GEOFISIKA
“AKUISISI SEISMIK MENGGUNAKAN VIBROSEIS DI
KAWASAN HUTAN UNIVERSITAS INDONESIA”
KAMPUS UI DEPOK, 21-23 MARET 2018
Disusun oleh:
Muhammad Farkhan Khoir
1506727015
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengerti prinsip survey metode seismik menggunakan mini vibroseis
Mengetahui teknis akuisisi data seismik menggunakan mini vibroseis
Mempraktekan akuisisi survey seismik dengan source mini vibroses dari tahap awal
sampai akhir
Metode seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan
perambatan gelombang elastik yang dihasilkan oleh suatu sumber pada permukaan
kemudian berpropagasi ke bawah permukaan dan sebagian energinya direfleksikan dan
direkam oleh penerima di permukaan. Gelombang elastik terdiri dari dua macam
gelombang, yaitu gelombang body yang terdiri dari gelombang P dan gelombang S, dan
gelombang permukaan, yaitu gelombang Love dan gelombang Rayleigh. Pada metode
seismik refleksi, jenis gelombang yang digunakan yaitu gelombang body terutama pada
gelombang P atau gelombang kompresi. Gelombang kompresi ini atau disebut dengan
gelombang suara, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya searah dengan arah
rambatnya dan kecepatannya lebih besar dari gelombang S yang arah gerak partikelnya
tegak lurus dengan arah rambatnya.
Hukum Snellius menunjukkan hubungan antara sudut refleksi dan sudut refraksi
muka gelombang pada batas antar medium yang memiliki perbedaan kecepatan
gelombang. Gambar 3 memperlihatkan penjalaran secara periodik gelombang bidang
yang melewati permukaan datar perbatasan antara dua medium. Pada medium
pertama panjang gelombangnya adalah λ1 = v1/f, sedangkan untuk medium kedua λ2 = v2/f.
Pada saat gelombang melewati daerah perbatasan antara dua medium maka harus berlaku
kontinuitas untuk gelombang refleksi dan gelombang transmisi. Jika kontinuitas tidak
berlaku maka muka gelombang di medium 1 akan mendahului atau justru tertinggal
dari muka gelombang di medium 2. Untuk menghindari hal ini dan mempertahankan
kontinuitas selama melewati daerah batas dengan panjang gelombang yang berbeda
maka gelombang refleksi dan gelombang transmisi haruslah memiliki besar sudut
yang berbeda terhadap garis normal bidang batas.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Sesuai dengan prinsip Fermat maka dalam menentukan titik reflektor maka haruslah:
Dari rumusan diatas, jika kita menjalarkan gelombang dari kedua titik (titik A dan titik B)
menuju titik-titik pemantul (P1,P2,P3,P4,...Pn) maka kita dapat menentukan titik pemantul
yang sebenarnya dengan membandingkan nilai-nilai dari
(TAP1 + TBP1), (TAP2 + TBP2), (TAP3 + TBP3) … (TAPn + TBPn). Dari hasil
penjumlahan diatas, titik pemantul P tertentu yang memberikan hasil penjumlahan
terkecil adalah titik pemantul yang dilewati oleh sinar (rays).
Gelombang dalam media yang serba sama (homogen) menyebar dari titik sumber
sebagai bola yang mengembang dan selama proses pengembangannya gelombang ini
akan menciptakan muka-muka gelombang. Prinsip Huygens menyatakan bahwa muka
gelombang yang tercipta juga bersifat sebagai sumber gelombang baru. Prinsip Huygens
ini dapat diilustrasilkan seperti pada Gambar 5.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Prinsip Huygens menjelaskan bahwa setiap titik pada muka gelombang merupakan
sumber gelombang baru yang menjalar dalam bentuk bola (spherical). Jika gelombang
bola menjalar pada radius yang besar, gelombang tersebut dapat diperlakukan sebagai
bidang. Garis yang tegak lurus dengan muka gelombang tersebut di sebut wave-path
atau rays atau sinar.
1) Konfigurasi Survei
Meliputi konfigurasi antara shot point dan receiver yang terdiri dari konfigurasi
symetrical split spread dan off end. Pada konfigurasi ini juga dibahas mengenai :
Jarak antar Receiver dan Shot Point
jarak antar receiver dan shot point dirumuskan dengan persamaan dibawah ini
(1)
(2)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dan adalah jarak antara Receiver dengan
receiver dan Shot point dengan Shot point. Nilai jarak antar shot point tidak selalu dua
kali melainkan bisa lebih dari dua, dari Hubungan ini di lihat dari jarak terkecil antara
shot dan jarak antar receiver yang dibagi dua, hasil terkecil merupakan nilai CMP
(Common Mid Point).
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Jumlah Receiver
jumlah receiver dirumuskan dengan persamaan dibawah ini
(3)
berdasarkan permaan (3) merupakan jumlah dari total receiver dalam satu
lintasan seismik, dan merupakan jarak interval antar receiver.
Gambar 4. Ilustrasi Common Depth Point Interval dan Fold Coverage pada Akuisisi
Seismik 2D
CHARGE SIZE
Charge size merupakan besar energi yang digunakan dalam melakukan penembakan
akuisisi seismik. Jenis charge size dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentukan wavelet
yakni Dinamit dan Vibroseis. Wavelet yang terbentuk dari jenis dinamit membentuk
minimum phase sedangkan untuk jenis vibroseis memberikan bentuk wavelet zero phase
wavelete .
(4)
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Berdasarkan (4), CDP adalah jarak antar CDP pada bidang pantul,Vrms adalah kecepatan
rata rata yang telah melalui beberapa lapisan,fmax adalah frekuensi maksimal dari sebuah
gelombang seismik yang digunakan pada survei,dan Sinα adalah kemiringan dari target.
FOLD COVERAGE
Fold coverage adalah banyaknya gelombang seismik atau trace seismik yang melewati
satu titik pantul (CDP Interval). Fold Coverage dapat dirumuskan dengan persamaan
berikut
(5)
Berdasarkan persamaan (5), RI adalah Receiver interval, SI adalah shot interval, dan Ch
adalah jumlah chanel. Jumlah Fold Coverage ini akan mempengaruhi rasio antara signal
dengan noise, dalam hal ini akan mempengaruhi dalam pencitraan data seismik dan
resolusi lateral.
FAR OFFSET
Far Offset adalah jarak terjauh antara satu konfigurasi shot point dengan receiver. Far
Offset ini dapat mempengaruhi penetrasi kedalaman untuk menggambarkan kondisi bawah
permukaan. Far Offset dirumuskan dengan persamaan berikut
Berdasarkan persamaan (6), depth merupakan target kedalaman yang diinginkan dari
sebuah survei seismik, dapat didekati dengan perencanaan bentangan garis survei seismik.
Jika dalam survei seismik 3D yaitu bentangan sebuah bidang yang terbentuk dari sebuah
garis survei seismik.
8. Kabel
9. Theodolit
10. Mini Vibroseis
11. Handie Talkie
Selanjutnya, dilakukan penandaan pada koordinat yang telah ditentukan secara teoritik.
Penandaan ini menggunakan paku yang telah diberi pita dengan warna mencolok sehingga mudah
dilihat. Biasanya, titik tersebut diukur dilapangan untk memastikan letaknya menggunakan
Theodolith. Theodolith biasa hanya menghitung sudut, namun TS Trimble yang kami gunakan
dapat menghitung sudut sekaligus jarak tertentu. Untuk mementukan titik geophone, juga
digunakan alat Geo XH dan prisma
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Gambar 3. TS Trimble
1. Trimble GeoXH
Trimble GeoXH merupakan
GPS Differensial yang memiliki
akurasi sangat tinggi dibandingkan
GPS Handheld umumnya.
Ketelitiannya dapat mencapai 10cm-
30cm. GPS ini bisa dioperasikan
secara online dengan menggunakan
sistem networking dari pusat atau
secara offline dengan menentukan
titiknya secara manual. Domain yang
digunakkan untuk GPS tipe ini bisa
disewa lewat berbagai penyedia satelit
salah satunya adalah BIG. GPS ini digunakan untuk mendapatkan titik yang benar-
benar akurat agar mendapat hasil yang representatif setelah prosesing.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
2. Theodolit
Untuk penentuan titik secara
manual juga digunakan theodolit.
Fungsi utamanya adalah untuk
ketepatan interval geophone, lurusnya
lintasan survey, dan data elevasi per
titik geophone.
Gambar 6. Theodolit
Gambar 7.
Wireless Seismic
di Laboratorium
Di
laboratorium terdapat box Wireless Seismic yang menerima sinyal dari Wireless
Remote Unit. Wireless Seismic ini dihubungkan dengan Komputer yang berfungsi
untuk mengecek kesiapan semua Wireless Receiver Unit sebelum dilakukan Shoot
Vibroseis.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
4. Mini Vibroseis
Vibroseis yang digunakan pada praktikum ini adalah vibroseis tipe BV44LF
dengan berat 4 ton dan merupakan ukuran paling kecil (2,65x1,65x2,3 meter)
dibanding vibroseis umumnya. Vibroseis mini digunakan untuk daerah perkotaan
yang tidak memungkinkan dilakukan survey seismik dengan menggunakan source
menggunakan dinamit. Vibroseis ini digerakkan dengan remote control dan
menggunakan bermesin diesel. Vibroseis dioperasikan dari labo dengan
menggunakan alat seismik source yang akan diteruskan ke Force-III pada vibroseis
yang mengatur parameter seismiknya.
5. Peralatan Laboratorirum
Pada akuisisi seismik ada 1 ruangan yang bernama Laboratorium atau yang
biasa disebut Labo. Ruang ini berfungsi sebagai tempat pengoperasian komputer
yang merekam data-data akuisisi seismik. Semua pengoperasian mini vibroseis
dilakukan melalui Labo dengan mengirimkan sinyal lewat Force III yang terintegrasi
dalam vibroseis. Operator vibroseis hanya menggerakan vibroseis ketitik tempat
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Interval = 20 m
1001 1002 1003 1004 1005 1006
1,3 Km
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
“TS ditaruh di satu titik yg tadi secara lurusnya tidak memiliki halangan,
ditembakkann 0 derajat ke prisma, prismanya digeser sesuai arahan TS supaya 0
derajat dengan melihat focus adjustment. Untuk mengatur TS ini juga hampir
sama seperti alat syntrek pada gravity ada X dan Y nya supaya rata (datar). Dari
focus adjustment bila sudah tepat pada prisma, klik measure.”
Proses pemasangan ini memakan waktu 1 hari penuh. Setelah semua Geophone dan
WRU terpasang. Labo akan mengecek apakah semua WRU sudah terkoneksi dengan
baik. Prinsip WRU adalah koneksi berantai dimana ketika ada 1 WRU yang tidak
berfungsi maka akan menjadi kendala terhadap WRU selanjutnya atau terputus
koneksinya. Di labo akan terlihat masing-masing WRU yang bermasalah. Proses
troubleshooting ini memakan waktu lama karena berbagai kendala seperti baterai
WRU yang mati, kabel yang tidak terpasang dengan baik dan pairing geophone dan
WRU yang tidak tepat. Bila ada WRU yang bermasalah operator labo akan
menginstruksikan pengecekan kepada Tim Lapangan hinggan semua WRU
terkoneksi dengan baik.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Seismik adalah suatu metode geofisika yang didasari oleh prinsip perambatan
gelombang. Prinsip kerja metode seismik yaitu membuat gelombang kejut mekanis dari
sumber getar buatan dipermukaan bumi, kemudian merambat ke dalam media batuan.
Selanjutnya sinyal yang dihasilkan adalah gelombang pantul yang merambat kembali ke
permukaan bumi, direkam dengan menggunakan geophone atau hydrophone (Aswad,
2006).
Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang merambat dalam bumi dimana
bumi sebagai medium gelombang terdiri dari beberapa lapisan batuan yang antar satu
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
lapisan dengan lapisan lainnya mempunyai sifat fisis yang berbeda sehingga ketidak-
kontinuan sifat medium ini menyebabkan gelombang seismik yang merambatkan sebagian
energinya dan akan dipantulkan serta sebagian energi lainnya akan diteruskan ke medium
di bawahnya (Telford dkk, 1976).
Sumber: www.iris.edu
dipantulkan lapisan tanah dan sebagian juga ada yang dibiaskan, kemudian diteruskan
ke geophone-geophone yang terpasang dipermukaan.
Gelombang seismik dapat ditimbulkan dengan dua metode yaitu metode aktif
dan metode pasif. Metode aktif adalah metode penimbulan gelombang seismik secara
aktif atau disengaja menggunakan gangguan yang dibuat oleh manusia, biasanya
digunakan untuk eksplorasi. Metode pasif adalah gangguan yang muncul terjadi secara
alamiah, contohnya gempa.
Sumber: parkseismic.edu
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert
Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi.
Mallet mengukur waktu transmisi gelobang seismik, yang dikenal sebagai gelombang
permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah
kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu
yang diperlukan oleh merkuri untuk beriak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic
menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan
menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang
disebut sebagai Moho.
3. Pada seismic aktif, jelaskan cara kerja alat penghasil sumber gelombang seismic!
Sumber gelombang seismik pada mulanya berasal dari gempabumi alam yang
dapat berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, akan tetapi dalam seismic aktif
sumber gelombang yang digunakan adalah gelombang seismik buatan. Ada beberapa
macam sumber gelombang seismik buatan seperti dinamit, benda jatuh, airgun,
watergun, vaporchoc, sparker, maupun vibroseis.
seismik darat, alat ini berupa geophone, dan untuk survey seismik laut berupa
hydrophone.
Sensor geophone umumnya berjenis moving coil, yang bekerja atas prinsip
fisika Hukum Lenz, yang berupa kumparan kawat yang bergerak di dalam medan
magnet). Sedangkan hydrophone, sensornya berupa kristal piezo elektrik yang peka
terhadap perubahan tekanan.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
Sistem perekaman data lapangan terdiri dari satu sumber seismik dan banyak
penerima, dimana gelombang-gelombang seismik terpantul (refleksi) tiba ke
permukaan hampir bersamaan. Kondisi tersebut mengakibatkan perekaman dilakukan
secara simultan, dengan suatu instrumen multiplexer.
Proses akusisi terdiri atas persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan,
dialakukan perizinan, pemasangan alat, pengukuran sudut dan total jarak antarstation,
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018
control labo, serta cluster dan stress test. Sementara proses akusisi meliputi pergerakan
vibroseis yang ditangkap oleh geophone dan diterima oleh labo.
Laporan Praktikum Investigasi Geofisika 2018