BAB I
PENDAHULUAN
Geological Database terdiri dari beberapa tabel, dimana tiap tabel memiliki jenis
data tertentu. Dalam tiap tabel terdiri dari beberapa kolom data. Tiap tabel juga
memiliki isi berupa data. Surpac menggunakan model database relasional dan
mendukung beberapa jenis database, termasuk oracle, paradox dan microsoft
access. Surpac juga mendukung open connectivity database (ODBC) dan dapat
terhubung ke database di seluruh jaringan. Surpac database bisa berisi maksimum
50 tabel dan tiap tabel maksimum terdiri dari 60 kolom (field). Surpac membutuhkan
2 tabel wajib dalam database yaitu tabel collar dan tabel survey.
Surpac merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan antara
lain untuk membuat pemodelan geologi, rencana pembuatan pit dan penambangan.
Surpac database pensurvei visi mengijinkan kamu untuk menciptakan dan
memelihara permukaan kedua-duanya dan database kendali survei bawah tanah.
Sekali ketika survei setasiun telah disimpan database, kamu dapat masuk
pengamatan bidang mu yang manapun, menggunakan papan tombol atau melalui
suatu variasi perekam data. Ini memastikan dengan tepat file yang dibentuk
kemudian bisa digunakan untuk kalkulasi volume, merencanakan, visualisasi dan 3D
model ciptaan.
Surpac mengadopsi satu set struktur database wajib untuk semua dari
databasenya, masih membiarkan fleksibilitas beberapa untuk meliputi pemakai
tambahan menggambarkan bidang di dalam masing-masing database ini yang ada
bidang tertentu yang harus ada di dalam database, seperti suatu nama setasiun, tetapi
bidang ekstra yang berisi segala hal informasi dapat diciptakan dan digunakan.
Dalam praktikum ini aplikasi yang digunakan yaitu surfac untuk block model,
menggunakan data pengeboran dari suatu wilayah yang terindikasi adanya mineral
berharga (ekonomis).
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk membuat block modeling dari
berbagai data yang ditentukan dengan aplikasi surfac, sehingga block model yang
telah dibuat bisa menginformasikan kadar maupun data yang terdapat dalam block
model tersebut.
1.2.2 Tujuan
1. Membuat basis data untuk pemodelan (assay, geology, survey, collar).
2. Mengimport data bor kemudian mengkorelasikannya.
3. Membuat block modeling.
1.1.1 Alat
1. Laptop;
2. Terminal;
3. Mouse.
1.1.2 Bahan
1. Data assay, colar, geology, survey;
2. Kertas hvs A4.
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Endapan nikel laterit merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan ultramafik
pembawa Ni-Silikat. Umumnya terdapat pada daerah dengan iklim tropis sampai
dengan subtropis. Pengaruh iklim tropis di Indonesia mengakibatkan proses
pelapukan yang intensif, sehingga beberapa daerah di Indonesia bagian timur
memiliki endapan nikel laterit. Proses konsentrasi nikel pada endapan nikel laterit
dikendalikan oleh beberapa faktor yaitu, batuan dasar, iklim, topografi, airtanah,
stabilitas mineral, mobilitas unsur, dan kondisi lingkungan yang berpengaruh
terhadap tingkat kelarutan mineral. Dengan kontrol tersebut akan didapatkan tiga tipe
laterit yaitu oksida, lempung silikat dan hidrosilikat.
Air permukaan yang mengandung CO2 dari atmosfer dan terkayakan kembali
oleh material-material organis di permukaan meresap ke bawah permukaan tanah
sampai pada zona pelindihan, dimana fluktuasi air tanah berlangsung. Akibat
fluktuasi ini air tanah yang kaya akan CO 2 akan kontak dengan zona saprolit yang
masih mengandung batuan asal dan melarutkan mineral-mineral yang tidak stabil
seperti olivin atau serpentin dan piroksen. Mg, Si dan Ni akan larut dan terbawa
sesuai dengan aliran air tanah dan akan memberikan mineral-mineral baru pada
proses pengendapan kembali (Hasanudin dkk, 1992).
Boldt (1967), menyatakan bahwa proses pelapukan dimulai pada batuan
ultramafik (peridotit, dunit, serpentin), dimana pada batuan ini banyak mengandung
mineral olivin, magnesium silikat dan besi silikat, yang pada umumnya banyak
mengandung 0,30% nikel. Batuan tersebut sangat mudah dipengaruhi oleh pelapukan
lateritik. Air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari udara luar dan tumbuh-
tumbuhan, akan menghancurkan olivin. Terjadi penguraian olivin, magnesium, besi,
nikel dan silika kedalam larutan, cenderung untuk membentuk suspensi koloid dari
partikel-partikel silika yang submikroskopis. Didalam larutan besi akan bersenyawa
dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida. Akhirnya endapan ini akan
AMRAN KAFILA HALIM A.FANI ANUGRAH T
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
endapan ini lebih rendah dari endapan hydrosilicate yakni sekitar 1,2%
(Brand et al,1998).
3. Oxide Deposits
Tipe terakhir adalah oksida deposit. Berdasarkan profil yang
ditampilkan bagian bawah profil menunjukkan protolith dari jenis
harzburgitic peridotite (sebagian besar terdiri dari mineral jenis olivin,
serpentine dan piroksen). Endapan ini angat rentan terhadap pelapukan
terutama di daerah tropis. Di atasnya terbentuk saprolite dan mendekati
permukaan terbentuk limonit dan ferricrete. Kandungan nikel pada tipe
oksida deposit ini berasosiasi dengan goethite (FeOOH) dan Mn-Oxide.
Sebagai tambahan, nikel laterit sangat jarang atau sama sekali tidak terbentuk
pada batuan karbonat yang mengandung mineral talk.
1. Batuan asal
Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya
endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam
hal ini pada batuan ultra basa tersebut terdapat elemen Ni yang paling banyak
di antara batuan lainnya yaitu mempunyai mineral-mineral yang paling
mudah lapuk atau tidak stabil seperti olivin dan piroksin juga mempunyai
komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan
pengendapan yang baik untuk nikel.
2. Iklim
Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana
terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan
terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan
temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis,
dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah
proses atau reaksi kimia pada batuan.
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
Profil secara keseluruhan dari nikel laterit terdiri dari 5 zona gradasi sebagai
berikut :
1. Iron Capping
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
Sebagian besar sumber nikel dunia yang telah diketahui terkandung dalam tipe
deposit laterit. Sekitar 72% sumber nikel dunia ditemukan terutama di daerah tropis
seperti indonesia, kuba, kaledonia baru, filipina dan australia. Sisanya sebesar 28%
adalah tipe deposit sulfida terutama terdapat di kanada dan rusia.Walaupun mayoritas
sumber nikel dunia yang diketahui terkandung dalam laterit, produksi nikel dari
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
sulfida lebih dominan karena kadar nikel yang lebih tinggi dan pengolahan yang
lebih mudah dibandingkan dengan tipe deposit laterit. Kadar nikel dalam tipe deposit
sulfida secara komersial bervariasi antara 0,5-8,0%, sedangkan dari tipe deposit
laterit sekitar 1,0-2,0%. Saat ini, Indonesia mempunyai cadangan laterit nikel
terindetifikasi sekitar 1.576 juta ton dengan total kandungan nikel sebanyak 25 juta
ton.
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
BAB III
PROSEDUR KERJA
1. Pertama-tama buka aplikasi Surpac pada laptop dan tentukan folder kerja dengan
cara klik kanan pada folder yang akan dijadikan folder kerja lalu pilih set as work
directory
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
2. Langkah selanjutnya yaitu membuat database dengan cara masuk pada menu
database pilih database lalu pilih open/new
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
6. Langkah berikutnya yaitu memasukkan data yang akan dijadikan data pembuatan
geological database dan block modelling dengan cara masuk pada menu database
lalu pilih import data
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
8. Pada menu selanjutnya cocokkan kolom berdasarkan data yang dimiliki lalu klik
apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
10. Selanjutnya yaitu menampilkan lubang bor dengan cara masuk pada database
yang telah dibuat lalu pilih display drillholes
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
14. Pada labels isi seperti gambar berikut lalu klik apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
16. Setelah itu masuk pada geology lalu klik kanan pada lithology dan pilih add new
styles, lalu masukkan zona yang akan ditampilkan kemudian apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
17. Selanjutnya yaitu membuat batas atas dan bawah zona saprolit dengan cara
masuk pada menu database pilih extract lalu pilih zone thickness and depth
18. Pada menu yang muncul isikan seperti pada gambar untuk bagian atas
sedangkan untuk bagaian bawah centang bottom pada bagian required co-
ordinate position lalu apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
20. Selanjutnya yaitu membuat file solid dari file string batas atas dan bawah zona
saprolit yang telah dibuat dengan cara masuk pada menu surfaces kemudian
pilih DTM file functions lalu pilih create DTM from string file
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
22. Selanjutnya yaitu membuat block model dengan cara masuk pada menu block
model lalu pilih block model kemudian pilih new/open
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
23. Pada menu yang muncul masukkan data x, y dan z sesuai data lubang bor yang
ada lalu apply
24. Langkah selanjutnya yaitu membuat constraint pada block model dengan cara
masuk pada menu constraint pilih constraint lalu pilih new constraint file
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
26. Selanjutnya yaitu menambahkan attribute pada block model dengan cara masuk
pada menu block model lalu pilih attributes lalu pilih new
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
28. Selanjutnya memasukkan assign value dengan cara masuk pada menu block
model kemudian pilih estimation lalu pilih assign value, kemudian isikan seperti
pada gambar berikut lalu apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
30. Pada menu yang muncul isi seperti gambar berikut lalu apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
32. Pada menu yang muncul isi seperti pada gambar berikut lalu apply
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Sebelum merancang database dan block modeling dengan surfac, kita harus
melengkapi data-data yang kita mau olah seperti data geology, assay, survey dan collar data-
data tersebut adalah pendukung dari pembuatan block modeling.
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
Pada hasil akhir yang telah dibuat kita bisa menentukan nilai volume, density dan
tonase pada block modeling. Pada block modeling juga kita bisa membuat kontur ataupun
topografi yang bisa kita gabungkan pada block modeling yang telah dibuat.
Manfaat dari block modeling yaitu kita bisa menentukan kadar yang terdapat pada
daerah yang terindikasi adanya bahan galian berharga, yang nantinya bisa kita lakukan
tahapan selanjtnya untuk penambangan.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Surfac merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan antara lain
untuk membuat pemodelan geologi, design pit dan aktivitas utama dari integritas
database.
Pendukung dari pembuatan block modeling yaitu data collar,survey, geology
dan assay. Pada data-data tersebut bisa menghasilkan suatu block modeling yang
dapat menginformasikan mengenai block modeling yang terlah jadi. Pada block
modeling yang dibuat, bisa juga mengkorelasikannya dengan kontur dan topografi
yang ada pada aplikasi surfac tersebut.
5.2 Saran
09320160077 09320170163
PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GEOLOGICAL DATABASE & BLOCK MODELING
DAFTAR PUSTAKA
09320160077 09320170163