Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN PENGAMATAN STASION DI LAPANGAN

Stasion Pengamatan Geologi di lapangan di bagi menjadi 3 (tiga)


pengamatan utama yaitu :

1. Stasion Pengamatan Geomorfologi dan Sungai


2. Stasion Pengamatan Singkapan Batuan/Litologi/Mineral
3. Stasion Pengamatan Struktur Geologi

Stasion Pengamatan Kondisi Geomorfologi dan Data Sungai

Stasion Pengamatan Litologi Singkapan Stasion Pengukuran Data Struktur

Dalam 1 Stasion sebaiknya ketiga data tsb haruslah diambil (data


geomorfologi, data litologi, dan data struktur geologi), namun umumnya,
apabila dalam 1 stasion, terkadang data geomorfologinya masih sama
dengan data stasion sebelumnya, sehingga tdk perlu diambil lagi.

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


1
STASION GEOMORFOLOGI DAN SUNGAI

1. Stasion geomrfologi umumnya diambil pada 3 morfologi (lokasi) yaitu


daerah pedataran, daerah perbukitan dan daerah pegunungan.
2. Stasion geomorfologi dipilih tanpa harus melihat adanya singkapan
batuan. Penentuan stasionnya didasarkan dari data ciri-ciri geomorfologi
yang harus diambil

DATA CIRI-CIRI GEOMORFOLOGI yang wajib diambil dalam pengamatan di


sebuah stasion dan sekitarnya sbb :

a. Data Kemiringan Lereng / Slope (menggunakan kompas geologi)


b. Data Ketinggian titik stasion (menggunakan Altimeter/GPS)
c. Data Soil (warna soil, ketebalan)
d. Data Tingkat Pelapukan Batuan
e. Data Jenis Vegetasi (Tanaman yang dominan)
f. Data Tata Guna Lahan
g. Data Ciri-Ciri bentukan hasil proses geomorfologi seperti :
- Longsoran
- Rill, Gully, Ravine Erosion
- Cuesta, Dome, Triangular Facet
- Gawir
- Bentukan topografi karst
- Meander sungai, flood plan/dataran banjir, poin/ channer bar
h. Data Sungai (Jenis sungai, tipe genetic, arah aliran sungai, dimensi
sungai : panjang, lebar, kedalaman sungai, jenis erosi sungai, bentuk
profil sungai dan bentuk gradien sungai dll)
i. Data Litologi penyusun di sekitar
j. Data Kebencanaan yang pernah terjadi disekitar stasion pengamatan.

3. Pada stasion geomorfologi tidak diwajibkan untuk mengambil sampel


batuan, namun sampel tanah (Soil), sampel air sungai, air laut, mata air,
dan data kualitas lingkungan lainnya jika dianggap perlu, dapat diambil
sebagai sampel untuk menjadi data olahan guna analisa kondisi
geomorfologi lanjutan.

4. Pengambilan Foto Geomofologi di stasion ini sangat penting dan wajib


diambil, sebagai bukti pengambilan data geomorfologi di lapangan.

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


2
DATA pada table diatas diisi di buku lapangan, dengan TULISAN
KAPITAL / HURUF BALOK, dan dilengkapi dengan sketsa di stasion tsb
atau foto dokumentasi.

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


3
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN DATA GEOMORFOLOGI
Setelah ditentukan sebuah stasion menjadi stasion pengamatan geomorfologi maka
dilakukan pengamatan sbb :

1. Memplot titik koordinat stasion di Peta Lokasi (peta topo), membaca


koordinat stasion menggunakan GPS, atau memplot lokasi melalui aplikasi
AVENZA Map, dan membuat Simbol Stasion sesuai nomor urut stasion di
Peta. Contoh Stasion 102

atau

Plot di Peta Topo Plot Stasion di Avenza Map


2. Mencatat koordinat lokasi Stasion di buku catatan lapangan.
Lokasi : STASION 102. 119 ˚15’22” BT dan 0˚29’23” LS
Di tepi Sungai Miu, Lonca, Kulawi
3. Mencatat kondisi cuaca, hari/tanggal, dan waktu / pukul dari stasion
4. Mencatat dan mengisi data geomorfologi yang ditentukan :
- Data Bentuk Relief Morfologi : Pedataran/Perbukitan/Pegunungan
- Ketinggian (meter dpl) : ….. (gunakan GPS/altimeter)
- Slope/Kemiringan lereng : …. ˚ (gunakan kompas geologi)
- Warna soil :
- Tebal soil :
- Tingkat Pelapukan :
- Vegetasi :
- Tata Guna Lahan :
- Ciri-ciri geomorfologi yg ditemukan : contoh , rill erosion, longsor, dsb
- Bila ada aliran sungai maka diambil/dicatat data :
a. Jenis Sungai, Tipe genetic sungai, dimensi sungai (panjang, lebar,
kedalaman sungai), arah aliran sungan (N… ˚E) – gunakan kompas,
b. Profil/penampang sungai, bentuk gradien sungai, stadia sungai
c. Jenis Erosi sungai (lateral/horizontal atau vertical)
d. Debit sungai (jika perlu diukur)
e. Litologi batuan penyusun di sepanjang sungai / sekitar lokasi station
f. Mencatat data pointbar, channelbar, flood plan, bantaran sungai jika
ada.
5. Data Kebencanaan yg pernah terjadi : (longsor, banjir, gempabumi atau
tsunami)
6. Melakukan pengambilan FOTO Dokumentasi ciri-ciri geomorfologi di
sekitar stasion, foto harus menggunakan pembanding, objek yg akan difoto
harus terlihat jelas, dan sebaiknya untuk memperlihatkan objek yg jauh,
harus difoto dari jarak jauh dan foto tsb terwakili.
7. Mengambil arah foto (dgn kompas) dan mencatat arahnya di buku cat.
Contoh arah foto N 15˚E (baca arah kompas diarahkan ke objek yg difoto)
8. Jika perlu membuat sketsa objek yg diamati /difoto di buku cat.
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
4
CONTOH FOTO DOKUMENTASI STASION GEOMORFOLOGI

Sta. Morfologoi Pedataran Sta. Tata Guna Lahan dan Jenis sungai

Sta. Morfologi Perbukitan Sta. Morfologi Pegunungan

Sta. Jenis Longsoran Sta. Jenis Sungai

Sta. Tipe Genetik Sungai Sta. Jenis Pelapukan dan soil


Arah Foto N 215 ˚E Arah Foto N 15 E

Foto dokumentasi diambil sebanyak-banyak di setiap stasion, agar supaya dalam analisa
dan pembuatan laporan nanti, foto-foto tersebut dapat digunakan untuk mewakili kondisi
daerah sekitar stasion pengamatan.

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


5
GAMBAR CIRI-CIRI GEOMORFOLOGI YANG DIAMATI

Gully Erosion Ravine Erosion


Rill Erosion

Dome (bukit sisa) Kipas Fluvial Bukit Lipatan

Cuesta (Bukit tersayat) Longsoran Rock Fall

Triangular Facet Gawir dan Tebing Air Terjun

Triangular Facet Gawir (Fault Scrap)/Tebing Gawir

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


6
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN DATA LITOLOGI
Setelah ditentukan sebuah stasion menjadi stasion pengamatan Litologi maka
dilakukan pengamatan sbb :

1. Memplot titik koordinat stasion di Peta Lokasi (peta topo), membaca


koordinat stasion menggunakan GPS, atau memplot lokasi melalui aplikasi
AVENZA Map, dan membuat Simbol Stasion sesuai nomor urut stasion di
Peta. Contoh Stasion 102

atau

Plot di Peta Topo Plot Stasion di Avenza Map


2. Mencatat koordinat lokasi Stasion di buku catatan lapangan.
Lokasi : STASION 102. 119 ˚15’22” BT dan 0˚29’23” LS
Di tepi Sungai Miu, Lonca, Kulawi
3. Mencatat kondisi cuaca, hari/tanggal, dan waktu / pukul dari stasion
4. Memperhatikan singkapan yang akan diamati, mengambil sampel / conto
batuan, berukuran handspacemen (ukuran kepalan tangan), dengan
menggunakan palu geologi, sampel yg diambil utk diamati harus yang
segar dan tdk lapuk.

10cm

10cm

Singkapan yg akan diamati Conto/sampel batuan


5. Mendeskripsi dan mencatat hasil deskripsi batuan / sampel di buku
a. Jenis batuan :
b. Warna batuan Segar : Warna Lapuk :
c. Tekstur batuan :
d. Struktur batuan :
e. Komposisi Mineral : (lihat mineral pada sampel dgn LUP)
Mengukur dengan kompas :
f. Strike/Dip : ….. (khusus Bat. Sedimen N…. ˚E/…..˚)
g. Foliasi : …..(khusus Bat. Metamorf …˚/N……˚E)
h. Tebal Perlapisan : cm (bat. Sedimen) (ukur pakai pitaukur)
i. Dimensi singkapan : panjang : ± …. M (ukur pakai rollmeter)
Lebar : ± …. M
Tinggi : ± …. M
6. Nama Batuan : _________________________
7. Genesa Pembentukan batuan :

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


7
8. Memasukkan sampel ke dalam kantong sampel dengan menulis nomor
dan keterangan sampel pada kantong sampel.

Pada kantong sampel ditulis dengan


Spidol permanen (HURUF KAPITAL) :

NO. STASION ST. 01


HARI/TGL RABU/08-01-21
KELOMPOK KEL. 3
NAMA GILANG
NAMA BATUAN BB. GRANIT
LOKASI SUNGAI MIU

9. Menskestsa singkapan di buku catatan lapangan.


10. Mengambil FOTO singkapan pada stasion ini.
Harus menggunakan pembanding, bila jauh : orang sebagai pembanding
Jika dekat : palu geologi, kompas, atau benda lapangan lainnya sebagai
pembanding.
11. Mengukur arah FOTO dengan kompas geologi, dan mencatat dibuku
lapangan.

Foto Sta. 01 Singkapan batusabak Foto ST.01 Singkapan batusabak


Dengan pembanding orang dengan pembanding palugeologi
Arah Foto N ….˚E Arah Foto N …. ˚E

SKETSA SINGKAPAN ST. …. ARAH FOTO : N …. E


UTARA
Panjang singkapan = ± 30m
Tinggi = ± 12 m

Arah aliran sungai


N…E

Contoh skestsa di buku lap. Singkapan Batupasir STA. 01

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


8
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
9
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
10
Singkapan Perlapisan batuan sedimen

Soil / tanah

batulempung

batulanau Batupasir

konglomerat

Foto singkapan perlapisan batuan sedimen, terdiri dari (dari bawah ke atas)
- Lapisan kesatu (konglomerat) uk.butir > 256 mm
- Lapisan kedua (batupasir) uk. Butir 2-1/16 mm
- Lapisan ketiga (batulempung) uk. Butir < 1/256 mm
- Lapisan melensa (batulanau) uk. Butir 1/16 – 1/256 mm ( lingkar kuning)
Strike / Dip hasil pengukuran = N 180 ˚E/3 ˚
Struktur sedimen : Berlapis

Singkapan Batugamping (tidak berlapis)

Singkapan Batupasir (tidak berlapis)


Tidak memiliki Strike/Dip.

Singkapan breksi (tidak berlapis)

Perlapisan batuan sedimen

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


11
Singkapan batuan metamorf di lapangan

Singkapan Sekis (berfoliasi)

Singkapan Marmer (non foliasi)

Singkapan gneiss (berfoliasi)

Singkapan Phyllite (berfoliasi) Singkapan phyllite

Singkapan batusabak (slate) (berfoliasi)

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


12
:

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


13
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN DATA STRUKTUR GEOLOGI
Setelah ditentukan sebuah stasion menjadi stasion pengamatan STRUKTUR GEOLOGI
maka dilakukan pengamatan sbb :

1. Memplot titik koordinat stasion di Peta Lokasi (peta topo), membaca


koordinat stasion menggunakan GPS, atau memplot lokasi melalui aplikasi
AVENZA Map, dan membuat Simbol Stasion sesuai nomor urut stasion di
Peta. Contoh Stasion 102

atau

Plot di Peta Topo Plot Stasion di Avenza Map


2. Mencatat koordinat lokasi Stasion di buku catatan lapangan.
Lokasi : STASION 102. 119 ˚15’22” BT dan 0˚29’23” LS
Di tepi Sungai Miu, Lonca, Kulawi
3. Mencatat kondisi cuaca, hari/tanggal, dan waktu / pukul dari stasion
4. Mencatat data-data struktur geologi yang penting yang ditemukan di
stasion ini seperti :
a. Perlipatan (fold)
Sinklin Antiklin

- Mengukur kedudukan/sudut kemiringan masing-masing sumbu lipatan


baik sayap kiri dan kanan (seperti dalam pengukuran strike/dip)
- Mengukur tinggi salib sumbu tengah dari bawah hingga puncak lipatan.
- Menentukan jenis lipatan
- Menentukan litologi yang mengalami perlipatan

b. Kekar (mengambil pengukuran kekar sebanyak minimal 30 buah)


1. Kekar Gerus (shear Joint)

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


14
2. Kekar Tarik (tension Joint)

c. Ciri-ciri /indikasi adanya sesar di lapangan


a. Mata air panas b. Cermin sesar c. Gawir Sesar
d. Breksiasi e. Zona Hancuran e. Striasi
f. Triangular Facet g. Fault Scrap h. Milonitisasi
i. Air Terjun j. Zona Patahan k. Microfold
l. Hilangnya lapisan batuan m. Pembelokan sungai secara tiba-tiba
5. Seluruh data hasil pengukuran struktur geologi dengan menggunakan
kompas geologi dimasukan dalam buku catatan lapangan.
6. Melakukan pengambilan FOTO dan arah foto atas objek struktur yang
dijumpai pada stasion ini.

Cermin sesar (striasi)


Cermin sesar

Breksi sesar (diukur arahnya dgn kompas dgn melihat arah butiran terbesar menuju ke
arah butiran terkecil ukurannya) contoh : arah breksiasi N 40 E

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


15
Gawir Sesar (tebing batusabak)

Zona Hancuran batuan

Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi


16
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
17
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
18
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
19
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
20
Panduan Pengambilan Data Stasion pada Pemetaan Geologi
21

Anda mungkin juga menyukai