaking Table umumnya dipakai untuk pemisahan bijih jenis aluvial atau
endapan pantai, dimana mineral-mineralnya sudah terliberalisasi dan berukuran
pasir, misalnya bijih timah, emas dan pasir besi. Umumnya mineral yang mempunyai
perbedaan berat jenis besar serta perbedaan ukuran yang kecil akan lebih mudah
untuk dipisahkan
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Khusus untuk batubara, proses pengolahan itu disebut pencucian
batubara (coal washing) atau preparasi batubara (coal preparation). Pada saat ini
umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang
mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur
atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani Pengolahan
Bahan Galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi
kriteria pemasaran atau peleburan.
Riffle (penghalang) merupakan perangkat dukung yang berfungsi untuk
membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan
berada diatas dan partikel berat relatif dibawah. Umumnya mineral yang mempunyai
perbedaan berat jenis besar serta perbedaan ukuran yang kecil akan lebih mudah
untuk dipisahkan, maka dari itu praktikum ini dilaksanakan agar praktikan dapat
memahami pengaruh variable-variabel alat terhadap hasil pemisahan serta dapat
menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan.(Rissamasu et al., 2013)
Konsentrasi gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang
berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida
berdasarkan atau tergantung pada perbedaan densitas, bentuk dan ukuran. Salah satu
metode konsentrasi gravitasi adalah shaking table Sedangkan apabila specific
Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


partikel ringan. (Rissamasu et al., 2013)
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui
dan menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu
aplikasi dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Shaking Table, yaitu:
a. Mempelajari pengaruh variable-variabel alat terhadap hasil pemisahan;
b. Menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
a. Shaking Table;
b. Timbangan;
c. Alat Pelindung Diri (APD);
d. Alat Tulis Menulis (ATM);
e. Cawan;
f. Neraca Analitik;
g. Talang.
1.3.2 Bahan
a. Pasir besi;
b. Tabel Data Pengamatan;
c. Kantong Sampel.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Shaking Table

Shaking Table merupakan Pemisahan mineral berat dengan mineral ringan


menggunakan media aliran tipis (Flowing Film Consentration) pada suatu meja
bergoyang. Alatnya adalah Shaking Table. Shaking Table umumnya dipakai untuk
pemisahan bijih jenis aluvial atau endapan pantai, dimana mineral-mineralnya sudah
terliberalisasi dan berukuran pasir, misalnya bijih timah, emas da pasir besi.
Umumnya mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis besar serta perbedaan
ukuran yang kecil akan lebih mudah untuk dipisahkan sesuai dengan ukuran yang
telah ada.
Perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam aliran
sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif
dibawah (Rizky, 2011). Gaya yang bekerja pada meja goyang antara lain gaya
dorong alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relatif
aliran air dan partikel Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang
dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan dasar
deck atau alas alat. Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan,
meja goyang dapat dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan pada
kedua alat ini terletak pada jumlah dan jarak antar riffle. Jumlah riffle pada Sand
Table sangat banyak sedangkan jumlah riffle pada slime table sedang. Jarak antar
riffle sand Table antara ¼ hingga 1 ¼ inci sedangkan slime table lebih besar dari
pada sand table. Selain itu juga table ini dibagi dengan beberapa bagian, ada bagian
deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime, sedangkan pada slime table ada
bagian deck yang tidak dipasang riffle.
Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah
strore, sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed. Konsentrasi gravitasi adalah proses
pemisahan material material yang berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan
galian akibat gaya-gaya dalam fluida berdasarkan atau tergantung pada perbedaan
densitas, bentuk dan ukuran. Salah satu metode konsentrasi gravitasi adalah shaking
table.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


Shaking table merupakan salah satu alat pemisah material pada metode
konsentrasi gravitasi yang berdasarkan pada aliran horizontal. Alat ini digunakan
untuk memisahkan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja
bergoyang, dengan menggunakan media aliran tipis dari air (flowing film
concentration). Alat yang digunakan disebut shaking table atau meja goyang.

Gambar 2.1 Shaking Table

Konsentrasi gravitasi merupakan proses pemisahan mineral-mineral yang


berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida
berdasarkan atau tergantung pada perbedaan densitas, bentuk dan ukuran. Proses
Pemisahan Pada Shaking Table Merupakan proses pemisahan berdasarkan gravitasi.
Jika perbedaan berat jenis tersebut besar, maka pemisahan berdasarkan gravitasi
relatif mudah dilakukan, akan tetapi bila sebaliknya pemisahan dengan metode
tabling sulit dilakukan.
Pada shaking table terdapat beberapa variabel yaitu:
1. Kemiringan deck, deck yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan
aliran air partikel ringan akan terbawa air semuannya, sehingga yang
tertinggal hanya mineral berat.
2. Ukuran partikel bijih, mineral mineral berukuran kasar dan halus dapat
diproses dengan shaking table tetapi dengan cara penanganan yang
berbeda.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


3. Jumlah dan panjang stroke, stroke yang panjang untuk material kasar dan
stroke pendek untuk material halus.
4. Riffle, riffle yang terdapat pada meja berfungsi untuk menyebabkan arus
putar disekitarnya.
5. Laju air pencucian, sebagai sarana transportasi partikel dari kotak umpan
ke penampungan produk.
Tujuan utama proses konsentrasi adalah meningkatkan (mempertinggi) kadar
mineral berharga sehingga diperoleh konsentrat dengan kadar mineral berharga
tinggi dan rendah tailing. Tahap konsentrasi pada pengolahan bahan galian bekerja
berdasarkan sifat fisika dan kimia dari bijih yang akan diolah. Selain konsentrat dan
tailing, dihasilkan pula middling dimana kadar kadar mineral berharganya diantara
konsentrat dan tailing. Middling dapat diolah kembali untuk menghasilkan
konsentrat.
Metode gravity concentration digunakan untuk melakukan proses pemisahan
konsentrasi berbagai macam bahan, mulai dari logam berat sulfida seperti galena
hingga untuk batubara pada ukuran partikel tertentu. Metode ini menurun
pemakaiannya pada paruh pertama abad kedua puluh karena perkembangan proses
flotasi dengan menggunakan larutan kimia, yang memungkinkan perlakuan yang
lebih selektif terhadap bijih kompleks tingkat rendah. Namun, metode gravity
concentration ini diutamakan untuk bijih besi dan tungsten dan digunakan secara
luas untuk pemisahan konsentrasi timah, batubara dan mineral industri lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan telah melakukan evaluasi
ulang menggunakan sistem konsentrasi gravitasi karena dapat meningkatnya biaya
reagen flotasi, proses gravity concentration yang relatif sederhana, dan kenyataan
bahwa metode ini menghasilkan relatif kecil pencemaran lingkungan. Teknik
konsentrasi gravitasi modern telah terbukti efisien untuk konsentrasi mineral yang
memiliki ukuran partikel dalam rentang 3 mm 50 mm, ketika digabungkan dengan
pumping technology dan instrumen lainnya, telah menjadikan metode gravity
concentration sebagai peralatan industri berkapasitas tinggi.
Teknik gravity concentration untuk memulihkan sisa mineral berat berharga
dalam pemisahan tailing dengan larutan (flotation tailing) semakin banyak
digunakan. Selain dari produksi saat ini, ada banyak tailing yang dibuang yang dapat

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


diambil dengan lebih murah dan diproses untuk memberikan konsentrat yang bernilai
tinggi menggunakan teknologi yang baru-baru ini telah dikembangkan. Metode
gravity concentration memisahkan mineral berdasarkan perbedaan specific gravity
dengan pergerakan partikel yang relatif dalam merespon gaya gravitasi dan satu atau
lebih kekuatan lain, yang pada akhirnya seringkali menghambat terhadap gerakan
yang diakibatkan oleh suatu cairan kental, seperti air atau udara. Hal ini penting
untuk pemisahan yang efektif bahwa ada beda densitas antara mineral dan gangue
tersebut. Secara sangat umum, ketika hasil ini lebih besar dari 2,5 baik positif
maupun negatif maka pemisahan gravitasi relatif mudah, efisiensi pemisahan
menurun sejalan dengan menurunnya nilai tersebut.

2.2 Prinsip Kerja Shaking Table

Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang
sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila specific
Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada
partikel ringan.
Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong atau terbawa
lebih cepat dari partikel berat searah aliran. Karena gerakan relative Horizontal dari
motor maka partikel berat akan bergerak lebih cepat dari pada material ringan
dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk
membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan
berada diatas dan partikel berat relative dibawah.
Adanya pengaruh gaya dari aliran menyebabkan partikel ringan akan terdorong
atau terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran air. Gerakan relatif
horizontal dari motor menjadikan partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada
material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang)
untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan
berada di atas dan partikel berat relatif di bawah. Aliran air membawa material pada
meja sambil melalui riffles dengan arah aliran tegak lurus terhadap arah umpan.
Partikel akan tertahan oleh riffles dan terjadi proses pemisahan pada partikel berat
yang tertahan di permukaan meja. Partikel ringan akan terbawah oleh aliran air

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


melewati tiap riffles menuju ke tempat penampungan tailing. Guncangan pada meja
mengakibatkan partikel berat bergerak horizontal searah dengan riffles menuju ke
tempat penampungan konsentrat (Erik, 2015).
Pada dasarnya meja goyang menggunakan aliran fluida, dimana aliran fluida
yang biasa digunakan yaitu air yang di keluarkan secara horizontal. Feed yang
dikeluarkan di bantu di alirkan dengan air yang telah di siapkan, kemudian berat
jenis yang ringan akan terbawa air secara alami lalu masuk ke tailing dan berat jenis
yang lebih berat akan tersangkut di riffle dan akan masuk ke konsentrat di bantu oleh
gerakan maju mundur secara terus menerus. Dasar dari meja goyang terdiri dari suatu
deck dengan kedudukan miring dilengkapi sekat-sekat pada bagian. Secara skematis
produk pemisahan akibat pengaruh dari pengaruh kemiringan deck, ketebalan lapisan
tipis flowing film, kecepatan pergerakan deck, panjang stroke dan jenis sekat-sekat
(riffle).
Dapat dilihat bahwa butiran partikel yang ringan berbutir besar akan mudah
terbawa air kesisi bagian kiri bawah meja goyang keluar sebagai tailing. Partikel
mineral berat berbutir besar dan partikel ringan berbutir sedang akan terbawa ke sisi
bagian kanan bawah meja goyang keluar sebagai produk midling. Butiran partikel
mineral berat yang berukuran halus akan keluar sebagai produk konsentrat.
Gerakan relatif horizontal dari motor menjadikan partikel berat akan bergerak
lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang
riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel
ringan diberi kesempatan berada di atas dan partikel berat relatif di bawah.
Kekasaran permukaan meja sangat menentukan perolehan dan proses
pemisahan. Untuk membantu pemisahan, meja digoyangkan secara horizontal
membentuk getaran. Ada kemungkinan bahwa posisi mineral berat kasar jadi satu
dengan mineral ringan halus. Susunan ini disebabkan karena pengaruh kecepatan
aliran dan gaya dorong air sehingga mineral ringan dan kasar akan lebih besar
mendapatkan gaya dorong air. Sebaliknya apabila campuran mineral berat dan ringan
dijatuhkan dari atas ke sebuah aliran air.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

Gambar 2.2 Aliran air dan material


Berikut susunannya adalah sebagai berikut.
a. Mineral berat dan kasar akan terletak paling dekat dengan sumbernya.
b. Mineral ringan halus akan paling jauh dari sumbernya.
Pasir Besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel bijih besi
(magnetit), yang terdapat di sepanjang pantai. Pasir besi terbentuk karena proses
penghancuran oleh cuaca, air permukaan dan gelombang terhadap batuan asal yang
mengandung mineral besi seperti Magnetit, Ilmenit, Oksida Besi, kemudian
terakumulasi serta tercuci oleh gelombang air laut.
Berdasarkan kejadiannya endapan besi dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis. Pertama endapan besi primer, terjadi karena proses hidrotermal. Kedua
endapan besi laterit terbentuk akibat proses pelapukan, dan ketiga endapan pasir besi
terbentuk karena proses rombakan dan sedimentasi secara kimia dan fisika.
Pembentukan endapan pasir besi meiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan
mineralisasi logam lainnya (Rizky, 2011).
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang
dapat dibedakan menjadi “sand table” dan “slime table”. Perbedaan pada kedua alat
ini terletak pada Jumlah dan Jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table sangat
banyak sedangkan jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle sand
Table antara ¼ hingga 1 ¼ inch sedangkan Slime Table lebih besar daripada Sand

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


Table. Selain itu Sand Table, ada bagian deck yang tidak diberi riffle digunakan
untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.
Kapasitas Shaking Table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah Stroke,
sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed. Gerakan relatif horizontal dari motor
menjadikan partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan
arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk
turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada di atas dan
partikel berat relatif di bawah. Aliran air membawa material pada meja sambil
melalui riffles dengan arah aliran tegak lurus terhadap arah umpan. Partikel akan
tertahan oleh riffles dan terjadi proses pemisahan pada partikel berat yang tertahan di
permukaan meja.

2.3 Bagian-bagian Shaking Table

Proses pemisahan mineral pada shaking table terjadi karena adanya sentakan
meja yang ditimbulkan oleh head motion dan aliran air tipis dipermukaan meja dari
water filling. Mineral berat yang memiliki gaya gesek yang lebih besar maka akan
terlempar ke samping (searah sentakan meja).

Gambar 2.3 Bagian-bagian Shaking Table

Untuk mineral yang berukuran halus akan terlempar ke samping lebih jauh
dibanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukuran halus.
Untuk memisahkan partikel, maka perlu dipasang riffle (penghalang). Fungsi riffle
yaitu untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi
kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif di bawah (Munaf, 2012).

2.4 Jenis atau Tipe alat

Jenis meja goyang (shaking table) antara lain:


2.4.1 Wilfley Table
Alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat mulai dari
ukuran pendek hingga panjang. Faktor yang sering diubah dalam penggunaan alat ini
yaitu kemiringannya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal ½ feed dan lebar
¼ feed.
2.4.2 Butchart Table
Bentuk head motion hampir sama dengan wilfley table tetapi berbeda pada
riffle-nya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material
dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok ke arah atas sebelum sampai
ke tempat konsentrat. Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak kekiri dan air
bergerak kekanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang material
berat akan berjalan terus.
2.4.3 Card Table Riffle
Card Table Riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya
langsung pada deck tersebut.
2.4.4 Deister Overstorm (Plat O Table)
Bentuk deck-nya rombohedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan
tailing tidak jelas karena posisi peyimpanan hasil pemisahannya yang berdekatan
sekali. Faktor yang sering diubah dalam penggunaan alat ini yaitu terletak pada
kemiringannya (Munaf, 2012).

2.5 Manfaat dan kegunaan alat

Tujuan utama proses konsentrasi adalah meningkatkan (mempertinggi) kadar


mineral berharga sehingga diperoleh konsentrat dengan kadar mineral berharga
tinggi dan rendah tailing. Tahap konsentrasi pada pengolahan bahan galian bekerja

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


berdasarkan sifat fisika dan kimia dari bijih yang akan diolah. Metode konsentrasi
gravitasi digunakan untuk melakukan proses pemisahan konsentrasi berbagai macam
bahan, mulai dari logam berat sulfida seperti galena hingga untuk batubara pada
ukuran partikel tertentu. Penggunaan meja goyang tersebut merupakan salah satu alat
utama dari konsentrasi gravitasi untuk pemisahan antara tailing dan konsentrat,
seperti timah, bijih logam, juga termasuk untuk klasifikasi bijih besi dan batubara.
Pada saat pemprosesan bijih dan sebagainya ukuran material yang efektif pada alat
ini adalah 2-0,22 millimeter (Heriyadi et al., 2014).

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

Praktikum pada mata acara Shaking Table mempunyai beberapa langkah


sebagai berikut:
3.1 Perkenalan Alat Shaking Table
Alat ini merupakan salah satu alat pengolahan bahan galian yang memiliki
prinsip berat jenis suatu material semakin berat material maka material tersebut ialah
konsentrat.

Gambar 3.1 Perkenalan Alat Shaking Table

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


3.2 Proses Shaking Table
1. Material yang telah disiapkan kemudian akan dipisahkan menggunakan alat
shaking table, pertama kita mengsetting kemiring duck nya.

Gambar 3.2 Mengsetting Kemiringan Duck

2. Kemudian kita mengsetting bagian Head Motion pada alat tersebut.

Gambar 3.3 Mengsetting Head Motion


3.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


3. Jalankan motor penggerak secara perlahan

Gambar 3. 4 Menyalakan motor penggerak


4. Masukkan material kedalam feeder

Gambar 3.5 Memasukkan material

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

5. Setelah itu jalankan airnya

Gambar 3.6 Menyalakan air


6. Kemudian hidupkan head motion yang telah di setting tadi hingga
bergerak alat shaking table bergerak maju dan mundur.

Gambar 3.7 Menghidupkan Alat Shaking Table

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


7. Setelah material telah dimasukkan kita menunggu hingga beberapa menit
hingga terlihat terpisahnya konsentrat dan tailing tersebut.

Gambar 3.8 Proses Pemisahan Material


8. Lalu hasilnya tersebut akan terpisah melalui wadah-wadah yang terdapat
bagian setiap ujung deck-nya.

Gambar 3.9 Wadah hasil pengolahan menggunakan shaking table

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


9. Setelah material habis, kita bisa mematikan alat shaking table dengan sesuai
prosedur.

Gambar 3.10 Mematikan alat shaking table

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Pengamatan Shaking Table

Berat Berat Berat Berat


No. Derajat Waktu
Awal Konsentrat Middling Tailing

1 4˚ 4.00 300 173 164 149


2 8˚ 3.00 300 672 159 154
3 12˚ 2,5.00 300 172 148 138

Dari tabel diatas, tentukan:


1. Persen Hasil (Menggunakan Rumus Derajat Kemagnetan)
2. Recovery (Sama Rumus Panning).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tabel 1 Kemiringan 4˚


1. Derajat Kemagnetan
Berat akhir
Derajat Kemagnetan = × 100 %
Berat awal
173 g
Konsentrat = ×100 %
300 g
= 57.66 %
1654 g
Midling = ×100 %
300 g
= 54.66 %
149 g
Tailing = ×100 %
300 g
= 49.66 %
Berat Awal Midling × Berat Akhir Midling
2. Recovery = x
Berat Awal Konsentrat × Berat Akhir Konsentrat
100

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING


300 g ×164 g
= x 100%
300 g × 173 g
= 49.79 %

TABEL 1
60.00
58.00
57.66
56.00
54.00 54.66
52.00
50.00
49.66
48.00
46.00
44.00
Konsentrat Middling Tailing
Grafik 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1

4.2.2 Tabel 2 Kemiringan 8˚


1. Derajat Kemagnetan
Berat akhir
Derajat Kemagnetan = × 100 %
Berat awal
672 g
Konsentrat = ×100 %
300 g
= 224 %
159 g
Midling = ×100 %
300 g
= 53 %
154 g
Tailing = ×100 %
300 g
= 51.33 %
Berat Awal Midling × Berat Akhir Midling
2. Recovery = x
Berat Awal Konsentrat × Berat Akhir Konsentrat
100
300 g ×154 g
= x 100%
300 g × 672 g
= 23.66 %

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

TABEL 2
250.00

224.00
200.00

150.00

100.00

50.00
53.00 51.50

-
Konsentrat Middling Tailing
Grafik 4.2 Hasil Pengamatan Tabel 2

4.2.3 Tabel 3 Kemiringan 12˚


1. Derajat Kemagnetan
Berat akhir
Derajat Kemagnetan = × 100 %
Berat awal
172 g
Konsentrat = ×100 %
300 g
= 57.33 %
148 g
Midling = ×100 %
300 g
= 49.33 %
138 g
Tailing = ×100 %
300 g
= 46 %
Berat Awal Midling × Berat Akhir Midling
2. Recovery = x
Berat Awal Konsentrat × Berat Akhir Konsentrat
100
300 g ×148 g
= x 100%
300 g × 172 g
= 84.04 %

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

TABEL 3
70.00

60.00
57.33
50.00
49.33
40.00 46.00

30.00

20.00

10.00

-
Konsentrat Middling Tailing
Grafik 4.3 Hasil Pengamatan Tabel 3

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengaruh-pengaruh veriabel alat terhadap hasil pemisahan ditentukan dari


beberapa pengaruh yakni, umpan yang dimasukkan harus ditentukan sesuai dengan
berat jenis tertentu untuk melakuakn pengolahan, dari berat jenis tersebut kita dapat
menyikapi bagaimana kemiringan deck, arus aliran air pada alat shaking table,
kecepatan dan panjang gerakan alat tersebut, hal-hal tersebut yang dapat
mempengaruhi hasil dari pengolahan menggunakan alat shaking table. Shaking Table
merupakan pemisahan mineral berat dengan mineral ringan menggunakan media
aliran tipis (Flowing Film Consentration) pada suatu meja bergoyang.
Penentuan Recovery dan kadar hasil pemisahan harrus mengetahui berat dan
bobot dari hasil pengolahan tersebut, hasil dari pengolahan tersebut di timbang dan
dimasukkan dalam rumus berat awal-berat akhir lalu di bagi berat awal kembali
untuk penentuan recoverynya.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Laboratorium


Agar kiranya peralatan peralatan yang digunakan saat praktikum segera di
perbaiki agar praktikan lebih nyaman dalam melakukan praktikum

5.2.2 Saran Untuk Asisten


Agar kiranya asisten memberikan motivasi kepada praktikan untuk lab-lab
kedepanya

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

DAFTAR PUSTAKA

Heriyadi, Bambang. Et Al. 2014. Perhitungan Pengaruh Kemiringan Dan Debit Air
Pada Pemakaian Shaking Table Dalam Pengolahan Bijih Timah Low Grade
Di Pos Pam Pengarem Pt Timah (Persero) Tbk. Vol. 1, No. 1.
Munaf, Yulman. 2012. Pengujian Tilting Dan Shaking Table Untuk Mengkaji
Stabilitas Dinding Penahan Tanah Akibat Beban Gempa. Jurnal Artikel, Vol.
12, No.3.
Rahmanudin, 2010, Pengolahan Bahan Galian, Buku Ajar Praktikum Laboratorium
Pengolahan Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
Rizky, 2011. Peningkatan Kadar Konsentrasi. Materi Kuliah Pertambangan dan
Geologi. Diakses tanggal 4 Desember 2016.
Sufriadin. 2016. Pengolahan Bahan Galian. Gowa: Universitas Hasanuddin.
Tobing, H.S.L., 2002, Tahapan Pengolahan Bahan Galian, Tasikmalaya.
Nur Awalyah Rusli, 2022.

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SHAKING TABLE DAN PANNING

ANDI PUTRI MAHARANI ASFIKAR


09320190173 09320200072

Anda mungkin juga menyukai