Oleh:
Bagus Tri Cahyo
1715051041
NPM : 1715051041
Fakultas : Teknik
Kelompok : 3 ( Tiga )
Mengetahui,
Asisten,
Clara Armiliany
NPM. 1615051046
i
KORELASI LOG SUMUR (WELL LOG)
Oleh
Bagus Tri Cahyo
ABSTRAK
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir.........................................................................................6
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………......1
B. Tujuan Praktikum ………………………………………………...…...1
III.METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ………………………………...………………….…..5
B. Prosedur praktikum ………………………………...………………....5
C. Diagram Alir…………………………………………………………..5
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi. Untuk melakukan interpretasi sebuah data seismik,
perlu melakukan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Dasarnya seismik
stratigrafi adalah penafsiran dari data seismik. Karakter unik dari rekaman
seismik refleksi memungkinkan dilakukannya penerapan langsung konsep
geologi berdasarkan kenampakan fisik stratigrafi dari rekaman tersebut.
Refleksi primer gelombang seismic terjadi akibat perbedaan impedansi
akuistik permukaan batuan yang umurnya beruapa permukaan lapisan atau
bidang ketidakselarasan.
B. Tujuan Praktikum
Log adalah suatu terminologi yang secara original mengacu pada hubungan nilai
dengan kedalaman, yang diambil dari pengamatan kembali (mudlog). Sekarang itu
3
Konsep geologi dapat diterapkan secara langsung pada refleksi seismik, karena
refleksi seismik terjadi akibat adanya perbedaan impendansi akustik dari
permukaan batuan yang merupakan permukaan lapisan dan atau bidang
ketidakselarasan (bidang diskontinuitas). Bidang permukaan lapisan tersebut
mewakili suatu hiatus kecil atau suatu ruang waktu minimal, sehingga untuk
keperluan praktis dapat dianggap sebagai permukaan waktu/isokron. Dalam hal
ini horison seismik dianggap pula sebagai bidang permukaan lapisan, dengan
demikian penarikan horison seismik pada penampang seismik adalah merupakan
bidang kesamaan waktu (Koesoemadinata,1980).
3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Membuka software Petrel 2009/2015.
2. Melakukan import data .las pada software Petrel.
3. Atur koordinat dan elevasi, kemudian klik ‘new well section’ dan atur
range nilai Log Gamma Ray 0-150 API.
4. Identifikasikan setiap sumur dengan Pola Log Gamma Ray.
C. Diagram Alir
Adapun diagram alir dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Mulai
Petrel 2009/2015
Interpretasi Log
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan pada praktikum terdapat dilampiran.
B. Pembahasan
Praktikum Seismik Stratigrafi dilakukan dilaboratorium Teknik Geofisika
Universitas Lampung pada tanggal 13 Maret 2020. Praktikum ini membahas
tentang sistem Korelasi Log Sumur (Well Log). Proses pengendapan terdapat
istilah mengenai transgresi serta regresi yang sangat berpengaruh dalam
proses pengendapan. Dimana transgresi adalah suatu kondisi laut dimana
terbentuk karena naiknya permukaan air laut sehingga mengakibatkan daratan
tergenang ini terjadi karena beberapa sebab seperti pasokan sedimen (sedimen
supply) lebih kecil daripada tempat akomodasi, perubahan global dan relative
sea level, sedangkan regresi adalah kondisi dimana laut yang semakin
menyempit karena adalanya akumulasi endapan. material dari sungai yang
bermuara ke sana, dan terjadi perubahan garis pantai yang menuju ke arah
lautan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab seperti pasokan sedimen lebih
besar dari tempat akomodasi perubahan global dan relative sea level.
Adapun hasil dari proses tersebut yaitu adanya retrogradasi, progradasi dan
agradasi. Retrogradasi yaitu perkembangan pola pengendapan yang mundur
mengisi tempat akomodasi yang ada diatas pengendapan yang sudah ada
sebelumnya dan terjadi back stapping. Pola pengendapan mundur ini salah
satunya disebabkan oleh naiknya muka air atau garis pantai menuju ke arah
darat identik dengan transgresi. Progradasi yaitu perkembangan pola
pengendapan yang maju mengisi tempat akomodasi yang berada di depannya.
Pola pengendapan maju ini salah satunya disebabkan oleh turunnya muka air
atau garis pantai menuju ke arah laut identik dengan regresi. Hal ini terjadi
dimana pasokan sedimen (supply sediment) lebih besar dibandingkan dengan
tempat akomodasi (accommodation space). Agradasi, perkembangan pola
yang tetap dimana volume pasokan sedimen (supply sediment) seimbang
7
Korelasi data log berupa Gamma Ray, NPHI dan RHOB. Berdasarkan
interpretasi log analisis fasies dilakukan untuk mengetahui lingkungan
pengendapan saat reservoar diendapkan. Selain itu tumpang tindih(overlay)
profil litologi dan penampang impedansi akustik juga digunakan untuk
mengetahui penyebaran litologi reservoir.
TVD (True Vertical Depth) adalah kedalaman sumur bor secara vertikal dari
permukaan tanah sampai ke TD (Terminal Depth). MD (Measured Depth)
adalah kedalaman sumur bor secara keseluruhan dihitung dari permukaan
tanah. Pada kasus sumur bor vertikal, MD akan sama dengan TVD. MD
tentunya akan sama dengan TD. TVD dan MD digunakan untuk kasus sumur
bor di darat. TVDSS (True Vertikal Depth Sub Sea) sama seperti kasus TVD
diatas hanya saja dihitung dari muka air laut (MSL = Mean Sea Level).
TVDBML (True Vertical Depth Below Mud Line) adalah TVD yang dihitung
dari Sea Floor (ML=Mud Line) MDSS (Measured Depth Sub Sea) sama
seperti definisi MD diatas hanya saja dihitung dari MSL. MDBML (Measured
Depth Below Mud Line) adalah MD dihitung dari ML.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Korelasi dilakukan dengan cara menghubungan suatu unit yang sama dengan
satuan-satuan stratigrafi dan mempertimbangkan kesamaan waktu, korelasi
terdapat 3 prinsip yaitu litokoelasi, biokorelasi, dan kronokorelasi.
2. Berdasarkan interpretasi Korelasi data log analisis fasies dilakukan untuk
mengetahui lingkungan pengendapan saat reservoar diendapkan dan tumpang
tindih (overlay) profil litologi serta penampang impedansi akustik juga
digunakan untuk mengetahui penyebaran litologi reservoir.
3. Litologi batuan yang mendominasi adalah sandstone pada setiap sumur.
4. Pada kedalaman 530- 560m diidentifikasikan lapisan dengan Pola Log Funnel,
dan pada kedalaman 810- 850 m diidentifikasikan pola log GR, kemudian pada
kedalaman 1150-1200 m diperkirakan sebagai lapisan yang memiliki pola log
GR symmetric, lalu pada kedalaman 2048-2079 m memiliki pola log gamma ray
yaitu Bell, dan terakhir pada kedalaman 2120-2150 m dapat diindikasikan
sebagai zona yang memiliki pola log GR yaitu boxcar.
DAFTAR PUSTAKA
Armentrout, J.M. dan S.H. Gabay, J.E. Damuth. 1991. Methodology for Seismic.
Stratigraphic Analysis. Texas.
Cant, D.J. 1992. Subsurface facies analysis in facies models: Response to Sea
level Change. Geological Association of Canada, p. 195-218.