Oleh:
Nabila Prastika Putri
1415051050
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Judul Percobaan
: Filtering
Tanggal Percobaan
: 11 November 2016
Tempat Percobaan
Nama
NPM
: 1415051050
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Geofisika
Kelompok
: VI (Empat)
Zulhijri Arohman
NPM. 1215051056
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................. i
ABSTRAK ..
ii
DAFTAR ISI .
iii
I.
II.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ........................................................................ ....
.. 1
1.2
Tujuan
Percobaan...........................................................................
2
TEORI DASAR
III.
METODELOGI
III.1 Alat dan
Bahan..............................................................................
..... 8
III.2 Diagram
Alir .................................................................................
.... 8
IV.
V.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
GEOMETRI
Pada praktikum ini dilakukan proses editing. Ini merupakan tahapan quality
control yang diperlukan dimana pada tahap ini trace-trace jelek atau mati
akan dihilangkan (kill) dan data rusak diatas first break akan dibuang dengan
cara muting. Pada proses ini input data adalah geometry hasil edit geometry.
Dilakukan proses muting dan killing trace di tahapan ini. Adapun proses
muting yang dilakukan adalah untuk menghilangkan efek water bottom saat
pengukuran dimana proses muting dilakukan mute data diatas first break..
Setelah dilakukan proses muting, output yang didapatkan adalah editing
dengan gambar trace dengan angka trace unik 222 dapat dilihat di lampiran.
ii
I.
PENDAHULUAN
yang digunakan
dan
bentuk
kenampakan-kenampakan
I.2Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa
dapat mengehtahui apa itu filtering, yang dalam hal ini
adalah band pass filter dari juga low pass filter.
lain
panjang
gelombang
seismik
sangan
kecil
dengan
bertambahnya
kedalaman.
sebenarnya
dibutuhkan.
hanya
Parameter
jarak
datafirst
(offset)
break
dan
saja
yang
waktu
jalar
(4)
atau
low-pass
(hight-cut)
nol dengan
spektrum amplitudo yang memenuhi salah satu dari empat spesifikasi. Bandpass filter merupakan yang paling sering digunakan, karena biasanya
digunakan untuk menghilangkan beberapa jejak noise frekuensi rendah,
seperti ground roll, dan beberapa ambient noise frekuensi tinggi. Energi
seismik refleksi dengan sumber suara sparker biasanya terbatas pada
bandwidth sekitar 10-70 Hz, dengan frekuensi dominan sekitar 30 Hz. Bandpass filter dilakukan pada berbagai tahap dalam pengolahan data. Jika
diperlukan, dapat dilakukan sebelum dekonvolusi untuk menekan energi
sisa ground-roll dan ambien noise frekuensi tinggi yang tidak akan
mencemari autokorelasi sinyal. Band pass filter adalah filter yang hanya
melewatkan sinyal-sinyal yang frekuensinya tercantum dalam pita frekuensi
atau pass band tertentu. Frekuensi dari sinyal yang berada dibawah pita
frekuensi maupun diatas, tidak dapat dilewatkan atau diredam oleh rangkaian
band pass filter. Menurut Shenoi (2006) Spesifikasi normal dari sebuah
band pass filter H (s) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6 adalah
frekuensi cutoff 1 dan 2, besarnya nilai maksimum di bandpass antara
frekuensi cutoff, atenyasi maksimum di passband ini atau magnitudo
2.6 Dekonvolusi
Dekonvolusi adalah suatu proses untuk meniadakan konvolusi. Seperti
banyak diketahui bahwa fenomena perambatan gelombang seismik yang
dipakai dalam seismik eksplorasi dapat di dekati dengan model konvolusi.
Trace seismik dapat dianggap sebagai hasil antara deret koefisien refleksi
dengan sinyal seismik. Tujuan proses dekonvolusi itu sendiri ada 2 macam,
yaitu :
1. Menghilangkan
noise
dan dereverberasi).
yang
bersifat
koheren
(seperti
multipel
sebelum
stack
Dekonvolusi
ini
berperan
untuk
Gambar 2.6.1 Prinsip filter Wiener yang mengubah sinal menjadi paku.
(Claerbout, 1985).
merupakan
parameter
yang
sangat
penting
dalam
Dalam
digunakan adalah kecepatan Root Mean Square (RMS) yang diperoleh dari
analisis kecepatan (Schultz, 1985
2.8 Filtering
Filtering merupakan upaya untuk menyelamatkan frekuensi yang di
kehendaki dari
gelombang
seismik
dan
membuang
yang
tidak
dikehendaki. Terdapat beberapa macam jenis filtering : band pass, low pass
(high cut) dan high pass (low cut). Didalam pengolahan data seismik band
pass filter lebih umum digunakan karena biasanya
gelombang
seismik
III.
METODOLOGI
IV.
IV.1
Hasil Praktikum
Adapun hasil dari praktikum ini telah terdapat didalam
lampiran.
IV.2
Pembahasan
Setelah dilakukan nya tahapan pertama yaitu proses SEG-D Input dan
Reformating yang bertujuan untuk meloading data atau memasukan data dari
format SEG-D kedalam disk dengan format internal promax. Setelah tahap
pertama selesai dilakukan didapatkan hasil pada praktikum pertama. Dan
selajutnya adalah tahapan Geometri yang merupakan tahapan viral untuk
proses selanjutnya , tahap geometri praktikan bertujuan untuk dapat
mengaplikasikan field geometri, trace labeling dan juga CDP (Commen Depth
Point). Selanjutnya tahapan yang harus dilakukan adalah proses editing.
Tahapan setelah SEG-D input dan Reformating dan tahapan geometri,
terdapat tahapan selanjutnya yaitu tahapan editing yaitu mencakup muting dan
killing tetapi praktikan pada awal tahapan editing diajarkan proses trace
muting terlebih dahulu, karena pada tahapan trace killing lebih baik dilakukan
setelah proses Filtering. Karena setelah tahapan filterin dapat terliahat
frekuensi jelas yang dibutuhkan.
Tahapan selanjutnya yaitu filtering, flow pada filtering antara lain yaitu
spectral analysis digunakan untuk melihat kandungan frekuensi didalam suatu
data. Dari spektral inilah dapat melihat frekuensi dominan yang terkandung,
frekuensi yang bersifat noise sehingga dapat menetukan desain frekuensi yang
akan digunakan. Frekuensi yang digunakan pada filtering ini umumnya berada
diatas 3 dB. Hal ini dikarenakan frekuensi ini dianggap frekuensi sinyal dan
frekuensi dominan pada suatu data. Dan juga yang terdapat flow pada filtering
yaitu Disk Data Input yang dat nya berasal dari data sebelumnya 03.
Editing1 dan terdapat subflow bandpass dan Disk Data Output yang data nya
04.
Filtering.
Untuk
subflow
bandpass
sendiri
digunakan
untuk
mneghasilkan sinyal yang berda pada nilai tengan untuk memfilter frekuensi
atau sinyal yang tinggi atau yang tidak dikehendaki data seismic.
Setelah semua subflow difungsikan sesuai perintah didapatkan
hasil yaitu data frekuensi yang dapat dilihat dengan jelas sudah cukup baik
atau belum. Tetapi, harus dilakukan proses killing yang digunakan untuk
membuang trace yang tidak dikehendaki atau menjadi noise dalam data. Pada
praktikum kali ini praktikan di ajarkan juga tentang proses killing yaitu
dengan membuat flow 05. Editing2 lalu trace display pada data 04.
Filtering pilih menu picking , selanjutnya pilih sub menu kill trace. Pilih
trace yang dikehendaki untuk dibuang. Setelah itu buka flow *tracedisplay
dengan DDI data yaitu 05.Editing2 dan data yang dikehendaki hilang sudah
hilang.
V.
KESIMPULAN
mendekati
keadaan
sebenarnya
dengan
cara
dan
metode-metode
yang
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A., 2007, Ensiklopedia Seismik Online,
http://ensiklopediseismik.blogspot.com/
Aptika, Willy, 2015, https://www.scribd.com/doc/277827620/BABII-TINJAUAN-PUSTAKA-Metode-Seismik-Metode-seismikmerupakan-salah-satu-metode-yang-sangat-penting-danbanyak-dipakai-di-dalam-teknik-geofisika,
Claerbout,
J.F.,
1985,
Fundamental
of
Geophysical
Data
Tingkat
Kekerasan
Batuan
Menggunakan
P.
S.,
1985,
Seismic
GuidedEstimation
of
Log
LAMPIRAN
Tugas Bab