Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENGUJIAN AMAN

No. Dokumen : 10
Laboratorium Hidrogeologi dan
Hidrogeokimia, Teknik Pertambangan,
Revisi : 1
Institut Teknologi Bandung

PACKER TEST Tanggal Terbit : 5 Januari 2018

Tujuan

Mengetahui distribusi konduktivitas hidrolik secara vertikal pada lubang bor yang belum dikonstruksi

Acuan

Cakupan

Penanggungjawab
Prof. Sudarto Notosiswoyo
Irwan Iskandar, Ph. D

Prosedur
Skema Pengujian (Double Packer )
1. Pastikan suplai air bersih untuk pengujian bebas dari padatan tersuspensi
2. [2] Catat muka airtanah awal pengujian.
3. Lakukan pembersihan lubang untuk membersihkan cutting dan kotoran dari lubang bor.
4. Masukkan packer set ke dalam lubang bor, hingga tepat pada kedalaman pengujian yang
direncanakan.
5. Kembungkan karet rubber dengan udara melalui kompresor hingga tekanan 7 bar (100 psi).
6. Perhatikan pressure gauge, jika terdapat kenaikan signifikan pada pressure gauge, artinya interval
pengujian pada lubang bor sudah terisolasi.
7.
Injeksikan air pada kira-kira sepertiga dari tekanan desain maksimum desain untuk interval uji.
8. Catat tekanan dan debit air setiap 5 menit sampai debit air stabil (± 10 persen). Periode normal
untuk pengujian adalah 20 menit, namun bisa dilanjutkan hingga maksimal 35 menit jika injeksi
air belum stabil.
9. Ulangi Langkah 8 sesuai tekanan yang direncanakan. (Catatan: jika tekanan desain tidak dapat
dicapai karena keterbatasan peralatan, lakukan uji coba pada sepertiga, dua-tiga, dan tingkat
tekanan maksimum penuh yang dapat dicapai).

Pengolahan Data
Dalam analisis data pengujian tekanan konstan, nilai konduktivitas hidrolik umumnya diturunkan dengan
menggunakan model matematis berdasarkan asumsi hukum dasar aliran Darcy (Anderson, 1982), yaitu
hubungan linier antara gradien hidrolik dan kecepatan aliran. Aliran diasumsikan terjadi secara merata di
seluruh massa batuan. Koefisien permeabilitas yang ditentukan disebut koefisien permeabilitas ekuivalen.
Pendekatan dan asumsi yang digunakan pada pendekatan aliran hukum Darcy, adalah sebagai berikut:

a) Massa batuan dianggap homogen, isotrop, dan jenuh


b) Aliran bersifat radial dan aksisimetris dari lubang bor
c) Lubang bor pengujian merupakan vertical bor
d) Aliran bersifat tunak (steady state)
e) Aliran bersifat laminar
f) Tidak ada kebocoran dari packer

Perubahan tekanan yang diakibatkan oleh percepatan aliran ke dalam massa dapat diabaikan. Dengan
merencanakan hasil tes sebagai H/Q versus Q, hubungan umum head tekanan injeksi, H, dan laju aliran, Q,
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ho = AQ + BQ2

Pada kondisi linier (Darcy), nilai B harus nol, sehingga persamaan di atas dapat disusun ulang sebagai berikut:

Ho/Q = A + BQ2

Plot kurva H/Q versus Q, perpotongan garis H / Q akan berada di titik A, di mana nilai A mewakili kehilangan
head akibat gesekan/friksi. Jika plot yang dihasilkan memiliki gradien nol (garis horizontal), maka konstanta B
= 0 dan efek inersia diabaikan. Namun perlu diperhatikan, turbulensi, kebocoran packer, atau penyebab
nonlinier lainnya dapat menyebabkan gradien benilai nol. Koefisien permeabilitas ekuivalen dapat dihitung
dari hasil uji tekanan konstan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
K = Konduktivitas hidrolik (m/s)
Q = Debit Injeksi (m3/s)
Ro = Jari-jari pengaruh pengujian (m)
R = Jari-jari lubang tes (m)
H = Head injeksi (m)
L = Panjang tes (m)

dimana, konversi tekanan menjadi Head, menggunakan persamaan sebagai berikut:

g = kecepatan gravitasi, default value 9.81 m/s²


p = density air, default value 999.7 kg / m³

Debit aliran, panjang interval pengujian, head, dan radius lubang bor diketahui dari pencatatan pada uji
tekanan, namun, radius pengaruhnya tidak diketahui. Dengan tidak adanya pengukuran piezometer pada
jarak yang diketahui dari pengujian, maka radius pengaruhnya harus diestimasi. Secara praktis, nilai yang
realistis untuk R antara L dan L / 2 sering diasumsikan dengan menggunakan argumen hubungan antara R
dan Ke yang bersifat logaritmik, yaitu Ke-ln R. Untuk medium berpori, R dapat dihitung dengan asumsi
akuifer luas tak terhingga dengan menggunakan persamaan empiris yang dikembangkan oleh Sichardt,
dengan nilai R = 3000 Ke (H ° - HR) di mana R dalam meter, Ke dalam cm/detik, dan H adalah head dalam
meter pada pengujian, dan HR adalah head pada R (HR - 0). Karena persamaan ini mengandung koefisien
permeabilitas, Ke, solusi dengan percobaan (trial & error) perlu dilakukan. Persamaan ini dapat
menghasilkan nilai perkiraan R yang lebih akurat untuk medium berpori.

Anda mungkin juga menyukai