AKMAL RATA
09320200062
C2
MAKASSAR
2022
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MINING GEOLOGICAL DATABASE
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Penambangan
dengan metoda
tambang terbuka
adalah suatu kegiatan
penggalian
1.3bahan galian
seperti batubara, ore
(bijih), batu dan
sebagainya di mana
para
1.4pekerja berhubungan
langsung dengan udara
NURHIDAYAT AKMAL RATA
093201900105 09320200062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MINING GEOLOGICAL DATABASE
luar.dan iklim.
Tambang terbuka
1.5(open pit mining)
juga disebut dengan
open cut mining;
adalah metoda
1.6penambangan yang
dipakai untuk
menggali mineral
deposit yang ada pada
suatu
1.7batuan yang berada
atau dekat dengan
permukaan
NURHIDAYAT AKMAL RATA
093201900105 09320200062
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MINING GEOLOGICAL DATABASE
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis
dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja
yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan desain tambang dan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan kelayakan
rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna mencapai
hasil yang telah ditentukan.
Perencanaan tambang merupakan suatu tahap penting dalam studi kelayakan
dan rencana operasi penambangan. Perencanaan tambang terbuka yang modern
memerlukan model komputer dari sumberdaya yang akan ditambang, baik berupa
block model untuk tambang bijih atau kuari, maupun gridded seam model untuk
endapan tabular seperti batubara. Aspek penting pekerjaan perencanaan tambang
adalah perancangan pit, penentuan batas akhir penambangan. Geological Database
terdiri dari beberapa tabel, dimana tiap tabel memiliki jenis data tertentu. Dalam tiap
tabel terdiri dari beberapa kolom data. Tiap tabel juga memiliki isi berupa data.
Surpac menggunakan model database relasional dan mendukung beberapa jenis
database, termasuk Oracle, Paradox dan Microsoft Access. Surpac Database bisa
berisi maksimum 50 tabel dan tiap tabel maksimum terdiri dari 60 kolom (field).
Surpac membutuhkan 2 tabel wajib dalam database tabel collar dan tabel survey.
Pada praktikum kali ini, kita membuat pemodelan lubang bor menggunakan
software surpac. Adapun database yang digunakan adalah data assay, collar, geologi
dan survey dimana file tersebut dalam bentuk excel dan berformat csv. Tujuan
praktikum ini yaitu agar praktikan mengenali nikel laterit, genesa nikel laterit serta
perlapisannya, mampu membuat database, import database dan cek database,
mampu mengatur drillhole style dan display drillhole (Kurniadi, 2011).
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud mengikuti praktikum ini yaitu mengetahui Geological
Database.
1.2.2 Tujuan
1.3.1 Alat
a. Laptop;
b. Mouse;
c. Stop kontak;
d. Alat tulis menulis.
1.3.2 Bahan
a. Software Surpac 6.6.2;
b. Kertas HVS A4;
c. Tugas Pendahuluan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan
batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil
dari bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M.
F. Buchanan (1807), yang digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara
dan Malabr yang merupakan wilayah India bagian selatan. Material tersebut sangat
rapuh dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama terekspos, maka akan cepat
sekali mengeras dan sangat kuat. Smith (1992) mengemukakan bahwa laterit
merupakan regolith atau tubuh batuan yang mempunyai kandungan Fe yang tinggi
dan telah mengalami pelapukan, termasuk di dalamnya profil endapan material hasil
transportasi yang masih tampak batuan asalnya.
Nikel merupakan salah satu komoditas tambang utama dari negara
Indonesia. Pada dasarnya sumber bahan galian nikel di alam dapat dijumpai dalam
dua bentuk yaitu nikel primer yang berasal dari pembekuan magma yang bersifat
ultra basis dan nikel sekunder yang dihasilkan oleh proses pengkayaan sekunder di
bawah zona water table. Di Indonesia sumber nikel hanya dijumpai dalam bentuk
nikel sekunder atau yang disebut juga sebagai nikel laterit. Nikel mempunyai sifat
tahan karat. Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya oksida besi,
miskin unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan pada iklim
tropis. Ada juga yang mengartikan nikel laterit sebagai endapan lapukan yang
mengandung nikel dan secara ekonomis dapat ditambang.
Batuan induk endapan Nikel laterit adalah batuan ultrabasa; umumnya dari
jenis harzburgit (peridotit yang kaya unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite
yang lain. Endapan nikel laterit ini ditemukan di daerah Indonesia bagian timur
seperti Pulau Sulawesi, pulau-pulau di Maluku Utara maupun di daerah Papua. Di
daerah Maba, Pulau Halmahera, Maluku Utara dijumpai deposit nikel laterit dengan
sebaran yang cukup luas. Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan
logam yang tinggi dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi,
nikel, mangan dan bauksit.
Dari beberapa pengertian bahwa laterit dapat disimpulkan merupakan suatu
material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses
pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. Di
dalam industri pertambangan nikel laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya
proses lateritisasi sering disebut sebagai nikel sekunder.
Endapan bijih nikel laterit adalah termasuk mineral permukaan, yang berasal
dari hasil proses pelapukan batuan ultrabasa. Saat itu endapan nikel laterit kerap
digunakan untuk bahan bangunan di sejumlah wilayah di India Selatan. Nikel laterit
ini memiliki sifat yang unik di mana sangat rapuh sehingga memudahkan dalam
proses pemotongan, namun akan menjadi sangat keras dan kuat apabila lama
terpapar udara luar.
Kemudian di tahun 1992 ditetapkan bahwa laterit adalah termasuk golongan
regolith atau dalam pengertian lain tubuh batuan yang memiliki kandungan Fe yang
jumlahnya sangat tinggi dan sebelumnya telah mengalami pelapukan. Sebagian
besar endapan tersebut memiliki kandungan logam yang jumlahnya sangat tinggi
dan memiliki nilai ekonomis yang besar. Contohnya dalam hal ini seperti endapan
besi, nikel, mangan dan juga bauksit.
sangat beragam dengan ukuran yang berbeda sehingga membentuk sifat profil yang
beragam antara satu tempat ke tempat lain, dalam komposisi kimia dan mineral, dan
dalam perkembangan relatif tiap zona profil. Faktor yang mempengaruhi efisiensi
dan tingkat pelapukan kimia yang pada akhirnya mempengaruhi pembentukan
endapan adalah:
1. Iklim
Iklim yang sesuai untuk pembentukan endapan laterit adalah iklim
tropis dan sub tropis, pada curah hujan dan sinar matahari memegang peranan
penting dalam proses pelapukan dan pelarutan unsur-unsur yang terdapat
pada batuan asal. Sinar matahari yang intensif dan curah hujan yang tinggi
menimbulkan perubahan besar yang menyebabkan batuan akan terpecah-
pecah, disebut pelapukan mekanis, terutama dialami oleh batuan yang dekat
permukaan bumi.
Secara spesifik, curah hujan akan mempengaruhi jumlah air yang
melewati tanah, yang mempengaruhi intensitas pelarutan dan perpindahan
komponen yang dapat dilarutkan. Sebagai tambahan, keefektifan curah hujan
juga penting. Suhu tanah yang tinggi menambah energi proses pelapukan.
2. Topografi
Geometri relief dan lereng akan mempengaruhi proses pengaliran dan
sirkulasi air serta reagen-reagen lain. Secara teoritis, relief yang baik untuk
pengendapan bijih nikel adalah punggung-punggung bukit dengan kemiringan
antara 10 – 30°. Pada daerah yang curam, air hujan yang jatuh ke permukaan
lebih banyak yang mengalir (run-off) dari pada yang meresap kedalam tanah,
sehingga yang terjadi adalah pelapukan yang kurang intensif. Pada daerah ini
sedikit terjadi pelapukan kimia sehingga menghasilkan endapan nikel yang
tipis. Sedangkan pada daerah yang landai, air hujan bergerak perlahan-lahan
sehingga mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam
melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan dan mengakibatkan terjadinya
pelapukan kimiawi secara intensif. Akumulasi andapan umumnya terdapat
pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini
menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi.
3. Tipe batuan asal
Surpac merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan antara
lain untuk membuat Pemodelan Geologi, Rencana Pembuatan Pit dan
Penambangan. Geological Database terdiri dari beberapa tabel, dimana tiap tabel
memiliki jenis data tertentu. Dalam tiap tabel terdiri dari beberapa kolom data. Tiap
tabel juga memiliki isi berupa data. Surpac menggunakan model database relasional
dan mendukung beberapa jenis database, termasuk Oracle, Paradox dan Microsoft
Access. Surpac juga mendukung Open Connectivity Database (ODBC) dan dapat
terhubung ke database di seluruh jaringan. Surpac Database bisa berisi maksimum
50 tabel dan tiap tabel maksimum terdiri dari 60 kolom (field). Surpac
membutuhkan 2 tabel wajib dalam database yaitu tabel collar dan tabel survey.
Database awal yang akan digunakan dalam pemuatan database Surpac bisa
berformat .txt atau .csv.
Surpac adalah salah satu software tambang analist yang paling popular,
terbaik khususnya didunia industri pertambangan yang secara mumpuni menangani
cakupan kerja di bidang eksplorasi maupun mining engineer dan tersebar hampir di
90 negera menggunakannya. Perangkat lunak ini memberikan efisiensi dan akurasi
melalui kemudahan penggunaan 3-D, grafis yang bagus dan alur kerja otomatis
serta dapat disesuaikan dengan proses kerja khususnya untuk perusahaan yang
bergerak di industri pertambangan. Surpac merupakan sebuah persyaratan basic dari
para ahli geologi, surveyor, dan insinyur pertambangan. Di bidang/sektor sumber
daya lainnya, Surpac cukup fleksibel untuk setiap komoditas, banyak metode yang
dapat diterapkan, kemudian kemampuan multibahasa yang memungkinkan
perusahaan global memanfaatkannya sebagai solusi umum dalam operasi mereka.
Berikut ini adalah kesimpulan secara umum dari bagian utama Surpac serta
fungsionalitas manfaat dan tujuan yang terdapat didalamnya yaitu project open pit
dan underground merupakan sistem penambangan. Surpac adalah software yang
sudah dikenal di dunia pertambangan tidak hanya untuk engineer tapi juga dapat
digunakan untuk geology, surveying, dan juga untuk IT dan finance. Surpac itu
mudah di gunakan dan fleksibel dalam penggunaanya untuk beberapa bidang
pekerjaan untuk geology, surveying dan engineering. Data yang diberikan berupa
data dalam mining dan juga eksplorasi. Surpac dapat mengolah data, membuat
model cadangan estimasi, perhitungan volume, dan system grade control.
Berdasarkan pengalaman salah satu perusahaan tambang yang cukup besar
di Indonesia mereka mengatakan Surpac dapat meningkatkan cadangan dari seluruh
bidang. Surveyor menggunakan Surpac untuk menghitung volume dan engineer
juga dapat menghitung dengan memberikan design 3D dan menghitung untuk
mengelola grade control dan cadangan. Ada banyak software lain di lapangan tetapi
tidak ada yang bisa menggantikan Surpac. Sebagai contoh 3D ore dan block model
membantu geologis membuat model dan itu dapat menghasilkan jutaan dolar buat
perusahaan mereka. Surpac disediakan dalam 6 versi bahasa English, Perancis,
Spanyol, German, China dan Rusia yang menjadi support apabila ada kesulitan.
Data yang dihasilkan dalam Surpac mudah untuk dibaca, data dapat dilihat dengan
berbagai sistem IT. Data geography di transfer ke Surpac dengan mudah dan Surpac
memberikan informasi translate data dengan simpel dan mudah sekali untuk di
mengerti.
Software surpac merupakan standard technical, untuk mendukung
penggunaan software ini juga memiliki support. Apabila perusahaan ingin memiliki
pegawai dan project yang memiliki skill dalam penggunaan Surpac lebih baik lagi,
setiap perusahaan akan mendapatkan service untuk training dengan trainer yang
memiliki pengalaman yang banyak di dunia pertambangan. Dengan Surpac
dipastikan pekerjaan di lapangan dapat lebih ringan untuk pekerjaan di lapangan.
Profil endapan nikel laterit yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
ultrabasa secara umum terdiri dari 4 (empat) lapisan, yaitu lapisan tanah penutup
atau top soil, lapisan limonit, lapisan saprolit dan bedrock.
2.4.1 Lapisan tanah penutup
Lapisan tanah penutup biasa disebut iron capping. Material lapisan
berukuran lempung, berwarna coklat kemerahan, dan biasanya terdapat juga sisa-
sisa tumbuhan. Pengkayaan Fe terjadi pada zona ini karena terdiri dari konkresi Fe-
Oksida (mineral Hematite dan Goethite), dan Chromiferous dengan kandungan
nikel relatif rendah. Tebal lapisan bervariasi antara 0 – 2 m. Tekstur batuan asal
sudah tidak dapat dikenali lagi.
2.4.2 Lapisan Limonit
Merupakan lapisan berwarna coklat muda, ukuran butir lempung sampai
pasir, tekstur batuan asal mulai dapat diamati walaupun masih sangat sulit, dengan
tebal lapisan berkisar antara 1 – 10 m. Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal dan
sempat hilang karena erosi. Pada zone limonit hampir seluruh unsur yang mudah
larut hilang terlindi, kadar MgO hanya tinggal kurang dari 2% berat dan kadar SiO2
berkisar 2 – 5% berat. Sebaliknya kadar Fe 2O3 menjadi sekitar 60 – 80% berat dan
kadar Al2O3 maksimum 7% berat. Zone ini didominasi oleh mineral Goethit,
disamping juga terdapat Magnetit, Hematit, Kromit, serta Kuarsa sekunder. Pada
Goethit terikat Nikel, Chrom, Cobalt, Vanadium, dan Aluminium.
2.4.3 Lapisan Saprolit
Merupakan lapisan dari batuan dasar yang sudah lapuk, berupa bongkah-
bongkah lunak berwarna coklat kekuningan sampai kehijauan. Struktur dan tekstur
batuan asal masih terlihat. Perubahan geokimia zone saprolit yang terletak di atas
batuan asal ini tidak banyak, H2O dan Nikel bertambah, dengan kadar Ni
keseluruhan lapisan antara 2 – 4%, sedangkan Magnesium dan Silikon hanya sedikit
yang hilang terlindi. Zona ini terdiri dari vein-vein Garnierite, Mangan, Serpentin,
Kuarsa sekunder bertekstur boxwork, Ni-Kalsedon, dan di beberapa tempat sudah
terbentuk limonit yang mengandung Fe-hidroksida.
2.4.4 Bedrock (Batuan Dasar)
Merupakan bagian terbawah dari profil nikel laterit, berwarna hitam
kehijauan, terdiri dari bongkah – bongkah batuan dasar dengan ukuran > 75 cm, dan
secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis. Kadar mineral mendekati
atau sama dengan batuan asal, yaitu dengan kadar Fe ± 5% serta Ni dan Co antara
0.01 – 0.30%.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
(x64) lalu cari folder database untuk di sambungkan dengan perangkat lunak, klik
kanan dan pilih set as work directory. Centang hijau adalah tanda bahwa folder
tersebut sudah terhubung dan lakukan import database seperti (Gambar 3.2).
Gamba
r 3.19 Pilih Database sesuaikan di file csv
Gamb
ar 3.21 Apply
Langkah pertama untuk melakukan display drillholes atau lubang bor adalah
klik database yang sudah dimasukkan pada pada lembar kerja, kemudian klik
drillhole display styles. Selanjutnya, klik data assay lalu dan klik kanan ni lalu pilih
get min sampai 2 kali. Lalu diisi seperti pada gambar (3.26). Nilai ini didapatkan Cut
Off Grade berdasrkan smelternya dan mengubah warnah sesuai dengan arahan
asisten. Selanjutnya, klik pada data geology dan klik kanan pada lythology dan akan
ada pilihan klik get field codes maka muncullah BRK, LIM dan SAP. Setelah itu,
pilih warna sesuai dengan arahan dan apply.
assay. Untuk kolom field geology diisi dengan lythology, assay diisi dengan ni dan
fe. Kemudian posisi untuk assay kita ubah menjadi left dan allignment menjadi right.
Selanjutnya kita mengganti offset untuk fe menjadi 0.3 dan size untuk assay menjadi
0.3. Setelah itu klik apply.
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan
batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil
dari bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M.
F. Buchanan (1807), yang digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara
dan Malabr yang merupakan wilayah India bagian selatan. Proses pembentukan
nikel laterit diawali dari proses pelapukan batuan ultrabasa, dalam hal ini adalah
batuan harzburgit. Secara umum terdiri dari 4 (empat) lapisan, yaitu lapisan tanah
penutup atau top soil, lapisan limonit, lapisan saprolit dan bedrock.
Untuk memasukkan database (import database) yaitu data lithology, assay,
collar dan geology yaitu pertama-tama jalankan software GEOVIA Surpac 6.6.2
lalu cari folder database untuk di sambungkan dengan perangkat lunak, klik kanan
dan pilih set as work directory. Selanjutnya, tulis nama file database yang akan
kalian buat sesuai dengan keinginan dan klik apply hingga dapan menambahkan
optional table. Langkah selanjutnya kita mengkalibrasi data pada perangkat lunak
dengan file csv agar pada saat mengimport data tidak ada data yang error.
Langkah pertama untuk melakukan display drillholes atau lubang bor adalah
klik database yang sudah dimasukkan pada pada lembar kerja, kemudian klik
drillhole display styles. Selanjutnya, klik data assay lalu dan klik kanan ni lalu pilih
get min sampai 2 kali. Lalu diisi nilai sesuai dengan arahan asisten. Nilai ini
didapatkan Cut Off Grade berdasarkan smelternya dan mengubah warnah sesuai
dengan arahan asisten. Selanjutnya, klik pada data geology dan klik kanan pada
lythology dan akan ada pilihan klik get field codes maka muncullah BRK, LIM dan
SAP. Setelah itu, pilih warna sesuai dengan arahan dan apply. Langkah selanjutnya
untuk menampilkan yaitu, klik database yang sudah dimasukkan pada pada lembar
kerja, kemudian klik display drillholes. Selanjutnya, pada bagian trace styles
mengubah beberapa opsi antara lain, table diisi dengan geology dan field dengan
lythology untuk cylinder syles dengan diisi dengan fixed.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA