LAPORAN PRAKTIKUM
SHAKING TABLE
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal,
mengetahui dan menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi
salah satu aplikasi dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Shaking Table, yaitu:
a. Mempelajari pengaruh variable-variabel alat terhadap hasil pemisahan;
b. Menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan.
1.3.1 Alat
a. Shaking Table;
b. Oven;
c. Neraca Analitik;
d. Cawan;
e. Timbangan;
f. Alat Pelindung Diri;
g. Alat Tulis Menulis.
1.3.2 Bahan
a. Pasir besi;
b. Tabel data pengamatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Shaking table merupakan salah satu alat pemisah material pada metode
konsentrasi garvitasi yang berdasarkan pada aliran horizontal. Alat ini digunakan
untuk memisahkan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja
bergoyang, dengan menggunakan media aliran tipis dari air (flowing film
concentration). Alat yang digunakan disebut shaking table atau meja goyang.
Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang
sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila specific
Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada
partikel ringan.
Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong atau
terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran. Karena gerakan relative
Horizontal dari motor maka partikel berat akan bergerak lebih cepat dari pada
material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang)
untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi
kesempatan berada diatas dan partikel berat relative dibawah.
Adanya pengaruh gaya dari aliran menyebabkan partikel ringan akan terdorong
atau terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran air. Gerakan relatif
horizontal dari motor menjadikan partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada
material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang)
untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi
kesempatan berada di atas dan partikel berat relatif di bawah. Aliran air membawa
material pada meja sambil melalui riffles dengan arah aliran tegak lurus terhadap
arah umpan. Partikel akan tertahan oleh riffles dan terjadi proses pemisahan pada
partikel berat yang tertahan di permukaan meja. Partikel ringan akan terbawah oleh
aliran air melewati tiap riffles menuju ke tempat penampungan tailing. Guncangan
pada meja mengakibatkan partikel berat bergerak horizontal searah dengan riffles
menuju ke tempat penampungan konsentrat (Erik, 2015).
Pada dasarnya meja goyang menggunakan aliran fluida, dimana aliran fluida
yang biasa digunakan yaitu air yang di keluarkan secara horizontal. Feed yang
dikeluarkan di bantu di alirkan dengan air yang telah di siapkan, kemudian berat
jenis yang ringan akan terbawa air secara alami lalu masuk ke tailing dan berat jenis
yang lebih berat akan tersangkut di riffle dan akan masuk ke konsentrat di bantu oleh
gerakan maju mundur secara terus menerus. Dasar dari meja goyang terdiri dari
suatu deck dengan kedudukan miring dilengkapi sekat-sekat pada bagian. Secara
skematis produk pemisahan akibat pengaruh dari pengaruh kemiringan deck,
ketebalan lapisan tipis flowing film, kecepatan pergerakan deck, panjang stroke dan
jenis sekat-sekat (riffle).
Dapat dilihat bahwa butiran partikel yang ringan berbutir besar akan mudah
terbawa air kesisi bagian kiri bawah meja goyang keluar sebagai tailing. Partikel
mineral berat berbutir besar dan partikel ringan berbutir sedang akan terbawa ke sisi
bagian kanan bawah meja goyang keluar sebagai produk midling. Butiran partikel
mineral berat yang berukuran halus akan keluar sebagai produk konsentrat.
Gerakan relatif horizontal dari motor menjadikan partikel berat akan bergerak
lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu
dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga
partikel ringan diberi kesempatan berada di atas dan partikel berat relatif di bawah.
Kekasaran permukaan meja sangat menentukan perolehan dan proses
pemisahan. Untuk membantu pemisahan, meja digoyangkan secara horizontal
membentuk getaran. Ada kemungkinan bahwa posisi mineral berat kasar jadi satu
dengan mineral ringan halus. Susunan ini disebabkan karena pengaruh kecepatan
aliran dan gaya dorong air sehingga mineral ringan dan kasar akan lebih besar
mendapatkan gaya dorong air. Sebaliknya apabila campuran mineral berat dan
ringan dijatuhkan dari atas ke sebuah aliran air.
untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.
Kapasitas Shaking Table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah Stroke,
sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed. Gerakan relatif horizontal dari motor
menjadikan partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan
arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk
turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada di atas dan
partikel berat relatif di bawah. Aliran air membawa material pada meja sambil
melalui riffles dengan arah aliran tegak lurus terhadap arah umpan. Partikel akan
tertahan oleh riffles dan terjadi proses pemisahan pada partikel berat yang tertahan di
permukaan meja.
Proses pemisahan mineral pada shaking table terjadi karena adanya sentakan
meja yang ditimbulkan oleh head motion dan aliran air tipis dipermukaan meja dari
water filling. Mineral berat yang memiliki gaya gesek yang lebih besar maka akan
terlempar ke samping (searah sentakan meja).
yaitu untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi
kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif di bawah (Munaf, 2012).
bahan, mulai dari logam berat sulfida seperti galena hingga untuk batubara pada
ukuran partikel tertentu. Penggunaan meja goyang tersebut merupakan salah satu alat
utama dari konsentrasi gravitasi untuk pemisahan antara tailing dan konsentrat,
seperti timah, bijih logam, juga termasuk untuk klasifikasi bijih besi dan batubara.
Pada saat pemprosesan bijih dan sebagainya ukuran material yang efektif pada alat
ini adalah 2-0,22 millimeter (Heriyadi et al., 2014).
BAB III
MASLINA IIS PURWANTI GUNAWAN
09320180205 09320190252
Shaking Table-119
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SHAKING TABLE
PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar
3. 3
Mengs etting
Head Motion
3.
9. Setelah material habis, kita bisa mematikan alat shaking table dengan sesuai
prosedur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tabel 1
a. Derajat Kemagnetan
Berat akhir
Konsentrat : Derajat Kemagnetan= ×100 %
Berat awal
160.6
Derajat Kemagnetan= ×100 %
300
¿ 53.53 %
Berat akhir
Tailing : Derajat Kemagnetan= ×100 %
Berat awal
18.39
Derajat Kemagnetan= × 100 %
300
¿ 18.39 %
Berat akhir
Midling : Derajat Kemagnetan= ×100 %
Berat awal
97.8
Derajat Kemagnetan= ×100 %
300
¿ 32.6 %
= 86.09 %
Tabel 1
60.00%
53.53%
40.00%
32.60%
30.00%
20.00% 18.39%
10.00%
0.00%
Konsentrat Midling Tailing
Tabel 2
60.00%
50.10%
50.00%
f(x)==0.942873582377567
R² − 0.0767 x + 0.5668
R² = 0.942873582377567 39.16%
40.00%
34.76%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Konsentrat Midling Tailing
165.8
Derajat Kemagnetan= × 100 %
300
¿ 55.26 %
Tabel 3
60.00%
55.26%
40.00%
30.00%
22.80%
20.00%
10.00%
0.00%
Konsentrat Midling Tailing